Berita penangkapan Min Ho langsung tersebar di berbagai media. Diberitakan Min Ho ditangkap di Bandara Incheon dan sekarang sedang dibawa ke kantor kejaksaan. Min Ho juga disebut-sebut hendak kabur keluar negeri bersama keluarganya sebelum akhirnya ia ditangkap langsung oleh Jung Woo.
Min Ho semobil dengan Jung Woo.
Min Ho duduk dengan tangan diborgol. Sementara Jung Woo, ia diam saja sambil
menatap keluar jendela dengan wajah dingin.
“Dalam perjalanan ini, aku sudah
berpikir keras. Bahwa menjadi seorang jaksa sama sekali tidak ada artinya. Kau
bilang aku membunuh istrimu, tapi kau tidak mau balas membunuhku.” Ucap Min Ho.
“Setiap kali melihatmu, rasanya
aku ingin membunuhmu. Sekarang pun aku sudah berpikir puluhan kali untuk
melakukannya, tapi apa kau tahu kenapa aku masih tidak membunuhmu? Karena Ji
Soo pasti tidak akan mau aku melakukannya. Dia mungkin saja korbanmu, tapi dia
tidak akan mau melihatku membunuhmu. Kau tahu kenapa? Karena aku adalah seorang
jaksa.” Jawab Jung Woo.
“Jawaban yang luar biasa. Jadi
karena itu kah kau menjebak istriku agar kau mengetahui identitasku yang
sebenarnya?” tanya Min Ho.
“Aku tidak akan mengatakan aku
menjebaknya. Aku hanya tidak ingin anakmu merasa terluka. Dia pasti akan sakit
hati kalau tahu ayahnya seorang pembunuh.” Jawab Jung Woo.
Min Ho pun marah mendengarnya.
Ia langsung mencengkram jas Jung Woo.
“Semuanya akan menunjukkan titik
terang. Kau tidak akan memerlukan kacamata dan model rambut ini lagi, Cha Min
Ho-ya.” ucap Jung Woo.
Setibanya di kejaksaan, mereka
langsung dikerubungi awak media yang ingin mengetahui kebenarannya. Min Ho
awalnya diam saja, tapi saat seorang wartawan mengajukan pertanyaan apa benar
Min Ho menyuruh orang membunuh Sung Gyu, amarah Min Ho meledak.
“Hentikan pertanyaan bodoh itu
dan menyingkirlah dari sini!”
Setelah Min Ho dibawa masuk,
perhatian awak media teralih pada Jung Woo. Mereka mencecar Jung Woo dengan
pertanyaan, apa hubungan Sung Gyu dengan Presdir Cha? Dan bukankah Sung Gyu
tersangka utama kasus pembunuhan yang terjadi di Wolhadong. Jung Woo hanya
berkata, kenyataannya akan segera diungkap.
Min Ho duduk sendirian ruang
interogasi kejaksaan. Tak lama kemudian, Pengacara Yoo datang. Min Ho langsung
bertanya kapan ia bisa bebas. Pengacara Yoo bingung menjawabnya. Disaat
Pengacara Yoo kebingungan mencari jawaban, Jung Woo pun datang membawa beberapa
berkas.
“Jaksa,tidakkah semua tuduhanmu
itu terlalu keji? Bagaimana mungkin CEO kami dituduh melakukan pembunuhan dan
diinvestigasi karenanya? Dia adalah imej dari Chamyung Grup. Mohon
pertimbangannya.” Ucap Pengacara Yoo.
Jung Woo diam saja dan
menyodorkan berkas tentang pemeriksaan ulang kasus bunuh dari Min Ho yang dibawanya.
Jung Woo menyuruh Min Ho membaca berkas kasus itu sampai selesai agar Min Ho
tahu bisa lari dari kasus ini atau tidak. Jung Woo kemudian pergi meninggalkan
Min Ho.
Setelah Jung Woo pergi,
Pengacara Yoo langsung melihat berkas itu. Sementara Min Ho malah teringat Yeon
Hee yang meninggalkannya saat ia ditangkap. Min Ho lantas menyuruh Pengacara
Yoo mencari Yeon Hee dan Eun Soo.
Jung Woo masuk ke ruang interogasi dimana Yeon Hee sudah menunggunya di sana. Jung Woo berterima kasih untuk telepon Yeon Hee. Ternyata Yeon Hee lah yang memberitahu Jung Woo tentang penerbangan mereka keluar negeri sore itu. Jung Woo ingin tahu kenapa Yeon Hee berubah pikiran.
“Apa yang kau katakan terus
terngiang-ngiang di telingaku. Bagaimana anakku akan mengingat ayahnya. Bagi Eun Soo, Min Ho adalah seorang ayah yang luar biasa. Dia akan hidup dengan
kenangan itu. Aku tidak akan sanggup memberitahu tentang siapa sebenarnya ayahnya
itu.” jawab Yeon Hee dengan mata berkaca-kaca.
Jung Woo mengangguk-angguk.
Tangis Yeon Hee pun mulai berjatuhan.
“Dia dapat banyak sekali uang
dariku, namun sekarang ia bahkan tidak menunjukkan batang hidungnya.” Ucap Min
Ho.
“Aku sudah bersumpah akan setia
kepadamu. Tapi para jaksa itu hanya akan setia pada orang yang membayar mereka.
Begitulah dunia ini bekerja.” Jawab Pengacara Yoo.
“Jaksa Kang Joon Hyuk, panggil
dia.” suruh Min Ho.
Di ruangannya, Joon Hyuk sedang
mendengarkan rekaman suaranya saat ia berjanji akan melenyapkan pisau yang Min
Ho gunakan untuk menusuk Ji Soo asalkan Min Ho menemukan Ha Yeon. Joon Hyuk
kemudian menggenggam erat alat perekam itu, wajahnya terlihat mengeras.
Sepertinya Joon Hyuk sudah tahu apa yang harus ia lakukan.
Tepat saat ia mau beranjak dari ruangannya, Pengacara Yoo datang memberitahunya kalau Min Ho ingin bertemu.
Tepat saat ia mau beranjak dari ruangannya, Pengacara Yoo datang memberitahunya kalau Min Ho ingin bertemu.
“Makanya kubilang, kalau kau melepaskanku, aku akan memberikanmu apa saja. Apa saja yang kau mau. Apa yang bisa kau lakukan tanpa orang dalam, Jaksa Kang? Kau harusnya menggenggam baik-baik kesempatan yang kau punya. Aku yang akan jadi orang dalam mu.” bujuk Min Ho.
“Sepertinya kaulah di sini yang
tidak mengerti.” Jawab Joon Hyuk.
Min Ho bingung, apa?
“Kau sudah mencari-cari Deputi
Jaksa Jung Han Sub. Kau tahu ke mana dia sekarang?” tanya Joon Hyuk.
Deputi Jaksa Jung sedang
marah-marah karena juniornya mencoba menangkapnya. Junior Deputi Jaksa Jung pun
mencemooh kalau Deputi Jaksa Jung akan diperiksa oleh seorang bocah.
“Deputi Jaksamu juga adalah
juniorku!” marah Deputi Jaksa Jung.
Saat Deputi Jaksa Jung akan dibawa keluar, Jung Woo pun datang. Deputi Jaksa Jung langsung emosi melihat Jung Woo. Jung Woo memberitahu Deputi Jaksa Jung kalau petugas yang berjaga di malam kematian Sung Gyu sudah membuat kesaksian kalau Deputi Jaksa Jung lah yang menyuruhnya meninggalkan pos jaga.
“Kau sudah bekerjasama dan
menutupi kejadian ini makanya hal seperti itu bisa terjadi di kantor kejaksaan.
Kami akan segera tahu apa hubunganmu dengan Chamyung.” Ucap Jung Woo.
Bukannya tobat, tapi Deputi
Jaksa Jung malah mengancam Jung Woo.
Joon Hyuk mematung di depan
ruangan Jung Woo. Tak lama kemudian, Jung Woo datang. Ia terkejut melihat Joon
Hyuk di depan ruangannya. Begitu pula Joon Hyuk. Keduanya lalu bicara di dalam.
“Terima kasih atas semua file
yang kau berikan padaku. Deputi Jaksa akan menerima hukumannya. Kalau bukan
karena bantuanmu, kami tidak akan pernah tahu itu.” ucap Jung Woo.
“Kenapa kau tidak menyeretku
juga? Cha Min Ho, Deputi Jaksa Jung. Kau menangkap mereka semua yang berhubungan
dengan kejadian ini. Kenapa kau tidak menangkapku juga?” tanya Joon Hyuk.
“Karena aku mengenalmu.” Jawab
Jung Woo.
Joon Hyuk tertegun. Setelah terdiam untuk beberapa saat, ia menyerahkan boneka nemo itu pada Jung Woo. Ia mengaku kalau pada malam kejadian itu, ia ada di rumah Jung Woo untuk memberikan kado ulang tahun Ha Yeon dan suara bel yang didengar Jung Woo, itu adalah dirinya.
“Apa yang kau bicarakan?” tanya
Jung Woo bingung.
“Saat aku dengar berita
pembunuhan dan mereka bilang kau adalah pelakunya, aku benar-benar tidak bisa
percaya. Tapi saat penyelidikan, aku merasa sangat takut kalau orang lain akan tahu
aku berada di sekitar TKP saat itu. Saat aku menghapus rekaman CCTV-nya dengan
tanganku sendiri, aku tidak bisa melepaskan diri lagi dari semua ini. Memang
benar bahwa aku menginginkan posisi di Kantor PBB yang tadinya akan kau isi. Aku
tahu ini salah, tapi aku lalu berpikir ingin menutupi semua ini. Saat Ha Yeon
menelepon, aku tadinya ingin menyembunyikan itu.” jawab Joon Hyuk.
“Kang Joon Hyuk!” ucap Jung Woo
dengan mata yang mulai berkaca-kaca juga.
“Aku baru saja sadar kalau kau
bisa menemukan Ha Yeon lebih cepat. Maafkan aku, Jung Woo-ya.” jawab Joon Hyuk.
Jung Woo ternganga mendengarnya.
Joon Hyuk lalu memberikan alat perekam itu.
“Ini akan membantu di
persidangan. Aku akan menjadi saksi kalau itu yang kau inginkan.” ucap Joon
Hyuk.
“Kalau kau memberikan kesaksian di pengadilan, kau akan kehilangan
pekerjaanmu.” Cemas Jung Woo.
“Itulah yang harusnya
kudapatkan. Aku sudah lupa alasan apa yang membuatku ingin menjadi seorang
jaksa.” Ucap Joon Hyuk.
Joon Hyuk pergi. Jung Woo terdiam, sembari meremas boneka nemo Ha Yeon. Terdengarlah suara Ji Soo. Jung Woo terkejut. Begitupula dengan Joon Hyuk yang langsung menghentikan langkahnya.
“Ha Yeon-ah, Paman Joon Hyuk ke
sini untuk membawakanmu hadiah.” Ucap Ji Soo.
Jung Woo mendengar suara Ji Soo
berulang-ulang. Tak lama kemudian, tangisnya kembali pecah. Joon Hyuk membeku
melihat tangis sahabatnya itu. Setelah sedikit tenang, Jung Woo berterima kasih
karena Joon Hyuk sudah membiarkannya untuk mendengar suara Ji Soo lagi.
Tangis Joon Hyuk kian deras
mendengarnya. Tak lama kemudian, Joon Hyuk pun pergi.
Jung Woo kembali menemui Min Ho di ruang interogasi. Dengan suara lemas, ia bertanya apa Min Ho mengakui tuduhan pembunuhan Ji Soo. Min Ho pura2 tak ingat siapa Ji Soo. Jung Woo pun langsung menatap lirih Min Ho.
“Kau sudah pernah kehilangan ingatanmu
sebelumnya. Kau pasti tahu bagaimana rasanya.” Jawab Min Ho.
“Cha Min Ho-ssi!” ucap Jung Woo
tegas.
“Lagi-lagi kau memanggilku
seperti itu.” protes Min Ho.
“Aku akan menanyaimu sekali
lagi. Apa kau mengakui tuduhan pembunuhan terhadap Yoon Ji Soo yang diarahkan
padamu?” tanya Jung Woo.
“Aku ingat nama itu. Dia adalah istrimu
yang sudah mati. Sudah diputuskan bahwa Lee Sung Gyu-lah pembunuh yang
sebenarnya. Sejauh yang kutahu, itulah kesaksian yang kau katakan di
persidangan. “ jawab Min Ho.
“Dan ada sebuah pisau. Aku
menikam istri Park Jung Woo dengan pisau itu..” ucap Min Ho.
Jung Woo pun mematikan rekaman
itu dan mengaku ia mendapatkan rekaman itu dari Joon Hyuk. Min Ho pun tertawa,
lalu kemudian mengatai Joon Hyuk brengsek.
“Apa kau mulai ingat sekarang?”
tanya Jung Woo.
“Mari kita istirahat dulu.”
Pinta Pengacara Yoo.
“Aku akan memberikanmu waktu 10
menit.” Jawab Jung Woo, lalu beranjak keluar.
“Ketua, ada 3 kasus pembunuhan dan 2 kasus lain. Kau bisa saja dijatuhi hukuman mati dengan semua tuduhan ini.” ucap Pengacara Yoo.
“Hukuman mati?” tanya Min Ho
kesal.
“Kim Seok sudah mengaku dan dia
punya sesuatu untuk membuktikannya.” Jawab Pengacara Yoo.
“Makanya aku menyuruhmu mencari
jalan agar aku bisa keluar dari sini.” Ucap Min Ho.
“Tidak ada jalan untuk keluar
dari sini. Kau harus mengakui kesalahanmu dan meminta keringanan hukuman.”
Jawab Pengacara Yoo.
“Apa kau sudah gila!” teriak Min
Ho, lalu menggebrak mejanya. Ia kemudian berdiri dan menarik napas kesal.
Dari balik kaca, Jung Woo tengah
mengawasi mereka bersama Detektif Go dan Kepala Choi. Detektif Go yakin Min Ho
tidak akan mengaku semudah itu. Kepala Choi sependapat dengan Detektif Go. Jung
Woo pun menatap tajam Min Ho.
“Dengan pengakuan dari Kim Seok,
dan barang bukti yang cukup, kami akhirnya menemukan fakta bahwa Cha Seon Ho adalah
tersangka dari pembunuhan Wolha-dong di mana korban Yoon Ji Soo terbunuh. Kejaksaan
akan segera mendakwa tersangka, Cha Seon Ho atas dua kasus memerintahkan pembunuhan dan tiga kasus
pembunuhan yang dia lakukan sendiri.” Ucap Jung Woo.
“Apakah Ketua Cha sudah mengakui
semuanya?” tanya awak media.
“Dia membantah semua tuduhan.”
Jawab Jung Woo.
“Dua korban yang terbunuh adalah Yoon Ji Soo dan Jennifer Lee. Lantas siapa korban ketiganya?” tanya awak media.
“Cha Seon Ho.” Jawab Jung Woo.
“Kau baru saja bilang kalau Cha
Seon Ho akan didakwa. Apakah kau tidak salah menyebutkan nama?” tanya awak
media.
“Korban ketiga… adalah Cha Seon
Ho.” Jawab Jung Woo.
“Lantas siapa tersangka yang
sedang ditahan sekarang?” tanya awak media.
“Dia adalah Cha Min Ho yang
dikira bunuh diri.” Jawab Jung Woo.
“Kejaksaan membuat publik
nasional kaget luar biasa dengan mengungkapkan bahwa CEO Cha Seon Ho, yang
ditahan atas kasus pembunuhan, sebenarnya adalah Cha Min Ho. Jaksa dari Kantor
Kejaksaan Pusat Seoul menyatakan bahwa salah satu dari 3 nama korban yang ada
dalam berkas tuntutan adalah Cha Seon Ho dari Chamyung Group. Mereka akan
memfokuskan kasus ini di pengadilan…”
Tepat saat itu, Yeon Hee datang dan langsung mematikan TV. Nyonya Myung minta Yeon Hee menyalakan TVnya. Ia ingin tahu kenapa kedua anaknya disebut-sebut dalam berita tadi.
“Itu tidak benar, Bu.” Ucap Yeon
Hee.
“Sepertinya aku baru saja
mendengar nama mereka.” Jawab Nyonya Myung.
“Itu tidak benar. Ibu baru saja
bermimpi. Seon Ho dan Min Ho sedang melakukan perjalanan bisnis.” Ucap Yeon
Hee.
“Apa kau yakin?” tanya Nyonya
Myung.
“Ya, tentu saja.” Jawab Yeon
Hee.
Nyonya Myung percaya dan kembali
mengarahkan pandangannya ke depan. Yeon Hee berkaca-kaca menatap Nyonya Myung.
Dalam hatinya, Yeon Hee mengaku tidak punya pilihan lain. Ia melakukan itu demi
Eun Soo.
Min Ho menunggu dengan cemas di ruang interogasi kejaksaan. Tak lama kemudian, Pengacara Yoo pun datang dan Min Ho langsung menanyakan hasilnya. Pengacara Yoo berkata, bahwa Min Ho akan segera dipindahkan ke Pusat Penahanan.
“Apa tidak ada jalan keluar
lain?” tanya Min Ho.
“Sudah kubilang sejak kemarin. Kau
sebaiknya mengaku dan mohon keringanan hukuman saja.” Jawab Pengacara Yoo.
“Apa bedanya? Aku harus mnemukan
cara untuk keluar dari sini.” Ucap Min Ho.
“Kalau begitu kau harus
pura-pura gila.” jawab Pengacara Yoo.
Min Ho marah dan langsung mencengkram jas Pengacara Yoo. Pengacara Yoo memberi penjelasan, Min Ho sudah beberapa kali menemui psikiater dan mengatakan kalau Min Ho merasa terganggu karena orang2 menyangka Min Ho Min Ho.
“Kalau kau pura-pura gila, kau
bisa mengajukan pengurangan hukuman. Kalau semua sudah bisa dibereskan kali
ini, kau bisa meminta penangguhan hukuman karena keadaanmu semakin parah. Jadi
aku bisa mengirimmu ke rumah sakit yang ada di luar penjara.” Ucap Pengacara
Yoo.
“Apa itu akan berhasil?” tanya
Min Ho.
“Aku akan mencari seorang
psikiater. Kalau kita bisa mengajak mereka mengikuti rencana kita, semua akan
berjalan dengan baik.” Jawab Pengacara Yoo.
Diluar, awak media masih menunggu Min Ho. Tak lama, Min Ho keluar dengan pengawalan ketat dan dibawa menuju bus tahanan. Min Ho pun mulai berpura-pura gila. Ia berteriak-teriak, menyebut dirinya Cha Min Ho dan dia adalah Wakil Presdir Chamyung Group. Tak hanya itu, ia juga berlutut di hadapan seseorang dan menganggap orang itu adalah ayahnya dan minta maaf pada ayahnya. Pengacara Yoo takjub melihat acting Min Ho.
Saat duduk di bus tahanan, Min
Ho menyeringai sambil menatap keluar jendela.
Cheol Sik datang ke kejaksaan dengan pakaian rapi. Ia siap mengajukan banding sesuai janji Jung Woo.
"Aku ke sini untuk bertemu dengan
Jaksa Park Jung Woo. Aku, Shin Cheol Sik akan menyerahkan diri! Katakan itu
padanya.” Ucap Cheol Sik garang pada petugas di lobi.
Cheol Sik kemudian tertawa
senang dan meneriakan nama Jung Woo.
Setelah itu, ia berjalan dengan
penuh percaya diri sambil menyanyikan lagu ‘I love you baby’ tapi kemudian ia
terjatuh karena tersandung kakinya sendiri. LOL LOL
Di ruangan, Detektif Go menyambut Cheol Sik dengan ramah. Cheol Sik menatap papan nama Jung Woo dengan tatapan takjub. Setelahnya, Cheol Sik duduk di meja Jung Woo dan berlagak seperti jaksa betulan. Detektif Go tersenyum geli melihat kelakuan Cheol Sik itu.
Kepala Choi masuk ke ruangan Jung Woo dan Cheol Sik pun buru2 bangkit dari kursi Jung Woo dan memperkenalkan diri sebagai tahanan yang akan menyerahkan diri. Tak lama kemudian, Jung Woo pun datang dan Cheol Sik langsung tersenyum kecil melihat Jung Woo.
“Ya, aku tahu.” jawab Min Ho.
“Jangan sampai dia lolos.” Ucap
Kepala Choi.
Jung Woo mengerti. Kepala Choi lalu kembali menatap Cheol Sik dengan tatapan heran dan bertanya-tanya apa Cheol Sik benar-benar datang untuk menyerahkan diri. Setelah Kepala Choi pergi, Cheol Sik langsung menarik Jung Woo ke dekatnya.
“Selama sidang Cha Min Ho aku
akan membeberkan siapa pelaku pembunuhan Kim Yong Ju yang sebenarnya. Kau akan
segera keluar nanti.” Jawab Jung Woo.
“Tapi aku akan dikirim ke mana? Kalau
aku dapat penjara baru, aku harus mengalami masa-masa sulit lagi. Seperti yang
kau tahu, aku harus tidur di kamar mandi di malam pertamaku waktu itu. Bisakah kau
aturkan sesuatu untukku? Kumohon, Jaksa Park?” pinta Cheol Sik.
Jung Woo pun mengangguk geli
mendengarnya.
Eun Hye kembali menemui Milyang. Milyang tidak mau mengajukan banding. Eun Hye sedikit tersenyum dan berkata ia datang bukan untuk membicarakan soal banding. Milyang mengernyit heran. Eun Hye pun menoleh ke pintu dan mantan istri Milyang pun masuk. Milyang terkejut melihat mantan istrinya. Eun Hye lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
“Maafkan aku. Karena aku..” tangis
mantan istri Milyang pun mulai berjatuhan.
“Tidak apa-apa. Semua orang di
sini juga hidup.” hibur Milyang.
Diluar, Eun Hye bertemu Tae Soo. Eun Hye senang karena Tae Soo sudah kembali bekerja seperti semula. Tae Soo penasaran, kenapa Eun Hye datang ke Woljeong. Eun Hye bilang dia datang untuk sidang bandingnya Han Sang Wook.
Di sel, Milyang diam saja saat
Bangjang nanyain perasaannya setelah bertemu lagi dengan mantan istrinya
setelah 20 tahun.
Tak lama petugas datang dan memberitahu kalau mereka kedatangan tahanan baru yang sudah berpengalaman. Keduanya mengeryit heran. Mereka baru mengerti saat Cheol Sik masuk ke sel.
“Aku menyerahkan diri. Jung Woo
bilang aku bisa naik banding sekarang.” ucap Cheol Sik.
“Kalaupun kau menyerahkan diri,
bagaimana kau bisa kembali ke penjara dan ke sel ini?” tanya Milyang.
“Jung Woo membuat kesepakatan
dengan para sipir tukang korupsi itu.” jawab Cheol Sik.
“Kesepakatan?” tanya Milyang dan
Bangjang heran.
“Kepala Sipir sudah membuat
banyak sekali kesalahan selama Jung Woo ada di penjara ini.” jawab Cheol Sik.
“Omong-omong Bos, Ikan Batu dan
Moongchi 'kan sudah keluar. Bagaimana denganmu?” tanya Cheol Sik.
“Aku akan segera keluar, kok. Aku
bahkan sudah menulis surat untuk anakku..
kalau aku sudah melintasi Samudera Hindia dan akan segera tiba di rumah.” Jawab
Bangjang.
“Astaga. Kau dan surat-suratmu
itu. Ckck.” Ucap Cheol Sik tidak percaya.
Jung Woo menjemput di Ha Yeon di sekolah. Ha Yeon langsung berlari ke pelukan sang ayah begitu melihat ayahnya. Sambil menggendong Ha Yeon, Jung Woo bertanya apa hari Ha Yeon menyenangkan di sekolah. Ha Yeon mengangguk. Jung Woo lalu menurunkan Ha Yeon.
“Ha Yeon-ah, apa kau kaget melihat Ayah? Hari ini, Nenek
sedang sibuk. Jadi Ayah yang menjemputmu.” Ucap Jung Woo.
“Aku tidak kaget. Aku harap Ayah
akan datang dan menjemputku setiap hari.” Jawab Ha Yeon sambil memutar
tangannya.
“Ayah, aku lapar.” Ucap Ha Yeon.
“Apa kau lapar? Haruskah kita
makan sesuatu yang enak?” tanya Jung Woo.
Ha Yeon pun mengangguk dengan
wajah ceria.
Jung Woo mengajak Ha Yeon makan
sandwich. Jung Woo berjanji akan lebih sering menjemput Ha Yeon di sekolah
setelah menyelesaikan semua kasusnya. Ha Yeon berkata, kalau ia akan baik2
saja.
“Kalau Ayah mengingkari janji, Ayah
pasti akan merasa bersalah. Aku akan memahami Ayah. Tidak masalah kalau Nenek
yang datang menjemputku.” Jawab Ha Yeon.
Ha Yeon pun tersenyum sembari
mengangguk.
Ponsel Jung Woo kemudian
berdering. Kepala Choi memberitahu tentang Min Ho yang mengajukan pemeriksaan
psikiater. Jung Woo terlihat kesal, namun ia mencoba menahan kekesalannya
karena sedang bersama Ha Yeon. Jung Woo lalu bertanya, apa Departemen Hukum
menyetujuinya. Jung Woo mengerti dan akan segera ke pengadilan.
Jung Woo mengajukan protes ke hakim karena hakim menyetujui permintaan Min Ho. Hakim pun berkata, Min Ho adalah Presdir Chamyung dan mereka harus mempercepat sidangnya.
“Dia akan dipenjara kalau dia
bersalah. Dan kalau tidak, dia tentu akan dibebaskan.” Ucap Hakim.
“Dia benar-benar baik-baik saja
beberapa hari yang lalu.” jawab Jung Woo.
“Makanya aku mengizinkannya
melakukan pemeriksaan. Dia berhak mendapatkan itu sebagaimana terdakwa yang
lain. Kenapa dia tidak boleh mendapatkan
pemeriksaan?” ucap hakim.
“Kalau begitu izinkan aku
memeriksakannya ke beberapa psikiater sekaligus.” Pinta Jung Woo.
“Apa sebegitu pentingnya itu? Kalau kau mau melakukannya karena dia adalah Ketua dari Chamyung Grup, bukankah itu namanya tidak adil untuknya?” jawab Hakim.
“Yang Mulia!” sentak Jung Woo.
Min Ho mulai dibawa ke Departemen Neorpsikiatri didamping Pengacara Yoo dan beberapa petugas. Mereka menunggu di ruang tunggu. Tak lama kemudian, Jung Woo yang sudah memakai seragam jaksanya datang. Ia mencengkram bahu Min Ho dan bertanya apa Min Ho baik-baik saja. Min Ho pun berbisik.
“Apa yang bisa kulakukan dengan uang
dan kekuasaan di Korea ini? Kumohon beritahu aku, Jaksa Park.”
“Sampai jumpa di persidangan.”
Jawab Jung Woo sambil menatap kesal Min Ho.
Persidangan pun digelar. Jung
Woo sebagai jaksa penuntut berkata, bahwa ia berdiri di sana untuk
mengungkapkan kebenaran yang selama ini tersembunyi. Ia berkata, akan
mengungkapkan siapa saja yang mencoba menutupi kebenaran dari kasus itu selama
ini.
Pengacara Yoo ingin mengajukan
hasil tes psikologi kliennya. Jung Woo keberatan, ia berkata, Min Ho baru saja
ditunjuk sebagai CEO Chamyung yang baru, jadi bagaimana mungkin kejiwaan Min Ho
bisa terganggu dalam sekejap. Min Ho pun mulai berakting. Ia berkata, harus
kembali ke rumah.
“Aku tidak memintamu untuk
percaya, Pak Jaksa. Aku hanya ingin menunjukkan hasil yang sebenarnya dari
pemeriksaan kesehatan jiwa terdakwa.” Jawab Pengacara Yoo.
Hakim yang sepertinya sudah kena
sogok pun mengizinkan Pengacara Yoo.
Apakah yang akan dilakukan Jung
Woo untuk menjerat Min Ho? Tunggu di part selanjutnya ya…