• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 11-12 Part 2

Sebelumnya...


Hiroshi resmi diangkat sebagai Direktur RSU Pemerintah menggantikan Taro, oleh Saito, Gubernur Jenderal Joseon.


Kenta dan Oda sedang membahas kematian Tae Joon. Oda yakin, pasukan kemerdekaan Joseon akan mencari sumber dana lain.

Oda : Mereka seperti boneka tanpa uang.

Kenta : Benar. Ini pertarungan uang. Uang untuk membeli amunisi bagi gerakan kemerdekaan. Aku dengar mereka kini menggalang dana di Hawaii.

Oda : Itu tidak cukup bagi Lee Seung Man untuk melobi Amerika. Kita harus berkonsentrasi pada galangan dana mereka yang ada di dalam Joseon.

Kenta : Sungguh? Kau bilang kita?

Oda : Ya, kita. Kita masuk akademi militer bersama. Kau aku, dan Hiroshi. Kita memutuskan akan bertemu lagi saat mencapai puncak.

Kenta : Memutuskan apa? Ini bukan seperti "Romance of the Three Kingdoms". Kalau dipikir-pikir, Hiroshi selalu menjadi yang terdepan. Letnan Jenderal adalah direktur Rumah Sakit Umum Pemerintah. Secara teknis, dia tepat di bawah letnan jenderal.


Majar dan Young Jin tiba di Stasiun Gyeongseong.

Young Jin berbisik, meminta Majar tidak bicara bahasa Joseon selain dengannya. Majar mengerti.


Keduanya lantas keluar dari Stasiun. Di pintu keluar, mereka diperiksa terlebih dahulu oleh penjaga.

Polisi bertugas memeriksa identitas Young Jin. Young Jin menjelaskan pada mereka, bahwa Majar baru pertama kali mengunjungi Gyeongseong dan akan segera mendapatkan sertifikasi pendaftaran orang asing. Polisi yang memeriksa mereka, melirik atasannya.


Si atasan, menanyakan kewarganegaraan Majar.

Majar pura2 tidak mengerti bahasa mereka dan menjawabnya dengan Bahasa Rusia.

Young Jin : Dia dari Rusia.

Atasan : Ada urusan apa dia datang ke Gyeongseong?

Young Jin : Aku harus memberitahumu soal itu?

Atasan : Apa alasannya hingga kau tidak bisa memberitahuku?

Young Jin : Dia penjahit. Dia membuat jas. Dia akan membuka toko jahit di Gyeongseong.

Atasan : Kami akan memeriksa tasmu.


Young Jin memberikan tasnya. Si atasan menggeleng dan menunjuk ke arah tas Majar. Majar meletakkan tas nya di meja. Pria itu mengambil tas Majar dengan kasar dan memeriksanya dan menemukan tumpukan baju serta benang disana. Tak percaya begitu saja, pria itu membongkar tumpukan baju dan menemukan alat pembuat bom.

"Apa ini?"

Majar gugup. Hampir saja ia menjawab. Tapi Young Jin buru2 menjelaskannya. Young Jin bilang itu besi panas.

"Kau bilang dia penjahit."

"Dia membuat jas dan sepatu. Dia membuat sepatu tanpa menjahit bagian atasnya. Dia menggunakan besi untuk melelehkan lem." jawab Young Jin.


Pria itu mengembalikan tas Majar. Lalu ia tersenyum pada Young Jin dan mengembalikan identitas Young Jin serta mengucapkan selamat datang.

Young Jin tersenyum dan bergegas pergi. Majar mengambil tasnya dan langsung mengikuti Young Jin.


Setelah mereka pergi, pria itu melapor pada Matsuura.

"Ini Taro. Lee Young Jin datang ke Gyeongseong. Dia membawa orang Korea-Rusia."

*Jadi Direktur RS Pemerintahan yg dibunuh Hiroshi bukan Taro toh... Sy pikir Taro, abis mukanya agak susah sy bedakan.

"Adakah yang mencurigakan?" tanya Matsuura.

"Aku memeriksa tasnya, tapi tidak ada yang mencurigakan." jawab Taro.

"Baiklah. Pastikan kau memeriksa semua orang dari Manchuria." ucap Matsuura.


Usai bicara dengan Taro, Matsuura menemui Daiki.

Matsuura : Kenapa Lee Young Jin datang ke Gyeongseong tanpa menuju Shanghai?

Daiki : Lee Young Jin kembali?

Matsuura : Siapa yang bersama Jenderal Hiroshi?

Daiki : Kimura bersamanya.

Matsuura kesal, beri tahu aku begitu Kimura kembali.

Daiki mengerti. Matsuura bergegas pergi.


Won Bong di Shanghai. Seorang pria mengawasinya dari kejauhan saat ia bertemu dengan Kim Goo di sebuah restoran.


Kim Goo : Sudah lima atau enam tahun? Dia bilang Kim Kyu Sik mengirimnya kemari. Dia baru saja datang dan bilang ingin melakukan sesuatu di KPG.

Won Bong : Kau memberinya peran?

Kim Goo : Tidak. Aku mengawasinya sekitar satu setengah tahun. Aku memberinya beberapa informasi palsu dan memeriksa pergerakan Kantor Gubernur Joseon.

Won Bong : Young Jin dan KPG terlalu gegabah.

Kim Goo : Begitu kita yakin dia bukan mata-mata, dia memberikan informasi kepada kita. Pesta kecil pengusaha pro-Jepang. Tidak ada yang siap, jadi, kita biarkan saja. Tapi kita memeriksa daftar tamu pesta. Ternyata itu sama persis.

Won Bong : Bisa saja itu umpan. Untuk mendapatkan kepercayaanmu.


Kim Goo : Semua kepercayaan melibatkan risiko.

Won Bong : Apa tujuan Korps Patriotik Korea? Apa yang Young Jin sebenarnya lakukan di Gyeongseong?

Kim Goo : Hanya karena kau memercayakan setengah dari dana itu kepadaku, bukan berarti jalan kita sama.

Won Bong : Aku tahu jalan kita berbeda.

Kim Goo : Kalau begitu, kenapa kau menanyaiku tentang Young Jin?

Won Bong tersenyum, hanya karena penasaran.

Kim Goo membalas senyuman Won Bong.


Kim Goo lantas menyuruh Won Bong ke Imcheonggak di Andong.

Kim Goo : Kau akan menemui putra Seokju, Donggu, di sana. Dia baru saja kembali ke Andong. Dia akan membantumu.


Won Bong tersenyum. Lalu ia berdiri dan meletakkan tas besar di atas meja.

Won Bong : Sampai jumpa lagi.

Won Bong kemudian pergi.


Young Jin ke RSU Pemerintah. Dari kejauhan, Fukuda menatap Young Jin, dalam mobilnya.


Fukuda kemudian melihat seorang pria yang entah mengawasi Young Jin atau dirinya. Pria itu, Kimura, orangnya Hiroshi.

Setelah Young Jin masuk, Kimura bergegas pergi.

Fukuda teringat kesalahpahamannya dengan Young Jin di Shanghai.

Flashback...


Young Jin marah, ia tanya apa Fukuda sedang mencoba memanfaatkannya untuk menemukan Tae Joon.

Fukuda berusaha menjelaskan, tapi Young Jin tak mau mendengar.

Young Jin : Apa itu alasannya kau bersikap baik kepadaku?

Flashback end...


Fukuda lalu teringat kata2 Hiroshi.

Hiroshi : Fukuda, bisakah aku memercayaimu? Suatu hari nanti, kau harus melakukan sesuatu untukku dan Young Jin.


Fukuda menemui Oda.

Fukuda : Aku akan bertanggung jawab.

Oda : Aku sudah bilang selidiki, tapi kau malah ingin terus melindunginya?

Fukuda : Aku telah mengawasi Inspektur Kepala Matsuura selama beberapa hari. Aku harus mengakui dia inspektur yang kompeten. Masalahnya dia menggunakan kemampuannya untuk mengendalikan Biro Urusan Pengadilan dan polisi militer. Akan kubuat dia memercayaiku.

Matsuura : Itu tidak akan mudah.

Fukuda : Sesuatu yang tidak terkendali akan terjadi jika tidak kulakukan. Tolong izinkan aku memimpin Satuan Tugas Khusus.

Oda : Apa ini tentang Lee Young Jin? Aku tahu Matsuura sedang mengorek kejahatan Hiroshi. Jika kau mengatakan itu karena mencemaskan Lee Young Jin dan Hiroshi...

Fukuda membantah, tidak, bukan begitu.

Oda tersenyum, bagus. Aku akan pergi menemui Kenta.


Malam pun tiba. Young Jin duduk bersama Hiroshi. Hyun Ok kemudian datang membawakan camilan.

Hyun Ok : Perjalanan yang begitu jauh pasti membuatmu lelah. Ini. Silakan coba.

Young Jin : Ada sesuatu yang ingin kukatakan pada Ayah. Aku ingin bekerja di Rumah Sakit Pemerintah Joseon.

Hiroshi : Dahulu kau tidak mau. Kenapa tiba-tiba berubah pikiran?

Young Jin : Orang berubah. Aku ingin merasa tenang dalam hidup.

Hyun Ok gembira mendengarnya.

Hyun Ok : Akan lebih bagus jika kau bekerja untuk direktur. Kau pasti akan merasa tenang. Sebenarnya, kami sudah membicarakan ini sebelumnya. Begitu kau kembali, kami akan mengizinkanmu kerja di rumah sakit.

Young Jin senang.


Sekembalinya ke kamar, Young Jin melihat tulisan di halaman pertama buku Bluebird nya.

"Aku mengizinkan Bluebird"


Lalu ia ingat kata2 Won Bong saat mereka di Manchuria.

Young Jin : Sampai jumpa di Gyeongseong. Kita akan mulai dari sana.

Terakhir, ia ingat saat mereka berjabat tangan di stasiun Manchuria.


Young Jin lalu menutup buku bluebird nya.


Ishida mulai memeriksa isi kendi minuman yang diberikan Hiroshi pada Direktur RS.

Bersambung ke part 3....

Different Dreams Ep 11-12 Part 1

Sebelumnya...

Banyak drama baru yang bagus... yg nunggu sinopsis drama barunya Mamas L sama Shin Hye Sun, sabar ya... kemungkinan sy baru post minggu depan...


Won Bong dan Young Jin keluar dari sebuah toko.

Young Jin tersenyum menatap Won Bong.


-Episode 11 Awal yang Baru-


Won Bong cs mulai menyelinap ke markas Murai.

Seung Jin dan Majar menarik sebuah gerobak ke dalam terowongan. Saat Tentara Murai memergoki mereka, mereka bergegas kabur.


Dua tentara memeriksa gerobak yang dibawa Seung Jin dan Majar.

Mereka terkejut melihat jasad teman mereka di dalam sana. Seorang dari mereka, membunyikan peluit, memanggil rekan2 mereka. Seorangnya lagi kembali melihat jasad rekan mereka dan menemukan sebuah bom disana.

"Berlindung!" teriak salah salah satu dari mereka.

Mereka pun berlarian keluar terowongan untuk menyelamatkan diri tapi bom keburu meledak.


Gwang Sim dan 3 rekannya sesama milisi, menembaki para tentara Kwantung.

Won Bong dan Young Jin menyelinap ke ruangan lain dan langsung menembaki tentara jaga disana.


Nam Ok mengambil spot di balik bebatuan dan mulai menembaki satu per satu tentara.


Won Bong nyaris saja tertembak, tapi untunglah ia sempat menghindari peluru yang dimuntahkan satu tentara Kwantung dari atas.

Won Bong lantas dengan cepat, menembak tentara itu.


Setelah itu, ia dan Young Jin merangsek ke dalam, menuju tempat Murai berdiam.

Murai terbangun saat mendengar suara tembakan.


Young Jin terus menembaki setiap tentara yang ia temui.


Setelah itu, Won Bong dan Young Jin langsung mencari Murai. Tapi sampai di depan pintu ruangan Murai, mereka dihujani tembakan yang dimuntahkan Murai dari dalam.

Won Bong pun langsung mendorong Young Jin ke dinding dan melindunginya.


Diluar, Nam Ok membidik Murai dan menembaknya. Tapi peluru Nam Ok meleset. Nam Ok kesal setengah mati.


Setelah tembakan di pintu berhenti, Won Bong masuk duluan ke dalam dan baku hantam dengan Murai. 

Murai menembak ke segala arah saat Won Bong menyerangnya dengan tangan kosong.

Beberapa saat kemudian, Won Bong berhasil menjatuhkan Murai. Ia kemudian menginjak leher Murai.

Murai : Si... siapa kau?


Young Jin mendekat. Melihat Young Jin, Murai pun sadar mereka datang untuk membalaskan kematian Tae Joon.

Lalu Murai berkata, mereka tidak akan bisa keluar hidup2 dari markasnya.

Kesal, Won Bong memasukkan senjatanya ke mulut Murai. Murai sontak ketakutan.


Young Jin menatap Won Bong. Tangisnya mengalir perlahan. Won Bong mengangguk dan mengeluarkan senjatanya dari mulut Murai. Murai tertawa, mengira dirinya bebas.

Tapi tawanya sirna melihat Young Jin mengarahkan senjata padanya.

"Mati lah." ucap Young Jin, lalu menembak mati Murai.


Diluar, Seung Jin dan Gwang Sim berlari menuju mobil tentara Kwantung.

Nam Ok greget karena Won Bong sangat lama.


Won Bong memecahkan kaca jendela.

Bersamaan dengan itu, Seung Jin dan Gwang Sim menghentikan mobil yang mereka naiki tepat dibawah jendela.

Won Bong menatap Young Jin.

"Kau percaya padaku?" tanya Won Bong.

Young Jin mengangguk.

Won Bong dan Young Jin bergegas melompat ke atas mobil.

Nam Ok senang melihatnya. Saking senangnya, ia sampai jatuh dari bebatuan.


Setelah itu, Seung Jin dan Gwang Sim bergegas melajukan mobil.

Won Bong dan Young Jin masih terus menembaki para tentara yang coba memburu mereka.


Won Bong dan Young Jin berdiri di atas bukit.

Won Bong : Kau tahu cerita tentang angin utara dan matahari? Ceritanya salah sejak awal.


Lalu, kita diperlihatkan flashback saat Majar masuk ke kandang ayam, untuk mengambil sebuah kotak kayu.

Majar lalu membuka kotak itu di hadapan semuanya. Isinya puluhan batangan emas.


Won Bong kembali melanjutkan ceritanya.

Won Bong : Lagi pula, matahari akan menang. Dalam permainan yang harusnya dimenangkan seseorang, kau tidak bisa mengambil inisiatif atau membalikkan keadaan. Aku berniat untuk membalikkan keadaan.

Young Jin : Aku akan membantumu.

Won Bong : Sampai jumpa di Gyeongseong. Kita akan mulai dari sana.


 Won Bong cs berpisah dengan pasukan Milisi.


Sekarang, Won Bong, Nam Ok dan Young Jin sudah berada di  Stasiun Shinkyeong di Manchuria. Seung Jin dan Majar ikut bersama mereka. Tapi mereka berdiri agak berjauhan supaya tidak terlalu mencolok.


Young Jin mendekati Won Bong.

Young Jin : Jangan khawatir tentang Majar. Aku akan membawanya ke Gyeongseong dengan selamat.

Won Bong tersenyum, terima kasih.

Young Jin : Jangan tersenyum padaku seperti itu. Itu membuatku lupa bahwa kau orang yang menakutkan.


Young Jin lantas mendekatkan tubuhnya ke Won Bong. Ia berbisik.

Young Jin : Ini Korps Patriotik Korea. Selain menjadi dokter, itu panggilanku yang lain.

Won Bong tersenyum.


Lalu Won Bong mengajak Young Jin berjabat tangan. Saat Young Jin menjabat tangannya, Won Bong menarik Young Jin ke dalam pelukannya. Young Jin sontak kaget.


Nam Ok yang berdiri di belakang dengan Seung Jin kaget. Seung Jin tersenyum dan Majar memaklumi.

Bersambung ke part 2...