Defendant Ep 12 Part 2

Sebelumnya...

 Min ho menghadiri pertunjukan Eun Soo bersama Yeon Hee. Min Ho merekam Eun Soo dengan wajah sumringah. Yeon Hee yang melihat Min Ho pun jadi tertegun.

Selesai dari pertunjukan Eun Soo, Min Ho mengajak Yeon Hee dan Eun Soo makan diluar. Min Ho memuji penampilan Eun Soo yang bagus. Eun Soo pun memastikan pada ibunya apa penampilannya bagus. Yeon Hee pun membenarkan. Min Ho lalu menyuruh mereka makan. Yeon Hee menyuapi Eun Soo. Min Ho yang melihat Yeon Hee pun tersenyum senang.

“Beginilah yang seharusnya. Yeon Hee selama ini memang milikku, Hyung.” Batin Min Ho.

Kilas Balik!

Min Ho menerobos masuk ke ruangan Seon Ho dan protes soal pernikahan Seon Ho dan Yeon Hee. Tapi Seon Ho malah menyuruh Min Ho protes pada ayah mereka karena itu keputusan ayah mereka. Kesal, Min Ho pun melemparkan telpon di meja Seon Ho.

“Tidak peduli keputusanmu atau bukan, kau tidak mengenal Yeon Hee. Kau tidak mencintainya!”

“Kau boleh mencintai Yeon Hee, tapi aku sebagai anak tertua akan mengikuti keputusan demi kebaikan perusahaan kita. Asal kau tahu, soal perasaan sama sekali bukan masalah.”

“Kau tidak akan bisa melindungi Yeon Hee!”

“Proteslah pada ayah. Aku sama sekali tidak peduli dengan siapa aku menikah.”

Kilas Balik End!

Min Ho lantas mengalihkan pandangannya ke Eun Soo. Ia tanya, Eun Soo mau melakukan apalagi hari ini. Eun Soo bilang ingin ke taman bermain, karena ia tidak pernah ke taman bermain dengan ayahnya. Min Ho tertegun mendengarnya dan langsung menatap Yeon Hee. Min Ho lalu meminta maaf seolah2 ia adalah Seon Ho karena kesibukannya selama ini dan mengajak Eun Soo ke taman bermain. Eun Soo pun senang. Namun setelah itu, ponsel Min Ho berdering. Telepon dari Joon Hyuk.


Min Ho menemui Joon Hyuk di tepi jembatan. Ia menghentikan mobilnya dan masuk ke mobil Joon Hyuk setelah yakin tak ada yang melihatnya. Min Ho ingin tahu tujuan Joon Hyuk mengajaknya bertemu karena ia tidak merasa akan ada sidang ulang.

“Aku punya pertanyaan.” Jawab Joon Hyuk.

“Kalian para jaksa sama sekali tidak menahan rasa penasaran, ya.” ucap Min Ho.

“Aku tahu ada masalah antara kau dan Park Jung Woo. Tapi Presdir Cha, kenapa kau tertarik sekali pada Park Jung Woo? Aku benar2 tidak paham.” Jawab Joon Hyuk.

“Kenapa kau ingin tahu? Bukannya kau mau pergi?” ucap Min Ho.

“Aku sudah melihat rekaman itu berulang2 dan dengan seksama. Tepat sebelum insiden dan sehari setelah insiden, aku melihatmu keluar dari apartemen Park Jung Woo. Hubunganmu dengan adikmu juga tidak terlalu baik. Tidak butuh waktu lama bagiku untuk memahami maksud dari video itu.” jawab Joon Hyuk.

“Menurutku itu bukanlah hal yang membuat jaksa gemilang sepertimu merasa tertarik.” Ucap Min Ho.

“Kau Cha Min Ho, kan? Kalau semua itu benar, semuanya jadi masuk akal.” Jawab Joon Hyuk.

“Kau mengatakan persis seperti yang dikatakan Jaksa Park. Tidak peduli berapa kali pun aku menyangkal, dia tidak percaya padaku. Baiklah. Bagaimana kalau aku mengatakan tidak, Jaksa Kang? Apa kau akan percaya padaku?” tanya Min Ho.

“Aku…. tidak percaya padamu.” Jawab Joon Hyuk.

Joon Hyuk lalu menarik baju Min Ho. Dengan kesal, ia berkata kalau ia tahu sejak awal, ia tidak akan mempercayai Min Ho. Min Ho tersenyum dan menurunkan tangan Joon Hyuk dengan santainya.


“Aku mengerti perasaanmu. Aku dan dirimu sama2 akan kehilangan banyak hal karena semua ini. Semoga beruntung dengan tugasmu di PBB.” Ucap Min Ho, lalu beranjak pergi meninggalkan Joon Hyuk yang frustasi.

Petugas menghidupkan lampu untuk menara pengawas nomor 3. Jung Woo yang saat itu kembali menyelinap keluar pun terkejut dan langsung bersembunyi. Ingatan Jung Woo lalu melayang ke saat ia menjadi relawan, ia mendengar petugas yang menuju ruang listrik berkata kalau sirkuit pemutusnya rusak lagi. Jung Woo menunggu sebentar, lalu setelah itu ia mengendap2 ke ruang listrik dan mematikan listrik untuk menara pengawas nomor 3.

Tak lama, petugas Kim dapat informasi kalau listrik di menara mereka mati. Petugas Kim pun menyuruh rekannya pergi memeriksa. Rekan Petugas Kim pergi ke ruang listrik dan menyalakan listriknya kembali. Setelah petugas pergi, Jung Woo yang ngumpet di balik dinding pun menghitun waktu yang dibutuhkan petugas dari ruang jaga ke ruang listrik. Itu membutuhkan waktu 6 menit, artinya Jung Woo punya 6 menit sampai listrik menyala kembali.


Kepala Sipir membersihkan tanaman di dekat jendela dan menemukan jejak sepatu di sana. Ia pun mulai curiga.


Jung Woo menjelaskan pada Cheol Sik dan Moongchi kalau ia butuh 6 menit melewati jeruji kawat dan masuk ke menara. Moongchi menanyakan soal gembok pintu menara.Ia tak yakin gembok itu bisa dipotong dengan gergaji besi.

Cheol Sik punya ide, ia memanggil Wooruk yang sedang mengawasi pintu dan meminta Wooruk membukakan gembok itu untuk mereka karena Wooruk seorang pencuri.
“Sialan kalian.” Maki Wooruk.

“Kumohon bantu kami. Kudengar kau adalah yang terbaik.” Pinta Cheol Sik.

“Kalau kau meminta bantuanku soal itu, sama saja kau menyuruhku ada bersamamu di TKP.” Jawab Wooruk.

“Kau benar. Kau pintar.” Puji Cheol Sik.

“Sudah banyak di antara kalian yang memintaku untuk diam. Tapi kau ingin aku kesana dan mengorbankan nyawa?” tanya Wooruk.

“Tolonglah kami keluar dari sini.” Pinta Cheol Sik.

“Aku tidak bisa. Ini adalah tempat  di mana kau bisa mati tertembak begitu saja. Kau kira aku gila?” tolak Wooruk.

“Dia tidak bia melakukannya. Dia tidak pernah membuka gembok.” Jawab Cheol Sik.

“Dia itu hanya besar mulut.” Tambah Moongchi.

“Kalau begitu…” Wooruk berpikir. Cheol Sik sudah senang karena mengira Wooruk mau membantu mereka.

“Kau kira aku akan melakukannya? Tidak.” Ucap Wooruk kemudian.

“Dasar pria murahan. Lupakan sajalah.” Jawab Moongchi sebal.


“Apa yang harus kita lakukan sekarang? Gemboknya besar sekali.” Tanya Cheol Sik.

“Aku akan menemukannya.” Jawab Jung Woo.

“Kuncinya?” tanya Moongchi.

“Mungkin.” jawab Jung Woo.

Bangjang yang sedari tadi mendengarkan sambil main mahjong sama Milyang menanyakan rute pelarian Jung Woo dan mengingatkan Jung Woo kalau petugas akan langsung memburu Jung Woo jika tahu Jung Woo kabur.

Jung Woo lalu menjelaskan peta Woljeong yang ia gambar di kasur…

“Ada yang namanya Stasiun Woljeong di sini sekitar 5 kilometer dari menara pengawas. Aku akan ke sana.” Jawab Jung Woo.

“Apa kau mau naik kereta pertama?” tanya Milyang.

“Ya. Kalau aku tidak tertangkap, aku akan pergi sejauh-jauhnya sebelum ada yang tahu.” jawab Jung Woo.

“Kita harus berganti pakaian dan sekarang kita tidak punya cukup uang. Haruskah kita mencuri?” tanya Cheol Sik.

“Aku sudah minta bantuan seseorang.” jawab Jung Woo.

“Siapa?” tanya Moongchi.


Dan tepat saat Moongchi menanyakan itu, seseorang yang dimaksud Jung Woo sudah tiba di bangunan sekolah yang tidak terpakai itu. Seo Eun Hye lantas meletakkan kardus berisi pesanan Jung Woo di sana.

Jung Woo kembali memeriksa rute pelariannya untuk yang terakhir kalinya karena mereka akan melarikan diri besok. Jung Woo masuk ke ruang Kepala Sipir dan keluar lewat jendela. Namun ia tak sadar, dirinya sudah terekam kamera CCTV yang sengaja dipasang Kepala Sipir.

Keesokan harinya, dokter sedang mengobati luka Jung Woo. Dokter heran karena luka Jung Woo tidak sembuh juga. Dokter meperingatkan kalau Jung Woo tidak boleh berolahraga dulu. Dokter lalu menanyakan tentang Jung Woo yang mencoba kabur di rumah sakit sampai2 Jung Woo tidak mendapat operasi dan sekarang Jung Woo menjadi anggota relawan yang baik. Dokter berkata Jung Woo adalah pasien misterius yang pernah dimilikinya. Jung Woo hanya menjawab dengan mengucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih Jung Woo membuat dokter merasa Jung Woo akan pergi jauh. Jung Woo pun memberitahu kalau ia akan dipindahkan ke rutan lain.

Kepala Sipir melihat rekaman CCTV yang sengaja dipasangnya. Dalam rekaman itu, terlihat lah sosok Kepala Park yang menyelinap ke ruangannya. Melihat itu, Kepala Sipir marah dan memeriksa brankasnya. Ia tersenyum senang karena buku rekening yang diberikan Kepala Park masih ada di sana. Kepala Sipir lalu pergi menemui Kepala Park. Sementara di kamera CCTV, mulai terlihat sosok Jung Woo yang menyelinap ke ruangan Kepala Sipir.


Kepala Park langsung menemui Kepala Sipir. Kepala Sipir menyuruh Kepala Park menulis surat pengunduran diri. Kepala Park pun berlutut memohon ampun. Kepala Sipir setuju memaafkan Kepala Park, tapi tentu saja harus ada imbalannya.


Petugas Kim membahas Petugas Park yang akan dipindahkan ke CRPT. Petugas Kim lalu membahas Tae Soo yang mengajukan diri untuk dipindahkan ke sana padahal kontrak Tae Soo belum habis.


Eun Hye makan diluar. Bibi menelponnya, karena ia tidak pulang ke rumah. Eun Hye beralasan kalau ia ada perjalanan bisnis. Bibi pun terheran2, karena Eun Hye seorang pengacara tapi melakukan perjalanan bisnis. Bibi lalu bertanya dimana Eun Hye. Eun Hye hanya bilang kalau ia berada di tempat kliennya berada, lalu menutup teleponnya.

Setelah itu, Eun Hye mencari di internet tentang hukuman seseorang yang membantu seseorang melarikan diri dari penjara.


Sung Gyu tidak bisa tidur, ia gelisah. Tak lama, Ha Yeon terbangun dan menyuruh Sung Gyu menyanyikan lagu untuknya karena Jung Woo biasanya menyanyikan lagu untuknya sebelum ia tidur.

“Paman tidak tahu mau menyanyi lagu apa karena  paman tidak punya ayah.” jawab Sung Gyu.

“Kalau begitu aku yang akan menyanyi untukmu. Berbaringlah.” Ucap Ha Yeon, lalu tangan kecilnya menepuk2 kasur Sung Gyu.

Sung Gyu pun berbaring disamping Ha Yeon. Ha Yeon menepuk2 pelan perut Sung Gyu dan menyanyikan lagu kucing favoritnya agar Sung Gyu bisa tidur. Sung Gyu pun menangis terharu karena perlakuan Ha Yeon itu.


Setelah petugas selesai memeriksa para tahanan, Jung Woo cs pun langsung bangun. Moongchi bertugas membawa tali dari selimut yang sudah diikat Banjang, Wooruk dan Jung Woo. Milyang berpesan pada Jung Woo, kalau Jung Woo tidak boleh sampai tertangkap. Wooruk pun mengaku senang karena kamarnya akan menjadi luas tanpa kehadiran mereka. Moongchi mengkoreksi kalau besok mereka mungkin akan dimasukkan ke kamar hukuman.

“Maafkan aku.” ucap Wooruk.

“Aku akan membelikanmu apapun kalau aku berhasil keluar dari penjara.” Janji Moongchi pada Wooruk.

“Hei, Tahanan 3866. Kalau aku tertangkap,berapa tahun hukuman tambahanku? 6 bulan? Setahun? Tidak. Aku tidak peduli lagi. Aku bisa berada di dalam sini selama 2 tahun lagi. Aku akan jadi bos begitu aku kembali.” Ucap Moongchi.
“Hei.Jangan sok imut di depanku. Bawa saja uangnya dengan selamat.” Jawab Bangjang.


Persiapan selesai. Wooruk pun berpesan agar Cheol Sik tidak tertangkap. Cheol Sik pun bertanya, apa Wooruk mengkhawatirkannya. Dan Wooruk pun hanya menjawab pertanyaan Cheol Sik dengan tertawa. Cheol Sik tertawa sembari mencubit dagu Wooruk.

Milyang kemudian berpelukan dengan Jung Woo. Ia berpesan agar Jung Woo menemukan Ha Yeon. Jung Woo mengangguk. Setelah itu, Jung Woo bersalaman dengan Bangjang. Moongchi berpelukan dengan Wooruk.


Moongchi dan Cheol Sik dengan patuh mengikuti aba2 Jung Woo. Mereka berhasil melewati pintu ke pintu hingga akhirnya mereka tiba di ruangan Kepala Sipir. Sementara di sel, Bangjang, Wooruk dan Milyang menanti dengan cemas. Bangjang berkata, jika sirine tidak berbunyi artinya mereka berhasil.

Namun masalah timbul, pintu ruangan Kepala Sipir dipasangi passcode. Cheol Sik mengajak mereka kembali. Moongchi menyuruh Jung Woo merusaknya, tapi Jung Woo menolak karena alarm akan berbunyi kalau ia merusaknya dan petugas akan tiba dalam 30 menit. Mereka pun berdebat. Jung Woo tidak mau kembali karena ia akan dipindahkan besok. Jung Woo lalu menyuruh Cheol Sik mencopot baju. Cheol Sik menurut dan langsung melepas seragamnya. Jung Woo lantas menggunakan seragam Cheol Sik untuk menutupi pintu dan ia meninju kaca pintu sampai pecah dengan tabung pemadam api.

Tepat saat itu, petugas Kim yang sedang makan ramyeon dengan rekannya seperti mendengar sesuatu, tapi ternyata… ia hanya menyuruh rekannya untuk mengambil kimchi.

Setelah bersusah payah, mereka akhirnya berhasil mencapai atap. Jung Woo lalu menyuruh mereka turun dengan memanjat pipa juga. Setelah tiba di bawah, Jung Woo menyuruh mereka menunggu sebentar karena ia akan ke ruang listrik untuk mematikan aliran listrik di menara pengawas 3.


Tak lama, Jung Woo kembali dan memberitahu Cheol Sik juga Moongchi kalau mereka punya 3 menit sampai listrik menyala. Mereka pun bergegas menuju pagar kawat yang sudah digergaji Jung Woo. Namun begitu keluar dari sana, lampu sorot yang pertama menyala dan mereka pun langsung diam. Setelah lampu sorot mengarah ke sisi lain, Jung Woo memberi aba2 sebelum mereka lari menuju ke menara pengawas.


Setibanya di menara pengawas, Jung Woo langsung mengeluarkan kunci menara dari balik kaus kakinya. Cheol Sik dan Moongchi terkejut Jung Woo bisa mendapatkannya. Tapi Moongchi malah membuat masalah. Ia menepuk tangan Jung Woo yang memegang kunci, hingga kunci itu terlempar ke lapangan.


Mereka pun buru2 mencari kunci itu di lapangan. Tepat saat itu, lampu sorot hidup dan menyorot ke arah pintu menara. Untunglah, Jung Woo, Moongchi dan Cheol Sik sudah masuk duluan ke dalam menara. Saat hendak menaiki tangga, menuju ke atas, mereka bertemu Tae Soo. Cheol Sik dan Moongchi pun langsung menelan ludah melihat Tae Soo. Jung Woo lalu menunjukkan kunci menara yang ternyata didapatnya dari Tae Soo dan berterima kasih pada Tae Soo.


Sementara itu, diluar… Kepala Sipir baru saja kembali.

Kepala Park yang menjaga di atas, tak mendengar apapun karena sedang mendengarkan music rock. Saat sibuk mengingatkan tali yang mereka buat dari selimut ke gagang balkon, tiba2 saja Kepala Park berteriak mengikuti lirik lagu yang didengarnya. Cheol Sik, Jung Woo dan Moongchi tentu saja terkejut.

Kepala Park terus bernyanyi tanpa menyadari ada 3 tahanannya yang kabur. Cheol Sik turun duluan, kemudian diikuti Moongchi. Setibanya dibawah, Cheol Sik dan Moongchi berpelukan senang. Saat tiba giliran Jung Woo untuk turun, Tae Soo menghampiri Jung Woo. Tae Soo menatap haru Jung Woo dan meminta Jung Woo jaga diri baik2. Jung Woo pun mulai turun. Tae Soo melepas kepergian Jung Woo dengan mata berkaca2.

Di sel, Bangjang, Wooruk dan Milyang tak bisa tidur. Mereka cemas. Tapi karena sirine tak berbunyi, mereka sedikit tenang.


Setibanya di bawah, Moongchi dan Cheol Sik pun memeluk erat Jung Woo sebagai ucapan terima kasih. Jung Woo tersenyum haru, lalu mengajak mereka berlari. Tepat saat itu, Kepala Park selesai mendengarkan lagu. Ia lalu menoleh ke belakang dan mendapati ada tali yang tergantung ke bawah.

Kepala Park mendekati dan melihat 3 tahanannya kabur. Ia siap menembak, tapi dihalangi Tae Soo. Ya, Tae Soo menutup ujung senjata Kepala Park dengan tangannya. Sementara itu, Jung Woo, Moongchi dn Cheol Sik berhenti berlari begitu mendengar teriakan petugas. Jung Woo melihat Tae Soo yang berusaha menahan tembakan Kepala Park.

“ Apa yang kau lakukan? Mereka melihat kita.” tanya Cheol Sik.

“Apa yang harus kita lakukan, Tahanan 3866?” tanya Moongchi.

Jung Woo terdiam sejenak, sebelum akhirnya mengajak mereka lari.


0 Comments:

Post a Comment