• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 52 Part 2

Sebelumnya...


Chorim menyuruh Roo Bi ke dokter untuk periksa lebih lanjut karena ingatan Roo Bi sudah kembali. Roo Bi pun meminta maaf. Roo Bi berkata, ia salah karena mengira ingatannya sudah kembali. Roo Bi juga mengaku, ingin ingatannya cepat pulih agar keluarganya berhenti mencemaskannya.

Tak ingin ditanya-tanya lagi, Roo Bi pun beranjak pergi meninggalkan ruang makan.


"Apa bedanya meskipun ingatannya kembali? Ditambah, dia lebih baik dan pintar sekarang. Dulu dia benar- benar brengsek." ucap Chorim.

"Komo, jaga bicaramu. Bagaimana bisa kau menyebutnya brengsek. Kau lupa dengan yang sudah kau lakukan?" jawab Gilja.

"Memangnya apa yang kulakukan?" tanya Chorim.

"Haruskah aku menyebutkannya? Berjudi! Meminjam uang dari lintah darat..."

Untuk menghentikan Gilja bicara, Chorim pun berniat memasukkan makanan ke mulut Gilja tapi Gilja menolak karena sudah kenyang.

"Eonni, lupakan masa laluku. Mulai sekarang, kau amnesia. Oke. Amnesia." ucap Chorim.


Roo Na dan Gyeong Min terlihat mesra di meja makan. Gyeong Min menunjukkan foto di ponselnya pada Roo Na. Roo Na pun tertawa. Melihat mereka, Se Ra pun kesal dan menyuruh mereka berhenti romantisan di meja makan.


Gyeong Min lalu meletakkan suwiran ikan ke mangkuk Roo Na.

"Gyeong Min-ah, aku juga mau." ucap Se Ra.

"Kau bisa mengambilnya sendiri. Atau mintalah suamimu mengambilkannya untukmu setelah kau menikah." jawab Gyeong Min.

"Appa, Gyeong Min sangat kejam." ucap Se Ra. Tuan Bae hanya tertawa.

"Se Ra akan berpikir mencari suami mulai sekarang." jawab nenek, bikin Se Ra tambah sebal.

"Ngomong-ngomong, dimana Auto?" tanya nenek.

"Dia kurang enak badan." jawab Nyonya Park.

"Haruskah kita membawanya ke rumah sakit?" tanya Tuan Bae.

"Aku akan membawanya ke rumah sakit." jawab Nyonya Park.


Geum Hee masih menangisi uangnya yang hilang. Tak lama kemudian, Nyonya Park datang dan membujuk

Geum Hee makan. Tapi Geum Hee menolak. Geum Hee mengaku, tidak bisa menelan makanan sekarang. Geum Hee bilang, uang sebanyak itu bisa ia pakai untuk operasi plastik dari ujung rambutnya sampai ujung kaki.

"Kenapa kau sangat gegabah! Kau juga melibatkan ibu!" marah Nyonya Park.


Mereka lantas mencari Daepung ke rumah Dongpal. Tapi tidak ada siapapun di sana. Setelah mereka pergi,

Daepung pun keluar dari kamar mandi dan berpikir, untuk kabur.


Nyonya Park marah, ia tidak habis pikir bagaimana bisa Geum Hee percaya pada orang lain begitu mudahnya.

"Kau tidak punya KTPnya dan hanya tahu alamatnya." ucap Nyonya Park.

"Dia bukan orang jahat, Gyeongsuk-ah." jawab Geum Hee.

"Tidak heran kau kena tipu. Kau kenal dengan seseorang yang mungkin tahu keberadaannya? Temannya mungkin?"

"Aku kenal temannya. Dongpal, dia teman sekelasku di kelas memasak. Dia mengenal Tuan Wang."

"Kau punya nomornya?"

"Tidak, tapi aku tahu gadis yang disukainya."


Geum Hee pun langsung menghubungi Chorim.

Sementara itu, Chorim memilih tidak menjawab telepon Geum Hee. Tapi Geum Hee terus saja menghubunginya.

Soyoung pun menyuruh Chorim menjawabnya. Soyoung bilang, Chorim bisa memberitahu Geum Hee kalau ia dan Dongpal akan segera bertunangan, jadi Geum Hee bisa berhenti mengganggu Dongpal.

"Dongpal dan aku akan segera bertunangan jadi jangan berpikir untuk menggodanya lagi. Kau akan menyesal jika masih melakukannya!" ucap Chorim lalu memutuskan panggilannya.

Geum Hee menghubungi Chorim lagi. Chorim hendak marah, tapi ia terdiam begitu mendengar tangisan Geum Hee.


Geum Hee dan Chorim bertemu di kafe.

"Kau bilang tidak bisa memberiku nomor Dongpal, kan?" tanya Geum Hee.

"Tentu saja tidak. Bagaimana kalau kau menggodanya lagi." jawab Chorim.

"Lantas apa kau tahu dimana temannya? Teman yang tinggal bersamanya?" tanya Geum Hee.

"Kau berencana menggodanya?" tanya Chorim.

"Tolong aku, kumohon padamu." pinta Geum Hee.


Setibanya di restoran, Chorim pun terus memikirkan cerita Geum Hee. Sementara Soyeong, tiduran di meja dan Gilja sibuk menghitung uangnya.

Dongpal keluar dari dapur dan duduk di depan Chorim.

"Dongpal, temanmu Daepung masih tinggal bersamaku, kan?" tanya Chorim.

"Iya, kenapa?"

"Tidak apa-apa."

Dongpal lantas mengambil permennya dan menyuruh Chorim membuka mulut. Chorim pun membuka mulutnya dengan wajah merona malu, tapi begitu sudah membuka mulutnya, Dongpal malah langsung memakan permennya.

Chorim pun kesal. Dia memukuli Dongpal hingga keluar. Lalu mereka tertawa bahagia.

Gilja ikut bahagia melihat mereka.


Di kantor, Roo Bi dan timnya sedang rapat. Roo Na berusaha memikirkan, sesuatu yang baru dan menarik perhatian. Seokho tampak ragu, ia juga mengungkit soal insiden talk show Roo Na.

"Kang Seokho-ssi." tegur Jin Hee yang langsung membuat Seokho berhenti bicara.

"Baiklah, akan kutunjukkan padamu bahwa pengaruhku masih ada." jawab Roo Na.


Roo Na lalu meminta ide Roo Bi.

"Bagaimana kalau konser musim gugur?" tanya Roo Bi.

"Ah, benar. Konser Hoban di Chunchen sangat sukses." jawab Jin Hee.

"Konser Hoban?" tanya Roo Na bingung.


"Konser di tepi danau. Itu sangat indah." jawab Jin Hee.

"Aku juga ingat. Itu adalah konser yang sangat berkensan." ucap Roo Bi.


Roo Na pun kaget, kau ingat?

"Aku tidak ingat kau ada di sana." jawab Jin Hee.

"Ini agak kabur, tapi aku ingat saat berada di sana. Apa kau ingat? Kau yang mengatur konsernya. Tidak mungkin aku melewatkannya. Benarkan, eonni." ucap Roo Bi.

"A... aku tidak yakin. Itu sudah lama sekali. Aku bahkan tidak bisa mengingat hal kecil." jawab Roo Na.

Dia nampak gugup!


"Aku pikir kau ingat. Kau dan aku berbeda. Kau lebih pintar." ucap Roo Bi.

"Apa maksudmu? Lagipula, Jeong Roo Na. Aku manajer disini. Jadi perlakukan aku secara pantas." jawab Roo Na.

"Tidak perlu terlalu ketat. Hanya ada kita disini." ucap Jin Hee.

Roo Na pun kesal. Lalu, Se Ra memanggil Roo Bi.


Se Ra menyuruh Roo Bi ke ruangannya. Begitu Roo Bi datang, Se Ra langsung meminta Roo Bi menggantikan Roo Na sebagai host JM Homeshopping. Tapi Roo Bi menolak. Roo Bi berkata, ia tidak yakin bisa melakukannya dan ditambah, ia tidak tertarik.

Se Ra pun meminta Roo Bi memikirkannya lagi. Se Ra juga mengaku, sangat menyukai senyum dan wajah Roo Bi.

Roo Bi pamit. Tapi sebelum pergi, Se Ra sempat menanyakan pernikahan Roo Bi dan In Soo. Roo Bi terdiam.

Se Ra juga bilang, jika Roo Bi tidak menyukai gaun pernikahan yang ia berikan, Roo Bi boleh memberikannya pada orang lain.


Di lorong, Roo Bi berpapasan dengan In Soo. Roo Bi berkata, bahwa ia sedang mempertimbangkan tawaran Se Ra.

"Jangan lakukan itu. Ini akan memancing Roo Na." ucap In Soo.

"Kenapa tidak boleh?" tanya Roo Bi.


Tepat saat itu, Roo Bi pun datang dan melihat mereka berdua. Suara Roo Na mengejutkan Roo Bi.

Bersambung.....

Ruby Ring Ep 52 Part 1

Sebelumnya...


Gyeong Min sudah tertidur pulas. Sementara Roo Na yang duduk di depan meja riasnya, terus menatap Gyeong Min dengan tatapan kesal sambil memikirkan kata-kata Gyeong Min.

"Aku masih mencintaimu. Aku putus asa, menunggumu kembali seperti dulu. Kenapa kau tidak mengerti? Siapa kau? Kenapa kau berubah menjadi orang asing?" kata Gyeong Min.


Tangis Roo Na pun keluar.


"Aku pikir, saat itulah aku jatuh cinta padanya. Sebelum itu, dia hanyalah alat untuk memenuhi ambisiku. Aku tidak mencintainya. Aku hanya mengasihaninya. Tapi saat itu, ketika aku melihat air matanya, aku sadar kalau cinta benar-benar ada. Tapi aku sudah menentukan jalanku dan aku sibuk. Peluang dan keinginanku untuk sukses, aku tidak bisa menyerahkannya begitu saja." ucap Roo Na di ruangan gelap itu.


Di apartemennya, In Soo pusing memikirkan rencana Roo Bi terhadap Roo Na.


Roo Na yang kini sudah berada di kantornya pun syok mendapat kabar tentang ingatan Roo Bi yang sudah kembali. Chorim berkata, bahwa ia dan Gilja lega karena ingatan Roo Bi sudah kembali. Chorim juga bercerita, tentang Gilja yang cemas karena Roo Bi tidak mengatakan apapun sejak ingatannya pulih. Chorim meminta Roo Na menjaga Roo Bi.

Sontak, Roo Na langsung lemas mendengar kabar itu. Ia bahkan hampir jatuh. Seokho pun dengan sigap memeganginya.

"Dimana adikku?" tanya Roo Bi.

"Dia pergi minum kopi." jawab Seokho.

Roo Na pun langsung pergi menyusul Roo Bi.


Roo Na yang syok, tidak bisa berjalan tegak. Lalu, ia teringat kata-kata Gyeong Min soal Roo Bi.

"Dia bilang, sangat membenciku! Dia bilang, tidak bisa memaafkanku!" ucap Gyeong Min.

"Apakah itu benar? Apakah ingatanmu sudah kembali? Dimana kau bersembunyi, Jeong Roo Bi! Tunjukkan dirimu sekarang!" ucap Roo Na, dalam hati.

"Apa yang kau lakukan disana?" tegur seseorang yang ternyata Roo Bi. Roo Na pun langsung menyeka air matanya.


Roo Na takut-takut menatap Roo Bi. Ia penasaran, apakah ingatan Roo Bi sudah benar-benar kembali.

Roo Bi pun menghela napas.

"Kau tahu kan aku orangnya tidak sabaran. Jadi cepat katakan apa yang ada di pikiranmu." ucap Roo Bi.


"Kudengar ingatanmu sudah kembali. Apa itu benar?" tanya Roo Na.

Roo Bi pun terdiam sejenak, sambil menatap tajam Roo Na. Tapi kemudian ia tersenyum.

"Bibi Chorim, kau tidak bisa mengatakan apapun padanya. Aku sengaja mengatakan itu." ucap Roo Bi.

"Apa?" tanya Roo Na. Bingung.


"Eomma, Bibi Chorim, In Soo dan bahkan kau sangat tertarik pada ingatanku. Aku mengatakan itu agar kalian berhenti mencemaskanku." jawab Roo Bi.

"Jadi maksudmu, ingatanmu belum kembali?" tanya Roo Na.

"Lihatlah. Kau membuat keributan besar. Ini melelahkan." jawab Roo Bi.

"Kau yakin?" tanya Roo Na.

"Aku tidak mengerti kenapa kau begitu bersemangat. Mau ingatanku kembali atau tidak, apa bedanya bagimu? Apa mungkin itu karena kau takut aku akan mempermalukanmu dan Gyeong Min di kantor?"

"Apa maksudmu?"

"Kau takut aku akan kembali seperti dulu? Jangan cemas. Kebiasaan lama sudah mati dan aku tidak ingin orang lain mengatakan, aku kembali menjadi Jeong Roo Na yang dulu."

Roo Bi juga mengatakan, bahwa di kamar mandi, ia mendengar gosip menyeramkan tentang dirinya dan Roo Na.

"Jeong Roo Na!"

"Kau mengagetkanku. Aku harus pergi." ucap Roo Bi.


Tapi sebelum pergi Roo Bi berkata, kalau ia harus bekerja dua kali lebih keras untuk menyusul Roo Na karena ia bodoh. Roo Bi juga menyindir Roo Na secara tidak langsung.

"Kau tahu siapa panutanku dan aku ingin menjadi seperti siapa?" tanya Roo Bi.

"Siapa?"

"Kau, Jeong Roo Bi." tatapan Roo Bi berubah tajam, tapi setelah itu kembali tersenyum dan beranjak pergi.

"Apakah ingatannya benar-benar belum kembali?" tanya Roo Na.


Di kamarnya, Geum Hee mencoba menghubungi Daepung tapi nomor Daepung sudah tidak terdaftar lagi. Geum Hee pun kaget.

Geum Hee lantas mendatangi Daepung ke rumah Dongpal. Daepung pun lekas bersembunyi.

"Aku butuh tempat tinggal baru." ucapnya.


Nyonya Park dan nenek sedang merajut sambil berbincang-bincang. Lalu, mereka membahas Roo Na dan Gyeong Min. Nenek bilang, pagi ini Roo Na dan Gyeong Min bersikap normal, seolah tidak terjadi apa-apa. Nyonya Park berkata, bahwa Gyeong Min dan Roo Na sudah baikan. Nenek kemudian berkata lagi, kalau Roo Na dan Gyeong Min menemuinya sebelum berangkat ke kantor. Mereka meminta maaf dan ia tidak punya pilihan lain selain memaafkan mereka.

Tak lama kemudian, Geum Hee pulang dengan wajah lesu dan langsung masuk ke kamarnya.


Melihat itu, Nyonya Park langsung menyusul Geum Hee.

Di kamarnya, Geum Hee menangis. Nyonya Park memaksa Geum Hee cerita. Nyonya Park mengancam, tidak akan mau bicara dengan Geum Hee lagi jika Geum Hee tak cerita padanya. Geum Hee pun akhirnya menceritakan semuanya.


Nyonya Park turun ke bawah. Pada nenek, Nyonya Park berbohong dengan mengatakan teman Geum Hee mengidap penyakit kanker.


Di lorong, Gyeong Min tak sengaja melihat Roo Bi yang sedang bicara dengan staff lain.

Gyeong Min menghela nafas, dan berjalan begitu saja melewati Roo Bi. Roo Bi yang melihat Gyeong Min pun langsung menyapa Gyeong Min.

"Kau menikmati makan siangmu?" tanya Roo Bi.

Gyeong Min hanya mengangguk, lalu berjalan pergi.

Mata Roo Bi pun langsung berkaca-kaca.

"Kenapa kau tiba-tiba dingin padaku? Hanya melihatmu seperti ini, hanya dekat denganmu seperti ini, sudah membuatku bahagia." ucap Roo Bi dalam hati.

Tak lama kemudian, Gyeong Min berbalik dan menatap Roo Bi.


Di ruangannya, Gyeong Min memikirkan soal cincin Roo Bi yang dibuang Roo Na ke tempat sampah, soal laptop Roo Bi yang dicuri Roo Na, soal Roo Na yang tak sengaja mencakar wajahnya ketika mereka meributkan Roo Bi, dan soal Roo Na yang berusaha merusak syal Roo Bi.

Gyeong Min bertanya-tanya, kenapa Roo Bi nya seperti itu. Tapi tak lama kemudian, ia menyalahkan dirinya sendiri atas perilaku Roo Bi nya dan berusaha meyakinkan dirinya kalau hanya Roo Bi lah satu-satunya wanita yang ia cintai. Gyeong Min lalu menghubungi Roo Na.


Di kantornya, Roo Na senang ditelpon Gyeong Min. Usai bicara dengan Gyeong Min, dia langsung pergi.


Seokho bertanya, Roo Na mau kemana. Roo Na berkata, kalau ia mau menemui Gyeong Min karena Gyeong Min sangat merindukannya.


Mendengar itu, Roo Bi pun terluka.


Begitu keluar dari ruangannya, Roo Na bertemu Yeonho. Ia panic. Yeonho mengaku, dirinya datang karena merindukan Roo Na. Kepanikan Roo Na pun bertambah saat melihat Gyeong Min sedang berjalan ke arahnya. Roo Na langsung menyuruh Yeonho pergi karena tak mau Gyeong Min melihat Yeonho. Roo Na juga berjanji akan menghubungi Yeonho nanti.

"Jika kau tidak menghubungiku, aku akan menemuimu lagi, Nyonya Bae." ucap Yeonho, lalu pergi.


Pada Gyeong Min, Roo Na mengakui Yeonho sebagai salah satu fansnya yang ingin minta tanda tangan.

Lalu, Roo Na mengajak Gyeong Min minum kopi.


"Aku minta maaf karena tidak berusaha keras mengerti dirimu. Meskipun aku satu-satunya orang yang berubah, aku tetap menyalahkanmu. Aku banyak berpikir. Seseorang berkata, dalam hidup kita perlu banyak belajar. Baik itu dalam suatu hubungan, percintaan ataupun pernikahan. Disitulah kesalahanku. Aku tidak berusaha keras. Aku hanya menginginkanmu jadi istri yang kuharapkan. Jeong Roo Bi sebelum kita menikah dan Jeong Roo Bi istriku jelas berbeda tapi aku tidak memahami itu dan terus mencoba mencari Jeong Roo Bi ku di masa lalu. Aku tidak akan seperti itu lagi. Aku akan menerimamu apa adanya." ucap Gyeong Min.

"Aku juga minta maaf. Soal Roo Na, aku cemburu karena terlalu mencintaimu. Dia memang adikku, tapi dia tetap seorang wanita kan? Bahkan, seorang wanita bisa cemburu pada anaknya sendiri. Kadang-kadang aku juga cemburu pada nenek." jawab Roo Na.


Roo Na lantas merangkul Gyeong Min.

"Aku ingin memiliki cintamu seutuhnya. Dan satu hal lagi, aku ingin kau selalu berpihak padaku di depan keluargamu." pinta Roo Na.

"Aku akan melakukannya." jawab Gyeong Min, sembari tersenyum.


Se Ra kembali memanggil Nona Yoon ke ruangannya. Nona Yoon melaporkan, bahwa penjualan mereka semakin menurun sembari menyerahkan data penjualan. Nona Yoon lantas membujuk Se Ra menggunakan Roo Na lagi sebagai host. Tapi Se Ra menentang. Se Ra beralasan, Roo Na sudah kehilangan kepercayaan konsumen karena insiden itu. Ditambah lagi, Presdir Bae juga pasti akan menangnya.

"Direktur Bae..." bujuk Nona Yoon.

"Aku akan menemukan penggantinya." jawab Se Ra. Nona Yoon mengerti dan beranjak keluar.


Setelah Nona Yoon keluar, Se Ra tak sengaja melihat wajah Roo Bi yang sedang tersenyum di kamera.

Se Ra pun berpikir, Roo Bi lah yang cocok menggantikan Roo Na.

Bersambung ke part 2.....