• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Unknown Woman Ep 13 Part 2

Sebelumnya...


Do Young memberikan Moo Yeol proposal dan bertanya apakah Moo Yeol bisa melakukannya?

Moo Yeol : Suatu waktu, sepertiga negeri ini mengenakan pakaian rancangan Wid serta hanya bintang top yang bisa menjadi model Mode Wid.

Do Young : Yang paling penting, Mode Wid adalah perusahaan utama Grup Wid. Itu pohon dengan akar terdalam. Untuk memperkuat kendali di perusahaan cabang, akar Mode Wid harus makin tebal, kuat dan kukuh.

Moo Yeol mengerti.

Do Young : Jadi kau mau mengendalikan industri mode korea dengan kedua tanganmu?

Moo Yeol : Aku akan berusaha. Percaya lah padaku.


Kembali ke ruangannya, Moo Yeol menyuruh bawahannya membawakannya status semua barang baru setiap merek, strategi dan semua pemasaran, pengiklanan dan humas mereka.

"Kau membutuhkan semuanya? Itu cukup banyak. Akan butuh beberapa hari untuk melihatnya.

Moo Yeol menatap galak bawahannya. Bawahannya mengerti dan langsung pergi.


Seseorang menuju suatu tempat. Tak lama kemudian, ia sampai di depan sebuah pintu dan memencet bel.

Cello yang sedang menikmati teh di dalam, mendengar bunyi bel.

"Kau pasti sangat cemas, Hong Ji Won Samonim." ucapnya sinis.


Namun saat membuka pintu, bukan Ji Won yang datang tapi Hae Joo. Hae Joo langsung menerobos, membuat Cello marah.

Hae Joo menghina Cello. Ia mengatakan, Cello pemain tidak berbakat yang harusnya bersyukur karena perusahaannya mensponsorinya.

"Beraninya kau menggoda ayahku!"

"Kau putri Pimpinan Goo?"


"Kenapa! Kurasa kau terlalu fokus ingin mendapatkan ayahku sampai tidak tahu dia punya putri gila dengan tempramen buruk!"

Hae Joo lalu membanting foto Cello ke lantai dan menginjaknya. Cello marah.


Mal Nyeon memberitahu Yeo Ri tentang selingkuhan Do Young yang hamil.

Yeo Ri : Hamil? Hong Ji Won pasti kehilangan akal. Yang paling dia takuti adalah suaminya memiliki anak dari orang lain.

Mal Nyeon : Ibu harus mencari tahu tapi ibu rasa Hae Joo mengurusnya sendiri.

Yeo Ri : Kita harus mencari tahu kehamilannya. Jika dia hamil anak laki-laki, itu bukan hanya melukai Hae Joo, tapi juga aku. Akan lebih sulit bagiku mendapatkan Grup Wid.


Hae Joo menghancurkan semua barang-barang Cello.

Tak hanya itu, ia juga menyuruh Cello minta maaf dan memohon ampun pada mereka.

Cello tak terima, ia menyuruh Hae Joo hati-hati bicara karena ia akan menjadi ibu tiri Hae Joo tak lama lagi.

"Apa? Sae eomma?"

"Aku hamil anak laki-laki. Pimpinan pasti akan sangat senang dan aku akan menjadi nyonya Wid tak lama lagi."


Hae Joo menampar Cello. Tak terima ditampar, Cello ingin balas menampar Hae Joo tapi Ji Won datang menghentikannya.

Cello : Kau tidak boleh melecehkan wanita yang mengandung anak pimpinan!

Ji Won minta bukti itu anak suaminya. Cello berkata, akan membuktikannya setelah anaknya lahir.

Cello lantas membuka lacinya dan memberikan foto hasil USGnya pada Ji Won. Sontak, Ji Won dan Hae Joo terkejut dan saling berpandangan.


Ji Won dan Hae Joo kembali ke rumah. Sampai di rumah, Ji Won memarahi Hae Joo karena ikut campur urusannya.

Hae Joo balik marah, ia tak terima ibunya diam saja diperlakukan begitu. Ia juga kesal ibunya datang sendiri kesana.

"Ibu harus mengonfirmasi dia sungguh hamil atau tidak."

Hae Joo percaya ayahnya. Ia yakin, ayahnya tidak mungkin menghamili wanita lain.

Ji Won juga mengaku mempercayai Do Young. Ia berkata, meski Do Young suka main wanita tapi Do Young tidak pernah menghamili wanita-wanita selingkuhannya. Ia juga yakin, Do Young tahu dampaknya ke perusahaan jika publik tahu masalah itu.

"Tapi bagaimana jika dia berkata jujur? Haruskah kita menghubungi pengacara untuk berjaga-jaga? Dia bilang dia mengandung anak laki-laki!" ucap Hae Joo.

"Pengacara?" tanya Ji Won.

"Tidak boleh pengacara perusahaan atau yang mengenal ayah. Harus pengacara lain yang tidak akan membocorkan masalah ini." jawab Hae Joo.

"Jangan khawatir, biar ibu yang urus."

"Ibu juga jangan cemas. Kalau pun perkataannya benar, aku berada di pihak ibu. Aku akan melindungi ibu. Akan kuhancurkan siapapun yang berani mengacaukan keluarga kita." ucap Hae Joo.


Tak lama kemudian, Hae Joo ditelepon ibu Moo Yeol yang menanyakan soal calon suami Yeol Mae.

Hae Joo kembali ke kamarnya dan mengatakan, ia sibuk saat ini.

Ae Nok marah, memangnya kau ke ladang atau sawah? Yang kau lakukan hanyalah menghabiskan uang yang diberikan suamimu atau keluargamu! Hae Joo-ya, Yeol Mae iparmu satu-satunya. Kau harusnya beruntung memiliki dia. Anggap lah dia adikmu.

"Baiklah dan berhenti mencerewetiku."


Yeol Mae merebut teleponnya dan bicara dengan Hae Joo.

"Eonni, ada syarat lagi. Aku tidak suka pria dengan lubang hidung tidak simetris. Lalu aku tidak suka pria yang tubuhnya seperti jempol. Aku mau pria yang tinggi dan langsing. Tubuhnya tidak boleh segitiga tapi segitiga terbalik tidak apa. Serta dia tidak boleh punya alis yang terlalu legam atau pun terlalu cerah..."

Telepon terputus. Yeol Mae langsung mencak-mencak.

Hae Joo kesal dengan permintaam Yeol Mae.

"Hanya Moo Yeol yang waras di keluarganya! Dulu dia minta pria yang masuk dalam 50 daftar yang memiliki kekayaan. Sekarang dia juga mempersoalkan lubang hidung! Aaaarghh!" Hae Joo berteriak.


Ji Won cemas, ia takut Cello benar-benar melahirkan anak laki-laki. Ia juga takut jika Hae Joo tahu dia bukan ibu kandungnya.

Tak lama kemudian, Ji Won ingat kata-kata Do Young soal pengacara Do Chi.

"Haruskah aku menghubunginya?"


Do Chi lagi menatap wajahnya di cermin. Hidungnya tertempel plester komedo.

Singkat cerita, Do Chi ingat Yeo Ri. Ia langsung menghubungi Yeo Ri dan mengajak Yeo Ri makan siang bersama sebagai ucapan terima kasihnya atas bantuan Yeo Ri.

Yeo Ri yang sedang berada di kantornya setuju. Ia mengatakan itu, sambil melirik ke arah Mal Nyeon.

Do Chi berkata, akan mengirimkan waktu dan tempatnya.


Setelah Yeo Ri dan Do Chi selesai bicara, Mal Nyeon langsung mendekati Yeo Ri.

Yeo Ri memberi Mal Nyeon kalau Do Chi mengajaknya bertemu. Mal Nyeon lantas menanyakan pendapat Yeo Ri soal Do Chi dan So Ra. Yeo Ri berkata, akan mencari tahu seintim apa hubungan mereka dan seberapa besar peluangnya untuk mendapatkan Do Chi.


Do Chi yang lagi siap-siap kembali teringat sosok Yeo Ri. Ia yakin pernah bertemu Yeo Ri sebelumnya tapi ia tidak ingat dimana dan kapan.

Tak lama Jang Goo datang dan kebelet mau ke kamar mandi tapi melihat penampilan Do Chi, ia menghampiri Do Chi dulu.

"Aku mau bertemu Yoon Seol untuk mengucapkan terima kasih."

Jang Goo curiga Do Chi suka Seol, tapi karena ia kebelet banget, ia langsung lari ke kamar mandi.


Do Chi kemudian dikejutkan dengan kedatangan Ji Won. Ji Won menanyakan pengacara Do Chi.

"Bagaimana pengacara itu? Apakah dia ingin terkenal dan suka berbicara atau..."

"Kebalikannya. Dia tidak banyak berbicara dan melakukan tugasnya dengan baik tapi kenapa?"

"Berikan nomor teleponnya padaku. Dia sudah mengatasi masalahmu. Kakak tidak bisa diam saja tanpa berterima kasih."

Do Chi memberitahu Ji Won bahwa dirinya akan menemui Seol.

Ji Won minta ikut. Do Chi kaget.

"Kakak tidak masalah dia tahu keluarga kita?"

"Kau bilang dia tidak banyak bicara."

Mereka lalu pergi.


Di parkiran sebuah restoran, mereka nyaris bertemu. Tapi Do Chi tidak melihat mobil Yeo Ri. Yeo Ri sendiri yang baru turun tidak melihat Do Chi.


Do Chi meminta ruangan pribadi pada pelayan. Pelayan pun langsung mengantarkan Do Chi dan Ji Won ke ruangan pribadi.

Tak lama kemudian, Yeo Ri datang. Yeo Ri melihat Do Chi dan berniat menghampiri Do Chi tapi langkahnya langsung berhenti saat ia melihat Ji Won.

Bersamaan dengan itu, Ji Won menatap ke arahnya. Yeo Ri sontak kaget.


Bersambung...............

Unknown Woman Ep 13 Part 1

Sebelumnya...


Moo Yeol terkejut melihat luka bakar Yeo Ri yang sudah tidak ada.


Ji Won membawakan rok pengganti untuk So Ra. So Ra bertanya, apa Ji Won menyukai aktingnya.

Ji Won marah.

"Tutup mulutmu! Beraninya kau bertingkah arogan padaku. Kau bahkan tidak akan bertemu dengannya jika bukan karena aku, jadi jangan arogan."

So Ra meminta maaf. Ia mengaku terbawa suasana.

Ji Won mengancam, akan berhenti mendanai So Ra kalau Do Chi tau perjanjian mereka.

So Ra : Aku tahu. Aku bisa terkenal walaupun aktris baru dan terpilih sebagai pemeran utama wanita di filmnya Do Chi berkat anda.

Ji Won : Jangan pikirkan hal lain. Pastikan kau meraih hati Do Chi. Ini sudah setengah tahun, tapi dia belum mencintaimu. Aku mulai meragukan kemampuanmu.

So Ra : Jangan khawatir. Aku tidak akan kehilangan dia. Aku tahu dia terlalu baik untukku.

*Jadi begitu toh, So Ra ini disuruh Ji Won deketin Do Chi.


Ji Won dan So Ra keluar dari kamar mandi. Mereka terkejut melihat Do Chi yang sudah berdiri di depan kamar mandi.

Do Chi tampak kecewa.

"Kenapa kalian melakukan itu padaku?" tanyanya.

Ji Won dan So Ra langsung tegang dan pura-pura tidak tahu maksud pertanyaan Do Chi.

Do Chi : Bagaimana bisa kalian amat akrab padahal baru saja bertemu? Aku merasa terasing.

Ji Won dan So Ra langsung menarik napas lega mendengarnya.


So Ra lantas merangkul lengan Do Chi saat melihat baju ganti yang dibawakan Do Chi. Ia mengaku senang Do Chi mengkhawatirkannya sampai membawakan baju ganti untuknya. Do Chi mengantarkan So Ra ke kamar agar So Ra bisa berganti baju.


Yeo Ri ingin pergi, tapi ditahan Moo Yeol.

Moo Yeol : Apa yang kau lakukan dengan bekas lukanya! Bekas luka yang kau miliki sejak kecil!

Yeo Ri : Berapa kali harus kubilang aku bukan orang yang kau cari! Namaku Seol! Yoon Seol! Melakukan pelecehan terhadapku masih belum cukup! Kau mau terus bertindak konyol!

Moo Yeol tidak percaya dan memaksa Yeo Ri mengaku kalau Yeo Ri adalah Yeo Ri.


Yeo Ri yang sudah tidak tahan lagi, berteriak memanggil Oliver yang tak lain adalah pacarnya Seol.

Oliver seketika datang dan menghentikan Moo Yeol yang masih memaksa Yeo Ri mengaku.

Moo Yeol berteriak, menyuruh Oliver minggir. Mereka hampir berkelahi. Yeo Ri pun langsung menghentikan mereka dan meminta Oliver mengantarkannya pulang.

Oliver melepaskan jasnya dan menutupi tubuh Yeo Ri. Ia lalu membawa Yeo Ri pergi.

*Sukaaak sama Oliver. Sayang entar dia dipairing sama emaknya Moo Yeol.


Do Young, Ji Won dan Hae Joo mengantarkan Do Chi dan So Ra ke pintu. So Ra mengaku, ingin cepat-cepat menikahi Do Chi setelah melihat Do Young dan Ji Won. Do Young pun mengatakan, pintu rumahnya akan selalu terbuka untuk So Ra. So Ra senang mendengarnya.

So Ra lalu melirik Ji Won dan berharap mereka bisa jadi teman yang akrab.

Do Chi mengajak So Ra pergi.


Setelah mereka pergi, Ji Won menanyakan pendapat Do Young dan Hae Joo tentang So Ra.

Hae Joo : Kalau mereka sudah saling menyukai, apa pentingnya pendapat kita?

"... tapi appa, teganya kau menyuruh Moo Yeol bekerja keras di hari pertamanya bekerja. Dia tidak bisa menghadiri acara keluarga karena pekerjaan." protes Hae Joo.

"Pria membuktikan identitasnya melalui pekerjaan." jawab Do Young lalu pergi.


Yeo Ri cemas memikirkan Moo Yeol. Oliver meminta maaf karena lengah menjaga Yeo Ri. Ia yakin, Moo Yeol membawa Yeo Ri ke belakang panggung saat dirinya berada di dapur.

Yeo Ri : Tidak apa-apa. Aku hanya terkejut karena kejadiannya begitu tiba-tiba.

Mereka lalu terkejut melihat mobil Moo Yeol mengikuti mereka. Yeo Ri yakin, Moo Yeol akan mengikuti mereka sampai ke rumah.

Moo Yeol bertekad membuktikan bahwa Yeo Ri adalah Yeo Ri.


Di restoran, Tuan Yoon yang sedang membuat banyak acar, menyuruh Mal Nyeon mendekat agar ia bisa menyuapinya.

Mal Nyeon pun mendengus kesal. Ia berkata, itu memalukan.

Tapi Tuan Yoon tidak peduli. Terpaksa lah Mal Nyeon mendekat dan menerima suapan Tuan Yoon.

"Enak, lezat." pujinya sambil menatap tajam Tuan Yoon.

"Tapi kenapa kau membuat banyak?"

"Aku mau membawa ayam goreng ke panti asuhan saat kita berlibur nanti." jawab Tuan Yoon.


Ponsel Mal Nyeon berdering. Telepon dari Yeo Ri yang memberitahu tentang Moo Yeol yang mengikutinya. Sontak, Mal Nyeon kaget mendengarnya.

Mal Nyeon langsung memberitahu Tuan Yoon.

"Bedebah itu, dia sudah melihat bekas lukanya tidak ada, tapi tetap tidak mau menyerah dan mengikuti Seol." sewot Mal Nyeon.

"Tikus itu, jika tidak bisa melupakan harusnya jangan mencampakkannya!" ucap Tuan Yoon kesal.

Tuan Yoon melepas celemeknya dan langsung mengajak istrinya pergi membantu Yeo Ri.


Tuan Yoon dan istrinya menunggu Yeo Ri di depan rumah. Tak lama kemudian, Yeo Ri datang dan mereka langsung membuat sandiwara.

"Abeoji, eommoni, kenapa menunggu diluar?" tanya Yeo Ri dengan suara sedikit keras.

Tuan Yoon pun memeluk Yeo Ri.

"Putri cantik kita datang."

Oliver menyapa Tuan Yoon dan Mal Nyeon.

Mal Nyeon : Kudengar bar mu makin sukses setelah putriku datang.

Oliver : Kalian harusnya mendebutkan Seol sebagai penyanyi.

Mereka lalu tertawa dan berjalan masuk ke rumah.


Di mobil, Moo Yeol terkejut mendengar panggilan Yeo Ri pada Tuan Yoon dan Mal Nyeon.


Sampai di dalam, mereka melihat ke bawah jendela dan menemukan Moo Yeol sedang berdiri menatap rumah mereka.

Melihat itu, Tuan Yoon geram dan memutuskan mendatangi Moo Yeol.

Mal Nyeon mengajak Oliver keluar juga dan menyuruh Yeo Ri tetap di dalam.


Orang tua Seol dan Oliver menghampiri Moo Yeol. Tuan Yoon pura-pura bertanya, siapa Moo Yeol dan kenapa berdiri di depan rumahnya. Oliver memberitahu Tuan Yoon bahwa Moo Yeol mengikuti ia dan Yeo Ri sejak di bar. Ia juga mengatakan, Moo Yeol beberapa kali melecehkan Yeo Ri.

Moo Yeol : Wanita yang baru masuk ke dalam sungguh putri kalian?

Tuan Yoon : Siapa kau berhak mempertanyakan apakah dia putriku!

Moo Yeol tidak percaya dan berteriak, memanggil Yeo Ri.

Mal Nyeon menyuruh Oliver memanggil polisi untuk mengusir Moo Yeol.

Moo Yeol tidak gentar. Ia setuju polisi ikut campur agar jelas siapa Yeo Ri.

Orang tua Seol kaget.

Moo Yeol mulai menghubungi polisi.

Yeo Ri yang mendengar itu di tangga, juga kaget.


Tak mau rencananya hancur, Yeo Ri pun keluar dan menyuruh Moo Yeol masuk dan melihat sendiri dia Yeo Ri atau bukan.


Di dalam, Yeo Ri menunjukkan foto-fotonya. Moo Yeol kaget melihat foto Yeo Ri dengan Tuan Yoon dan Mal Nyeon serta foto Yeo Ri saat di wisuda.


Untuk lebih meyakinkan Moo Yeol, Yeo Ri juga menunjukkan fotonya di buku tahunan SMA dan kuliahnya.

Yeo Ri : Kau setuju aku Yoon Seol dan bukan wanita yang kau cintai? Aku tidak tahu kenapa aku membuktikan diriku kepadamu. Minta maaf lah pada orang tuaku sekarang. Aku tidak bisa menerima kau meragukanku sebagai putri mereka.

Terpaksalah Moo Yeol meminta maaf.

Yeo Ri lantas mengancam Moo Yeol.

Yeo Ri : Jika kau masih mengira aku wanita itu, aku tidak akan selembek ini. Akan kuminta surat penahananmu dan kuberitahu keluargamu serta tempatmu bekerja terkait tindakan pelecehan dari prilakumu padaku. Keluar dari rumahku. Keluar sekarang juga!


Moo Yeol kembali ke mobilnya dengan wajah syok. Ia tidak percaya ada wanita mirip Yeo Ri.

Tak lama, Oliver datang dan menawakan diri mengantar Moo Yeol tapi Moo Yeol bilang bisa menyetir sendiri dan meminta Oliver menyampaikan permintaan maafnya pada Yeo Ri dan keluarga Yeo Ri.


Oliver kembali ke dalam dan memberitahu mereka bahwa Moo Yeol sudah pergi.

Mal Nyeon yakin Moo Yeol tidak akan curiga lagi setelah ini. Ia juga bersyukur karena membawa Yeo Ri ke rumah sakit untuk menghilangkan bekas luka itu.

Flashback...


Tuan Yoon dan Mal Nyeon menemani Yeo Ri di rumah sakit. Dokter membuka perban bahu Yeo Ri. Tuan Yoon dan Mal Nyeon lega melihat bekas luka Yeo Ri sudah tidak ada.

Flashback end...


Yeo Ri : Ayahku saat ingin membawaku ke rumah sakit untuk menghilangkan bekas luka ini. Dia merasa sangat bersalah karena bekas luka ini. Aku merasa bersalah karena menghapus luka ini berarti menghilangkan hubunganku dengan ayahku tapi ini penting untuk menipu Moo Yeol.

Mal Nyeon : Dia pasti sudah yakin kalau Yeo Ri sudah tidak ada sekarang.

Tuan Yoon : Jasad yang kita siapkan agar ditemukan dengan pakaian Yeo Ri, bekas luka di pundakmu hilang dan begitu pula dengan buku tahunan. Dia tidak akan menganggapmu Yeo Ri lagi.

Yeo Ri : Tetap saja kita tidak boleh lengah ditambah aku harus memasuki hidupnya sebagai Seol sekarang.


Pindah ke So Ra yang sekarang ada di kamar mandi Do Chi. Ia bertekad memenangkan hati Do Chi.

Do Chi yang cemas karena So Ra sudah cukup lama di kamar mandi, memanggil So Ra.

Tak lama So Ra keluar. Do Chi terkejut melihat So Ra yang keluar dari kamar mandi hanya pakai kutang.

So Ra berusaha menggoda Do Chi. Sontak, Do Chi ketakutan dan langsung mundur ke belakang, sampai akhirnya Do Chi jatuh karena kakinya terantuk meja.

So Ra kaget, Oppa...


Ji Won membawakan Do Young teh. Mereka lalu membahas Do Chi. Ji Won meminta Do Young tidak cemas.

Ji Won : Gadis itu agresif, dia akan mendesak Do Chi agar segera menikahinya.

Do Young : Bisakah kita mempercayai gadis itu.

Ji Won  : Aku biasanya tidak mempercayai orang yang tersenyum untuk mengambil hati tapi kali ini kita bisa mempercayainya.

Ponsel Ji Won berdering. Ji Won terkejut melihat nama si penelpon dari layarnya.

Do Young : Siapa?


Ji Won mengatakan, itu adalah alumni yang terus meminta uang padanya dan mereka sebaiknya menghindari telepon seperti itu.

Ji Won : Kau mau ke ruang kerja untuk melihat berkas, kan? Akan kubawakan kau buah.


Ponsel Ji Won terus berdering. Bersamaan dengan itu, Hae Joo menerobos masuk ke kamar orang tuanya, mencari Ji Won.

Karena Ji Won tidak ada di kamar, dia mau keluar lagi tapi mendengar ponsel ibunya yang terus berdering.

"Cello?" ucap Hae Joo membaca nama si penelpon. Hae Joo pun menjawabnya.

Cello : Anaknya laki-laki. Pimpinan pasti akan senang karena dia tidak punya putra. Kau seharusnya tidak menghindari teleponku seperti ini. Bagaimana jika kuberitahu pimpinan ini anaknya.

Sontak Hae Joo kaget mendengar ayahnya punya anak dari wanita lain.

Ia juga heran kenapa ibunya diam saja dan tidak bertindak.


Hae Joo lalu turun dan melihat sang ibu duduk di dapur, sedang menatap foto Hae Sung.

Hae Joo ingin membahas masalah itu tapi tidak jadi melihat sang ibu yang masih merindukan Hae Sung.


Moo Yeol akhirnya tiba di rumah. Sebelum turun dari mobil, ia berusaha meyakinkan dirinya kalau Yeo Ri sudah meninggal.

Ia lalu menatap rumah keluarga Wid.

Moo Yeol : Itu adalah rumahmu. Rumah yang kau pilih daripada Yeo Ri. Tempat istri dan anak-anakmu berada.


Hae Joo kesal di kamarnya mengetahui ayahnya punya anak dari wanita lain. Ia berkata, tidak akan menerima anak itu sebagai adiknya dan hanya Hae Sung satu-satunya adiknya.

Tak lama kemudian, Moo Yeol masuk. Hae Joo langsung mengomeli Moo Yeol karena tidak ikut makan malam bersama Do Chi dan So Ra.

Namun, Hae Joo langsung berhenti mengomel ketika Moo Yeol tiba-tiba memeluknya.

Moo Yeol meminta maaf dan berjanji akan mendampingi Hae Joo lain kali.

Sontak Hae Joo bingung, Yeobo.. Cagiya...

Moo Yeol : Aku mencintaimu. Terima kasih sudah mendampingiku. Aku hanya akan melihatmu. Aku akan bekerja keras menjadi pria yang lebih cocok denganmu.


Hae Joo melepaskan pelukan Moo Yeol dan menatap Moo Yeol.

"Ada apa? Ada yang terjadi hari ini?"

"Ani, mari hidup bahagia bersama dengan anak-anak kita."

Mereka lantas berciuman.


Paginya, Hae Joo menyisir rambutnya sambil berdendang.

Ia lantas menemukan pesan Moo Yeol yang ditempel di cermin.

Moo Yeol : Aku pergi lebih awal. Aku akan bekerja lebih keras untukmu dan anak-anak kita. Akan kubuktikan pada ayahmu kemampuanmu. Saranghae.

Hae Joo : Nado saranghae.

Hae Joo lantas mencabut kertas itu dan menciumnya.


Tak lama berselang, Hae Joo ingat pengakuan Cello yang hamil anak ayahnya.

Hae Joo kesal. Ia menggenggam sisirnya dengan kuat.


Ji Won sedang bicara dengan Cello. Ia mengaku akan segera ke tempat Cello dan meminta Cello tidak kemana-mana.

Bersambung ke part 2................