• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 33-34 Part 2

Sebelumnya...


Hiroshi menuangkan teh beracun itu untuk Young Jin.

Young Jin menatap Hiroshi curiga.


Setelah menuangkan teh untuk Young Jin, Hiroshi menatap Young Jin.

Young Jin pun membuka topinya.

Hiroshi : Kau tampak lelah.

Young Jin : Bagaimana kabar Anda? Sendirian di rumah besar ini... apa Anda baik-baik saja?

Hiroshi : Kenapa kau melakukan hal ini? Jika aku tidak menyelamatkanmu saat kau masih kecil, kau akan mati bersama orang tuamu di tempat. Dan aku tidak pernah menyesal menyelamatkan hidupmu hari itu. Tapi kenapa kau menjadikanku sebagai musuhmu setelah bertahun-tahun?

Mata Hiroshi tampak berkaca-kaca.

Young Jin : Saat aku masih kecil, naif dan polos, aku bersyukur bahwa aku selamat. Aku mengatakan dalam hati, "Syukurlah aku selamat dari perang yang melelahkan itu."

Flashback...


Hari itu, menjadi mimpi buruk bagi rakyat Joseon. Seluruh rakyat Joseon, termasuk Young Jin dan orang tuanya, langsung berlari, mencari tempat sembunyi saat Tentara Jepang datang menyerang mereka.

Tentara Jepang yang dipimpin Hiroshi, menembaki semua rakyat Joseon.


Ayah Young Jin tewas saat berusaha melarikan diri bersama istri dan anaknya.


Ibu Young Jin pun lekas menyembunyikan Young Jin.

Setelah menyembunyikan Young Jin, ia pun berlari mencari tempat berlindung, namun Tentara Jepang menghujani tubuhnya dengan tembakan beberapa kali.

Ibu Young Jin jatuh seketika. Young Jin menangis melihat ibunya tewas ditembak.


Tentara Jepang lalu mengumpulkan mayat rakyat Joseon di satu tempat.

Salah satu Tentara Jepang menemukan Young Jin. Ia menyeret Young Jin keluar.

Lalu si Tentara Jepang itu mencabut pedangnya. Ia mau menebas Young Jin. Tapi Hiroshi melepaskan tembakannya ke udara. Young Jin selamat.

Flashback end...


Young Jin : Kemudian aku menyadari sesuatu. Jika Jepang tidak pernah menginvasi negaraku, semua orang, mulai dari orang tuaku hingga penduduk desa pasti masih hidup. Baik orang tuaku, maupun penduduk desa tidak menginginkan perang, jadi, kenapa...? Kenapa aku harus bersyukur karena selamat dari pembantaian kejam itu? Apa Anda sungguh berpikir dosa Anda dapat ditebus dengan menyelamatkan satu nyawa dalam perang, padahal Anda lah yang memulai perang? Anda membantai orang tuaku dan juga semua orang di desa. Dan haruskah aku berterima kasih pada Anda karena membesarkanku? Anda sungguh berharap aku mengatakan itu? Anda dalang di balik semua pembunuh itu, dan Jepang mendukung semua tindakan Anda. Fakta itu membuatku jijik.

Hiroshi terdiam. Ia lantas meminum tehnya.


Young Jin bersiap dengan pistolnya.

Hiroshi sendiri juga sudah menyiapkan pistolnya yang ia sembunyikan dibalik alas duduknya.


Won Bong menyusup ke kediaman Young Jin.

Ia berhasil melumpuhkan para tentara yang menjaga tempat itu.

Maru memerogi Won Bong.

Won Bong pun berusaha melumpuhkan Maru.


Hiroshi meminta Young Jin memutuskan hubungan dengan gerakan kemerdekaan dan pindah ke tempat yang tidak diketahui siapapun.

Hiroshi : Maka aku tidak akan pernah mencarimu lagi.

Young Jin : Ayah Jaksa Fukuda... Apa itu perbuatan Anda?


Won Bong berhasil membuat Maru pingsan.


Hiroshi : Orang itu punya banyak musuh.

Young Jin : Dari menyebabkan Insiden Mukden dengan mengebom kereta api hingga menginvasi Shanghai dengan menyerang biksu Jepang, sudah jelas bahwa tentara Jepang tidak bisa melakukan apa pun selain merencanakan dan menyiapkan tipu muslihat.

Hiroshi : Itu harus dilakukan untuk melindungi rakyat Jepang!

Young Jin : Jadi, Anda membunuh seorang politikus demi rakyat Jepang? Bukankah dia hanya berusaha menghentikan militerisasi Jepang?

Hiroshi terdiam. Ia tak sanggup berkata apa2 lagi karena terlanjur kecewa. Matanya berkaca-kaca, Young Jin menundukkan kepalanya. Ia juga terdiam.



Young Jin lantas menatap Hiroshi. Tangisnya mulai keluar. Ia tanya, kenapa Hiroshi menyelamatkannya saat itu.

Young Jin : Pada saat itu, Anda setidaknya memiliki perasaan layaknya manusia. Kenapa Anda banyak berubah?

Hiroshi terdiam.


Young Jin lalu meminta penjelasan soal Hyun Ok.

Hiroshi : Kulakukan itu untuk melindungimu.

Young Jin : Untuk melindungiku! Berapa banyak lagi orang yang harus mati dengan dalih itu! Aku... Seluruh rakyat Joseon masing-masing memiliki hak untuk hidup. Berpura-pura bahagia dikurung di sangkar kaca sangatlah tragis.

Hiroshi : Aku menyayangimu. Lebih dari siapa pun. Bahkan jika kau mengutukku dan caraku, aku sungguh menyayangimu. Aku khawatir kau akan hancur atau terluka. Aku mencoba menjadi pelindungmu. Inilah yang sesungguhnya aku rasakan.

Tangis Young Jin mengalir deras.


Young Jin yang tahu teh yang disajikan ayahnya sudah dibubuhi racun, berniat meminum teh itu. Hiroshi yang tulus menyayangi Young Jin pun langsung mencegahnya dengan melempar gelas itu.

Young Jin pun mengeluarkan pistolnya dan menodong Hiroshi. Hiroshi syok.

Young Jin : Meskipun bukan olehku, kejahatan Anda akan diadili.

Hiroshi : Kantor Gubernur sudah tahu putri angkatku mata-mata. Aku tidak punya tempat untuk berlindung.

Young Jin :  Selamat tinggal.

Tapi Young Jin tidak sanggup menembak ayahnya.

Young Jin pun memilih pergi.


Hiroshi terdiam dan menatap pistolnya.

Lalu ia ingat perintahnya ke Maru, setelah tahu Young Jin akan datang.

Flashback...

Hiroshi : Tempatkan petugas polisi militer di sekitar rumah sehingga mereka tidak terlihat. Jika Young Jin keluar dalam keadaan hidup, bunuh dia.

Maru : Baik, Pak.

Flashback end...


Hiroshi yang tak mau Young Jin terluka, langsung mengejar Young Jin keluar. Ia berniat menyelamatkan Young Jin.

Tapi kemudian, sebuah pistol meletus ke arahnya. Hiroshi terkejut.

Bersambung ke part 3....

Different Dreams Ep 33-34 Part 1

Sebelumnya...


Hiroshi menatap kecewa Young Jin.

Hiroshi : Meski kau mengutukku dan caraku, aku sungguh menyayangimu.

Young Jin menunduk, tangisnya mengalir deras.


Young Jin lantas meraih cangkir yang ada di depannya.

Ia berniat meminum isi cangkir itu.

Dan Hiroshi menghentikannya. Hiroshi mencampakkan cangkir itu.

Young Jin langsung mengeluarkan pistolnya dan menodong Hiroshi.


-Ep 33, Perang Yang Semrawut-


Oda, Fukuda dan Matsuura di ruang interogasi.

Oda berdiri menghadap jendela.

Oda : Mari hentikan saja. Kita harusnya tidak memprovokasi.

Fukuda tak terima : Dokter Ishida setuju memberikan pernyataan. Mengenai mantan direktur diracun hingga mati dan keterkaitan Hiroshi. Dia mau bersaksi keduanya. Kita sudah sejauh ini, dan kau mau menyerah?


Oda berbalik, menatap Fukuda dan meminta Fukuda menuruti perintahnya.

Oda : Meski kau tidak mengakuinya, tidak ada lagi yang bisa kita lakukan.

Setelah itu, Oda beranjak pergi.

Fukuda kesal terduga pembunuh ayahnya lolos.


Bukan cuma Fukuda, tapi Matsuura. Matsuura bahkan sampai menggebrak meja saking kesalnya.

Matsuura lalu menghadap ke Fukuda yang menatap keluar jendela.

Matsuura : Ini gila. Kita punya bukti dan juga saksi! Apa yang dilakukan Biro Urusan Hukum?


Mereka ternyata sudah berada di ruangan Fukuda.

Daiki, Matsuuda dan Taro juga lemas karena mereka gagal mengadili Hiroshi.

Matsuura : Apa ada kemungkinan Direktur Oda akan berubah pikiran?

Fukuda menggeleng.

Daiki : Apa kita akan baik-baik saja?


Fukuda berbalik, menatap rekan-rekannya.

Fukuda : Sementara ini, jangan pergi ke mana pun sendirian.

Matsuura : Aku tidak akan menyerah.

Matsuura lalu memutuskan kerja samanya dengan Fukuda.


Fukuda mengerti dan meninggalkan mereka tanpa bicara apa2 lagi.

Taro memanggil Fukuda, tapi Fukuda diam saja dan terus melangkah pergi.

Matsuura memerintah anak buahnya agar tetap waspada dan bersenjata lengkap.

Daiki ingin tahu rencana Matsuura.

Matsuura : Ini akan berubah menjadi perang yang semrawut. Jika kita tidak menyerang lebih dahulu, mereka akan menaklukkan kita.


Di kelab, Nyonya Yoo memarahi Miki.

Nyonya Yoo : Apa situasi ini lucu bagimu?

Miki : Apa maksudmu?

Nyonya Yoo : Jika ketahuan membantu mata-mata, mereka tidak hanya akan menutup Kelab Gyeongseong.

Miki : Siapa bilang aku membantu mata-mata? Jangan asal menyimpulkan. Selain itu, jika Young Jin sebenarnya mata-mata, siapa yang akan mendapat masalah paling besar?

Nyonya Yoo : Menurutku, jelas Direktur Hiroshi.

Miki : Jangan tertipu muslihat Matsuura.

Nyonya Yoo : Tidak akan.

Miki : Dan kita tidak akan mengumpulkan atau menjual intel untuk saat ini. Kau membuang semua yang ada di tempat penyimpanan kita, bukan?

Nyoya Yoo : Ya.

Miki : Jika kau mengikuti petunjukku, kau dan Kelab Gyeongseong akan aman.


Miki beranjak pergi. Nyonya Yoo tanya, Miki mau kemana. Miki hanya berkata, mau menemui temannya.

Nyonya Yoo penasaran apa yang direncanakan Miki sebenarnya.


Miki berdoa di kuil.

Pikirannya tertuju pada Fukuda yang memintanya untuk bersiap2. Fukuda bilang, ia yang berikutnya akan diinterogasi.

Won Bong dan Young Jin datang. Mereka melihat Miki berdoa.


Selesai berdoa, Miki pun menemui Young Jin dan Won Bong.

Young Jin : Apa yang kau doakan?

Miki : Kebahagianmu.

Young Jin tersenyum mendengarnya.

Won Bong berterima kasih karena Miki sudah mau meluangkan waktu untuk mereka.

Miki : Banyak yang mencarimu di Gyeongseong, jadi, kupilih di sini. Para detektif, yang memburu kalian, berusaha keras melacak kalian.

Young Jin : Tapi semua orang di Kelab Gyeongseong aman, bukan?

Miki : Nyonya Yoo diinterogasi atas apa yang terjadi pada Murai dan Jaksa Fukuda mencurigaiku.


Miki lantas teringat sesuatu tentang Fukuda.

Miki : Kalian mungkin belum mendengar beritanya. Ayah Jaksa Fukuda dibunuh.

Young Jin terkejut mendengarnya.

Miki : Pembunuhnya kapten tentara yang aktif bertugas. Menurut kabar, dia satu faksi dengan Hiroshi.

Won Bong : Apa itu berarti Hiroshi kemungkinan terkait dengan pembunuhan itu?

Miki : Aku belum sepenuhnya yakin, tapi dia salah satu anggota inti Faksi Imperial Way. Bahkan jika bukan dia yang memerintahkan langsung, dia setidaknya tahu tentang itu.

Young Jin : Bagaimana dengan Jaksa Fukuda? Apa dia baik-baik saja?

Miki : Dia sedikit berubah. Aku bingung mengatakannya. Dia seperti pisau tajam yang dicelupkan ke dalam es untuk waktu yang lama. Eonni, kau harus berhati-hati.


Miki kemudian menatap Won Bong.

Miki : Omong-omong, kau bilang ingin meminta bantuan. Apa itu?

Won Bong pun mengeluarkan amplop dari balik mantelnya dan memberikannya ke Miki.

Won Bong : Ini daftarnya. Kami perlu mencari cara mengumpulkan orang-orang ini di satu tempat.

Young Jin : Jika terlalu berbahaya, kami bisa mencari solusi lain.

Miki : Tidak apa-apa. Akan kuusahakan. Mungkin butuh sedikit waktu.

*Kalo sampe Fukuda kenapa2, sy yakin Young Jin bakalan terguncang. Pas denger Jung Im nembak Fukuda aja, dia langsung kepikiran Fukuda, kan? Dan sekarang dia tahu soal ayah Fukuda, dia kembali mencemaskan Fukuda.  Akhirnya sy memutuskan masuk tim FuJin (Fukuda-Young Jin). Lebih baperan FuJin sih menurut sy. Fukuda jatuh cinta pada Young Jin, pada pandangan pertama. Lalu perasaannya makin lama makin dalam. Sampe akhirnya dia tahu, Young Jin adalah mata2 yang dikirim KPG. Kebayang kan patah hatinya Fukuda kayak apa. Udah cintanya bertepuk sebelah tangan, eeeh si Fukuda harus nerima kenyataan pahit kalau Young Jin si Bluebird yang dia cari2. Abis itu, bapaknya yang berusaha menghentikan perang antar Jepang-Joseon, dibunuh. Dan pembunuhnya kemungkinan Hiroshi, ayah angkat Young Jin. Gk heran laah Fukuda bisa berubah sedrastis itu. Sy jd inget drakor The Princess Man. Buat yg pernah nonton, pasti tahu kan sekecewa apa Kim Seung Yoo saat tahu siapa Se Ryung, gadis yg dicintainya.  Seung Yoo pun memusuhi Se Ryung untuk beberapa saat. Semoga Fukuda-Young Jin endingnya gk bermusuhan. Meski mereka gk bersama, tapi sy harap mereka bisa sedekat dulu. Seandainya Ju Hwan yg jadi lead male di drama barunya Mbak Yo Won...

Oke lanjut...


Miki sudah pergi. Won Bong berjalan bersama Young Jin.

Young Jin : Apa menurutmu Direktur Hiroshi benar-benar tahu? Tentang pembunuhan ayah Jaksa Fukuda.

Won Bong : Hal itu tidak bisa dilakukan tanpa perintah atau persetujuan.

Fukuda : Aku tidak pernah menyangka akan bermusuhan dengan Fukuda.


Won Bong pun memegang lengan Young Jin dan berhenti berjalan.

Won Bong menatap Young Jin.

Won Bong : Kau tidak punya alasan untuk merasa bersalah.

Young Jin : Aku baru sekali memanggil Direktur Hiroshi "Ayah". Itu hari saat dia menerima medali. Aku berusia tujuh tahun. Pagi-pagi sekali hari itu, dia memintaku berjanji akan memanggilnya "Ayah" dalam bahasa Korea sekali saja saat diperkenalkan olehnya. Aku menggelengkan kepalaku. Lalu dia dengan kuat mencengkeram pundakku dan mengatakan ini. "Sekali saja sudah cukup." "Lakukan sekali ini saja, dan kau tidak perlu memanggilku 'Ayah' lagi."

Won Bong : Aku sungguh berpendapat terlalu berbahaya bagimu untuk bertemu Direktur Hiroshi empat mata. Dia mungkin menunggumu dengan para detektif siap menyergap.

Young Jin : Untuk menangkapku dan membawaku ke pengadilan? Dia takut orang lain tahu tentang aku. Dia merahasiakannya bahkan dari bawahannya, kecuali ajudan dekatnya. Maksudku, lihat apa yang terjadi pada Murai.

Won Bong : Jika kau harus pergi, pastikan kau membawa pistolmu. Aku akan membereskan sisanya.

Young Jin : Tapi akankah aku sanggup menembaknya?


Di ruangannya, Hiroshi minum teh sambil mengingat kata2 Maru soal Young Jin.

Maru : Aku bertemu Nona Lee. Dia bilang akan datang kemari untuk bertemu dengan Anda, Pak. Dia mungkin akan datang malam ini.


Hiroshi lalu membuka tutup teko tehnya.

Di tutup tekonya, terselip bungkusan kecil yang berisi obat.

Hiroshi lantas menuangkan serbuk obat itu ke dalam teko.

*Omo, dia mau ngeracunin Young Jin!


Young Jin akhirnya tiba di kediamannya. Namun ia tak langsung masuk ke dalam.


Ia teringat momennya bersama Hiroshi.


Hiroshi juga mengingat kenangan itu, serta saat ia tahu Young Jin lah yang menembak Murai dan Young Jin adalah Bluebird.


Tak lama kemudian, Young Jin datang. Hiroshi langsung menyuruh Young Jin duduk.

Bersambung ke part 2....