• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Defendant Ep 5 Part 2

Sebelumnya...


Jung Woo masih melihat uangnya yang dikirimkan ibu Ji Soo, semuanya ada 500 dolar.Ia berencana memakai uang itu untuk membeli rokok dari Rakun.

Di ruangannya, Min Ho sedang melihat undangan untuk malam pendukungnya. Ia lalu meremas undangan itu karena kesal harus bermain anggar di perayaan itu. Ia lalu keluar dari ruangannya dan termenung melihat Yeon Hee yang sedang membacakan dongeng untuk Eun Soo.


Flashback…

Min Ho protes pada sang ayah karena sang ayah akan menikahkan Yeon Hee dengan Seon Ho.Sang ayah beralasan karena perusahaan mereka sedang tidak baik, jadi Seon Ho harus menikah dengan Yeon Hee.

“Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi.” Ucap Min Ho.

“CHA MIN HO!” teriak sang ayah.

“Aku sudah sabar dengan semua perlakuan ayah padaku selama ini. Aku tidak peduli kau mau memberikan semuanya pada Seon Ho Hyung. Aku tidak apa-apa, tapi… kau tidak bisa mengambil Yeon Hee dariku. Yeon Hee adalah... Yeon Hee adalah wanita yang kucintai, Kau tidak boleh melakukan ini padaku, Ayah!” protes Min Ho.

“Aku tidak bisa?” tanya CEO Cha, lalu beranjak mendekati Min Ho.

“Baiklah. Lihat wanita yang kaucintai itu. Setelah itu, baru kuberi kau restu. Tunjukkan kalau kau… memiliki kemampuan. Dengan begitu, aku bisa.. memberikan Chamyung Grup, Yeon Hee, dan semuanya padamu.” Ucap CEO Cha.


CEO Cha lalu mengambil tongkatnya dan memukul Min Ho. Min Ho ketakutan dan berulang kali minta maaf pada sang ayah. Tapi CEO Cha malah menyebut Min Ho anak yang tidak berguna. Min Ho terluka. 




Saat ia melihat ke pintu, ia terkejut melihat Yeon Hee berdiri di sana. Yeon Hee menatap Min Ho dengan kecewa, lalu beranjak pergi.

Flashback…

Lamunan Min Ho pun buyar saat Eun Soo memanggilnya ayah. Min Ho memperlakukan Eun Soo seperti anak kandungnya sendiri. Yeon Hee menatap Min Ho sejenak, tapi setelah Eun Soo kembali duduk disampingnya, perhatiannya kembali pada Eun Soo.


“Sekarang aku tidak akan membiarkan siapapun mengambil semua dariku, ayah.” batin Min Ho sambil menatap Yeon Hee dan Eun Soo.

Keesokan harinya, saat semua tahanan sedang olahraga pagi, Jung Woo mendekati Rakun. Ia meminta rokok pada Rakun, tapi Rakun menyuruhnya pergi.

“Aku dengar kau bisa mendapatkan rokok. Atau aku salah informasi? Orang ke-24 yang tertangkap merokok, mengaku dapat rokok darimu. Aku akan memastikannya pada petugas sekali lagi.” Ancam Jung Woo.


Jung Woo lalu beranjak pergi, tapi Rakun kembali memanggilnya.

“Memangnya kau sanggup membelinya?” tanya Rakun. Jung Woo pun tersenyum puas.

Jung Woo lalu kembali mendatangi Rakun.

“Sepertinya orang yang sudah membunuh.. istri dan anaknya ini, sedang ingin merokok.” Ucap Rakun.


Jung Woo kesal dan langsung mengepalkan tangannya. Namun ia berusaha meredam emosinya. Sementara Rakun sedikit takut melihat kepalangan tangan Jung Woo.

“Kau tahu harganya. 30 dolar per-batang. 500 dolar satu bungkus. Tapi untukmu jadi dua kali lipat.” Ucap Rakun.

Jung Woo pun kesal.

“Kalau kau tidak suka, pergi sana keluar dan merokoklah di sana, Tuan Jaksa. Aku permisi.” Ucap Rakun, lalu beranjak pergi.

“Aku akan memberimu sesuatu yang lebih bagus daripada uang.” Jawab Jung Woo.


Cheol Sik yang menatap Jung Woo dari kejauhan berkata, kau bisa melakukannya, Jaksa Park Jung Woo.


Eun Hye mentraktir bibinya minum bir untuk merayakan keberhasilannya diangkat kembali sebagai pengacara public. Sang bibi protes karena mereka hanya merayakannya dengan minum bir saja.

“Yang beli ini memangnya siapa?” tanya Eun Hye.

“Astaga. Sudah kubilang bergabung saja sana dengan firma hukum,
cari seorang pria dan menikahlah.” Jawab sang bibi.

“Bibi, haruskah kita membuat perusahaan perjodohan saja?” tanya Eun Hye.

“Aku tidak punya uang untuk itu. Sepertinya pemilik toko sandwich yang baru buka itu masih sendiri.” Jawab bibi.

“Karena itu kau hanya makan sandwich akhir-akhir ini?” ucap Eun Hye.

Eun Hye lalu menggoda bibinya dengan bertanya apa pria si pemilik toko itu tampan. Sang bibi pun meminta Eun Hye berhenti bicara.

Di kamarnya, Eun Hye mempelajari berkas kasus Jung Woo.

Keesokan harinya, Eun Hye datang ke kantor Jung Woo. Mi Kyung terkejut melihat kedatangan Eun Hye. Mi Kyung lalu mendekati Eun Hye dan berbisik, kenapa Eun Hye ke kantornya.

“Aku ke sini karena mau bertemu denganmu.” Jawab Eun Hye.

“Kantor jaksa-nya menyenangkan sekali. Ini dulu kantornya Jaksa Park Jung Woo, ya?” tanya Eun Hye kemudian.

Mi Kyung menegur Eun Hye dengan berbisik…

“Kenapa kau menyebut-nyebut itu? Kau bisa sial.” Bisik Mi Kyung.

“Itu karena aku memutuskan untuk mengambil alih kasusnya.” Jawab Eun Hye sembari menatap Detektif Go.

Eun Hye dan Detektif Go kemudian berbicara di taman. Detektif Go ingin tahu kenapa Eun Hye mencarinya. Eun Hye berkata, ia mendengar Detektif Go sudah bekerja lama sekali dengan Jung Woo.

“Semua sudah berlalu.” Jawab Detektif Go.

“Aku mencoba menemui beberapa kenalannya,tapi mereka semua menghindariku. Sepertinya kasus ini sangat serius.” Ucap Eun Hye.

“Aku juga tidak tahu harus mengatakan apa padamu. Aku sudah melupakan semua tentang dia.” jawab Detektif Go.

“Jaksa Park Jung Woo kehilangan ingatannya.” Ucap Eun Hye.
“Aku tahu. Aku sudah mendapat kabar soal itu.” jawab Detektif Go.


Detektif Go lalu buru2 pergi. Tapi Eun Hye berkata,sudah memeriksa berkas kunjungan Jung Woo.

“Detektif, kau bilang kau sudah melupakan semua tentang Jaksa Park. Tapi, kau datang mengunjunginya baru-baru ini.” ucap Eun Hye.

Detektif Go berbalik menatap Eun Hye. Eun Hye berdiri dan menatap Detektif Go.

“Kau tidak percaya padaku, kan? Aku menjadi lawannya di pengadilan beberapa kali saat dia masih jadi jaksa..tapi aku selalu kalah. Kali ini, aku ingin menang. Minggu depan adalah hari persidangannya. Mohon beritahu aku kalau kau mengingat sesuatu.” Ucap Eun Hye.

Eun Hye lalu memberikan kartu namanya dan beranjak pergi. Setelah Eun Hye pergi, Detektif Go juga langsung pergi dengan terburu2.


Min Ho yang sudah berseragam anggar, menunggu di ruangannya dengan gelisah. Min Ho lalu berdiri dan menatap cermin.

“Hyung, aku sekarang adalah Cha Seon Ho.” Ucapnya.


Pertandingan akan segera dimulai. Min Ho dan Lee Chan Young, si juara dunia anggar, naik ke panggung bersamaan. Di bawah, CEO Cha dan Yeon Hee menontonnya dengan wajah tegang.

“Bagaimana keadaan Presdir Cha akhir-akhir ini?” tanya CEO Cha.

“Sudah lama dia tidak main anggar, sepertinya dia gugup.” Jawab Yeon Hee.

“Mereka sering bertanding dulu di atas panggung. Tapi setelah hari itu, Min Ho tidak pernah bisa memegang pedangnya lagi. Aku penasaran.. apakah dia bisa melakukannya dengan baik hari ini.” ucap CEO Cha, membuat Yeon Hee terkejut.


Detektif Go datang ke pertandingan itu. Ia menatap Min Ho dengan tajam, sambil mengingat kata2 Jung Woo.

Flashback…


Saat itu, Jung Woo dan Cheol Sik dikejar2 orangnya Kim Yong Joo. Untunglah, mereka bisa lolos karena Detektif Go sudah menunggu dengan mobilnya di tepi jalan. Detektif Go pun langsung melajukan mobilnya dengan kencang begitu Jung Woo dan Cheol Sik masuk ke mobil.

“Detektif. Aku pastikan aku akan menangkapnya.” Ucap Jung Woo.

“Kan sudah kau tangkap dia.” jawab Detektif Go.

“Bukan yang ini.” ucap Jung Woo.

“Jadi siapa?” tanya Detektif Go.

“Cha Min Ho. Aku masih melakukan beberapa penyelidikan saat ini. Aku akan membicarakannya denganmu besok.” Jawab Jung Woo.

“Kau masih mengikutinya ke mana-mana?” tanya Detektif Go.

Jung Woo mengiyakan.

“Astaga…” ucap Detektif Go tidak percaya.

Flashback end…

Pertandingan dimulai. Detektif Go yang mengawasi Min Ho, lagi2 teringat pada Jung Woo, saat Jung Woo ditangkap dan dibawa ke kantor kejaksaan. Detektif Go terkejut melihatnya. Jung Woo yang digiring petugas menggeleng penuh arti pada Detektif Go.

Detektif Go juga ingat kalau Min Ho takut pada sesuatu yang ujungnya tajam. Pertandingan terus berlangsung, namun Min Ho mulai sempoyongan saat pedang anggar menusuk matanya. Min Ho kemudian berbalik, ia melepaskan topengnya, kemudian memakai kacamatanya dan berusaha menenangkan diri.

Tepat saat itu, Detektif Go dihubungi seseorang. Ia terkejut, lalu berkata akan segera ke sana. Detektif Go melangkah menuju pintu keluar. Tepat saat itu, Min Ho ambruk. Detektif Go terpengarah melihatnya.

Yeon Hee terkejut dan langsung menatap ke arah CEO Cha. Sementara CEO Cha, dia menatap Min Ho dengan sangat marah. Entah karena dia kecewa Seon Ho kalah dalam pertandingan atau dia menyadari Seon Ho yang ada di depannya adalah Min Ho.

Samar2, Min Ho melihat ayahnya pergi meninggalkan ruangan. Ia memanggil2 ayahnya dengan suara pelan, sebelum akhirnya jatuh pingsan.

Min Ho terbangun dan mendapati dirinya sudah berada di rumah sakit. Yeon Hee yang menungguinya sejak tadi pun langsung menghampirinya begitu ia terbangun.Min Ho langsung menanyakan ayahnya.

“Dia baru saja melihat putra kesayangannya Seon Ho,pingsan. Dia pasti sangat terkejut. Karena kau sudah sadar, aku akan pergi. Hari ini ulang tahun Eun Soo.” Ucap Yeon Hee.

“Apa kau dari tadi ada di sini?” tanya Min Ho.

“Jangan salah paham. Aku di sini karena orang-orang memperhatikan kita. Kami sudah bilang pada wartawan kalau kau hanya kelelahan.” Jawab Yeon Hee.


“Yeon Hee-ya.” panggil Min Ho seraya memegang tangan Yeon Hee. Dan Yeon Hee pun refleks menarik tangannya.

“Bisakah kau di sini lebih lama lagi? 6 tahun lalu.. seandainya kita melarikan diri bersama apa yang akan terjadi, ya? Aku sudah memikirkan soal itu berulang kali. Seandainya kita melakukan itu tidak akan ada yang terjadi.” Ucap Min Ho.

“Kau benar. Dan Seon Ho juga tidak akan mati, kan?” sindir Yeon Hee, lalu pergi.

Setelah Yeon Hee pergi, Min Ho ingat tatapan kemarahan ayahnya.

Min Ho langsung pergi menemui ayahnya, tapi seketaris sang ayah berkata kalau sang ayah tidak ada. Min Ho ingin menunggu di dalam, tapi dihalangi seketaris dengan alasan CEO Cha tak ingin bertemu Min Ho.

Min Ho marah, apa katamu?
“Maafkan aku, Daepyeonim.” Ucap seketaris CEO Cha.


CEO Cha sendiri ada di rumah abu Seon Ho.

“Aku merindukanmu. Anakku. Seon Ho-ya.” ucap CEO Cha menatap ke lemari kaca dengan tatapan terluka.

Min Ho pergi ke kedai ibunya Chan Young. Chan Young pun memperkenalkan Min Ho sebagai orang yang selalu mendukungnya selama ini. Ibu Chan Young meminta maaf karena baru bisa mengucapkan rasa terima kasihnya sekarang.

“Chan Young-ah, kita harus memberinya sesuatu.” Ucap ibunya Chan Young.


Ibu Chan Young lalu menyuruh Min Ho duduk, tapi Min Ho bilang ia datang untuk bicara dengan Chan Young. Min Ho mengajak Chan Young bicara di tepi jalan yang sepi. Setibanya di sana, ia memukuli dan menendang Chan Young. Ia melakukannya karena Chan Young tidak mau mendengarnya, padahal ia sudah meminta Chan Young mengalah padanya agar ia memenangkan pertandingan.

“Kenapa kau tidak mendengarkan aku? Sudah kubilang jangan bermain terlalu keras denganku.” Ucap Min Ho.

Min Ho lantas menginjak jari2 Chan Young hingga patah.

“Aku ragu apa kau bisa main anggar lagi setelah ini. Aku akan tetap mendukungmu. Kau seharusnya tidak membiarkan ibumu bekerja terlalu keras. Bukalah toko dan buatlah hidupnya jadi lebih mudah.” Ucap Min Ho lalu pergi.


Setibanya di mobil, Min Ho mengajak seketaris Seon Ho pergi membeli hadiah ulang tahun untuk Eun Soo.

Saat sedang membayar mainannya Eun Soo, Min Ho ditelpon oleh Eun Soo. Eun Soo menanyakan mainannya. Min Ho berkata, ia akan segera pulang dan memberikan hadiahnya pada Eun Soo. Selesai membayar, ia bergegas pergi. Namun saat melihat bon nya, ia baru sadar ia membayar mainan itu atas nama dirinya, bukan Seon Ho.

Ingatan Min Ho pun melayang saat ia menandatangani surat pengambilan jenazah Seon Ho. Teringat hal itu, ia langsung menyuruh seketaris Seon Ho pulang duluan dengan alasan ia mau mengurus sesuatu yang penting di suatu tempat. Detektif Go mengikuti Min Ho.


Min Ho pergi ke NFS. Setibanya di sana, ia menghubungi direktur NFS dan meminta sebuah dokumen. Dokumen yang dimaksud Min Ho adalah surat pengambilan jenazah Seon Ho yang ada tanda tangannya.

“Aku ingin sekali langsung ke sana dan membantumu,tapi kami sedang melakukan investigasi sampai hari ini. Pengunjung dilarang masuk. Jadi, kalau besok bagaimana?” ucap direktur NFS.

“Baiklah. Aku mengerti.” Jawab Min Ho.

Usai berbicara dengan direktur forensic, Min Ho berteriak kesal. Min Ho kemudian beranjak pergi tanpa menyadari seseorang mengikutinya.

“NFS, apa dia datang ke sini, ya?” ucap Detektif Go.


Detektif Go lalu menghubungi petugas NFS.

“Halo. Aku Detektif Pembunuhan Go dari Kantor Kejaksaaan Pusat. Aku ingin memeriksa catatan kunjungan kalian. Atas nama Cha Min Ho. Tidak, aku minta maaf. Namanya adalah Cha Seon Ho. Cha Seon Ho.” Ucap Detektif Go.

“Dia datang ke sini dua kali tahun lalu pada tanggal 17 dan 18 September.” Jawab petugas.

“Apa aku bisa tahu siapa yang dia temui di sana?” tanya Detektif Go.

Adegan lalu beralih pada Min Ho dan Yeon Hee yang sedang merayakan ulang tahun Eun Soo. Setelah Eun Soo meniup lilin kue ulang tahun, Min Ho pun memberikan hadiahnya. Eun Soo terlihat sangat bahagia.

Ponsel Min Ho tiba2 berbunyi. Orang suruhan Min Ho mengiriminya pesan tentang seseorang yang meneror Min Ho selama ini. Min Ho langsung membuka emailnya. Dan ia pun mendapatkan kiriman foto saat Detektif Go menonton pertandingannya juga foto Detektif Go ada di depan gedung NFS.

“Jadi itu kau.” ucap Min Ho, lalu menyeringai.

Detektif Go sendiri sedang melihat artikel tentang kecelakaan ahli forensic. Ia memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian, ia mengambil ponselnya dan hendak menghubungi Eun Hye tapi entah kenapa ia membatalkannya.

Keesokan harinya, saat menuju ke lapangan bersama tahanan lain, Jung Woo dipanggil oleh Rakun. Rakun membawa Jung Woo ke ruangan sepi. Dan di sana, ia memukuli Jung Woo habis2an. Jung Woo diam saja demi mendapatkan rokok untuk Cheol Sik. Setiap pukulan dihargai Rakun 10 dollar. Setelah puas memukuli Jung Woo sampai beberapa kali, Rakun pun memberikan rokok itu ke Jung Woo. *jadi ini toh sesuatu yang berharga dari uang yang akan ia berikan ke Rakun…


Setelah mendapatkan rokoknya, Jung Woo langsung menghampiri Cheol Sik yang sudah menunggunya. Jung Woo diam2 memberikan rokoknya. Cheol Sik mengambilnya dan menyembunyikannya di dalam kaus kakinya.

“Katakan padaku.” Pinta Jung Woo.

“Mari kita lihat apa yang bisa kuberitahukan padamu. Yang ini sepertinya lumayan bagus.” Jawab Cheol Sik.

Cheol Sih kemudian menuliskan sebuah kata di atas pasir. 16 K.

“Apa kau yakin?” tanya Jung Woo.

“Bagaimana aku bisa tahu? Aku bahkan tidak tahu apa itu maksudnya emas?” jawab Cheol Sik.

"16K.” Jung Woo mencoba berpikir.

“Aku pergi dulu.” Bisik Cheol Sik, kemudian menghapus tulisan itu dengan kakinya dan beranjak pergi.


Kepala Tahanan yang mengawasi Jung Woo dari jauh merasa curiga dengan kedekatan Jung Woo dan Cheol Sik. Yang ia tahu, Cheol Sik adalah seseorang yang dijebloskan Jung Woo ke penjara atas tuduhan pembunuhan. Kepala Tahanan pun memerintahkan sipir yang membenci Jung Woo menggeledah Cheol Sik.

Melihat Cheol Sik digeledah, Jung Woo pun melirik tajam ke arah Kepala Tahanan yang menatapnya dengan seringai lebar. Cheol Sik panic ketika bungkus rokok itu ditemukan di dalam kaus kakinya. Sipir tersenyum puas melihat bungkus rokok itu, namun setelah diperiksa, isinya hanyalah sobekan kertas.

“Aku barusan menemukannya di tanah, jadi kuambil saja. Setidaknya aku ingin sekadar mencium aroma rokok. Sepertinya ada seorang petugas yang menjatuhkannya. Kau terlalu kejam.” Ucap Cheol Sik.

Sipir itu kesal dan langsung memerintahkan anak buahnya menggeledah Jung Woo. Ia semakin kesal karena tidak ditemukan apapun saat menggeledah Jung Woo. Jung Woo menatap sipir dengan tatapan penuh kemenangan.

“Sepertinya Jaksa Park sudah beradaptasi dengan baik di sini.” Ucap Cheol Sik.

Sipir yang kesal pun menyuruh anak buahnya membawa Jung Woo dan Cheol Sik.

Jung Woo dan Cheol Sik dibawa ke bangunan paling atas. Mereka disuruh mengikis cat lantai. Cheol Sik memuji kelihaian Jung Woo. Jung Woo berkata, Cheol Sih harusnya berterima kasih padanya.

“Di mana rokok aslinya?” tanya Cheol Sik.

“Di sini, aku belajar untuk tidak memberikan sesuatu dengan mudahnya. Aku akan memberikanmu yang asli kali ini. Tapi kau harus memberitahuku satu hal lagi.” Jawab Jung Woo.

Cheol Sik mendengus kesal dan memilih berhenti merokok saja.

Hukuman selesai. Cheol Sik melihat sekelilingnya dan berpikir untuk melarikan diri. Sementara rekanan Tae Soo, sibuk membicarakan Tae Soo yang tidak masuk kerja. Jung Woo langsung tahu kemana perginya Tae Soo.


Tae Soo menggali di mana2 di lokasi tempat Jung Woo menguburkan Ha Yeon, sesuai yang dibilang Jung Woo kemarin.


Sementara Min Ho mendatangi NFS untuk mengambil dokumennya. Tapi ia tak menemukannya. Petugas lalu memberitahu kalau detektif dari kejaksaan datang mengambil dokumen itu. Sadarlah Min Ho siapa yang mengambil dokumennya.

Detektif Go sedang dalam perjalanan. Ia membawa dokumen yang dicari2 Min Ho. Detektif Go tak menyangka kalau Jung Woo selama ini benar soal Min Ho. Detektif Go lalu teringat ucapan Eun Hye.

“Aku sudah pernah melawannya di pengadilan sewaktu dia masih jadi jaksa dan aku selalu kalah. Kali ini, aku ingin menang.” Ucap Eun Hye.


Eun Hye pergi menemui ibunya Ji Soo. Ia mengaku sebagai pengacaranya Jung Woo dan ingin menanyakan beberapa hal. Namun tiba2 saja, ia mendapat panggilan dari Detektif Go. Detektif Go mengajak Eun Hye bertemu… tapi sesuatu terjadi. Eun Hye cemas karena Detektif Go tidak lagi menjawabnya.

Detektif Go kecelakaan! Mobilnya terbalik dan ia tersungkur berlumuran darah di dalamnya. Seseorang berpakaian hitam mengambil dokumen itu dan membawa dokumen itu pergi. Detektif Go tidak bisa berbuat apa2. Ingatan Detektif Go lalu melayang ke saat ia mengunjungi Jung Woo di sel.

“Jaksa, apa kau tidak ingat?” tanya Detektif Go.

“Aku tidak ingat apa-apa.” Jawab Jung Woo.

“Jaksa. Apa kau tidak ingat siapa yang akan kau tangkap sebelum insiden terjadi?” tanya Detektif Go

“Apa aku sedang berusaha menangkap seseorang?” tanya Jung Woo.

Detektif Go lalu menempelkan tangannya yang bertuliskan nama Min Ho di kaca.

"Cha Min Ho?” tanya Jung Woo.

“Kau ingat? Kau bilang kau akan segera menangkapnya.” Jawab Detektif Go.

“Aku tidak ingat siapa dia.” ucap Jung Woo.

“Kau bilang padaku kau akan menangkapnya,tepat sehari sebelum insiden di rumahmu terjadi. Kukira kau sedang bercanda atau apa. Dan sekarang kau di sini. Sepertinya ada kemungkinan dia yang merencanakan semuanya.” jawab Detektif Go.

“Cha Min Ho? Kukira aku bisa mengingat samar-samar  apa yang terjadi sebelum insiden. Kukira aku kehilangan ingatan tentang apa yang terjadi setelahnya. Ternyata ada hal lain lagi yang  sudah kulupakan.” Ucap Jung Woo.

“Kau harus mengingat apa yang kau temukan waktu itu. Kemudian.. tangkap dia dan bersihkan namamu.” Jawab Detektif Go.

“Aku akan berusaha keras untuk mengingat apa yang kutemukan waktu itu.” ucap Jung Woo.

Flashback end…

Detektif Go akhirnya tak sadarkan diri. Luka yang dialaminya benar2 parah…

Di selnya, Jung Woo masih memikirkan arti dari 16 K yang ditulisnya.

Tae Soo masih menggali. Ia telah membuat lubang dimana2, tapi tak menemukan koper yang berisi Ha Yeon. Tae Soo mulai frustasi. Ia merasa Jung Woo membohonginya lagi. Tae Soo marah. Ia memukulkan sekopnya ke lubang yang ia gali untuk melampiaskan amarahnya, namun tiba2 saja ia menemukan sesuatu. Ia menggalinya dan menemukan koper itu.


Jung Woo berusaha keras memikirkan arti 16 K. Samar2 ia mendapatkan ingatannya kembali.

Flashback…

Jung Woo dan Ji Soo lari2an di dalam rumah mengejar Ha Yeon yang tidak mau mengukur berat badannya. Jung Woo kemudian mendapatkan Ha Yeon. Jung Woo menggendong Ha Yeon, lalu berdiri di atas timbangan.

Ia lalu berbisik pada Ji Soo.

“Berat badannya, 16 kilo.” Ucap Jung Woo.

Flashback end…

Tae Soo memberanikan dirinya membuka koper. Ia terkejut melihat isinya. Sementara Jung Woo mulai sadar maksud 16 K yang ditulisnya adalah ukuran badan Ha Yeon. Tae Soo menangis histeris sambil memeluk koper itu. Dan Jung Woo memanggil2 nama Ha Yeon.

“Itu Ha Yeon…” ucapnya menyadari sesuatu.