• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruler : Master Of The Mask Ep 26 Part 2

Sebelumnya...


Keesokan harinya, Sun menemui Ga Eun di penjara. Sun menyelimuti Ga Eun yang kedinginan dengan jubahnya. Ga Eun pun terbangun dan langsung bersujud di hadapannya, tapi ia menegakkan tubuh Ga Eun.

“Harusnya aku datang lebih awal. Pasti sangat dingin di malam hari.” Sesal Sun.

“Tidak, berkat kebaikan Baginda, aku terhindar dari siksaan.” Jawab Ga Eun.

“Siksaan? Kau pikir aku akan membiarkan wanita yang kucintai disiksa?”tanya Sun.

Ga Eun terkejut mendengarnya.

“Kenapa kau begitu terkejut mendengarnya. Tempo hari sudah kukatakan aku mencintaimu.” Ucap Sun.

  
“Maafkan aku. Seperti ucapanku tempo hari, aku tidak bisa menerima perasaan Baginda kepadaku.” Jawab Ga Eun.

Sun marah, kau adalah dayang istana! Kau milik Raja dan aku adalah Raja!

“Baginda tahu alasanku menjadi dayang istana? Itu karena Baginda. Karena aku yakin Baginda membunuh ayahku dan kemari untuk membalaskan dendam.Tapi Baginda bilang tidak membunuh ayahku. Katakan padaku, apa Baginda benar-benar tidak membunuh ayahku?” tanya Ga Eun.

“Jika aku bukan musuhmu, kau akan meninggalkan istana dan aku? Apa Kepala Pedagang mengajakmu pergi bersamanya!” tanya Sun panic.

  
“Yang Mulia, maksud hamba bukan begitu.” jawab Ga Eun.

“Kau akan pergi bersamanya! Dia tidak berhak memilikimu!” teriak Sun.

“Dia bukan bangsawan, tapi dia pria yang hebat.” Puji Ga Eun.

“Aghassi, bisakah kau mencintainya seperti kau mencintainya saat ini setelah mengetahui kebenarannya?” batin Sun geram.

Sun lalu meninggalkan Ga Eun dengan wajah geram.


Kemanakah Sun pergi? Dia langsung menemui Daebi Mama, padahal saat itu Daebi Mama sedang makan malam dan Sun menerobos masuk begitu saja. Sun memberitahu Daebi Mama kalau ada dayang istana yang berusaha meninggalkan istana tanpa seizinnya.

“Baginda datang kemari terkait Nona Han?” tanya Daebi Mama.

“Nona Han dikurung di penjara, bagaimana mungkin dia diam-diam meninggalkan istana?” jawab Sun.

“Lalu siapa yang meninggalkan istana…”

“Dayang Jung yang bekerja di dapur Yang Mulia. Aku memergokinya berusaha meninggalkan istana diam-diam.” Jawab Sun.


“Dia salah satu dayangku, maka seharusnya aku yang membuat menghukumnya.” Ucap Daebi Mama.

“Mari kita buat kesepakatan.” Ajak Sun.

“Kesepakatan antara orang tua dan anak? Jika Baginda menginginkan sesuatu, mintalah kepada ibu Baginda.” Jawab Daebi Mama.

“Aku sudah memohon. Aku sudah berlutut, menunduk dan memohon pada Yang Mulia.” Ucap Sun.

“Baginda kemari untuk membuat kesepakatan? Apa syarat Baginda?” tanya Daebi Mama.

“Bebaskan Nona Han.Jika Yang Mulia, sebagai korban peracunan, berkata bukan Nona Han pelakunya, dia akan bebas.”jawab Sun.

“Baginda bersikap serius untuk hal yang tidak penting.Baiklah. Ibumu akan berusaha membebaskannya.” Ucap Daebi Mama.

“Aku punya satu syarat lagi.” Jawab Sun.

“Baginda cukup serakah. Bagaimana jika aku menolak?” tanya Daebi Mama.

“Yang Mulia tidak akan menolak karena kita berdua akan mendapatkan keinginan kita.” jawab Sun.

  
Moo Ha dengan tergesa-gesa datang memberitahu Seja dan Woo Bo kalau Ga Eun akan segera dibebaskan. Woo Bo lega, ia yakin Sun sudah menghadap Daebi Mama. Moo Ha berkata, mereka sepakat menganggap kasus itu sebagai keracunan makanan.

  
Seja dengan wajah berseri-seri langsung berlari menuju penjara. Bersamaan dengan itu, Ga Eun dikeluarkan dari penjara. Begitu melihat Seja, Ga Eun langsung menghampirinya. Seja memegang tangan Ga Eun. Ga Eun tersenyum pada Seja.

“Ga Eun-ah, kini kau sudah bebas.Karena kau sudah dibebaskan dari tuduhan peracunan dan bukan lagi dayang istana, tidak ada yang bisa mencegahmu meninggalkan istana. Kumohon pulanglah bersamaku.” Ucap Seja.


Belum sempat Ga Eun menjawab, Kepala Kasim sudah datang menjemput Ga Eun atas perintah Sun. Kepala Kasim berkata, hasil pemilihan Ratu akan segera diumumkan jadi Ga Eun harus ikut dengannya.Sontak Ga Eun dan Seja terkejut.

  
Seja berjalan dengan gontai. Tak lama Moo Ha datang dan memberitahukan apa yang terjadi pada Ga Eun. Seja panic dan bergegas menyusul Ga Eun.

Sementara itu Daebi Mama sedang membacakan hasil pemilihan Ratu. Salah satu dari 3 kandidat yang lolos akan menjadi Ratu, dan dua lainnya akan menjadi selir.

  
Tepat saat itu, Seja datang dan berusaha mencegah Daebi Mama. Namun Moo Ha menghalangi Seja. Sementara Ga Eun menatap Seja dengan bingung. Daebi Mama mulai membacakan hasilnya.

“Putri dari anggota Dewan Ketiga, Choi Yeon Joo. Putri dari Ketua Dewan Kota, Choo Ja Young dan Putri dari Chambong, Choi So Yeon.” Ucap Daebi Mama.


Ga Eun terkejut nama samarannya disebut. Sementara Sun menatap Ga Eun dengan mimic puas dan Seja menatap geram Sun.

  
Usai pengumuman itu, Seja langsung menemui Sun. Dengan wajah marah, Seja menanyakan apa yang terjadi. Tapi Sun malah menjawab dengan santai kalau tidak seharusnya Seja marah padanya karena Daebi Mama lah yang sudah memutuskan.

“Aku menyuruhmu memperalat Dayang Jung. Menyerahkannya pada Daebi Mama sebagai ganti pembebasan Ga Eun.” Jawab Seja.

“Karena itu dia membebaskannya. Apa Aghassi masih di penjara?” ucap Sun, membuat Seja makin geram.

“Jangan marah kepadaku. Tanyakan pada Daebi Mama. Aku tidak tahu apa-apa.” Jawab Sun.

“Ga Eun akan menjadi Ratu ku.Kau pikir aku akan membiarkan dia jadi selir rendahan!” teriak Seja.

“Lantas kenapa kau tidak bisa mengatakan yang sebenarnya kepadanya? Begitu bertahta, kau akan menjadikan dia Ratu mu tapi kini tidak berani mengaku kepadanya kau Putra Mahkota? Katakan kepadanya bahwa Kepala Pedagang adalah Putra Mahkota dan mengaku lah padanya bahwa kau lah alasan ayahnya dibunuh!” sentak Sun.


Seja makin geram,tapi ia tak bisa berbuat apapun. Tiba2 saja, terdengar suara berisik diluar. Sun lekas memakai topengnya dan memeriksa keluar, tapi tak ada siapapun. Sun lantas kembali ke dalam dengan wajah kesal.Ia menatap Seja penuh kebencian.

“Kami sedang mencari obat penawarnya dimana pun.Begitu kutemukan, akan kuserahkan padamu. Mengenai Ga Eun, aku akan mengajaknya bersamaku.” Ucap Seja.

  
Sun langsung mendekati Seja dengan tatapan marah.

“Kau tidak berwenang, Yang Mulia.” Ucap Sun.

“Aku tidak akan menyerah perihal Ga Eun.” Jawab Seja.

“Begitu juga denganku.Aku tidak akan menyerah.” Ucap Sun.

“Lee Sun-ah!” geram Seja.

  
“Kau menginginkan topeng ini? Ambil lah. Kau menginginkan tahta ini? Akan kuberikan padamu.Akan kuberikan apapun yang kubisa, namun! Kecuali Ga Eun Aghassi. Aku tidak akan menyerahkan dia padamu.” Ucap Sun.


Bersambung…

Next Preview

Sun memberitahu Dae Mok bahwa Seja asli masih hidup...

Ga Eun diculik Dae Mok...

Sun mengaku sudah membuat jebakan untuk Seja. Sun melarang Seja kembali ke istana jika Seja berhasil lolos dari jebakannya. Ia mengancam akan membunuh Seja jika Seja berani kembali ke istana.

Ruler : Master Of The Mask Ep 26 Part 1

Sebelumnya...


Ga Eun mulai dibawa menuju peradilan. Tiba-tiba, Seja muncul dan menghadang jalan mereka. Seja bertanya, apa mereka punya bukti Ga Eun yang meracuni para kandidat. Tapi Menteri Joo malah menyuruh Seja minggir. Seja marah, ia berkata mereka perlu bukti untuk menghukum seseorang.

“Beraninya kau! Kau baru sadar ketika kepalamu dipenggal?” sentak Menteri Joo.


Menteri Joo lantas memerintah pengawal memenggal kepala Seja. Woo Bo maju menghentikan mereka dan bertanya apakah penangkapan Ga Eun atas perintah Dae Mok. Menteri Joo diam saja. Woo Bo pun mengerti dan menyuruh Seja memberikan jalan pada mereka.

  
Seja langsung menghadap Daebi Mama. Ia mendesak Daebi Mama membebaskan Ga Eun. Ia berkata, Dae Mok sengaja menangkap orang kepercayaan Daebi Mama sebagai peringatan jika Daebi Mama tidak mengangkat orang dari kubu Dae Mok sebagai Ratu baru.

“Langkah yang tergesa-gesa hanya memberi mereka alasan untuk bertindak lebih jauh.Dia tidak bersalah, jadi dia akan segera dibebaskan setelah penyelidikan.” Jawab Daebi Mama.

“Dia dibawa ke Departemen Kehakiman. Pasti dia akan disiksa berat. Apa Yang Mulia akan diam saja disini?” tanya Seja kesal.

“Nona Han adalah orangku. Aku yang akan mengurus masalahnya, jadi jangan ikut campur.” Sentak Daebi Mama.

Seja hanya bisa menahan kekesalannya melihat sikap santai Daebi Mama.

  
Sun panic saat tahu Ga Eun dibawa ke Departemen Kehakiman. Sun berjanji, akan segera mencari pelakunya agar Ga Eun selamat. Seja berkata, itu bukan cara terbaik menolong Ga Eun. Ia lantas memberitahu Sun kalau Daebi Mama lah pelakunya. Daebi Mama sengaja meminum racunnya sendiri agar proses pemilihan Ratu berjalan sesuai keinginannya.

“Daebi Mama memang sanggup berbuat demikian.”jawab Sun.

“Aku akan mengurus masalah ini. Sebelum itu, tolong ulur waktunya.” Ucap Seja.

  
Ga Eun dipaksa mengaku kalau dialah yang meracuni Daebi Mama. Ga Eun tidak mau mengakuinya, membuat Menteri Heo marah. Ga Eun balik bertanya, apa mereka punya bukti kalau ia yang meracun Daebi Mama.

“Kami memeriksa informasi pribadimu yang kami kumpulkan saat proses pemilihan. Kau putri seorang pengkhianat. Bukankah kau memakai racun untuk membunuh kandidat lain untuk menjadi Ratu!”jawab Menteri Joo.

“Maksudnya kecurigaan anda yang tidak masuk akal itu adalah buktinya?” tanya Ga Eun.

Menteri Joo marah dan langsung menggebrak mejanya. Menteri Heo lantas mendekati Ga Eun dan bertanya, siapa yang berani berbuat hal semacam itu jika bukan Ga Eun. Ga Eun tetap menolak mengakuinya.

“Kalau begitu, terpaksa kau ditunjuk sebagai pelakunya.” Ucap Menteri Joo.

Ga Eun tersenyum sinis, anda Ketua Dewan Kota di negara ini. Tapi alasan anda melimpahkan kesalahan pada seseorang begitu lemah.

  
Menteri Heo marah dan menampar Ga Eun. Tak hanya itu, ia mengancam akan memelintir kaki Ga Eun dan mencabik-cabik tubuh Ga Eun. Tepat saat Ga Eun akan disiksa, Sun datang.

“Kenapa Baginda jauh-jauh datang kemari? Jangan bilang Baginda akan memerintahkan kami untuk membebaskan wanita itu.” tuduh Menteri Joo.

“Aku tidak akan memerintahkan itu.Ibuku meminum racun dari seseorang yang kejam. Kurasa aku berhak menginterogasinya langsung selaku putranya.” Jawab Sun.

Sun lantas memerintahkan mereka menyingkirkan alat-alat penyiksaan itu dari Ga Eun. Menteri Heo terus mencari cara agar Ga Eun dihukum. Ia bertanya, apa Ga Eun akan mengakui kesalahannya tanpa disiksa.

“Aku ingin mengetahui kebenarannya. Jika dia berbohong karena takut disiksa, itu tidak akan mengungkap kebenarannya.” Jawab Sun.

Mereka pun tidak punya pilihan lain selain membiarkan Sun menginterogasi Ga Eun.


Menteri Joo mengadu pada Dae Mok soal Sun yang bersikeras menginterogasi Ga Eun sendiri. Dae Mok berkata, ia tidak peduli siapa orang tua Ga Eun. Menurutnya, mereka bisa memanfaatkan Ga Eun untuk keuntungan mereka.


Seja ingin melihat laporan kerja dayang istana. Mae Chang berkata, laporan itu sudah dikirimkan ke Departemen Kehakiman. Seja bilang ia hanya butuh arsip 20 hari sebelumnya.


Mae Chang dengan terburu-buru membawa arsip yang diminta Seja. Namun langkahnya tiba2 dihadang oleh Kepala Kasim. Kepala Kasim menatapnya dengan kesal, tapi meskipun kesal ia tetap membiarkan Mae Chang membantu Seja.

“Arsip 20 hari sebelumnya, itu saat Daebi Mama mencelakaimu.” Ucap Woo Bo.

“Salah satu dayang yang bekerja di dapur Daebi Mama adalah yang meracuni tehku. Aku yakin, pelaku peracunan ini adalah orang yang sama.”jawab Seja.


“Meski membawa pelaku sebenarnya ke Departemen Kehakiman, apa mereka akan membebaskan Ga Eun?” tanya Moo Ha.

“Dia benar. Ibu Suri lah dalangnya. Kepala Dewan kota mengetahuinya, dia membawa Ga Eun untuk mencegah Daebi Mama. Ga Eun adalah pion.” Jawab Woo Bo.

“Aku tidak mencari pelakunya untuk menangkap Daebi Mama. Akan kugunakan orang itu untuk mengancam Daebi Mama. Aku akan mendesaknya, jadi dia tidak punya pilihan lain selain melepaskan Ga Eun.” Ucap Seja.

Tak lama kemudian,Seja pun menemukan dayang yang dia curigai berdasarkan arsip itu.

  
Seja mulai menakuti Daebi Mama dengan mengatakan Ketua Dewan Kota sedang memburu Dayang Jung. Daebi Mama pura-pura tidak mengerti kenapa dayangnya diburu.Seja mengaku tidak tahu alasan Ketua Dewan Kota memburu Dayang Jung. Seja balik bertanya, apa Daebi Mama mengetahui alasannya.

“Aku juga tidak tahu.” jawab Daebi Mama santai.

“Apapun alasannya, jika Pyunsoo-hwe memburunya, dia dalam bahaya.” Ucap Seja.


Tengah malam, Daebi Mama memanggil Dayang Jung. Daebi Mama memberi Dayang Jung uang dan menyuruhnya pergi. Dayang Jung menolak dengan alasan ia sudah melayani Daebi Mama selama 30 tahun.

“Justru karena 30 tahun itulah aku membiarkanmu hidup.Jika kau membocorkan apapun, maka sekeras apapun usahamu bersembunyi, aku akan menemukanmu dan membunuhmu.” Ucap Daebi Mama.

  
Dayang Jung pun bergegas pergi, namun ia ketahuan oleh Seja dan Chung Woon.

  
Seja memberitahu Sun kalau Dayang Jung lah pelaku peracunan itu. Sun bertanya, apa Dayang Jung sudah mengakui kejahatannya.

“Dia bersikeras tidak tahu apapun, tapi selama kita memilikinya, kita bisa mengendalikan Daebi Mama.” jawab Seja.

Sun masih tidak mengerti ucapan Seja.

“Akan kuserahkan Dayang Jung kepadamu. Temuilah Daebi Mama. Katakan, jika dia menginginkan Dayang Jung, bebaskan Ga Eun.” Suruh Seja.

“Aku bisa bilang akan menyerahkan Dayang Jung pada Dae Mok jika dia menolaknya?” tanya Sun.

Seja mengangguk dan menyuruh Sun menyelamatkan Ga Eun.

  
Mae Chang membantu Seja menemui Ga Eun di penjara. Seja terluka melihat keadaan Ga Eun. Ga Eun tersenyum lega begitu melihat Seja. Ia bertanya, kenapa Seja datang begitu lama. Ia mengaku sangat ketakutan.

“Apa kau begitu ketakutan? Itu bukan dirimu. Saat kau menolongku, kau menyelam tanpa ragu-ragu.” Jawab Seja.

“Karena kau ada di sana. Kupikir jika bersamamu, mati pun tidak ada apa-apa.” Ucap Ga Eun.

“Andaikan kita tidak bertemu, kau pasti akan jauh lebih bahagia” jawab Seja.

  
Ga Eun pun langsung memegang tangan Seja. Ia tersenyum dan mengaku sangat bahagia sekarang karena Seja datang untuknya. Seja pun berjanji akan segera menjemput Ga Eun. Ga Eun tersenyum dan mengangguk.

  
Tak lama, Sun datang dan ia marah melihat kebersamaan Seja dan Ga Eun.

  
Di kamarnya, Sun mengingat kata2 Seja.

“Makin lama Ga Eun tinggal disini, Ga Eun akan menderita. Kita harus menyelamatkannya dari cengkraman Daebi Mama. Kumohon, bantu aku mengeluarkan Ga Eun dari istana.”

Apakah Sun akan mengeluarkan Ga Eun dari istana?