• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The World of The Married Ep 6

Sebelumnya...


Di rumahnya, Joon Young ditemani oleh Mi Yun dan No Eul. Joon Young tidak berselera untuk makan.

Mi Yun dan No Eul kasihan menatap Joon Young, terutama Mi Yun yang wajahnya seakan menunjukkan kalau dia merasa bersalah atas apa yang terjadi pada orang tua Joon Young.

Mi Yun : Joon Young-ah, perceraian belum tentu hal yang buruk. Awalnya No Eul juga  kesulitan menerimanya...

Joon Young langsung meletakkan sendoknya mendengar kata-kata Mi Yun. Dia lalu pergi.


Mi Yun dan No Eul saling bertatapan. Mi Yun lalu meminta No Eul menunggunya di meja makan.

Mi Yun : Ibu akan segera kembali.

No Eul mengerti.


Mi Yun mengejar Joon Young. Joon Young masuk ke kamarnya dan menutup pintu.

Mi Yun : Joon Young-ah!

Joon Young : Apa ibuku meminta anda meyakinkanku karena dia akan bercerai?

Mi Yun : Tidak. Aku hanya mencemaskanmu. Itu saja. Aku hanya merasa tidak enak.


Joon Young membuka pintunya.

Joon Young : Kenapa? Kenapa anda merasa tidak enak? Anda tahu sesuatu?

Mi Yun langsung terdiam.

Joon Young menangis.


Sun Woo dan Tae O masih bertengkar. Sun Woo mengatakan, bahwa keadaan mereka tidak akan pernah sama lagi.

Sun Woo : Pernikahan kita! Putra kita! Kau yang mengacaukan segalanya! Apa kau mengerti sekarang?


Sun Woo lalu menjatuhkan dirinya dan menangis.

Tae O tidak terima disalahkan dan balik menyalahkan Sun Woo. Ia bilang, sifat buruk Sun Woo lah yang sudah menghancurkan keluarga mereka.

Tae O juga marah karena Sun Woo mau memisahkannya dari Joon Young padahal Sun Woo tahu bagaimana sakitnya dia hidup tanpa ayahnya. Tae O bilang Sun Woo tak berhak memisahkan mereka.


Sun Woo tertawa. Dia lalu berdiri.

Sun Woo : Kau sudah selesai. Joon Young melihat semuanya. Dia melihat semua perbuatanmu dengan Da Kyung.


Tae O terkejut mendengar Joon Young melihat perselingkuhannya.

Sun Woo kemudian pergi.


Ye Rim dan Je Hyuk juga ribut. Ye Rim bilang, dia sudah tahu lama kalau Je Hyuk selingkuh.

Ye Rim : Tidak. Itu tidak pernah lebih dari semalam, jadi, itu bukan selingkuh. Kurasa itu lebih seperti kecanduan.

Je Hyuk : Kenapa kau bersikap seperti ini jika sudah tahu?

Ye Rim : Karena ini Sun Woo!

Je Hyuk : Apa bedanya?

Ye Rim : Kau tidur dengannya?

Je Hyuk : Aku hanya menikmati fisiknya. Aku tidak pernah menyukainya. Sun Woo tidak ada bedanya dengan wanita lain. Jangan bilang kau pikir aku menyukainya.


Ye Rim : Kau bangga pada dirimu karena tidak menyukainya? Apa kau  begitu membenciku?

Je Hyuk : Bukannya aku membencimu. "Aku benci kebosanan" adalah ungkapan yang lebih baik.

Ye Rim : Apa yang kau lakukan saat aku bosan? Bukankah pasangan harus saling melengkapi kekurangan dan bersenang-senang bersama?

Je Hyuk : Sepertinya aku tidak bisa begitu.

Ye Rim : Kalau begitu percuma ini dibicarakan.


Ye Rim mau pergi tapi ditahan Je Hyuk.

Je Hyuk : Baiklah. Aku masalahnya. Kuakui aku tidak normal.

Ye Rim hanya menatap Je Hyuk dengan kesal, lalu pergi.


Da Kyung mau pergi. Tapi saat membuka pintu mobilnya, ia melihat Tae O duduk di pinggir jalan depan rumahnya sambil merokok.

Da Kyung pun kesal dan bergegas menghampiri Tae O. Da Kyung minta penjelasan apa kata-kata Sun Woo benar kalau Tae O mendekatinya demi uang ayahnya.

Sun Woo : Jika kau percaya ucapan psikopat itu, apa pun yang kukatakan sekarang tidak penting. Pimpinan berinvestasi dalam pekerjaanku. Dia memutuskan berdasarkan semangat dan pekerjaanku saja.


Da Kyung minta Tae O matiin rokoknya.

Tae O diam saja.

Da Kyung : Matikan! Itu buruk bagi bayinya.

Barulah Tae O mematikan rokoknya.


Da Kyung : Aku bisa meninggalkan semuanya. Ibuku, ayahku, dan semua yang kunikmati dari ayahku.

Tae O terkejut, Da Kyung-ah.

Da Kyung : Pilihannya ada padamu sekarang.


Tae O lantas bangkit dan memeluk Da Kyung.

Tae O : Terima kasih.Terima kasih banyak.


Sun Woo pulang berjalan kaki. Dia hampir tiba di rumahnya.

Ye Rim kemudian datang. Ye Rim memberhentikan mobilnya dan terlihat marah.


Ye Rim akhirnya turun dan menatap tajam Sun Woo.

Sun Woo : Kau sudah menemuinya?

Ye Rim : Kenapa kau melakukan ini kepadaku?

Sun Woo : Aku sudah bilang akan memberitahumu semuanya jika memang saatnya kau harus tahu.

Ye Rim pun geram dan mendekati Sun Woo.

Ye Rim : Kau benar-benar menjijikan. Kau pikir kau sangat keren, bukan? Kau mungkin berpikir orang lain juga begitu, tapi ingatlah. Kau sampah. Itulah dirimu.

Sun Woo : Bagaimana denganmu, yang bepergian dengan simpanan suamiku? Kau sampah seperti aku.

Ye Rim : Lalu? Kau ingin membalas dendam kepadaku? Itukah alasanmu tidur dengan suamiku?

Sun Woo : Ya.


Ye Rim tambah geram. Wajahnya menunjukkan seakan dia siap menelan Sun Woo hidup-hidup, tapi menahan dirinya.

Ye Rim : Kau pasti ingin menghancurkan pernikahan kami karena pernikahanmu hancur, tapi tidak. Kau gagal. Kau tidak bisa menyelamatkan pernikahanmu, tapi aku akan menyelamatkan pernikahanku. Pernikahan kami sama sekali tidak akan terancam.

Sun Woo : Aku tidak peduli sedikit pun kalian bercerai atau tidak. Aku hanya ingin mengatakan yang sebenarnya. Karena itulah yang kurasakan. Kau bahkan menipuku, yang kuanggap teman, membuatku sangat sedih.

Ye Rim : Kau benar-benar palsu. Aku tidak pernah menganggapmu sebagai teman.

Sun Woo terluka mendengarnya.

Sun Woo : Benarkah? Jika tahu itu yang kau rasakan, aku tidak akan terlalu sedih.


Sun Woo lalu berjalan gontai menuju rumahnya.

Ye Rim memandangi kepergian Sun Woo dengan tatapan marahnya.


Sun Woo masuk ke rumahnya. Mi Yun langsung turun begitu mendengar Sun Woo pulang.

Sun Woo nanyain Joon Young. Mi Yun pun menatap ke atas.

Tak lama, Joon Young turun.


No Eul datang.

Mi Yun : Aku dan putriku akan pergi.

No Eul : Sampai jumpa.

Sun Woo memanggil Mi Yun. Sun Woo mengucapkan terima kasih karena Mi Yun sudah menjaga Joon Young.

Mi Yun dan No Eul pergi.


Joon Young nanyain ayahnya.

Sun Woo : Dia tidak akan pulang.

Joon Young : Sampai kapan?

Sun Woo terdiam mendengarnya.

Joon Young pun mengerti kalau ia sudah kehilangan ayahnya.


Paginya, Tae O terbangun. Di pelukannya, ada Da Kyung yang masih terlelap.

Da Kyung kemudian tersenyum dan membuka matanya.

Da Kyung : Kita tidak akan putus lagi, bukan?

Tae O : Tentu saja tidak.

Da Kyung : Kita akan tidur seranjang, dan bangun bersama juga. Kita bisa bersama sepanjang hari, bukan?

Tae O : Aku akan tetap di sisimu seharian. Di sisi bayi kita juga.


Da Kyung lalu menatap Tae O dan tersenyum bahagia.

Da Kyung : Aku akan mendukungmu. Filmmu akan sukses besar.

Tae O tak yakin.

Da Kyung : Apa ada masalah?

Tae O : Aku punya firasat produksinya mungkin tidak akan terjadi.

Da Kyung : Apa maksudmu?

Tae O : Seperti yang kau tahu, ayahmu sangat marah. Investasinya akan ditarik, kecuali aku menemukan investor baru...


Da Kyung : Maksudmu kau tidak punya investor lain?

Tae O : Masalahnya, membuat film tidak semudah itu.

Da Kyung lantas kembali berbaring di samping Tae O.


Tae O buru-buru turun sambil mengenakan pakaiannya dan menuju ke pintu.

Tae O membukakan pintu. Seorang kurir datang, mengantarkan sebuah koper dan sebuah amplop.

Tae O membuka amplopnya. Isinya surat cerai yang sudah disetujui Sun Woo.


Da Kyung turun dan mendengar Tae O sedang bicara di telepon dengan Sun Woo.


Sun Woo minta Tae O tidak membuang waktu dan menyelesaikan proses perceraian mereka dengan cepat.

Tae O tak mau.

Tae O : Tidak ada orang bodoh yang mau melepaskan semua uang dan anaknya.

Sun Woo : Kau hidup dari uang yang kuhasilkan sampai sekarang. Kau tidak pernah punya harta pribadi.

Tae O : Siapa yang membesarkan Joon Young saat kau latihan? Kau lupa? Aku berperan dalam membantumu mendapatkan lisensimu.

Sun Woo : Baiklah. Jika kau ingin bermain seperti itu, aku tidak akan segan-segan terhadapmu.

Tae O : Apa yang akan kau lakukan?

Sun Woo : Kau mendirikan perusahaan dengan uangku lalu kau membuat dana taktis. Aku akan menuntutmu atas penggelapan dana.

Tae O : Bagaimana kau mau melakukan itu?

Sun Woo : Jangan khawatir. Para pegawai yang tidak mendapat gaji mereka berkat bos yang tidak kompeten, memutuskan untuk membantuku.


Tae O kesal dan langsung mutusin panggilannya. Ia merobek surat cerai itu dan menendang kopernya.

Tae O berbalik dan terdiam ngeliat Da Kyung ada di belakangnya.

Da Kyung ngeliat sobekan surat cerai Tae O dan Sun Woo.


Da Kyung : Bagaimana dia tahu alamatku? Kau memberitahunya?

Tae O : Tidak.

Sun Woo : Sejak kapan dia... Berapa banyak yang dia tahu tentang kita?

Tae O terdiam.

Da Kyung : Dia membuatku merinding.

Da Kyung naik ke atas.


Pacar Hyun Seo mendatangani bar tempat Hyun Seo kerja. Dia langsung masuk ke meja counter dan mengambil minum sendiri.

"Dimana Min Hyun Seo?" tanyanya.

"Dia berhenti." jawab temannya Hyun Seo.

"Jangan bohong."

"Aku serius. Dia berhenti beberapa hari lalu."

"Dia kabur ke mana?" pacar Hyun Seo kesal.


Sun Woo berhenti di pinggir jalan karena dihubungi oleh pacar Hyun Seo.

Pacar Hyun Seo yang masih di bar Hyun Seo, tanya dimana Sun Woo menyembunyikan Hyun Seo.

Sun Woo : Kenapa kau bertanya kepadaku? Kukira kalian berdua bersama.

Pacar Hyun Seo : Kenapa kau tidak mengirimiku uang? Cepat kirimkan.

Sun Woo : Aku tidak punya uang. Jika kau ingin melaporkannya, silakan. Aku tidak peduli.

Pacar Hyun Seo : Kau memaksakan keberuntunganmu?

Sun Woo : Kau sudah punya catatan kriminal atas penyerangan dan penipuan. Jika mau menambah tuntutan pemerasan lagi, aku tidak akan menghentikanmu. Lakukan sesukamu. Aku tidak akan tinggal diam.

Sun Woo mutusin panggilannya.


Sun Woo tiba di rumah sakit. Dia heran melihat seisi rumah sakit berkasak-kusuk sambil menatap padanya.


Sun Woo pergi ke meja resepsionis. Bersamaan dengan itu, Myung Sook keluar dan menghampir Sun Woo.

Myung Sook menyuruh Sun Woo memeriksa homepage rumah sakit.


Sun Woo langsung ke ruangannya dan memeriksa homepage rumah sakit.

Myung Sook : Ini dimulai larut malam. Perawat Kim kali pertama menyadari dan memintanya dihapus. Tapi makin mereka menghapusnya, makin buruk jadinya. Ini menyebar dalam blog masyarakat dan akun media sosial pribadi. Isu ini menyebar begitu banyak dan tidak terkendali. Aku baru tahu beberapa saat lalu. Aku tidak tahu siapa dia, tapi dia pasti ingin menyerangmu.

Myung Sook tanya apa Sun Woo tahu pelakunya?

Sun Woo diam. Ia kepikiran pacar Hyun Seo.


Myung Sook : Mungkinkah Pak Ha Dong Shik? Atau orang lain? Hei, siapa pria yang datang menemuimu terakhir kali? Dia tidak terlihat seperti pasien. Mungkinkah dia?

Sun Woo melepas kacamatanya.

Sun Woo : Apa gunanya mencari tahu siapa yang menulis ini? Tidak masalah selama bukan kau.

Myung Sook : Kau cenderung terlalu sensitif belakangan ini. Aku hanya mengatakannya karena khawatir.

Sun Woo : Wajar bagi pasien untuk mengeluh. Nanti akan mereda seiring waktu. Kau harus kembali bekerja.


Setelah Myung Sook pergi, Sun Woo menghubungi pengacaranya.

Pengacaranya curiga itu ulah si kampret Tae O.

Sun Woo : Kenapa dia melakukan hal seperti ini?

Pengacara : Jika reputasimu hancur, suamimu akan berada di posisi yang menguntungkan. Kau bilang dia tidak mau menyerahkan hak asuh anakmu.

Sun Woo mulai curiga Tae O pelakunya.


Joon Young ngelamun di perpustakaan. No Eul datang dan tanya apa Joon Young udah mutusin mau tinggal sama siapa.

No Eul : Kau belum memutuskan?

Joon Young sewot, berhentilah bersikap menyebalkan!

Joon Young pergi. No Eul dan lainnya menatap heran ke arah Joon Young.


Tae O buru-buru turun dari rumah Da Kyung. Ia bilang, akan pergi ke kantor.

Da Kyung mengejar Tae O.

Da Kyung : Aku akan bicara dengan ayahku dan meyakinkannya berinvestasi.

Tae O : Ini bukan waktu yang tepat untuk membahas uang dengannya. Dia mungkin bahkan tidak menyetujui hubungan kita. Biarkan aku mengurus hal yang mendesak dahulu.

Da Kyung menahan Tae O lagi.

Da Kyung : Cepatlah bercerai.

Tae O : Aku harus menyewa pengacara agar bisa menulis ulang perjanjian. Aku tidak akan membiarkannya mendapatkan semua keinginannya.


Da Kyung : Kenapa kau tidak bisa meninggalkan putramu?

Tae O : Karena dia putraku.

Da Kyung : Lalu apa? Apa rencanamu dengannya?

Tae O : Dia akan tinggal denganku. Lalu...

Da Kyung : Bagaimana dengan bayi kita? Bagaimana kau berharap aku bisa menghadapinya!

Tae O : Aku akan mengurusnya, paham?


Pacar Hyun Seo muncul di tangga.

Pacar Hyun Seo : Hei, kalian berdua! Di mana Min Hyun Seo?

Sontak, Da Kyung dan Tae O kesal.

Da Kyung : Kenapa kau bertanya kepadaku? Aku tidak tahu di mana dia.

Tae O : Kalian biasa mengobrol semalaman. Dan sekarang, kau berpura-pura tidak mengenalnya?


Tae O : Dengar. Kenapa kau mencari masalah dengan orang asing? Bagaimana dia bisa tahu di mana tetangganya?

Pacar Hyun Seo tersenyum kesal, lalu turun dan mendekati Tae O.

Pacar Hyun Seo : Orang asing? Tahukah kau istrimu memanfaatkan pacarku untuk membuntutimu?

Tae O terkejut.


Je Hyuk baru pulang dan celingukan mencari Ye Rim. Tapi dia tak bisa menemukan Ye Rim dimana pun.

Tak lama, Ye Rim muncul di belakangnya. Je Hyuk mendekati Ye Rim. Ye Rim cuek dan naik ke atas.


Ye Rim masuk ke kamar dan membuka lemari.

Je Hyuk menyusul Ye Rim.

"Apa yang kau mau? Kau mau bercerai?"

Ye Rim diam aja dan meletakkan kemeja di atas kasur.

Ye Rim : Katakan saja. Aku akan bercerai jika itu yang kau inginkan.

Ye Rim : Aku tidak akan bercerai. Aku tidak punya pekerjaan atau anak. Jika aku tidak mendapatkan uang ayahku, aku tidak punya apa- apa.


Ye Rim kembali mondar mandir di depan Je Hyuk, dari lemari ke kasur.

Je Hyuk duduk di kasur.

Je Hyuk : Kau akan memaafkanku karena tidak akan bisa mendapatkan warisannya jika kau bercerai?


Ye Rim memberikan kemejanya ke Je Hyuk tapi Je Hyuk menaruhnya lagi di kasur.

Ye Rim : Tidak bercerai bukan berarti aku akan memaafkanmu. Ganti pakaianmu.

Je Hyuk : Lalu apa maumu?

Ye Rim : Aku tidak peduli bagaimana perasaanmu. Lakukan saja yang terbaik sebagai suamiku. Aku ingin kau bekerja sama agar kita bisa punya anak.


Je Hyuk tertawa mendengar permintaan Ye Rim. Ye Rim melotot, Je Hyuk pun berhenti tertawa dan beranjak dari duduknya.

Je Hyuk : Baiklah. Aku akan berhenti menemui wanita lain. Sebagai gantinya, aku tidak akan punya anak.

Ye Rim kaget. Je Hyuk pun pergi.


Sun Woo keluar dari ruangannya dan ke meja resepsionis membawa laporan medis.

Sun Woo : Siapa pasien berikutnya?

"Tidak ada pasien lagi, Dokter Ji. Pasien lain membatalkan janji temu mereka."

Sun Woo kaget dan menoleh ke kursi tunggu.

Pak Ha langsung berdiri sambil memegang paper bag nya. Sun Woo kaget melihat Pak Ha.


Perawat tanya, perlukah mereka memanggil polisi?

Sun Woo : Jika dia datang untuk berobat, bawa dia masuk.


Yoon Ki tiba-tiba datang.

Yoon Ki : Kalau begitu, aku juga akan masuk.


Yoon Ki mengawasi mereka di depan pintu. Ia berjaga-jaga kalau Pak Ha menyerang Sun Woo lagi.

Pak Ha : Polisi bilang kau menolak menuntut dan aku bahkan tidak perlu mengganti komputer yang rusak. Benarkah?

Sun Woo : Kau kemari untuk menanyakan itu?

Pak Ha : Tidak, aku datang untuk minta maaf. Maafkan aku. Aku memutuskan mengikuti nasihatmu dan menemui psikiater.


Sun Woo kaget dan langsung menatap Yoon Ki. Yoon Ki mengendikkan bahunya ke Sun Woo.


Sun Woo kembali menatap Pak Ha.

Sun Woo : Itu bagus. Kudoakan yang terbaik untuk perawatanmu.

Pak Ha : Baiklah.

Pak Ha mengambil paper bag nya dan berdiri. Ia beranjak ke pintu tapi balik lagi menatap Sun Woo.

Pak Ha : Kau dokter yang hebat.

Sun Woo kaget dengan pujian Pak Ha.

Pak Ha : Aku datang untuk mengatakan itu.

Pak Ha pergi.


Yoon Ki masuk.

Yoon Ki : Bagaimana menurutmu? Lumayan untuk kali pertama, bukan?

Sun Woo : Kau menyuruhnya memujiku seperti itu?

Yoon Ki : Sama sekali tidak.


Telepon di meja Sun Woo berdering.

Sun Woo : Ini Ji Sun Woo.

Sun Woo kaget.

*Adegan berikutnya bikin emosi guys.


Sun Woo masuk ke ruangan Dokter Kong.

Sun Woo : Anda memanggilku?

Sun Woo terkejut melihat ada pacar Hyun Seo dan Tae O disana.

Pacar Hyun Seo : Aku sudah bilang semuanya, jadi, aku akan pergi sekarang.


Pacar Hyun Seo beranjak ke pintu dan berbisik ke Sun Woo, kalau Sun Woo harusnya memberikan uang yang ia minta.

Pacar Hyun Seo pergi.


Sun Woo berusaha menjelaskan, pak....

Tapi baru satu kalimat 'Pak' saja, Dokter Kong sudah marah.

Dokter Kong : Benarkah kau menyerang dan mengancam pria itu untuk memenjarakannya di rumah sakit jiwa di luar kehendaknya?

Sun Woo : Dia menyerang pasienku. Itu tindakan membela diri.

Dokter Kong : Kalau begitu bagaimana dengan kau menyuruh pasien membuntuti suamimu?


Tae O langsung mengambil kesempatan itu untuk menyudutkan Sun Woo.

Tae O : Kita memang punya masalah, tapi kenapa kau  meminta pasienmu untuk membuntutiku? Kau seorang dokter.

Sun Woo : Kenapa kau di sini?

Tae O lalu mengaku pada Dokter Kong bahwa ia sangat mengkhawatirkan Sun Woo.

"Kau sudah melihat semua unggahan di situs web rumah sakit?" tanyanya pada Dokter Kong.


"Pertama, mari kita periksa siapa yang mengunggahnya, Pak. Jelas ada yang berusaha menjebakku." jawab Sun Woo sembari melirik Tae O.

"Kau yang berusaha menjebakku. Sudah berapa lama kau berencana untuk bercerai?" ucap Tae O.


Dokter Kong kaget, Dokter Ji, kau akan bercerai?

Sun Woo : Itu kehidupan pribadiku, Pak.

Dokter Kong : Sudah jelas kau keterlaluan. Perbuatanmu bukan hanya menentang etika medis, tapi bisa mendapatkan hukuman pidana. Jika orang tahu kau memanfaatkan pasienmu demi kepentingan pribadi, itu akan menimbulkan kerugian besar bagi rumah sakit!

Sun Woo : Aku akan menerima hukuman apa pun yang layak kuterima. Tapi bisakah kita membicarakan ini tanpa suamiku? Dia bahkan tidak bekerja di sini.


Tae O berdiri dan mengaku salah karena sudah selingkuh.

Tae O : Tapi kau membuntutiku, bahkan menyerang dan mengancam seseorang. Itu tidak normal. Bagaimana aku bisa memercayaimu dengan Joon Young padahal kau tidak waras?


Yoon Ki datang dan menatap Tae O yang menyudutkan Sun Woo dari depan pintu.


Sun Woo : Apa ini tentang Joon Young? Kau ingin membuatku tampak gila agar bisa merebutnya dariku?

Tae O : Kau jelas tidak normal.

Sun Woo : Apa maksudmu?

Tae O : Dokter Kong tahu kedua orang tuamu meninggal karena kecelakaan yang tidak terduga?

Sontak Sun Woo geram Tae O mengatakan itu.

Tae O : Apa dia tahu bahwa kecelakaan itu mencurigakan?

Sun Woo : Diam!

Tae O : Kau sendiri yang bilang bahwa ibumu aneh hari itu. Bahwa dia, yang mengemudi, mungkin sengaja melakukannya. Bahwa dia sangat menderita setelah tahu ayahmu selingkuh dan...


Sun Woo menampar Tae O.

Tae O terus nyudutin Sun Woo.

Tae O : Apa kau  yakin tidak akan seperti ibumu?


Tae O lalu meminta Dokter Kong memeriksa kejiwaan Sun Woo.

Tae O : Kurasa aku akan membutuhkannya di sidang hak asuh kami.

Sun Woo : Dasar bedebah. Kau tidak akan mendapatkan keinginanmu.


Sun Woo pun pergi. Tae O mengejar Sun Woo.

Sun Woo melajukan mobilnya dari parkiran sampai menabrak spion mobil orang lain yang sedang terparkir dan spionnya mobil Da Kyung yang dipakai Tae O.


Tae O mengejar Sun Woo.

Sun Woo ngebut dan hampir saja kecelakaan di lampu merah.

Tae O menghentikan mobilnya disamping mobil Sun Woo.


Tae O menurunkan kaca.

Tae O : Sun Woo! Apa yang kau lakukan, hah! Apa yang kau pikirkan?


Sun Woo menatap ke depan. Masih lampu hijau.

Tae O melepas seatbeltnya. Dia mau turun, nyamperin Sun Woo. Sun Woo yang tahu Tae O akan menghampirinya, langsung membanting setir mobilnya dan pergi setelah menabrak pintu mobil Tae O saat Tae O mau turun. Tae O syok.


Sun Woo ke sekolah Joon Young. Ia masuk ke kelas Joon Young saat Joon Young tengah latihan biola.

Sontak Joon Young, teman2nya dan gurunya kaget.

Sun Woo membawa Joon Young pergi.


Tak lama setelah Sun Woo pergi, Tae O datang. Tae O cemas saat guru Joon Young bilang Joon Young sudah pergi bersama Sun Woo.


Tae O langsung ke mobilnya. Ia melacak keberadaan Joon Young lewat ponsel Joon Youn.

Sun Woo diam saja dan terus melajukan mobilnya saat Joon Young tanya mereka mau kemana.



Tae O melajukan mobilnya dan.... ia kaget mengetahui Sun Woo membawa Joon Young ke area terlarang.


Sun Woo mengambil ponsel Joon Youn dan mematikannya.

Joon Young protes dan berusaha mengambil ponselnya.

Sun Woo : Itu berbahaya.

Untuk menghentikan Joon Young, Sun Woo membuka kaca dan membuang ponsel Joon Young.


Joon Young syok, ibu sudah gila?

Sun Woo : Akan ibu belikan yang baru, jadi, duduklah diam.

Joon Young : Kita mau ke mana? Jawab aku!

Sun Woo : Nanti ibu jelaskan.


Joon Young mengambil ponsel Sun Woo dan menghubungi Tae O.

Sun Woo melihat itu, berusaha merebut ponselnya.

Joon Young : Ibu tidak waras!


Tae  O langsung menjawab ponselnya.

Tae O : Halo? Di mana kau?

Joon Young nangis, Appa!

Tae O : Joon Young-ah!

Sun Woo : Lee Joon Young!

Joon Young : Ibu. Lihat ke depan! Lihat!

Sun Woo kaget melihat ke depan dan langsung menginjak remnya.

Mobil Sun Woo sempat menabrak mobil pekerja yang sedang memperbaiki jalan.


Sun Woo :  Tutup teleponnya.

Tae O : Joon Young-ah, kau bersama Ibu?

Sun Woo : Sekarang!

Tae O : Joon Young-ah!

Sun Woo mematikan ponselnya dan kembali melajukan mobilnya.


Tae O menghubungi polisi.

Tae O : Putraku hilang. Berapa kali harus kukatakan! Ibunya mengeluarkannya dari kelas. Aku juga tidak bisa menghubunginya, itu alasannya! Kurasa mereka mengalami kecelakaan. Aku memintamu memeriksanya. Itu sebabnya aku menelepon. Apa maksudmu, menelepon lagi setelah kecelakaan?


Polisi memutus panggilannya.

Tae O stress.


Sun Woo dan Joon Young tiba di ujung jalan. Hanya danau di sekeliling mereka.

Sun Woo menyuruh Joon Young turun. Joon Young diam saja.


Sun Woo turun duluan dan membukakan pintu Joon Young.

Joon Young turun.


Sun Woo memegang tangan Joon Young.

Sun Woo : Ibu sangat marah sekarang. Ibu akan minta maaf karena membentakmu dan membuang ponselmu. Ibu juga minta maaf karena memaksamu membawamu kemari. Kau tahu kenapa ibu bersikap seperti ini, bukan?

Joon Young : Ini karena ayah punya wanita lain, bukan? Lalu kenapa? Kenapa?

Sun Woo : Dia mengkhianati kita! Kau tahu semuanya, bukan?

Joon Young : Dia mengkhianati ibu, bukan aku.

Sun Woo : Wanita itu hamil. Ayah tidak membutuhkan kita lagi, Joon Young.

Joon Young : Lalu? Dia bilang akan tinggal dengannya? Apa dia lebih menyayangi bayi itu daripada aku?


Sun Woo memeluk Joon Young.

Sun Woo : Tidak apa-apa. Kita bisa hidup bahagia sendiri.


Sun Woo lalu melepas pelukannya dan menatap Joon Young.

Sun Woo : Itu tidak akan menjadi masalah bahkan tanpa dia.

Joon Young : Tidak. Aku tidak mau hanya tinggal dengan ibu.

Sun Woo kaget, kau tidak mau?

Yang lebih membuat Sun Woo kaget, Joon Young minta dia memaafkan Tae O.

Sun Woo : Ibu tidak bisa. Ayah memutuskan untuk tinggal dengan wanita itu.

Joon Young : Bagaimana kita bisa hidup tanpa ayah? Ibu selalu sibuk. Ibu lebih memedulikan pekerjaan daripada aku. Ayah yang tetap bersamaku. Ibu tidak pernah ada.

Sun Woo : Apa kau tidak tahu kenapa ibu hidup seperti itu? Ibu melakukannya untukmu. Ibu melakukannya agar bisa memberikan semua yang kau butuhkan.


Sun Woo kembali memeluk Joon Young.

Sun Woo : Kau hal paling berharga bagi ibu. Hanya kau yang ibu miliki.

Joon Young : Jangan bohong.


Joon Young lalu memutuskan pergi ke Tae O.

Sun Woo mencegahnya.

Sun Woo : Jika kau menemuinya, ibu akan mati. Kau masih akan mendatanginya? Kau tidak peduli jika ibu mati?


Sun Woo lalu mendesak Joon Young ke danau.

Sun Woo : Jawab ibu! Katakan kau akan tinggal dengan ibu! Jawab ibu!

Joon Young : Lepaskan aku! Aku takut!


Tae O masih di jalan, dia bersama polisi sekarang. Polisi menyerahkan ponsel Joon Young.

"Kami memeriksa lokasi terakhir dia mendapat sinyal, dan ada di sini. Hanya ini yang bisa kami lakukan."

"Apa ada laporan kecelakaan?"

"Tidak ada. Sepertinya dia bersama ibunya. Anda harus menunggu di rumah."

Para polisi itu pergi.


Tak lama setelah mereka pergi, Tae O dihubungi Sun Woo. Sun Woo menyuruh Tae O pulang.



Sampai di rumah, Tae O langsung mencari Joon Young.

Sun Woo diam saja dan berdiri menghadap jendela.

Tae O panic karena tak bisa menemukan Joon Young.


Tae O : Di mana Joon Young?

Sun Woo : Kau yakin ingin tinggal dengan Joon Young? Apa wanita itu setuju? Joon Young harus memanggil selingkuhan ayahnya sebagai ibu tirinya?

Tae O : Kau membuatku muak. Bukankah aku sudah cukup meminta maaf? Berapa lama lagi aku harus memohon?

Sun Woo : Kau tidak menyadarinya, bukan? Kau tidak pernah meminta maaf.

Sun Woo lalu berkata, bahwa semua sudah terlambat dan Tae O tak akan pernah bisa menemui Joon Young lagi.

Tae O : Apa maksudmu?


Sun Woo : Kau seharusnya tidak membicarakan ibuku. Aku nyaris tidak bisa melupakannya. Tapi kau membuatku mengingat semuanya lagi.

Tae O : Hentikan omong kosong itu dan katakan saja di mana Joon Young! Apa yang kau lakukan kepada Joon Young?

Sun Woo : Kau yang menghancurkan keluarga kita. Tapi dia memihakmu.


Tae O : Berhentilah bersikap gila jika tidak mau aku membunuhmu.

Sun Woo : Kenapa kau tidak membunuhku saja? Aku tidak mau hidup lagi!


Tae O mencekik Sun Woo. Ia tak percaya Sun Woo melakukan itu. Ia fikir Sun Woo membunuh Joon Young.

Sun Woo mencengkram Tae O.

Sun Woo : Aku bisa melakukan apa pun untuk membuatmu menderita. Bagaimana perasaanmu kehilangan anakmu? Kau yang membuatku melakukan ini.

Tae O : Dasar penyihir gila. Matilah!


Tae O mendorong tubuh Sun Woo ke meja. Sun Woo seketika jatuh. Wajahnya terluka parah terkena pajangan kaca di meja.

Tae O menangis.

Sun Woo berusaha berdiri.


Tae O menghajar Sun Woo lagi. Dia menjambak Sun Woo dan menekannya ke dinding, ke foto keluarga mereka.

Tae O : Dasar psikopat sialan!

Tae O memukul foto keluarga mereka. Sun Woo merosot jatuh dan terkapar.

Tae O menangis.


Tak lama kemudian, Joon Young datang dan kaget melihat ibunya terkapar.

Tae O akhirnya melihat Joon Young. Ia lega Joon Young masih hidup.

Tae O lantas mau mendekati Joon Young tapi Joon Young langsung mundur.

Tae O kemudian menatap Sun Woo yang terkapar dan berusaha menjelaskan kejadian sebenarnya.


Joon Young : Jangan sebut namaku. Aku bukan putra ayah lagi.

Joon Young nangis lihat ibunya.


Ye Rim kemudian datang dan kaget melihat kondisi Sun Woo.

Ye Rim bergegas mendekati Sun Woo.

Ye Rim : Eonni!


Sun Woo melihat Joon Young. Dia menggapaikan tangannya memanggil Joon Young.

Joon Young langsung mendekat dan memegang tangan Sun Woo.


Joon Young : Eomma...

Tapi kemudian, Sun Woo pun hilang kesadaran.

Joon Young : Eomma! Eomma!

Ye Rim menghubungi ambulans.

Ye Rim : Kami butuh ambulans. Seseorang terluka parah.


Tae O terkejut. Dia baru saja menyadari bahwa dia baru saja masuk perangkap Sun Woo.


Setelah semua kejadian itu, Sun Woo dan Tae O resmi bercerai.

Pengacara Sun Woo juga bilang kalau Tae O menyetujui semua persyaratan yang diminta Sun Woo.

"Pengadilan juga mengeluarkan perintah pelarangan sementara. Akhirnya kau mendapatkan keinginanmu. Selamat."


Sun Woo lalu menyibak rambutnya.Tampak lebam2 di wajahnya.


Tae O keluar dari kantor polisi. Dia masih tidak menyangka semuanya.


Tae O lalu pergi ke kantornya. Kantornya hancur berantakan. Tidak ada lagi karyawannya.

Tae O menemukan sebuah surat di lantai. Surat dari perusahaan asuransi kesehatan yang melarangnya melakukan pemakaian dana.


Hyo Jung masih syok dengan yang terjadi.


Pimpinan Yeo pergi menemui Sun Woo. Ia mendatangi kediaman Sun Woo dan meminta maaf atas nama istrinya.

"Istriku sangat terkejut hari itu. Jadi, dia menulis sesuatu di papan pengumuman daring situs web rumah sakit karena marah. Ini kota kecil dan reputasimu penting. Perbuatannya sangat tidak menghormatimu."

Sun Woo diam saja.


"Dan aku tahu itu hanya akan menjadi kasus perdata. Tapi bisakah tidak menuntut Da Kyung karena menghancurkan pernikahanmu? Apa yang harus kulakukan?"

"Anda menawarkan kesepakatan?" tanya Sun Woo.


Da Kyung tengah berbelanja di supermarket. Perutnya sudah mulai kelihatan.

Seisi supermarket membicarakan perbuatannya yang merusak sebuah keluarga.

Da Kyung langsung tak nyaman.


Saat di kasir, petugas kasir pun menatapnya dengan sinis. Da Kyung memberikan kartu kreditnya.

"Ini ditolak."

"Tidak mungkin. Tolong coba lagi."

"Ditolak."


Da Kyung langsung protes pada ayahnya karena tiba-tiba membekukan kartu kreditnya.

Pimpinan Yeo : Bedebah itu tidak memberimu nafkah?

Da Kyung : Haruskah ayah bertindak sejauh ini? Appa!


Da Kyung lalu meminta ayahnya membantu Tae O. Ia meyakinkan sang ayah kalau Tae O itu berbakat dan akan sukses jika didukung ayahnya.

Pimpinan Yeo : Karena itukah dia memeras istrinya selama ini? Da Kyung-ah, kenapa kau tidak pandai menilai orang!

Da Kyung tetap keras kepala.

Pimpinan Yeo : Diam dan keluarlah. Aku anggap diriku tidak punya anak.


Da Kyung lalu berlutut.

"Appa, jebal."

"Da Kyung-ah, ini belum terlambat.  Putuskan dia. Jika kau melakukannya, ayah akan menjagamu dan bayinya."


"Aku mencintainya. Aku tidak bisa meninggalkannya."

"Dia memukul istrinya di depan anaknya dan ditangkap atas penyerangan!Tapi apa? Cinta! Kau sudah gila!

"Bukan begitu! Wanita itu menjebaknya."

Pimpinan Yeo tetap tidak mau menerima Tae O.


Da Kyung : Baik. Anggap saja ayah tidak punya anak lagi. Aku tidak akan kembali.

Da Kyung pergi.


Sun Woo dan Hyun Seo ketemuan di tempat biasa mereka bertemu. Hyun Seo mengatakan, bahwa ia sudah melaporkan In Kyu, pacarnya, ke polisi atas penyerangan.

Hyun Seo : Pengacara bilang dia tidak akan bebas dengan mudah karena sudah punya beberapa catatan kriminal.

Sun Woo : Itu bagus.

Hyun Seo : Ini semua berkatmu.

Sun Woo : Aku tidak melakukan apa pun. Semua karena upayamu sendiri.


Hyun Seo : Kau memberiku contoh cara melarikan diri.

Sun Woo : Aku memanfaatkan situasimu.

Hyun Seo : Aku yang memintamu memanfaatkanku semaumu.


Sun Woo : Kenapa kau melakukannya?

Hyun Seo : Bagaimana denganmu? Kau orang pertama yang membantuku saat aku dipukul. Kenapa kau begitu terlibat dan bertindak sejauh itu untuk menyelamatkanku?

Sun Woo terdiam. Tapi tak lama, ia tersenyum. Ia mengerti maksud Hyun Seo.


Sun Woo kembali ke rumah sakit dan melihat Yoon Ki yang sedang bersantai di taman.

Yoon Ki : Kau habis dari luar?

Sun Woo : Kurasa direktur rumah sakit membuat kesalahan perhitungan besar. Psikiatri akan menjadi minus besar dalam keuntungan kita.

Yoon Ki : Haruskah aku memasarkan diriku jika ingin tetap bekerja?

Keduanya tertawa.


Yoon Ki : Perceraian itu seperti perang, bukan? Tidak ada yang menang atau kalah. Aku tahu dari pengalaman.

Yoon Ki lantas meletakkan minumannya.

Yoon Ki : Meski itu tidak biasa, aku menemukan sumber traumamu, jadi, kenapa kau tidak mencoba dirawat? Aku sangat dihormati di Seoul.

Sun Woo : Aku baik-baik saja.


Sun Woo lalu bertanya, apa Yoon Ki bisa mengobati pecandu alkohol?

Sun Woo : Aku ingin membuat rujukan.

Yoon Ki : Siapa?


Myung Sook ke ruangan Sun Woo.

Myung Sook : Bagaimana lukamu? Kau baik-baik saja?

Sun Woo : Aku baik-baik saja.

Sun Woo memasang jaketnya. Myung Sook masuk.

Myung Sook : Joon Young juga terkejut, bukan? Orang gila itu. Beraninya dia memukulimu. Bagus. Kau bisa hidup dengan peselingkuh, tapi tidak dengan orang yang kasar.

Myung Sook mendekati Sun Woo.

Sun Woo : Maaf atas segalanya. Aku sudah melampiaskan kejengkelanku kepadamu.

Myung Sook : Tidak perlu. Aku yang seharusnya minta maaf. Aku sudah berbuat banyak salah kepadamu, Sun Woo.


Myung Sook lalu memberitahu Sun Woo bahwa Tae O akan meninggalkan Gosan.

Myung Sook : Rumor sudah menyebar di kota kecil ini. Bagaimana bisa dia tetap di sini? Dia pasti punya malu. Dia pindah ke tempat dia tidak dikenal. Omong-omong, selamat atas awal barumu. Semoga kau hanya bahagia ke depannya. Kau harus berkencan jika menemukan pria baik dan tunjukkan kepada si berengsek itu.

Sun Woo : Jangan membuatku sial. Aku muak dengan pria.

Sun Woo pergi.


Ye Rim sedang membersihkan halamannya saat Sun Woo pulang.

Sun Woo turun dari mobil dan menatap Ye Rim. Ye Rim mengalihkan pandangannya. Dia masih marah.

Sun Woo lantas masuk.


Tak lama, Je Hyuk pulang. Je Hyuk langsung membantu Ye Rim membereskan halaman.

Ye Rim yang masih marah, bersikap cuek dan masuk ke dalam.

Dari jendela dapurnya, Sun Woo menatap mereka.


Sun Woo lalu melepas jasnya dan mengambil tasnya di kursi makan dan beranjak ke atas.

Sun Woo : Joon Young-ah, ibu pulang.


Kamera menyorot dinding Sun Woo yang kini kosong.

Terdengar narasi Sun Woo : Apa artinya pernikahan?


Sekarang, Joon Young dan Sun Woo bersantai di depan sebuah cafe. Joon Young yang sedang bermain game, menyeruput jusnya dan tersenyum pada ibunya.

Sun Woo meminum kopinya dan tersenyum pada Joon Young.

Terdengar narasi Sun Woo.

"Apa arti dari masa-masa bersama? Apa gunanya saling menyerang dengan kejam? Karena kami saling mencintai... Karena kami saling membenci... Pada akhirnya, karena kita semua manusia... Banyak pertanyaan yang bermunculan di kepalaku."


Sun Woo mengalihkan pandangannya dan melihat Da Kyung di seberang jalan. Da Kyung tampak kesusahan membawa belanjaannya.

Da Kyung meletakkan belanjaannya di pinggir jalan dan menunggu jemputan. Dia kemudian melihat Sun Woo dan terdiam.


Tae O kemudian datang. Da Kyung terus menatap Sun Woo. Tae O menatap ke arah yang dilihat Da Kyung. Sun Woo mengalihkan pandangannya.


Sambil terus menatap Sun Woo, Tae O membantu Da Kyung masuk ke mobil.

Sun Woo melihat mereka pergi.

Narasi Sun Woo terdengar lagi.

Sun Woo : Tapi aku memutuskan untuk tidak bertanya lagi.

-Dua tahun kemudian-


Rumah sakit Sun Woo mengadakan bazar yang dibantu Asosiasi Wanita Gosan.

Beberapa oran memasang spanduk bertuliskan 'Bantu Tetanggamu."


Mereka menghiasi meja dengan beberapa bunga.


Ada bazar buku, juga tes kesehatan gratis.


Asosiasi Wanita Gosan menyiapkan minuman.


Tangan seorang wanita yang kukunya ber-cat merah, menyiapkan sebuah kartu yang ia tulisi beberapa nama yang dua diantaranya untuk Sang Hyun dan Dokter Kong.

Dia kemudian mengemas kartu itu dalam sebuah amplop merah bertuliskan 'Welcome Back'.


Rumah sakit Sun Woo sibuk seperti biasa.


Di ruangannya, Sun Woo sedang memeriksa Yoon Ki.

Yoon Ki tak berhenti memandangi Sun Woo.

Yoon Ki : Apakah serius? Haruskah aku dirawat saja?

Sun Woo : Demammu sudah turun, tapi kau masih batuk. Terus minum obatnya untuk beberapa hari lagi.


Yoon Ki lalu memasang jas dokternya dan kembali duduk di depan Sun Woo.

Yoon Ki : Bagaimana insomniamu?

Sun Woo : Lumayan. Tidak cukup buruk untuk memengaruhi keseharianku.

Yoon Ki : Kau menanganinya dengan obat? Jangan bilang kau mendiagnosis dirimu sendiri dan memberi resep.

Sun Woo : Kau ingin mengobatiku?


Yoon Ki : Aku tidak berniat melakukan itu, tapi aku hanya penasaran apa kau berniat memakai metode lain. Berkencan. Ini metode yang mudah dan sehat. Bagaimana menurutmu?

Sun Woo : Apa kau cukup andal menyingkirkan insomnia sekaligus?

Yoon Ki : Kau ingin mencobanya?

Sun Woo : Aku akan mencobanya. Meski aku tidak tahu kapan. Bagaimanapun, terima kasih atas nasihatmu.







Yoon Ki beranjak keluar. Setelah Yoon Ki keluar, Sun Woo menatap ke arah pintu mikirin saran Yoon Ki.





Di sekolah, Joon Young dan teman2nya asyik bermain game sampai ditegur guru.



Sun Woo yang sudah mau pulang, mengirimi Joon Young pesan.

Sun Woo : Kau sedang apa? Kau dimana? Bagaimana hasil tesmu? Kenapa kau tidak menjawab ibu?

Sun Woo tersenyum. Dia tahu anaknya sedang asyik main game.


Di ruangannya, Myung Sook mengetuk-ngetukkan sebuah undangan dengan amplop merah bertulis 'Welcome Back' ke meja sambil mikirin sesuatu.


Lalu Sun Woo datang dan pamit pulang.


Myung Sook mengejar Sun Woo.

Sun Woo : Ada apa? Ada yang ingin kau katakan?

Myung Sook : Begini... Jangan salah paham, ya?

Sun Woo : Ada apa? Kenapa kau ragu-ragu?


Myung Sook : Ini soal Tae O. Kapan perintah pelarangannya berakhir?

Sun Woo : Itu selama dua tahun, jadi...

Myung Sook : Benar, bukan? Itu hampir berakhir, bukan?

Sun Woo : Kau benar. Aku tidak memerhatikannya, jadi, aku lupa. Kenapa kau bertanya?

Myung Sook : Aku tiba-tiba teringat hal itu. Apa Joon Young bicara dengan ayahnya?

Sun Woo : Tidak. Kau tahu dia membenci ayahnya.

Myung Sook : Begitu rupanya. Syukurlah.


Myung Sook pun ragu harus memberi undangan itu atau tidak.

Sun Woo pergi.


Ye Rim menyambut Je Hyuk yang baru pulang dengan senyuman lebar.


Mereka lalu ke dapur.

Je Hyuk : Aromanya enak.

Ye Rim kembali memasak.

Je Hyuk melihat amplop merah itu di atas meja. Ia membukanya dan terkejut.


Ye Rim : Aku tidak akan pergi. Bagaimana denganmu?

Je Hyuk : Tentu saja, aku tidak akan pergi. Kenapa aku harus pergi?


Je Hyuk lalu tersenyum ke Ye Rim dan bilang dia mau mandi.


Sun Woo masuk ke rumah sambil bicara dengan Joon Young di telepon.

Ia membawa sebuah katalog dan beberapa surat2.

Sun Woo : Joon Young, kenapa kau tidak mengangkat teleponmu?

Joon Young : Aku lupa sudah mematikannya.

Sun Woo : Yang benar saja. Ibu tahu kau bermain game di ponselmu. Kau pikir ibu tidak tahu?

Joon Young : Ayolah, aku baru saja menyelesaikan ujianku.

Sun Woo : Tebak ibu ke mana hari ini.


Sun Woo bertanya sambil melihat katalog sebuah perumahan mewah.

Joon Young : Ke mana?

Sun Woo : Kompleks perumahan premium baru. Ibu melihat-lihat karena ibu dengar itu bagus sekali.

Joon Young : Kenapa? Apa kita akan pindah?

Sun Woo : Tidak. Tapi itu bagus sekali.

Joon Young : Lupakan saja. Aku suka rumah kita sekarang.


Sun Woo memeriksa beberapa surat dan menemukan amplop merah di beberapa suratnya.

Sun Woo membukanya dan kaget itu untuk Joon Young.

Sun Woo pun langsung meletakkan ponselnya dan terus menatap undangan itu.

Kamera menyorot katalog perumahan yang dilihat Sun Woo.


Sebuah mobil melaju kencang memasuki perumahan yang ada di katalog yang dilihat Sun Woo tadi.

Seorang pria turun dari mobil. Dia Tae O!


Sun Woo terus menatap undangannya.

Itu undangan dari Tae O dan Da Kyung! Mereka mengundang Joon Young ke pesta rumah baru mereka.

Di undangan itu, ada foto Da Kyung dan Tae O mengenakan gaun pengantin. Di tengah2 mereka, duduk seorang bayi perempuan.

Di undangan itu tertulis, "Kau diundang ke pesta rumah Jenny"

Ya, Jenny nama putri Tae O dan Da Kyung.


Bersambung....