• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Watcher Ep 13 Part 4

Sebelumnya...


Lanjut gaes, nanggung sih....

Setelah baku hantam dengan Young Koon, Ji Hoon bergegas ke ruangan Jin Woo, ia kaget melihat Chi Gwang duduk disana bersama Bu Yeom.

Ji Hoon : Komisaris Yeom, tidak kusangka kau ada di sini.

Bu Yeom lantas berdiri.

Bu Yeom : Mari kita anggap impas soal negosiasi ini. Para petinggi menentang dan aku tidak bisa berbuat banyak. Mereka rasa informasi hasil negosiasi dengan korban tidaklah kredibel. Kau bisa diskusikan lebih lanjut dengan Pak Do.

Bu Yeom lalu pergi meninggalkan mereka. Chi Gwang melihat wajah Ji Hoon yang lebam2.


Ji Hoon : Pak Do, para petinggi khawatir catatan suapnya terbongkar.

Chi Gwang : Ya. Tentu saja.

Ji Hoon : Bukankah kewajiban Tim Investigasi Korupsi terus melanjutkan investigasi ini?

Chi Gwang : Wajahmu terluka.

Ji Hoon : Ya, aku habis berkelahi.

Chi Gwang : Jujur saja, kau mencurigakan.

Mendengar kata2 Chi Gwang bahwa ia mencurigakan, ia pun terhenyak.

Ji Hoon : Ya, jujur saja, aku ingin membalas Wakil Komisaris Park. Jika kau membebaskannya, akan kutangani dia dan membuatnya buka mulut atas semuanya. Asal hasilnya menguntungkan, prosesnya tidak penting.

Chi Gwang : Aku tidak memercayaimu. Wajah dan ekspresimu terasa palsu. Kau tiba-tiba datang penuh persiapan dan ingin balas dendam? Kau sudah menunda pembalasan dendammu selama tujuh tahun ini. Kau menyelidiki gerak-gerikmu di Amerika. Juga gerak-gerikmu setelah tiba di Korea.

Ji Hoon : Tae Joo yang cerita?

Chi Gwang : Jika ada orang yang mencemaskanmu, pastilah itu Tae Joo.


Chi Gwang lantas beranjak pergi. Dia kembali ke kantornya dan menanyakan keberadaan Young Koon ke Soo Yeon. Soo Yeon bilang Young Koon belum datang. Chi Gwang lalu menghubungi Young Koon, tapi tak dijawab. Chi Gwang yang merasa sesuatu terjadi pada Young Koon, menyuruh Soo Yeon terus menghubungi Young Koon sembari beranjak keluar dengan sikapnya yang tenang.


Diluar, Chi Gwang menghubungi Tae Joo. Chi Gwang : Negosiasinya batal. Wakil Komisaris Park tidak akan bisa bebas.

Tae Joo : Ji Hoon tahu soal ini?

Chi Gwang : Ya, aku baru memberitahunya. Dia pikir kau dalangnya. Sebaiknya kau berdiskusi dengannya. Omong-omong, Young Koon di situ?

Tae Joo tiba2 mendengar suara ribut2 diluar. Tae Joo : Tunggu sebentar.


Lalu Tae Joo melihat laptopnya yang sudah terhubung dengan kamera CCTV yang ia pasang di pintu depan.

Di layarnya, ia melihat Ji Hoon memaksa masuk bersama beberapa anak buahnya. Anak buah Ji Hoon tampak membawa tongkat.

Kaget, Tae Joo pun langsung memutus panggilan Chi Gwang, lalu mengambil tasnya dan sembunyi di bawah meja.


Karena tak bisa menemukan Tae Joo disana, Ji Hoon menyuruh orang2nya keluar.

Setelah orangnya keluar, Ji Hoon duduk di sofa dengan muka kesal. Ji Hoon mengumpat.

Ji Hoon : Do Chi Gwang, beraninya kau menatapku begitu. Dasar bedebah. Kau tidak tahu alasanku kesakitan? Dasar sampah. Sialan. Kau tidak tahu alasan jempolku dipotong? Sialan.


Ji Hoon kemudian menghubungi Tae Joo.

Di bawah meja, Tae Joo mematikan panggilan Ji Hoon.


Tak lama, Tae Joo dapat sms dari si 'Pecinta Duit' soal Ji Hoon.

Yoon Ji Hoon. Kasus kecanduan yang serius. Diduga kuat masih kecanduan. Kantornya saat ini palsu.

Begitulah bunyi sms yang diterima Tae Joo.


Ji Hoon kemudian keluar.

Tae Joo yang melihat Ji Hoon pergi dari celah meja, menghela nafas lega. Kemudian, dia mengirimkan pesan ke Chi Gwang.

Tapi ternyata Ji Hoon tidak benar2 pergi. Dia masuk lagi diam2 dan memergoki Tae Joo di bawah meja. Tae Joo kesal ia ketahuan.


Chi Gwang yang menerima sms dari Tae Joo kalau Ji Hoon tidak waras, langsung menyuruh Soo Yeon mengirim polisi ke kantor Tae Joo.


Jae Sik yang baru pulang membeli kopi kaget melihat pintu kantor Tae Joo rusak. Ia pun langsung berlari ke ruangan Tae Joo dan terkejut tidak menemukan Tae Joo disana dengan ruangan Tae Joo yang berantakan.


Chi Gwang dan Soo Yeon akhirnya tiba di kantor Tae Joo. Soo Yeon berkata, ponsel Tae Joo dan Young Koon sama2 tidak aktif.

Tak lama, Chi Gwang dihubungi Ji Hoon. Chi Gwang pun me-loudspeaker panggilan Ji Hoon agar Jae Sik dan Soo Yeon bisa mendengar.

Ji Hoon : Pak Do, bebaskan Wakil Komisaris Park dari rutan hari ini.

Chi Gwang : Bagaimana bisa? Kami menemukan narkoba di mobilnya.

Ji Hoon : Dia dijebak saat mengusut kasus pengedaran narkoba. Kau bisa bilang buktinya hilang atau ada bukti baru. Ada banyak cara. Bebaskan dia.

Chi Gwang : Tidak bisa.

Ji Hoon : Sayang sekali.


Ji Hoon lantas mengirimkan foto Young Koon dan Tae Joo yang ia sekap di kantornya ke ponsel Chi Gwang.

Soo Yeon dan Jae Sik kaget melihatnya.


Ji Hoon pun kembali menghubungi Chi Gwang.

Ji Hoon : Kau berubah pikiran?

Chi Gwang : Lupakan.


Chi Gwang memutus panggilannya dan beranjak keluar. Soo Yeon dan Jae Sik mengikutinya. Ji Hoon menghubunginya lagi.

Ji Hoon : Kau sungguh gila.

Chi Gwang : Jika kau menyakiti mereka, tidak akan ada negosiasi. Akan kucek dahulu. Tunggu sampai besok pagi.

Ji Hoon : Tiga jam saja. Setelahnya, aku tidak mau negosiasi.


Usai bicara dengan Ji Hoon, Chi Gwang menyuruh Soo Yeon melacak lokasi Ji Hoon menghubunginya serta lokasi saat ponsel Young Koon dan Tae Joo terakhir dimatikan.

"Kalian berdua bergerak bersama." ucap Chi Gwang ke Soo Yeon dan Jae Sik.

"Anda bagaimana?" tanya Soo Yeon.

"Aku akan bicara ke Park Jin Woo. Dia pasti punya petunjuk soal kasus ini. Oya, ada info soal obat darah tinggi itu?"

"Tidak apa. Itu cuma obat darah tinggi biasa." jawab Soo Yeon, lalu pergi dengan Jae Sik.


Jin Woo digiring dua polisi kembali ke Seyang. Ia senang karena akhirnya dibebaskan dari rutan.

Chi Gwang berdiri di depan dispensernya, memikirkan sesuatu. Tak lama, ia mengambil air dan pergi ke ruang interogasi.

Disana, Jin Woo sudah menunggunya. Chi Gwang pun memberikan Jin Woo obat darah tinggi dan air.

Setelah Jin Woo meminum obatnya, dia mematikan kamera pengawas.

Chi Gwang : Aku baru tahu kau punya masalah darah tinggi.

Jin Woo : Nanti kau juga mengalami. Apa artinya aku akan dibebaskan hari ini?

Chi Gwang tertawa, kau sudah tahu segalanya. Apa kau merencanakan ini bersama Yoon Ji Hoon?

Jin Woo : Jika ingin Kim Young Koon dan Han Tae Joo selamat, kau harus membebaskanku.

Chi Gwang : Jadi?


Jin Woo : Kau bisa manipulasi buktinya lagi bahwa narkobanya hilang. Bagaimana? Atau... Setelah diusut ulang, ternyata itu bukan narkoba?

Chi Gwang : Aku sudah menyelidiki Yoon Ji Hoon. Dia dikenal mengurusi bisnis-bisnis ilegal di Meksiko dan AS.

Jin Woo : Ya, sepertinya dia mau melakukan apa saja demi uang. Dia menemukan renjananya setelah jempolnya dipotong.

Chi Gwang : Astaga. Kau memercayainya?

Jin Woo : Aku tidak peduli. Kau sedang dalam masalah. Apa kau akan membebaskanku untuk menyelamatkan mereka? Atau tetap memenjarakanku dengan mengorbankan mereka? Keadilan seperti apa yang kau mau?

Chi Gwang : Lagi-lagi mengungkit keadilan. Aku tidak memilih keduanya.


Young Koon menatap cemas Tae Joo.

Tak lama, Ji Hoon masuk membawa tang!


Ji Hoon kemudian menatap Tae Joo. Ji Hoon : Sejak dulu aku penasaran. Apa yang akan kau pilih kali ini?

Tae Joo yang tahu maksud Ji Hoon, langsung menatap cemas Young Koon.


Jin Woo tiba2 merasa sesak di dadanya. Ia gak sadar, itu efek obat yang tadi diminumnya.

Jin Woo kemudian berdiri, tapi kemudian dia tiba2 jatuh. Chi Gwang menatapnya dingin. Chi Gwang lantas berdiri dan menunjukkan obat itu.

Chi Gwang : Jika sejak awal mengonsumsi banyak, saraf pusatmu bisa rusak dan bisa fatal akibatnya. Kau ingin tahu obat apa ini? Ada sisa dari narkoba yang kami sita dari bagasimu. Kucampur itu dengan obat darah tinggi demi kebaikanmu.


Chi Gwang kemudian duduk dan menatap Jin Woo yang kesakitan.

Chi Gwang : Kenapa? Apa aku akan dihukum karena memberimu obat? Tidak. Tidak perlu cemas. Di laporannya akan tertulis bahwa Yoon Ji Hoon yang beri. Selain perintah dari Jang Society untuk menghabisimu, dia juga didorong oleh dendam pribadinya. Semua ini ide monster itu. Dasar monster.


Chi Gwang kemudian berdiri dan mendekati Jin Woo.

Chi Gwang : Hyung, kau ingat berkata Jang Society mencegah kejahatan besar dengan pengorbanan kecil? Aku sungguh menyukai ceritamu. Mereka mencegah kejahatan besar dengan pengorbanan kecil! Tapi kau hanya menyukainya selama bukan kau tumbal kecilnya. Bayangkan jika kau yang dikorbankan. Kau harus melawan hingga akhir. Hyung, Apa menurutmu aku benar bahwa kini kau tumbalnya?

Chi Gwang kemudian bertanya, siapa pembunuh ibu Young Koon.

Jin Woo yang kesakitan, akhirnya menarik Chi Gwang dan membisikkan sesuatu. Chi Gwang terkejut.


Setelah Jin Woo membisikinya sesuatu, Chi Gwang kemudian beranjak ke pintu. Ia memadamkan lampu, lalu beranjak keluar, meninggalkan Jin Woo yang kesakitan seorang diri.


Chi Gwang duduk di mejanya, memikirkan sesuatu. Setelah itu, ia berdiri dan menatap cermin di belakang kursinya. Lalu ia mematut dirinya dan mengacak2 rambutnya.

Bersambung....


Next ep... Ji Hoon berencana memotong jari Young Koon.


Young Koon dengan tangan diperban menyerang anak buah Ji Hoon.


Young Koon menemui Si Young di penjara. Si Young bilang, 15 tahun lalu, Young Koon melihat wajah si Kura2.


Malam harinya, Young Koon berjalan dibawah guyuran hujan deras dengan wajah kalut. Sepertinya dia sudah ingat siapa si Kura2 yang membunuh ibunya.

Watcher Ep 13 Part 3

Sebelumnya....


Young Koon ke Puskesmas, meminta rekam medis Klinik Happines, sayangnya Puskesmas tidak memiliki rekam medisnya.

Young Koon : Lalu siapa yang punya?

"Ada banyak klinik yang bangkrut. Kami tidak mampu menampung semuanya. Mereka memaraf Perjanjian Penyimpanan lalu diizinkan menyimpannya."

"Kau tahu  siapa yang memilikinya?" tanya Young Koon.

"Tunggu." si petugas pun mengecek datanya.

"Pemiliknya Yoon Ji Hoon."

"Siapa?"

"Dia pengacara. Kau perlu nomornya?"

"Tidak, aku mengenalnya."

Young Koon beranjak pergi.


Young Koon bergegas ke kantor Tae Joo. Sampai disana, dia ketemu Ji Hoon yang baru saja turun ke lobi.

Young Koon : Kau tahu Klinik Happiness, bukan? Kudengar kau menyimpan rekam medis mereka.

Ji Hoon : Ya, kusimpan untuk membantu psikiaternya.

Young Koon : Boleh kuakses?

Ji Hoon : Tolong bawa surat penggeledahan dan penyitaan.

Young Koon : Aku yakin kau sudah mengecek datanya. Orang yang memotong jempolmu. Tahukah kau dia pasien di sana?

Ji Hoon : Aku tahu. Kau ingin melihatnya?

Young Koon : Ya. Kenapa kliniknya ditutup?

Ji Hoon : Psikiaternya ingin pensiun, jadi, aku membantunya.

Young Koon : Aku ingin melihat datanya.

Ji Hoon : Mari ke kantorku. Semua ada di situ.


Di ruangannya, Tae Joo cemas memikirkan pengakuan Ji Hoon yang ingin balas dendam.

Tak lama, kemudian ia keluar sambil meraih ponselnya dan menghubungi Chi Gwang.


Ji Hoon tiba di kantornya, bersama Young Koon yang mengikutinya di belakang. Kantor Ji Hoon cukup menyeramkan, letaknya sama persis kayak kantornya Young Koon.

Young Koon : Kantormu di sini?

Ji Hoon : Aku bekerja sendirian. Ini kantor sementara.


Mereka lantas masuk ke dalam dan Ji Hoon menunjukkan letak dokumen yang dicari Young Koon dan menyuruh Young Koon mencarinya sendiri.

Ji Hoon : Dahulu kau menanyakan soal kemanusiaan kepadaku, bukan?

Young Koon : Ya.

Ji Hoon : Manusia penuh dengan emosi. Rasa takut, malu, benci, sedih, marah, kaget, cemburu, simpati, dan bahagia. Tapi hewan hanya punya emosi dasar. Kau pernah menyaksikan kematian anjing atau kucingmu?

Young Koon : Tidak, saat aku kecil, keluarga kami tidak mampu.

Ji Hoon : Hewan tidak bersimpati kepada spesiesnya. Manusia saja yang begitu. Hanya manusia yang punya berbagai macam emosi. Tapi selain bahagia, semua emosi itu negatif. Lagi pula, hidup juga penuh derita.


Young Koon tidak menanggapi kata2 Ji Hoon lagi dan terus mencari dokumen yang ia cari. Ia menemukan dokumen Chan Hee dan Kang Wook disana.

Sementara Ji Hoon melirik jam nya.

Young Koon : Rekam medis Kim Kang Wook atau Park Chan Hee kosong.


Ji Hoon pun mendekati Young Koon

Ji Hoon : Manusia pasti roboh jika terlalu menyembunyikan atau menunjukkan emosi. Manusia itu sangat rapuh. Kau tipe yang mana? Aku cenderung menyembunyikan emosi.

Young Koon : Jadi, di mana rekam medisnya?


Tiba2, beberapa anak buah Ji Hoon datang membawa tongkat.

Ji Hoon : Pak Kim, kurasa kau akan merepotkan kami. Aku perlu bicara dengan Wakil Komisaris Park.

Anak buah Ji Hoon mulai menyerang Young Koon, sementara Ji Hoon duduk di mejanya, berkutat dengan laptopnya.

Young Koon : Hanya karena aku sendiri, jangan meremehkanku. Selama ini, aku tidak pernah berkelahi dengan serius. Tapi kini sudah cukup.

Awalnya Young Koon berhasil menjatuhkan mereka tapi si salah seorang diantara mereka, kemudian memukul kepala Young Koon sampai berdarah. Young Koon kesakitan.


Yang lain lantas memegangi badan Young Koon. Yang memukul kepala Young Koon tadi mulai memukul perut Young Koon dengan tongkatnya.

Young Koon membalas, ia menendang pria di depannya, lalu membanting pria yang menguncinya.


Melihat anak buahnya tumbang, Ji Hoon pun beranjak. Ia melepas jasnya, lalu menggulung lengannya. Young Koon pun melihat beberapa bekas suntikan di sana.

Young Koon : Astaga. Ternyata kau pecandu.

Ji Hoon : Itu membuatku lebih kuat. Rasa takut dan simpatiku bisa sirna.


Ji Hoon lantas mengambil pisau dibalik mejanya dan menyerang Young Koon. Tapi Young Koon dengan mudah berhasil mendorong Ji Hoon, meski pergelangan tangannya terluka kena pisau itu dan darahnya mulai menetes ke bawah.


Ji Hoon bangkit dan mendesak Young Koon ke dinding. Ia berusaha menusuk Young Koon tapi Young Koon berhasil mendorongnya sampai dia terpelanting jauh ke belakang.


Tapi setelah itu, Young Koon kehilangan keseimbangannya karena luka2nya dan mulai memegangi dinding.

Ji Hoon berdiri dan tertawa melihatnya.

Young Koon menguatkan dirinya dan kembali menendang Ji Hoon.

Tapi tak lama, Young Koon pingsan. Ji Hoon juga pingsan setelah sebelumnya menertawakan Young Koon yang pingsan.


Tae Joo menemui Chi Gwang di ruangan tim investigasi.

Tae Joo : Yoon Ji Hoon berniat membebaskan Wakil Komisaris Park dan membalas dendam. Dia meminta bantuanku untuk membalaskan dendamnya.

Chi Gwang : Kenapa kau memberitahuku? Kukira kau merasa bersalah kepada Ji Hoon dan membenci Wakil Komisaris Park.

Tae Joo : Aku tidak mau dia berbuat hina. Kematian Wakil Komisaris Park juga tidak akan mengakhiri ini. Tolong urus diam-diam.

Chi Gwang : Baik.

Tae Joo lalu beranjak pergi.

Bersambung ke part 4