• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 36 Part 2

Sebelumnya...


Paginya, Na Yeon mengajak Sae Byeol bicara sambil mengelap tangan Sae Byeol dengan handuk basah. Ya, Na Yeon sudah lebih tenang hari itu. Na Yeon berkata, bahwa semua teman2 Sae Byeol pergi ke tamasya ke taman hiburan hari itu dan membawa gimbap sebagai makan siang.

Na Yeon : Tapi tidak apa-apa. Kau akan pergi piknik bersama ibu, nenek dan kedua bibimu. Kita akan pergi musim semi. Kau bisa bangun sebelum itu, kan?


Na Yeon lalu mengkaitkan kelingkingnya dengan kelingking Sae Byeol.


Tae Joon menuju kamar Sae Byeol. Bersamaan dengan itu, Na Yeon keluar dari kamar Sae Byeol. Mereka bertemu. Tae Joon mengaku, datang untuk melihat Sae Byeol. Tapi Na Yeon mengusir Tae Joon. Na Yeon bilang, menakutkan melihat Tae Joon dan melihat Tae Joon membuatnya sakit.

"Kau tidak punya pilihan, aku ayahnya Sae Byeol."

"Kau sebut dirimu ayah, tapi kau melakukan itu pada putrimu, hanya agar kau bisa menikahi wanita lain? Bagaimana bisa kau menyebut dirimu ayah?"

"Aku akan pergi setelah melihat Sae Byeol."

Tae Joon memasak masuk, tapi Na Yeon menghalanginya dan menyuruhnya pergi. Na Yeon berkata, Sae Byeol adalah putrinya dan dia tidak akan membiarkan dirinya dibodohi oleh Tae Joon. Na Yeon lalu menegaskan kalau dia tidak akan kehilangan Sae Byeol untuk orang lain.


Se Jin datang. Ia berkata, yang terjadi pada Sae Byeol adalah kecelakaan.

"Kecelakaan?" tanya Na Yeon sambil menahan amarahnya.

"... jika kau tidak menculik Sae Byeol, jika nenek Sae Byeol tidak mengambil Sae Byeol dari kami, dia tidak mungkin ada di sana sekarang." ucap Na Yeon.

"Hati-hati kalau bicara. Siapa yang mencuri siapa?" jawab Se Jin.

*Omo jadi maksud Se Jin, Na Yeon lah pencurinya? Gk punya otak lah emang si Se Jin ini...


Tae Joon lantas mengajak Se Jin pergi tapi Se Jin tidak mau dan marah.

Se Jin : Kenapa kau diam saja seperti orang bodoh? Kau tidak salah! Kenapa kau membiarkan dia memperlakukanmu seperti itu!

Tae Joon : Aku bilang cukup! Pergi!

Tapi Se Jin tetap tidak mau.


Se Jin : Lee Na Yeon, ayo kita perjelas.

Na Yeon : Baik, bicaralah...

Se Jin : Bagaimana pun, aku minta maaf. Itu kecelakaan tapi aku tetap minta maaf. Nenek Sae Byeol yang membawa Sae Byeol kesana. Dia membawanya untuk diperkenalkan pada kami, tapi dia ada urusan mendesak, jadi dia meninggalkannya dengan kami. Tapi aku tiba-tiba sakit perut, jadi ibuku langsung membawaku ke rumah sakit dan meninggalkan Sae Byeol di rumah. Hanya itu yang kutahu. Aku tidak tahu apa yang terjadi setelah itu.

Na Yeon : Baik, aku percaya padamu. Aku percaya... kau tidak berbohong atau membuat cerita berlebihan. Karena kau akan menjadi seorang ibu. Aku tidak berpikir kau sengaja, karena kau sedang mengandung. Tapi kumohon berhentilah. Aku pikir, Sae Byeol tidak ingin melihatmu.


Na Yeon kembali masuk ke kamar Sae Byeol. Di dalam, dia menangis lagi.

Tae Joon mengajak Se Jin pergi.


Se Jin marah saat Tae Joon berencana menunda pernikahan mereka sampai Sae Byeol sadar. Se Jin bilang, mereka tidak mungkin menundanya karena undangan sudah tersebar. Tae Joon meminta Se Jin memahaminya. Se Jin berkata, kalau ia memahami Tae Joon tapi jika mereka tidak menikah sekarang, maka mereka mungkin tidak akan pernah menikah.

Se Jin : Kau tidak kenal ibuku? Dia mungkin akan berubah pikiran! Sae Byeol akan segera sadar. Aku yakin. Operasinya berjalan dengan baik. Jadi jangan cemas.


Mal Sook membawakan makanan untuk Na Yeon. Ia menyuruh Na Yeon makan. Semula Na Yeon tidak mau. Mal Sook marah. Mal Sook bilang, Na Yeon harus makan agar tidak sakit dan bisa menjaga Sae Byeol.

Na Yeon : Ibu benar. Aku harus makan agar punya energi untuk melindungi Sae Byeol.

Tapi baru sesuap, Na Yeon langsung kehilangan selera makannya gara-gara kedatangan Kyung Wan.

Na Yeon lantas meminta ibunya membelikannya kopi sembari menatap tajam Kyung Wan.

Mal Sook pun pergi.


Kyung Wan : Jadi dia ibumu?

Na Yeon diam saja dengan wajah marah.

Kyung Wan : Aku bicara dengan dokternya Sae Byeol. Kudengar operasi Sae Byeol berjalan lancar.

Na Yeon : Kenapa kau disini? Kau mengunciku karena sudah mengacau di perusahaanmu. Lalu kebaikan jenis apa yang membuatmu datang ke sini, menunjukkan diri padaku? Waeyo? Kau datang untuk mengecek apakah Sae Byeol baik-baik saja?

Kyung Wan : Aku datang karena merasa tidak enak.

Na Yeon : Kau bilang kau tidak enak? Calon menantumu tidak cukup, jadi ayah dan putrinya datang untuk membuat penjelasan. Bukankah begitu? Atau kau datang untuk mengecek Sae Byeol mati atau tidak?

Kyung Wan : Jaga bicaramu.

Na Yeon : Pergi. Aku tidak mau melihatmu, bahkan bayangan seluruh keluargamu. Dan jangan berani mendekati Sae Byeol.


Na Yeon bangkit dari duduknya dan beranjak ke kamar Sae Byeol. Tapi Kyung Wan menghentikan langkahnya. Kyung Wan berkata, akan membayar biaya rumah sakit Sae Byeol.

Na Yeon tambah emosi.

"Jika sesuatu terjadi pada Sae Byeol, aku tidak akan memaafkan kalian. Pernikahan Se Jin? Aku akan melakukan segala cara untuk menghentikannya. Biaya rumah sakit Sae Byeol? Jangan berani-berani membayarnya."

Kesal, Kyung Wan memilih pergi.

*Ini Se Jin dan keluarganya kok gk bisa ya biarin Na Yeon bernapas sebentar aja... Padahal si Na Yeon udah ngelepasin Tae Joon...


Na Yeon tersenyum menyeringai.


Se Jin menemui Man Jung. Ia bilang, pernikahannya dengan Tae Joon akan tetap dilakukan sesuai rencana.

Se Jin juga meyakinkan Man Jung kalau Sae Byeol akan baik-baik saja.

Se Jin lalu menyuruh Man Jung mengundang teman2 Man Jung ke pernikahannya.


Undangan itu sekarang sampai di tangan Mal Sook. Geum Bong yang memberikannya. Geum Bong mengatakan, Man Jung menyebarkan undangan itu ke seluruh orang di lingkungan mereka. Sontak Mal Sook marah.


Mal Sook langsung melabrak Man Jung. Man Jung marah melihat Mal Sook merobek undangan pernikahan putranya.

Mal Sook berkata, apa yang dilakukan Man Jung pada Sae Byeol itu penculikan.

Man Jung pun keceplosan. Ia mengaku kalau ia hanya menjalankan perintah.

"Siapa? Siapa yang menyuruhmu!"


Mal Sook langsung memberitahu Na Yeon kalau Yoo Kyung lah yang menyuruh Man Jung menculik Sae Byeol.

Mal Sook : Dia menyuruh Man Jung bersembunyi di Jepang dengan Sae Byeol sampai pernikahan selesai.

Mendengar itu, Na Yeon meminta ibunya menjaga Sae Byeol dan langsung pergi.


Yoo Kyung yang sedang memijat wajahnya terkejut saat pembantunya bilang kalau Na Yeon datang.

Yoo Kyung : Suruh dia menunggu.

Di bawah, pembantu memberitahu Na Yeon kalau Yoo Kyung menyuruh Na Yeon menunggu karena sedang melakukan facial.

Na Yeon tambah kesal.


Sekarang, Yoo Kyung duduk di atas kasur membaca majalah. Ia sengaja membiarkan Na Yeon menunggunya lama.


Bersambung............

The Promise Ep 36 Part 1

Sebelumnya...

Sy lanjut The Promise dulu ya seenggaknya sampai ep 45... abis itu sy ke Dong Yi dulu 2 epi..

Detik2 Na Yeon kecelakaan dan amnesia gaes dan detik2 kematian Do Hee serta Sae Byeol... Sy spoi ya...  ntar ingatan Na Yeon balik di epi 43... dan di epi yang sama, Do Hee dan Sae Byeol meninggal...


Eun Bong yang sedang menunggu Do Hee di lobi rumah sakit, menghubungi Geum Bong dan menanyakan keadaan Sae Byeol.

Eun Bong menghela nafas mendengar bagaimana kondisi Sae Byeol sekarang.

Eun Bong lalu berkata, akan kesana setelah urusannya selesai.


Do Hee yang sudah berada di depan rumah sakit, dihubungi mantan istri Hwi Kyung. Mantan istri Hwi Kyung mengajaknya bertemu.

Do Hee pun kembali ke mobilnya. Ia menghubungi Eun Bong dan minta maaf karena tidak bisa datang sekarang. Ia lalu berjanji, akan menghubungi Eun Bong lagi nanti setelah urusannya beres.


Tae Joon menunggu Sae Byeol di depan kamar Sae Byeol. Ia tak berani masuk ke dalam.

Tak lama, Mal Sook yang habis mengambil air datang. Emosinya langsung keluar melihat Tae Joon.

Mal Sook : Ini bukan tempat untuk seseorang sepertimu, jadi pergilah dan jangan berani datang lagi.

Tae Joon : Aku akan datang lagi besok.

Mal Sook : Nugu mamdaero? Jangan berani menunjukkan wajahmu lagi di depan kami. Kalau kau masih berani muncul, kau akan kubuat tidak bisa berjalan lagi.

Mal Sook lantas pergi.


Man Jung mengintip di belakang Tae Joon.

Tae Joon menghela nafas dan beranjak pergi.

Man Jung kesal melihat anaknya diperlakukan seperti itu.


Geum Bong melihat Man Jung dan langsung melabrak Man Jung karena masuk ke rumahnya dan membawa Sae Byeol pergi saat ia tidak ada.

Man Jung tidak mau disalahkan. Ia berkata, tidak ada yang salah dengannya membawa Sae Byeol karena ia neneknya Sae Byeol dan Tae Joon ayahnya

Sae Byeol. Man Jung juga menyebut keluarga Geum Bong orang asing bagi Sae Byeol. Ia berkata, keluarga Geum Bong tidak berhubungan darah dengan Sae Byeol.


Kesal, Geum Bong mengusir Man Jung. Ia menyeret Man Jung pergi.

Mal Sook datang karena mendengar ribut-ribut. Dia langsung emosi melihat Man Jung.

Man Jung sedikit takut melihat Mal Sook.

Man Jung : Itu kecelakaan! Anak-anak terjatuh saat bermain saat mereka tidak beruntung!

Mal Sook : Baiklah, aku yang menyeretmu keluar dengan tanganku sendiri!

Man Jung tidak mau pergi. Ia mau melihat Sae Byeol. Mal Sook pun berkata, Man Jung tidak punya hak melihat Sae Byeol. Mal Sook pun menyeret Man Jung pergi.


Tepat saat itu, Eun Bong datang dan berpapasan dengan mereka. Eun Bong menghampiri Geum Bong dan bertanya untuk apa Man Jung datang.

"Aku tidak tahu! Bagaimana aku bisa tahu apa isi kepala penjahat itu!" jawab Geum Bong kesal, lalu pergi.


Ponsel Eun Bong berbunyi. Telepon dari Joong Dae yang menanyakan keberadaan Mal Sook. Joong Dae pun berkata, ia ada di restoran Eun Bong sejak tadi dan tidak bisa kemana-mana. Ia mengaku tidak bisa meninggalkan restoran dalam keadaan tidak terkunci.

Eun Bong menyuruh Joong Dae tetap disana. Ia bilang akan segera datang setelah beberapa menit.


Usai bicara dengan Eun Bong, sekelompok karyawan datang. Joong Dae pun menjelaskan bahwa restoran sudah tutup karena pemiliknya ada masalah keluarga.

Salah satu dari mereka berkata, sudah membuat reservasi 4 jam yang lalu dan meminta Joong Dae membawakan pesanan mereka. Joong Dae sontak panic.


Di kamarnya, Se Jin bersiap-siap. Ia berniat kembali lagi ke rumah sakit setelah mendengar kabar tentang Sae Byeol.

Yoo Kyung kemudian masuk, membawakannya obat.

Se Jin : Aku mau ke rumah sakit. Dia sudah keluar dari ruang operasi tapi masih belum siuman.

Yoo Kyung : Kau pikir dia akan bangun setelah kau datang? Jangan buat hal tambah buruk.

Se Jin : Ini hal yang benar untuk dilakukan.

Yoo Kyung : Kau harus istirahat juga!

Se Jin : Eomma...

Yoo Kyung : Menurutmu apa yang akan dilakukan oleh orang-orang itu di sana? Tidakkah kau mendengar dokter mengatakan kau butuh istirahat? Tolong dengarkan ibu. Pikirkan saja dirimu dan lupakan yang lain.

Se Jin : Bagaimana caranya? Aku merasa sangat buruk sekarang.

Yoo Kyung : Apa kau yang mendorong Sae Byeol? Dia jatuh sendiri. Kau tidak akan bisa menghentikan kecelakaan itu jika kau tetap bersamanya 24 jam. Jangan salahkan dirimu dan pikirkan saja dirimu.

*Kecelakaan, kecelakaan, kecelakaan... bukan salah mereka... itu2 aja yg mereka sebut2 terus.. gk nyadar mereka, kalau mereka gk menculik Sae Byeol, Sae Byeol tidak akan celaka seperti itu sekarang.


Na Yeon masih menangis, menatap Sae Byeol yang belum siuman juga.


Tae Joon yang baru tiba di apartemennya masih kalut memikirkan Sae Byeol.

Ia lalu melirik undangan pernikahannya yang tergeletak di atas meja. Tae Joon membukanya dan menatapnya lirih.


Di dapur, Kyung Wan minum-minum sendirian untuk menenangkan hatinya.

Yoo Kyung yang habis dari kamar Se Jin, masuk ke dapur dan agak kesal melihat suaminya seperti itu.

Yoo Kyung : Sudah lama aku tidak melihatmu seperti ini. 30 tahun yang lalu, saat kau datang padaku dan meninggalkan Yoon Ae, seperti itulah kau terlihat sekarang.

Kyung Wan : Omong kosong apa yang kau bicarakan?


Yoo Kyung lalu duduk di dekat Kyung Wan.

Yoo Kyung : Di waktu lain, saat kau mengantarkan Na Yeon ke panti asuhan dan minum sendirian, seperti itulah kau terlihat sekarang.

Kyung Wan : Jangan mulai lagi. Aku sudah cukup sakit kepala.

Yoo Kyung : Aku juga syok. Semuanya membuatku merasa terganggu.

Kyung Wan : Bagaimana Se Jin?

Yoo Kyung : Aku nyaris tidak bisa menghentikannya ke rumah sakit.

Kyung Wan : Aku yakin dia cemas. Ini terjadi saat dia mengambil Sae Byeol tanpa izin Na Yeon.

Yoo Kyung : Kecelakaan tidak datang tanpa peringatan. Itu takdirnya.


Kyung Wan : Kau seharusnya syok setelah kejadian ini. Bagaimana bisa kau meninggalkan dia sendirian di rumah. Di tempat asing juga.

Yoo Kyung : Kau tidak ada di sana! Se Jin ketakutan, kesakitan memegang perutnya. Bagaimana aku bisa berpikir jernih dalam situasi seperti itu? Apa kau marah karena anak Na Yeon yang terluka, dibanding Se Jin?

Kyung Wan : Sae Byeol masih 5 tahun. Dia bertahan seumur hidup karena apa yang terjadi disini. Bukankah wajar aku merasa cemas dan bertanggung jawab?

Kesal, Kyung Wan meninggalkan Yoo Kyung.


Yoo Kyung tersenyum kesal.

"Kau tertarik karena mereka keturunanmu." ucapnya.


Do Hee di apartemen mantan istri Hwi Kyung. Mantan istri Hwi Kyung berkata, melihat Do Hee yang berjuang untuk Hwi Kyung, membuatnya ingin Hwi Kyung kembali padanya.

Do Hee : Kau tidak tahu aku? Aku punya masalah dalam mengontrol tanganku. Aku tidak peduli mereka pria atau wanita.

"Aku takut, jadi aku akan langsung saja. Seberapa banyak kau mengawasiku?"

"Aku tidak mengawasimu. Aku menyelidikimu."

"Baik, tapi bukankah Park Hwi Kyung sudah menyuruhmu berhenti?"

"Dia melakukannya tapi aku masih penasaran kenapa dia menutupi ketidakbersalahannya."

"Aku memanggilmu karena ingin memberitahumu soal itu. Kau pikir dia jatuh ke pelukanku karena dia mencintaiku? Jika kau menulis ceritaku, aku pastikan dia tidak akan mau bicara lagi denganmu."

"Omong kosong apa itu?"

"Baca ini dan putuskan. Dia mengaku sebagai peselingkuh demi menghentikan artikel ini." jawab mantan istri Hwi Kyung, lalu memberikan Do Hee sebuah artikel.


Do Hee mulai membacanya.

"Haruskah kubacakan untukmu? Nyonya Yoon, teman sekolah putri Pimpinan Park, menggoda Pimpinan Park saat pacarnya di penjara. Untuk menunjukkan dan menjadi cinderella, dia menghancurkan istri pertama Pimpinan Park."

Do Hee terdiam.

Mantan istri Hwi Kyung : Jika kau ingin melihat Park Hwi Kyung menderita, terbitkan saja artikelku.


Mantan istri Hwi Kyung lalu berdiri. Ia berkata, hanya itu yang mau ia bicarakan.

Do Hee : Gomawoyo, karena sudah meninggalkan Park Hwi Kyung. Kau membuat kesalahan. Kau wanita paling bodoh di dunia karena sudah meninggalkan Park Hwi Kyung. Terima kasih padamu, aku mendapatkan emas murni.

Do Hee lalu beranjak pergi. Sementara mantan istri Hwi Kyung kesal dengan omongan Hwi Kyung.


Setelah mengetahui cerita keseluruhan Hwi Kyung, Do Hee menghapus artikel tentang Hwi Kyung di laptopnya dan membuang flashdish yang isinya artikel2 Hwi Kyung ke WC.


Paginya, Hwi Kyung masuk ke ruangannya sambil memegang kopi. Saat menoleh ke sampingnya, ia kaget melihat penampakan Do Hee.

Do Hee lantas berdiri. Ia berjalan mendekati Hwi Kyung, membuat Hwi Kyung kaget dan gugup.

Do Hee memegang tangan Hwi Kyung.

"Park Hwi Kyung-ssi, aku benar-benar tidak mau kehilanganmu."

"Apa kau sakit?"

"Aku sangat menyukaimu, itu saja. Aku ingin mengatakan itu padamu, jadi aku berlari pagi ini."

Hwi Kyung terkejut.


Young Sook kaget Dong Jin datang lagi ke rumahnya. Dong Jin mengaku, ia sengaja mampir untuk mengantarkan sesuatu. Ia lalu berkata, seharusnya menghubungi Young Sook dulu.

Dong Jin : Kudengar kau menyukai teh. Ini teh jakseol dari istriku, dia mau berterima kasih untuk tadi malam.

Young Sook : Kau tidak perlu repot-repot. Terima kasih banyak.

Dong Jin : Pimpinan...

Young Sook : Aku minta maaf. Dia tertidur setelah meminum obatnya.

Dong Jin : Tidak masalah. Aku minta maaf datang tanpa pemberitahuan. Baiklah, aku pergi sekarang.

Young Sook : Minum teh dulu sebelum kau pergi.


Young Sook menyiapkan teh untuk Dong Jin. Dong Jin mencium aroma teh bikinan Young Sook.

"Baunya harum." pujinya.

"Teh ini bagus untuk membersihkan darahmu dan menghilangkan stress."

"Ini bagus untuk para pebisnis."

"Andai aku tahu lebih cepat, aku akan menyuruhku suamiku minum itu saat dia masih muda. Aku merasa suamiku sakit karena kebodohanku."

"Kau sudah melakukan yang terbaik. Aku yakin pimpinan tahu itu."

Young Sook lantas berterimakasih pada Dong Jin karena Dong Jin sudah sangat baik pada Hwi Kyung. Ia juga mengatakan, Hwi Kyung nya punya banyak kekurangan.

Dong Jin : Dasar dari bisnis adalah memiliki mata yang bisa mengenali orang dan produk yang baik. Pimpinan dan aku mengetahui hal itu. Dia lebih agresif dibandingkan aku, dia tidak berhenti melihat orang-orang itu dan dia juga menang atas orang-orang itu. Aku pikir kau tidak tahu. Aku pikir itu sudah lama, tapi kita terhubung lagi oleh anak-anak kita.


Pimpinan Park ternyata sudah bangun dan mendengarkan pembicaraan Young Sook dan Dong Jin.


Sung Joo melihat foto Young Sook yang disembunyikan Dong Jin di dalam buku itu. Ia tidak menyangka, setelah 40 tahun, mereka akan terhubung lagi dengan Young Sook dan suaminya masih menyimpan perasaan pada Young Sook.

Sung Joo lantas menangis. Ia mengatakan, satu2nya kesalahannya adalah menyembunyikan fakta bahwa Do Hee bukan putri kandung mereka. Ia mengaku takut, takut Dong Jin akan meninggalkannya jika tahu anak mereka meninggal saat dilahirkan.

Bersambung ke part 2..............