• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Happiness Ep 8 Part 3

 All content milik TVING dan tvN
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness bisa klik disini
Sebelumnya : Happiness Episode 8 Part 2
Selanjutnya : Happiness Episode 8 Part 4

Happiness bercerita tentang teror wabah penyakit dan orang-orang yang berusaha bertahan menghadapi teror wabah penyakit itu.

- EPISODE 8 PART 3-




Pasangan uwu kita lagi di balkon. Sae Bom bilang, saat karantina besok berakhir dan situasi tenang, dia mau mengunjungi ibunya terlebih dulu.

Sae Bom : Menurut Lettu Lee, mereka merawatnya dengan baik.

Yi Hyun : Aku yakin dia baik-baik saja.

Sae Bom : Aku tidak tahu akan bertemu ibuku seperti ini. Benar juga. Menurutmu keadaan di Amerika baik-baik saja? Syukurlah kita tidak mengadakan pernikahan.

Yi Hyun : Aku tahu. Bayangkan jika ini terjadi dalam perjalanan ibuku kemari. Aku hampir menjadi putra yang buruk.

Sae Bom : Apa kita melakukannya dengan baik?

Yi Hyun : Tentang menikah? Tentu saja.

Sae Bom : Tidak, maksudku soal lantai 4.

Yi Hyun : Pak Na?

Sae Bom : Dia tampak baik-baik saja. Apa karena masih terlalu dini? Letnan Kolonel Han bilang kau bisa mengendalikan dahagamu. Selama kau bertekad.

Yi Hyun : Maka aku tidak akan pernah terinfeksi. Kau tahu betapa tangguhnya aku.

Sae Bom : Aku tidak sabar melihatnya.

Sae Bom lalu mengambil botol obat di atas meja dan tanya apa itu. Apa bisa dimakan.

Yi Hyun bilang itu obat untuk gangguan pencernaan.

Yi Hyun : Saat bermain bisbol, aku sakit perut saat gugup. Karena itu kubeli saat bermain di Kejuaraan Italia, tapi rasanya menjijikkan, jadi, jangan dimakan.

Sae Bom : Begitu rupanya. Aku belum pernah minum obat pencernaan selama hidupku.

Yi Hyun : Aku iri.


Sae Bom dan Yi Hyun masuk dan melihat persediaan makanan mereka.

Sae Bom : Kau tahu, aku bisa makan semuanya di sini.

Yi Hyun : Itu banyak sekali, bukan?

Sae Bom : Benar. Itu karena kita juga punya makanan dari rumah Park Seo Yoon.

Yi Hyun : Tetap saja, kita membaginya dengan orang lain.

Sae Bom : Saat karantina berakhir besok, mari kita kembalikan semuanya.

Yi Hyun : Bagaimana jika karantina tidak berakhir besok?

Sae Bom : Kita bisa menunggu sambil makan itu. Kau bilang kau pria tangguh.


Paginya, Seo Yoon yang baru bangun, langsung meraih ponselnya. Dia mau menghubungi ibunya.

Tapi.... tak ada sinyal.


Jung Kook baru bangun, nyalain TV. Tapi listrik masih belum menyala.

Sae Bom pun datang membawa sapu.

Sae Bom : Ahjussi, kau mau keluar atau tetap di sini bersama Park Seo Yoon?

Jung Kook nyari alasan biar gak keluar. Dia bilang, bukannya harus ada yang tinggal di rumah untuk menjaga Seo Yoon.

Sae Bom : Benar. Kalau begitu, berikan pistolnya.

Jung Kook : Hei, Yoon Sae Bom. Aku kesulitan belakangan ini.

Sae Bom : Baiklah. Pegang saja.



Sae Bom mau pergi, tapi Seo Yoon keluar dari kamar dan memanggil Sae Bom.

Seo Yoon bilang ponselnya belum berfungsi.

Seo Yoon : Menurutmu apa semuanya akan baik-baik saja?

Sae Bom : Tentu saja. Tetaplah disini bersama Pak Kim. Aku akan keluar dan memeriksa situasinya.

Seo Yoon : Jika kau merasa akan terluka, larilah.

Sae Bom : Jangan khawatir. Aku sangat pandai merasakan hal itu.


Ada darah di lantai pusat kebugaran.

Hak Je dan Bo Ram sudah berada di sana.

Tak lama, Se Kyu, Moon Hee, ahjumma cleaning service dan Andrew masuk. Mereka kaget melihat cooler box di lantai.

Se Kyu : Apa ini?

Bo Ram : Sudah di sini saat aku masuk.

Se Kyu membaca tulisan yang tertempel di tutup cooler box. Tulisannya, "kalian sudah melalui banyak hal"

Se Kyu membukanya, isinya minuman.

Se Kyu : Aku tidak tahu ada orang sebaik ini di Hutan Seyang. Kurasa mereka punya banyak air di rumah.

Ahjumma cleaning service : Kurasa itu gadis dari lantai empat. Dia sangat murah hati.

Bo Ram mau ngambil air.

Moon Hee sewot, kau senang tinggal di lantai 3? Bahkan setelah hampir membunuh kami semua?

Bo Ram pun meletakkan lagi air nya.


Lalu Sae Bom, Yi Hyun, Yeon Ok, Ju Hyun, Andrew dan So Yoon datang.

Ju Hyun : Astaga. Apa ini? Ini seperti oasis di gurun. Tidak mungkin. Kau menyiapkan ini, Bu Oh?

Yeon Ok pun mengakuinya, kalian sudah melalui banyak hal.

Se Kyu : Bisakah kami minum lebih dari satu?

Yeon Ok : Apa? Ya, tentu saja. Silakan.



Ju Hyung ngambilin minum buat Yi Hyun.

Ju Hyung : Kita tetangga. Ambillah.

Yi Hyun menatap curiga Ju Hyung.


So Yoon tanya, kapan pintunya akan terbuka.

Sae Bom tanya, mau keluar dan memeriksanya? Siapa yang mau keluar denganku?

Lah semua pada diam. Alhasil hanya Sae Bom dan Yi Hyun lah yang pergi.


Diluar, Sae Bom bilang mereka harus keluar buat memeriksa.

Sae Bom mau minum air yang mereka dapat dari Yeon Ok. Tapi Yi Hyun yang curiga itu air dari Ju Hyung, melarang. Yi Hyun bilang siapa tahu ada yang menaruh racun.

Sae Bom : Tidak mungkin.

Yi Hyun : Hei!

Sae Bom pun nurut.




Sae Bom dan Yi Hyun keluar. Pintunya masih belum terbuka.

Sae Bom : Apa kita datang terlalu cepat?


Dong Hyun mencoba mengecek ibunya. Dia pergi ke depan pintu kamar orang tuanya.

Dong Hyun sontak kaget mendengar suara berisik dari dalam.



Suara sirine tiba-tiba terdengar.

Tak lama, ada pengumuman bahwa status darurat militer yang tadinya akan dicabut hari itu, akan diperpanjang.

Sontak semua penghuni yang mendengar frustasi dan terus minum air untuk mendinginkan kepala mereka.

Lah si Ju Hyung diam-diam kabur.



Sae Bom dan Yi Hyun saling berpandangan.

Sae Bom memegang tongkat bisbol dan Yi Hyun memegang tangkai pel.


Ju Hyung kembali apartemennya, membawa air minum yang tadi diambilnya di pusat kebugaran.

Dia tak meminum air itu sama sekali. Sampai di apartemennya, dia terkejut melihat ada Hae Sung disana.

Hae Sung beralasan, dia datang karena Sang Hee membutuhkan nasihat hukum.

Ju Hyung langsung menatap sengit Hae Sung. Dia tanya dimana Sang Hee.

Hae Sung : Dia tadi di sini. Ke mana dia pergi? Itu dia.

Sang Hee keluar dari kamar dengan pakaiannya sedikit terbuka.

Sang Hee : Kau sudah pulang. Aku kehilangan banyak uang karena dikurung di sini. Aku ingin menghitung berapa banyak jumlahnya.

Ju Hyung menaruh airnya di atas meja dan duduk ke sofanya.

Ju Hyung : Kau mendengar pengumumannya?

Sang Hee : Ya. Kami berdua sangat terkejut. Benar, bukan?

Ju Hyung lalu menyuruh Hae Sung pergi.

Hae Sung pun pergi.


Sang Hee mau minum air yang dibawa Ju Hyung. Melihat itu, Ju Hyung langsung melarang.

Sang Hee : Kau letakkan ini di pusat kebugaran untuk menenangkan semua orang.

Ju Hyung : Kita tidak bisa pergi lagi.

Sang Hee nurut. Dia gak jadi minum dan mau balik lagi ke kamar.

Ju Hyung tanya lagi, apa Sang Hee bersenang-senang dengan Hae Sung.

Ju Hyung : Persoalan hukum.

Sang Hee : Biasa saja.


Hae Sung berjalan menuju apartemennya. Dia girang bukan kepalang. Tapi dia ketemu So Yoon. So Yoon heran melihat Hae Sung keliaran.

So Yoon : Dari mana saja kau? Kau bilang akan tetap di rumah.

Hae Sung : Aku bersama tetangga kita. Aku memberi Woo Sang Hee nasihat hukum karena kami pikir kita bisa keluar. Tapi darurat militer diperpanjang. Aku membuang waktuku tanpa bayaran.

Hae Sung pergi duluan. So Yoon aneh sendiri.


Se Kyu minum air yang ternyata dari Ju Hyung sampai habis.

Mereka masih kumpul di pusat kebugaran. Moon Hee tanya mereka harus bagaimana.

Se Kyu pun mengajak semuanya untuk kabur.

Yeon Ok : Darurat militer diperpanjang. Jika kau pergi, kau bisa ditembak di tempat.

Andrew : Suara dentumannya berasal dari dalam gedung.

Yeon Ok : Itu bisa berasal dari luar atau basemen.




Dong Hyun tiba-tiba datang.

Dong Hyun : Ibuku. Kurasa dia sakit. Ada luka di punggungnya. Aku melihat foto yang dia ambil dengan ponselnya.

Yeon Ok kaget, apa kau berkata jujur?

Dong Hyun : Ayah. Ayah tahu ibu bersikap aneh, bukan?

Hak Je panic, itu karena psoriasis! Kulitmu mengering saat menua, dan terkadang kau menggaruk sampai berdarah. Kuoleskan di punggungnya... Apa namanya? Kau tahu, benda yang kau pakai seperti ini.



Yi Hyun dan Sae Bom datang.

Sae Bom : Pelembap?

Yi Hyun : Ya, itu. Pelembap. Aku membantunya memakai pelembap.

Bo Ram : Aku juga melihatnya. Itu hanya kulit kering yang retak.

Yeon Ok : Kami akan memeriksanya.

Yi Hyun : Mari dengarkan mereka dahulu.

Hak Je : Siapa bilang kau boleh masuk ke rumahku? Lakukan sesukamu di luar. Istriku dan aku tidak akan meninggalkan rumah kami lagi.

Hak Je pun pergi. Bo Ram juga pergi mengikuti Hak Je.


Yeon Ok bicara pada Se Kyu.

Yeon Ok : Kita harus membahas jatah. Makanan dan kebutuhan lainnya ada di lantai dua. Kita harus membagikan itu.

Se Kyu : Apa maksudmu? Lalu kami makan apa? Haruskah kami kelaparan?

Yeon Ok : Jujur saja. Itu juga bukan milik kalian. Kalian hanya membawanya.

Moon Hee : Bu! Bagaimana kau bisa bilang begitu?

Se Kyu : Kami mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan semua itu. Siapa bilang kita harus berbagi?

Yeon Ok : Kalian tinggal gratis di sini. Apa yang membuatmu kesal?

Se Kyu : Kau bicara omong kosong soal lantai 11 adalah Lantai Mewah. Kenapa kau tidak menagih kami untuk bernapas juga? Haruskah kami membayar oksigenmu?

Yeon Ok : Beginilah aku dikhianati karena pengertian.

Se Kyu tambah emosi,  "Pengertian"?


Woo Chang mencoba menenangkan Se Kyu.

Sae Bom dan Yi Hyun saling berpandangan.

Sae Bom : Tidak bisa seperti ini.

Yi Hyun : Dia hanya akan memulai pertengkaran.


Hak Je bilang pada Bo Ram kalau Bo Ram gak bisa lagi tinggal sama mereka. Bo Ram bilang dia tak punya tempat tujuan. Hak Je menyuruh Bo Ram pergi ke apartemen Sae Bom dan Yi Hyun. Dia bilang Sae Bom dan Yi Hyun akan mencarikan Bo Ram tempat tinggal. Hak Je pun masuk. Bo Ram sedih.


Sung Sil menunggu Hak Je di sofa. Hak Je datang. Sung Sil tanya kenapa mereka mengumpulkan orang di pusat kebugaran.

Hak Je : Untuk omong kosong seperti biasa. Kau... siapkan mejanya. Aku lapar.

Sung Sil : Di mana Kim Dong Hyun?

Hak Je : Dia pasti di suatu tempat di gedung ini. Omong-omong, pegawai toserba paruh waktu itu. Dia menemukan apartemen kosong untuk ditinggali.

Sung Sil : Baguslah.

Sung Sil pergi ke dapur. Hak Je terlihat sedih.


Woo Chang dan Yeon Ok tampak kelelahan sehabis menggunakan tangga darurat.

Woo Chang : Kupikir kita akan bisa memakai lift mulai hari ini.

Yeon Ok : Aku tidak tahan dengan kru pembersih itu. Mereka juga sangat kasar. Tapi kita tidak bisa mengusir mereka.



Mereka masuk ke apartemen mereka. Yeon Ok mau menutup pintu, tapi tiba-tiba tangan Sae Bom muncul di sela pintu.

Tangan Sae Bom kejepit. Saat itulah, Yeon Ok melihat bekas luka cakar Sae Bom.

Sae Bom : Kita harus bicara.




Yeon Ok ngajak bicara diluar, tapi Sae Bom dan Yi Hyun langsung masuk.

Yeon Ok marah, hei!

Yi Hyun : Astaga. Kita sudah di dalam. Mari bicara dengan nyaman di dalam.

Yi Hyun dan Sae Bom melihat apartemen mereka yang berantakan.

Sae Bom : Kalian sungguh di sini untuk tinggal?

Yeon Ok : Kami memesan perabot dan peralatan rumah dalam set. Tapi semuanya belum datang.

Sae Bom : Kulkas dan microwave itu tampak sangat sederhana.

Yeon Ok : Kami harus tinggal di sini untuk saat ini.

Sae Bom : Atau mungkin, kalian tidak pernah berniat untuk tinggal di sini.

Yeon Ok terdiam.




Yi Hyun menunjukkan tempat minum yang tempo hari diberikan Yeon Ok ke Seung Bom.

Yi Hyun : Bukankah ini milikmu?

Yeon Ok : Bukan.

Woo Chang : Di sini. Tertulis, "Merayakan Konstruksi Grup Muil" sebagai Pembangun Terpilih." Ini diberikan saat mereka mengumumkan pemilihan pembangunnya. Semua penghuni yang dapat unit di apartemen ini menerima satu.

Yeon Ok : Penghuni dari penjualan umum. Bukan penghuni dari unit sewaan.

Yi Hyun : Aku tahu kau memberi air kepada Kim Seung Bom.

Yeon Ok : Siapa yang memberitahumu hal itu?

Yi Hyun : Pekerjaanmu adalah menjadi perwakilan penghuni dan menggelapkan dana publik, bukan? Kim Seung Bom bekerja disini untuk membantumu, bukan?

Yeon Ok : Kau punya bukti?

Yi Hyun mengajak Sae Bom pergi tapi sebelum pergi Sae Bom menjanjikan satu hal pada Yeon Ok kalau Yeon Ok gak bakal bisa jadi perwakilan penghuni.




Diluar, Sae Bom memuji Yi Hyun.

Sae Bom : Itu metode interogasi lanjutan yang bagus. Hari ini cukup bagus.

Yi Hyun : Kau lihat itu? Kau harus bertanya langsung kepada mereka. Jika tidak, mereka akan terus berpura-pura tidak bersalah.




Tapi tiba-tiba, Jung Kook datang.

Jung Kook : Kalian kemari untuk berdoa juga?

Sae Bom : Aku ateis.

Jung Kook : Begitu rupanya.

Yi Hyun : Bagaimana dengan Park Seo Yoon?

Jung Kook : Aku meminta Lee Bo Ram naik dan menemaninya sebentar. Katanya dia meninggalkan Unit 302, jadi, dia tidak punya tempat untuk tidur.




Sae Bom mau ngomel tapi Yi Hyun ngajak dia pergi.

Yi Hyun : Bagaimana dengan Lee Bo Ram? Haruskah kita minta dia tinggal di Unit 502 untuk sementara?

Sae Bom : Mari kita tanya Park Seo Yoon dahulu. Sudah jelas mereka penipu. Aku mencemaskannya.

Yi Hyun : Dia juga butuh seseorang untuk diandalkan. Saat tidak bisa main bisbol lagi, aku juga seperti itu.

Bersambung ke part 4....

Happiness Ep 8 Part 2

 All content milik TVING dan tvN
Penulis : Rahmi Iza
Sinopsis lengkap Happiness bisa klik disini
Sebelumnya : Happiness Episode 8 Part 1
Selanjutnya : Happiness Episode 8 Part 3

Happiness bercerita tentang teror wabah penyakit dan orang-orang yang berusaha bertahan menghadapi wabah itu.

-EPISODE 8 PART 2-




Sekarang, Yi Hyun dan Sae Bom duduk di depan jendela apartemen mereka.

Yi Hyun bilang, Jung Kook benar.

Sae Bom yang kesal, meminta cemilan pada Yi Hyun. Yi Hyun pun menaruh cemilan ke tangan Sae Bom.

Yi Hyun bilang, tak ada banyak yang bisa mereka lakukan.

Sae Bom : Aku mau semuanya.

Yi Hyun kaget, lalu dia meletakkan kaleng cemilan ke tangan Sae Bom.

Sae Bom : Baiklah. Mari bertahan sampai tim pengendali penyakit datang.

Yi Hyun : Mari lakukan itu.

Tapi suara berisik dari lantai atas tiba-tiba terdengar.

Sae Bom : Kurasa aku tidak bisa tahan.


Ji Soo memberitahu Tae Seok nomor 13 di antara semua bahan untuk uji klinis tampaknya berhasil.

Tae Seok : Berikan angkanya.

Ji Soo : Sebanyak 72% pasien yang sakit parah memiliki siklus yang lebih panjang dan frekuensi gejala mereka lebih sedikit.


Seung Young lagi makan dan minum saat Tae Seok datang bersama Ji Soo. Tae Seok tanya, seberapa parah rasa haus Seung Young. Seung Young bilang, dia bahkan tidak haus.

Seung Young lantas bertanya nasib keluarganya.

Tae Seok : Mereka baik-baik saja.

Tae Seok memakai sarung tangan dan memeriksa kondisi mulut juga mata Seung Young.

Lalu Tae Seok tanya apa Seung Young selalu suka makan daging.

Seung Young : Tidak. Aku dahulu vegetarian.

Tae Seok : Kau pulih dengan baik.


Tae Seok beranjak keluar.

Ji Soo minta Seung Young fokus pada pemulihan kesehatan.

Ji Soo : Jangan khawatirkan keluargamu.


Ji Soo beranjak keluar.

Setelah Ji Soo keluar, Seung Young menatap daging yang sedang dimakannya.

*Iyuuh, kek daging mentah gak sih?


Diluar, Tae Seok tanya, apa mereka sudah selesai menganalisis darah Sae Bom.

Ji Soo : Belum.

Tae Seok : Rahasiakan itu baik-baik. Tapi bocorkan perkembangan Nomor 13 kepada para petinggi.

Ji Soo : Kita masih di tahap awal uji klinis. Kita butuh lebih banyak data.

Tae Seok : Itulah alasannya. Kita butuh lebih banyak data. Beri tahu mereka uji klinisnya berakhir, dan kita akan menyelesaikannya.


Paginya, Hyun Kyung masuk ke unit 1102 membawa keranjang berisi kain bersih.

Pas keluar, dia dikejutkan dengan Sae Bom dan Yi Hyun yang tahu-tahu sudah di depan pintu.

Keranjang yang dibawa Hyun Kyung sudah kosong.

Yi Hyun : Apa yang kau lakukan di dalam?

Yi Hyun memeriksa keranjang yang dibawa Hyun Kyung.

Hyun Kyung panic, ini... bukan apa-apa.

Hyun Kyung : Aku hanya merasa agak sesak. Kudengar apartemen ini kosong.

Sae Bom : Aku akan masuk bersamamu. Aku juga merasa sesak.

Hyun Kyung : Tunggu.

Hyun Kyung pun tak bisa bohong. Dia minta meminta maaf dan memberitahu bahwa kakaknya ada di dalam.


Yi Hyun dan Sae Bom masuk.

Soo Min sembunyi di dalam kamar.

Sae Bom : Pak Na. Kau di dalam, bukan? Kau baik-baik saja?

Soo Min tak bersuara.

Hyun Kyung : Tidak apa-apa. Kakak bisa bicara. Mereka pasangan dari lantai atas.

Soo Min : Ya. Aku masih baik-baik saja.

Yi Hyun : Kau memakan kotak makanan di pintu masuk basemen satu? Apa adikmu yang memberikannya?

Soo Min : Bukan. Dokter pria di lantai 6 yang memberikannya kepadaku. Dia tahu aku terinfeksi penyakit itu.

Flashback...


Seseorang memberikan makanan ke Soo Min malam itu. Sontak Soo Min kaget.

"Kau pasti lapar."

Dan benar saja, dia Ju Hyung! Ju Hyung lah yang mengawasi Hyun Kyung malam itu.

Flashback end...



Yi Hyun membuka pintu kamar.

Sae Bom tanya apa kata Ju Hyung.

Soo Min : Dia bilang aku harus masuk ke apartemen ini, tapi aku menolak. Saat aku menolak, dia menyuruhku memikirkannya dan memberiku kotak makanan.

Yi Hyun : Kenapa kau menolak? Aku yakin kau ingin masuk.

Soo Min : Aku takut nantinya akan menggigit orang lain.


Hyun Kyung mengantarkan pasangan uwu itu keluar.

Yi Hyun : Meski karantina berakhir besok, tetaplah di rumah.

Hyun Kyung : Baiklah.

Sae Bom : Baik kau dan kakakmu. Kami akan keluar dan menjelaskan situasinya, membawa para dokter.

Hyun Kyung : Terima kasih banyak atas pengertiannya.

Yi Hyun : Ini bukan karena kami mengerti. Itu karena kami tidak punya pilihan. Kami bahkan tidak bisa mengusirmu.

Hyun Kyung : Tapi tetap saja, aku bersyukur. Terima kasih.

Yi Hyun dan Sae Bom pun pergi.


Bo Ram lagi membereskan rumah Dong Hyun.

Tiba-tiba, Dong Hyun membuka pintu kamarnya dan memanggil Bo Ram yang tengah beberes ruang tengah.

Bo Ram pun masuk ke kamar Dong Hyun.

Dong Hyun : Bo Ram-ssi.

Bo Ram : Biar kukatakan ini sebelumnya. Aku tidak akan mengambil uangmu, jadi, jangan khawatir. Aku tidak mau terlibat dalam hal ini.

Dong Hyun : Bukan begitu. Kau mendengar suara ketukan semalam? Itu suara orang yang terinfeksi. Kurasa itu ibuku. Aku melihat foto yang diambil ibuku, dan ada luka di punggungnya. Ibuku bilang dia bertabrakan dengan wanita terinfeksi di lantai 6.

Bo Ram : Lalu?

Dong Hyun : Apa maksudmu "lalu"? Jika ibuku terinfeksi, kita juga bisa terinfeksi.

Bo Ram : Kau takut soal itu?

Dong Hyun : Kau tidak khawatir?

Bo Ram : Jika kau takut, tetaplah di kamarmu.

Dong Hyun : Tidak, bukan begitu. Aku mencemaskanmu.

Bo Ram : Kau mencemaskanku? Bersikap baiklah kepada orang tuamu. Aku menginginkan orang tua seperti orang tuamu.

Bo Ram yang kesal, beranjak keluar.

Bersambung ke part 3...