Min
Ho pura-pura tidak mengerti dengan yang dibicarakan Jung Woo. Jung Woo mengaku
bahwa Seok sudah memberitahunya dimana keberadaan Jennifer Lee. Min Ho masih
tidak percaya. Dengan pedenya, ia berkata kalau Jung Woo hanya bicara omong
kosong. Ia lantas mengambil ponselnya, dan menghubungi Seok. Dan betapa
kagetnya ia melihat ponsel Seok yang ada di tangan Jung Woo. Jung Woo pun
menatap tajam Min Ho.
“Kau
pikir apa saja yang kulakukan selama dua bulan ini?” tanya Jung Woo.
Min
Ho marah, ia langsung mencengkram jas Jung Woo.
“Semuanya
sudah selesai, Cha Min Ho.” Tegas Jung Woo.
Tak
lama kemudian, staff keamanan Min Ho datang dan Min Ho pun langsung melepas
cengkramannya. Min Ho berkata, Jung Woo adalah tamunya dan menyuruh staffnya
pergi. Setelah staffnya pergi, Min Ho kembali berkata pada Jung Woo.
“Karena
kau sudah datang jauh-jauh ke sini, jadi duduklah.” Suruh Min Ho, lalu beranjak
ke sofanya.
Tapi
Jung Woo malah mendekati papan nama Seon Ho.
“Presdir
Cha Seon Ho.” Ucap Jung Woo sambil menyentuh papan nama itu.
“Siapa
kau bilang? Jennifer Lee? Dia sekampus dengan istriku, jadi aku lumayan
mengenalnya. Dia bilang mau berkunjung ke Seoul, jadi kami mengajaknya makan
malam. Setelah itu, aku yakin Jaksa Park
juga mengetahuinya, aku masuk Rutan Woljeong saat itu. Sejak itu aku tak lagi
berhubungan dengannya. Kenapa? Kau tahu dimana dia? Sepertinya kau tahu. Kalau
aku tahu, aku tidak akan bertanya. Jangan bilang …”
Min
Ho tertawa sejenak, sebelum melanjutkan kata-katanya.
“…
kau berpikir aku membunuhnya? Jaksa Park, setelah semua kejadian yang
menimpamu, kau sama sekali tidak berubah. “
“Kau
juga tidak berubah.” Jawab Jung Woo.
Jung
Woo lantas mendapat panggilan dari Detektif Go. Seketika itu juga, Jung Woo
langsung duduk di hadapan Min Ho dan berkata jasad Jennifer Lee sudah
ditemukan. Min Ho pura-pura tenang. Jung Woo minta dilakukan analisis DNA untuk
mengetahui apakah jasad itu memang jasad Jennifer Lee atau bukan. Jung Woo juga
minta keamanan diperketat agar Min Ho tidak melakukan apapun kali ini.
“Apa
yang akan kau lakukan?” tanya Jung Woo usai bicara dengan Detektif Go. Tapi Min
Ho hanya tersenyum saja. Jung Woo menghela napas dan berkata mereka akan
bertemu di kantor kejaksaan. Setelah Jung Woo pergi, Min Ho pun langsung kesal.
Min
Ho langsung menghubungi seseorang. Ia
berkata, bahwa Jung Woo sudah menemukan tangan kanannya. Jika Seok bicara,
mereka habis. Min Ho meminta orang itu menemukan Seok secepatnya.
Setelah
itu, Joon Hyuk langsung memeriksa sel kejaksaan satu per satu, ia juga memeriksa
ruang interogasi tapi tak menemukan Seok di sana. Hmm… jadi Joon Hyuk lah orang
yang dihubungi Min Ho tadi. Joon Hyuk penasaran dimana Jung Woo menyembunyikan
Seok. Disaat Joon Hyuk lagi sibuk mencari Seok, Deputi Jaksa memanggilnya.
“Apa
kau menemukan Jung Woo?” tanya Deputi Jaksa.
“Belum.”
Jawab Joon Hyuk.
“Kau
tidak menghubunginya?” tanya Deputi Jaksa.
“Dia
tidak menjawab.” Jawab Joon Hyuk.
Deputi
Jaksa pun menyuruh Joon Hyuk menghubungi Jung Woo lagi. Tepat saat itu, Jung
Woo datang dan Deputi Jaksa langsung marah-marah karena Jung Woo masih
‘mengganggu’ Chamyung.
“Gosipnya
cepat sekali menyebar.” Jawab Jung Woo enteng.
“Bukannya
jabatanmu dikembalikan dengan satu syarat, kau tidak akan lagi mengganggu
Chamyung!” ucap Deputi Jaksa.
“Biar
kutanyakan satu hal. Siapa yang membunuh Lee Sung Gyu?” tanya Jung Woo.
“Sialan
kau! Bukannya kasusnya sudah ditutup sebagai kasus bunuh diri, jadi kenapa kau
tanyakan lagi?” jawab Deputi Jaksa
Jung
Woo pun tersenyum sinis dan berjalan mendekati keduanya.
“Bunuh
diri? Ada seseorang yang menyusup ke kantor kejaksaan malam itu. Kamera CCTV
juga dimanipulasi. Aku mendapat keterangan dari petugas yang berjaga malam itu
kalau dia diminta meninggalkan pos jaga atas permintaan seseorang.” ucap Jung
Woo, membuat keduanya makin cemas.
“Sebentar
lagi semuanya akan terungkap. Siapa yang terlibat dalam insiden ini, siapa yang
menutupinya dan membiarkan tahanan meninggal dalam sel kejaksaan.” Ucap Jung
Woo lagi.
“Sialan
kau!” maki Deputi Jaksa.
“Jika
dia memang bunuh diri, kukira tidak ada alasan bagimu untuk tetap keras kepala
seperti ini.” jawab Jung Woo.
Deputi
Jaksa tidak menyerah. Ia mencoba menyerang Jung Woo dengan menyebut-nyebut
bahwa Jung Woo menangkap tangan kanan Presdir Cha tanpa surat perintah. Deputi
Jaksa ingin tahu dimana Jung Woo menyembunyikan Seok.
Seok
lagi dibully Cheol Sik. Ia mengubur seluruh badan Seok dan menabrakan truk
mainan ke wajah Seok yang babak belur. Seok hanya bisa menahan kekesalannya dan
menatap tajam Cheol Sik.
“Hei,
singkirkan tatapanmu dariku! Kau sampah, sudah berapa banyak orang yang kau
bunuh? Aku dulu juga preman. Kau akan dapat hukuman mati. Brengsek kau! Biar
Optimus Prime yang akan memberimu pelajaran.” Ucap Cheol Sik.
Cheol
Sik lalu kembali menabrakan mobil-mobilan itu ke wajah Seok. Hahahahha…
“Tapi
ngomong-ngomong, kenapa Jung Woo lama sekali?” tanya Cheol Sik.
Pihak
berwenang dipimpin Jung Woo sudah tiba di villa Seon Ho. Jung Woo yakin Jennifer Lee dibunuh di villa
itu dan meminta mereka mencari bukti dengan teliti. Mereka pun mulai bergerak
mencari bukti di setiap sudut villa. Jung Woo masuk ke kamar dan memeriksa
ranjang. Tak lama kemudian, Jung Woo
beranjak keluar dan mengawasi pekerjaan petugas.
“Cha
Min Ho, kau tidak akan pernah bisa menjadi Cha Seon Ho.” Gumam Jung Woo.
Min
Ho yang masih berada di kantor, dihubungi Pengacara Yoo. Pengacara Yoo berkata,
kalau Seok masuk perangkap yang dibuat Jung Woo. Min Ho kesal, ia lalu bertanya dimana Seok.
Pengacara Yoo bilang Seok tidak ada di tahanan kejaksaan. Pengacara Yoo lalu
memberitahu kalau villa Seon Ho sedang diselidiki.
“Diselidiki?
Dengan semua uang yang sudah kuberikan padamu, bagaimana bisa kau membiarkan
ini terjadi!” sentak Min Ho.
Min
Ho lantas menutup teleponnya dan mengingat saat ia membunuh Jennifer Lee.
Sesampainya
di rumah, Yeon Hee langsung menatap Min Ho dengan cemas. Min Ho meyakinkan Yeon Hee kalau semua akan
baik-baik saja. Tapi Yeon Hee tetap cemas. Ia berkata, sudah 8 bulan Min Ho
hidup sebagai Seon Ho dan banyak hal yang terjadi. Yeon Hee yang takut
kehilangan Min Ho, menagih janji Min Ho untuk menjaganya dan Eun Soo.
Tak
lama, Eun Soo datang dan Min Ho langsung menggendongnya. Eun Soo menagih janji
Min Ho ke taman hiburan. Min Ho pun berjanji mereka akan ke taman hiburan
weekend nanti.
Keesokan
harinya, dalam perjalanan di antar seketaris Seon Ho, Min Ho bertanya-tanya bagaimana bisa mereka
tahu soal villanya. Min Ho kemudian menatap curiga pada seketaris Seon Ho. Ia
ingat malam itu, sehabis makan malam, seketaris Seon Ho bertanya ia mau
langsung pulang atau tidak. Dan, ia pun
berkata mau mampir ke kantor dulu.
Jung
Woo berdiri di depan danau tempat Min Ho membuang senjata yang dipakai untuk
menghabisi Jennifer Lee. Tak lama petugas berteriak memberitahunya kalau mereka
menemukan sesuatu. Jung Woo langsung masuk dan melihat jejak darah yang
ditemukan di lantai depan tangga.
Min
Ho yang baru nyampe ruangannya, dihubungi Deputi Jaksa. Deputi Jaksa
memberitahu soal jejak darah yang berhasil ditemukan oleh Tim Jung Woo. Min Ho makin
kesal. Usai bicara dengan Deputi Jaksa, ia merasa harus bertemu dengan Seok
tapi tak tahu dimana Jung Woo menyembunyikan Seok.
Cheol
Sik membully Seok dengan cara lain. Kali ini, ia meletakkan bola golf di dekat
wajah Seok dan memukul bolanya. Seok was-was, ia takut stik golf itu malah
memukul kepalanya. Seok mengumpat, ia
mengatai Cheol Sik gila.
“Kaulah
orang gila yang membunuh seseorang dengan truk. “ balas Cheol Sik.
Cheol
Sik lalu memasukkan penyangga bola ke mulut Seok. Tapi Seok langsung membuang
benda itu dari mulutnya dan menatap tajam Cheol Sik. Cheol Sik yang sebal pun menyumpal mulut Seok
dengan bola golf. Karena Seok masih menatapnya dengan tajam, ia pun berniat
menjadikan kepala Seol sebagai bola golf.
Cheol
Sik mempermainkan Seok. Ia mengayun-ngayunkan stif golf di depan wajah Seok.
Tepat saat hitungan ketiga, Cheol Sik mau memukul wajah Seok. Seok memejamkan
matanya karena takut. Namun Jung Woo datang menyelamatkannya.
“Kami
menemukan darahnya di villa.” Ucap Jung Woo.
Cheol Sik senang, dan Seok terkejut.
“Apa-apaan
ini? Bukankah aku menyuruhmu menjaganya!” protes Jung Woo.
“Aku
harus menguburnya agar dia tidak kabur.” Jawab Cheol Sik.
“Tidak
bisa dipercaya.” Ucap Jung Woo, lalu jongkok di hadapan Seok.
“Kim
Seok, Detektif Go Dong Yoon, salah satu petugas forensic, Kim Yong Joo…” ucap
Jung Woo.
“Kim
Yong Joo itu boss ku, brengsek!” sewot Cheol Sik.
“…
kau membunuh mereka semua dengan truk, kan? Sangat sulit bagi kamu mencari
trukmu. Sayangnya, trukmu sudah diperbaiki.” Lanjut Jung Woo.
Seok
pun tersenyum senang. Kesal dengan senyum Seok, Cheol Sik menggeplak kepala
Seok.
“Untungnya,
kami menemukan bumper lama. Kami akan mencocokkannya dengan bumper mobil
Detektif Go yang juga terlibat dalam insiden kecelakaan hari itu.” ucap Jung
Woo.
Jung
Woo lantas menunjukkan berkas yang didalamnya ada foto para korban.
“Jika
itu cocok, kau akan didakwa dengan tuduhan percobaan pembunuhan dan kau akan
divonis dengan kasus pembunuhan karena kematian petugas forensic dan Kim Yong
Joo. Dan juga…”
Jung
Woo membalik berkasnya. Di sana ada foto Seok yang menyusup ke sel kejaksaan
dengan seragam polisi.
“…
kaulah orang yang menyusup ke sel kejaksaan, pura-pura menjadi polisi dan
membunuh Lee Sung Gyu. Kalau kau diseret ke pengadilan sekarang, kau akan
dijatuhi hukuman mati” ucap Jung Woo.
Seok
pun terdiam.
“Kuburkan
saja dia di sini.” Sewot Cheol Sik.
“Kalau
kau dihukum mati, pikirkan hukuman apa yang akan diterima Cha Min Ho. Dia akan
dibebaskan karena kurangnya bukti. Bukankah itu menjengkelkan? Kau hanya
melakukan perintahnya dan tidak ada yang bisa kami lakukan. Aku sudah kemari
selama dua bulan ini tapi yang kutemukan hanyalah kau. Aku sudah menemukan bukti kejahatan yang kau
lakukan sebagai anjingnya Cha Min Ho. Ironisnya, aku tidak bisa menemukan kunci
yang menghubungkan dirimu dengannya. Kalau kau tetap diam, dia akan
menjadikanmu tumbal dan lari. Semua pilihan di tanganmu. Kau mau menerima
hukuman mati atau membantu kami menangkap Cha Min Ho dan terhindar dari hukuman
mati?” ucap Jung Woo.
Tak
lama, Jung Woo dihubungi Detektif Go. Detektif Go memberitahu soal Min Ho yang
sedang menuju kantor kejaksaan. Usai bicara dengan Detektif Go, Jung Woo
berencana membawa Seok ke kantor kejaksaan. Seok terkejut.
Setibanya
di kantor kejaksaan, Min Ho langsung dicecar pertanyataan media seputar darah
yang ditemukan di villa Seon Ho. Min Ho mengaku tidak tahu menahu soal
itu. Awak media lantas bertanya, soal
tersangka utama yang membocorkan jasad Jennifer Lee. Min Ho menjawab, kalau Jung Woo mungkin tahu
soal ini.
Sementara
Jung Woo sedang menuju kejaksaan bersama Cheol Sik dan Seok. Jung Woo membujuk
Seok buka mulut soal keterlibatan Min Ho. Tapi Seok tetap diam. Jung Woo bilang
Min Ho tetap akan membunuh Seok kalaupun Seok tidak mengakui keterlibatan Min
Ho. Jung Woo berjanji akan melindungi
Seok, dan satunya cara untuk melindungi Seok adalah dengan menangkap Min Ho.
Min
Ho didampingi Pengacara Yoo, menunggu Jung Woo di ruang kejaksaan. Min Ho
berharap Jung Woo cepat kembali dengan membawa Seok karena ia sudah jauh-jauh
datang untuk Jung Woo.
Di
lift, Jung Woo dan dua orang petugas mengawal Seok. Jung Woo meminta Seok
memikirkan lagi kata-katanya. Turun dari lift, mereka disambut Kepala
Choi. Kepala Choi menyuruh petugas
membawa Seok dan memuji cara kerja Jung Woo.
Jung
Woo pun langsung menemui Min Ho. Pengacara Yeo meningatkan Jung Woo tentang
tawaran bergabung di Chamyung. Jung Woo tidak menanggapinya dan hanya berkata
kalau mereka masih belum mendapatkan hasil analisa darah yang ditemukan di
villa Seon Ho.
“Kau
terlalu terburu-buru. Maksudku, wartawan bilang aku berselingkuh dengannya dan
mereka juga tahu tentang bercak darah. Aku ingin segera mengakhiri semua ini.
Baiklah, kau bisa mulai sekarang.” jawab Min Ho.
Jung
Woo pun langsung menunjukkan foto Jennifer Lee.
“Aku
akan mulai investigasinya. Aku akan melakukan pemeriksaan tentang Jennifer Lee
setelah kau ditahan namun ada satu orang yang sepertinya berhubungan dengan
kasus ini.” ucap Jung Woo.
“Siapa
dia?” Pengacara Yoo pura-pura bertanya.
“Kim
Seok. Kau pasti sangat mengenalnya. Ini adalah daftar panggilan dari ponsel Kim
Seok. Dia banyak melakukan panggilan ke nomormu tepat sebelum Jennifer Lee
menghilang.” Jawab Jung Woo.
“Sepertinya
aku tidak punya hak melakukan panggilan sesukaku.” Ucap Min Ho sembari
tersenyum.
Sementara
Seok diinterogasi oleh Detektif Go dan Kepala Choi.
“Kami
menemukan jasad Jennifer Lee di satu tempat yang pernah kau datangi.” Ucap
Kepala Choi.
“Siapa
Jennifer Lee? Aku hanya ke sana untuk jalan-jalan.” Jawab Seok.
“Jalan-jalan?
Kau menyetir selama sejam hanya untuk jalan-jalan?” tanya Kepala Choi.
“Tidak
boleh, ya?” tanya Seok.
“Tentu
saja boleh.” Jawab Kepala Choi sembari tertawa.
“Bagaimana
dengan ini? Jennifer meminta seorang detektif swasta untuk menyelidiki latar
belakang Cha Seon Ho. Dan orang yang menghentikannya adalah kau. Apa dia masih kedengaran
asing bagimu?” tanya Kepala Choi.
Seok
pun langsung terdiam...
Seok
dan Min Ho bertemu di toilet. Min Ho bertanya, sudah berapa lama mereka saling
kenal. Seok menjawab 6 tahun.
“Kau
sudah banyak menderita karena aku.” ucap Min Ho.
“Sama
sekali bukan apa-apa. Kalau kau tidak memungutku..”
“Kita
sudah berhasil sejauh ini karena kerja bagusmu. Kita akan selalu bersama. Jung
Woo sudah membuat jebakan besar untuk kita semalam. Kalau jadi kau, aku juga
pasti akan tertipu. Tapi, mereka menemukan jejak darah di vila. Apa yang akan
kita lakukan soal itu? Ini membuatku berada dalam kesulitan. Seok, bisa kau
lakukan satu hal kecil untukku? Aku ada janji makan malam hari ini.” ucap Min
Ho.
Seok
terkejut, Predir…
“Mulai
sekarang kau harus memanggilku Ketua, Seok.” Ucap Min Ho, lalu pergi.
Jung
Woo memberikan hasil analisis darah yang ditemukan di villa Seon Ho pada Min
Ho. Dan hasilnya, itu memang darah milik Jennifer. Min Ho tertawa dan ingin
tahu apa yang dikatakan Seok. Jung Woo bilang harusnya Min Ho yang memberitahu
mereka.
“Jangan
sembarangan mengambil kesimpulan. Aku 'kan tidak hanya punya 1 atau 2 vila. Ada
20 lebih vila milikku. Bagaimana bisa aku mengawasi semuanya?” jawab Min Ho.
Min
Ho lalu bertanya pada Pengacara Yoo.
“Apa
kau tahu siapa yang melakukannya?” tanya Min Ho. Pengacara Yoo pun tertawa
sinis.
Jung
Woo hanya tersenyum mendengar jawaban Min Ho. Ingatannya melayang ke saat ia
menangani kasus pembunuhan wanita malam yang dilakukan Min Ho.
“Vila
itu memang milikku, tapi aku juga masih punya banyak vila yang tidak bisa
kuawasi satu persatu. Bagaimana bisa mereka melakukan kejahatan di vila milik
orang lain?” ucap Min Ho.
Min
Ho lalu bertanya pada pengacara yang mendampinginya saat itu.
“Apa
kau tahu siapa yang melakukannya?”
Flashback
end...
“Kalau
aku tahu siapa pelakunya .. aku akan segera menghubungimu.” Ucap Min Ho, persis
seperti yang dikatakannya saat Jung Woo menginterogasinya dulu.
“Kau
memang tidak pernah berubah. Jadi kau memang tidak tahu soal itu. Lagi?” tanya
Jung Woo.
“Yang
kutahu hanyalah... aku akan segera dibebaskan.” Jawab Min Ho.
Tak
lama, Kepala Choi datang memberitahu Jung Woo kalau Seok mengakui semua
kejahatan yang Min Ho lakukan. Jung Woo
langsung menatap tajam Min Ho. Ia yakin, Min Ho lah yang memaksa Seok membuat
pengakuan seperti itu.
“Apa
yang kau bicarakan?” tanya Min Ho sembari tersenyum puas.
“Cha
Min Ho!” teriak Jung Woo sambil menggebrak meja.
Jung
Woo yang sudah tak tahan lagi, akhirnya beranjak pergi. Ia menerobos masuk ke
ruang interogasi Seok dan mencengkram baju Seok. Ia berteriak, apa Seok benar2
mau bertanggung jawab atas kejahatan yang Min Ho lakukan. Seok pun mengaku ia
yang membunuh Jennifer Lee.
“Kim
Seok!” teriak Jung Woo. Jung Woo lalu menanyakan senjata pembunuhan. Ia yakin
Seok tidak membunuh Jennifer.
Dan,
di depan pintu, Pengacara Yoo melihat semua itu. Entah Jung Woo sadar atau
tidak. Pengacara Yoo kemudian memberitahu Min Ho kalau Seok sudah mengakui
semua kejahatan Min Ho. Min Ho tersenyum puas dan berniat menemui Seok.
“Seok,
kerja bagus. Kau hanya perlu menghabiskan beberapa tahun saja di penjara. Aku
akan mengurus semuanya.” ucap Min Ho.
“Park
Jung Woo sedang mencari senjata yang
kugunakan untuk membunuh. Dan aku tidak tahu di mana senjatanya.” Jawab Seok.
“Senjata
itu...”
Belum
tuntas Min Ho menjawab, kita sudah dialihkan pada Min Ho yang berjalan
meninggalkan kantor kejaksaan sambil bicara dengan seseorang di telepon. Min Ho
berkata, ia membutuhkan seseorang untuk mengantisipasi kalau2 Seok berubah
pikiran. Usai bicara dengan orang itu, Min Ho berpapasan dengan Jung Woo.
“Kau
sudah mengalami banyak masa sulit, jadi sepertinya kau kehilangan keahlianmu. Kenapa
kau tidak minum-minum saja dulu?” sindir Min Ho.
Min
Ho lalu pergi dengan wajah puas. Jung Woo menatap tajam kepergian Min Ho.
Petugas
yang berjaga diminta meninggalkan pos jaga. Tepat setelah petugas itu pergi,
seseorang menyelinap masuk ke tahanan Seok. Seok sedang tidur saat itu. Tepat
setelah orang itu masuk ke sel nya Seok, Seok terbangun dan terkejut
melihat orang itu. Orang itu ternyata
Jung Woo. Jung Woo mengulurkan tangannya, meminta sesuatu. Dan Seok pun
memberikan alat perekam pada Jung Woo.
Flashback
Saat
berada di ruang interogasi, Jung Woo menyuruh Seok mengaku apa yang sudah
dilakukan Seok atas perintah Min Ho. Seok pun bertanya, bisakah Jung Woo
menangkap Min Ho.
“Pengakuan
sebagai kaki tangan dapat diterima sebagai bukti di pengadilan. Pertama, kita
harus mendapatkan barang bukti kalau Cha Min Ho membunuh Jennifer Lee.” Jawab
Jung Woo.
“Dia
tidak akan mau memberitahuku.” Ucap Seok.
“Kita
harus membuatnya tidak punya pilihan selain memberitahumu.” Jawab Jung Woo.
Adegan
lalu beralih ke saat Seok menanyakan senjata pembunuhan. Saat itu, Min Ho
berkata, ia menguburkan senjata itu di taman villa, di bawah pohon pinus dekat
ayunan. Setelah Min Ho pergi, Seok pun mengeluarkan alat perekam itu dari balik
jaketnya.
Flashback
end
Dan
sekarang, Jung Woo sedang memutar alat perekam itu. Jung Woo lalu berkata pada
Seok kalau kali ini Min Ho tidak akan bisa menghindar lagi. Tak lama kemudian,
Jung Woo menyuruh petugas membawa Seok karena penyelidikan akan segera dimulai.
Setelah Seok dibawa pergi, Jung Woo ingat kata2 terakhir Sung Gyu sebelum Sung
Gyu meninggal.
“Aku
mempercayaimu, Kak. Kakak juga 'kan mempercayaiku. Saat semua ini sudah
berakhir.. biarkan aku bertemu Ha Yeon untuk yang terakhir kalinya.” ucap Sung
Gyu.
Jung
Woo lalu berjanji akan membuat Min Ho membayar semua yang sudah dilakukan Min
Ho pada Sung Gyu.
Kepala
Choi bertanya, apa pemeriksaan Seok berjalan lancar. Jung Woo mengangguk. Detektif Go cemas, ia takut Min Ho mengetahui
semuanya. Jung Woo berkata, mereka harus tetap mengalihkan perhatian Min Ho.
Kepala Choi ingin tahu kapan Jung Woo akan menangkap Min Ho karena Seok akan
mengakui semuanya.
“Kita
punya rekaman suara yang menyatakan Presdir Cha sebagai pembunuhnya, dan di
mana dia menyembunyikan senjatanya. Kita bisa menahannya kapan saja.” Ucap
Kepala Choi.
“Kalau
kita menahannya sekarag, dia akan berdiri di persidangan sebagai Cha Seon Ho.”
Jawab Jung Woo.
“Dia
sudah membuang bukti yang menyatakan kalau dia adalah Cha Min Ho.” Timpal
Detektif Go.
“Tidak
ada yang bisa kita lakukan. Dia sudah merusak sidik jarinya sendiri. Itu saja
sudah bisa menjadi salah satu kejanggalan di sini. Dan kau melihat sendiri
dokumen yang dia tanda tangani atas nama Cha Min Ho. Ada banyak dokumen
Chamyung Grup yang ditandatangani oleh Cha Seon Ho. Tanda tangannya mirip
dengan yang tertera di surat wasiatnya Cha Min Ho. Tapi itu saja tidak akan
cukup untuk menyeret Cha Min Ho ke
penjara. Aku akan membawa Cha Min Ho ke pengadilan karena membunuh Cha Seon Ho.”
Ucap Jung Woo.
“Bagaimana
caranya?” tanya Kepala Choi.
“Ada
satu orang yang bisa membuktikan kalau dia adalah Cha Min Ho.” Jawab Jung Woo.
Siapakah
dia? Sudah bisa ditebak, dia adalah Na Yeon Hee. Pertanyaannya, apakah Yeon Hee
bersedia menjadi saksi kalau Min Ho masih hidup dan menyamar sebagai Seon Ho?
Tunggu di part berikutnya...