• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 78 Part 2

Sebelumnya...

Sy ngerasa kasihan sama Hwi Kyung... Apalagi entar setelah dia tahu siapa Na Yeon, dia tetap tulus ke Na Yeon dan menjaga rahasia Na Yeon. Buat yang penasaran kapan Hwi Kyung tahu semuanya, bentar lagi ya gaes....


Joong Dae keluar dari dapur dan mendapati Se Gwang sedang menata meja. Kesal melihat Se Gwang, Joong Dae menyuruh Se Gwang pergi karena ia mau meletakkan dua piring berisi lauk

buatannya. Ia menyebut Se Gwang menghalangi jalannya. Se Gwang membalas dengan mengatakan sebaliknya.


Se Gwang lalu mengambil dua lauk buatan Joong Dae dan meletakkannya di meja Geum Bong.

Sontak, Joong Dae sewot dan menggeser lauknya ke meja Mal Sook sembari mengatakan, orang tua harus mendapat lauk lebih baik.

"Wanita hamil lebih penting!" balas Se Gwang.

"Tumis daging sapi dan omelet keju, aku membuatnya untuk Bu Yang!" ucap Joong Dae.

"Kau suka Bu Yang, kan?" tanya Se Gwang.


Mendengar itu, Joong Dae panik dan langsung membekap mulut Se Gwang.

Mal Sook keluar. Se Gwang pun menyingkirkan tangan Joong Dae dari mulutnya dan mau bicara.

Se Gwang : Ibu....

Joong Dae kembali membekap Se Gwang.

Mal Sook : Kalian sedang apa? Dan kau.... Mal Sook menunjuk Se Gwang, ".... berhenti memanggilku ibu!"

Mal Sook lalu melihat makanan di meja.

Mal Sook : Kau membuat keributan di dapurku dan lihat ini! Kau membuat kulkasku kosong.


Mal Sook lantas duduk. Tak lama, Eun Bong dan Geum Bong datang.

Joong Dae mau bicara, kalau ia membuat tumis daging sapi dan omelet keju untuk Mal Sook tapi Se Gwang bicara duluan dan mengatakan ia membuat tumis daging sapi dan omelet keju untuk Geum Bong.

Geum Bong tersenyum, kau membuat semua ini?

Se Gwang : Tentu saja aku yang membuat.


Eun Bong : Sunbae, kau tidak membuat apa-apa?

Mereka mulai makan tapi tiba2 saja, Geum Bong mual2. Sontak, Mal Sook sewot dan langsung memukul punggung Geum Bong.

Mal Sook : Bisa-bisanya kau, seorang gadis yang masih sendiri, tapi hamil dan mual2 di pagi hari di depanku!


Geum Bong ngambek dan masuk ke kamarnya. Se Gwang menyusul Geum Bong dan mengajaknya pindah.

Geum Bong : Kemana? Kau punya uang?

Se Gwang : Tidak. Bagaimana denganmu?

Geum Bong : Memangnya aku terlihat punya uang? Berarti kita tidak bisa pindah.

Se Gwang : Aku memikirkan satu tempat sekarang.

Geum Bong : Dimana?


Di rumahnya, Man Jung sibuk menyantap lauk buatan Pak Heo. Pak Heo kemudian meletakkan sup di atas meja dan meminta Man Jung menikmati makanan buatannya. Tap saat mau mencicipi supnya, ia menemukan sehelai rambut di supnya. Pak Heo beralasan, itu adalah resep terbaru yang ia dapatkan.

Man Jung : Kau tidak tahu? Menemukan rambut di makananku, adalah hal yang paling kubenci.


Man Jung lalu membuang supnya.

Pak Heo marah.

Pak Heo : Apa yang kau lakukan! Bagaimana bisa kau membuang semuanya! Kau tahu membuang makanan adalah hal yang paling kubenci! Kita bercerai karena itu dan kau masih tidak berubah.

Mendengar itu, Man Jung kesal dan mengusir Pak Heo. Pak Heo pun pergi.


Man Jung lalu pergi ke tokonya. Baru sampai tokonya, ia sudah kedatangan beberapa pelanggan ibu2 tapi lantaran tidak melihat Pak Heo, ibu2 itu batal terapi dan mau pergi.

Man Jung pun meminta ibu2 itu dan bergegas menghubungi Pak Heo.


Konferensi pers dimulai. Se Jin memberikan penjelasan dengan wajah yang penuh penyesalan.

Se Jin : Aku tidak akan membuat penjelasan. Membuang nenekku yang sakit, adalah sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan seorang manusia. Aku menyesal atas apa yang sudah kulakukan.

Dari depan pintu, Yoo Kyung, Kyung Wan, Tae Joon dan Hwi Kyung menyaksikannya.

Se Jin lantas berlutut dan menangis.

Para reporter meminta penjelasan kenapa Se Jin melakukannya.

Se Jin : Sejujurya, penyakit nenekku berkembang lebih cepat dan kondisinya memburuk dengan sangat cepat. Ibuku memiliki banyak luka. Ibu kandungnya terusir karena nenekku. Ibuku hidup dengan rasa sakit sepanjang hidupnya dan nenek membuat  tuduhan palsu terhadap ibuku yang sudah menderita. Setiap hari adalah mimpi buruk dan pertempuran. Aku tidak tahan  melihat ibuku menderita. Dan aku bertindak berdasarkan dorongan hatiku dan melakukan sesuatu yang mengerikan. Maafkan aku.


Yoo Kyung menitikkan air mata mendengarnya. Hwi Kyung menatap tajam Yoo Kyung dan kesal mendengar jawaban Se Jin.


Kyung Wan ikut berlutut. Se Jin terkejut, Appa....

Sementara Tae Joon yang kasihan pada Se Jin, memilih keluar karena tidak tahan melihat drama keluarga Se Jin.

Kyung Wan : Anak-anak adalah cermin dari orang tuanya. Kesalahan anakku adalah kesalahanku. Aku memberi contoh yang buruk, dan aku tidak mengajarinya dengan benar.

Se Jin : Tidak. Ini salahku!

Kyung Wan : Tidak! Dosaku lebih besar karena tidak mengajarinya.

Se Jin : Apa yang kau lakukan, ayah!


Na Yeon muncul dan dia kesal melihat pemandangan itu.


Pak Ko, Pak Bae dan Soran melihat artikel permintaan maaf Se Jin. Pak Bae tidak menyangka, Se Jin yang semula mendapat kritik langsung mendapatkan simpati masyarakat. Soran kesal dan menghujat Se Jin. Ia tetap tidak terima Se Jin membuang Young Sook.

Hwi Kyung keluar dari ruangannya. Pak Ko yang melihat Hwi Kyung sontak berdiri dan memberitahu kedua rekannya.

Hwi Kyung menyuruh mereka siap2 untuk meeting satu jam lagi, lalu kembali lagi ke ruangannya.


Se Jin minta maaf pada ayahnya. Yoo Kyung memuji Kyung Wan. Ia mengaku, tidak menyangka Kyung Wan akan ikut berlutut.

Yoo Kyung : Aku berjuang menahan air mata. Aku tidak menyangka kau sepeduli itu pada Se Jin. Aku menikahi pria yang tepat.

Kyung Wan : Berhenti bicara omong kosong dan awasi Se Jin mulai sekarang.

Se Jin : Maaf, ayah.

Kyung Wan lantas menyuruh Se Jin melupakan posisi sebagai Wakil Direktur.

Yoo Kyung tak setuju. Tapi Kyung Wan yang tak mau ada masalah lagi, kekeuh mau Se Jin resign.


Sembari menunggu Dong Jin di kantor, Sung Joo menghubungi orang suruhannya.

Sung Joo : Aku tidak bisa melewatkan kesempatan seperti ini. Keluarga Baekdo terus memberiku kabar baik. Ambillah sebelum Park Yoo Kyung mengambilnya. Bahkan jangan ragu untuk sesaat.

Dong Jin kemudian datang dan Sung Joo langsung menyudahi pembicaraannya.

Dong Jin : Kapan kau datang?

Sung Joo : Rapatmu sudah selesai?

Dong Jin : Apakah kau menunggu lama? Kenapa kau tidak memanggilku?

Sung Joo : Tidak masalah. Sekarang putri kami satu-satunya sudah menikah, itu agak menyenangkan untuk iseng menunggu suamiku.

Dong Jin : Sekarang Do Hee sudah menikah dan kau jadi lebih sering bicara.

Sung Joo : Benarkah?


Young Sook menghubungi Sung Joo. Young Sook minta Sung Joo ke rumahnya karena ia mau mengenalkan Yoon Ae ke Sung Joo. Ia yakin, Sung Joo akan akrab dengan Yoon Ae.

Sung Joo : Benarkah? Aku ingin sekali bertemu Yunae.


Se Jin dan orang tuanya beranjak keluar dari gedung Baekdo. Se Jin nampak senang dan terus merangkul ayahnya. Sang ayah tersenyum melihat Se Jin merangkulnya.


Na Yeon lalu muncul di belakang mereka. Ia menatap mereka dengan tatapan kesal. Tangannya memegang sebuah amplop.


Sekarang, Yoo Kyung sudah berada di kamarnya lagi. Ia menghubungi seseorang dan meyakinkan orang itu bahwa saham Baekdo akan kembali naik.


Usai bicara di telpon, Yoo Kyung menemukan amplop di mejanya. Ia membukanya dan terkejut melihat isinya adalah hasil tes DNA Kyung Wan dan Na Yeon.


Bersambung....

The Promise Ep 78 Part 1

Sebelumnya....

Sebelum mulai, nyanyi dulu aaaah.... Kepompong2 kupu, kasihan deh lo... LOL LOL.... Suka banget episode ini... Akhirnya Se Jin dan emaknya kena batunya lagi,, masuk perangkap sendiri.....


Yoo Kyung yang baru saja masuk rumahnya, dikejutkan dengan sosok Young Sook yang berdiri tegak di depannya. Yoo Kyung langsung syok. Ia melihat Young Sook kayak lagi ngeliat hantu.

Melihat Yoo Kyung syok, Na Yeon langsung mendekati Yoo Kyung dan tanya, apa Yoo Kyung baik-baik saja. Yoo Kyung pun minta penjelasan kenapa Young Sook bisa pulang.

Na Yeon : Syukurlah, aku menemukan ibu.

Young Sook : Dimana? Dimana kau menemukannya?

Na Yeon : Orang yang merawatnya menghubungiku saat berita Se Jin.


Young Sook lantas mendekati Yoo Kyung sembari tersenyum lebar. Ia memegang tangan Yoo Kyung.

Young Sook : Kenapa wajahmu sangat pucat? Kau sakit? Kau demam?

Young Sook meletakkan tangannya di kening Yoo Kyung tapi Yoo Kyung menepis tangan Young Sook dengan kasar.

Young Sook pun kesal.


Young Sook : Yoo Kyung-ah, kau tahu apa yang dikatakan teman-teman di kelas kita? Kau seperti ular karena kau sangat dingin! Jangan seperti itu karena kau kaya!

Young Sook lalu masuk ke kamarnya.

Na Yeon memberi penjelasan ke Yoo Kyung, kalau kondisi Young Sook semakin memburuk karena syok.


Stress, Yoo Kyung teriak memanggil pembantunya, minta dibawakan air dingin.

Yoo Kyung lantas duduk di sofa.

Pembantunya Young Sook , Ajumma Lee, datang dan tanya minum dingin apa yang Yoo Kyung mau.

Yoo Kyung kaget melihat Ajumma Lee. Ajumma Lee bergegas ke dapur, mengambil minuman untuk Yoo Kyung.

Na Yeon : Aku menyuruhnya kembali.


Yoo Kyung marah, siapa yang suruh! Apa kau tahu apa yang sudah dia lakukan! Dia mencuri cincinku!

Na Yeon lantas duduk di sofa.

Na Yeon : Maksudmu.... cincin ini?

Na Yeon menunjukkan cincin yang dimaksud Yoo Kyung. Yoo Kyung pun tambah pucat. Wajahnya semakin memucat ketika pembantunya datang membawa tas besar.


Yoo Kyung marah saat Na Yeon mengaku memecat pembantunya.

Na Yeon : Dia memiliki cincin ini jadi aku menginterogasinya. Dia bilang, kau yang memberikan ini sebagai hadiah. Apa yang dia katakan sangat konyol. Dia bilang, kau menyuruhnya meletakkan cincin ini di meja Ajumma Lee dan dia mendapatkan cincin ini sebagai hadiah. Berani sekali dia memfitnahmu seperti itu.

Tak mau disalahkan, Yoo Kyung cuci tangan. Ia mengusir pembantunya.


Ajumma Lee lantas datang membawakan minuman. Setelah meletakkan air putih di meja, ia kembali ke dapur.

Yoo Kyung memperingatkan Na Yeon, bahwa dia lah yang berhak memutuskan siapa yang boleh dan tidak bekerja di rumahnya karena rumah itu rumahnya.

Na Yeon : Maaf, Hyeongnim. Aku melakukannya karena kupikir ini mendesak. Ibu baru saja melalui hal berat. Dokternya bilang, dia harus berada di lingkungan yang tidak asing baginya dan berada di tengah-tengah orang yang mengenalnya agar kondisinya kembali normal.

Yoo Kyung yang syok, tidak tahu harus mengatakan apalagi dan bergegas masuk kamarnya.


Na Yeon menatap kepergian Yoo Kyung dengan senyum 'evil'nya.


Di kamarnya, Yoo Kyung berusaha menghubungi Se Jin tapi ponsel Se Jin mati.

Yoo Kyung pun gregetan.

*Wkwkwkwkwkwkwk.....


Se Jin sendiri menenangkan dirinya di bar. Tak lama kemudian, Tae Joon datang saat ia tengah meminum minumannya. Tae Joon pun langsung mengambil botol minuman Se Jin dan menyuruh

Se Jin berhenti, tapi Se Jin tidak mau dan merebut botolnya kembali.

Se Jin : Aku akan menghabiskan minuman ini, lalu mati. Jadi tinggalkan aku sendirian.

Tae Joon : Lalu kenapa kau melakukan itu!

Se Jin : Kau berpikir kalau aku mengerikan, kan? Kau berpikir aku monster, kan? Wanita yang tidak berperasaan, mencampakkan neneknya yang mengidap demensia. Sampah di bumi! Sepotong sampah! Itulah yang ada dipikiranmu, kan?

Tae Joon : Lalu kenapa kau melakukannya!

Se Jin : Kenapa? Kau tahu betapa sengsaranya aku dan ibu dibuat nenek? Ayahku tidak tahu apa-apa dan omongan nenek membuat pikirannya kacau. Jadi bagaimana aku bisa diam saja?

Tae Joon : Kau harusnya mencari jalan lain. Kenapa kau terus mengecewakanku?

Se Jin : Baik! Aku orang yang mengerikan jadi berhentilah menatapku begitu dan pergi!


Se Jin kemudian menangis dan berkata, ayahnya akan segera meninggalkannya. Se Jin bilang, Kyung Wan adalah ayah yang baik

Se Jin : .... tapi dia akan segera pergi dariku. Jadi kau pergilah juga. Pergi!

Tae Joon lantas mengajak Se Jin pulang. Tapi Se Jin menolak dan mengaku bisa pulang sendiri. Se Jin lalu kembali menangis.


Kyung Wan buru-buru pulang ke rumah setelah mendengar kabar Young Sook sudah kembali.

Kyung Wan menanyakan Young Sook pada Hwi Kyung dan Na Yeon. Hwi Kyung bilang Young Sook ada di kamar.

Kyung Wan mengaku lega Young Sook pulang ke rumah dengan selamat dan berterima kasih pada Na Yeon.

Lalu Kyung Wan mengajak mereka bicara setelah ia menemui Young Sook.


Kyung Wan ke kamar Young Sook. Young Sook menyapanya dengan gembira. Kyung Wan yang merasa bersalah atas perbuatan Se Jin, berlutut meminta maaf.

Young Sook terkejut dan menyuruh Kyung Wan berdiri.

Young Sook bilang dia baik-baik saja. Tapi kemudian, Young Sook minta Kyung Wan tidak menyakiti Yoon Ae lagi.

Young Sook : Dia pantas mendapatkan perhatianmu.

Kyung Wan terpengarah Young Sook menyebut nama Yoon Ae lagi.


Hwi Kyung kemudian masuk dan menjelaskan kondisi ibunya. Hwi Kyung bilang, penyakit ibunya bertambah buruk karena syok berat.

Kyung Wan pun berkata, akan membayar untuk perbuatan Se Jin.

Hwi Kyung menghela nafas lalu membantu Kyung Wan berdiri.


Kyung Wan masuk ke kamarnya dan mendapati istrinya sedang tiduran.

Kyung Wan : Kau tahu kan?

Yoo Kyung diam saja.

Kyung Wan : Aku bertanya padamu. Kau tahu pelakuya Se Jin, kan?

Kesal, Yoo Kyung pun bangun dan mengakui ia yang salah, bukan Se Jin.

Yoo Kyung : Apa kau tahu bagaimana ibunya Hwi Kyung membuatku gila? Dia menyerangku setidaknya 12 kali dalam sehari! Aku mengalami hari yang sulit dan aku tidak bisa menanganinya, jadi

Se Jin melakukan itu. Dia melakukannya untukku!

Kyung Wan marah, kau sebut itu penjelasan!

Yoo Kyung : Kau juga dengar, kan? Kau dengar dia bicara omong kosong! Dia berbicara tentang Yoon Ae setiap hari dan membuatku tidak nyaman, jadi bagaimana aku bisa menahannya?


Kyung Wan : Tidak seorang pun bisa menerima penjelasanmu! Kau merusak Se Jin!

Yoo Kyung : Baik. Aku akan menanggung akibatnya jadi jangan katakan apapun untuk Se Jin. Jangan benci Se Jin. Dia membuatku sedih. Aku akan menanggung akibatnya. Aku yang akan menerima kesalahan!


Tae Joon dan Se Jin tiba di rumah dan bertemu Hwi Kyung dan Na Yeon di ruang tengah. Tae Joon memberitahu mereka, kalau Se Jin habis minum. Tae Joon juga minta maaf pada Hwi Kyung atas kelakuan Se Jin.

Se Jin : Kenapa kau minta maaf Tae Joon-ah? Apa kau melakukan kesalahan?

Tae Joon : Ada apa denganmu?

Se Jin : Akulah yang bersalah! Jika ada yang harus minta maaf, itu aku! Dan jika ada yang harus dihukum, itu aku!

Tae Joon : Se Jin, berhenti.

Hwi Kyung yang malas ribut, menyuruh Tae Joon membawa Se Jin ke kamar.


Tapi Se Jin malah mengajak Hwi Kyung ribut.

Se Jin : Paman tahu apa yang kurasakan? Apa kau tahu bagaimana perasaanku? Aku membuang nenek! Aku membuangnya sendiri dan berpura-pura tidak tahu! Aku munafik! Menurut paman, kenapa aku melakukannya? Paman tidak bisa melihat bagaimana hancurnya aku! Kau tidak tahu bagaimana nenek mengancam aku dan ibuku!

Plaaak! Hwi Kyung yang sudah tidak tahan lagi, menampar Se Jin. Tae Joon kaget melihatnya.


Hwi Kyung : Dengarkan baik-baik. Apapun yang kau lakukan, aku tidak mengatakan apapun sampai sekarang. Kau tau kenapa? Karena kau keponakanku! Aku menahan kemarahanku dan merasa tertekan! Tapi ini berbeda. Jika kau menyentuh ibuku lagi, kau tidak akan lepas semudah ini.

Hwi Kyung lalu beranjak ke atas.


Na Yeon ke dapur, menyeduh teh dan menuangkannya ke dua cangkir.


Sementara Se Jin sudah tertidur.


Tae Joon lalu beranjak keluar dan bertemu Na Yeon di depan pintu.

Na Yeon : Berikan ini padanya dan biarkan dia tidur. Ini akan membuatnya tenang.

Tae Joon : Terima kasih tapi bisakah kita bicara?


Tae Joon mengajak Na Yeon ke taman.. *Lihat backgroudnya, kek nya ni taman cukup jauh dari kediaman Hwi Kyung.

Tae Joon tanya, apa Na Yeon yang memberi tahu reporter soal Se Jin.

Na Yeon : Baiklah, siapapun itu, bukankah faktanya apa yang dilakukan Se Jin tidak bisa dipercaya?

Tae Joon : Apa manfaatnya untukmu menghancurkan Se Jin?

Na Yeon : Jaga bicaramu. Aku tidak pernah menghancurkan Jang Se Jin. Dia selalu masuk ke dalam perangkap yang dibuatnya sendiri.

Tae Joon : Na Yeon, berhentilah. Aku mohon.


Na Yeon yang tadinya duduk di bangku taman, kini berdiri dan menatap Tae Joon.

Na Yeon : Kang Tae Joon, kau terlihat menyedihkan sekarang. Dan itu sedikit mempengaruhiku. Jadi jangan minta aku berhenti membuatmu tampak menyedihkan.

Na Yeon lantas beranjak pergi.


Na Yeon masuk ke kamar dan mendapati Hwi Kyung duduk di meja. Na Yeon yang canggung, langsung beranjak ke kasur dan membereskan kasur. Hwi Kyung tanya, Na Yeon darimana. Na Yeon berbohong. Ia mengaku habis dari kamar Yougng Sook. Na Yeon lalu berkata, ia akan tidur di kamar Young Sook.

Hwi Kyung mencegah Na Yeon. Ia minta Na Yeon tidur bersamanya. Tapi Na Yeon menolak. Hwi Kyung tidak memaksa Na Yeon lagi dan mengizinkan Na Yeon tidur bersama ibunya.

Saat Na Yeon hendak keluar, Hwi Kyung memanggilnya lagi. Hwi Kyung ingin mengatakan sesuatu tapi dia mengurungkannya dan akhirnya hanya mengucapkan selamat malam.


Paginya, Hwi Kyung mendapati kemejanya sudah siap di kasur.

Lalu Hwi Kyung memeriksa lacinya dan tidak menemukan surat registrasi pernikahan mereka.


Na Yeon kemudian masuk dan mengajaknya sarapan.

Hwi Kyung tanya, apa Na Yeon sudah mendaftarkan pernikahan mereka. Na Yeon berbohong lagi. Ia mengaku sudah mendaftarkannya.

Na Yeon kemudian beranjak keluar.


Hwi Kyung teringat saat dia mendatangi kantor pelaporan dan pendaftaran pernikahan. Petugas mengatakan, pernikahan Hwi Kyung belum terdaftar.

Sontak Hwi Kyung kecewa.


Kyung Wan dan Yoo Kyung ke ruang makan dan terkejut melihat Young Sook makan duluan, ditemani Na Yeon.

Na Yeon minta maaf dan mengaku, ia sengaja membiarkan Young Sook makan duluan karena Young Sook mengaku kelaparan.

Na Yeon lalu beranjak ke dapur. Hwi Kyung kemudian datang dan duduk disamping ibunya.


Hwi Kyung : Ibu, kau benar-benar lapar?

Young Sook : Aku kelaparan sejak kemarin.

Hwi Kyung : Siapa yang membuatmu kelaparan? Aku pastikan makananmu akan datang tepat waktu jadi nikmati makananmu.


Na Yeon keluar dari dapur, membawa egg roll.

Young Sook memanggil Na Yeon Yoon Ae dan meminta tambahan nasi.

Sontak Yoo Kyung kesal nama Yoon Ae disebut2 lagi.

Na Yeon : Jangan cemas. Kata dokter, dia mungkin kebingungan membedakan masa lalunya dan situasi sekarang.

Na Yeon lantas meminta Young Sook menunggu dan langsung ke dapur mengambil nasi.


Tak lama kemudian, Tae Joon bergabung dengan mereka. Kyung Wan menanyakan Se Jin. Yoo Kyung minta Kyung Wan membiarkan Se Jin sendiri dulu. Yoo Kyung beralasan, tidak bagus bagi kesehatan kalau makan makan sedang emosi.

Kyung Wan menyuruh Tae Joon memanggil Se Jin.

Tae Joon mau beranjak, tapi Na Yeon menyuruhnya duduk dan pergi ke atas memanggil Se Jin.


Na Yeon masuk ke kamar Se Jin dan melihat Se Jin minum2.

Se Jin : Jika kau datang menyuruhku sarapan, pergilah.


Se Jin kemudian turun. Kyung Wan menyuruh Se Jin bersiap untuk konferensi pers siang nanti.

Se Jin kaget, appa....


Yoo Kyung tak setuju. Ia menganggap masalah sudah selesai dengan kembalinya Young Sook.

Kyung Wan kekeuh, menyuruh Se Jin datang ke kantor, untuk berlutut meminta maaf di hadapan media.

Kyung Wan lalu pergi tanpa sarapan. Yoo Kyung bergegas mengejar Kyung Wan.

Bersambung ke part 2....