• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 17 Part 3

Sebelumnya...


Na Yeon berdiri di depan pintu apartemen Tae Joon. Ia menelpon Tae Joon.

"Aku di depan apartemenmu."

"Aku masih di kantor."

"Kapan kau pulang? Aku akan menunggumu."

"Aku tidak bisa mengatakannya. Akan kutelpon lagi nanti."

"Aku akan menunggumu sampai kau datang."


Setelah menutup teleponnya, Na Yeon dihubungi Yoo Kyung. Yoo Kyung ingin Na Yeon menyiapkan makan malam untuk keluarganya besok.

Na Yeon pun mengaku tidak bisa, tapi Yoo Kyung memaksa.

"Pekerjaan adalah pekerjaan. Kami mengundang tamu ke rumah kami. Itulah kenapa. Kami memiliki pembantu yang bisa mengerjakan semuanya tapi dia tidak terlalu pandai memasak. Dan karena putriku baru kembali dari luar negeri dan kami memiliki tamu, tolong buatkan makanan tradisional."

"Baiklah, aku akan menyiapkan makan malamnya besok. Berikan saja alamatmu padaku."


Se Jin di mall, sedang belanja beberapa barang. Ia membelikan dasi untuk Tae Joon dan melihat-lihat sepatu bayi.


Saat hendak pergi, Joong Dae menabraknya.  Se Jin pun langsung memegangi perutnya yang ditabrak Joong Dae.

Sontak, Se Jin yang tidak mengenali Joong Dae langsung ngomel-ngomel dan Joong Dae pun bergegas meminta maaf.


Joong Dae pun langsung menghubungi Eun Bong.

Ia mengatakan, melihat Se Jin di toko perlengkapan bayi.

Sontak Eun Bong marah dan meminta Joong Dae menjaga mulut. Eun Bong yakin Se Jin tidak hamil.


Tae Joon yang baru pulang mendapati Na Yeon masih menunggunya.

"Kau sudah menunggu lama?" tanyanya dengan wajah dingin.

Tae Joon lantas membuka pintu dan masuk begitu saja tanpa menyuruh Na Yeon masuk.

Na Yeon pun menyusul Tae Joon.


Tae Joon membuatkan teh untuk Na Yeon dan menyuruh Na Yeon bicara.

"Aku mengerti. Kau sendirian di tempat yang jauh dan bertemu seseorang yang kau kenal. Aku bisa melihat bagaimana perasaanmu tumbuh padanya. Aku yakin itulah bagaimana kau bertemu Se Jin. Aku bisa melihat konflik dalam dirimu. Dan Se Jin sangat cantik, memiliki uang, dan punya pesona. Pria mana pun akan jatuh cinta padanya." ucap Na Yeon.

Tae Joon pun langsung merasa bersalah mendengar kata-kata Na Yeon.

"Aku sangat mengerti.Aku memikirkan hal ini sepanjang malam. Tapi hanya ada satu jawaban. Uri Sae Byeol tumbuh besar tanpa ayahnya karena ibunya yang bodoh. Dia akhirnya melihat wajah ayahnya tapi kau menolaknya lagi."

Tae Joon pun menatap Na Yeon dengan tatapan bersalah.


"Kau... tidak bisa menjadi ayahnya." ucap Na Yeon pelan.

Tangis Na Yeon pecah.

Sambil menangis, ia memohon Tae Joon agar tetap menjadi ayahnya Sae Byeol.

Tae Joon menghela nafas mendengarnya.


Se Jin berjalan menuju apartemen Tae Joon.


Na Yeon menangis.

Ia meminta Tae Joon bertanggung jawab sebagai ayah Sae Byeol. Tapi Tae Joon menolak menjadi ayah Sae Byeol dengan alasan, ia sudah pergi terlalu jauh.

Na Yeon meminta Tae Joon kembali seperti dulu, tapi Tae Joon menolak.

"Jangan berusaha terlalu keras, itu hanya akan menyakitimu." ucap Tae Joon.


"Jika kau tidak bisa melakukannya, aku yang akan melakukannya. Aku akan menemui Se Jin dan memintanya menyudahi hubungan denganmu." jawab Na Yeon.

Sontak Tae Joon kaget mendengar kata-kata Na Yeon.

Tak lama kemudian, terdengar suara pintu yang dibuka. Tae Joon semakin kaget.


Diluar, Se Jin terheran-heran karena tidak bisa membuka pintu apartemen Tae Joon.


Bersambung.....

The Promise Ep 17 Part 2

Sebelumnya...


Yoo Kyung mencari-cari alamat rumah Tae Joon.


Sementara itu, Man Jung sedang ribut soal celana dalam dengan ahjumma tetangganya.

"Mungkin celana dalam itu punya kaki atau sayap hingga bisa jalan dan terbang sendiri." ucap Man Jung.

"Siapa lagi kalau bukan kau! Kenapa celana dalamku ada di jemuranmu?"

"Aku tidak tahu, mungkin kucing liar yang meletakkannya di sana."

"Apa kau bercanda?"

"Kau tidak seharusnya menjebakku hanya karena aku menyewa rumah ini darimu. Aku akan menjadi besan dari keluarga kaya. Setelah anakku menikah, aku tidak akan tinggal disini, bahkan jika kau memohon padaku."

"Kau seharusnya membuat kebohongan yang bisa dipercaya orang lain. Besan keluarga kaya? Siapapun itu, memiliki besan sepertimu, aku bisa melihat apa yang akan terjadi."

"Kau sudah selesai bicara!" sewot Man Jung.

"Apapun lah, jika kau berani menyentuh pakaianku lagi, kau akan masuk penjara."


"Penjara? Kau satu-satunya orang yang akan masuk penjara karena pencemaran nama baik." balas Man Jung sambil mengarahkan tangannya ke si ahjumma tetangga.

Mereka lantas rebutan celana dalam.

Tepat saat itu, Yoo Kyung datang dan syok melihat pertengkaran itu.

Ia pun tidak jadi menemui Man Jung.


Yoo Kyung masuk ke rumah dengan wajah kesal. Ia pun langsung mencari Se Jin. Pembantunya bilang, Se Jin lagi makan di dapur.

Yoo Kyung pun masuk ke dapur dan terkejut melihat Se Jin memakan nasi campur.

"Eomma, kau mau? Ahjumma yang membuatnya sangat enak."


"Putriku sangat hebat! Sangat hebat!" kesal Yoo Kyung, lalu beranjak pergi.

Se Jin kecewa.


Se Jin menyusul ibunya ke kamar.

"Eomma, aku mengerti perasaanmu tapi tolong jangan seperti ini. Kau membuatnya semakin sulit bagiku."

"Kau pikir hanya kau satu-satunya? Ini juga sulit buatku! Aku sangat marah sampai rasanya aku mau gila. Kau tahu aku habis darimana? Aku melihatnya ibunya Tae Joon... aku tidak percaya ini."

"Kau bertemu ibunya Tae Joon? Kenapa tidak mengatakan padaku?"

"Jangan cemas! Aku tidak bicara dengannya! Bagaimana bisa aku bicara dengan seorang rendahan!"

"Apa ibu tahu? Ibu menyeretku ke tebing. Aku tidak punya tempat untuk pergi. Tapi jika ibu terus seperti ini, aku tidak punya pilihan lain. Aku akan kembali ke Amerika dengan Tae Joon."

"Baiklah kalau begitu pergilah! Pergilah keluar negeri! Aku tidak bercanda! Lakukan sesukamu!"


Yoo Kyung menemui Kyung Wan di kantor dan marah-marah lantaran Kyung Wan sudah mendekatkan Se Jin dan Tae Joon.

"Ini kantor, aku sedang bekerja. Kita bisa bicarakan masalah keluarga di rumah. Aku ada meeting."

Tapi Yoo Kyung tidak peduli dan terus marah-marah, membuat Kyung Wan menatapnya kesal.


Sekarang, Yoo Kyung sudah kembali ke rumahnya. Ia duduk di sofanya dan memikirkan kata-kata Kyung Wan tadi.

Flashback...

"Kau melakukannya dan kami berhasil!" ucap Kyung Wan.

"Apa maksudmu!" teriak Yoo Kyung.

"Aku melihatmu dalam diri Se Jin. Aku melihatnya di Se Jin. Se Jin tidak bisa hidup tanpa Tae Joon. Dia akan lebih baik karena Tae Joon.


Tapi Yoo Kyung tetap tak rela Tae Joon dan Se Jin menikah.

"Seperti kau memilikiku, Se Jin memiliki Tae Joon."

Kyung Wan lantas meminta Yoo Kyung memberikan restu pada Se Jin dan Tae Joon.

Flashback end...


Yoo Kyung lantas masuk ke kamar Se Jin saat Se Jin tengah berkemas-kemas.

Yoo Kyung pun mengalah dan memberikan restu pada Tae Joon dan Se Jin.

Sontak Se Jin bahagia dan langsung memeluk ibunya itu.


Geum Bong merasa kesempitan dengan baju yang ia kenakan, tapi ia berusaha menahannya dan kembali menjadi manekin lagi.

Dua orang wanita tiba-tiba datang dan mengolok2 Geum Bong. Mereka mengatakan Geum Bong manekin yang gendut.

Geum Bong berusaha menahan napasnya, tapi makin lama ia makin tidak tahan dan hasilnya, ia tak sengaja membuat bajunya sobek.


Di dapur restoran, Geum Bong makan ayam dengan wajah kesal.

Mal Sook berlari ke dapur dan heran sendiri melihat Geum Bong makan sambil marah-marah.

"Berhentilah makan dan layani pelanggan."

"Aku sedang tidak mood, jadi jangan bicara denganku."

Tapi Mal Sook tidak peduli dan menyuruh Geum Bong melayani pelanggan.


Dengan wajah kesal, Geum Bong mengambil acar dan pergi keluar.

Tapi ia masuk lagi ke dapur karena kedatangan Se Gwang.


Mal Sook kembali ke dapur dan menyuruh Geum Bong melayani pelanggan, tapi Geum Bong tidak mau dan menyuruh ibunya yang melayani pelanggan.

"Aku akan memasak." jawab Mal Sook dan menyuruh Geum Bong melayani pelanggan.


Geum Bong pun pergi melayani Se Gwang. Ia memakai topi ayamnya serta kacamata agar tidak diketahui Se Gwang.

"Kudengar ayam disini enak. Apa saja menu yang enak?"

"Semuanya enak."

"Kalau begitu aku pesan setengah-setengah."

Geum Bong pun langsung lari ke dapur.


Se Gwang lantas mengeluarkan korannya dan membaca artikel pernikahan Se Jin.

Ponsel Se Gwang tiba-tiba berbunyi. Telepon dari boss nya yang menyuruh ia segera datang.

Se Gwang pun langsung pergi dan meninggalkan koran dengan artikel Se Jin.

Geum Bong yang berdiri di meja kasir pun heran melihat Se Gwang yang tiba-tiba pergi.


Geum Bong lantas mendekati meja Se Gwang tadi dan terkejut melihat koran yang dibaca Se Gwang. Ia pun buru-buru menyembunyikan koran itu.

Tepat saat itu, Mal Sook datang dan menanyakan Se Gwang.

"Dia sudah pergi karena sibuk." jawab Geum Bong.

Geum Bong pun buru-buru ke dapur membawa koran itu.

Bersambung ke part 3.......