• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 56 Part 2

Sebelumnya...


Kyung Wan minum liquor sendirian di dapur.

Yoo Kyung ke dapur dan kaget melihat Kyung Wan disana.

"Kau belum tidur? Apa ada yang kau pikirkan?" tanya Yoo Kyung sembari menuangkan air ke gelas.

"Aku hanya ingin minum." jawab Kyung Wan.


Yoo Kyung lantas duduk di depan Kyung Wan.

Yoo Kyung : Hwi Kyung masih belum pulang juga? Dia bekerja keras untuk menyelamatkan perusahaan.

Kyung Wan : Jangan terlibat.

Yoo Kyung : Untuk?

Kyung Wan : AP dan Baekdo. Kau menyerang Hwi Kyung terang-terangan. Itu tidak baik.

Yoo Kyung : Kau tidak tahu kenapa aku melakukan ini? Semua yang dinikmati Hwi Kyung dan ibunya, alih-alih aku dan ibuku, aku akan merebutnya satu per satu.

Kyung Wan : Hwi Kyung adikmu. Jika harus, aku yang akan melakukannya, jadi kau tidak perlu melakukannya.

Yoo Kyung : Aku mengenalmu. Kau bilang, akan kejam demi Se Jin tapi kau tidak bisa membodohiku.

Kyung Wan : Aku tidak suka kau menjadi seperti ini.

Yoo Kyung : Ani, kali ini, kalian berdua akan berterima kasih padaku.


Yoo Kyung beranjak pergi.

Keluar dapur, dia bertemu Hwi Kyung.

Hwi Kyung menatap tajam Yoo Kyung.

Yoo Kyung kesal Hwi Kyung datang diam-diam.

Hwi Kyung berkata, dia akan sering pulang diam-diam agar bisa mendengarkan percakapan Yoo Kyung yang akan menolongnya seperti malam ini.

Hwi Kyung beranjak pergi. Yoo Kyung kaget dengan kata2 Hwi Kyung.


Hwi Kyung masuk ke kamar ibunya. Ia menatap sang ibu yang sudah terlelap dengan wajah cemas.

Hwi Kyung mengingat kata2 Yoo Kyung tadi yang bertekad mengambil semua miliknya dan ibunya.

Hwi Kyung kemudian menghela nafas dan menyelimuti ibunya.


Na Yeon mengantarkan Tae Joon pulang. Tae Joon sendiri masih belum sadarkan diri.

Na Yeon mengambil ponsel Tae Joon dan menghubungi Se Jin.

Na Yeon meminta Se Jin keluar.

Se Jin kesal, ia fikir Tae Joon pergi dengan Na Yeon.


Sekarang, sopir tngah memapah Tae Joon keluar dari mobil Na Yeon.

Na Yeon menjelaskan ke Se Jin, kalau tadi Tae Joon menelponnya untuk meminta maaf.

Na Yeon : Pemilik warung tenda menghubungiku karena aku orang terakhir yang dia hubungi.

Se Jin : Jangan cemas.

Se Jin pun pergi tanpa mengucapkan terima kasih.


Tae Joon sudah di kamar sekarang.

Se Jin berdiri, menatapnya dengan tatapan kecewa.


Sementara Na Yeon yang baru pulang, terkejut didatangi Hwi Kyung.

Hwi Kyung : Kemana saja kau sampai selarut ini? Kau bilang ada janji sebelumnya. Apa berjalan dengan baik?

Na Yeon : Ada apa kau kesini?

Hwi Kyung mengajak Na Yeon berjabat tangan.

Na Yeon : Untuk?

Hwi Kyung : Jabat dulu saja tanganku.

Na Yeon : Akan kujabat setelah kau katakan.

Hwi Kyung : Tidak peduli apapun caranya, aku harus menandatangani kontrak dengan restoran ayam itu. Aku butuh bantuanmu. Mau kah kau membantuku?


Na Yeon : Kau datang hanya untuk menanyakan itu padaku?

Hwi Kyung : Aku terburu-buru. Kau tidak mau menjabatku?

Na Yeon : Kau lupa? Kita punya tujuan yang sama. Itulah yang aku minta darimu. Selesaikan semuanya.

Na Yeon pun menjabat tangan Hwi Kyung.

Hwi Kyung tersenyum.


Hwi Kyung : Tapi kenapa tanganmu sangat hangat sekarang? Kau suka membuatku gugup dengan tanganmu yang dingin.

Na Yeon : Itu terjadi jika kau memiliki bola api dalam jantungmu.

Hwi Kyung : Aku tidak tahu bola api apa itu tapi berikan padaku. Kau bisa terbakar sampai mati.

Hwi Kyung lantas menyuruh Na Yeon masuk dan beranjak pergi.


Na Yeon memanggil Hwi Kyung. Hwi Kyung menoleh.

Na Yeon : Baek Do Hee sedang dalam proses menjadi Baek Do Hee yang bertangan dingin untukmu.

Hwi Kyung : Aku suka Baek Do Hee dengan tangat hangat untuk membasmiku.

Hwi Kyung tersenyum dan pamit.


Paginya, saat sarapan, Mal Sook marah2. Joong Dae berkata, AP mungkin anak perusahaan Baekdo, tapi Baekdo tidak ikut campur urusan AP.

Joong Dae : AP seperti anak yang dibuang.

Eun Bong : Dia benar, aku sudah mencari tahu. Baekdo sangat ingin membunuh AP.

Mal Sook : Tidak peduli anak buangan atau favorit, mendengar kata Baekdo saja sudah membuat darahku mendidih. Makan saja.

Joong Dae : Aku paham perasaanku, tapi sangat memalukan hanya tetanggamu saja yang menikmati ayammu.

Mal Sook : Kau mau diusir! Mulai sekarang, jika kalian menyebut Baekdo atau AP, aku akan mengusir kalian!

Mal Sook lalu lari ke dapur.


Eun Bong dan Tae Joon ketemuan di sebuah kafe.

Eun Bong marah, Kang Tae Joon!

Tae Joon : Aku tahu yang kulakukan. Aku juga merasa menyedihkan karena harus meminta bantuan macam ini padamu.

Eun Bong : Kau sangat menyedihkan sehingga aku ingin memukulmu.

Tae Joon : Kumohon, temuilah Baek Do Hee. Aku melihat Na Yeon dalam diri Baek Do Hee. Aku harus tahu apakah hanya aku yang merasakan hal ini.

Eun Bong : Ini gila. Kau yang membunuh Na Yeon. Kau yang bertanggungjawab atas kematian Na Yeon dan Sae Byeol.

Tae Joon : Kau sudah memeriksanya? Kau sudah melihat jasad Na Yeon sendiri?

Eun Bong : Aku melihatnya dengan mataku sendiri.

Tae Joon : Hari itu, hari kematian Na Yeon, kudengar Baek Do Hee menemuinya. Siapa yang tahu? Bisa aja mereka bertukar tempat.


Eun Bong marah dan langsung berdiri.

Eun Bong : Kang Tae Joon, kau sudah gila!

Tae Joon : Aku tahu aku gila, tapi temuilah dia.

Eun Bong : Jangan pernah menggangguku lagi dengan ide kejammu.

Eun Bong beranjak pergi.

Ponsel Tae Joon berdering.

Tae Joon : Se Jin-ah..

Bersambung ke part 3...

The Promise Ep 56 Part 1

Sebelumnya...


Tae Joon mencium Na Yeon usai mendengar Na Yeon memainkan lagu masa kecil mereka.

Tepat saat itu, Se Jin datang dan melihat mereka. *Uwooow..

Na Yeon menoleh ke Se Jin. Ia melihat Se Jin dengan tatapan dingin.


Setelah itu, ia berdiri dan menampar Tae Joon.

Se Jin beranjak mendekati mereka.

Se Jin menatap marah Tae Joon. Kemudian, ia menampar Na Yeon dan memarahi Na Yeon.

Se Jin : Kau gila?

Na Yeon tersenyum.

Na Yeon : Bukan aku yang gila tapi suamimu.


Na Yeon lalu menatap Tae Joon.

Na Yeon : Kang Tae Joon-ssi, kesalahan fatal yang kau buat, membuatku terlihat seperti wanita jahat. Aku harap, ini yang terakhir kalinya.


Na Yeon menabrak Se Jin dan beranjak pergi.

Se Jin menatap Na Yeon dengan wajah marah.


Sekarang, mereka sudah berada di kamar mereka.

Mereka berantem hebat. Se Jin membuang seluruh make upnya di meja ke lantai.

Se Jin : Kang Tae Joon, melihat orang lain yang mirip Na Yeon, membuatmu gila? Kau sudah gila?

Tae Joon memungut make up Se Jin di lantai.

Tae Joon : Aku kehilangan akal sehatku. Aku minum terlalu banyak.

Se Jin : Kau masih mencarinya? Kau masih belum selesai dengan Lee Na Yeon?

Tae Joon diam saja.


Se Jin pun mendekati Tae Joon.

Se Jin : Katakan padaku! Kenapa kau tidak menjawab? Katakan kalau aku salah!

Tae Joon : Ini salah paham. Aku tidak waras.

Se Jin : Bagaimana bisa kau melakukan itu pada Baek Do Hee! Kau tahu perasaanku sekarang?

Tae Joon : Aku bilang ini salah paham.


Tae Joon lantas pergi.

Se Jin berteriak.


Begitu keluar, Tae Joon dikejutkan dengan Yoo Kyung yang sudah berdiri di depan kamar mereka sejak tadi.

Yoo Kyung menatap tajam Tae Joon.

Yoo Kyung : Ada apa?

Tae Joon : Tidak ada apa-apa. Ini salah paham.

Tae Joon mau pergi tapi ditahan Yoo Kyung.

Yoo Kyung : Kau masih belum selesai dengan Na Yeon? Begitu? Itulah kenapa Se Jin marah!


Tae Joon : Eommonim, kau tidak merasa bersalah?

Yoo Kyung : Bersalah? Siapa satu-satunya orang yang pantas disalahkan disini? Jika bukan karena kau, Se Jin dan aku tidak akan melakukan apapun pada Na

Yeon. Tidak akan terjadi hal yang gila di dunia ini! Jadi berhentilah membicarakan rasa bersalah dan tinggalkan Se Jin sekarang jika kau tidak bisa menanganinya!

Tae Joon : Demi siapa?

Yoo Kyung : Apa katamu? Kang Tae Joon, kau akhirnya menunjukkan warna aslimu.

Tae Joon : Aku tidak punya pilihan lain selain beradaptasi dengan kebencianmu. Aku harus bertahan hidup.

Tae Joon pergi.

Yoo Kyung menahan amarahnya.


Se Gwang lagi makan di rumah ibunya, bersama sang ibu. Sang ibu kaget mendengar hubungan Se Gwang dan Bong yang sudah benar-benar berakhir.

Se Gwang : Lebih tepatnya, aku mencampakkannya.

Man Jung : Tentu saja, pria lah yang harus mencampakkan wanita demi kenyamanan dan harga diri.

Se Gwang : Kalau begitu, berapa kali kau dicampakkan pacarmu?

Man Jung pun langsung mendengus kesal mendengar pertanyaan Se Gwang.


Tae Joon datang. Man Jung kaget Tae Joon datang tanpa pemberitahuan. Segera, Man Jung menarik Se Gwang ke kamar mandi. Ia suruh Se Gwang sembunyi disana.

Setelah itu, ia menaruh mangkuk Se Gwang di wastafel, barulah membukakan pintu untuk Tae Joon.


Melihat wajah Tae Joon, Man Jung curiga Tae Joon dan Se Jin berantem.

Tae Joon : Aku lapar.

Man Jung pun langsung ke dapur dan mengambil nasi untuk Tae Joon.


Tae Joon menyendok nasi dengan wajah murung.

Man Jung : Ada apa? Apa kau melihat wanita yang ada di foto itu juga? Wanita yang mirip Na Yeon?

Tae Joon mengangguk.

Man Jung : Sudah kuduga.Kau pasti syok, maksudku bagaimana bisa seseorang terlihat begitu mirip?


Se Gwang tiba2 keluar dari kamar mandi.

Man Jung sontak kesal Se Gwang keluar.

Tae Joon menatap kesal Man Jung.

Tae Joon : Kau masih melakukannya?


Man Jung : Jangan salah paham. Kau tau kan aku punya anak lain. Dia adikmu. Namanya Heo Se Gwang.

Se Gwang menyapa Tae Joon.

Se Gwang : Aku akhirnya bertemu menantu keluarga kaya. Tapi kau dan aku tidak ada bedanya. Kita berdua cuma punya rumah atap kecil ini.

Tae Joon kesal. Ia berdiri dan berkata mereka akan makan lain kali. Tae Joon pergi.

Man Jung memukul Se Gwang dan langsung mengejar Tae Joon.


Tae Joon di warung tenda. Ia mau menghubungi Na Yeon tapi tak jadi. Tae Joon lantas menenggak sojunya.

Ia berpikir sejenak, sebelum akhirnya kembali menghubungi Na Yeon.


Tae Joon : Ini aku.

Na Yeon : Bicaralah.

Tae Joon : Aku minta maaf. Aku kehilangan pikiranku. Aku tulus minta maaf atas apa yang kulakukan tadi.

Na Yeon : Terima kasih untuk permintaan maafnya. Wajahmu bagaimana? Aku memukulmu terlalu keras.

Tae Joon : Kau benar, rasanya masih sedikit sakit.

Na Yeon : Kau sudah makan? Kedengarannya, kau minum-minum diluar. Pastikan kau makan sesuatu yang baik, jadi kau tidak sakit.

Tae Joon : Aku akan melepaskanmu sekarang.

Tae Joon menutup teleponnya.


Tae Joon lalu teringat kata2 Na Yeon dulu saat mereka masih pacaran.

Na Yeon : Tae Joon-ah, kau sudah makan sebelum minum kan? Pastikan kau makan sesuatu yang baik agar kau tidak sakit.

Tae Joon makin frustasi.


Sementara itu, Na Yeon tengah menatap foto Sae Byeol.


Na Yeon pun teringat momen2 kebersamaannya dengan Sae Byeol dulu.


Tangis Na Yeon seketika pecah.


Sung  Joo mengetuk pintu kamar Do Hee. Ia heran pintu kamar Do Hee terkunci.

Sontak Na Yeon kaget dan langsung menyembunyikan barang2nya dibalik selimutnya.

Na Yeon kemudian menghapus tangisnya dan bergegas membukakan pintu.


Sung Joo : Kau mengunci kamarmu?

Na Yeon : Aku bahkan tidak tahu kamarku terkunci. Aku pasti ketiduran.

Sung Joo lantas menyuruh Na Yeon minum teh yang dibawanya. Ia bilang, teh itu dibawa pembantu mereka.

Na Yeon : Kepalaku langsung tenang mencium aromanya.

Sung Joo : Biarkan aku tahu jika kau butuh sesuatu.


Setelah Sung Joo keluar, Na Yeon langsung mengambil barang2nya.

Ia mengunci pintu dan bergegas menyimpan barang2nya dibalik buku2 Do Hee.

Ponsel Na Yeon berdering. Telepon dari Tae Joon. Na Yeon heran Tae Joon menelponnya lagi.


Se Jin minta ayahnya menarik Tae Joon dari AP. Se Jin bilang, Tae Joon lebih tertarik bekerja di bidang pariwisata.

Kyung Wan : Na Yeon sudah meninggal. Baek Do Hee adalah Baek Do Hee.


Yoo Kyung masuk, membawa teh untuk Kyung Wan.

Yoo Kyung tidak setuju Tae Joon keluar dari AP. Dia bilang, Tae Joon adalah tameng Se Jin. Tae Joon bilang, tugas Tae Joon adalah menghancurkan kerikil yang menghalangi jalan Se Jin.

Se Jin : Dia bisa melakukannya di kantor pusat!

Yoo Kyung : Jangan lemah! Fakta bahwa Baek Dong Jin berinvestasi di AP, membuat harga saham naik! Siapa yang tahu apa yang akan dilakukan Baek Do Hee dan pamanmu! Tae Joon harus tetap disana agar kau bisa memiliki Baekdo!


Tanpa mereka sadari, Young Sook mendengar semuanya.

Young Sook marah dan kembali ke kamarnya.

Young Sook : Park Yoo Kyung, kau ingin menjatuhkan Hwi Kyung dan membuat Se Jin di atas? Cobalah! Aku akan mengerahkan semua yang kubisa untuk menghancurkan rencanamu!


Se Jin sudah kembali ke kamarnya. Ia resah karena tidak bisa menghubungi Tae Joon.


Tae Joon sendiri sudah tak sadarkan diri karena mabuk.

Ponsel Tae Joon masih berdering. Na Yeon memutuskan panggilan Se Jin.

Pemilik warung tenda mendekati mereka.

"Kau mengenalnya? Kau ada di daftar terakhir panggilannya jadi kami menghubungimu."


Na Yeon diam saja.

Bersambung ke part 2...