• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 21-22 Part 2

Sebelumnya...


Oda bertandang ke rumah Hiroshi. Oda mengaku, ia hampir lupa bahwa Hiroshi seorang tentara.

Oda : Siapapun yang akan menjadi gubernur, aku akan bekerja sama denganmu. Aku di pihakmu.

Hiroshi : Gubernur barunya Jenderal Ugaki.

Oda terkejut.

Hiroshi tanya, kenapa Oda begitu terkejut.

Oda bilang, Ugaki adalah dalang kudeta.

Hiroshi : Apa kesaksian tentang pasukan pendudukan ada kaitannya dengan dia? Kau tidak perlu khawatir selama kau di pihakku. Begitu hal itu selesai, semuanya akan kembali seperti semula.

Oda : Jadi, kau di pihak mana? Tentara atau rumah sakit?

Hiroshi : Aku selalu dokter berseragam militer Kau mengerti maksudku. Biar kuceritakan rahasiaku. Operasi akan dimulai di Manchuria besok. Era perdamaian sudah berakhir.

*Curiga sy, ntar di akhir cerita, Young Jin akan berhadapan dengan Hiroshi sebagai musuh.


Fukuda memberitahu Oda, kalau ia mau menyelidiki lagi kasus kematian Pangeran Noda.

Oda bilang kasus itu sudah ditutup.

Fukuda : Dan ada sesuatu yang mencurigakan tentang kematian direktur RS. Orang terakhir yang dia temui adalah Direktur Hiroshi. Saat mayat diautopsi, lebih dari dua dokter harus ambil bagian dan membuat laporan tentang itu. Begitulah protokolnya. Tapi direktur rumah sakit tidak diautopsi. Dan tes darah Pangeran Noda hanya dilakukan oleh wakil direktur, Lee Young Jin.

Oda : Aku kira kau ingin menikah dengan Lee Young Jin. Dan Hiroshi tampaknya sangat peduli padamu.

Fukuda : Aku tidak ingin mencampuradukkan masalah pribadi dan pekerjaan.

Oda : Dengan gubernur yang baru, sebagian besar pejabat akan diganti. Hiroshi akan berperan penting. Dan aku akan membantunya.

Oda lantas meminta Fukuda melupakan Hiroshi dan Young Jin untuk saat ini.

Oda : Pastikan memburu Korps Pahlawan dan menyelamatkan kehormatan Biro Urusan Hukum.


Daiki sedang mengawasi kediaman ayah Seung Jin.

Matsuura tiba2 saja nongol, membuatnya kaget.

Matsuura : Kau sudah makan?

Daiki : Aku makan sedikit.

Matsuura : Kau pergi makan yang benar dan mandilah. Dan kembali ke kantor.

Daiki heran, apa?

Matsuura : Istirahat saja saat aku menyuruhmu Aku akan tetap di sini. Pergilah.

Daiki : Baik, Pak.


Istri Seung Jin membujuk ayah Seung Jin makan. Ia bilang, sudah membuatkan sup ayam favorit ayah Seung Jin tapi ayah Seung Jin menolak makan.


Seung Jin tiba2 datang. Sontak, sang ayah marah melihat ia datang.

"Begitu seorang pria memutuskan dan meninggalkan rumahnya, dia seharusnya tidak pernah kembali." ucap sang ayah.

"Bagaimana keadaan Ayah? Apa Ayah merasa baikan?" tanya Seung Jin.

"Kau dokter? Kau menerima panggilan rumah?" ucap sang ayah.

Sang ayah lalu mengambil sapu dan memukuli Seung Jin.

Menantunya mencoba menghentikan ia memukuli Seung Jin, tapi ia mendorong menantunya dan memukuli Seung Jin.

"Keluar dari rumahku sebelum polisi menerobos masuk." pinta sang ayah. Ia juga menyebut bahwa putranya sudah meninggal, lalu kembali ke rumah.


Setelah itu, Seung Jin meraih tangan istrinya. Ia meletakkan sesuatu ke tangan istrinya. Sang istri kaget. Seung Jin kemudian pergi.


Diluar, Seung Jin bertemu Matsuura. Matsuura langsung pergi. Seung Jin mengikutinya.

Ternyata inilah alasan Matsuura menyuruh Daiki pergi.

Sebagai gantinya, Matsuura meminta Seung Jin menyerahkan Won Bong padanya.

Seung Jin : Kau ingin dia hidup atau mati? Aku dengar imbalan untuk menangkapnya 1.000 dolar.

Sontak, Matsuura marah dan berusaha memukul Seung Jin.

Seung Jin : Aku ingin setidaknya seperseratus dari imbalan itu. Beri aku 10 dolar. Itu syarat terakhirku. Aku akan pergi setelah menyerahkan Kim Won Bong kepadamu. Ke tempat yang tidak bisa ditemukan. Aku butuh uang untuk menata hidupku.

Matsuura : Kau pikir kau penting? Kau hanyalah keparat yang mengkhianati rekanmu. Kau tidak berguna untuk Joseon dan Jepang. Hanya bedebah rendahan.

Seung Jin : Aku mempertaruhkan hidupku. Kita hampir berhasil. Kau ingin berhenti di sini?

Matsuura : Jika kau memainkan trik murahan, keluargamu akan mati. Aku, Matsuura, pasti akan menghancurkan mereka.

*Oke sy baru paham sekarang tujuannya si Seung Jin ini apa.. dia gk bener2 mengkhianati Won Bong. Ingat kan saat Jung Im memberi ide gila, untuk menukar Won Bong dengan sebuah jasad? Nah, pas Jung Im nyetusin ide ini kan, si Seung Jin ada di sana dan memikirkan sesuatu. Jadi intinya, dia menggunakan idenya Jung Im untuk menyelamatkan keluarganya. Dia pura2 akan menyerahkan Won Bong tapi yang diserahkannya adalah Won Bong palsu. Gitu gaes...


Matsuura ke rumah bordil, menemui Kenta yang lagi minum2 ditemani dua wanita penghibur.

Kenta menawari Matsuura minum. Matsuura menolak.

Matsuura : Matahari masih terik. Aku tidak bisa minum.

Kenta : Jika kau tidak minum, pergilah.

Matsuura : Ini tentang Kim Won Bong.Suruh gadis-gadis itu keluar.

Kenta kesal dan menyuruh gadis2nya keluar.


Kenta : Jika kau membuang-buang waktuku, kau akan terima akibatnya.

Matsuura : Kim Seung Jin ingin menyerahkan Kim Won Bong kepadaku. Namun, dia punya satu syarat.

Kenta : Kita harus memberikan apa saja untuknya.

Matsuura : Dia minta 10 dolar dan hak pengampunan.

Kenta marah.

Kenta : Kau tidak bisa memberikan 10 dolar kepada kriminal itu.

Matsuura : Dia tidak akan menyerahkannya kecuali jika dia melihat uang itu. Begitu kita menangkap Kim Won Bong, dia hanya akan punya kesempatan untuk melihat uang itu. Tolong izinkan aku menggunakan dana investigasi untuk Tim Tugas Khusus.

Kenta terpaksa setuju.


Matsuura bergegas pergi. Tanpa ia sadari, Se Joo mengawasinya.


Seung Jin kembali menghubungi Matsuura.

Matsuura : Serahkan Kim Won Bong padaku. Uangnya sudah siap.


Usai bicara dengan Matsuura, Matsuura mengambil pistolnya.

Daiki lewat.

Matsuura : Daiki, hubungi semua tim tugas khusus yang sedang berjaga dan minta bantuan dari Kantor Polisi Jongno.

Daiki bingung, bantuan?


Matsuura berdiri dan menatap pistolnya.

Bersambung ke part 3...

Different Dreams Ep 21-22 Part 1

Sebelumnya...


Seung Jin membawa Matsuura ke sebuah gudang. Disana, seorang pria tergantung dengan kepala tertutup.

Matsuura senang.

"Kim Won Bong, kau akhirnya jatuh ke tanganku!" ucapnya, lalu meninju perut Won Bong.


Episode 21-22 "Apa yang Diinginkan Hati"


Pagi itu, Nam Ok dan Majar berhasil menyusup ke RSU Pemerintah dengan menyamar sebagai dokter.

Sementara itu, Young Jin dan So Min menuju kamar Won Bong.

Polisi yang berjaga, memperhatikan mereka.


Tak lama, So Min keluar lagi dengan langkah terburu-buru. Polisi mencegatnya dan tanya apa yang terjadi. So Min mengatakan, pasien sudah sadar.

Sontak, si polisi langsung berlari pergi. Dan So Min menatapnya dengan tatapan senang.


Si polisi menghubungi Matsuura untuk memberitahukan bahwa Won Bong sudah siuman.


Usai menghubungi Matsuura, dia melihat kedatangan Fukuda. Fukuda langsung berlari menuju kamar Won Bong begitu tahu Won Bong sudah sadar.


Tapi Polisi Militer menghalangi mereka masuk.

Si polii marah, pasien sudah sadar!


Young Jin keluar dan menyuruh Fukuda masuk.


Fukuda masuk, tapi ia melihat Won Bong masih belum siuman.

Young Jin : Pasien yang terluka parah bisa sadar sesekali.

Fukuda : Aku dengar ada cara untuk membangunkannya sementara.

Young Jin : Dia mungkin akan terguncang. Apa ada alasan kau harus melakukannya pada pasien ini?

Fukuda : Dia satu-satunya saksi dan petunjuk. Kurasa Korps Pahlawan dalang dari kasus Kantor Gubernur Joseon dan kasus pembunuhan Pangeran Noda Haijiro.

Young Jin : Menurutmu Pangeran Noda dibunuh? Jadi, kau tidak memercayai laporan autopsiku.

Fukuda : Kami membutuhkan kesaksiannya. Investigasi menemui jalan buntu, jadi, kami tidak punya pilihan.

Young Jin diam. Tapi tak lama kemudian, ia setuju membangunkan Won Bong menggunakan sebuah obat.

Suster melarang Young Jin.

Fukuda : Aku akan bertanggung jawab penuh atas apa yang mungkin terjadi.

Young Jin : Kemungkinan terburuknya, dia bisa mati.


Young Jin pun mulai menyuntikkan cairan ke tubuh Won Bong.

Setelah menerima suntikan itu, Won Bong langsung kejang2.

Fukuda berusaha membangunkan Won Bong.

Young Jin berteriak, meminta obat penenang.

Tapi Won Bong tampak semakin kesakitan.

Young Jin pun melakukan CPR dengan menekan dada Won Bong.

Suster kemudian datang membawa obat penenang, ia terkejut melihat usaha Young Jin.

Beberapa saat kemudian, Won Bong muntah darah dan.... meninggal dunia.


Young Jin menatap Fukuda dengan tatapan marah.

Fukuda syok Won Bong meninggal.

Young Jin menatap Won Bong.


Ternyata Won Bong masih hidup. Sebelumnya, Young Jin memberikan sebuah benda kecil yang dibungkus kain ke tangan Won Bong.

Young Jin memberinya saat ia masuk ke kamar Won Bong bersama So Min.

Young Jin : Tahan dengan gerahammu dan gigitlah saat waktunya tiba. Itu akan tampak seperti darah.

Won Bong : Jika dia mencurigai sesuatu, kau akan kena masalah.

Young Jin : Aku siap untuk itu.

Young Jin lalu menatap So Min. So Min mengangguk dan langsung keluar, memberitahu polisi bahwa Won Bong sudah siuman.

Flashback end...


'Jasad' Won Bong dibawa keluar oleh petugas.

Fukuda dan Young Jin mengikutinya di belakang.

'Jasad' Won Bong terus dibawa ke kamar mayat.


Sementara Fukuda bicara dengan Young Jin.

Fukuda : Kau menduga ini akan terjadi?

Young Jin : Begitulah. Lagi pula dia sekarat. Bahkan jika dia sadar, kau tidak akan pernah mendengar apa pun.

Fukuda : Aku akan bertanggung jawab.

Young Jin : Aku melakukannya karena permintaanmu, tapi kematian pasien tetaplah tanggung jawab dokter.

Fukuda : Young Jin-ssi...

Young Jin : Rumah sakit adalah organisasi independen. Aku tidak ingin Biro Urusan Hukum memerintah kami lagi.

Young Jin kemudian beranjak pergi.


Matsuura tiba di RS. Rekannya sudah menunggunya diluar.

Rekannya memberitahu bahwa Won Bong sudah meninggal.

Matsuura : Kau memeriksa untuk memastikan dia sudah mati?

Rekannya : Dokter yang memeriksanya.

Fukuda menghampiri mereka.

Matsuura tanya, siapa dokter yang bertanggung jawab. Saat tahu itu, Young Jin, ia langsung berlari ke dalam.

Fukuda kembali masuk. Wajahnya menyiratkan ia mencurigai sesuatu.


Matsuura berlari ke kamar mayat.

Tapi pintunya terkunci.

Matsuura marah, Lee Young Jin! Buka pintunya!

Karena pintu tak kunjung dibuka, Matsuura menyuruh Taro mendobraknya. Tapi tepat saat itu, Young Jin membuka pintu.


Matsuura memeriksa satu per satu mayat yang ada di sana.

Ia tak percaya, saat anak buahnya menunjukkan yang mana mayat Won Bong.

Fukuda datang dan menyuruh Matsuura berhenti.


Matsuura mendatangi Young Jin.

"Kau pikir ini sudah berakhir? Aku pastikan akan mencopot..."

"Sudah cukup!" ucap Fukuda.

Matsuura lalu pergi dengan wajah kesal.

Fukuda terdiam sejenak, sebelum akhirnya ia juga pergi.


Di depan kamar mayat, ia berhenti melangkah. Entah apa yang ada di pikirannya.

Dan Young Jin menatap ke pintu.

*Insting Matsuura kuat yaa... Dia gk percaya si tukang listrik meninggal.. Fukuda dari wajahnya juga nunjukin kalau dia tahu Young Jin terlibat. Btw, seandainya Matsuura ini pro ke Joseon, cucok ni setim ama Won Bong.


Young Jin menutup pintu.

Lalu ia mendekat ke lemari pendingin dan membetulkan kain penutup mayat yang disingkap Matsuura tadi.


Fukuda menyuruh Matsuura dan anak buahnya pergi dari RS.

Matsuura marah, Geomsanim!


Kembali ke Young Jin yang masih membetulkan kain putih penutup mayat.

Tiba2, dari bawah ranjang, sebuah kotak terjatuh.

Young Jin langsung jongkok dan menyingkap kainnya.

Ternyata dibawah sana, ada Nam Ok dan Majar yang bersembunyi.

Nam Ok menyuruh Young Jin mengulurkan tangannya, agar ia bisa keluar.


Dari ranjang sebelah, sebuah kotak berjatuhan lagi.

Young Jin menyingkapnya. Won Bong bersembunyi disana.

Young Jin langsung menggenggam tangan Won Bong.

Young Jin : Kau baik-baik saja?

Won Bong : Ya.

Young Jin : Untuk berjaga-jaga, jangan lepas perbannya sampai kau tiba di butik.

Won Bong : Sampai jumpa diluar.


Nam Ok menyuruh Young Jin membantunya keluar. Won Bong pun langsung men-skak Nam Ok. Ia menyuruh Nam Ok diam. Tapi Nam Ok terus saja bicara. Mereka berdebat. Young Jin tersenyum melihat Won Bong.


Sekarang, Nam Ok dan Majar membawa Won Bong keluar dari RSU Pemerintah.

Young Jin melihat kepergian mereka.


Won Bong sudah berada di ruang rahasia, bersama Jung Im, Nam Ok dan Majar.

Jung Im membuka perban Won Bong.

Perlahan, Won Bong membuka matanya. Tapi kemudian, ia memejamkannya lagi.

Jung Im menangis.

Won Bong membuka matanya dan melihat Jung Im menangis.


Nam Ok juga menangis. Tapi kemudian ia tersenyum pada Won Bong.

Majar minta maaf pada Won Bong karena bom rakitannya lah yang sudah melukai Won Bong. Tapi Won Bong bilang tak apa.


Jung Im lalu mencium tangan Won Bong.

Won Bong meminta Jung Im berhenti menangis.

Jung Im mengerti. Ia menghapus tangisnya, lalu membersihkan luka di wajah Won Bong.

Bersambung ke part 2...