• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Blessing of the Sea Ep 4 Part 1

Sebelumnya...


Poong Doo meneriaki Chung. Lalu ia menyusul Chung dan merusak jaket yang dibelikan Chung untuk Si Joon.

Tak lama, Si Joon dan Ryan datang. Chung menangis dan mengadu pada Si Joon kalau Poong Doo merusak jaket yg ia beli untuknya.

Poong Doo memarahi Ryan karena datang begitu lama. Ia lalu menyuruh Ryan memanggil polisi dan menyebut Chung seorang penguntit.

Chung marah dan menyuruh Ryan membawa Poong Doo yg dipanggilnya ahjussi ke dokter.

Poong Doo mempersoalkan hidungnya yg berdarah pada Ryan.

Ryan menyuruh Poong Doo diam dan melihat jaket Chung. Ryan lalu berbisik pada Poong Doo kalau jaket itu berwarna biru.


Ryan lantas minta maaf pada Chung dan mengatakan Poong Doo menjadi sensitif usai melakukan penerbangan jauh. Ia juga berkata, akan mengganti rugi jaket Chung yang dirusak Poong Doo.

Chung : Kenapa kau yang minta maaf? Paman ini tidak bisa bicara?

Poong Doo ingin menyahut tapi dihentikan Ryan. Ryan berkata, Poong Doo agak sakit dan meminta Chung memakluminya. Poong Doo pun kesal dikatain sakit. Ia menatap galak Ryan.

Si Joon mengajak Chung pergi. Ia bilang jaketnya bisa diperbaiki. Tapi Chung ingin Poong Doo minta maaf dulu.

Ryan membujuk Poong Doo untuk minta maaf.

"Kau mau artikel yang keluar bukan tentang kepulanganmu tapi tentang penyerangan."

Terpaksalah Poong Doo minta maaf.


Chung menyuruh Poong Doo minta maaf dalam Bahasa Korea karena mreka di Korea.
Poong Doo sewot dan menyoalkan kacamatanya yg dirusak Chung.

Mreka nyaris ribut lagi tapi untungnya dihentikan Ryan. Ryan memberikan kartu namanya pada Chung dan meminta Chung menghubunginya utk menyelesaikan masalah itu.

Setelah itu, Ryan membawa Poong Doo pergi.

Si Joon pun membujuk Chung pergi.


Sambil menaiki tangga menuju kamar hotel, Ryan memarahi Poong Doo karena sikapnya tadi. Ryan mengatakan, Poong Doo tdk pernah memiliki baju warna biru.

Poong Doo balik marah. Ia menyalahkan Ryan yg sudah membuatnya ketakutan dengan mengatakan ada yg menguntitnya.

Ryan melihat penampilan Poong Doo yg kacau.

Ryan : Penampilan kacau macam apa ini? Dimana Pianis Ma Poong Doo yang hebat.

Poong Doo : Ini tampilanku.

Poong Doo lantas kembali sewot karena Chung Yi. Ia bahkan menghina nama Chung Yi.
Namun ia terperangah saat ingat melihat Chung Yi mencium jaket berwarna hitam padahal sebenarnya biru.

Poong Doo bertanya2, kenapa Chung Yi tampak berbeda.


Diluar, Chung Yi membahas Poong Doo dgn Si Joon. Ia yakin Poong Doo sedang sakit lantaran cara berpakaiannya aneh. Si Joon pun menasehati Chung Yi agar tidak menilai seseorang dari tampilan luarnya saja.

Si Joon lalu bertanya darimana Chung Yi dapat uang untuk membelikannya jaket. Chung Yi bilang ia tidak membelinya, jaket itu diberikan pemilik toko tempatnya kerja.

Chung Yi : Penjualan kami meningkat lebih saat aku bertugas.

Si Joon tertawa.

"Itu sebabnya kau memilih sesuatu untukku daripada untukmu?"

Chung Yi tersenyum sambil berkata dalam hatinya karena ia menyukai Si Joon.


Chung Yi lalu berkata, kalau ia tidak butuh pakaian lantaran dirinya selalu memakai seragam.

"Tapi Oppa, bukankah berlebihan kau belajar sepanjang waktu dan bekerja juga?"

"Sedikit aktivitas fisik meningkatkab level konsentrasiku. Duduk seharian bukan berarti belajar."

"Kau memang bijaksana."

Si Joon lalu melihat bungkusan pink di tangan Chung Yi dan bertanya.

Chung Yi pun berkata, ia mau mengantarkan bungkusan itu untuk Ji Na di salon.

Si Joon pun menyuruh Chung Yi pergi karena tak mau Chung Yi terlambat.


Chung Yi mengerti dan beranjak pergi. Tapi ia berbalik dan menatap punggung Si Joon yg semakin menjauhinya.

Chung Yi tersenyum dan memotret Si Joon diam2.


Woo Yang sedang menyuapi Hun Jung roti. Sambil menyuapi Hun Jung, ia mengatai Chung Yi tak tahu malu karena tidak bisa mengendalikan perasaan di depan Si Joon.

Woo Yang : Bukankah itu dunia cinta yang menakjubkan?

Hun Jung : Ibunya sibuk bekerja jadi Si Joon sudah seperti tinggal bersama keluargaku. Kasih sayang adalah hal mengerikan. Chung Yi terus menemuinya lalu jatuh cinta padanya.

Woo Yang : Jika nanti kita menikah dan Chung Yi menikah dengan Si Joon, lantas kita menjadi apa? Kau dan Si Joon sepupu, jadi istri sepupunya istriku...

Hun Jung : Tapi Woo Yang-ah, terkadang aku merasa pusing.


Deok Hee tiba2 muncul dan meneriaki mereka.

Deok Hee : Apa! Chung Yi akan melakukan apa dan dengan siapa!

Mereka kaget. Hun Jung tiba2 mual. Mereka kaget dan saling menatap.


Deok Hee msk ke rmh sambil marah2 lantaran Chung Yi menyukai Si Joon. Ia tak terima karena membenci Jeong Moo Shim, ibunya Si Joon.

Hak Kyu keluar dr kamar dan langsung disemprot Deok Hee.

Deok Hee sewot, ia menyebut Chung Yi tak tahu diri karena hanya memikirkan pria disaat Ji Na bekerja keras mencari nafkah.

Hak Kyu terkejut mendengar Chung Yi punya pacar tapi setelah itu ia tertawa dan tidak percaya kalau Chung Yi nya sudah besar.


Di salon, Ji Na sedang makan.

Tak lama, ia dipanggil manajernya dan disuruh ke bawah.


Ji Na mencuci rambut pelanggan. Pelanggan meminta Ji Na menurunkan suhu airnya karena terlalu hangat. Tapi sesudahnya, Ji Na tak sengaja menyiram pelanggannya.

Ji Na langsung minta maaf dan mengelap baju pelanggannya. Si pelanggan mempermasalahkan bajunya yang basah. Ji Na berkata akan mengeringkannya jika si pelanggan bersedia menunggu.

Pacar si pelanggan datang. Namun ketika melihat Ji Na, ia berusaha menenangkan pacarnya. Si pacar tambah marah. Ia mengaku tak bisa nonton musikal dengan sang pacar karena bajunya basah.


Manajer datang dan membujuk si pelanggan agar tidak marah. Ia berkata kalau mereka akan memberikab baju ganti serta memperbaiki riasannya.

Si pelanggan pergi sambil menatap kesal Ji Na.


Tapi begitu pacarnya pergi, pria itu malah berusaha melecehkan Ji Na. Ia mencium rambut Ji Na dengan alasan penasaran dengan shampo yang Ji Na pakai.

Melihat itu, pacarnya datang dan menampar Ji Na. Ia menuding Ji Na mencoba merayu pacarnya.
Ji Na membela diri. Ia berkata pacar wanita itu lah yang berusaha mendekatinya.

Si manajer datang.

"Ji Na-ssi, apalagi sekarang?"

"Dia ingin membelikan shampo yang kugunakan utk pacarnya dan meminta tolong tapi wanita ini salah paham."


Wanita itu tambah marah karena Ji Na tdk mau mengaku salah.
Ia lantas menyalahkan rambut Ji Na.

Wanita itu lalu mengambil gunting dan menggunting rambut Ji Na.

Setelah itu ia melemparkan duit dan menyuruh Ji Na membeli wig.


Ji Na merasa terhina.

Bersambung ke part 2...

The Promise Ep 28 Part 3

Sebelumnya...


Tae Joon-Na Yeon ketemuan di taman. Tae Joon minta maaf karena mengajak Na Yeon ketemu malam2 begini.

Na Yeon : Kau mau bertanya soal ibunya Se Jin? Kau cemas aku mengatakan yang sebenarnya?

Tae Joon : Sulit mengatakan tidak.

Na Yeon : Jangan cemas. Itu tidak pernah terjadi. Aku sudah membunuh Kang Tae Joon. Ibu Se Jin menanyakan siapa ayahnya. Aku bilang ayahnya sudah meninggal. Bagiku kau sudah tiada. Seperti keinginanmu. Ini hadiah terakhirku. Kau tidak akan pernah ada lagi di hidupku.

Sontak Tae Joon kaget dan sedikit terpukul mendengarnya.


Na Yeon berdiri dan menyurh Tae Joon tersenyum.

Na Yeon bilang Tae Joon sudah mendapatkan Se Jin yg dicintainya.

"Masa depanmu akan cerah. Apa yang kau takutkan?"

Tae Joon menelan ludahnya dgn wajahnya terpukul.

"Kendalikan emosimu. Se Jin mungkin akan salah paham."

Na Yeon beranjak pergi. Tae Joon menanyakan Sae Byeol. Na Yeon berkata, Sae Byeol baik2 saja dan menyukai bando dari Tae Joon.


Na Yeon lalu pergi. Tae Joon juga pergi. Mereka berjalan ke arah yg berlawanan. Tae Joon nampak terpukul. Sementara Na Yeon sudah lebjh tenang seolah sudah bisa menerima kenyataan ia dicampakkan.


Paginya, Kyeong Wan, Yoo Kyung dan Tae Joon menunggu Se Jin dan Man Jung di sebuah restoran. Yoo Kyung kesal karena Se Jin belum datang. Tae Joob mengaku bahwa Se Jin menjemput ibunya. Yoo Kyung kesal mendengarnya. Kyeong Wan membela Tae Joon dan berkata Se Jin lah yang mau melakukannya.


Se Jin sendiri sudaj tiba. Tapi Man Jung berlari ke kamar mandi karena kebelet. Se Jin pun teriak memberitahu Man Jing kemana Man Jung harus pergi jika sudah selesai.


Man Jung yg lagi pup, dihubungi Mal Sook yang menyuruhnya membayar hutang.

Mal Sook : Kau meminjam uangku saat kita masih bekerja di pabrik kaus kaki. Tae Joon dan Na Yeon sudah selesai jadi bukankah kau harusnya membayar hutangmu?

Kesal, Man Jung pun janji akan membayar hutangnya tapi ia kesal saat Mal Sook bilang hutangnya 10 ribu dollar padahal harusnya 500 ribu dollar.


Kyeong Wan heran Man Jung belum tiba. Tae Joon ingin menjemputnya. Tapi Se Jin berkata, dialah yang akan menjemput Man Jung karena Man Jung di kamar mandi.


Mal Sook berjanji akan membayar hutangnya setelah Tae Joon menikah. Ia juga berkata semua akan baik2 saja selama Na Yeon tidak muncul di pernikahan Tae Joon dan membuat masalah.

Yoo Kyung yang ada di kamar mandi kaget mendengarnya.

Man Jung juga meminta Mal Sook menjaga Na Yeon agar tidak merusak pernikahan Tae Joon.


Tak lama Se Jin dtg dan terkejut melihat ibunya disana.

Yoo Kyung menatap kesal Se Jin.


Tak lama Man Jung keluar dan menatap mereka bingung.

Yoo Kyung tampak kecewa. Matanya bahkan terlihat berkaca2. Melihat ibunya seperti itu, Se Jin pun sadar ada yang terjadi.


Bersambung...

The Promise Ep 28 Part 2

Sebelumnya...

Kita bagi sampai part 3 ya gaes untuk ep ini... soalnya sy nulis via ponsel dan agak sedikit ribet...


Geum Bong memotong bawang di dapur restoran ibunya dgn mulut cemberut. Melihat itu, Mal Sook pun menyuruh Geum Bong agar berhenti cemberut dan mengaku tidak membutuhkan bebek di restoran ayamnya.

"Apa aku ini Cinderella? Bagaimana bisa kau menyalahgunakan putrimu yang berharga ini seperti ini. Apa kau ibu tiri!"

"Omo, kau mengetahuinya? Maaf, aku ibu tirimu. Jadi bayar aku kembali untuk semua pakaian dan makanan yang aku berikan selama bertahun2 dgn bekerja di sini." Jawab Mal Sook.

Geum Bong, eomma!

Mal Sook : Ayamnya sangat manis hari ini. Ooow.. manisnya.

Mal Sook mencium ayamnya lalu beranjak keluar dari dapur.


Geum Bong tambah kesal tapi ia menangis saat membaca pesan dari Se Gwang. Dalam pesannya, Se Gwang mengaku bertemu lagi dgn ibunya.

"Melihatku, dia menangis dan memelukku. Dia bilang aku mengingatkannya pada anaknya yang sudah lama hilang."

"Oppa, eodiya? Aku akan kesana dan membuatmu nyaman." Balas Geum Bong.

"Jangan terlalu baik padaku jika kau akan meninggalkanku pada akhirnya." Jawab Se Gwang.

Geum Bong makin iba.
"Oppa, eotokhae."

Geum Bong pun membalas pesan Se Gwang. Ia berjanji tdk akan meninggalkan Se Gwang selama Se Gwang tdk berubah padanya.


Mal Sook kembali ke dapur dan ia heran melihat Geum Bong sedih.

Tak lama, Geum Bong berniat pergi. Mal Sook pun langsung menahannya.

"Aku mau ke kamar mandi! Haruskah aku meminta izinmu juga!"

"Jangan kemana2 lagi setelah dari kamar mandi!"


Hwi Kyung pulang. Sampai di rmh, ia langsung diberitahu pembantunya bahwa orang tuanya sedang makan malam dengan tamu mereka.

Penasaran sama tamunya, Hwi Kyung ke dapur dan melihat Do Hee lagi makan dgn orang tuanya.

"Kau pulang? Kami kelaparan jadi kami makan duluan tanpamu." Ucap Do Hee.

"Do Hee membawa pancake kacang hijau untuk ayahmu dan kami mulai makan."

Young Sook lalu menyuruh pembantu mengambilkan nasi dan sup untuk Hwi Kyung.

Hwi Kyung tampak kesal.

"Abeonim, cobalah ini." Ucap Do Hee.


Sekarang, Hwi Kyung menarik Do Hee ke kamarnya. Dengan wajah kesal, ia menanyakan rencana Do Hee.

"Maaf karena membatalkan rencana kita. Ayahmu ingin main mahjong denganku. Jika aku datang aku bisa melihatmu juga. Ini seperti memukul 2 burung dengan satu batu."

"Kau pkir aku sedang ingin bercanda? Kau, apa yang kau kejar?"

"Aku? Sudah kubilang, hal yang sebenarnya akan dimulai sekarang."

"Maksudmu dimulai itu mulai menggali perceraian seseorang? Perhatikan sikapmu dan pergi lah. Jangan mengganggunya."

"Kau tidak merasa kesal. Wanita itu menikahimu karena orang tuanya tidak setuju dia menikah dengan pria yang dikencaninya. Dia berselingkuh setahun setelah pernikahannya denganmu. Dia masih pacaran dengan pria itu."

"Baek Do Hee, itu bukan urusanmu!"


"Dia korban dan kau adalah peselingkuh. Itulah yang dunia tahu. Tapi aku ingin tahu kebenarannya."
"Kau ingin tahu kebenaran dibalik perceraianku atau ingin tahu tentangnya?"

"Aku tidak tertarik dengan perceraianmu atau mantan istrimu. Yang ingin kutahu adalah dirimu. Aku ingin tahu siapa Park Hwi Kyung dan hatimu."

"Aku tidak mau mengungkitnya, Park Hwi Kyung 7 tahun yang lalu. Aku bahkan sudah tidak mengingatnya. Jadi tolong pergilah."

"Apa kau meminta pada Reporter Baek Do Hee? Atau kau meminta pada Baek Do Hee yang ingin kau tahu?"

"Aku minta pada Baek Do Hee yang ingin kukenal lebih dalam."

"Baiklah aku pergi tapi ayahmu akan kecewa jika tahu kita berakhir disini."

"Kita lanjutkan untuk sekarang."

"Kau yakin tidak menyukaiku?"

Hwi Kyung tertegun dengan pertanyaan Do Hee.

"Kau tidak yakin? Aku juga tidak."


Do Hee pamit. Hwi Kyung menahan Do Hee dan berkata, akan mengantarkan Do Hee pulang.

 *Hwi Kyung jatuh cinta lagi gaes 😘😘😘😘 


Sung Joo keluar dari kamar Do Hee dan menunjukkan artikel Eun Bong ttg masakan Na Yeon pada Dong Jin.

Dong Jin : Artikel Do Hee yang lain? Itu karena kau terlihat jelas mendukungnya jadi dia tidak mau menyerah.

Sung Joo : Sejujurnya artikel putriku memang menarik. Aku mengatakan ini bukan karena dia putriku. Dia terkadang bertindak sebagai katalis untuk mengkoreksi yang salah di masyarakat.

Dong Jin : Tidak salah menuntut keadilan tapi Do Hee adalah putriku sebelum dia menjadi reporter. Aku tidak bisa melihatnya bertindak sembrono.

Sung Joo : Do Hee pintar menghindari bahaya.

Dong Jin : Itulah kenapa dia diculik.

Sung Joo : Itu 3 tahun yang lalu. Sekarang tidak lagi.


Dong Jin : Kita harus membuatnya berhenti menjadi reporter.

Sung Joo : Lihatlah. Ini bukan artikel Do Hee. Majalah ini kutemukan di kamarnya. Ada orang2 yang menyiapkan makanan untukmu. Mreka terlihat bagus.

Dong Jin cuek.

Sung Joo : Ulang tahun Do Hee minggu depan. Dia memintaku menyewa jasa layanan catering dan menyiapkan pesta besar untuk merayakan ulang tahunnya.

Dong Jin tertawa mendengarnya.

"Ada apa dengannya?"

Dong Jin lalu menyuruh Sung Joo menyiapkan pesta sederhana.

Dong Jin beranjak pergi saat isttinya bertanya ia mau makanan apa.

Melihat sikap Dong Jin, Sung Joo pun berkata rumah mereka akan seperti gurun jika mereka tak memiliki Do Hee.


Na Yeon sedang membantu Sae Byeol pakai piyama saat ia menerima telepon dari Sung Joo yang memesan jasanya.

Na Yeon menanyakan usia Do Hee dan favorit Do Hee.

"Dia 32. Ulang tahunnya minggu depan dan dia suka apa saja kecuali kepiting karena dia alergi."

Na Yeon agak terkejut mendengarnya.

Na Yeon : Aku ada waktu sampai minggu depan.

Na Yeon selesai bicara.


Na Yeon : Kukira hanya aku yang alergi kepiting. Ulang tahun kami juga sama.

Sae Byeol : Eomma, kau punya pekerjaan lagi?

Na Yeon mengangguk.

Sae Byeol : Kau akan punya banyak uang.

Na Yeon : Aku akan punya banyak uang untuk membelikanmu pakaian bagus, makanan enak dan banyak boneka.

Sae Byeol senang mendengarnya.

Na Yeon lalu menyuruh Sae Byeol tidur. Ia melepaskan bando Sae Byeol tapi Sae Byeol ingin tidur dengan bandonya.

Na Yeon : Kau tidak akan bisa tidur dengan nyaman nanti.

Sae Byeol : Ini dari ayah. Aku suka bando dari ayah. Eomma, boleh kah aku tidur dengan teddy bear malam ini? Tapi kau tidak suka. Kau membenci bibi cantik itu.
 
Na Yeon pun menjelaskan kalau dia tidak membenci bibi cantik itu dan dia hanya marah pada dirinya karena merasa dirinya seperti pecundang. Na Yeon lantas mengizinkan Sae Byeol tidur dengan boneka itu.


Sae Byeol memeluk Na Yeon. Ia berkata Na Yeon lebih cantik dari bibi cantik itu.

Na Yeon tersenyum dan berkata Sae Byeol adalah yang terbaik.


Na Yeon tiba2 dihubungi Tae Joon.

Na Yeon : Ada apa?

Bersambung part 3...