• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Graceful Family Ep 16 Part 1 (Last Epi)

Sebelumnya...

Lanjut gaes...... SEMANGAT!! Episode terakhir..... Abis ini sy mau ngelanjut Unknown Woman sama Ice Adonis dulu... Semoga bisa selesai sebelum Mei....


Episode terakhir ini,, bagaimana Wan Soo bisa membunuh Nyonya Ahn terbuka jelas.

Dimulai dengan Cheol Hee, Young Seo, Wan Soo dan Wan Joon yang berkumpul di meja makan.

Wan Joon memberikan ucapan selamat pada ibunya atas pembukaan galeri seni sang ibu.

Young Seo tersenyum senang dan mengucapkan terima kasih pada Wan Joon.


Wan Soo tak mau kalah. Ia juga memberikan ucapan selamat pada ibunya serta hadiah buku.

Wan Soo : Kuharap Galeri Seni MC menjadi galeri khusus. Jadi, aku menyiapkan ini untuk ibu. Ini buku koleksi foto yang kubaca belakangan ini. Foto-fotonya luar biasa. Alih-alih hanya memamerkan lukisan seni, ibu juga harus memperhatikan seni fotografi. Dan apa yang penulis tulis dalam buku ini juga sangat menyentuh.


Wan Soo membuka bukunya dan membacakan salah satu tulisan yang ada di dalamnya.

Wan Soo : Meskipun transgender bisa menggunakan payudara buatan yang bagus, tapi, tulang belikatnya tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa mereka laki-laki. Kebenaran selalu ada di belakangmu. Bukankah ini luar biasa?


Wan Joon dan Young Seo langsung tegang, apalagi saat Cheol Hee meminta buku itu.

Pelayan mengambilkan buku itu untuk Cheol Hee.

Cheol Hee membuka bukunya, lalu melemparkannya ke meja.

Cheol Hee : Sungguh hina, membicarakan homoseksualitas saat sarapan. Kenapa kau membahas hal semacam itu? Dari semua buku yang bisa kau pilih... apa ini?

Wan Soo : Apa salahnya dengan buku itu? Itu hanya seni.

Cheol Hee : Ini bukan seni.


Kepala Pelayan masuk, membawakan hadiah untuk Young Seo.

"Nyonya,  ini hadiah yang dikirim Menteri Kebudayaan baru saja tiba."

"Benarkah? Bukalah." suruh Young Seo.

Kepala Pelayan membukanya. Young Seo senang diberi wine kesukaannya.

Young Seo : Sayang, haruskah kita minum segelas anggur setelah pembukaan?

Cheol Hee : Kuharap pembukaannya berjalan lancar.

Young Seo : Kau harus datang, ya?

Young Seo : Baiklah.


Tapi setelah itu, Young Seo menguping pembicaraan Cheol Hee dengan Nyonya Ahn di telepon.


Cheol Hee : Ayah sedang dalam perjalanan bisnis jangka panjang. Jaga kesehatanmu terlebih dahulu. Kenapa kau tidak berjalan-jalan untuk mencari udara segar?

Nyonya Ahn : Aku akan menonton film dengan Seok Hee malam ini.

Cheol Hee : Bagus. Aku akan mampir nanti.

Young Seo kecewa.


Cheol Hee keluar dan mendapati Young Seo berdiri di depan ruangannya. Tapi Cheol Hee cuek dan melewati Young Seo begitu saja. Young Seo menghentikan langkah Cheol Hee. Young Seo tanya, apa Cheol Hee mau pergi ke rumah Nyonya Ahn? Apa Cheol Hee akan membawa Nyonya Ahn kembali ke rumah itu?

Young Seo :  Yeobo, jika kau berpaling dariku, aku tidak akan punya tempat di rumah ini. Aku melahirkan dua putra untuk keluarga Mo. Bagaimana kau bisa melakukan ini kepadaku?

Cheol Hee : Cukup!

Cheol Hee pergi.


Young Seo menangis.

Dari jauh, Wan Soo melihat ibunya menangis. Wan Soo lantas mendekati ibunya.

Wan Soo : Ibu baik-baik saja?


Young Seo : Selama 20 tahun terakhir aku tidak pernah merasa nyaman. Mata semua orang tertuju padaku karena aku mengusir istri pertama. Ayah mertuaku memperlakukanku dengan dingin. Satu-satunya cara agar aku bisa membuktikan diriku di rumah ini  adalah melalui kalian berdua. Tidak. Hanya Wan Joon. Wan Soo-ya, kau  tidak cukup baik untuk memimpin MC Grup. Aku berharap kau bisa menjadi maha karya terhebatku. Tapi, kau adalah kegagalan. Aku bahkan tidak bisa membuangmu.

Young Seo beranjak pergi.

Wan Soo menatap kepergian ibunya dgn wajah kecewa.


Wan Joon yang berjalan di koridor rumahnya,, teringat kata-kata ayahnya tadi di meja makan soal buku Wan Soo.

Cheol Hee : Sungguh hina, membicarakan homoseksualitas saat sarapan. Kenapa kau membahas hal semacam itu?


Wan Joon yang takut rahasianya terungkap, mengunjungi Nyonya Ahn.

Narasi : Hari itu, seluruh keluarga Mo mengunjungi seseorang.

Nyonya Ahn : Jangan khawatir. Aku akan merahasiakannya. Ayahmu tidak akan pernah memahamimu, Wan Joon-ah. Itu keputusan yang sulit untuk dibuat. Keputusan apa pun yang kau buat, kuharap kau bahagia.

Wan Joon senang Nyonya Ahn mendukungnya.

Narasi : Yang satu pergi untuk menyembunyikan rahasianya.


Young Seo meninggalkan galeri dengan wajah kesal.

Seketarisnya mengejarnya.

"Nyonya Ha! Anda harus berpamitan kepada para tamu VIP setelah jamuan makan. Karena Pimpinan Mo belum tiba, anda harus tetap berada di sana untuk..."

"Menurutmu kenapa Pimpinan Mo belum datang? Aku mungkin akan berpamitan kepada keluarga MC. Jadi, minggir!"


Young Seo lalu mendatangi Nyonya Ahn.

Young Seo : Dengar, Ahn Jae Rim. Jangan terlalu berharap. Bahkan jika kau berada di sisinya, dia memilihku.

Nyonya Ahn : Kami akan mengurus sendiri masalah rumah tangga kami. Jadi, pergilah!

Young Seo : Apa? Rumah tangga? Kudengar kau sudah tidak waras. Ternyata benar. Kau pikir keluarga MC akan menerima orang sakit jiwa? Lalu, pikirmu orang sakit jiwa sepertimu memenuhi syarat untuk membesarkan Seok Hee?

Nyonya Ahn : Jangan berani kau sentuh Seok Hee! Pergi dari hadapanku!

Young Seo : Bercerailah jika kau tidak mau kehilangan dia. Hubunganmu dengan keluarga MC sudah berakhir sekarang.

Young Seo pun pergi.

Narasi : Dia ingin menjadi menantu resmi keluarga MC. Jadi, dia pergi untuk menuntut perceraian.


Nyonya Ahn melukis dengan hati kesal.

Ia baru berhenti melukis setelah mendengar bunyi bel. Nyonya Ahn pun mencampakkan kuasnya.


Giliran Wan Soo yang mengunjungi Nyonya Ahn. Wan Soo datang tidak dengan tangan kosong. Ia membawa wine favorit ibunya serta buku, hadiah untuk ibunya.

Wan Soo mengambil dua gelas dan meletakkannya di meja. Setelah itu, ia menuangkan wine itu untuk Nyonya Ahn.

Wan Soo : Aku melihat dalam sebuah wawancara bahwa Anda sering minum sampanye. Jadi, aku membawa sebotol anggur sebagai hadiah. Kuharap anda menyukainya.

Wan Soo juga menunjukkan bukunya.

Wan Soo : Aku juga tertarik pada seni. Ini adalah buku yang aku baca belakangan ini. Anda sudah membacanya?

Nyonya Ahn : Sudah. Kenapa kau datang kemari?

Wan Soo : Anda sudah membacanya. Anda berbeda karena anda seorang seniman.


Nyonya Ahn : Aku bertanya, kenapa kau kemari?

Wan Soo : Aku tahu aku seharusnya tidak boleh mengatakan ini, tapi... anda dan ayahku sudah cukup lama berpisah. Bukankah akan lebih baik jika kalian mengakhirinya sekarang?

Nyonya Ahn : Itu urusan orang dewasa.

Wan Soo : Tidak. Ini menyangkut seluruh anggota keluarga kami.


Nyonya Ahn lalu berdiri.

Nyonya Ahn : Aku mau kau pergi.


Nyonya Ahn mau pergi tapi ditahan Wan Soo. Wan Soo berlutut pada Nyonya Ahn dan memohon agar Nyonya Ahn setuju bercerai dari ayahnya. Wan Soo beralasan, ia kasihan pada ibunya.

Wan Soo : Melihat semua ini, aku merasa tertekan dan sedih. Hanya ini yang bisa kulakukan untuk ibuku.

Nyonya Ahn : Bangunlah. Lalu pergilah.

Wan Soo : Kumohon! Bagaimana jika ibuku meninggal? Anda tidak akan bertanggung jawab jika ibuku meninggal!

Nyonya Ahn : Kenapa kau begitu menyedihkan seperti ini? Seluruh keluargamu sangat menyedihkan. Ini bukan tempat yang bisa kalian datangi sesuka hati kalian.


Nyonya Ahn mendorong Wan Soo, lalu berjalan ke belakang Wan Soo.

Wan Soo : Anda lah yang tidak berhak kembali ke rumah kami. Kalian harus berpisah.


Nyonya Ahn berbalik, menatap Wan Soo.

Nyonya Ahn : Apa?

Wan Soo : Setiap orang harus menempuh jalannya sendiri. Anda bilang anda seorang seniman, tapi kenapa anda selalu melekat pada ayahku? Tinggalkan saja ayahku. Apa anda menolak bercerai karena uang?

Nyonya Ahn yang tersinggung, menampar Wan Soo.

Nyonya Ahn : Kau hanya akan menyinggung perasaanku dengan melakukan ini. Kau akan membuat segalanya menjadi buruk! Jadi, pergilah.


Nyonya Ahn lantas berjalan ke lukisannya tadi. Ia menatap lukisannya yang rusak.

Nyonya Ahn : Ini rusak. Ini adalah kegagalan. Aku bahkan tidak bisa membuangnya.

Nyonya Ahn mengangkat lukisannya.


Kata2 Nyonya Ahn, mengingatkan Wan Soo pada kata2 ibunya tadi.


Wan Soo yang tak terima, menusuk Nyonya Ahn. Nyonya Ahn syok.

Wan Soo : Tidak ada yang gagal sejak awal. Seseorang yang membuatnya seperti itu. Bahkan Tuhan tidak menyebut hasil ciptaan-Nya dengan "kegagalan". Sudahkah kalian pernah mencoba memperbaikinya? Sudahkah? Sudahkah?


Wan Soo kemudian sadar dengan apa yang baru ia lakukan.

Ia syok melihat Nyonya Ahn sudah tidak bernyawa.


Wan Soo melangkah mundur, membuat botol wine di meja jatuh ke bawah. Ia lalu jatuh terduduk.

Narasi : Seorang putra yang ingin menghilangkan kegelisahan dan ketakutan ibunya. Tapi, itu berakhir dengan tragedi yang tidak bisa diubah.


Cheol Hee lalu datang.

Narasi : Dia datang untuk mengatakan bahwa dia ingin bercerai.</i>


Cheol Hee terkejut melihat Nyonya Ahn sudah tewas.


Cheol Hee lalu melihat botol wine di lantai dan buku Wan Soo di meja.

Cheol Hee ingat botol wine dan buku itu adalah hadiah yang diberikan untuk Young Seo.


Cheol Hee lantas menghubungi Je Kook.

Cheol Hee : Direktur Han, segera datang kemari.


Tak lama kemudian, Je Kook datang dan terkejut melihat Nyonya Ahn.

Cheol Hee : Kurasa pelakunya salah satu anggota keluargaku.

Je Kook : Aku akan mengurusnya.

Je Kook lalu menatap botol wine dan buku Wan Soo di meja.


Sekarang, Je Kook menyetiri mobilnya sambil menghubungi Im Soon.

Saat itu, Im Soon tengah bersama Yoon Do.

Je Kook : Nyonya Ahn ingin kau segera datang. Datanglah sekarang.

Im Soon : Sekarang juga? Baik. Aku mengerti.


Setelah itu, Je Kook menghubungi polisi.

Je Kook : Kepala Polisi? Ini aku, Han Je Kook dari MC Grup. Aku mau meminta bantuan.

Narasi : Begitulah cara TKP-nya ditangani. Dan kasus ini ditutup-tutupi.


Je Kook mengatakan alasannya tidak memilih Wan Soo sebagai pemimpin MC.

Wan Soo kaget Je Kook tahu dia pembunuhnya. Tapi kemudian, ia tersenyum.


Setelah tersenyum, Wan Soo lantas beranjak pergi.

Diluar, ia kembali tersenyum, sebelum akhirnya benar-benar beranjak pergi.


Je Kook beranjak ke jendelanya. Sesaat kemudian, ia berbalik, menatap ke belakangnya.


Je Kook lalu beranjak mendekati lemarinya dan.... ia menatap gelas yang masih ada bekas wine serta buku Wan Soo di lemarinya.

*Yoon Do dan Seok Hee benar, bukti pembunuhan ada di ruangan Je Kook.


Je Kook dan timnya kembali rapat.

Je Kook : Biar kuperiksa persiapannya.

Kyung A : Temanya adalah MC Grup global.

Je Kook : Lalu?

Kyung A : Dia akan diwawancarai Majalah Time dan muncul di sampulnya.


Je Kook lalu menatap Joo Young.

Joo Young : Kami mengundang jurnalis asing dan menggelar konferensi pers.

Je Kook mengangguk.


Pak Yoon : Upacaranya akan dipandu oleh pembawa berita. Kami menyiapkan penerjemah untuk Bahasa Inggris, Jepang, Cina, dan Spanyol. Ini juga akan disiarkan secara langsung di kanal Youtube.

Je Kook : Bagaimana dengan VIP tambahan?

Pak Yoon : Menteri Ekonomi dan Keuangan akan datang. Perdana Menteri Ekonomi untuk Amerika Tengah dan Selatan, Brasil, dan Meksiko akan datang.

Je Kook : Bagus. Oh, iya...


Je Kook menatap Kyung A.

Je Kook : Apa kau sudah memeriksa dokumenter sejarah MC Grup?

Kyung A : Ya, itu dibuat dengan cepat dan baik.


Pak Kwon : Kami juga akan menggandakan jumlah pengawal. Kami khawatir mungkin Tuan Muda Wan Soo akan melakukan hal yang impulsif.

Je Kook : Aku sudah mengurusnya. Kurasa semuanya berjalan dengan baik.


Je Kook kembali menatap Pak Yoon.

Je Kook : Apa kau sudah selesai mentransfer saham Pimpinan Mo ke saham Wakil Pimpinan Mo Wan Joon?

Pak Yoon : Ya, kami sedang menyelesaikan dokumennya.


Je Kook lantas menatap semua anggotanya.

Je Kook : Sebelum pelantikan, adakan rapat pemegang saham. Kita harus mendapatkan persetujuan mereka untuk pengangkatan Pimpinan, jadi, bergegaslah. Jangan bersantai hingga akhir pelantikan.


Kubu Yoon Do juga sedang rapat di NewsPatch.

Yoon Do : Kita harus menentukan pelakunya diantara ketiga tersangka.

Boo Ki : Hanya Mo Wan Soo yang tidak memiliki motif pembunuhan.

Gwang Mi : Sepertinya dia tidak punya motif untuk membunuh, tapi mungkin ada sesuatu yang kita tidak tahu. *Cerdas ni si Gwang Mi.

Detektif Oh : Kenapa kita tidak berbicara saja dengan ketiga tersangkanya? Kita mungkin menemukan petunjuk dari cerita mereka.

Yoon Do : Tapi, tidak mudah untuk bertemu dengan Ha Young Seo maupun Mo Wan Joon.

Gwang Mi : Bagaimana jika aku mendekati mereka sebagai pewawancara?

Boo Ki : Dari NewsPatch? Paling tidak kau harus seorang jurnalis Majalah Time agar Mo Wan Joon bergeming.


Gwang Mi bingung, astaga! Lalu kita harus bagaimana?

Seok Hee : Mereka keluargaku, jadi, aku yang harus mendatangi mereka.


Seok Hee kembali ke rumah. Ia membawakan Young Seo yang sedang merangkai bunga wine itu.

Seok Hee : Ini anggur kesukaanmu, bukan?

Young Seo : Kau menyiapkannya untukku? Kau mau apa?

Seok Hee : Pada hari ibuku dibunuh, anggur ini ada di TKP. Apa kau minum anggur dengan ibuku saat kau pergi menemuinya?

Young Seo : Kau pasti tidak mengenalku dengan baik. Aku hanya minum anggur dengan orang yang kusayang. Wanita itu bukan orang yang kusayang.

Seok Hee : Kau bisa menggunakannya sebagai alat untuk menyingkirkan orang yang kau benci.

Young Seo : Wanita yang kau panggil ibu itu, sejujurnya, aku ingin membunuhnya. Tapi, tidak kulakukan. Aku tidak ingin menjalani hidupku sebagai seorang pembunuh. Kau puas?

Young Seo pergi.


Di kamarnya, Seok Hee memikirkan perkataan Young Seo tadi.

Seok Hee : Untuk beberapa alasan, Ha Young Seo tampaknya mengatakan yang sebenarnya.


Wan Soo lalu datang.

Wan Soo : Apa kau memanggilku, Bibi Seok Hee?

Seok Hee : Kau cepat beradaptasi.

Wan Soo : Salah satu kelebihanku adalah menyerap semuanya seperti spons. Omong-omong, kenapa kau memanggilku?

Seok Hee : Apa mungkin kau pembunuhnya?

Wan Soo : Menurutmu begitu?

Seok Hee : Tidak. Sejujurnya, aku berharap kau bukan pembunuhnya.

Wan Soo : Kenapa?

Seok Hee : Karena hanya kau satu-satunya yang memberiku kenyamanan di rumah ini. Setidaknya kita berdua seperti keluarga sungguhan. Benar, 'kan?

Wan Soo : Astaga. Kau pandai membuat orang tersipu malu.


Seok Hee : Aku penasaran.

Wan Soo : Sekarang kau sudah tahu kalau dia bukan ibu kandungmu. Apa masih penting bagimu untuk menangkap pelakunya?

Seok Hee : Tidak masalah bagiku, apakah dia ibu kandungku atau bukan. Dia akan selalu menjadi ibuku.

Wan Soo : Sangat sulit bagi seseorang untuk menjadi cantik luar dalam. Tapi, kau berhasil melakukannya, Bibi Seok Hee.


Seok Hee : Pada hari itu, aku melihatmu membawa tas belanja ke rumahku.

Wan Soo : Benarkah?

Seok Hee : Apa yang kau bawa hari itu?

Wan Soo : Mungkin hadiah.

Seok Hee : Misalnya?

Wan Soo : Itu... Dia seorang seniman. Mungkin aku membelikannya sesuatu yang dia butuhkan. Ada apa ini? Kau mencurigaiku. Tapi, kau berharap aku bukan pembunuhnya.


Wan Soo lalu berdiri dan mulai beranjak.

Seok Hee : Kau belum jawab pertanyaanku.

Wan Soo berbalik dan menatap Seok Hee.

Wan Soo : Kurasa kau tidak punya bakat untuk menginterogasi. Maafkan aku, tapi, aku pelakunya.

Seok Hee terkejut mendengarnya.

Wan Soo lantas beranjak pergi.


Diluar, Wan Soo terhenti sejenak. Ia memandangi kamar Seok Hee, sebelum akhirnya pergi.


Di bar, Wan Joon bicara dengan seseorang di telepon.

Wan Joon : Tolong kirimi aku e-mail laporan analisis datanya sekarang.


Seok Hee kemudian datang.

Seok Hee : Bagaimana kalian saat kau bersama ibuku hari itu?

Wan Joon : Bagaimana menurutmu? Ibumu... Dia bahkan bukan ibumu sekarang. Lagipula... dia orang yang sangat berkelas. Dia bukan seseorang yang akan mengambil keuntungan dari kelemahan orang lain.

Seok Hee : Lantas? Jadi pertemuan kalian berakhir dengan sangat damai?

Wan Joon : Aku orang yang logis dan rasional. Ahn Jae Rim tidak mengancamku. Jadi, kenapa aku mengambil risiko kehilangan segalanya?

Seok Hee bingung.

Wan Joon : Kau pasti sedih karena kau tidak mendapatkan akhir yang kau inginkan.

Wan Joon lalu pergi.


Yoon Do sedang membersihkan restoran ketika Wan Soo datang. Yoon Do kaget Wan Soo tiba2 datang ke restorannya.

Wan Soo : Pengacara Heo, haruskah kita minum bersama hari ini?


Mereka pun minum. Wan Soo menuangkan soju untuk Yoon Do. Ketika Yoon Do ingin menuangkan soju untuk Wan Soo, Wan Soo malah menolak dan memilih menuangkannya sendiri.

Wan Soo : Tidak, tidak apa-apa.

Wan Soo lalu berkata, bahwa mereka punya banyak kesamaan.

Yoon Do tanya, kesamaan? Apa itu?

Wan Soo : Eomma?

Yoon Do terkejut.

Wan Soo : Apa kau tidak merasa kita mencari ibu kita kemana-mana? Perbedaannya adalah ibumu berada jauh secara fisik, sedangkan ibuku berada jauh secara emosional. Omong-omong, kau pasti telah melewati banyak kesulitan karena ibumu.

Yoon Do menatap tajam Wan Soo

Yoon Do : Aku tidak bisa menyangkalnya. Itu sebabnya aku harus menemukan pelaku sebenarnya. Tidak ada cara lain untuk mengganti kesengsaraanku dan ibuku selama ini.


Wan Soo : Kau benar. Lima belas tahun adalah waktu yang lama. Kuharap kau bahagia... Tidak, kau pantas dapat lebih dari itu. Kau harus lebih bahagia karena sudah melalui masa sulit.

Yoon Do : Tentu saja. Jika tidak, berarti hidup itu tidak adil.

Yoon Do : Ha Young Seo, Mo Wan Joon dan kau, Mo Wan Soo. Kalian bertiga adalah tersangka utama. Tapi kau tidak punya motif pembunuhan. Sejujurnya, kuharap kau bukan pelakunya.

Wan Soo : Kenapa?

Yoon Do : Karena kau orang yang baik.

Wan Soo : Aku harap semua orang di dunia bisa bersikap jujur sepertimu. Tapi, kenyataannya adalah semua orang punya dua sisi.


Wan Soo lalu menatap jamnya.

Wan Soo : Astaga! Aku harus pergi sekarang. Aku punya janji lain. Sampai jumpa.

Tapi tiba2 saja Wan Soo memanggil Yoon Do lagi. Wajah Wan Soo berubah tegang.

Wan Soo : Pengacara Heo, kau....  kau sangat tampan.


Wan Soo kemudian beranjak ke pintu.

Yoon Do terus menatap Wan Soo.

Wan Soo berbalik, menoleh ke Yoon Do.

Wan Soo : Kenapa? Aku tidak ingin kau melihatku dari belakang. Karena punggung seseorang tidak tahu cara berbohong. Sampai jumpa.

Wan Soo beranjak pergi. Kata Wan Soo tentang punggung seseorang yang tidak bisa berbohong, menyadarkan Yoon Do bahwa Wan Soo lah pembunuhnya.


Je Kook menemui Young Seo dan Wan Joon. Mereka bicara di ruangan Cheol Hee.

Je Kook : Hari ini, kami mentransfer 0,5% saham Pimpinan Mo ke saham Wakil Pimpinan Mo Wan Joon. Dengan 31.9% saham, kau telah menjadi pemegang saham utama.

Young Seo senang, astaga!  Kerja bagus, Direktur Han! Tapi, kenapa kau tidak memindahkan lebih banyak?

Je Kook : Tuan Muda Wan Soo mungkin akan menuntut pelanggaran kepercayaan jika kita melakukan itu. Mari bermain aman.

Wan Joon : Benarkah?

Young Seo : Aku yakin Direktur Han akan mengurusnya dengan baik.

Je Kook : Besok, kami akan mengadakan rapat pemegang saham khusus guna mendapatkan persetujuan untuk pelantikannya. Kalian berdua harus hadir.

Young Seo : Baiklah, aku mengandalkanmu. Dia orang yang sangat teliti.


Je Kook menatap Wan Joon.

Je Kook : Sekarang, bersiaplah untuk pelantikannya.

Wan Joon : Tentu saja.


Young Seo lalu berjalan di koridor sambil bersenandung. Dia lalu bertemu Seok Hee.

Young Seo : Selagi adik iparku yang belum dewasa bermain detektif, Wan Joon ku akan menjadi Pimpinan MC Grup.

Seok Hee : Dengan sahamnya, dia tidak akan bisa menjadi pemegang saham utama.

Je Kook : Tapi, dia telah menjadi pemegang saham terbesar.


Seok Hee geram, kau pasti telah mencuri lagi saham Pimpinan Mo. Sebelum tidak sadarkan diri, dia amat menentang Mo Wan Joon. Kau mencuri saham dari pasien yang kehilangan kesadarannya?

Young Seo : Dia suamiku dan ayah dari Wan Joon. Kami keluarga. Salah jika mengatakan kami mencurinya. Benar, bukan?

Young Seo beranjak pergi. Seok Hee kesal.


Yoon Do kemudian bertemu Seok Hee di kafe.

Yoon Do : Kurasa Mo Wan Soo adalah...

Seok Hee : Kenapa?

Yoon Do : Dia mengatakan sebuah frasa dari buku Appearance from Behind.


Seok Hee terkejut dan teringat pengakuan Wan Soo tadi malam.

Wan Soo : Maafkan aku, tapi, aku pelakunya.


Seok Hee mulai cemas kalau Wan Soo memanglah pelakunya.

Yoon Do : Jika Mo Wan Soo pelaku sebenarnya, sangat disayangkan, tapi kita harus tetap rasional. Persidangan ulang hanya mungkin jika kita memiliki pelaku sebenarnya. Jika Direktur Han menutupi kasus itu, mungkin dia memiliki bukti fisik.

Seok Hee : Jadi, dia menyembunyikannya.

Yoon Do : Ini kesempatan untuk mendapatkan persidangan ulang dan Direktur Han.

Seok Hee : Jadi, Kak Wan Soo adalah tersangka utamanya sekarang.

Yoon Do : Ya. Kita juga harus mendapatkan pengakuan atau menginterogasinya. Kita perlu membuat keputusan.

Seok Hee hampir menangis mendapati fakta Wan Soo pelakunya. Tapi Seok Hee mengontrol dirinya.


Seok Hee lalu memberitahu Yoon Do bahwa Wan Joon akan ditunjuk sebagai pimpinan.

Yoon Do kaget, apa?

Seok Hee : Direktur Han mentransfer saham Pimpinan Mo disaat dia tidak sadarkan diri.

Yoon Do : Jika kau bisa membuktikan bahwa kau putri Pimpinan Senior, kita bisa menekan Direktur Han.

Seok Hee terdiam.

Yoon Do : Mo Seok Hee, aku punya ide.


Hari itu tiba. Hari pelantikan Wan Joon sebagai pimpinan MC Grup yang baru. Sebelum pelantikan, Wan Joon dan Young Seo menghadiri rapat pemegang saham terlebih dahulu.



Rapat dimulai.

"Aku akan mengumumkan hasil pemilihan ya atau tidak terhadap kepemimpinan Mo Wan Joon. Ya, seperti yang bisa kalian lihat, ini disetujui dengan suara bulat."


Tapi tiba2, Seok Hee dan Yoon Do datang. Mereka datang bersama Milk Witch!

Seok Hee menarikkan kursi untuk Milk Witch.

Setelah itu, Milk Witch dan Seok Hee duduk.


Milk Witch menatap Je Kook.

Milk Witch : Jadi, kau Direktur Han. Pimpinan Senior adalah orang yang sangat cerewet.


Milk Witch kemudian menoleh ke Yoon Do.


Yoon Do mengerti dan memberikan sebuah amplop ke Je Kook.

Je Kook membukanya. Isinya, hasil tes DNA!


Milk Witch : Suatu hari, dia memberikan itu kepadaku. Dia memintaku untuk mengamankannya.

Je Kook : Sepertinya Pimpinan Senior memiliki teman yang baik.

Milk Witch : Mo Wang Pyo, pria tua itu. Aku menyuruhnya berhenti bersikap bodoh saat itu. Tapi, sekarang aku menyadarinya, bahwa hanya orang sepertinya yang pantas jadi pimpinan.


Milk Witch kembali menoleh ke Yoon Do.


Yoon Do mengerti. Ia pun mengambil hasil tes DNA itu dan menunjukkannya ke semua yang hadir pada rapat pemegang saham itu.

Yoon Do : Ini adalah bukti bahwa Nona Seok Hee adalah putri mendiang Pimpinan Senior Mo Wang Pyo.


Sontak semua heboh.

Yoon Do menunjukkan struktur saham MC Grup saat ini.

Yoon Do : Ini adalah struktur kepemilikan saham dari MC Grup. Wakil Pimpinan Mo Wan Joon memiliki 31.9%. Pimpinan Mo Cheol Hee memiliki 31.1%. Mo Wan Soo memiliki 10%. Nyonya Ha Young Seo memiliki 5%. Sekarang kita telah mengkonfirmasi bahwa Nona Seok Hee adalah putri kandung Pimpinan Senior Mo, jadi, dia bisa memiliki 25% saham. Oleh karena itu, Nona Seok Hee memiliki total 19.5%. Wakil Pimpinan Mo Wan Joon memiliki 23.9%.


Milk Witch : Aku akan memberikan 7% saham MC Distribution yang kumiliki kepada Mo Seok Hee.

Je Kook terhenyak.


Yoon Do : Jika begitu maka, Nona Mo Seok Hee memiliki total saham 26.5% dan menjadi pemegang saham terbesar dari MC Grup.

Seok Hee :  Apa kalian akan masih menyetujui kepemimpinan Mo Wan Joon?


Pemilihan Wan Joon sbg pimpinan MC Grup pun ditunda.


Wan Joon, Je Kook dan Pak Yoon langsung rapat. Mereka bicara di ruangan Je Kook.

Pak Yoon : Struktur kepemilikan saham yang Pengacara Heo tunjukkan itu layak.

Je Kook : Lantas apa solusinya?

Pak Yoon : Bahkan jika Nona Seok Hee mengklaim kepemilikan sahamnya, dia harus mengajukan gugatan jika kita tidak menyetujuinya.

Je Kook : Tuntutan butuh banyak waktu. Mungkin butuh bertahun-tahun. Sementara itu, kita akan membeli banyak saham.

Wan Joon : Itu melegakan.

Je Kook : Cobalah memenuhi target secepat mungkin.

Pak Yoon : Baik.


Je Kook menatap Wan Joon.

Je Kook : Bahkan jika pelantikannya sedikit tertunda, kita akan melanjutkannya sesuai rencana.


Yoon Do dan Seok Hee juga rapat di kafe.

Seok Hee : Kita berhasil mencegah Mo Wan Joon menjadi pimpinan. Apa menurutmu Direktur Han hanya akan tinggal diam?

Yoon Do : Tentu tidak. Dia akan mulai membeli saham dan tidak akan bernegosiasi.

Seok Hee : Lalu dia akan mencoba membantu Wan Joon menjadi Pimpinan. Kalau begitu, mari kita singkirkan Mo Wan Joon terlebih dahulu.

Yoon Do : Ha Young Seo juga?


Di ruangannya, Je Kook tampak memikirkan sesuatu. Lalu tiba2, ponselnya berbunyi. Telepon dari Wan Soo.

Bersambung ke part 2....