• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 40 Part 2

Sebelumnya...


Gilja ke apartemen In Soo. In Soo terkejut dengan kedatangan Gilja. Gilja sedikit berbasa basi. Ia bilang, apartemen In Soo jauh lebih luas dari yang ia bayangkan.Gilja lantas meminta maaf karena ia datang tanpa pemberitahuan.

"Kau sudah tahu kan apa yang mau aku bicarakan? Aku sudah bertanya pada Roo Na, tapi dia tidak mau mengatakannya.

Dia bilang, ingin menunda pernikahan.Aku merasa, aku harus menanyakannya langsung padamu. Tolong jujurlah. Kenapa kalian berdua menunda pernikahan? Tanggalnya sudah diatur. Undangan juga sudah dibagikan. Kenapa kalian tiba-tiba menundanya? Apakah Roo Na bilang, dia tidak mau menikah denganmu? Atau kau yang memintanya untuk menundanya. Apa kalian bertengkar? Apakah kalian memilih putus?" tanya Gilja.


In Soo pun berbohong, ia berkata bahwa ia lah yang ingin menunda pernikahan itu. Ia beralasan, terpaksa menunda pernikahannya karena kondisi ayahnya memburuk. In Soo mengaku, tadinya ia berpikir kondisi ayahnya akan membaik setelah ia memutuskan untuk menikah tapi kondisi ayahnya tiba-tiba saja memburuk.

"Ada apa dengannya?" tanya Gilja.

"Sulit bagiku untuk menjelaskannya. Aku minta maaf." jawab In Soo.

"Aku hanya khawatir kalau Roo Na lah yang ingin menunda pernikahan itu." ucap Gilja.

"Aku harap kau mengerti. Kami bukannya tidak mau menikah. Kami hanya menundanya." jawab In Soo.

Tapi Gilja tetap saja memaksa In Soo menikahi Roo Bi. In Soo pun meminta maaf, sehingga Gilja tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.

*Fix sy benci Gilja disini. Bagaimana bisa dia main langsung nyalahin Roo Bi (yg berwajah Roo Na). Sy jadi paham, kenapa Roo Na seberani itu mencuri hidup Roo Bi. Gilja kelihatan pilih kasih disini.


Sekarang, Gilja sudah berada di restoran. Ia memberitahu Chorim kalau In Soo lah yang ingin menunda pernikahan itu karena ayahnya sakit.

Chorim marah, ia kesal karena In Soo tidak mengatakannya sendiri pada mereka.

Chorim lalu berpikir, untuk menjodohkan Roo Bi dengan laki-laki lain.


"Kenapa kau tidak fokus saja mencari jodohmu sendiri? Temannya kakak temanku, dia bekerja di pemerintahan. Saat aku menceritakan tentangmu padanya, dia tertarik." ucap Soyeong.

Mendengar itu, Dongpal pun kesal dan langsung beranjak ke dapur.


In Soo berpapasan dengan Roo Bi di kantor. Ia terkejut melihat penampilan Roo Bi.


Mereka lalu bicara di kantin. In Soo mengaku, ia hampir tidak mengenali Roo Bi.

"Akhirnya aku kembali menjadi Jeong Roo Na yang dulu." ucap Roo Bi.

"Begitukah menurutmu?" tanya In Soo.

In Soo lalu berkata dalam hatinya, bahwa Roo Bi tidak akan pernah bisa menjadi Jeong Roo Na meskipun Roo Bi berpakaian seperti itu.

"Ini mungkin akan akan membantu memulihkan ingatanku." jawab Roo Bi.

"Roo Na-ssi, tentang yang kita bicarakan kemarin, tidak bisakah kau mempertimbangkannya kembali?" tanya In Soo.

"Mianhaeyo." jawab Roo Bi.

"Pagi tadi, ibumu datang menemuiku. Dia menanyakan padaku alasan kita menunda pernikahan. Aku bilang, itu karena ayahku sakit." ucap In Soo.

"Gomawoyo." jawab Roo Bi.

"Aku tidak tahu kenapa kau seperti ini. Apakah itu karena ingatanmu belum kembali sepenuhnya?" tanya In Soo.

"In Soo-ssi, aku percaya kau akan menghormati keputusanku." jawab Roo Bi.

"Tentu saja." ucap In Soo.


Roo Bi lalu beranjak pergi, tapi In Soo menahannya.

"Meskipun pernikahan kita ditunda, tidak akan ada yang berubah diantara kita kan? Meski aku menunggu, kau akan kembali padaku, kan?" tanya In Soo.

Roo Bi pun mengangguk.


Sepanjang rapat, Roo Na tidak bisa konsentrasi. Ia terus memikirkan Roo Bi yang tiba-tiba saja berubah seperti itu.

Jin Hee terus menjelaskan, soal project sosial baru mereka. Jin Hee bilang, mereka telah memilih kandidat dan akan mulai mengunjungi anggota keluarga yang melarikan diri dari keluarga mereka.

Rapat pun selesai. Jin Hee mengajak Roo Na pergi bersamanya.


Jin Hee dan Roo Na pun menemui Jiyeon, salah satu gadis remaja yang melarikan diri dari keluarganya dan tinggal bersama teman2nya yang memiliki masalah serupa.

"Mereka tinggal bersama dan berbagi makanan. Perusahaan kita akan mensponsori mereka sebagai bagian dari program sosial terbaru kita." ucap Jin Hee.


"Orang tuamu pasti khawatir." jawab Roo Na.

"Aku meragukannya. Aku yakin mereka lebih bahagia hidup tanpa diriku. Seperti yang kau lihat, aku bukan putri kandung mereka. Seseorang mencampakkanku di depan rumah mereka. Kalau mereka tidak mau mengurusku, seharusnya mereka mengirimku ke panti asuhan. Yang mereka lakukan hanyalah menyalahgunakan diriku. Memikirkannya membuatku kesal. Hidupku sangat menyebalkan." ucap Jiyeon.

Mendengar curhatan Jiyeon, Roo Na pun teringat masa lalunya.

Flashback...


Saat itu, Roo Bi dan Roo Na yang sama2 masih memakai seragam sekolah, bertengkar di kamar. Gilja lalu datang memisahkan mereka. Roo Na pun mengadu, bahwa Roo Bi lah yang memulai semuanya. Roo Bi mendekati pria yang disukainya.

Tapi Gilja tidak percaya dengan apa yang Roo Na katakan. Ia terus menyalahkan Roo Na, bahkan sampai memukul Roo Na.

"Kau selalu saja membela Roo Bi! Apa aku anak kandungmu!"

"Beraninya kau menjawab perkataanku!"

"Hiduplah yang baik dengan Roo Bi!" teriak Roo Na, lalu pergi meninggalkan mereka.


Roo Na baru kembali ke rumah malam harinya. Tapi langkahnya langsung terhenti di depan pintu pagar saat ia mendengar pembicaraan Gilja dan Chorim tentang dirinya dan Roo Bi.

"Roo Bi terlalu dewasa untuk anak seusianya. Sementara Roo Na, dia menolak untuk dewasa." ucap Gilja.

"Eonni, aku rasa Roo Na bukan putri kandungmu. Kenapa tidak kau kembalikan saja dia pada orang tua kandungnya." jawab Chorim.

Syok, Roo Na pun beranjak pergi.


Di sepanjang jalan, ia menangis. Ia pun bersumpah akan membuat Roo Bi membayar semuanya. Ia bersumpah, akan membuat Roo Bi merasakan sakit yang ia rasakan. Bahkan lebih sakit.

Flashback end...


Sekarang, Roo Na sudah berada di mobilnya.

"Itu benar, Jeong Roo Bi. Kau selalu merebut semua milikku. Kau merebut perhatian ibu dan pria yang kusukai. Aku hanya mengambil kembali apa yang menjadi hakku. Aku tidak melakukan kesalahan. Apa kau tahu bagaimana sakitnya hidup dibawah bayang-bayangmu?" ucap Roo Na dalam hatinya.


Bersambung.......

Ruby Ring Ep 40 Part 1

Sebelumnya...


Roo Bi memakai gaun pengantinnya, lalu berdiri di depan cermin.

"Untuk semua yang kau rebut dariku, aku tidak akan pernah memaafkanmu. Untuk hidupku yang sudah kau curi, aku akan membuatmu membayarnya. Tunggulah, Jeong Roo Na." ucap Roo Bi.


Di kamarnya, In Soo kepikiran saat ia menemukan Roo Bi di dekat pintu apartemennya.


Ia juga ingat ketika Roo Bi siuman, Roo Bi menyebut nama Gyeong Min.

*Jadi itu beneran Roo Bi manggilin Gyeong Min? Sy kira, itu hanya mimpi Roo Bi.


In Soo juga ingat ketika Roo Bi menghindar saat ia hendak menyentuh wajah Roo Bi.


Tak lama kemudian, terdengar bunyi bel.

"Nuguseyo?" tanya In Soo.

"Ini aku." jawab Roo Bi. In Soo pun bergegas membukakan pintu.

"Apa yang membuatmu datang di jam segini?" tanya In Soo.

"In Soo-ssi, kita perlu bicara." jawab Roo Bi.

"Apakah itu penting?" tanya In Soo.

"Tunda pernikahan kita." jawab Roo Bi.

In Soo pun meminta penjelasan kenapa Roo Bi ingin pernikahan mereka ditunda. Roo Bi beralasan, bahwa dirinya masih belum yakin.

"Tidak yakin tentang apa? Tentang cintaku padamu? Atau cintamu padaku?" tanya In Soo.

"Keduanya. Seperti yang sudah kukatakan sebelumnya, aku tidak ingat apa-apa. Kita memang telah bersumpah menghabiskan sisa hidup kita bersama, tapi aku masih... masih..."

"Berjuanglah untukku. Aku mencintaimu. Dan bahkan meskipun kau tidak yakin tentang cintamu padaku, nantinya kau akan jatuh cinta padaku. Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku."

"Aku tidak bisa. Kalau kau memang mencintaiku, tunggulah aku. Tidak bisakah kau menunggu? Maafkan aku. Aku harap kau mengerti. Aku akan membatalkan semua persiapan pernikahan kita."


Roo Bi lalu hendak pergi, tapi In Soo mencegahnya. In Soo memeluk Roo Bi dari belakang dan meminta Roo Bi untuk tetap disisinya. Roo Bi pun berbalik, menatap In Soo.

"Kenapa aku yang meninggalkanmu? Kau lah yang seharusnya meninggalkanku." jawab Roo Bi.

Roo Bi lalu beranjak pergi.


Setibanya diluar, Roo Bi bertanya-tanya, apa In Soo mencintainya karena menganggap dirinya Roo Na atau In Soo pura-pura tidak tahu dirinya Roo Bi.

Roo Bi kemudian berkata, sampai ia mengetahui semuanya, ia tidak akan mempercayai siapapun.


Setibanya di rumah, Roo Bi memberitahu ibunya bahwa ia dan In Soo memutuskan menunda pernikahan. Gilja pun kaget.

Ia bertanya, apa Roo Bi dan In Soo tidak jadi menikah. Roo Bi pun berkata, pernikahannya hanya ditunda, bukan dibatalkan.

Gilja lalu menyuruh Roo Bi duduk. Ia bertanya, apa Roo Bi dan In Soo bertengkar. Apa Roo Bi hanya kesal.

"Roo Na-ya, banyak pasangan yang bertengkar saat menyiapkan pernikahan. Itu normal. Jika karena itu, pasangan putus, tidak akan ada pernikahan. Jadi, cobalah untuk mengerti dan..."

"Eomma, bukan itu alasannya." jawab Roo Bi.

"Lalu apa? Katakan padaku!" ucap Gilja.

Roo Bi pun terdiam. Ia bingung harus mengatakan apa.


Chorim lalu keluar dari kamar. Gilja pun menyuruh Chorim bicara pada Roo Bi. Gilja memberitahu Chorim keputusan

Roo Bi menunda pernikahan. Chorim terkejut, ia lalu mendesak Roo Bi untuk bercerita. Roo Bi pun hanya bisa meminta maaf. Gilja pun tambah marah. Ia bahkan sampai memukuli Roo Bi.

"Eonni, berhentilah memukulnya." ucap Chorim.

"Bagaimana dengan undanganmu yang sudah kita sebar! Bagaimana dengan gedung pernikahannya! Bagaimana dengan hadiah pernikahan yang kita dapat! Kenapa kau melakukan ini!" tanya Gilja.


"Eonni, tenanglah. Kita harus mendengar penjelasannya. Roo Na-ya, apa alasannya? Apa ini idenya In Soo?" Chorim bertanya.

"Katakan padaku. Kau membuatku gila!" teriak Gilja.

"Ini keputusan yang kami buat. Aku akan memberitahu alasannya nanti. Mianhaeyo, Eomma. Aku lelah. Kita akan bicara lagi besok." jawab Roo Bi, lalu masuk ke kamarnya.


Ketika sarapan, Tuan Bae dan Nyonya Park memuji nenek yang terlihat lebih segar. Geum Hee pun muncul dan berkata, itu karena dia memberi nenek masker mentimun semalam. Nenek berkata, yang membuatnya sehat bukan masker mentimun, tapi karena dia makan dan tidur dengan baik.


Gyeong Min memuji masakan Geum Hee. Geum Hee pun senang dipuji dan berkata, Gyeong Min lah yang terbaik.


"Roo Bi-ya, tidakkah kau berpikir kau terlalu sering muncul di TV belakangan ini? Kau bukan di industri hiburan." ucap nenek.

"Tapi ini bagus untuk perusahaan. Ini bisa meningkatkan citra perusahaan dan mengenalkan merek kami." jawab Roo Bi.


"Media adalah segalanya belakangan ini. Kualitas produk memang penting tapi citra perusahaan juga berdampak pada peningkatan penjualan." ucap Gyeong Min.


"Aku paham apa yang kalian berdua bicarakan, tapi perusahaan kita cukup besar dan kuat tanpa bantuan Roo Bi." jawab Tuan Bae.

"Aku mendengar beberapa komentar yang kurang menarik tentangmu dari kelompok relawanku. Jangan terlalu sering muncul di TV." ucap Nyonya Park.

"Kejutan yang menarik, eomma. Aku pikir, kau tidak tertarik dengan hal-hal semacam ini." jawab Se Ra.


"Jangan meremehkan ibumu. Menjadi istri seorang pengusaha sukses selama 30 tahun, membutuhkan kebijaksanaan." ucap nenek.

"Aku pikir ibu hanya mengandalkan kecantikan saja." jawab Se Ra.

"Betul, aku hanya mengandalkan kecantikan saja." ucap Nyonya Park.

"Aku setuju, ibumu sangat cantik." jawab Tuan Bae.


Mereka lalu tertawa dan terus membahas kecantikan Nyonya Park.

Roo Na diam saja dan tampak sedikit kesal.


Di kamarnya, Roo Na terdiam melihat cincin Roo Bi. Begitu Gyeong Min datang, ia langsung memakainya dan menunjukkannya pada Gyeong Min.

"Apa yang kau pikirkan? Cantik, kan? Aku bisa melihat kenapa kau sangat menyukai cincin ini. Kau memberiku cincin berlian juga sebagai cincin pernikahan, tapi ini cincin pertunangan kita." ucap Roo Bi, membuat Gyeong Min terkejut.


Gyeong Min lalu teringat saat melihat Roo Na membuang cincin pertunangan Roo Bi dan In Soo. Ia ingin membahas itu pada awalnya tapi karena tak mau Roo Na malu, akhirnya ia berkata, tidak sengaja menemukan cincin itu di lorong kantor dan sudah mengembalikannya pada Roo Bi.

Roo Na yang mulai gugup pun berkata, kalau ia mungkin tidak sengaja menjatuhkanya.


Gyeong Min pun menatap Roo Na. Tak mau dicurigai Gyeong Min, Roo Na pun mengubah topic pembicaraan. Ia mengambil syal Roo Bi di dalam laci dan bertanya, apa Gyeong Min membelikan syal itu untuknya.

"Itu punya Roo Na. Dia meninggalkannya di kantorku. Aku lupa mengembalikannya." jawab Gyeong Min.

"Kenapa kau membawanya pulang ke rumah?" protes Roo Na.

"Berikan padaku, akan kukembalikan." jawab Gyeong Min.

"Biar aku saja." ucap Roo Na.

"Berikan padaku." tegas Gyeong Min.

"Aku bilang, aku yang akan mengembalikannya." jawab Roo Na.

"Kau yakin, tidak akan membuangnya lagi ke tempat sampah?" tanya Gyeong Min.


Gyeong Min lalu mengambil syal itu dari tangan Roo Na dan beranjak pergi.

Roo Na pun terkejut Gyeong Min melihat ia membuang cincin Roo Bi.


Gilja dan Chorim terkejut melihat cara berpakaian Roo Bi. Roo Bi beralasan, itulah cara Roo Na berpakaian. Chorim berkata, Roo Bi sudah berhenti berpakaian seperti itu setelah kecelakaan.

Gilja lalu membahas tentang pernikahan In Soo dan Roo Bi.

"Aku akan mencari waktu yang tepat agar kita semua bisa membahasnya." ucap Roo Bi. Roo Bi lalu beranjak pergi.


Soyoung menyusul Chorim ke kamar. Chorim memberitahu Soyoung kalau Roo Bi membatalkan pernikahannya dengan In Soo.

Soyoung pun merasa, itu karena Roo Bi merasa tidak enak melangkahi Chorim. Mendengar jawaban Soyoung, Chorim pun kesal setengah mati.


Gilja memanggil Chorim. Chorim dan Soyoung pun keluar. Gilja menyuruh Chorim dan Soyoung menjaga restoran karena dia akan pergi menemui In Soo.


Semua mata langsung tertuju pada Roo Bi begitu ia tiba di kantor. Roo Na dan Gyeong Min juga syok melihat cara berpakaian Roo Bi.


Begitu keluar dari lift, Roo Na langsung menarik Roo Bi ke tempat lain.

"Kau pikir, apa yang kau lakukan? Kenapa kau berpakaian seperti itu?" tanya Roo Na.

"Kau tidak ingat, eonni? Inilah aku. Aku si gadis pesta dari Chuncheon. Aku menyukai barang bermerek dan aku suka menggoda pria kaya dengan kecantikanku agar bisa hidup mewah." jawab Roo Bi berkaca-kaca.

"Kau... kau..."


"Aku ingin menjadi diriku lagi. Apa itu salah? Bukankah itu yang kau inginkan?" ucap Roo Bi.

"Apa terjadi sesuatu di kepalamu karena kecelakaan itu? Ini perusahaan kakak iparmu. Jika kau berpakaian seperti itu, kau akan menodai reputasinya." jawab Roo Na.

"Tidak akan ada yang tertarik padaku, eonni-ya. Aku yakin, mereka lebih tertarik dengan apa yang kau gunakan. Kau istri pewaris perusahaan. Bukankah seharusnya kau berpakaian lebih baik dari itu?" ucap Roo Bi.


Roo Bi lalu beranjak pergi meninggalkan Roo Na yang bertanya-tanya sendiri tentangnya.

"Jangan terkejut dulu, Jeong Roo Na. Aku bahkan belum memulainya." ucap Roo Bi dalam hati.

Bersambung ke part 2.....