Sebelumnya.......
Hyun Woo menemui Hae Gang di kantor Baek Seok. Hae Gang terkejut saat Hyun
Woo bilang bahwa Jin Eon membutuhkannya. Hyun Woo lantas mengembalikan dompet
Yong Gi yang ditemukan diantara barang2 Hae Gang. Hae Gang terkejut melihatnya.
“Pada hari dimana Hae Gang mengalami kecelakaan, kau ada bersamanya Dokgo
Yong Gi-ssi.” Ucap Hyun Woo, membuat Hae Gang terkejut.
“Jika kami menemukan penyebab kematian Hae Gang, otomatis kami juga bisa
membantu memulihkan ingatanmu. Kumohon bantulah Jin Eon.” Pinta Hyun Woo.
Karena itulah, Hae Gang muncul di kantor Jin Eon, saat Jin Eon mendapati
guci abu Hae Gang kosong. Sementara itu, Tae Seok panic saat Produser Kim
memberitahunya bahwa guci abu Hae Gang menghilang. Kembali ke Jin Eon—Jin Eon
berharap Hae Gang masih hidup. Tepat saat itu, Hae Gang muncul di kantor Jin
Eon.
“Hae Gang tidak di sini.” Ucap Jin Eon penuh haru pada Hae Gang.
“Maksudmu itu kosong?” tanya Hae Gang kaget.
“Dimana istriku sekarang?” gumam Jin Eon.
Jin Eon lantas menyuruh Hae Gang melihat foto istrinya. Tapi Hae Gang
menolak, ia beralasan tidak bisa melihat foto Hae Gang karena perasaannya pada
Jin Eon. Jin Eon merasa bahwa Hae Gang kehilangan ingatannya, itulah sebabnya
Hae Gang tidak muncul selama 4 tahun ini.
“Aku datang ke sini karena aku ada bersama istrimu saat istrimu mengalami
kecelakaan. Karena dompetku ditemukan diantara barang2 istrimu. Aku akan
membantumu. Aku takut, tapi aku juga ingin tahu kenapa aku bisa bersama istrimu
hari itu.” ucap Hae Gang.
Di ruangannya,Tae Seok yakin Jin Eon lah yang mengambil guci abu Hae Gang.
Produser Kim cemas, ia tanya apa yang harus mereka lakukan. Tae Seok bilang
bahwa yang mereka butuhkan hanyalah kesaksikan seseorang yang menyatakan bahwa
Hae Gang bunuh diri. Ia yakin Jin Eon tidak akan bisa membuktikan bahwa dirinya
lah dalang dibalik kecelakaan itu, karena tidak ada rekaman tentang kecelakaan
itu. Tae Seok berkata, meskipun Hae Gang kembali. Meskipun ingatan Yong Gi
kembali, mustahil melacak siapa pelakunya.
“Bagaimana kalau dia curiga karena tidak ada rekaman tapi ada saksi?” tanya
Produser Kim.
“Rekaman itu sudah dihapus. Untuk melindungi Cheon Nyeon Farmasi, Presdir
Choi menyamarkan pembunuhan menantunya sebagai upaya bunuh diri. Tidak ada
jalan untuk menghentikannya, dan kita dapat menghentikannya. Terserah bagaimana
Jin Eon membuktikannya, yang perlu kita lakukan hanyalah melenyapkan Dokgo Yong
Gi.” Jawab Tae Seok.
Hae Gang melihat catatan pada hari dimana ia mengalami kecelakaan. Di
catatan itu dilaporkan bahwa mobil Yong Gi rusak parah setelah kecelakaan. Jin
Eon yang berdiri di belakang Hae Gang berkata, bahwa Yong Gi berencana pergi ke
China sehari setelah kecelakaan.
“Mobil yang disewa Do Hae Gang baik2 saja, sedangkan mobilku rusak parah.
Dan dompetku ditemukan diantara barang2 Do Hae Gang.” Ucap Hae Gang bingung.
Jin Eon memberikan beberapa file yang berhubungan dengan kecelakaan itu pada
Hae Gang. Hae Gang mulai cemas, ia curiga bahwa bisa saja dia adalah Do Hae
Gang. Jin Eon pun berjanji akan mencari tahu semuanya. Ia meminta Hae Gang
sedikit lebih bersabar.
“Aku akan berusaha mengingatnya. Aku akan melakukan yang terbaik untuk
mengembalikan ingatanku.” Ucap Hae Gang.
Jin Eon mulai curiga bahwa Yong Gi yang ada di depannya adalah Hae Gang.
Tae Seok keluar dari ruangannya bersama Produser Kim. Ia terkejut melihat
Hae Gang yang keluar dari ruangan Jin Eon. Hae Gang diam saja saat Tae Seok
bertanya apa yang ia lakukan bersama Jin Eon. Produser Kim panic melihat Hae
Gang. Hae Gang menatap Produser Kim dengan tatapan curiga.
“Kau mau pergi? Aku juga mau pergi. Bagaimana kalau kita keluar bersama?”
ucap Tae Seok.
Hae Gang mengangguk dan beranjak duluan. Begitu Hae Gang pergi, Tae Seok
langsung memberi kode pada Produser Kim untuk membunuh Hae Gang. Sembari
menunggu pintu lift terbuka, Tae Seok menawarkan dirinya mengantarkan Hae Gang
pulang. Namun Hae Gang menolak dan memilih naik bus saja.
Di lift, Tae Seok kembali membujuk Hae Gang untuk pulang bersamanya. Tae
Seok beralasan ada yang ingin dikatakannya pada Hae Gang. Saat pintu lift akan
tertutup, Jin Eon muncul dan berdiri disamping Hae Gang. Tae Seok dan Produser
Kim pun semakin tegang dengan kemunculan Jin Eon.
“Jadi kau sudah mengerti, kan? Tidak akan ada tindakan pencegahan. Sampai
Moon Tae Joon pulih, gugatan akan dibatalkan.” Ucap Jin Eon.
Hae Gang awalnya bingung dengan kata2 Jin Eon, tapi setelah Jin Eon
memberinya kode ia pun mengerti dan mengiyakan perkataan Jin Eon. Pada Tae
Seok, Jin Eon berkata bahwa Hae Gang sudah berjanji tidak akan melayangkan
gugatan atas kasus Pudoxin.
“Begitukah?” tanya Tae Seok tidak percaya.
“Aku berjanji tidak akan melayangkan gugatan karena akan dilakukan
penyelidikan secara menyeluruh.” Jawab Hae Gang.
“Kenapa kau tidak menyerahkan kasus Pudoxin padaku? Untuk kalian berdua, aku
berjanji akan mengurusnya.” Ucap Jin Eon.
Lift pun akhirnya berhenti di lantai satu. Begitu pintu lift terbuka, Hae
Gang langsung keluar. Setelah pintu lift kembali menutup, Hae Gang menghentikan
langkahnya dan memikirkan kata2 Jin Eon tadi.
Hae Gang memasang headsetnya dan terus berjalan menuju halte bus. Tanpa ia
sadari, Jin Eon berlari keluar dari kantor dan berjalan mengikutinya. Hae Gang
berhenti sejenak untuk mengikat tali sepatunya. Saat mengikat tali sepatunya,
ia menyadari bahwa Jin Eon tengah mengikutinya. Namun, ia membiarkan Jin Eon
mengikutinya.
Jin Eon mengikuti Hae Gang sampai ke bus. Sopir bus pun mengomeli Jin Eon
yang tidak memiliki uang kecil untuk membayar bus. Jin Eon pun membayar bus
dengan uang 10000 ribu won. Hahaha… saat bus mulai berjalan, Jin Eon tiba2
jatuh dan uang kembaliannya pun berceceran di lantai bus. Hae Gang tersenyum
geli menatap Jin Eon. Jin Eon tersenyum malu melihat Hae Gang.
Satu per satu, penumpang bus mulai turun. Jin Eon pun mengambil kursi
disamping Hae Gang. Jin Eon menatap Hae Gang yang terus melihat ke luar
jendela. Tak lama berselang, gantian Jin Eon yang menatap keluar jendela dan
Hae Gang memandanginya. Hae Gang lantas kembali memandang keluar jendela, dan
Jin Eon kembali menatap Hae Gang. Ingatan Jin Eon langsung melayang ke masa
lalu, saat mereka masih duduk di bangku universitas.
Flashback….
Hae Gang sudah duduk di bus, Jin Eon mengetuk2 jendela tempat dimana Hae
Gang duduk. Hae Gang pun membuka jendelanya dan menatap kesal Jin Eon.
“Semua objek di dunia ini berhubungan satu sama lain. Aku dan kau. Kau dan
aku. Bahkan jika kau tidak mempercayaiku, kau mempercayai Newton kan? Isaac
Newton. Tapi bapak ilmu pengetahuan modern hidup dari tahun 1642 sampai 1727.”
Ucap Jin Eon.
“Apa kau mau kupukul?” tanya Hae Gang kesal.
“Iya, pukul saja aku! Pukul aku dengan bibirmu.” Pinta Jin Eon.
Bus pun mulai berjalan. Jin Eon mengejar Hae Gang dan terus berteriak bahwa
ia adalah milik Do Hae Gang. Hae Gang sekali2 melongok keluar jendela, melihat
Jin Eon. Jin Eon masih terus mengejar Hae Gang. Hae Gang tersenyum dan
melambaikan tangannya.
Flashback end..
Jin Eon berkaca2 teringat kenangannya bersama Hae Gang. Sementara itu, Hae
Gang terus menatap Jin Eon yang menatap keluar jendela. Jin Eon lalu
mengalihkan pandangannya pada Hae Gang. Hae Gang terpaku menatap Jin Eon. Jin
Eon tersenyum menatap Hae Gang.
Tae Seok mengunjungi Nyonya Kim. Nyonya Kim berkata bahwa ia setuju dengan
Jin Eon yang ingin memindahkan abu Hae Gang ke tempat lain. Nyonya Kim bilang
bahwa Jin Eon ingin memindahkan abu Hae Gang ke tempat abu Eun Sol. Nyonya Kim
pun penasaran bagaimana Tae Seok bisa tahu soal ini. Tae Seok bilang bahwa Hae
Gang datang dalam mimpinya, jadi ia mengunjungi rumah abu Hae Gang dan terkejut
mendapati lemari abu Hae Gang kosong.
“Aku sangat berterimakasih atas semua yang sudah kau lakukan.” ucap Nyonya
Kim.
“Apa adik iparku mengatakan sesuatu yang lain?” tanya Tae Seok.
“Mengatakan sesuatu seperti apa?” jawab Nyonya Kim.
Saat Tae Seok hendak menjawab, Gyu Seok tiba2 nongol dan membuatnya kaget.
Gyu Seok heran melihat keterkejutan sang kakak. Tae Seok pun menyangkal bahwa
ia kaget. Ia bilang kalau ia hanya senang melihat Gyu Seok. Gyu Seok terus
menatap sang kakak. Tae Seok pun berkata bahwa ia datang untuk mengunjungi Nyonya
Kim. Gyu Seok langsung lega mendengarnya.
Jin Eon dan Hae Gang duduk berdua di halte. Jin Eon bertanya, apa Hae Gang
tidak kedinginan?
“Memangnya kenapa kalau aku kedinginan?”
“Kau harus lari.” Jawab Jin Eon, membuat Hae Gang langsung menatapnya.
“Haruskah kita berlari bersama? Kau tampak kedinginan.” Ucap Jin Eon lagi,
membuat Hae Gang tertawa.
“Kau cenderung kedinginan, tapi kau tidak sensitive terhadap panas.” Ucap
Jin Eon.
“Apa yang kau pikirkan saat kau mengikutiku kesini?” tanya Hae Gang.
“Aku berpikir akan lebih jika Dokgo Yongi adalah istriku. Jika kau benar2
istriku, Yong Gi-ya. Karena, saat aku melihatmu aku merasa gugup. Karena, saat
aku melihat matamu aku merasakan luka.” Jawab Jin Eon.
Hae Gang tertegun mendengarnya. Mereka lalu saling berpandangan.
Ponsel Nyonya Hong berdering. Nyonya Hong terkejut menyadari suara ponselnya
berasal dari dalam lemari es. Nyonya Hong semakin cemas saat mendapati
ponselnya benar2 ada di lemari es. Nyonya Hong menerima panggilan dari Seol Ri.
Seol Ri mengajak Nyonya Hong ke rumah sakit. Seol Ri membujuk Nyonya Hong. Ia
berkata, bahwa pengembangan obat untuk dementia masih terus dilakukan. Seol Ri
bilang jika Nyonya Hong benar2 mengidap dementia, maka Nyonya Hong harus
melakukan perawatan yang baik dan mengambil obat yang sedang dikembangkan Jin
Eon. Nyonya Hong setuju.
Usai berbicara dengan Seol Ri, Jin Ri muncul dan bertanya apa Nyonya Hong
tahu putri bungsu dari Han Sang Group. Jin Ri pun berkata bahwa ia berencana
menjodohkan Gyu Seok dengan putri bungsu keluarga Han.
“Kau pikir kau bisa mengontrol takdir seseorang? Bahkan meskipun kau
menyatukan atau memisahkan mereka, kau pikir semua akan berakhir sesuai
keinginanmu? Biarkan saja dia memilih wanita yang dia sukai.” Jawab Nyonya
Hong.
“Tidak ada satu pun orang yang tidak menyesal dengan pernikahan mereka saat
mereka sudah tua.” Ucap Jin Ri.
“Jin Eon juga harus menikah. Setidaknya, aku harus melihat dia menikah.”
Jawab Nyonya Hong.
“Lalu? Kenapa kau tidak melanjutkan kata2mu. Kau tahu, itu membuat
imajinasiku berkembang kemana2.” Ucap Jin Ri.
Nyonya Hong diam saja, wajahnya masih tetap lesu. Jin Ri lantas mengubah
topic pembicaraan dengan mengatakan bahwa tiruan Do Hae Gang mengidap amnesia.
Nyonya Hong terkejut. Jin Ri berkata bahwa ia yakin tiruan Hae Gang hanya pura2
amnesia.
“Aku bertanya2, bagaimana rasanya jika kau kehilangan ingatanmu. Aku
bertanya, bagaimana rasanya hidup tanpa memiliki ingatan apapun.” Jawab Nyonya
Hong cemas.
“Kurasa semua kemarahanmu akan hilang, begitu juga dengan kebencian dan
dendam.” Ucap Jin Ri.
Nyonya Hong yang tadinya lesu langsung menatap galak Jin Ri. Haha…
“Kenapa?” tanya Jin Ri.
“Kau lah orang yang seharusnya amnesia! Kau satu2nya orang yang harus
kehilangan ingatan.” Jawab Nyonya Hong.
“Apa maksudmu?” tanya Jin Ri kesal.
“Akan lebih baik jika bisa mendepositkan kenangan di bank. Jika kenanganku
bisa dimasukkan ke dalam buku tabungan, aku akan bisa menariknya dan
menggunakannya kapan pun yang aku butuhkan.” Jawab Nyonya Hong.
Tae Seok bicara dengan Presdir Choi di ruang kerja Presdir Choi. Tae Seok
bilang, bahwa ia tak bisa meramalkan masa depan jadi ia layaknya orang bodoh
percaya dan berpikir bahwa Presdir Choi berada di sisinya. Tae Seok sangat
yakin bahwa Presdir Choi selalu memikirkan cara untuk menghancurkannya.
“Sekarang aku mengerti tujuanmu yang sebenarnya, ayah mertua. Kita akan
berperang mulai sekarang. Jika ayah mertua mengacungkan pisau padaku, maka aku
akan menembak ayah mertua dengan pistol. Tapi dibandingkan denganmu, akan lebih
baik jika anakmu saja yang menggantikan posisimu.” Ucap Tae Seok.
“Justu anakku lah yang akan terlebih dahulu menembakmu. Bahkan jika aku
memaafkan dirimu, anak itu tidak akan pernah memaafkanmu. Aku mungkin tidak
bisa menghukummu tapi anak itu dia pasti bisa menghukummu.” Jawab Presdir Choi.
Saat keluar dari ruangan Presdir Choi, Tae Seok bertemu Jin Eon di depan
pintu. Jin Eon mengajak Tae Seok sarapan. Awalnya Tae Seok menolak, tapi Jin
Eon memaksanya.
Jin Eon sarapan bersama orang tuanya juga Tae Seok dan Jin Ri. Nyonya Hong
ingin mereka selalu sarapan bersama2 seperti ini. Presdir Choi menatap Jin Eon,
ia bertanya apa perasaan Jin Eon sudah membaik.
“Ayah melihatnya, kan. Karena abu Hae Gang—Hae Gang tidak ada di sana.”
Jawab Jin Eon.
Wajah Presdir Choi dan Tae Seok pun langsung berubah tegang. Sementara
Nyonya Hong terkejut.
“Kenapa bisa begitu?” tanya Jin Ri.
“Aku pikir kakak ipar tahu dengan baik kenapa abu Hae Gang tidak ada.” Jawab
Jin Eon.
“Kami tidak pernah menemukan tubuhnya.” Ucap Presdir Choi.
“Jika ayah tidak pernah menemukan tubuhnya, tapi ayah mengumumkan
kematiannya, aku pikir pasti ada saksi yang menemukan tubuhnya. Saksi yang
berada di lokasi pada saat kejadian.” Jawab Jin Eon.
“Itu benar, ada saksi yang melihatnya terjun ke sungai. Dan ayah mertua yang
menghapus catatan kepolisian. Kami melakukannya karena kami tidak bisa
membiarkan dunia tahu menantu keluarga ini mati bunuh diri.” Ucap Tae Seok.
“Aku melihat Hae Gang kemarin.” Jawab Jin Eon, membuat semuanya tercengang.
“Aku pastikan kau salah lihat. Lawyer Do sudah tiada. Terakhir kali kau
mengira orang lain sebagai Lawyer Do, kan.” Ucap Tae Seok.
“Tidak peduli apapun yang terjadi, aku akan mencari tahu dan menemukan
kebenarannya.” Jawab Jin Eon.
Jin Eon yang tadinya tersenyum sinis pada ayah dan kakak iparnya langsung
terdiam saat Jin Ri berkata bahwa Jin Eon lah penyebab kejadian semua ini. Jin
Ri berkata, istri yang sudah dicampakkan Jin Eon sudah meninggal. Jin Ri juga
bilang meskipun Hae Gang masih hidup, Hae Gang pasti berniat balas dendam pada
Jin Eon.
Yong Gi dan Woo Joo pergi ke rumah sakit untuk menemui Gyu Seok. Woo Joo
menyapa Gyu Seok menggunakan Bahasa Cina. Woo Joo pun terkejut saat Gyu Seok
menyebut nama aslinya. Yong Gi meminta Gyu Seok tidak memanggil Woo Joo dengan
nama Woo Joo.
Gyu Seok diam saja. Yong Gi lantas duduk di hadapan Gyu Seok. Gyu Seok
meminta Yong Gi menceritakan gejala awal yang terlihat pada tubuh Woo Joo. Yong
Gi terkejut karena Gyu Seok masih saja berbicara dengan Bahasa Korea padanya.
Yong Gi pun menjelaskan bahwa anaknya sering sekali terjatuh, jadi karena
itulah dia memeriksakan Woo Joo ke dokter.
Gyu Seok yang kesal karena Yong Gi masih saja berpura2 tidak bisa berbahasa
Korea, menyuruh pasien lain masuk. Yong Gi marah. Gyu Seok berkata, bahwa
penyakit Woo Joo tidak akan bisa sembuh jika penanganan awalnya salah. Yong Gi
pun akhirnya terpaksa berbicara dengan Bahasa Korea.
“Dia mudah sekali jatuh dan mengidap anemia. Dia dirawat karena leukemia
tapi aku tidak melihat perubahannya. Sel2 aneh terlihat pada sumsum tulangnya.
Aku merasa anakku mengidap penyakit Gaucher.” Ucap Yong Gi.
“Kita harus melakukan pemeriksaan dasar dan menganalisis enzimnya.Aku tidak
bisa menyimpulkannya hanya berdasarkan tes sumsum tulang saja. Sel Gaucher
tidak selalu ditemukan pada sumsum tulang.” Jawab Gyu Seok.
Yong Gi mengangguk2 mendengar penuturan Gyu Seok. Sedangkan Woo Joo terus
menatap Gyu Seok selama pemeriksaan. Haha.. suka binggow liat ekspresi Woo Joo
pas natap Gyu Seok.. Gemes ama nih bocah…
Seol Ri menunggui Nyonya Hong yang sedang melakukan pemeriksaan. Tiba2, Yong
Gi dan Woo Joo datang, mereka duduk disamping Seol Ri. Seol Ri tersenyum
melihat Woo Joo.
“Kau cantik sekali, siapa namamu?” tanya Seol Ri.
“Zhang Ling.” Jawab Woo Joo.
“Zhang Ling? Berarti kau berasal dari China?” tanya Seol Ri.
Seol Ri lantas melihat ke arah Yong Gi. Ia pun terkejut melihat wajah Yong
Gi. Yong Gi merasa heran Seol Ri menatapnya seperti itu. Ia mengira ada yang
aneh dengan wajahnya. Seol Ri diam saja dalam keterkejutannya. Tiba2, Gyu Seok
muncul dan memanggil nama Yong Gi. Yong Gi pun kesal karena Gyu Seok tidak
memanggilnya dengan nama Zhang Ming. Seol Ri terkejut mengetahui wanita yang
ada di hadapannya adalah Dokgo Yong Gi.
“Ini paspormu dan segera kembalikan uangku.” Ucap Gyu Seok, membuat Yong Gi
langsung menatapnya galak.
“Kenapa? Kau tidak mau membayarnya?” tuduh Gyu Seok.
“Baiklah, aku akan segera mengembalikan uangmu. Aku akan mencari kerja dan
mengembalikan uangmu itu.” jawab Yong Gi.
“Aku memberimu waktu 3 hari. Dalam waktu 3 hari kau harus mengembalikan
uangku.” Ucap Gyu Seok.
Gyu Seok lantas beranjak pergi. Seol Ri menatap Yong Gi dengan tajam. Yong
Gi yang menyadari hal itu pun bergegas duduk kembali disamping Seol Ri.
“Namamu Dokgo Yong Gi?” tanya Seol Ri.
“Bukan, dokter itu salah. Namaku adalah Zhang Ming.” Jawab Yong Gi sembari
menunjukkan paspornya.
Seol Ri lagi2 menatap Yong Gi, membuat Yong Gi merasa heran. Yong Gi
bertanya, kenapa Seol Ri melihatnya seperti itu padahal mereka tidak pernah saling
ketemu. Seol Ri diam saja dalam keterkejutannya.
Bersambung ke part 2
-
Sinopsis Wonderful World Episode 1-16
Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.
-
Duis non justo nec auge
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
-
Vicaris Vacanti Vestibulum
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
-
Vicaris Vacanti Vestibulum
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
-
Vicaris Vacanti Vestibulum
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
Subscribe to:
Posts (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ► 2020 (285)
- ► 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
Recent Comments
Followers
-
[Sebelumnya ] Di kediamannya, Hae Sung sedang latihan dibimbing oleh Chang Suk. “Pikiran kosong, mata kosong, tapi setelah ia menemuk...
-
Sebelumnya.... 1 Tahun Kemudian…. Hae Sung dan Chang Suk tampak sedang bersiap2. Chang Suk berkata, setahun sudah berlalu. Hae ...