• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Big Mouth Eps 1 Part 4

All Content From MBC
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Big Mouth
Sebelumnya : Big Mouth Eps 1 Part 3
Sesudahnya : Big Mouth Eps 2 Part 1

Foto MBC

Pagi itu, Chang Ho tengah menyetir sambil menatap flashdisk rekaman video pembunuhan Jae Young.

Chang Ho : Jika berjalan lancar, aku akan kaya. Jika tidak, aku akan terkenal.  Inikah rasanya mendapat kesempatan emas?

Foto MBC
Foto MBC

Chang Ho lalu menghubungi seseorang.

Seorang pria bangun dari tidurnya dan menjawab telepon Chang Ho.

"Halo, namaku Park Chang Ho. Aku pengacara."

Seorang wanita bangun dan memeluk pria itu, siapa itu? Istrimu?

"Ada yang bisa kubantu?"

"Kau tahu tersangka pembunuhan Rumah Sakit Gucheon, bukan?"

"Lalu?"

Foto MBC

"Aku dalam perjalanan menuju vilamu."

Dan yang dihubungi Chang Ho adalah Ji Hoon.

Foto MBC

Chang Ho tiba di vila Ji Hoon.

Seorang pria mengawalnya menuju ke dalam villa.

Tapi Chang Ho berhenti berjalan dan menatap sekeliling vila Ji Hoon.

Chang Ho : Menjadi kaya itu menyenangkan.

Pria itu memanggil Chang Ho dan menyuruh Chang Ho mengikutinya.

Foto MBC
Foto MBC

Pria itu kemudian membawa Chang Ho ke depan sebuah ruangan lalu pergi meninggalkannya.

Sebelum masuk, Chang Ho membaca oret2nya di catatan kecilnya.

"Aku punya video kamera dasbor yang merekam TKP pembunuhan."

Foto MBC

Barulah Chang Ho masuk.

Chang Ho melihat pajangan Ji Hoon di atas meja.

Pria tadi masuk dan mengatakan harga pajangan itu 3 miliar won. Pria itu menyiapkan minum di atas meja, lalu pergi.

Foto MBC

Tak lama, Ji Hoon masuk dan meminum air yang disiapkan pria tadi.

Ji Hoon : Waktuku tak banyak  jadi, tolong cepat. Kau pengacara sungguhan?

Chang Ho menaruh kartu namanya di atas meja.

Ji Hoon melihat sekilas, lalu tanya apa bukti penting yang Chang Ho memiliki.

Chang Ho bersikap sombong.

Chang Ho : Video kamera dasbor TKP. Aku memilikinya. Video itu menunjukkan Jung Chae Bong menghubungi seseorang di telepon. Aku punya firasat orang itu memerintahkan pembunuhan.

Ji Hoon : Lalu kenapa? Kenapa kau datang menemuiku?

Chang Ho heran melihat Ji Hoon tenang2 saja.

Chang Ho : Kau sungguh ingin memperpanjang masalah ini? Belilah video itu dariku. Tiga miliar won.

Ji Hoon : Tiga miliar won?

Chang Ho : Kurasa harga itu masih masuk akal setelah membantu seseorang melakukan hal buruk.

Ji Hoon : Jadi, kau menuduhku memerintahkan mereka untuk membunuh Seo Jae Young.

Chang Ho : Jaksa akan tahu soal itu. Itulah fungsi pajak.

Ji Hoon : Apa kau mengenalku sampai berani mengancamku seperti ini?

Chang Ho : Pemilik perusahaan media yang membunuh dan menyelamatkan orang dengan kata-kata. Namun, pedang yang kupegang saat ini sangat luar biasa.

Ji Hoon merobek kartu nama Chang Ho.

Ji Hoon : Kalau begitu, gunakan pedang itu sesukamu. Kita lihat siapa yang akan terluka dan bagaimana caranya.

Chang Ho : Kau tahu cerita tentang Goliat, 'kan? Dia dibunuh oleh kerikil. Hanya lima kerikil.

Ji Hoon : Hei. Kau bodoh, ya? Enyahlah. Sekarang.

Chang Ho : Begitu aku keluar dari sini, negosiasi berakhir. Coba pikirkan...

Ji Hoon : Aku menyuruhmu enyah, Berengsek.

Terpaksalah Chang Ho pergi.

Foto MBC

Sekarang Chang Ho tengah menyetir sambil menatap flashdisknya.

Chang Ho : Jadi, kau ingin bermain kasar. Baiklah. Mari lihat apa yang terjadi.

Chang Ho menyimpan flashdisknya di mobilnya.

Foto MBC
Foto MBC

Ponselnya berbunyi. Telepon dari Walikota Choi.

Walikota Choi : Kenapa kau tak menjawab teleponku?

Chang Ho : Maaf. Ponselku mati.

Walikota Choi : Di mana kau? Mari bertemu.

Chang Ho : Hari ini tak bisa. Bagaimana kalau besok?

Walikota Choi : Video kamera dasbor itu...

Chang Ho : Akan kuberikan sendiri kepada jaksa. Tak baik jika kau terlibat karena kau mengenal tersangkanya.

Walikota Choi : Baiklah. Silakan saja.

Foto MBC

Malam pun tiba. Mi Ho dan ayahnya keluar dari lift.

Pelayan langsung menyambut mereka.

"Nyonya Go Mi Ho?"

"Ya."

"Silakan ikuti aku."

Mereka ada hotel mewah.

Pak Go : Astaga. Bukankah tempat seperti ini sangat mahal?

Mi Ho ngedumel, dasar Chang Ho berengsek. Dia pamer tanpa memikirkan konsekuensinya.

Foto MBC

Chang Ho menghubungi Jaksa Cho sambil menatap keluar jendela.

Karena Jaksa Cho tak menjawab, dia mengirimi Jaksa Cho pesan.

Chang Ho : Aku Park Chang Ho, pengacara tersangka pembunuhan Seo Jae Young. Ada yang ingin kubagi denganmu. Tolong hubungi aku saat kau menerima pesan ini.

Tak lama, pelayan masuk mengantarkan Mi Ho dan ayahnya.

Foto MBC

Mereka mulai makan, tapi Jaksa Cho menghubungi Chang Ho.

Chang Ho : Aku Park Chang Ho, pengacara terdakwa pembunuhan Rumah Sakit Gucheon.

Foto MBC

Chang Ho pergi. Sebelum pergi, pelayan memberikannya kopi.

Chang Ho menerima kopi itu tanpa curiga.

Foto MBC

Di perjalanan, Chang Ho mendengarkan radio sambil meminum kopi tadi.

Di radio disebutkan, penipi jenius. Raja dunia kegelapan.  Bapak perekonomian bawah tanah. Orang yang dijuluki Big Mouse.  Ada banyak hipotesis di luar sana. Kita belum pernah melihatnya, tapi tahu kejahatannya. Puluhan kasus penipuan, distribusi narkoba, pinjaman ilegal, dan situs judi ilegal. Ada rumor bahwa dia dilindungi oleh kelas atas."

Chang Ho meminum kopi itu lagi.

Chang Ho : Kumohon tertangkaplah  agar aku bisa membelamu.

Tiba-tiba saja, Chang Ho tak bisa mengendalikan dirinya usai meminum kopi tadi untuk yang kedua kalinya.

Badai itu datang. Chang Ho mengalami kecelakaan. Mobilnya ringsek setelah berguling2 di jalanan.

Chang Ho tak sadarkan diri dengan kepala terluka parah.

Tapi tak lama kemudian, dia tiba-tiba tersadar.

Narasi Chang Ho : Yang jelas, aku tak mati.  Mi Ho pernah menemui peramal,  dan dia bilang aku tak terlalu beruntung, tapi umurku panjang. Tapi saat siuman, aku menjadi orang yang sangat berbeda.  Kutu paling hina di dunia.

Bersambung....

Next episode, Chang Ho masuk penjara.

Walikota Choi menemui Chang Ho di penjara.

Walikota Choi : Apa kau menemui Gong Ji Hoon?

Big Mouth Eps 1 Part 3

 All Content From MBC
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Big Mouth
Sebelumnya : Big Mouth Eps 1 Part 2
Selanjutnya : Big Mouth Eps 1 Part 4

Foto MBC
Foto MBC

Istri Dokter Han tengah syuting acara memasak.

"Bahkan anak-anak yang tak suka sayur akan menyukai ini jadi, cobalah membuatnya di rumah. Aku akan kembali dengan hidangan yang lebih lezat." ucapnya.

Syuting selesai.

Foto MBC

Begitu syuting selesai, istri Dokter Han langsung ke ruang ganti. Seorang staf menghampirinya.

"Kerja bagus, Profesor." ucap staf itu.

"Kau juga, Sun Mi." jawab istri Dokter Han.

Foto MBC
Foto MBC

Sun Mi keluar. Dia menuju tangga dan melewati toilet yang ada disampingnya.

Setelah dia lewat, terlihat kaki seorang pria yang keluar dari toilet.

Tapi Sun Mi sempat melihat pria yang berpakaian hitam-hitam itu.

Foto MBC

Pria itu masuk ke ruang ganti.

Istri Dokter Han menoleh dan heran sendiri.

Foto MBC

Walikota Choi datang ke lokasi syuting istri Dokter Han.

Dia celingukan, lalu mendekati salah satu kru.

Walikota Choi : Permisi. Kau tahu di mana Profesor Jang Hye Jin?

Tapi kemudian, mereka mendengar teriakan.

Foto MBC
Foto MBC

Walikota Choi dan para kru langsung bergegas ke atas.

Di depan ruang ganti, beberapa orang sudah berkumpul. Mereka mengetuk2 pintu dan memanggil Hye Jin.

Walikota Choi datang dan berusaha membuka pintu.

Tapi pintunya dikunci.

Tak lama, Chang Ho datang. Dia menghancurkan gagang pintu dengan pemadam api.

Foto MBC
Foto MBC

Mereka masuk dan mendapati Hye Jin tergeletak di lantai.

Walikota Choi segera mendekati Hye Jin.

Chang Ho ke jendela dan melihat seorang pria kabur.

Foto MBC
Foto MBC

Walikota Choi : Jang Hye Jin-ssi!

Walikota Choi berusaha menyadarkan Hye Jin.

Hye Jin sadar dan terkejut melihat Walikota Choi. Dahi Hye Jin nampak terluka.

Foto MBC

Polisi langsung datang.

Walikota Choi yang berbicara dengan polisi.

Polisi meminta Walikota Choi menghubungi mereka setelah ada petunjuk soal pelaku penyerangan Hye Jin.

Walikota Choi mengerti dan polisi pergi.

Foto MBC

Chang Ho duduk di depan Hye Jin. Hye Jin bilang dia belum bilang terima kasih sama mereka karena sudah menolongnya.

Hye Jin : Kau pengacara? Apa suamiku...

Chang Ho : Di mana kau sembunyikan rekaman kamera dasbor saat kecelakaan itu?

Hye Jin pura2 gak tahu, apa maksudmu? Rekaman kamera dasbor apa?

Chang Ho : Suamimu bilang dia memberikannya kepadamu.

Hye Jin terkejut mendengarnya, tapi dia masih berbohong.

Hye Jin : Sepertinya kau salah paham. Aku...

Foto MBC

Chang Ho pun memutar rekaman percakapan Chae Bong cs.

Chae Bong : Video dari kamera dasbor kau berikan pada istrimu, 'kan?

Dokter Han : Kenapa? Apa ada masalah?

Chae Bong : Telepon dia sekarang.

Dokter Han : Dia sedang syuting acara memasak...

Sontak Hye Jin kaget mendengarnya. Chang Ho menatap Hye Jin. Dia bilang menyembunyikan bukti kasus pembunuhan bisa membuat Hye Jin dihukum setidaknya 3 tahun.

Foto MBC

Hye Jin gugup. Dia mengambil botol air di meja, tapi kesulitan membukanya.

Walikota Choi yang melihat itu, langsung membukakan tutup botol untuk Hye Jin.

Lalu dia duduk dan bertanya dimana rekaman video itu.

Foto MBC

Sekarang, Walikota Choi, Hye Jin dan Chang Ho ada diluar.

Walikota Choi lagi mengobrol dengan supir.

Chang Ho bersama Hye Jin.

Chang Ho : Ada kaki tangan lain, kan? Itu yang kutangkap dari rekaman itu. Siapa orangnya?

Hye Jin menyebutkan satu nama, Gong Ji Hoon.

Chang Ho : Gong Ji Hoon?

Walikota Choi datang dan memberitahu Chang Ho siapa Gong Ji Hoon itu. Dia Presdir sebuah surat kabar. Pendiri Woojeong Daily dan cucu Pimpinan Gong Tae Min.

Chang Ho : Presdir Woojeong Daily, Gong Ji Hoon?

Foto MBC
Foto MBC

Kita diperlihatkan flashback, ketika Ji Hoon lagi berpesta sama Chae Bong cs.

Walikota Choi : Semua tersangka adalah anak buah Gong Ji Hoon.

Kita juga ditunjukkan saat Ji Hoon memarahi Jae Young.

Walikota Choi : Dia dan mendiang Profesor Seo tak akur.

Flashback end...

Foto MBC
Foto MBC

Chang Ho tidak menyangka. Orang penting di Korea ternyata seorang pembunuh.

Walikota Choi : Aku ada rapat mendesak, jadi, pergilah tanpa aku. Berikan video kamera dasbornya kepadaku begitu kau menemukannya.

Chang Ho mengerti, lalu dia masuk ke mobilnya bersama Hye Jin dan pergi.

Foto MBC
Foto MBC

Chang Ho dan Hye Jin ada di kuil.

Biksu mengambil guci abu atas nama Jang Jung Tae.

Ternyata, rekaman videonya disimpan di sana.

Hye Jin memberikannya ke Chang Ho.

Hye Jin : Kau harus menepati janjimu.

Chang Ho : Jangan khawatir. Aku tak akan melaporkanmu. Namun, meski aku melapor, kau tak akan dihukum. KUHP Pasal 155, Ayat 4. "Orang yang menghancurkan atau memalsukan bukti untuk membantu kerabat atau pasangan tak bisa dihukum." Bersembunyilah sampai masalah ini beres. Kejadian hari ini mungkin bukan sekadar percobaan pelecehan seksual. Gong Ji Hoon...

Hye Jin : Aku juga akan memberimu nasihat. Hati-hati. Menangani kasus ini bisa membuatmu sangat menderita.

Chang Ho terdiam mendengar itu.

Foto MBC
Foto MBC

Chang Ho tengah menonton rekaman video itu.

Malam itu, Jae Young ada di mobil bersama Chae Bong cs.

Dia duduk di belakang, di dekat Pengacara Lee. Tapi kemudian, dia berusaha kabur setelah memukul Pengacara Lee dengan sikunya.

Chae Bong yang melihat itu, langsung memukuli Jae Young.

Dokter Han yang menyetir, cemas. Dia takut Jae Young akan mati di tangan Chae Bong, maka dia meminta Jae Young mengalah.

Dokter Han : Jae Young, bilang saja kau akan tarik makalahmu!

Jae Young : Kau bisa membunuhku, tapi faktanya akan tetap tersebar.

Chae Bong semakin gelap mata. Dia menjerat leher Jae Young lagi dengan dasi Jae Young.

Chae Bong baru berhenti setelah menyadari Jae Young meninggal.

Dokter Han langsung menepikan mobil. Mereka semua panic.

Chang Ho bertanya-tanya, apa isi makalah Jae Young, sampai membuatnya terbunuh.

Foto MBC
Foto MBC

Chang Ho terus menonton rekaman video itu.

Dia melihat Chae Bong menghubungi seseorang.

Chae Bong : Ya. Kami menaruh jasadnya di bagasi. Mau bagaimana lagi? Dia tahu dan mencoba kabur.  Baiklah. Kami akan segera ke sana.

Chae Bong selesai menelpon.

Dokter Han : Apa katanya?

Chae Bong : Dia bilang akan mengurus jasadnya. Dokter Han. Pergilah ke tempat pertemuan.

Foto MBC

Chang Ho selesai menonton video. Dia lalu mencabut flashdisknya.

Chang Ho : Mereka tak menyebut nama Gong Ji Hoon. Jika ini tersebar, dampaknya besar.

Foto mBC

Mi Ho lagi makan malam sama ayahnya.

Lalu ponselnya masuk. Dia langsung memeriksa ponselnya karena mengira itu dari Chang Ho, tapi ternyata pesan spam.

Mi Ho sewot, sial. Pesan sampah menyebalkan ini datang sepanjang hari.

Pak Go : Kenapa? Kau menunggu telepon Chang Ho?

Mi Ho : Apa dia sudah gila? Sudah berhari-hari dia tak menelepon. Apa dia sungguh ingin bercerai?

Pak Go : Dia merasa sangat terpojok. Setiap hari dia makan mi instan di kantor.

Mi Ho : Dia sudah sangat kurus.

Mi Ho lalu memarahi ayahnya.

Mi Ho : Ada apa dengan ayah? Sebagai mertua, ayah harus memastikan dia makan dengan baik.

Pak Go : Ayah juga hanya makan nasi dan air di rumah.

Foto MBC
Foto MBC

Tiba-tiba bel berbunyi.

Mi Ho senyum. Dia yakin itu Chang Ho.

Mi Ho pun beranjak ke pintu.

Mi Ho : Hei, Park Chang Ho. Kebetulan sekali. Kami sedang makan malam.

Tapi yang datang orang2 dari kejaksaan.

"Kami dari Pengadilan Gucheon. Kami akan menyita properti pribadi sesuai permintaan Bobae Capital."

"Menyita properti?"

Mereka masuk dan menempelkan stiker penyitaan di barang2 Mi Ho.

Foto MBC

Pak Go menghubungi Chang Ho setelah orang2 itu pergi.

Pak Go : Ada stiker penyitaan di seluruh rumah.

Chang Ho : Penyitaan?

Pak Go : Dari rentenir tempatmu meminjam. Mereka menerobos masuk begitu pintu...

Mi Ho keluar dari kamar dan merebut ponsel ayahnya.

Mi Ho : Kau meminjam dari rentenir? Kau mau menghancurkan keluarga kita?  Apa yang akan kau lakukan?

Chang Ho memutus panggilannya.

Foto MBC
Foto MBC

Mi Ho makin kesal.

Pak Go : Dia menutup teleponnya? Dasar tak bertanggung jawab.

Mi Ho : Ayah sudah tahu, bukan? Seharusnya ayah mencegahnya. Apa hanya aku yang normal di sini? Kenapa kalian sangat ceroboh?

Pak Go : Dia membual dan bilang bisa melunasinya begitu kita menang sidang...

Mi Ho : Terserah. Ayah juga bertanggung jawab.

Mi Ho ngambek dan masuk ke kamarnya.

Foto MBC

Chang Ho berkata, uang memang sumber kejahatan.

Lalu dia mencari tahu tentang Ji Hoon.

Setelah itu, dia membaca artikel tentang Ji Hoon.

"GONG JIHOON BERDAMAI DENGAN KORBAN KASUS MENGEMUDI SAMBIL MABUK."
" AKTRIS MENARIK KASUS PENYERANGAN. APA GONG JIHOON MEMBUNGKAMNYA?"
"GONG JIHOON MEMUKUL KARYAWAN."

Begitulah judul artikel yang dibaca Chang Ho.

Foto MBC

Ponsel Chang Ho berbunyi. Telepon dari Walikota Choi. Chang Ho terdiam menatap ponselnya dan teringat kata2 Walikota Choi saat mengajaknya bertemu.

Walikota Choi : Pengacara berbudi yang bertarung melawan Goliat. Menurutku itu bisa menguntungkanmu.

Chang Ho : Itu memang akan menguntungkanku.  Tapi kenapa aku harus melakukannya? Karena ketenaran sama dengan uang.  Akhirnya, yang penting adalah uang.

Foto MBC

Walikota Choi sendiri sedang di perjalanan.

Dia heran Chang Ho tak menjawab panggilannya.

Foto MBC

Chang Ho pulang, membawa dua bungkusan.

Dia heran melihat rumahnya sepi. Tak lama, Pak Go keluar dari kamarnya.

Pak Go : Kau sudah gila? Kenapa kau pulang? Seharusnya kau melarikan diri.

Chang Ho : Apa Mi Ho sudah tidur?

Chang Ho manggil Mi Ho, Mi Ho-ya? Yeobo?

Foto MBC
Foto MBC

Dan Mi Ho pun keluar dan menatap tajam Chang Ho.

Chang Ho melihat mata Mi Ho berkaca-kaca.

Chang Ho : Apa sayangku menangis? Jangan khawatir, Sayang. Aku akan segera mengurus ini. Akan kuselesaikan.

Mi Ho : Dasar bedebah menyebalkan.

Foto MBC

Mi Ho gregetan. Dia mau mengangkat pot besar dan memukul Chang Ho.

Chang Ho dan Pak Go langsung menghentikannya.

Chang Ho : Hei, itu tindak kriminal...

Pak Go : Lima tahun penjara dan denda tujuh juta won. Benar?

Chang Ho : Ya, benar.

Mi Ho menarik napas kesal.

Foto MBC

Chang Ho menunjukkan bungkusan putih yang dibawanya. Dia bilang itu mie ayam.

Mi Ho : Kau pikir aku bernafsu makan?

Mi Ho mencampakkan bungkusan yang satu lagi ke lantai.

Dia dan ayahnya terkejut melihat uang yang keluar dari bungkusan itu.

Foto MBC

Mi Ho mengambil bungkusan itu dan memeriksanya. Lalu dia menginterogasi Chang Ho.

Mi Ho : Dari mana kau mendapatkannya?

Chang Ho : Dari mana lagi sumber uang pengacara? Aku tak menabrak ATM.

Mi Ho : Berapa jumlahnya?

Chang Ho : Itu hanya uang muka. Ya, uang muka.

Mi Ho : Kasus apa yang membayar dengan uang tunai?

Chang Ho : Ini kasus besar. Hanya itu yang perlu kau tahu. Aku lelah. Aku harus mandi.

Chang Ho memberikan mie ayamnya ke Pak Go.

Mi Ho menahan Chang Ho.

Mi Ho : Ini. Kenapa mereka mempekerjakanmu untuk kasus besar?

Chang Ho : Mi Ho-ya,  aku mungkin tak punya koneksi, tapi aku punya keahlian.

Chang Ho meminta persetujuan Pak Go atas kata-katanya.

Pak Go : Ya, pikirannya luar biasa. Dia hanya belum dapat banyak kesempatan.

Chang Ho : Ya, begitulah. Hitung uangnya. Mari makan ayam dan minum bir setelah aku mandi.

Chang Ho masuk ke kamar.

Foto MBC
Foto MBC

Sekarang, Chang Ho udah di tempat tidur. Dia memikirkan sesuatu, lalu menatap Mi Ho yang lagi bersihin muka dengan tatapan manis.

Chang Ho : Haruskah kita punya bayi? Aku ingin dipanggil "Ayah".

Mi Ho : Apa bayinya bisa tumbuh sendiri? Kita belum bisa mengurus diri sendiri.

Chang Ho : Kenapa tidak? Aku akan menghasilkan banyak uang sekaligus.

Mi Ho : Mari bicara setelah kau menghasilkan banyak uang. Dasar sombong. Kau memang bermulut besar.

Chang Ho : Dari mana kau mendengar itu?

Chang Ho kemudian sadar siapa yang memberitahu Mi Ho.

Chang Ho : Sial. Ayah Mertua...

Foto MBC
Foto MBC

Chang Ho kemudian duduk.

Chang Ho : Sayang, kau tahu besok hari apa?

Mi Ho : Aku tahu. Waktu berlalu begitu cepat. Aku merasa kita baru menikah kemarin, tapi ternyata sudah tiga tahun.

Chang Ho : Mau pergi ke tempat bagus untuk makan malam?

Mi Ho : Pulanglah lebih awal. Aku akan memanggang daging perut yang enak.

Chang Ho terdiam mendengarnya.

Mi Ho : Kenapa? Apa reaksiku terlalu dingin? Kita harus realistis. Kapan kita akan melunasi pinjaman dengan bank dan rentenir?

Chang Ho merentangkan kedua tangannya.

Chang Ho : Kemarilah dan peluk aku.

Mi Ho : Tidak mau.

Chang Ho : Tidak mau? Apa aku bukan suamimu jika penghasilanku tak besar?

Mi Ho tersenyum dan merentangkan kedua tangannya.

Mi Ho : Kau saja yang kemari.

Foto MBC

Chang Ho : Baiklah. Ini dia.

Chang Ho menggendong Mi Ho ke tempat tidur.

*Ah, so sweet!

Foto MBC

Setelah itu, dia menarik selimut dan menutupi mereka berdua.

Chang Ho : Losion apa itu? Kau wangi.

Mi Ho : Ayah belum tidur.

Chang Ho : Tak apa-apa. Dia akan segera mendengkur.

Mi Ho : Hei. Turun.

Chang Ho : Ayolah. Astaga. Jangan bergerak.

Mi Ho : Hei. Dasar pelayan jahat. Astaga.

Bersambung ke part 4...