Di restoran, Mal Sook sedang mengupas bawang. Tapi tiba2, Joong Dae datang dan merebut pisau serta bawang dari tangannya.
Joong Dae : Lihat tanganmu. Pecah-pecah karena memotong ini. Mulai sekarang aku yang akan mengupas bawangnya.
Joong Dae lalu duduk dan mulai mengupas bawangnya.
Mal Sook tersenyum : Kau lebih kuat dari penampilanmu. Kau benar-benar pria sejati.
Joong Dae lalu menyebut Mal Sook mirip dengan cinta pertamanya. Mal Sook tertawa dan tanya, bagaimana bisa cinta pertama Joong Dae mirip dengan wanita tua dan keriput seperti dirinya.
Joong Dae : Apa maksudmu? Apa kau melihat cermin belakangan ini? Kau sangat cantik.
Mal Sook mulai tersipu.
Joong Dae : Cinta pertamaku adalah guruku di sekolah dasar. Dia sangat rapi dan memiliki tangan yang cantik sepertimu. Aku tidak menyadarinya pada awalnya tapi kau sangat mirip dengannya.
Mal Sook : Benarkah?
Mal Sook lalu nyengir.
Di kamarnya, Geum Bong sedang memandangi kalender yang tanggalnya ia lingkari.
Ia kemudian panic dan cemas kalau2 ia hamil.
Geum Bong : Tapi jika begitu, apalagi yang bisa dilakukannya selain menikahiku? Dia tidak boleh mencampakkanku hanya karena ibuku tidak menjalankan restoran besar.
Geum Bong lalu menghayal, dibawa Se Gwang ke rumah Do Hee saat ia sedang hamil besar.
Ayah Se Gwang lalu keluar dari kamar orang tua Do Hee sebagai pemilik rumah.
Ayah Se Gwang : Apa kau Geum Bong yang cantik yang sering aku dengar?
Geum Bong : Benar, aku Geum Bong.
Ayah Se Gwang menyuruh Geum Bong mendekat padanya. Setelah Geum Bong mendekat, ia memeluk Geum Bong.
Ayah Se Gwang : Selamat datang anakku. Hiduplah bahagia.
Geum Bong : Gomapseumnida abonim.
Geum Bong kemudian tertawa sendiri memikirkan khayalannya.
Se Gwang sendiri sedang mencabut bulu hidungnya saat Geum Bong menelponnya.
Se Gwang mengaku sedang massage di tempat favoritnya dan mengajak Geum Bong ikut dengannya lain kali, padahal kenyataannya dia lagi nungguin Na Yeon di
parkiran BSS Group.
Geum Bong tanya, apa Se Gwang ingat saat mereka pergi ke pulau dan ketinggalan kapal terakhir?
"Kita minum sepanjang malam karena kapal kita tiba-tiba berhenti."
"Tentu aku ingat, bagaimana aku bisa melupakannya tapi kenapa?"
"Tidak apa-apa. Aku hanya penasaran kau ingat atau tidak."
Dong Jin terkejut saat Na Yeon memintanya membantu Hwi Kyung.
Dong Jin : Berbisnis didasarkan pada penilaian berdasarkan informasi. AP Foods sekarang ini bagai sebuah kapal yang akan tenggelam.
Na Yeon : Jika pakar investasi seperti ayah melakukan investasi, bank dan pasar akan melihatnya secara berbeda.
Dong Jin : Ayah juga merasa kasihan padanya dan ingin menolongnya tapi investasi cerita berbeda.
Na Yeon : Kalau begitu, anggap ayah berinvestasi padaku.
Dong Jin : Apa maksudmu?
Na Yeon : Aku menginkan perusahaan itu.
Dong Jin terdiam.
Na Yeon turun dari mobilnya. Ia baru saja sampai di rumah. Se Gwang menyuruhnya istirahat. Setelah Se Gwang pergi, Na Yeon masuk ke rumah Do Hee tapi belum lagi sempat membuka gerbangnya, Eun Bong tiba-tiba datang. Sontak Na Yeon kaget mendengar suara Eun Bong. Perlahan2, Na Yeon pun menoleh pada Eun Bong.
Na Yeon dan Eun Bong duduk di kafe. Eun Bong : Sudah lama sekali. Kau ingat aku? Lee Eun Bong dari Femme Fatale.
Na Yeon : Aku tidak yakin. Samar-samar.
Eun Bong : Aku lega. Kau terlihat sangat mirip dengan adikku, bahkan lebih mirip dari sebelumnya.
Na Yeon : Apa yang kau inginkan?
Eun Bong : Apa kau bertemu adikku, Lee Na Yeon, di rumah sakit sebelum kebakaran terjadi?
Na Yeon : Tidak, sayang sekali.
Eun Bong : Aku bertemu ibumu terakhir kali. Ibumu bilang kau tidak punya saudara kembar. Apa itu benar? Kalian berdua sangat mirip.
Na Yeon : Biar kuperjelas situasinya. Aku tidak punya saudara kembar. Dan aku mengerti situasimu, tapi aku tidak suka kau datang padaku seperti ini.
Eun Bong : Mianhae.
Na Yeon : Aku pergi.
Eun Bong : Bolehkah aku menemuimu sesekali? Saat aku sangat merindukan adikku, aku tidak tahan.
Na Yeon pun berusaha keras menahan perasaannya. Ia berusaha membuat wajahnya terlihat dingin dan mengatakan pada Eun Bong, kalau ia menolaknya. Ia juga meminta Eun Bong untuk tidak menceritakan soal dirinya pada keluarganya.
Na Yeon : Aku tidak suka mereka datang untuk melihat mendiang putri dan saudara mereka.
Na Yeon pun pergi. Eun Bong menangis.
Dong Jin sedang memikirkan permintaan Na Yeon. Tak lama kemudian, ia menghubungi Hwi Kyung dan mengajak Hwi Kyung bertemu.
Young Sook keluar dari kamarnya dan kesal melihat Yoo Kyung yang lagi duduk santai menikmati teh.
Young Sook ke dapur, memanggil pembantunya tapi yang ia temui malah pembantunya Yoo Kyung.
Yoo Kyung menyusul Young Sook ke dapur dan mengatakan bahwa ia sudah memecat pembantu Young Sook.
Sontak Young Sook marah.
"Jika tidak nyaman, hiduplah di tempat lain dengan Hwi Kyung dan pembantu pilihanmu."
"Baik. Lakukan semaumu!" teriak Young Sook lalu pergi.
Hwi Kyung muncul di dapur dan menegur Yoo Kyung. Tapi Yoo Kyung malah menyuruhnya pindah.
Hwi Kyung menyusul sang ibu ke kamar tepat saat sang ibu membanting foto sang ayah.
Young Sook kemudian curiga, kalau wasiat Pimpinan Park dipalsukan.
Hwi Kyung : Kau tahu pengacara kita tidak mungkin melakukannya.
Hwi Kyung memeluk ibunya. Ia mengajak sang ibu pindah tapi sang ibu menolak.
Se Jin pulang dengan ayahnya dan Tae Joon. Bersamaan dengan itu, Hwi Kyung keluar dari kamar ibunya dan Yoo Kyung turun ke bawah.
Yoo Kyung lantas menunjukkan kamar Se Jin dan Tae Joon dimana. Kamar mereka ada di sebelah kamar Hwi Kyung.
Mereka pun penasaran bagaimana Hwi Kyung bisa menyelamatkan AP.
Hwi Kyung : Seseorang memutuskan berinvestasi.
Kyung Wan : Siapa penyelamatmu?
Hwi Kyung : Baek Dong Jin Daepyonim, Baek Do Hee-ssi Abeoji.
Semua kaget, terutama Yoo Kyung yang terlihat marah dan kesal.
Na Yeon masuk ke kamar Do Hee dan terkejut melihat kotak tempat ia menyimpan obat2an Do Hee sudah terbuka di atas meja.
Sung Joo kemudian masuk dan meminta penjelasan Na Yeon kenapa Na Yeon tidak meminum obatnya tapi di depannya pura2 meminumnya.
Na Yeon terdiam.
Bersambung...............
Next Epi : Tae Joon melihat Na Yeon di lobi Baekdo!