Sebelumnya...
Episode ini dibuka dengan cuplikan pertemuan Fukuda dan Hiroshi.
Hiroshi : Kau akan melanggar janjimu?
Fukuda : Aku... bukan boneka yang bisa... kau permainkan. Aku buta untuk sesaat tapi aku senang karena akhirnya aku menyadarinya.
Hiroshi dan Fukuda saling bertatapan.
-Ep 31-32, Perlindungan-
Bong Gil melemparkan bom ke Kaisar Jepang yang sedang berpidato.
Situasi berubah mencekam seketika.
Orang2 ketakutan.
Fukuda dan Matsuura langsung berlari ke lokasi ledakan sembari mengeluarkan pistol mereka.
Polisi langsung mensterilkan jalanan.
Fukuda dan timnya langsung ke gedung KPG.
Kim Goo pun keluar dari gedung KPG, dikawal ketat Won Bong cs.
Fukuda memberi kode. Taro dan Matsuuda langsung melepaskan tembakan mereka. Tembakan mereka mengenai Jin Soo yang berdiri di depan Kim Goo.
Won Bong bergegas melindungi Kim Goo. Matsuuda melepaskan tembakannya lagi. Tembakannya itu melukai Won Bong.
Namun tak lama, Nam Ok menghadiahi Taro dan Matsuuda tembakannya.
Matsuuda terluka.
Matsuuda dan Taro langsung melarikan diri.
Jung Im yang sedari tadi menunggu di mobil, langsung memburu mereka.
Jung Im awalnya kehilangan jejak Matsuuda dan Taro. Tapi ia berhasil menemukan mereka berkat jejak darah Matsuuda yang berceceran di aspal.
Jung Im meminta mereka menyerah. Taro pun berdiri sembari mengangkat tangannya.
Tapi Fukuda datang. Ia menodongkan pistolnya ke Jung Im dan meminta Jung Im menyerah.
Jung Im pun mengangkat tangannya.
Nam Ok mencari Jung Im. Ia mengikuti jejak darah Matsuuda.
Jung Im pura2 menyerah. Tapi kemudian, ia menepis tangan Fukuda yang memegang pistol, lalu menendang Fukuda.
Taro berniat menembak Jung Im. Nam Ok datang tepat waktu. Ia menembak Taro sebelum Taro menembak Jung Im.
Fukuda mau membalas, tapi Jung Im keburu menembaknya dua kali.
Fukuda jatuh seketika.
Nam Ok langsung mengajak Jung Im pergi.
Matsuura seketika datang.
Ia langsung menekan luka Fukuda.
Matsuura : Petugas medis!
Fukuda kesakitan.
Won Bong dan kelompoknya membawa Kim Goo ke dermaga.
Kim Goo menyerahkan dokumen bukti aduan tentang polisi Jepang soal penangkapan dan inspeksi ilegal orang Joseon.
Kim Goo : Ini juga bukti bahwa Yoon Bong Gil menerima izin dari Korps Patriotik Korea untuk yang dia lakukan.
Young Jin : Akan kuberikan ini pada Shin Won Joon.
Won Bong : Kami akan menyelesaikan masalah disini. Kau harus bersembunyi dulu untuk saat ini. Setelah kau tiba disana, aku akan mengunjungimu.
Kim Goo : Aku akan menganggap ini sebagai perjalanan, bukan pelarian. Kalian berdua harus selalu bersama. Satu-satunya hal yang dapat kau andalkan ketika kau sedang berjuang adalah orang lain.
Won Bong mengerti.
Bu Myeong mengucapkan selamat tinggal. Ia juga berkata, Won Bong dan Young Jin tak perlu cemas karena Cheongbang akan mengurus Kim Goo selanjutnya.
Kim Goo dan Bu Myeong bergegas ke kapal.
Won Bong dan Young Jin melepas kepergian mereka.
Young Jin lalu melihat lengan Won Bong yang terluka.
Ia kemudian memegang tangan Won Bong.
Won Bong menggenggam tangan Young Jin, lalu merangkul Young Jin.
Won Bong dan Young Jin ke tempat persembunyian mereka yang baru.
Jung Im langsung menanyakan lengan Won Bong yang terluka.
Won Bong : Aku baik-baik saja. Kalian sudah mengidentifikasi penembaknya?
Nam Ok : Sudah jelas mereka orangnya Fukuda.
Won Bong : Lalu?
Nam Ok : Aku menembak dua dan Jung Im menembak Fukuda beberapa kali.
Young Jin terkejut.
"Dia mati?" tanyanya pada Jung Im.
"Fukuda terluka parah tapi aku tidak yakin dia mati atau tidak." jawab Jung Im.
"Orang China dan orang2 kita akan berada dalam bahaya jika banyak pria Jepang terbunuh jadi jika kalian bertemu mereka lagi, cobalah menghindari konflik." ucap Won Bong.
Jung Im mengerti.
Lalu Jung Im dan Won Bong menatap Young Jin yang terdiam seketika.
Young Jin tampak mencemaskan Fukuda.
Di kamar, Young Jin mengobati luka Won Bong. Won Bong berkata, semuanya akan baik2 saja.
Young Jin : Aku tahu betul seberapa kuatnya dirimu.
Won Bong : Maksudku Jaksa Fukuda.
Young Jin : Bukan itu yang kau pikirkan.
Won Bong : Dia adalah penghalang bagi tugas kami dan bahkan mencoba membunuh Kim Gu. Jika kita bertemu lagi, kita tidak punya pilihan selain membunuhnya.
Young Jin terdiam sejenak.
Young Jin : Mengungkapkan bahwa pria itu, yang menyusup gedung pemerintah ... dan mencoba membunuh Kim Goo adalah anggota Konsulat Jepang. Jika kau melakukannya, mereka tidak akan bisa melakukan apa pun untuk saat ini. Setelah semuanya tenang, tinggalkan Shanghai bersama pasukanmu.
Won Bong : Apakah kau tidak ikut dengan kami?
Young Jin diam lagi.
Won Bong : Kita harus memikirkan hal yang sama. Aku akan mengirim pasukanku dan kembali ke Gyeongseong.
Young Jin : Aku memikirkan segalanya akan berakhir jika aku meninggalkan Direktur Hiroshi. Aku salah. Tapi aku terlibat langsung dalam masalah ini. Aku harus menyelesaikannya sendiri.
Won Bong : Aku sudah menyiapkan rencana ketika kita kembali ke Gyeongseong.
Daiki menemui Matsuura di RS.
Daiki : Anggota Cheongbang meninggalkan tubuh pasukan kita di depan Konsulat Jepang.
Matsuura : Semua orang akan tahu itu itu ulah kita.
Daiki : Konsul marah. Kita disuruh pulang.
Matsuura : Matsuuda bagaimana?
Daiki : Dia menerima perawatan dan sedang istirahat di lantai bawah.
Fukuda terbaring di ranjang.
Ia belum siuman.
Bersambung ke part 2.....
-
Sinopsis Wonderful World Episode 1-16
Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.
-
Duis non justo nec auge
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
-
Vicaris Vacanti Vestibulum
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
-
Vicaris Vacanti Vestibulum
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
-
Vicaris Vacanti Vestibulum
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
Dan, Only Love Ep 4 Part 2
by
GenkPelangi
at
June 29, 2019
Sebelumnya...
Di ruang rapat, para petinggi perusahaan sudah berkumpul.
Mereka marah! Gara2 video Yeon Seo.
"Bagaimana kau bisa mempermalukan kami seperti ini! Kau hendak melakukan pemasaran dengan kegaduhan?"
"Teater balet kita tidak perlu menurunkan standar serendah itu."
"Apa Yeon Seo akan kembali?"
"Masalahnya,Direktur Ji belum meyakinkan dia." jawab Bu Choi.
"Apa? Meyakinkan dia? Astaga. Carilah solusi!"
Kang Woo mulai kesal. Ia lantas menggebrak meja dan berdiri.
Kang Woo : Aku akan menghadirkan Lee Yeon Seo. Aku akan menghadirkan dia di hadapan seluruh negeri ini.
Bu Choi langsung menatapnya kesal.
Kang Woo : Balerina yang kehilangan penglihatannya dalam kecelakaan, Lee Yeon Seo, yang terkenal pemarah, akan mengumumkan penampilan kembalinya dalam konferensi pers. Ini akan mengubah keadaan dan kalian bisa menghasilkan uang. Cara ini akan berhasil.
"Bagaimana jika kau gagal?" tanya salah satu direktur.
"Aku akan melakukan apa pun keinginan kalian. Entah itu "Swan Lake" untuk anak-anak atau penampilan lain." jawab Kang Woo lalu beranjak pergi.
Roo Na mengejar Kang Woo.
Kang Woo : Umumkan kepada media soal konferensi pers. Katakan Yeon Seo akan hadir di hadapan mereka.
Roo Na : Bagaimana jika menolak? Jangan memperburuk keadaan dan pilih saja Ni Na.
Kang Woo : Yeon Seo akan datang. Selain itu, jangan pernah coba-coba mencampuri laguku.
Roo Na : Video soal Yeon Seo sudah tersebar.
Kang Woo : Si penyebab kekacauan itu akan memperbaikinya.
Ni Na berdiri di depan kediaman Yeon Seo.
Ia ragu2 untuk masuk.
Ni Na lalu teringat permintaan Kang Woo padanya.
Kang Woo : Aku ingin foto dua orang. Fotomu dan Yeon Seo. Kalian berdua harus tersenyum ceria. Jika memungkinkan, aku ingin pipi kalian berdempetan.
Itulah gaes alasan Ni Na ke rumah Yeon Seo.
Ni Na yang takut sama Yeon Seo pun nyesel sudah mengiyakan permintaan Kang Woo.
Ni Na : Aku tidak bisa. Aku takut.
Dan tiba2 nongol di belakang Ni Na.
Dan : Takut apa?
Ni Na sontak kaget dan menoleh ke Dan.
Dan kaget saat Ni Na menoleh padanya.
Dan mengenali Ni Na sebagai sepupu Yeon Seo.
Ni Na juga mengenali Dan sebagai seketaris Yeon Seo.
Ni Na meminta bantuan Dan.
Tiba2, terdengar suara kucing.
Yeon Seo berteriak dari dalam.
Yeon Seo : Kucing itu berisik.
Mendengar suara Yeon Seo, Ni Na takut dan sembunyi di belakang Dan.
Tapi Dan yang juga takut malah sembunyi di belakang Ni Na.
Ni Na sembunyi lagi di belakang Dan.
Mereka lalu mendengar suara langkah Yeon Seo.
Dan yang takut, kabur duluan. Dan Ni Na ikutan kabur.
Yeon Seo keluar, membawakan makanan untuk kucing.
Yeon Seo : Jangan mengeong di depan rumahku.
Setelah itu, Yeon Seo kembali masuk ke rumah.
*Astaga, ngakak sumpah liat kelakuan Dan dan Ni Na.
Ni Na tanya, kenapa Dan lari. Dan balik tanya, kenapa Ni Na lari.
Dan dan Ni Na kompak menjawab, kalau mereka malu.
Lalu terdengar suara perut Dan yang menandakan Dan lapar.
Dan : Berlari membuatku lapar.
Ni Na mentraktir Dan makan di toko kue.
Ni Na juga memberikan kue jatahnya.
Dan tanya, kenapa Ni Na tidak makan?
Dan : Boleh aku memanggil namamu?
Ni Na : Tentu saja. Yeon Seo pasti sangat kesal karena aku.
Dan : Awalnya dia tidak begitu kesal, tapi aku membuatnya marah. Aku membuatnya geram.
Ni Na : Itu alasan kau dipecat? Sepertinya kau orang baik.
Dan : Maaf. Aku tidak bisa membantumu.
Ni Na : Apa yang harus kukatakan kepada Direktur Ji?
Mendengar Ni Na menyebut nama Kang Woo, Dan langsung tanya, orang seperti apa Kang Woo.
Ni Na : Kenapa menanyakan itu?
Dan : Dia bisa berpacaran dengan Yeon Seo. Aku hanya penasaran.
Ni Na : Entahlah. Ini aneh. Aku serasa bisa mengatakan banyak hal tentang dia. Tapi saat berusaha mengatakannya, aku tidak bisa mengatakan apa pun. Aku tidak tahu dia orang baik atau jahat. Aku bahkan tidak tahu dia baik atau kejam. Tapi, aku tahu pasti soal satu hal. Dia sangat keren. Dia orang yang sangat keren.
Ni Na memuji Kang Woo sembari tersenyum malu.
Yeon Seo memberitahu staff nya, kalau Gureum akan pulang dari RS hari ini.
Yeon Seo : Jemput Gureum pagi ini. Perusahaan keamanan yang baru akan datang. Pastikan kalian mendaftarkan sidik jari kalian.
Tapi semua staff nya malah nyerahin surat resign
Yeon Seo tanya, apa mau mereka.
Staf pun meminta Yeon Seo menugaskan kemali para manajer yang dipecat tempo hari.
Ternyata itu ulah Bu Jung. Bu Jung berkata, jika para staf berhenti bekerja sekarang maka tidak akan ada yang membereskan pekerjaan rumah.
Yeon Seo masih aja keras kepala. Dia menerima surat resign stafnya.
Stafnya kaget, padahal tadinya mereka cuma mau menggertak Yeon Seo agar Dan dipekerjakan lagi.
Para Staff pun pergi.
Bu Jung gemes.
Yeon Seo : Kurasa surat pengunduran dirimu tidak ada di sini.
Bu Jung : Tidak ada yang bisa menggajiku sebanyak dirimu.
Yeon Seo : Hanya itu?
Bu Jung : Apa boleh buat. Separah atau seremeh apa pun masalahnya, aku harus memendam surat pengunduran diriku di lubuk hatiku sebagai anggota masyarakat.
Yeon Seo : Pegawai yang gagal melaksanakan tugasnya. Pegawai yang membahayakan majikan Aku bisa memecat mereka.
Bu Jung : Tentu. Kau majikan yang adil. Nona, jika kau berusaha membeli orang seperti selama ini kau lakukan, tidak akan ada yang mau bersamamu.
Yeon Seo : Aku punya kau.
Bu Jung : Perasaanku sudah pergi jauh.
Yeon Seo : Lupakan. Aku tidak butuh dirimu.
Yeon Seo beranjak pergi.
Yeon Seo berjalan menyusuri jalanan. Sampai di dekat jembatan, dia menangis.
Yeon Seo lalu memejamkan matanya dan mulai berjalan layaknya orang buta.
Yeon Seo menjemput Gureum. Dokter Gureum pun memberi ucapan selamat pada Yeon Seo. Yeon Seo bingung dikasih ucapan selamat.
Dokter Gureum pun menunjukkan artikel Yeon Seo bahwa Yeon Seo akan segera kembali sebagai balerina.
Dokter Gureum berkata, ia sudah membaca berita itu dan turut senang.
Yeon Seo pun langsung ke Fantasia.
Tapi baru nginjakin kaki di lobbi, dia langsung berbalik ke pintu karena melihat beberapa balerina lewat di depannya.
Yeon Seo lalu meraih ponsenya, mau mengirimi Dan sms, menyuruh Dan datang tapi tak jadi mengirimnya.
Lalu pandangan Yeon Seo tertuju pada ruang latihan.
Yeon Seo masuk dan tertegun melihat Ni Na dan para penari sedang latihan.
Kang Woo datang dan berdiri di samping Yeon Seo.
Kang Woo : Bagaimana? Pria yang melakukan tarian pasangan adalah pasanganmu. Dia juga kuat. Gerakan tariannya juga lembut.
Yeon Seo : Batalkan konferensi pers itu.
Kang Woo : Aku tidak mau.
Yeon Seo marah, Ji Kang Woo-ssi!
Ni Na yang lagi latihan sontak jatuh saat mendengar suara Yeon Seo.
Latihan terhenti sejenak.
Si penari pria utama mengenalkan diri sebagai pasangan Yeon Seo. Tapi Yeon Seo menyuruhnya mencari pasangan lain dan menegaskan tidak akan kembali.
Yeon Seo dan Kang Woo berdebat. Yeon Seo bilang pada Kang Woo, kalau dia akan mengatakan pada para direktur jika Kang Woo lah yang merilis artikel itu tanpa seizinnya.
Yeon Seo : Semua orang akan tahu bahwa kau adalah direktur artistik yang payah.
Yeon Seo beranjak pergi. Kang Woo mengejar Yeon Seo.
Kang Woo : Mari melakukannya jika itu maumu. Sebenarnya, mereka sangat ingin mengadakan wawancara dengan tuan putri yang manja. Orang-orang yang suka
bergosip akan mengambil keuntungan dan menjatuhkanmu.
Yeon Seo : Kenapa kau melakukan ini kepadaku?
Kang Woo : Aku berusaha melindungimu dan Fantasia.
Yeon Seo : Aku tidak mau.
Kang Woo : Kau akan melakukannya.
Yeon Seo : Kubilang aku tidak mau!
Kang Woo : Kau berhasil. Kau bertahan dari ambang kematian. Aku percaya kau akan menjalani kehidupan baru. Aku ingat betapa erat kau menggenggam tanganku pada hari itu.
Yeon Seo : Rupanya soal itu. Ini hadiahmu karena menyelamatkan aku. Katakan jika kurang. Aku akan membayarmu lagi.
Yeon Seo memberikan Kang Woo uang, tapi karena Kang Woo diam saja, Yeon Seo melemparkan uang itu.
Yeon Seo : Dengan ini, jangan memakai kejadian hari itu untuk memerintahku.
Yeon Seo beranjak pergi. Kang Woo mengejarnya.
Kang Woo : Sampai kapan kau akan lari?
Yeon Seo : Minggir.
Kang Woo : Hadiah? Uang itu bahkan tidak cukup. Bagiku, nilaimu lebih dari puluhan dan ratusan juta dolar. Bisakah kau membayarku sebanyak itu? Maka, aku akan menyerah.
Yeon Seo : Terima kasih karena menilaiku sangat mahal. Tapi sayang sekali. Lee Yeon Seo yang kau ingat sudah mati. Lihat aku. Tidak ada balerina yang punya tiga kaki. Bangunlah dari mimpimu dan sadarlah.
Dan sampai di Fantasia. Tapi Kang Woo dan Yeon Seo sudah pergi.
Dan melihat uang yang dilemparkan Yeon Seo. Ia mengambil selembar uang itu dan kaget melihat jumlahnya.
Lalu tiba2, dia mendengar bunyi klakson.
Dan mencari sumber suara dan menemukan Yeon Seo bersama Kang Woo.
Ternyata, bunyi klakson itu berasal dari pengendara lain karena mobil mereka terhalang oleh mobil Kang Woo yang parkir sembarangan.
Kang Woo : Aku tidak bisa membiarkanmu pulang sendirian.
Melihat mereka, Dan salah paham. Dia pikir mereka udah jadian.
Yeon Seo berkata pada Kang Woo kalau ia benci kebisingan.
Yeon Seo : Pindahkan mobilmu.
Yeon Seo lalu pergi dengan taksi.
Kang Woo tidak tahu lagi harus bagaimana membujuk Yeon Seo.
Saat mau kembali ke mobilnya, Kang Woo melihat Dan. Dan pun tersenyum menatap Kang Woo.
Sampai di rumah, Yeon Seo dapat kiriman dokumen yang ternyata dari Fantasia.
Ponsel Yeon Seo berdering, telepon dari Bu Choi. Yeon Seo menjawabnya dengan kesal.
Bu Choi : Kau sudah menerimanya?
Bu Choi menelpon Yeon Seo di halaman rumahnya.
Sementara di belakangnya, Pak Geum lagi membakar dokumen Pak Jo soal donor kornea Yeon Seo!
Yeon Seo : Apa ini?
Bu Choi : Kau belum membukanya? Keluarkan dan tanda tangani surat itu.
Yeon Seo : Apa ini?
Bu Choi : Kesepakatan mengenai perpanjangan surat kuasa. Hari ini dewan direksi mengamuk. Ketua sementara dan direktur umum sementara sudah tidak stabil. Pemilik yayasan bersifat kejam dan dibenci oleh semua orang. Apa yang akan kita lakukan? Semua orang tah kau tidak bisa pergi ke mana pun tanpa sekretarismu. Fakta soal kau akan tampil hanya kebohongan besar, bukan? Mereka bilang tidak bisa membiarkanmu tampil atau mengelola yayasan. Jadi, aku memakai cara ini untuk menenangkan mereka. Tanda tangani surat itu dan kirimkan kemari.
Yeon Seo : Siapa yang mengizinkanmu!
Bu Choi : Pikirkan sikap kejammu kepadaku. Sepertinya sekarang aku tidak perlu memihakmu. Itulah hal yang mengerikan soal hubungan darah. Aku juga sudah berkonsultasi dengan pengacara. Perpanjangan surat kuasa karena tubuh dan pikiran yang lemah.
Yeon Seo : Jika sehat, aku tidak perlu menandatangani surat itu, bukan?
Bu Choi : Aku melakukan ini karena tidak ada yang tahu kau butuh satu atau dua tahun. Bisakah kau menghadiri konferensi pers pekan depan? Mau kubantu membatalkannya?
Yeon Seo : Aku akan hadir. Aku akan menunjukkan kepadamu. Aku akan menunjukkan bahwa kondisiku baik-baik saja dan normal. Jika gagal, aku akan menandatangani surat ini serta mengesahkannya di sana.
Yeon Seo memutus panggilannya.
Bu Choi : Tuan Putri. Tidak perlu melawan. Jika sifat pemarahmu bisa menyembuhkanmu, kenapa kau masih butuh tongkat?
Sekarang, Yeon Seo berdiri di halaman. Ia bicara pada Gureum.
Yeon Seo : Dengarkan aku. Apa pun yang terjadi, jangan membantuku. Tunggu saja di situ.
Lalu Yeon Seo memejamkan matanya.
Yeon Seo : Aku pemilik tubuhku. Aku baik-baik saja. Lengan dan kakiku baik-baik saja. Begitu pun mataku.
Lalu Yeon Seo mulai menggerakkan kakinya, tapi baru selangkah, ia sudah terjatuh.
Yeon Seo menangis dan marah.
Yeon Seo : Kenapa aku tidak bisa!
Yeon Seo lantas ingat saat ia menari bersama Dan.
Lalu ia ingat kata2 Bu Jung.
Bu Jung : Tidak akan ada yang mau bersamamu.
Yeon Seo kesal, lupakan. Aku tidak butuh kalian! Hiduplah dengan nyaman! Bedebah!
Bersambung ke part 3...
Tags
Dan Only Love
Di ruang rapat, para petinggi perusahaan sudah berkumpul.
Mereka marah! Gara2 video Yeon Seo.
"Bagaimana kau bisa mempermalukan kami seperti ini! Kau hendak melakukan pemasaran dengan kegaduhan?"
"Teater balet kita tidak perlu menurunkan standar serendah itu."
"Apa Yeon Seo akan kembali?"
"Masalahnya,Direktur Ji belum meyakinkan dia." jawab Bu Choi.
"Apa? Meyakinkan dia? Astaga. Carilah solusi!"
Kang Woo mulai kesal. Ia lantas menggebrak meja dan berdiri.
Kang Woo : Aku akan menghadirkan Lee Yeon Seo. Aku akan menghadirkan dia di hadapan seluruh negeri ini.
Bu Choi langsung menatapnya kesal.
Kang Woo : Balerina yang kehilangan penglihatannya dalam kecelakaan, Lee Yeon Seo, yang terkenal pemarah, akan mengumumkan penampilan kembalinya dalam konferensi pers. Ini akan mengubah keadaan dan kalian bisa menghasilkan uang. Cara ini akan berhasil.
"Bagaimana jika kau gagal?" tanya salah satu direktur.
"Aku akan melakukan apa pun keinginan kalian. Entah itu "Swan Lake" untuk anak-anak atau penampilan lain." jawab Kang Woo lalu beranjak pergi.
Roo Na mengejar Kang Woo.
Kang Woo : Umumkan kepada media soal konferensi pers. Katakan Yeon Seo akan hadir di hadapan mereka.
Roo Na : Bagaimana jika menolak? Jangan memperburuk keadaan dan pilih saja Ni Na.
Kang Woo : Yeon Seo akan datang. Selain itu, jangan pernah coba-coba mencampuri laguku.
Roo Na : Video soal Yeon Seo sudah tersebar.
Kang Woo : Si penyebab kekacauan itu akan memperbaikinya.
Ni Na berdiri di depan kediaman Yeon Seo.
Ia ragu2 untuk masuk.
Ni Na lalu teringat permintaan Kang Woo padanya.
Kang Woo : Aku ingin foto dua orang. Fotomu dan Yeon Seo. Kalian berdua harus tersenyum ceria. Jika memungkinkan, aku ingin pipi kalian berdempetan.
Itulah gaes alasan Ni Na ke rumah Yeon Seo.
Ni Na yang takut sama Yeon Seo pun nyesel sudah mengiyakan permintaan Kang Woo.
Ni Na : Aku tidak bisa. Aku takut.
Dan tiba2 nongol di belakang Ni Na.
Dan : Takut apa?
Ni Na sontak kaget dan menoleh ke Dan.
Dan kaget saat Ni Na menoleh padanya.
Dan mengenali Ni Na sebagai sepupu Yeon Seo.
Ni Na juga mengenali Dan sebagai seketaris Yeon Seo.
Ni Na meminta bantuan Dan.
Tiba2, terdengar suara kucing.
Yeon Seo berteriak dari dalam.
Yeon Seo : Kucing itu berisik.
Mendengar suara Yeon Seo, Ni Na takut dan sembunyi di belakang Dan.
Tapi Dan yang juga takut malah sembunyi di belakang Ni Na.
Ni Na sembunyi lagi di belakang Dan.
Mereka lalu mendengar suara langkah Yeon Seo.
Dan yang takut, kabur duluan. Dan Ni Na ikutan kabur.
Yeon Seo keluar, membawakan makanan untuk kucing.
Yeon Seo : Jangan mengeong di depan rumahku.
Setelah itu, Yeon Seo kembali masuk ke rumah.
*Astaga, ngakak sumpah liat kelakuan Dan dan Ni Na.
Ni Na tanya, kenapa Dan lari. Dan balik tanya, kenapa Ni Na lari.
Dan dan Ni Na kompak menjawab, kalau mereka malu.
Lalu terdengar suara perut Dan yang menandakan Dan lapar.
Dan : Berlari membuatku lapar.
Ni Na mentraktir Dan makan di toko kue.
Ni Na juga memberikan kue jatahnya.
Dan tanya, kenapa Ni Na tidak makan?
Dan : Boleh aku memanggil namamu?
Ni Na : Tentu saja. Yeon Seo pasti sangat kesal karena aku.
Dan : Awalnya dia tidak begitu kesal, tapi aku membuatnya marah. Aku membuatnya geram.
Ni Na : Itu alasan kau dipecat? Sepertinya kau orang baik.
Dan : Maaf. Aku tidak bisa membantumu.
Ni Na : Apa yang harus kukatakan kepada Direktur Ji?
Mendengar Ni Na menyebut nama Kang Woo, Dan langsung tanya, orang seperti apa Kang Woo.
Ni Na : Kenapa menanyakan itu?
Dan : Dia bisa berpacaran dengan Yeon Seo. Aku hanya penasaran.
Ni Na : Entahlah. Ini aneh. Aku serasa bisa mengatakan banyak hal tentang dia. Tapi saat berusaha mengatakannya, aku tidak bisa mengatakan apa pun. Aku tidak tahu dia orang baik atau jahat. Aku bahkan tidak tahu dia baik atau kejam. Tapi, aku tahu pasti soal satu hal. Dia sangat keren. Dia orang yang sangat keren.
Ni Na memuji Kang Woo sembari tersenyum malu.
Yeon Seo memberitahu staff nya, kalau Gureum akan pulang dari RS hari ini.
Yeon Seo : Jemput Gureum pagi ini. Perusahaan keamanan yang baru akan datang. Pastikan kalian mendaftarkan sidik jari kalian.
Tapi semua staff nya malah nyerahin surat resign
Yeon Seo tanya, apa mau mereka.
Staf pun meminta Yeon Seo menugaskan kemali para manajer yang dipecat tempo hari.
Ternyata itu ulah Bu Jung. Bu Jung berkata, jika para staf berhenti bekerja sekarang maka tidak akan ada yang membereskan pekerjaan rumah.
Yeon Seo masih aja keras kepala. Dia menerima surat resign stafnya.
Stafnya kaget, padahal tadinya mereka cuma mau menggertak Yeon Seo agar Dan dipekerjakan lagi.
Para Staff pun pergi.
Bu Jung gemes.
Yeon Seo : Kurasa surat pengunduran dirimu tidak ada di sini.
Bu Jung : Tidak ada yang bisa menggajiku sebanyak dirimu.
Yeon Seo : Hanya itu?
Bu Jung : Apa boleh buat. Separah atau seremeh apa pun masalahnya, aku harus memendam surat pengunduran diriku di lubuk hatiku sebagai anggota masyarakat.
Yeon Seo : Pegawai yang gagal melaksanakan tugasnya. Pegawai yang membahayakan majikan Aku bisa memecat mereka.
Bu Jung : Tentu. Kau majikan yang adil. Nona, jika kau berusaha membeli orang seperti selama ini kau lakukan, tidak akan ada yang mau bersamamu.
Yeon Seo : Aku punya kau.
Bu Jung : Perasaanku sudah pergi jauh.
Yeon Seo : Lupakan. Aku tidak butuh dirimu.
Yeon Seo beranjak pergi.
Yeon Seo berjalan menyusuri jalanan. Sampai di dekat jembatan, dia menangis.
Yeon Seo lalu memejamkan matanya dan mulai berjalan layaknya orang buta.
Yeon Seo menjemput Gureum. Dokter Gureum pun memberi ucapan selamat pada Yeon Seo. Yeon Seo bingung dikasih ucapan selamat.
Dokter Gureum pun menunjukkan artikel Yeon Seo bahwa Yeon Seo akan segera kembali sebagai balerina.
Dokter Gureum berkata, ia sudah membaca berita itu dan turut senang.
Yeon Seo pun langsung ke Fantasia.
Tapi baru nginjakin kaki di lobbi, dia langsung berbalik ke pintu karena melihat beberapa balerina lewat di depannya.
Yeon Seo lalu meraih ponsenya, mau mengirimi Dan sms, menyuruh Dan datang tapi tak jadi mengirimnya.
Lalu pandangan Yeon Seo tertuju pada ruang latihan.
Yeon Seo masuk dan tertegun melihat Ni Na dan para penari sedang latihan.
Kang Woo datang dan berdiri di samping Yeon Seo.
Kang Woo : Bagaimana? Pria yang melakukan tarian pasangan adalah pasanganmu. Dia juga kuat. Gerakan tariannya juga lembut.
Yeon Seo : Batalkan konferensi pers itu.
Kang Woo : Aku tidak mau.
Yeon Seo marah, Ji Kang Woo-ssi!
Ni Na yang lagi latihan sontak jatuh saat mendengar suara Yeon Seo.
Latihan terhenti sejenak.
Si penari pria utama mengenalkan diri sebagai pasangan Yeon Seo. Tapi Yeon Seo menyuruhnya mencari pasangan lain dan menegaskan tidak akan kembali.
Yeon Seo dan Kang Woo berdebat. Yeon Seo bilang pada Kang Woo, kalau dia akan mengatakan pada para direktur jika Kang Woo lah yang merilis artikel itu tanpa seizinnya.
Yeon Seo : Semua orang akan tahu bahwa kau adalah direktur artistik yang payah.
Yeon Seo beranjak pergi. Kang Woo mengejar Yeon Seo.
Kang Woo : Mari melakukannya jika itu maumu. Sebenarnya, mereka sangat ingin mengadakan wawancara dengan tuan putri yang manja. Orang-orang yang suka
bergosip akan mengambil keuntungan dan menjatuhkanmu.
Yeon Seo : Kenapa kau melakukan ini kepadaku?
Kang Woo : Aku berusaha melindungimu dan Fantasia.
Yeon Seo : Aku tidak mau.
Kang Woo : Kau akan melakukannya.
Yeon Seo : Kubilang aku tidak mau!
Kang Woo : Kau berhasil. Kau bertahan dari ambang kematian. Aku percaya kau akan menjalani kehidupan baru. Aku ingat betapa erat kau menggenggam tanganku pada hari itu.
Yeon Seo : Rupanya soal itu. Ini hadiahmu karena menyelamatkan aku. Katakan jika kurang. Aku akan membayarmu lagi.
Yeon Seo memberikan Kang Woo uang, tapi karena Kang Woo diam saja, Yeon Seo melemparkan uang itu.
Yeon Seo : Dengan ini, jangan memakai kejadian hari itu untuk memerintahku.
Yeon Seo beranjak pergi. Kang Woo mengejarnya.
Kang Woo : Sampai kapan kau akan lari?
Yeon Seo : Minggir.
Kang Woo : Hadiah? Uang itu bahkan tidak cukup. Bagiku, nilaimu lebih dari puluhan dan ratusan juta dolar. Bisakah kau membayarku sebanyak itu? Maka, aku akan menyerah.
Yeon Seo : Terima kasih karena menilaiku sangat mahal. Tapi sayang sekali. Lee Yeon Seo yang kau ingat sudah mati. Lihat aku. Tidak ada balerina yang punya tiga kaki. Bangunlah dari mimpimu dan sadarlah.
Dan sampai di Fantasia. Tapi Kang Woo dan Yeon Seo sudah pergi.
Dan melihat uang yang dilemparkan Yeon Seo. Ia mengambil selembar uang itu dan kaget melihat jumlahnya.
Lalu tiba2, dia mendengar bunyi klakson.
Dan mencari sumber suara dan menemukan Yeon Seo bersama Kang Woo.
Ternyata, bunyi klakson itu berasal dari pengendara lain karena mobil mereka terhalang oleh mobil Kang Woo yang parkir sembarangan.
Kang Woo : Aku tidak bisa membiarkanmu pulang sendirian.
Melihat mereka, Dan salah paham. Dia pikir mereka udah jadian.
Yeon Seo berkata pada Kang Woo kalau ia benci kebisingan.
Yeon Seo : Pindahkan mobilmu.
Yeon Seo lalu pergi dengan taksi.
Kang Woo tidak tahu lagi harus bagaimana membujuk Yeon Seo.
Saat mau kembali ke mobilnya, Kang Woo melihat Dan. Dan pun tersenyum menatap Kang Woo.
Sampai di rumah, Yeon Seo dapat kiriman dokumen yang ternyata dari Fantasia.
Ponsel Yeon Seo berdering, telepon dari Bu Choi. Yeon Seo menjawabnya dengan kesal.
Bu Choi : Kau sudah menerimanya?
Bu Choi menelpon Yeon Seo di halaman rumahnya.
Sementara di belakangnya, Pak Geum lagi membakar dokumen Pak Jo soal donor kornea Yeon Seo!
Yeon Seo : Apa ini?
Bu Choi : Kau belum membukanya? Keluarkan dan tanda tangani surat itu.
Yeon Seo : Apa ini?
Bu Choi : Kesepakatan mengenai perpanjangan surat kuasa. Hari ini dewan direksi mengamuk. Ketua sementara dan direktur umum sementara sudah tidak stabil. Pemilik yayasan bersifat kejam dan dibenci oleh semua orang. Apa yang akan kita lakukan? Semua orang tah kau tidak bisa pergi ke mana pun tanpa sekretarismu. Fakta soal kau akan tampil hanya kebohongan besar, bukan? Mereka bilang tidak bisa membiarkanmu tampil atau mengelola yayasan. Jadi, aku memakai cara ini untuk menenangkan mereka. Tanda tangani surat itu dan kirimkan kemari.
Yeon Seo : Siapa yang mengizinkanmu!
Bu Choi : Pikirkan sikap kejammu kepadaku. Sepertinya sekarang aku tidak perlu memihakmu. Itulah hal yang mengerikan soal hubungan darah. Aku juga sudah berkonsultasi dengan pengacara. Perpanjangan surat kuasa karena tubuh dan pikiran yang lemah.
Yeon Seo : Jika sehat, aku tidak perlu menandatangani surat itu, bukan?
Bu Choi : Aku melakukan ini karena tidak ada yang tahu kau butuh satu atau dua tahun. Bisakah kau menghadiri konferensi pers pekan depan? Mau kubantu membatalkannya?
Yeon Seo : Aku akan hadir. Aku akan menunjukkan kepadamu. Aku akan menunjukkan bahwa kondisiku baik-baik saja dan normal. Jika gagal, aku akan menandatangani surat ini serta mengesahkannya di sana.
Yeon Seo memutus panggilannya.
Bu Choi : Tuan Putri. Tidak perlu melawan. Jika sifat pemarahmu bisa menyembuhkanmu, kenapa kau masih butuh tongkat?
Sekarang, Yeon Seo berdiri di halaman. Ia bicara pada Gureum.
Yeon Seo : Dengarkan aku. Apa pun yang terjadi, jangan membantuku. Tunggu saja di situ.
Lalu Yeon Seo memejamkan matanya.
Yeon Seo : Aku pemilik tubuhku. Aku baik-baik saja. Lengan dan kakiku baik-baik saja. Begitu pun mataku.
Lalu Yeon Seo mulai menggerakkan kakinya, tapi baru selangkah, ia sudah terjatuh.
Yeon Seo menangis dan marah.
Yeon Seo : Kenapa aku tidak bisa!
Yeon Seo lantas ingat saat ia menari bersama Dan.
Lalu ia ingat kata2 Bu Jung.
Bu Jung : Tidak akan ada yang mau bersamamu.
Yeon Seo kesal, lupakan. Aku tidak butuh kalian! Hiduplah dengan nyaman! Bedebah!
Bersambung ke part 3...
Subscribe to:
Posts (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ► 2020 (285)
- ▼ 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
Recent Comments
Followers
-
[Sebelumnya ] Di kediamannya, Hae Sung sedang latihan dibimbing oleh Chang Suk. “Pikiran kosong, mata kosong, tapi setelah ia menemuk...
-
Sebelumnya <<< Hae Gang sedang berselfie ria di sebuah taman. Sepasang kekasih tampak bermesraan di belakangnya dan beranjak p...