• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ice Adonis Ep 6 Part 2

Sebelumnya...


Yeon Hwa dan Kang Wook masih di kantor. Kang Wook penasaran dengan yang ditulis Yeon Hwa karena Yeon Hwa terlihat begitu serius. Kang Wook : Kau takut dengan Kepala Tim kita? Yeon Hwa : Tidak, menurutku ini menarik. Bekerja di J adalah impianku. Bekerja keras untuk mendapatkan pekerjaan versus bekerja keras di meja kerjaku sendiri, rasanya benar-benar berbeda. Ini sangat berarti. Sangat menarik.

Kang Woo mengajak Yeon Hwa makan tapi Yeon Hwa menolak dengan alasan masih banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan. Kang Wook mengerti. Ia berharap yang terbaik untuk Yeon Hwa, lalu pergi duluan.


Setelah Kang Wook pergi, Yeon Hwa menghubungi Supervisor Go.

Yeon Hwa : Karena informasi produk anti aging nya sangat terbatas, jadi aku tidak bisa menyelesaikan laporanku. Tidak ada komposisi dan formula nya. Aku seperti orang buta yang berusaha mencari arah. Bisakah aku melihat proposal utamanya?

Supervisor Go sendiri lagi bersenang-senang di klub dengan kedua rekannya. Ia berkata, salinan proposalnya ada di mejanya.

"Tapi itu rahasia perusahaan. Kau hanya bisa membuat konsep laporan berdasarkan informasi apapun yang kau terima."

Yeon Hwa memaksa.

Jin Sang lantas memanggil Supervisor Go.

Rekannya yang satu lagi mengira, Supervisor Go sedang bicara dengan pacarnya.


"Kau adalah karyawan baru. Aku mengerti kau ingin menunjukkan yang terbaik. Tapi melihat laporan itu? Baiklah, aku menyerah. Cepatlah lihat dan letakkan kembali di tempat semula. Aku mengizinkanmu karena kau terlihat cerdas. Tapi ingat, itu rahasia perusahaan! Proposal rahasia!"

Yeon Hwa senang dan mengucapkan terima kasih. Usai bicara dengan Supervisor Go, dia langsung mencari proposal itu.

*Inilah gaes, ini awalnya. Karena proposal rahasia itu, Yeon Hwa entar masuk penjara. Dia dituduh menabrak Yoon Hee. Kenapa dan bagaimana ceritanya sampai Yeon Hwa bisa dituduh membunuh Yoon Hee, akan terungkap di beberapa episode mendatang gaes.

Lanjut gaes....


Nyonya Jang lagi shopping. Ia membeli beberapa tas dan juga melihat-lihat beberapa syal. Pemilik butik memilihkan syal yang paling terang. Ia meletakkan syal itu di bahu Nyonya Jang dan mengatakan Nyonya Jang terlihat semakin cantik dengan syal itu.

Nyonya Jang marah dan melemparkan syal itu ke arah pemilik butik.

"Suamiku lagi sakit, kau mau aku berparade dengan syal terang itu?"


Tak lama kemudian, Kang Wook datang dan Nyonya Jang langsung menggandengnya.

"Bagaimana pekerjaanmu? Menyenangkan? Aku sudah memecat sekuriti yang mengusirmu. Jika Ha Yoon Jae terus bersikap seperti ini, dia akan membayar mahal. Jangan biarkan dia merusak mood mu. Aku lebih baik mati daripada harus melihat dia melukaimu."

Kang Wook tersenyum mendengarnya.

"Bagaimana Yoon Hee? Dia sangat ramah, kan?"

"Dia pintar dan cepat tanggap."

"Dia sudah seperti putri kandungku sendiri. Oh ya, kekasih Yoon Jae bergabung dengan Tim Pengembangan.Kau sudah bertemu gadis yang tidak menarik bersama Seol Yeon Hwa?"

Nyonya Jang menertawakan selera Yoon Jae.

Kang Wook kemudian mengaku kelaparan. Nyonya Jang pun langsung mengajak Kang Wook makan. Ia juga berkata, akan membelikan pakaian kerja untuk Kang Wook setelah mereka selesai makan.


Tapi sopir tiba-tiba datang dan memberitahu Nyonya Yang kalau Professor Sun ada di rumah sekarang, sedang memeriksa Tuan Ha.

Nyonya Jang langsung kesal, tapi ia tak punya pilihan lain selain pulang ke rumah sekarang.

Kang Wook melarang Nyonya Jang pergi dengan alasan tidak mau kesepian lagi.

Nyonya Jang memeluk Kang Wook.

Nyonya Jang : Percayalah padaku. Aku akan membuat mimpimu jadi kenyataan. Akan kuhancurkan siapapun yang menghalangimu. Percaya padaku.


Professor Sun sedang memeriksa Tuan Ha. Ia lantas menyarankan Tuan Ha untuk kembali menginap di RS. Tapi Tuan Ha menolak lantaran ia baru saja keluar dari RS belum lama ini. Tuan Ha kemudian mengeluhkan dadanya yang sakit. Professor Sun membantu Tuan Ha bangun dan berkata, ingin stay disamping Tuan Ha agar bisa memantau kondisi Tuan Ha. Ia meminta Tuan Ha menginap dua minggu saja di RS.

Tak lama kemudian, Nyonya Jang datang. Professor berkata, baru saja memaksa Tuan Ha ke RS.

"Hyeongsu, tolong bantu aku." pinta Professor Sun.

"Professor, aku ingin menciptakan banyak kenangan indah dengannya. Di rumah ini, dengan anak-anak."

"Dia sudah lebih baik sekarang tapi kesehatannya bisa memburuk tiba-tiba. Kau harus banyak istirahat. Minum obatmu tepat waktu dan jangan lupa bawa respiratormu kemana pun kau pergi. Jika ada yang aneh, segera hubungi aku."

"Kau boleh pergi sekarang, kau pasti sibuk." ucap Tuan Ha.

"Kau harus melihat Yoon Jae dan Yoon Hee menikah." jawab Professor Sun.

"Tentu saja, aku akan hidup lebih lama daripadamu. Jangan cemas." ucap Tuan Ha.


Nyonya Jang duduk disamping Tuan Ha.

Nyonya Jang : Benar, Yeobo. Kita harus hidup untuk 150 tahun lagi.


Diluar, Kang Wook menatap kediaman Ha dengan tatapan sedih.

Ia kemudian beranjak pergi.

Bersamaan dengan itu, Nyonya Jang ke balkon dan menatap kepergian Kang Wook dengan tatapan bersalah.


Soo Ae sedang memijat nenek. Nenek bilang, pijatan Soo Ae tidak enak.

"Kau fikir kau sedang menguleni adonan untuk membuat mi rebus? Kau tidak bisa melakukan apapun dengan benar. Apa yang bisa kau lakukan untuk menghasilkan uang?"

Soo Ae langsung ke depan nenek.

"Bagaimana kalau bernyanyi?" tanya Soo Ae.

Soo Ae pun mulai bernyanyi. Nenek langsung menutup kupingnya dan menyuruh Soo Ae diam. Ia menyebut nyanyian Soo Ae membuatnya sakit kepala.


Tak lama kemudian, Nyonya Han datang membawakan camilan buah.

Telepon rumah kemudian berdering. Tahu itu dari Yoo Ra, Soo Ae langsung lari ke belakang nenek dengan wajah ketakutan.

Sontak, Nyonya Han kaget melihat sikap Soo Ae.


Sementara nenek kaget pas Yoo Ra bilang kalau Nyonya Han datang menemuinya di kantor. Nenek pun memberikan teleponnya pada Nyonya Han.

Yoo Ra marah lantaran Yeon Hwa masih belum pindah ke rumah mereka.

Nyonya Han beralasan, kalau nenek masih belum memberikan restu Yeon Hwa tinggal bersama mereka.

Yoo Ra memaksa. Nyonya Han mengucapkan terima kasih tapi Yoo Ra langsung memutus panggilannya.


Nyonya Han memberitahu nenek kalau Yoo Ra ingin Yeon Hwa tinggal dengan mereka.

Nenek langsung meminta Nyonya Han agar tidak melupakan kebaikan anak dan cucunya. Ia memintanya dengan gaya mencibir. Tapi cibiran nenek tidak mengurangi kebahagiaan Nyonya Han dan Soo Ae karena Yeon Hwa akan tinggal bersama mereka.


Di mejanya, Yoo Ra cemas memikirkan Yeon Hwa dan Yoon Jae. Ia takut kalau Yoon Jae akan membawa Yeon Hwa ke apartemen lagi. Yoo Ra pun beranjak pergi. Ia memutuskan untuk pulang bersama dengan Yeon Hwa ke rumahnya lantaran takut Yoon Jae mengajak Yeon Hwa ke apartemen.

Di ruangannya, Yeon Hwa sedang membaca proposal anti aging J. Ia takjub dan dan tidak percaya ada teknologi seperti itu.

Yeon Hwa kemudian membaca komposisinya dan memikirkan untuk mengubah salah satu bahannya.

Tiba-tiba, Yeon Hwa menguap. Yeon Hwa yang sudah mulai mengantuk pun rehat sejenak. Ia memutuskan menyikat giginya dan mencuci muka agar segar kembali.


Yeon Hwa meninggalkan proposal itu begitu saja di mejanya.

Yeon Hwa menyikat giginya sambil membaca rangkumannya. Ia memikirkan, untuk mengganti salah satu bahan untuk anti aging itu.


Yoo Ra masuk ke ruangan Yeon Hwa dan menemukan proposal anti aging itu di meja Yeon Hwa.

Ia heran proposal itu ada di meja Yeon Hwa. Ia tahu, itu proposal rahasia perusahaan dan staff baru tidak boleh membacanya.

Otak Yoo Ra langsung bekerja. Dia mencari kartu nama seseorang diantara puluhan kartu namanya dan menemukan kartu nama Park Myeong Woo dari Charming Cosmetic.


Sementara itu, Yeon Hwa masih di toilet.

Yoo Ra duduk di meja Yeon Hwa dan mengirimkan email memakai komputer Yeon Hwa.

'Aku Seol Yeon Hwa dari Tim Pengembangan J Cosmetic. Aku mengontakmu karena aku ingin memberikan informasi produk anti kerut perusahaanku yang akan segera dirilis. Berapa banyak yang bisa kau tawarkan untuk ini?'


Habis dari toilet, Yeon Hwa langsung ke ruangannya. Begitu Yeon Hwa masuk ruangannya, Yoo Ra keluar dari ruangan lain dan langsung pergi.

Yoo Ra bersembunyi di ruangan lain sehabis dari ruangan Yeon Hwa. Setelah memastikan Yeon Hwa masuk ke ruangan Tim Pengembang, ia langsung pergi.


Sekembalinya ke ruangannya, Yeon Hwa dihubungi Tuan Choi yang menyuruhnya pulang. Yeon Hwa berkata, akan pulang setelah tugasnya selesai.

Setelah menutup teleponnya, Yeon Hwa teringat kemarahan Yoo Ra saat memergoki dirinya di apartemen Yoon Jae. Saat itu, Yoo Ra menuding Yeon Hwa sengaja meninggalkan Soo Ae di rumahnya dan memilih hidup diluar agar bisa tinggal serumah dengan pria kaya seperti Yoon Jae.


Yeon Hwa curiga Yoo Ra sudah memberitahu keluarga tentang itu.

Bersambung..........

PROLOG


Nyonya Jo menyambut Yeon Hwa di rumahnya dengan sinis.

Nyonya Han dan Soo Ae terlihat bahagia.

"Kau sudah makan?" tanya Nyonya Han.

"Aku sudah makan. Tapi dimana Yoo Ra?"

"Dia sedang mandi. Gantilah bajumu, ibu sudah menyiapkan beberapa baju."


Tak lama kemudian, Yoo Ra turun dan memberikan Yeon Hwa pakaian ganti. Sontak, Yeon Hwa bingung dengan sikap Yoo Ra yang tiba-tiba baik kepadanya.

Yoo Ra juga mengajak Yeon Hwa berjabat tangan dan mengucapkan selamat datang dan berharap mereka bisa rukun sebagai saudara.

Yeon Hwa menjabat tangan Yoo Ra sambil menatap Yeon Hwa dengan tatapan bingung.

Ice Adonis Ep 6 Part 1

Sebelumnya...


Kang Wook berusaha masuk ke J. Tepat saat itu, Yoon Jae datang dan melihat staf nya ribut-ribut dengan Kang Wook. Staf menjelaskan, Kang Wook tidak punya identitas sebagai karyawan J tapi berusaha masuk ke J. Yoon Jae menatap Kang Wook dan ingat Kang Wook adalah pria yang duduk di kursinya di acara makeup show yang digelar J tempo hari.

Kang Wook : Kau sudah ingat aku?

Yoon Jae : Kau tidak bisa masuk jika tidak memiliki kartu identitas, jadi pergilah.

Kang Wook pun terpaksa pergi.


Tapi kemudian, Kang Wook menghubungi Nyonya Jang.

Nyonya Jang marah saat tahu Kang Wook diusir Yoon Jae. Ia lantas meminta 30 detik untuk menyelesaikan masalah itu.


Yeon Hwa menuju ruangannya dengan wajah ceria. Begitu sampai, ia berhenti sejenak dan menatap ke arah pintu dengan bahagia. Yeon Hwa menggenggam kalungnya dan berjanji pada dirinya, akan menunjukkan kompetensinya pada Yoon Jae.


Tak lama kemudian, Yoon Hee datang dan terheran melihat Yeon Hwa hanya berdiri di depan pintu.

Yeon Hwa menyapa Yoon Hee dan menanyakan kabar Yoon Hee.


Yoon Hee pun menyuruh Yeon Hwa masuk.

Di dalam, sudah ada dua staf sudah menunggu. Yoon Hee pun memperkenalkan Yeon Hwa pada mereka. Staf yang cewek bersikap ramah pada Yeon Hwa, tapi yang cowok malah bersikap dingin. Staf cowok kesal karena Yeon Hwa datang terlambat.

Tak lama berselang, datang lagi seorang staf cewek.

Yeon Hwa berkata, akan datang lebih awal mulai besok dan seterusnya untuk membersihkan meja dan menyortir dokumen.


Staff cewek yang pertama bingung karena seharusnya tim mereka kedatangan dua karyawan baru. Ia lantas memeriksa dokumen staf baru dan menunjukkannya pada Yoon Hee.

Kang Wook datang dan memperkenalkan diri sebagai staf yang baru.

Staf cewek yang datang terlambat tadi pun memuji ketampanan Kang Wook, sekaligus mengatakan Kang Wook terlihat sedikit tua untuk menjadi karyawan baru.

Staf cowok marah. Ia berkata, staf baru harusnya tidak banyak bertingkah.

Yoon Hee pun mengucapkan selamat datang pada Kang Wook dan memperkenalkan dirinya sebagai Kepala Tim.

"Jadi kau Ha Yoon Hee? Aku sangat merindukanmu." ucap Kang Wook dalam hati.


Yoon Hee : Seol Yeon Hwa-ssi, apa yang kau katakan saat wawancara terakhir?

Yeon Hwa : Aku bilang, saat produsen mengatakan, mencampurkan bahan kimia ke dalam kosmetik karena tidak punya pilihan lain, itu alasan tercela.

Yoon Hee : Choi Kang Wook-ssi, kau bilang tujuanmu menjadi CEO J, kan?

Sontak, Yeon Hwa langsung tertawa mendengarnya dan staf yang cowok langsung mengatai Kang Wook pria yang penuh ambisi.

Yoon Hee pun meminta keduanya bertanggung jawab atas kata-kata mereka. Ia menugaskan mereka, memikirkan 100 ide kosmetik selama 100 hari ke depan.

Yeon Hwa pun kaget, 100 ide untuk 100 hari?

"Lewati ujian Kepala Tim dan kau akan menjadi pengembang kosmetik." ucap staf cewek yang pertama.

"Ini tugas pertama kalian. Ini adalah bagian dari dokumen rahasia perusahaan tentang produk baru yang sedang dikembangkan perusahaan. Staf baru tidak boleh melihat dokumen yang utuh. Kurasa ini sudah cukup. Tulis laporan kalian dan laporkan padaku."suruh Yoon Hee.


Yoo Ra mengikuti Yoon Jae, masuk ke ruangan Yoon Jae. Yoon Jae menanyakan schedule nya. Yoo Ra mengatakan, Yoon Jae ada meeting dengan Pabrik Tianhang jam 3 sore nanti dan jam 6 ada pertemuan dengan para pengusaha muda di Sogong Dong.

Yoon Jae : Arraseo.

Yoo Ra mengajak Yoon Jae makan siang. Tapi Yoon Jae menolak dengan alasan ada janji. Yoo Ra berkata, ia seketaris Yoon Jae jadi ia tahu Yoon Jae tidak punya janji makan siang dengan siapa pun hari itu.

Yoon Jae pun menjawab, itu janji personalnya. Yoo Ra yang tahu maksud Yoon Jae langsung kecewa.


Tak lama kemudian, pria yang mengurus kasus penyerangan mobil Yoon Jae pun datang membawakan pesanan sushi Yoon Jae.

Pria itu juga menyinggung tentang penyerangan mobil Yoon Jae. Yoo Ra langsung berubah tegang.


Yeon Hwa sedang berkutat dengan tugas-tugasnya sambil menikmati makan siangnya. Tak lama kemudian, Yoon Jae menghubunginya. Yeon Hwa mengaku sangat sibuk di hari pertamanya sampai-sampai ke kamar mandi saja tidak bisa. Yoon Jae pun meminta waktu Yeon Hwa 5 menit.


Yoon Hee dan tim nya tiba di restoran mewah. Kang Wook lah yang mengajak mereka kesana. Kang Wook bertanya pada Yoon Hee, bisakah ia mengganti 100 ide dengan 100 makan siang.

Sontak, Yoon Hee marah dan langsung pergi meninggalkan mereka. Ketiga staf mengejar Yoon Hee.

Kang Wook kecewa, ia berkata hanya ingin mengajak Yoon Hee makan saja.


Di rumah, Nyonya Jang yang sedang mengurus Tuan Ha, dihubungi seseorang. Tapi Nyonya Jang tidak mau menjawabnya. Nyonya Jang beralasan, tidak mau diganggu saat ia sedang bersama Tuan Ha. Nyonya Jang kemudian me-reject panggilannya.


Kang Wook kecewa panggilannya di-reject. Tak lama, pelayan datang dan Kang Wook pun mengaku benci makan sendiri.


Yeon Hwa menemui Yoon Jae di kantin. Yeon Hwa takut orang kantor melihat mereka. Yoon Jae pun berkata, ia hanya ingin makan siang bersama Yeon Hwa, di hari pertama Yeon Hwa bekerja. Tapi Yeon Hwa tetap takut dilihat orang kantor.

Yoon Jae menenangkan Yeon Hwa. Ia bilang, tidak akan ada yang melihat mereka karena itu adalah tempat khusus untuknya, jadi tidak akan ada karyawan yang datang kesana.

Yoon Jae lalu menarik Yeon Hwa untuk duduk dan menyuapi Yeon Hwa.


Dari kejauhan, Yoo Ra melihat mereka dengan tatapan cemburu.

Saat melihat kalung Yeon Hwa, Yoo Ra teringat saat melihat Yoon Jae memberikan kalung itu pada Yeon Hwa dan melamar Yeon Hwa malam itu.


Kesal, Yoo Ra pun beranjak pergi.

"Seol Yeon Hwa, aku membencimu. Benci! Aku bisa melakukannya. Aku bisa lebih baik. Tapi kenapa malah Seol Yeon Hwa? Kenapa bukan aku?"

Yoo Ra lalu mendatangi mereka. Sontak, mereka terkejut.


Nyonya Han menemui Tuan Choi di kantor. Ia mengatakan, akan pergi menemui Yoo Ra dan hanya mampir sebentar.

Tuan Choi : Yoo Ra?

Nyonya Han : Aku berpikir mengajaknya minum dan membicarakan hal-hal yang tidak bisa dibicarakan di rumah. Aku merenung, memikirkan apa yang harus kukatakan dan bagaimana mengatakannya. Aku takut mengatakan sesuatu yang akhirnya bisa melukai Yoo Ra. Kau tahu aku tidak pintar berkata-kata.

Tuan Choi : Bagaimana bisa kau gugup di depan anakmu?

Nyonya Han : Seperti yang ibumu katakan, tidak mudah membuat Yoo Ra menerima Yeon Hwa. Itulah kenapa aku merasa buruk dan bersyukur disaat bersamaan. Tapi apakah benar-benar tidak masalah jika Yeon Hwa pindah?

Tuan Choi : Sebagai ayahnya, aku tidak tahu apa yang ada di dalam pikirannya. Tapi karena kau akan pergi menemuinya, aku lega. Pergilah dan bicaralah baik-baik dengannya.

Nyonya Han : Kau bekerja dan menulis buku juga di waktu bersamaan. Kau pasti sibuk. Aku sudah menyita waktumu jadi aku akan pergi sekarang.


Sekarang, Nyonya Han sudah berada di lobby J. Ia menghubungi Yoo Ra dan memberitahu Yoo Ra bahwa ia ada di lobby dan mengajak Yoo Ra bertemu.

Yoo Ra mengerti dan mengaku akan segera turun.

Bersamaan dengan itu, Yeon Hwa yang tengah membawa dua kardus besar melintas. Ia terkejut melihat sang ibu.

"Eomma, kenapa kau kesini? Dimana Soo Ae? Kabar ayah dan nenek bagaimana?"

"Jangan sakiti punggungmu, itu pasti bear."

"Kotak ini memang besar tapi tidak berat."

"Ini hari pertama putriku bekerja dan ibu tidak membelikanmu satu set pakaian baru. Bagaimana pekerjaanmu? Apa melelahkan?"

"Tidak lelah. Semua baik-baik saja. Eomma, saat aku gajian, aku akan membelikanmu hadiah dan datang berkunjung. Aku akan membelikanmu lingerie merah. Kau harus memakainya."


Yoo Ra datang dan melihat mereka dari kejauhan.

Yoo Ra : Ini neraka. Tempat ini akan menjadi neraka. Bagiku, tempat ini adalah tempat dimana aku bisa bernapas. Ini surgaku.Sejak kau datang, tempat ini berubah menjadi neraka. Karena kau, aku hidup seperti di neraka, Seol Yeon Hwa. Karena kau. Semua karena kau." batinnya.


Yeon Hwa lalu bertanya, alasan ibunya datang ke kantor. Nyonya Han pun berkata, ia datang untuk Yoo Ra.

Yeon Hwa agak kecewa mendengarnya. Kemudian, ia berkata pada ibunya, kalau ia harus segera pergi.

Yeon Hwa pun pergi. Nyonya Han tampak sedih melihat Yeon Hwa.


Tak lama setelah Yeon Hwa pergi, Yoo Ra datang. Mereka pun pergi ke kafe dekat kantor.

Yoo Ra menjelaskan maksudnya, kalau mereka bisa hidup bersama dengan Yeon Hwa. Nyonya Han senang mendengarnya. Tapi kemudian, ia menanyakan alasan Yoo Ra tiba-tiba berubah pikiran. Yoo Ra berkata, Yeon Hwa bisa dianggap keluarga jika tinggal bersama mereka dan ia melakukannya agar Nyonya Han merasa nyaman. Terakhir, Yoo Ra mengatakan, Yeon Hwa bisa pindah kapan pun.


Di kantor, staf yang cowok menatap jamnya dengan kesal.

Staf cewek memanggilnya.

"Hwang Jin Sang, katakan padanya, saatnya untuk menyerah."


Ponsel Yoon Hee berdering. Telepon dari ayahnya. Kang Wook sontak menatap ke arah Yoon Hee saat tahu itu telepon dari Tuan Ha.

Ketiga staf beranjak pergi saat Yoon Hee lagi bicara dengan Tuan Ha.


Yoon Hee berkata, akan segera membawa pacarnya ke rumah.

Tuan Ha batuk parah. Pembantu pun bergegas membawakan obatnya.

Tuan Ha meminta Yoon Hee segera mengenalkan pria itu padanya.

Usai bicara dengan ayahnya, Yoon Hee langsung pergi.


Ia pergi menemui Tae Il di bar.

Yoon Hee : Kapan kau akan berhenti melakukan ini? Jika kau terus begini, hubungan kita....

Tae Il meminta waktu sampai ia menemukan seseorang yang bisa menggantikanya menjalakan barnya.

Yoon Hee lalu memberitahu Tae Il bahwa ayahnya ingin bertemu. Ia juga meminta Tae Il bekerja di kantornya.

Bersambung ke part 2............