Min ho menghadiri pertunjukan Eun Soo bersama Yeon Hee. Min Ho merekam Eun Soo dengan wajah sumringah. Yeon Hee yang melihat Min Ho pun jadi tertegun.
Selesai dari pertunjukan Eun
Soo, Min Ho mengajak Yeon Hee dan Eun Soo makan diluar. Min Ho memuji penampilan
Eun Soo yang bagus. Eun Soo pun memastikan pada ibunya apa penampilannya bagus.
Yeon Hee pun membenarkan. Min Ho lalu menyuruh mereka makan. Yeon Hee menyuapi
Eun Soo. Min Ho yang melihat Yeon Hee pun tersenyum senang.
“Beginilah yang seharusnya. Yeon
Hee selama ini memang milikku, Hyung.” Batin Min Ho.
Kilas Balik!
Min Ho menerobos masuk ke
ruangan Seon Ho dan protes soal pernikahan Seon Ho dan Yeon Hee. Tapi Seon Ho
malah menyuruh Min Ho protes pada ayah mereka karena itu keputusan ayah mereka.
Kesal, Min Ho pun melemparkan telpon di meja Seon Ho.
“Tidak peduli keputusanmu atau
bukan, kau tidak mengenal Yeon Hee. Kau tidak mencintainya!”
“Kau boleh mencintai Yeon Hee,
tapi aku sebagai anak tertua akan mengikuti keputusan demi kebaikan perusahaan
kita. Asal kau tahu, soal perasaan sama sekali bukan masalah.”
“Kau tidak akan bisa melindungi
Yeon Hee!”
“Proteslah pada ayah. Aku sama
sekali tidak peduli dengan siapa aku menikah.”
Kilas Balik End!
Min Ho lantas mengalihkan
pandangannya ke Eun Soo. Ia tanya, Eun Soo mau melakukan apalagi hari ini. Eun
Soo bilang ingin ke taman bermain, karena ia tidak pernah ke taman bermain
dengan ayahnya. Min Ho tertegun mendengarnya dan langsung menatap Yeon Hee. Min
Ho lalu meminta maaf seolah2 ia adalah Seon Ho karena kesibukannya selama ini
dan mengajak Eun Soo ke taman bermain. Eun Soo pun senang. Namun setelah itu,
ponsel Min Ho berdering. Telepon dari Joon Hyuk.
Min Ho menemui Joon Hyuk di tepi jembatan. Ia
menghentikan mobilnya dan masuk ke mobil Joon Hyuk setelah yakin tak ada yang
melihatnya. Min Ho ingin tahu tujuan Joon Hyuk mengajaknya bertemu karena ia
tidak merasa akan ada sidang ulang.
“Aku punya pertanyaan.” Jawab
Joon Hyuk.
“Kalian para jaksa sama sekali
tidak menahan rasa penasaran, ya.” ucap Min Ho.
“Aku tahu ada masalah antara kau
dan Park Jung Woo. Tapi Presdir Cha, kenapa kau tertarik sekali pada Park Jung
Woo? Aku benar2 tidak paham.” Jawab Joon Hyuk.
“Kenapa kau ingin tahu? Bukannya
kau mau pergi?” ucap Min Ho.
“Aku sudah melihat rekaman itu
berulang2 dan dengan seksama. Tepat sebelum insiden dan sehari setelah insiden,
aku melihatmu keluar dari apartemen Park Jung Woo. Hubunganmu dengan adikmu
juga tidak terlalu baik. Tidak butuh waktu lama bagiku untuk memahami maksud
dari video itu.” jawab Joon Hyuk.
“Menurutku itu bukanlah hal yang
membuat jaksa gemilang sepertimu merasa tertarik.” Ucap Min Ho.
“Kau Cha Min Ho, kan? Kalau
semua itu benar, semuanya jadi masuk akal.” Jawab Joon Hyuk.
“Kau mengatakan persis seperti
yang dikatakan Jaksa Park. Tidak peduli berapa kali pun aku menyangkal, dia
tidak percaya padaku. Baiklah. Bagaimana kalau aku mengatakan tidak, Jaksa
Kang? Apa kau akan percaya padaku?” tanya Min Ho.
“Aku…. tidak percaya padamu.”
Jawab Joon Hyuk.
Joon Hyuk lalu menarik baju Min
Ho. Dengan kesal, ia berkata kalau ia tahu sejak awal, ia tidak akan
mempercayai Min Ho. Min Ho tersenyum dan menurunkan tangan Joon Hyuk dengan
santainya.
“Aku mengerti perasaanmu. Aku
dan dirimu sama2 akan kehilangan banyak hal karena semua ini. Semoga beruntung
dengan tugasmu di PBB.” Ucap Min Ho, lalu beranjak pergi meninggalkan Joon Hyuk
yang frustasi.
Petugas menghidupkan lampu untuk
menara pengawas nomor 3. Jung Woo yang saat itu kembali menyelinap keluar pun
terkejut dan langsung bersembunyi. Ingatan Jung Woo lalu melayang ke saat ia
menjadi relawan, ia mendengar petugas yang menuju ruang listrik berkata kalau
sirkuit pemutusnya rusak lagi. Jung Woo menunggu sebentar, lalu setelah itu ia
mengendap2 ke ruang listrik dan mematikan listrik untuk menara pengawas nomor
3.
Tak lama, petugas Kim dapat
informasi kalau listrik di menara mereka mati. Petugas Kim pun menyuruh
rekannya pergi memeriksa. Rekan Petugas Kim pergi ke ruang listrik dan
menyalakan listriknya kembali. Setelah petugas pergi, Jung Woo yang ngumpet di
balik dinding pun menghitun waktu yang dibutuhkan petugas dari ruang jaga ke
ruang listrik. Itu membutuhkan waktu 6 menit, artinya Jung Woo punya 6 menit
sampai listrik menyala kembali.
Kepala Sipir membersihkan
tanaman di dekat jendela dan menemukan jejak sepatu di sana. Ia pun mulai
curiga.
Jung Woo menjelaskan pada Cheol
Sik dan Moongchi kalau ia butuh 6 menit melewati jeruji kawat dan masuk ke
menara. Moongchi menanyakan soal gembok pintu menara.Ia tak yakin gembok itu
bisa dipotong dengan gergaji besi.
Cheol Sik punya ide, ia
memanggil Wooruk yang sedang mengawasi pintu dan meminta Wooruk membukakan
gembok itu untuk mereka karena Wooruk seorang pencuri.
“Sialan kalian.” Maki Wooruk.
“Kumohon bantu kami. Kudengar
kau adalah yang terbaik.” Pinta Cheol Sik.
“Kalau kau meminta bantuanku
soal itu, sama saja kau menyuruhku ada bersamamu di TKP.” Jawab Wooruk.
“Kau benar. Kau pintar.” Puji
Cheol Sik.
“Sudah banyak di antara kalian
yang memintaku untuk diam. Tapi kau ingin aku kesana dan mengorbankan nyawa?”
tanya Wooruk.
“Tolonglah kami keluar dari
sini.” Pinta Cheol Sik.
“Aku tidak bisa. Ini adalah
tempat di mana kau bisa mati tertembak
begitu saja. Kau kira aku gila?” tolak Wooruk.
“Dia tidak bia melakukannya. Dia
tidak pernah membuka gembok.” Jawab Cheol Sik.
“Dia itu hanya besar mulut.”
Tambah Moongchi.
“Kalau begitu…” Wooruk berpikir.
Cheol Sik sudah senang karena mengira Wooruk mau membantu mereka.
“Kau kira aku akan melakukannya?
Tidak.” Ucap Wooruk kemudian.
“Dasar pria murahan. Lupakan
sajalah.” Jawab Moongchi sebal.
“Apa yang harus kita lakukan
sekarang? Gemboknya besar sekali.” Tanya Cheol Sik.
“Aku akan menemukannya.” Jawab
Jung Woo.
“Kuncinya?” tanya Moongchi.
“Mungkin.” jawab Jung Woo.
Bangjang yang sedari tadi
mendengarkan sambil main mahjong sama Milyang menanyakan rute pelarian Jung Woo
dan mengingatkan Jung Woo kalau petugas akan langsung memburu Jung Woo jika
tahu Jung Woo kabur.
Jung Woo lalu menjelaskan peta
Woljeong yang ia gambar di kasur…
“Ada yang namanya Stasiun
Woljeong di sini sekitar 5 kilometer dari menara pengawas. Aku akan ke sana.”
Jawab Jung Woo.
“Apa kau mau naik kereta
pertama?” tanya Milyang.
“Ya. Kalau aku tidak tertangkap,
aku akan pergi sejauh-jauhnya sebelum ada yang tahu.” jawab Jung Woo.
“Kita harus berganti pakaian dan
sekarang kita tidak punya cukup uang. Haruskah kita mencuri?” tanya Cheol Sik.
“Aku sudah minta bantuan
seseorang.” jawab Jung Woo.
“Siapa?” tanya Moongchi.
Dan tepat saat Moongchi menanyakan itu, seseorang yang dimaksud Jung Woo sudah tiba di bangunan sekolah yang tidak terpakai itu. Seo Eun Hye lantas meletakkan kardus berisi pesanan Jung Woo di sana.
Jung Woo kembali memeriksa rute
pelariannya untuk yang terakhir kalinya karena mereka akan melarikan diri
besok. Jung Woo masuk ke ruang Kepala Sipir dan keluar lewat jendela. Namun ia
tak sadar, dirinya sudah terekam kamera CCTV yang sengaja dipasang Kepala
Sipir.
Keesokan harinya, dokter sedang
mengobati luka Jung Woo. Dokter heran karena luka Jung Woo tidak sembuh juga.
Dokter meperingatkan kalau Jung Woo tidak boleh berolahraga dulu. Dokter lalu
menanyakan tentang Jung Woo yang mencoba kabur di rumah sakit sampai2 Jung Woo
tidak mendapat operasi dan sekarang Jung Woo menjadi anggota relawan yang baik.
Dokter berkata Jung Woo adalah pasien misterius yang pernah dimilikinya. Jung
Woo hanya menjawab dengan mengucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih Jung
Woo membuat dokter merasa Jung Woo akan pergi jauh. Jung Woo pun memberitahu
kalau ia akan dipindahkan ke rutan lain.
Kepala Sipir melihat rekaman
CCTV yang sengaja dipasangnya. Dalam rekaman itu, terlihat lah sosok Kepala
Park yang menyelinap ke ruangannya. Melihat itu, Kepala Sipir marah dan
memeriksa brankasnya. Ia tersenyum senang karena buku rekening yang diberikan
Kepala Park masih ada di sana. Kepala Sipir lalu pergi menemui Kepala Park.
Sementara di kamera CCTV, mulai terlihat sosok Jung Woo yang menyelinap ke
ruangan Kepala Sipir.
Kepala Park langsung menemui
Kepala Sipir. Kepala Sipir menyuruh Kepala Park menulis surat pengunduran diri.
Kepala Park pun berlutut memohon ampun. Kepala Sipir setuju memaafkan Kepala
Park, tapi tentu saja harus ada imbalannya.
Petugas Kim membahas Petugas
Park yang akan dipindahkan ke CRPT. Petugas Kim lalu membahas Tae Soo yang
mengajukan diri untuk dipindahkan ke sana padahal kontrak Tae Soo belum habis.
Eun Hye makan diluar. Bibi
menelponnya, karena ia tidak pulang ke rumah. Eun Hye beralasan kalau ia ada
perjalanan bisnis. Bibi pun terheran2, karena Eun Hye seorang pengacara tapi
melakukan perjalanan bisnis. Bibi lalu bertanya dimana Eun Hye. Eun Hye hanya
bilang kalau ia berada di tempat kliennya berada, lalu menutup teleponnya.
Setelah itu, Eun Hye mencari di
internet tentang hukuman seseorang yang membantu seseorang melarikan diri dari
penjara.
Sung Gyu tidak bisa tidur, ia
gelisah. Tak lama, Ha Yeon terbangun dan menyuruh Sung Gyu menyanyikan lagu
untuknya karena Jung Woo biasanya menyanyikan lagu untuknya sebelum ia tidur.
“Paman tidak tahu mau menyanyi
lagu apa karena paman tidak punya ayah.”
jawab Sung Gyu.
“Kalau begitu aku yang akan
menyanyi untukmu. Berbaringlah.” Ucap Ha Yeon, lalu tangan kecilnya menepuk2
kasur Sung Gyu.
Sung Gyu pun berbaring disamping
Ha Yeon. Ha Yeon menepuk2 pelan perut Sung Gyu dan menyanyikan lagu kucing
favoritnya agar Sung Gyu bisa tidur. Sung Gyu pun menangis terharu karena
perlakuan Ha Yeon itu.
Setelah petugas selesai
memeriksa para tahanan, Jung Woo cs pun langsung bangun. Moongchi bertugas
membawa tali dari selimut yang sudah diikat Banjang, Wooruk dan Jung Woo.
Milyang berpesan pada Jung Woo, kalau Jung Woo tidak boleh sampai tertangkap.
Wooruk pun mengaku senang karena kamarnya akan menjadi luas tanpa kehadiran
mereka. Moongchi mengkoreksi kalau besok mereka mungkin akan dimasukkan ke
kamar hukuman.
“Maafkan aku.” ucap Wooruk.
“Aku akan membelikanmu apapun
kalau aku berhasil keluar dari penjara.” Janji Moongchi pada Wooruk.
“Hei, Tahanan 3866. Kalau aku
tertangkap,berapa tahun hukuman tambahanku? 6 bulan? Setahun? Tidak. Aku tidak
peduli lagi. Aku bisa berada di dalam sini selama 2 tahun lagi. Aku akan jadi
bos begitu aku kembali.” Ucap Moongchi.
“Hei.Jangan sok imut di depanku.
Bawa saja uangnya dengan selamat.” Jawab Bangjang.
Persiapan selesai. Wooruk pun
berpesan agar Cheol Sik tidak tertangkap. Cheol Sik pun bertanya, apa Wooruk
mengkhawatirkannya. Dan Wooruk pun hanya menjawab pertanyaan Cheol Sik dengan
tertawa. Cheol Sik tertawa sembari mencubit dagu Wooruk.
Milyang kemudian berpelukan
dengan Jung Woo. Ia berpesan agar Jung Woo menemukan Ha Yeon. Jung Woo
mengangguk. Setelah itu, Jung Woo bersalaman dengan Bangjang. Moongchi
berpelukan dengan Wooruk.
Moongchi dan Cheol Sik dengan
patuh mengikuti aba2 Jung Woo. Mereka berhasil melewati pintu ke pintu hingga
akhirnya mereka tiba di ruangan Kepala Sipir. Sementara di sel, Bangjang,
Wooruk dan Milyang menanti dengan cemas. Bangjang berkata, jika sirine tidak
berbunyi artinya mereka berhasil.
Namun masalah timbul, pintu
ruangan Kepala Sipir dipasangi passcode. Cheol Sik mengajak mereka kembali.
Moongchi menyuruh Jung Woo merusaknya, tapi Jung Woo menolak karena alarm akan
berbunyi kalau ia merusaknya dan petugas akan tiba dalam 30 menit. Mereka pun
berdebat. Jung Woo tidak mau kembali karena ia akan dipindahkan besok. Jung Woo
lalu menyuruh Cheol Sik mencopot baju. Cheol Sik menurut dan langsung melepas
seragamnya. Jung Woo lantas menggunakan seragam Cheol Sik untuk menutupi pintu
dan ia meninju kaca pintu sampai pecah dengan tabung pemadam api.
Tepat saat itu, petugas Kim yang
sedang makan ramyeon dengan rekannya seperti mendengar sesuatu, tapi ternyata…
ia hanya menyuruh rekannya untuk mengambil kimchi.
Setelah bersusah payah, mereka
akhirnya berhasil mencapai atap. Jung Woo lalu menyuruh mereka turun dengan
memanjat pipa juga. Setelah tiba di bawah, Jung Woo menyuruh mereka menunggu
sebentar karena ia akan ke ruang listrik untuk mematikan aliran listrik di
menara pengawas 3.
Tak lama, Jung Woo kembali dan
memberitahu Cheol Sik juga Moongchi kalau mereka punya 3 menit sampai listrik
menyala. Mereka pun bergegas menuju pagar kawat yang sudah digergaji Jung Woo.
Namun begitu keluar dari sana, lampu sorot yang pertama menyala dan mereka pun
langsung diam. Setelah lampu sorot mengarah ke sisi lain, Jung Woo memberi aba2
sebelum mereka lari menuju ke menara pengawas.
Setibanya di menara pengawas,
Jung Woo langsung mengeluarkan kunci menara dari balik kaus kakinya. Cheol Sik
dan Moongchi terkejut Jung Woo bisa mendapatkannya. Tapi Moongchi malah membuat
masalah. Ia menepuk tangan Jung Woo yang memegang kunci, hingga kunci itu
terlempar ke lapangan.
Mereka pun buru2 mencari kunci
itu di lapangan. Tepat saat itu, lampu sorot hidup dan menyorot ke arah pintu
menara. Untunglah, Jung Woo, Moongchi dan Cheol Sik sudah masuk duluan ke dalam
menara. Saat hendak menaiki tangga, menuju ke atas, mereka bertemu Tae Soo.
Cheol Sik dan Moongchi pun langsung menelan ludah melihat Tae Soo. Jung Woo
lalu menunjukkan kunci menara yang ternyata didapatnya dari Tae Soo dan
berterima kasih pada Tae Soo.
Sementara itu, diluar… Kepala
Sipir baru saja kembali.
Kepala Park yang menjaga di
atas, tak mendengar apapun karena sedang mendengarkan music rock. Saat sibuk
mengingatkan tali yang mereka buat dari selimut ke gagang balkon, tiba2 saja
Kepala Park berteriak mengikuti lirik lagu yang didengarnya. Cheol Sik, Jung
Woo dan Moongchi tentu saja terkejut.
Kepala Park terus bernyanyi
tanpa menyadari ada 3 tahanannya yang kabur. Cheol Sik turun duluan, kemudian
diikuti Moongchi. Setibanya dibawah, Cheol Sik dan Moongchi berpelukan senang. Saat
tiba giliran Jung Woo untuk turun, Tae Soo menghampiri Jung Woo. Tae Soo
menatap haru Jung Woo dan meminta Jung Woo jaga diri baik2. Jung Woo pun mulai
turun. Tae Soo melepas kepergian Jung Woo dengan mata berkaca2.
Di sel, Bangjang, Wooruk dan
Milyang tak bisa tidur. Mereka cemas. Tapi karena sirine tak berbunyi, mereka
sedikit tenang.
Setibanya di bawah, Moongchi dan
Cheol Sik pun memeluk erat Jung Woo sebagai ucapan terima kasih. Jung Woo
tersenyum haru, lalu mengajak mereka berlari. Tepat saat itu, Kepala Park
selesai mendengarkan lagu. Ia lalu menoleh ke belakang dan mendapati ada tali
yang tergantung ke bawah.
Kepala Park mendekati dan
melihat 3 tahanannya kabur. Ia siap menembak, tapi dihalangi Tae Soo. Ya, Tae
Soo menutup ujung senjata Kepala Park dengan tangannya. Sementara itu, Jung
Woo, Moongchi dn Cheol Sik berhenti berlari begitu mendengar teriakan petugas.
Jung Woo melihat Tae Soo yang berusaha menahan tembakan Kepala Park.
“ Apa yang kau lakukan? Mereka
melihat kita.” tanya Cheol Sik.
“Apa yang harus kita lakukan,
Tahanan 3866?” tanya Moongchi.
Jung Woo terdiam sejenak,
sebelum akhirnya mengajak mereka lari.