• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Watcher Ep 8 Part 2

Sebelumnya...

Watcher Ep 8

"Dua gula dan tanpa krim, ya? Karena dahulu aku selalu menyeduhkanmu kopi, kini aku masih ingat." ucap Jin Woo sembari menyeduhkan kopi untuk Jae Myung.

Lalu Jin Woo beranjak ke meja dan meletakkan dua cangkir kopi disana.

Jin Woo : Padahal dahulu kau populer. Lihat sekarang. Hidup memang sulit diprediksi.

Jae Myung : Situasinya bisa berbalik. Katanya mayat Hyung Koo ditemukan.

Jae Myung meminum kopinya.

Jin Woo : Ya. Mayat yang masih berpakaian dan jarinya utuh hanya Hyung Koo. Aneh, bukan? Apa karena dia juga polisi? Kau dekat dengan Park Si Young, bukan? Kalian pernah satu tim. Tim Investigasi Korupsi curiga kau dan Park Si Young bersekongkol.

Jae Myung : Bukan kau?

Jin Woo : Konon manusia bisa berubah. Kau berubah drastis setelah bebas dari lapas.

Jae Myung meletakkan cangkir kopinya.

Watcher Ep 8

Jae Myung : Akan kuserahkan catatannya. Tapi dengan satu syarat.

Jin Woo : Semua tuntutanmu sudah kupenuhi. Masih ada lagi?

Jae Myung : Pembunuh istriku.

Jin Woo kaget mendengar permintaan Jae Myung.

Jin Woo : Butuh cermin? Kau pembunuhnya.

Jae Myung : Ini juga akan menguntungkanmu. Aku yakin situasinya juga kini merugikanmu. Katanya ada mayat-mayat lain selain Hyung Koo. Pembunuhnya jadi ketagihan membunuh, bukan? Pembunuh yang memotong jari para kriminal. Bahkan rumornya tersebar sampai lapas. Bisa ada masalah besar jika sampai bocor. Kau harus mencegahnya. Selama pembunuhnya masih berkeliaran, percuma saja menangkap Park Si Young. Aku akan bertanggung jawab dan menyudahi ini.

Jin Woo : Bukankah tanggung jawab dilakukan oleh yang terlibat?

Jae Myung : Polisi yang dipenjara secara tidak adil selama 15 tahun menangkap pembunuh berantai setelah dibebaskan secara bersyarat. Terkesan menarik, bukan? Kau bisa membentuk LSM hingga terjun ke politik. Aku akan melindungimu seperti dahulu. Tahun ini kau pensiun.

Jin Woo : Aku tidak paham maksudmu.

Watcher Ep 8

Jae Myung lantas berdiri.

Jae Myung : Selain itu, aku cuma pakai satu gula dadu.

Watcher Ep 8

Jae Myung beranjak keluar. Tapi belum membuka pintu, pintunya sudah dibuka duluan oleh Bu Yeom. Bu Yeom kaget melihat Jae Myung.

Bu Yeom : Kau, Kim Jae Myung Sunbaenim?

Bu Yeom mengulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya. Jae Myung diam saja.

Bu Yeom : Entah kau ingat atau tidak. Aku pernah ikut kuliah khusus olah TKP saat masih di Akpol.

Jae Myung : Ya, aku ingat. Dahulu suaramu lantang dan selalu duduk di depan. Aku memberimu nilai A, bukan?

Bu Yeom : Bukan, nilai B... Bahkan malah nilai C plus. Kehadiran dan nilai ujianku bagus. Entah kenapa kau memberikan nilai itu.

Jae Myung : Pasti ada masalah lain.

Watcher Ep 8

Bu Yeom mendekati Jin Woo.

Bu Yeom : Wakil Komisaris Park. Seharusnya kau mengabariku jika ada senior berkunjung.

Jin Woo : Dia sekadar mampir.

Jae Myung : Kami kawan lama.

Bu Yeom memberikan ponselnya ke Jin Woo dan menyuruh Jin Woo memfoto mereka.

Jae Myung menghela nafas dan beranjak menuju Bu Yeom.

Watcher Ep 8Watcher Ep 8

Bu Yeom merapikan jas Jae Myung.

"Aku bisa membayar lebih mahal daripada Wakil Komisaris Park." bisiknya.

Bu Yeom menjabat tangan Jae Myung dan Jin Woo mulai memfoto mereka.


Di lobi, Jae Myung bertemu Tae Joo. Jae Myung kesal melihat Tae Joo belum pergi.


Lalu, Jae Myung dan Tae Joo bicara di taman.

Jae Myung : Kenapa kau menjadikan Young Koon polisi?

Tae Joo : Dia menjadi polisi karena mengikuti ujiannya.

Jae Myung : Terlepas dari hasil ujiannya, mustahil dia bisa menjadi polisi. Catatan kriminal keluarga pelamar diperiksa secara tidak resmi. Jika ada catatan hitam, pelamar diberi nilai wawancara yang rendah agar gagal. Kau pasti tahu soal ini.

Tae Joo : Aku pernah kuliah di Akademi Kepolisian.  Memang putus di pertengahan, tapi aku punya teman di sana. Aku meminta bantuan mereka.

Jae Myung : Kenapa?

Tae Joo : Sebab itu impian Young Koon. Young Koon menjadi polisi karena khawatir salah menilai. Bukan karena ingin berbeda dari ayahnya atau ingin menangkap para polisi korup. Dia ingin tahu faktanya. Tapi dia malah ragu saat ada kesempatan. Jika ternyata salah menilai, berarti dia anak yang menghancurkan ayahnya.

Jae Myung : Kabarnya kau sudah lama menjalani terapi kejiwaan. Sekalian saja menjadi dokter.

Tae Joo : Apa pun hasilnya nanti, dia harus menemukan sendiri jawabannya. Dia harus tahu seperti apa ayahnya dan apakah dia benar atau salah. Itu harus dia lakukan agar lepas dari masa lalunya.

Jae Myung : Aku tidak mencemaskan Young Koon. Dia menjadi orang dewasa yang matang.

Tae Joo : Kau ingin bebas untuk melindungi Young Koon, bukan?

Jae Myung : Aku orang yang egois. Anakku sudah besar dan aku sudah lama dipenjara. Aku harus menangkap pelaku yang menghancurkan hidupku.

Tae Joo : Do Chi Gwang. Pernah curiga dia pembunuhnya?

Jae Myung : Kita lihat saja nanti.


Jae Myung lantas minta dipinjamin ponsel. Ia mengaku, mau menghubungi Song Yi.

Jae Myung : Aku ikut bersalah atas kematian kakaknya.

Tae Joo : Mau nomornya juga?

Jae Myung : Jangan ponselmu. Aku mau meminjam ponsel teman yang tepercaya itu. Aku dipantau ketat. Jangan sampai menambah kesalahpahaman.

Tae Joo pun memanggil Jae Sik.


Jin Woo melihat foto Bu Yeom dan Jae Myung di akun IG Bu Yeom. Hae Ryong menemuinya, melaporkan soal Jae Myung.

Hae Ryong : Timku bilang dia pergi dengan setelan rapi.

Jin Woo : Apa ada celah waktu?


Hae Ryong : Dia langsung menuju rumah abu. Pengemudi taksinya bilang dia hanya memandang keluar selama perjalanan.

Jin Woo : Di mana dia?

Hae Ryong : Dia bicara dengan Han Tae Joo di depan, lalu pulang. Dia menemui orang-orang yang terkait kasus 15 tahun lalu. Tidak apakah membiarkannya?

Jin Woo : Berhenti saja. Berhenti mengikutinya.

Hae Ryong : Bukankah kau mencari catatan itu?

Jin Woo : Biar kutangani. Usut saja pembunuhan itu dengan Komisaris Yeom.

Hae Ryong : Kabarnya mayat Hyung Koo ditemukan. Bolehkah kupanggil dan kuselidiki orang-orang terkait?

Jin Woo : Tidak usah. Yang tewas polisi. Itu tugas Chi Gwang. Limpahkan ke Tim Investigasi Korupsi.

Hae Ryong mengerti dan langsung pergi.


*Yg ngincer catatan suap itu Chi Gwang, Hae Ryong, Bu Yeom dan Jin Woo.. Sampai saat ini sy masih berusaha mempercayai Chi Gwang. Karena misi Chi Gwang sejak awal kn nangkap polisi korup.. kalo yg lain, mereka lebih kelihatan cemas, mungkin nama mereka ada disana.. Tapi bisa juga nama Chi Gwang juga tercantum disana..

Hae Ryong keluar dari ruangan Jin Woo. Diluar, Chan Hee sudah menunggunya. Mereka langsung pergi. Hae Ryong minta Chan Hee berhenti mengikuti Jae Myung.

Hae Ryong : Ingat asisten Han Tae Joo? Yang berwajah galak itu? Periksa identitasnya. Aku yakin pernah melihatnya.


Young Koon mengunjungi ibunya. Petugas sedang membukakan kaca lemari tempat abu ibunya disimpan.

Setelah petugas pergi, Young Koon melihat sebuket bunga kecil. Ia lalu mengambil bunga itu dan melihat kotak kecil berisi sepasang cincin diatasnya.

Young Koon membuka kotak itu dan melihat cincin pernikahan ayah ibunya.


Lalu ia membuka surat kecil yang juga terselip di bunga itu.

"Terima kasih karena selalu mendampingiku." isi surat itu.


Setelah itu, Young Koon mengambil foto ibunya.

Ia menatap foto ibunya sejenak, lalu meletakkan kembali foto itu di dalam dan beranjak pergi.


Kemudian kamera menyoroti foto itu. Young Koon akhirnya memutuskan mempercayai ayahnya gaes... Terlihat dari foto itu. Di foto itu, ternyata bukan foto ibunya sendiri tapi foto keluarganya. Foto ia bersama ayah ibunya yang sengaja ia lipat, hingga hanya menampilkan foto ibunya saja dan ia bingkai. Kini, foto itu ia buka kembali.


Tae Joo dan Jae Sik menuju ruangan tim Chi Gwang. Dalam perjalanan kesana, Tae Joo tanya, apa benar Jae Myung menghubungi Song Yi.

Jae Sik : Ya, mereka bertelepon sekitar lima menit. Tapi benarkah tujuannya meminta maaf?

Tae Joo : Mungkin. Atau mungkin dia berniat mengalihkan perhatianku. Pantau Baek Song Yi.

Jae Sik : Apa? Katamu itu untuk mengalihkan perhatian?

Tae Joo : Jangan percaya orang lain.


Soo Yeon keluar dari ruangannya dan bertemu Tae Joo di depan. Tae Joo menanyakan Chi Gwang.

Soo Yeon : Sepertinya Pak Do sedang tidak enak badan.

Tae Joo : Tidak apa. Aku juga.

Tae Joo beranjak masuk ke dalam.

Soo Yeon : Dia dingin sekali.


"Ternyata kau sering menemui Kim Jae Myung, ya? Kau mengancamnya untuk membantu investigasimu." ucap Tae Joo sambil beranjak ke meja Young Koon.

Tae Joo bersender di meja Young Koon dan menatap curiga Chi Gwang.

Chi Gwang : Kau pasti juga curiga pembunuhnya tidak sendiri. Ada dalang lain. Ada polisi yang mengatur para preman dan dia membunuh yang membangkangnya. Dari mayat- mayat yang dikubur itu, kurasa dimulai sejak 15 tahun lalu.

Tae Joo : Tepat saat Kim Jae Myung mulai diselidiki.

Chi Gwang : Ya, sekitar itu.


Kamera menyoroti mejanya Soo Yeon.


Satpam memanggil Young Koon yang baru pulang.

"Kulihat ada yang datang ke rumahmu tadi. Siapa itu? Dia membersihkan lantai, jendela, dan bahkan menjemur semua selimutmu."

"Dia kenalanku." jawab Young Koon.

"Bukan kerabatmu? Kukira kerabatmu. Wajah kalian mirip. Kata wanita tua di lantai enam pernah ada pembunuhan di rumahmu. Katanya pelakunya mirip dia! Astaga, menakutkan sekali."

Lalu kemudian, si satpam menyesal sudah mengatakan itu karena takut harga rumahnya Young Koon jadi turun.

"Kejadiannya pasti jauh sebelum kau tinggal di sini. Beritanya masuk koran juga." ucapnya lagi.

"Aku agak mengantuk. Aku masuk dahulu." jawab Young Koon.

"Maaf, ya. Aku tidak bermaksud mengganggumu."

*Sy penasaran kenapa mejanya Soo Yeon disorot ya... jd mikir pelakunya pacarnya Soo Yeon...


Sampai di depan pintu apartemennya, dia melihat selimutnya yang dijemur di balkon.

Dia pun menghela nafas dan membawa selimutnya masuk dengan wajah kesal.


Sampai di dalam, dia melihat ayahnya tidur lantai, hanya memakai singlet.

Dia lantas mendekati ayahnya. Sang ayah nampak ketakutan dalam tidurnya.


Young Koon menendang kaki ayahnya.

Sontak, sang ayah bangun dan langsung mendorongnya, serta mencekik nya.

Young Koon : Kau sedang apa?

Jae Myung : Kebiasaan. Di lapas, bahaya mengancam saat kita tidur.

Jae Myung mengulurkan tangannya, tapi Young Koon bangun sendiri tanpa menerima uluran tangan Jae Myung.


Young Koon : Kuakui, kamu memang gigih. Sampai menunggu 15 tahun. Jika rumah ini kujual, kau akan dituntut karena masuk tanpa izin.


Young Koon beranjak ke dapur. Dia membuka kulkas dan melihat kulkasnya sudah penuh dengan makanan. Young Koon kesal dan mengambil sebotol air.


Young Koon juga melihat dapurnya sudah bersih.


Ada beras dan sayuran juga di meja.

Young Koon :  Ke mana saja tadi?

Jae Myung : Aku tersesat karena daerah ini sudah berubah.

Young Koon : Apa yang kau sembunyikan di ventilasi?

Jae Myung : Hadiah ulang tahun pernikahan. Sehari setelah kejadian itu.

Young Koon : Kau menyembunyikannya?


Jae Myung : Ibumu jeli. Dia pasti bisa menyadarinya, jadi, kusembunyikan di sana. Aku mengeceknya, ternyata masih ada. Jadi, kukembalikan.

Young Koon : Kenapa ponselmu ditinggal?

Jae Myung : Di depan ibumu, aku tidak mau membohongimu.


Young Koon lantas masuk ke kamarnya dan membawa selimut yang dicuci ayahnya tadi. Setelah itu, ia keluar lagi dan melemparkan selimut lain ke kursi.

Young Koon : Di sini aman, tidurlah yang nyenyak.

Young Koon beranjak ke pintu.


Jae Myung : Kuharap kau bisa melupakan semuanya dan memulai lembaran baru. Tidak kusangka itu menghambatmu.

Young Koon beranjak keluar tanpa mengatakan apapun lagi.

Jae Myung : Akan kupecahkan kasus ini.


Young Koon berdiri di balkonnya. Kekesalan tampak di wajahnya. Tak lama kemudian, nomor tak dikenal kembali menghubunginya.

Young Koon : Ini Park Si Young? Aku tidak punya uang. Turunkan jumlahnya.


Chi Gwang ke pusat transportasi Seyang dan menemui supir yang mengantarkan Jae Myung tadi.

"Siapa kau?"

Chi Gwang pun menunjukkan tanda pengenalnya.

"Mau menanyakan soal pria yang tadi pagi? Aku mengantarkannya ke rumah abu."

"Sudah kuperiksa di Pusat Lalu Lintas. Kau berputar-putar di daerah itu cukup lama lalu mendekat saat Kim Jae Myung muncul. Padahal dia tidak memanggil taksi. Kau pernah satu lapas dengan Kim Jae Myung?"

"Aku menunggunya. Dia sudah banyak membantuku di lapas. Tugasku hanya mengantarkan benda. Jika itu ilegal, jelas tidak kubantu."


Chi Gwang menunjukkan foto Sang Do.

"Ya, dia orangnya. Dia memberiku kotak dan tugasku menyerahkannya."

"Apa isi kotak itu?"

"Aku tidak tahu. Langsung kuberikan kepadanya. Jae Myung itu orang baik. Tapi dia juga menakutkan. Paham maksudku?"

"Nanti kita bicara di kantor polisi."

"Aku melihat dia membukanya. Isinya kecil sekali. Bisa digenggam satu tangan."

Flashback....


Pria itu memberikan kotak ke Jae Myung. Dia melihat Jae Myung membukanya, lalu menggenggam isi di dalam kotak itu dan memasukkannya ke dalam saku.

Flashback end...


Chi Gwang ingat saat menggeledah Jae Myung tadi, Jae Myung mengepalkan tangannya.

Bersambung ke part 3...

Watcher Ep 8 Part 1

Sebelumnya...

Kuy lah kita lanjut gaes..... di ep ini, Jae Myung tewas gaes.. eh tapi beneran tewas apa gk nya, gk tau juga sih.... soalnya pas ditemuin, Jae Myung nya udah terluka parah... persis kayak kejadian istri Oh Sang Do yang darahnya bececeran sampai ke bathup... Pertanyaan sy, ini konspirasi Chi Gwang dan Jae Myung? Atau Jae Myung nya emang diserang beneran? Tapi Jae Myung masa gk bisa ngelawan? Dia kn punya senjata... Piye toh?


Adegan dibuka dengan ponsel Jae Myung yang berdering di atas meja. Telepon dari Young Koon. Jae Myung tidak ada disana.


Diluar, dua anggotanya Hae Ryong mengawasi tempat tinggal Young Koon.

Salah seorang anggota Hae Ryong, menghubungi Hae Ryong.

"Hallo, Pak Jang. Dia tidak di rumah. Perlu kita akhiri?"

"Terus pantau." perintah Hae Ryong.

Pria itu mengerti, lalu memutus panggilannya. Tapi kemudian, dia bertanya-tanya kenapa mereka harus mengawasi Jae Myung.

"Mana kutahu." jawab rekannya yang duduk dibalik kemudi.


Jae Myung keluar dan langsung menghampiri wanita tua yang kesusahan membawa belanjaan.

Jae Myung : Biar kubawakan, Bu.

"Terima kasih." jawab wanita tua itu.

Dua anggota Hae Ryong melihatnya tapi tidak sadar itu Jae Myung.


Setelah membantu wanita itu, Jae Myung berdiri di pinggir jalan, menunggu taksi. Tak lama, taksi datang.

Dari kejauhan, Chi Gwang yang mengawasi Jae Myung, melihat Jae Myung masuk ke taksi. Ia pun bergegas mengikuti Jae Myung.


Supir taksi bertanya, Jae Myung mau kemana. Jae Myung diam saja dan melihat ke belakangnya. Mungkin dia sadar sedang diawasi. Lalu setelah itu, ia kembali menatap lurus ke depan.


Young Koon pulang dan langsung berlari ke rumahnya.


Anggota Hae Ryong langsung menghubungi Hae Ryong.

"Pak Jang. Kim Young Koon sudah pulang."

"Pastikan Kim Jae Myung juga di sana." suruh Hae Ryong.

Hae Ryong kemudian sewot.

Hae Ryong : Mana kutahu? Tekan bel dan tanyakan saja.


Young Koon masuk ke rumahnya dan mendapati ponsel sang ayah di meja.

Ia memeriksa ke kamar tapi tidak menemukan ayahnya disana.

Lalu ia melihat pakaian ayahnya yang berantakan di atas kursi. Setelah itu, ia menoleh ke kamar mandi yang pintunya terbuka.

Young Koon pun sadar ayahnya pergi. Ia kesal.


Kemudian, dia mendengar bunyi bel. Young Koon membukakan pintu dan mendapati anak buah Hae Ryong berdiri diluar.

"Kim Jae Myung ada di rumah? Sesuai prosedur, kami harus pastikan keberadaannya."

"Tidak ada!" jawab Young Koon ketus, lalu kembali menutup pintunya.


Anak buah Hae Ryong kesal dan beranjak pergi.

Tanpa ia sadari, seorang pria berpakaian hitam dan mengenakan topi hitam melihatnya pergi dari lantai bawah.


Watcher Ep 8

Young Koon ke kamar mandi dan melihat pisau cukur yang masih belepotan krim di atas wastafel.

Watcher Ep 8Watcher Ep 8

Kemudian ponselnya berdering, telepon dari Tae Joo. Tae Joo sendiri ada di ruangan mereka. Ia sedang menatap foto Petugas Jang di papan investigasi.

Tae Joo : Jang Hyung Koo. Dia hilang sebelum Kim Jae Myung ditangkap 15 tahun lalu. Rumornya, itu akibat dia mau mengekspos penyimpangan Kim Jae Myung.

Young Koon : Aku tahu.

Tae Joo : Di mana Kim Jae Myung sekarang?

Young Koon : Dia pergi. Dia ganti pakaian dan bercukur sebelum pergi.

Tae Joo : Rekam medis Jang Hyung Koo diberikan oleh Pak Do. Hasilnya sudah keluar dan Pak Do mau menjemputnya. Kira-kira di mana dia?

Young Koon : Sepertinya dia mengunjungi ibuku.

Watcher Ep 8Watcher Ep 8

Chi Gwang masih mengawasi Jae Myung. Dia melihat Jae Myung masuk ke rumah abu.

Watcher Ep 8

Jae Myung mengunjungi istrinya.

Watcher Ep 8Watcher Ep 8

Setelah keluar dari rumah abu, Jae Myung bertemu Chi Gwang. Ia kesal.

Chi Gwang : Kau sampai pakai setelan?

Jae Myung : Aku tidak kemari bersama putraku. Aku tahu ada yang mengikutiku. Ternyata kau.

Chi Gwang : Karena kau bengis, kukira kau akan langsung beraksi.

Jae Myung : Mengecewakan, ya?

Watcher Ep 8Watcher Ep 8

Jae Myung mau pergi, tapi Chi Gwang malah menariknya. Chi Gwang lantas menggeledahnya tapi ia tak menemukan apapun yang membahayakan dibawa Jae Myung. Chi Gwang juga memeriksa dompet Jae Myung tapi tak menemukan apapun disana.

Chi Gwang : Kau meminta Young Koon mencari orang yang menghilang seperti Baek Sung Cheol, bukan? Kukira maksudmu para kriminal yang hilang, ternyata bukan. Ada Petugas Jang Hyung Koo juga. Saat kalian bertemu untuk kali terakhir, saat itulah dia mati.

Jae Myung : Jika aku yang membunuhnya, menurutmu siapa lagi yang akan kubunuh?

Chi Gwang : Jika ada informasi, beri tahu aku.

Jae Myung : Pikirmu aku membawa catatan itu?

Chi Gwang : Pada hari Jang Hyung Koo menghilang, pistolnya juga hilang.

Jae Myung : Jika aku bebas untuk membunuh, siapa yang pertama kubunuh? Gara-gara kau aku dipenjara selama 15 tahun. Aku dilema berat. Kurasa ada polisi korup. Bantu aku menegakkan keadilan. Setelah mendengar itu, haruskah aku membantumu secara sukarela?

Chi Gwang : Itu caramu membuktikan dirimu tidak bersalah. Jika terus bertingkah begini, kau akan dicurigai membawa catatan suap itu.

Jae Myung : Pokoknya, aku tidak berkaitan. Mau membalas atau memaafkan, terserah korban. Pelakunya harus menerima apa pun akibatnya.

Watcher Ep 8

Ponsel Chi Gwang berdering. Telepon dari Jin Woo yang menanyakan Jae Myung. Chi Gwang pun langsung memberikan ponselnya ke Jae Myung.

Jin Woo : Kalian membahas apa? Kau mau bicara apa?

Jae Myung : Tidak. Dia yang menemukanku. Katanya dia menemukan mayat Hyung Koo.

Jin Woo : Kemarilah. Ayo bicara langsung.

Jae Myung mengembalikan ponsel Chi Gwang. Setelah itu dia beranjak pergi.

Watcher Ep 8Watcher Ep 8

Diluar, dia bertemu Tae Joo yang baru datang.

Tae Joo : Pak Kim, selamat atas pembebasanmu. Masuklah, akan kuantar ke mana pun.

Jae Myung : Aku tidak suka ruangan sempit.

Tae Joo : Young Koon juga tahu.

Jae Myung : Tentang apa?

Tae Joo : Naiklah. Kita bicara di jalan.

Jae Myung pun masuk ke mobil Tae Joo.

Watcher Ep 8

Sementara Chi Gwang mengunjungi istri Jae Myung.

Watcher Ep 8

Tae Joo : Akhirnya kau bertemu Pak Do setelah sekian lama, ya?

Jae Myung : Tidak. Terkadang dia mengunjungiku di lapas.

Tae Joo lantas menatap Jae Myung yang menatap Jae Sik.

Tae Joo : Tenang saja, dia bisa dipercaya.

Jae Myung : Jangan pernah percaya orang di sekitar kita.

Tae Joo diam dan kembali menatap Jae Myung.

Jae Myung : Lain kali kita teruskan. Turunkan aku di kantor polisi.

Watcher Ep 8Watcher Ep 8

Young Koon kesal pisau cukurnya dipakai sang ayah.

Dia kemudian beranjak keluar dan saat hendak menutup pintu kamar mandi, dia melihat loteng kamar mandi yang sedikit terbuka.

Watcher Ep 8

Curiga, Young Koon pun memeriksanya dan menemukan sebuah kotak disana.

Watcher Ep 8Watcher Ep 8

Young Koon membawa kotak itu keluar. Ia terdiam sejenak sembari memperhatikan kotak itu.

Kemudian, ia membuka kotak itu dan hanya menemukan paper bag kecil bertuliskan 'Bogwangdang' yang kosong.

Ponsel Young Koon berdering. Penelponnya, nomor tak dikenal. Young Koon menjawabnya dan terkejut mengetahui si penelpon adalah Si Young.

Young Koon : Kukira kau sudah mati, rupanya masih bisa membawa ponsel. Di mana kau?

Si Young : Di luar.

Watcher Ep 8Watcher Ep 8

Young Koon langsung keluar. Dia mencari2 Si Young dan mendapati Si Young di seberang apartemennya.

Ya, pria bertopi hitam itu adalah Si Young.

Young Koon : Sedang apa di situ?

Si Young : Niatku bertemu ayahmu, tapi dia tidak di rumah.

Young Koon : Untuk apa bertemu?

Si Young : Saat Jae Myung ditangkap, dia bilang ada polisi korup, bukan? Aku dan dia dijebak. Kami tidak membunuh siapa pun.

Young Koon : Sudah 15 tahun berlalu, pikirmu aku akan percaya?

Si Young : Dia terlambat tahu. Hyung Koo menghilang setelah memburu polisi korup itu.

Young Koon : Mayat Jang Hyung Koo sudah ditemukan. Dia bersemayam di taman yang kau tunjuk. Kau membunuhnya?

Si Young : Kecurigaan itu seperti bola salju. Pada satu titik, perlu dihentikan dan dilupakan. Jika ingin tahu lebih, bicaralah dengan Tae Joo dan siapkan uangnya. Wanita itu sangat ingin menangkap pembunuhnya.

Young Koon : Lebih cepat menangkapmu dan menanyaimu saja.

Si Young : Jika ditangkap, mungkin aku akan langsung dibunuh. Jika itu terjadi, kau tidak akan mendapat informasi.

Si Young memutuskan panggilannya dan beranjak pergi. Ia mematahkan simcard nya.

Watcher Ep 8

Sementara Young Koon terdiam kesal.

Bersambung ke part 2...