• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Princess Man Ep 9


Seung Yoo syok melihat apa yang terjadi pada keluarganya. Lady Ryu dan Ah Kang menangisi Kim Jong Seo dan Seung Kyu. Tiba2, tangan Kim Jong Seo bergerak. Lady Ryu yang melihat itu, langsung memberitahukannya pada Seung Yoo. Seung Yoo pun mendekati ayahnya.

“Ayah, ini anakmu Seung Yoo. Apa kau bisa mendengarku?” tanya Seung Yoo.
“Kakek.” Panggil Ah Kang.
“Ayah, kau harus dibawa ke tempat yang aman.” Ucap Seung Yoo.
“Sebaiknya kita bawa ayah ke rumah keluargaku.” Jawab Lady Ryu.

Seung Yoo setuju dan teriak minta disiapkan tandu. Anak buah Myung Hoe masuk. Mereka kaget karena Kim Jong Seo masih hidup. Mereka pun kembali melakukan penyerangan. Seung Yoo maju. Ia mengambil pedangnya di tanah, lalu menjatuhkan anak buah pembunuh itu.

Seung Yoo lalu menghadapi anak buah Myung Hoe. Seung Yoo berhasil menjatuhkan anak buah Myung Hoe. Anak buah Myung Hoe tidak menyerah. Ia mengambil pasir kemudian melemparkanya ke mata Seung Yoo dan lari. Seung Yoo tidak mengejar si pembunuh itu. Ia mau membawa keluarganya ke tempat yang aman.

“Ada apa dengan kakakmu?” tanya Kim Jong Seo.
“Mereka akan segera kembali. Ayah harus pergi dari sini. Aku akan mengawal ayah.” jawab Seung Yoo.
“Jangan. Pergi lah ke Kediaman Putri Kyung Hee. Katakan pada mereka bahwa aku masih hidup. Kim Jong Seo belum mati. Katakan pada mereka jangan menyerah pada Sooyang. Yang Mulia harus kuat. Kau harus mengatakan ini pada Yang Mulia. Kau mengerti.” Ucap Kim Jong Seo.
“Aku tidak bisa meninggalkan ayah, kakak ipar dan Ah Kang di sini.” Jawab Seung Yoo.

“Adik Ipar, aku akan menjaga ayahmu. Aku tidak mau kakakmu mati sia2. Pergilah cepat.” Ucap Lady Ryu.
“Kau harus menjalankan tugas ini dengan mempertaruhkan hidupmu.” Jawab Kim Jong Seo, kemudian memegang wajah Seung Yoo, “… hidup… kita harus tetap hidup.”

Ah Kang menangis. Seung Yoo memegang wajah Ah Kang, lalu meminta Lady Ryu menjaga ayahnya baik2. Lady Ryu mengangguk. Seung Yoo pun pergi.

Jae Beon memberikan laporan pada Myun kalau harimau besar (julukan untuk Kim Jong Seo) sudah jatuh. Myun mengerti, lalu memberi perintah untuk menyerang pasukan pengawal Raja. Pasukan Pengawal Raja heran melihat Pasukan Myun ada di dalam kediaman Putri. Pasukan Myun tidak menjawab dan langsung menyerang Pasukan Pengawal Raja.
Putri Kyung Hee terbangun karena mendengar suara ribut diluar. Ia lalu segera pergi ke kamar adiknya tanpa berganti baju.

“Aku mendengar suara yang menakutkan.” Ucap Raja.
“Pasukan Pengawal Kerajaan dan Pasukan Hanseong menjaga tempat ini. Tidak akan terjadi apa2. Jangan khawatir Yang Mulia.” Jawab Putri.
Mereka lalu dikejutkan dengan kedatangan Jong. Jong lega karena Raja dan Putri baik2 saja. Jong lalu berkata cemas karena Putri tidak ada di kamarnya. Ia lalu meminta Raja tidak pergi kemana pun dan berkata akan melihat keluar. Raja pun meminta Jong hati2. Jong mengerti dan pergi keluar.
Kepala Pengawal Istana heran kenapa Myun menyerang anak buahnya. Dengan sorot mata yang tajam, Myun menyuruh pasukannya membunuh Pasukan Pengawal Kerajaan. Dalam sekejap, Myun dan anak buahnya berhasil menjatuhkan Pasukan Pengawal Kerajaan.

Jong tiba diluar dan kaget melihat Myun. “Myun-ah. Bagaimana bisa… kau….”
Myun pun memerintah anak buahnya membawa Jong ke dalam. Berikutnya, rombongan Pangeran Sooyang datang. Pangeran Sooyang tanya apa Myun bersahabat dengan Pangeran Pendamping. Myun diam saja. Myung Hoe memuji kerja keras Myun, kemudian menyuruh Pangeran Sooyang menemui Raja. Pangeran Sooyang pun pergi menemui Raja.

Jong diantar kembali ke kamar Raja. Raja dan Putri sudah berganti baju. Jong yg masih syok berdiri mematung. Raja dan Putri tanya apa yang terjadi. Jong diam saja. Putri lalu memanggil Kepala Pengawal Istana. Dengan keadaan yg masih syok, Jong memberitahu Kepala Pengawal Istana sudah meninggal.
Raja dan Putri kaget. Putri tanya, siapa yang membunuh?

Lalu, terdengar suara Kasim, memberitahukan kedatangan Pangeran Sooyang. Raja, Putri Kyung Hee dan Jong ketakutan. Putri Kyung Hee lalu melarang Pangeran Sooyang masuk karena ini sudah tengah malam dan menyuruh Pangeran Sooyang kembali esok hari. Kasim menyuruh Pangeran Sooyang kembali esok hari.  Pangeran Sooyang lalu memberikan kode pada Myun. Myun mencabut pedangnya dan membunuh Kasim. Darah Kasim membasahi pintu. Raja, Putri Kyung Hee dan Jong kaget. Jong langsung melindungi Raja dan Putri.
Pangeran Sooyang masuk. 


Jong tertegun melihat darah di ujung pedang Myun. Myun memandang Jong dingin.
Putri Kyung Hee marah karena Pangeran Sooyang membawa pria bersenjata ke hadapan Raja.

“Pamanmu ini baru saja menghukum Pengkhianat Kim Jong Seo.” Jawab Pangeran Sooyang.
“Pengkhianat…. Kim Jong Seo? Hukuman apa yang kau maksud? Apa kau membunuh Perdana Menteri Kim?” tanya Putri.
“Menghukum pengkhianat itu bisa dibenarkan secara hukum.” Jawab Pangeran Sooyang.
“Kau ingin aku mempercayainya?” tanya Putri.
Pangeran Sooyang lalu memberikan daftar nama2 yang menjadi bagian dalam rencana pengkhianatan. Putri kaget membacanya. Putri tanya apa Pangeran Sooyang akan membunuh semua org yg menentang Pangeran Sooyang. Pangeran Sooyang berkata jika Putri memihak pada pengkhianat, ia akan membunuh Putri. Putri tanya apa Pangeran Sooyang akan memenggal kepalanya. Pangeran Sooyang lalu berkata akan membunuh siapa saja yang menentangnya.
Jong marah, “Pangeran Sooyang!”

Pangeran Sooyang lalu menyuruh anak buahnya membawa Putri dan Pangeran Pendamping kembali ke kamar. Raja ketakutan. Putri marah. Jong meyakinkan Raja kalau mereka tidak akan melakukan apapun pada Raja. Jong dan Putri dibawa pergi. Saat melewati Myun, Jong menanyakan apa Myun juga membunuh Seung Yoo. Myun diam saja. Jong syok.
Jong dan Putri dibawa kembali ke kamar. Putri terduduk lemas. Jong berdiri mematung. Ia tak menyangka dengan perubahan sikap Myun.
Yeo Ri mendekat ke gudang. Lalu tiba2, Lee Soong menahannya.
“Dimana kakakku?” tanya Lee Soong.

Di dalam gudang, Se Ryung gelisah. Wajahnya pucat sekali. Yeo Ri datang. Se Ryung langsung memegang tangan Yeo Ri dan menanyakan Seung Yoo. Yeo Ri bilang sudah menyampaikan pesan Se Ryung tapi ia tak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Se Ryung bilang ia harus pergi. Ia mau memastikan bahwa Seung Yoo baik2 saja. Berikutnya Se Ryung pingsan. Yeo Ri panic. Lee Soong kasihan melihat kondisi kakaknya.
Soong membawa kakaknya kembali ke kamar.
Yeo Ri takut, “Tuan Muda, bagaimana jika Nyonya tahu….”
Dan Lady Yoon pun datang. Ia marah, “Siapa yang berani membebaskan Se Ryung….”

Dan ia terdiam melihat Soong di depan kamar Se Ryung. Soong memberi salam pada ibunya. Lady Yoon memerintahkan Yeo Ri mengurung Se Ryung lagi di gudang. Soong membela kakaknya. Lady Yoon takut Se Ryung akan kembali berusaha menyelamatkan Seung Yoo. Soong berkata tidak ada yg bisa dilakukan Se Ryung dengan kondisi seperti itu.

Seung Yoo akhirnya tiba2 di kediaman Putri. Ia mengendap2 dan melihat Myun di depan gerbang. Lalu Menteri Jo Geuk Gwan datang. Ia heran kenapa Baginda Raja memanggilnya malam2 begini. Myun mengaku tidak tahu. Geuk Gwan lalu tanya apa Perdana Menteri ada di dalam. Myun mengiyakan. Geuk Gwan pun masuk ke dalam.

Seung Yoo awalnya mau pergi, tapi ia kaget saat melihat Myun menghabisi tukang tandu dan pengawal Geuk Gwan. Kini Seung Yoo sadar, Myun sudah berpihak pada Pangeran Sooyang.
Di dalam Geuk Gwan dibunuh anak buah Myung Hoe.

Pangeran Sooyang, Onyeong, Shin Suk Joo dan Kwon Ram dapat laporan ttg kematian Geuk Gwan. Onyeong berkata misi mereka sukses. Shin Shuk Joo menjawab kalau semua belum selesai dan mereka harus membunuh org2 Kim Jong Seo. Pangeran Sooyang tanya apa mereka sudah berhasil membunuh Seung Yoo. Myung Hoe jawab seharusnya seharusnya itu sudah selesai dilakukan.
Seung Yoo mengendap2 pergi. Ia berhasil mengecoh penjaga, lalu melompati tembok dan mendarat diatas tumpukan mayat. Betapa kagetnya Seung Yoo melihat itu mayat2 siapa.

Berikutnya giliran Min Shin. Seung Yoo mendengar Myung Hoe memberi perintah untuk membunuh. Ia kaget melihat Min Shin dihabisi anak buah Myung Hoe.

Mayat Min Shin pun dilempar ke atas tumpukan mayat2 lainnya. Seung Yoo berada diantara tumpukan mayat itu. Ia menyamar menjadi mayat untuk mengelabui anak buah Myung Hoe. Seung Yoo melihat mayat Min Shin. Mata Min Shin terbuka. Seung Yoo pun menutup mata Min Shin, kemudian bergegas pergi.
Anak Buah Myung Hoe tiba di kediaman Putri. Ia ingin bertemu Pangeran Sooyang. 



Jong dan Putri Kyung Hee tampak resah di kamar. Putri Kyung Hee mondar mandir memikirkan adiknya. Dan Jong teringat saat Myun membunuh Kasim. Jong tidak menyangka Myun mampu berbuat hal itu. Putri lalu bilang kalau ia harus ada di sisi Raja. Jong menghalangi jalan Putri. Kata Jong terlalu berbahaya bagi Putri. Jong pun bilang dia yang akan pergi.



Jong membuka pintu.  Pengawal menghalanginya. Putri tertegun melihatnya.

“Beraninya kalian menghalangi jalan Pangeran Pendamping! Minggir!” ucap Jong, kemudian menyingkirkan pedang pengawal dan beranjak pergi.

Jong dikawal oleh dua pengawal. Lalu tiba2, ada sosok yang menyerang dua pengawal itu. Sosok itu dengan mudah melumpuhkan dua pengawal itu. Jong ketakutan. Sosok itu lalu mendekat. Ternyata itu Seung Yoo! Jong lega melihat sahabatnya itu masih hidup. Jong lalu menceritakan soal pemberontakan yang dilakukan Kim Jong Seo pada Seung Yoo. Seung Yoo menjelaskan kalau itu adalah siasat Pangeran Sooyang. Tak hanya itu, Seung Yoo juga memberitahu ttg ayahnya yg masih hidup. Jong lega.

Sementara itu, Pangeran Sooyang dan antek2nya juga mendengar kabar dari anak buah Myung Hoe ttg Kim Jong Seo yg masih hidup. Tak hanya itu, ia juga berkata kalau Seung Yoo berusaha menyembunyikan Kim Jong Seo. Pangeran Sooyang marah. Ia menyuruh anak buah Myung Hoe memenggal kepala Kim Jong Seo dan Seung Yoo.

Jong mengantarkan Seung Yoo ke kamar Raja. Jong bilang Seung Yoo harus memberitahukan kabar itu pada Raja dan Putri. Namun tiba2, Myun datang dan menghadang langkah mereka. Jong melihat pedang Myun, berusaha melindungi Seung Yoo. Seung Yoo mencabut pedangnya dan menyuruh Jong minggir.
“Temanku sudah menjadi anjing Sooyang.” Ucap Seung Yoo.
“Aku tidak akan pernah menyesali jalan yang kupilih.” Jawab Myun.

Myun mencabut pedangnya. Keduanya mulai berkelahi. Lalu, Jae Beon datang dan membuat Seung Yoo jatuh. Dua pengawal memegangi Jong. Seung Yoo dan Myun saling bertatapan tajam. Seung Yoo lalu berkata tidak akan pernah memaafkan Myun. Jae Beon memukul tengkuk Seung Yoo. Seung Yoo pingsan. Jong benar2 tidak percaya Myun bisa melakukan hal itu. Pengawal lalu membawa Jong pergi.

Pangeran Sooyang, Shin Suk Joo, Kwon Ram, Myung Hoe dan Onyeong berkumpul di satu kamar. Kwon Ram mengeluh, karena Kim Jong Seo yg masih hidup setelah dipukul pakai rantai. Shin Suk Joo bilang kalau Kim Jong Seo mengerahkan pasukan dari Provinsi Hamkyung, rencana mereka akan hancur.

Myun lalu datang memberitahu mereka kalau ia berhasil menangkap Seung Yoo.

Putri senang saat Jong mengatakan ttg Kim Jong Seo dan Seung Yoo yg masih hidup. Putri lantas tanya dimana mereka. Jong berkata tidak tahu. Putri bilang mereka harus menyelamatkan Seung Yoo terlebih dulu. Jika Seung Yoo tidak tahan pemeriksaan, maka mereka tidak akan pernah tahu dimana Kim Jong Seo berada.

Seung Yoo diikat. Myun, Pangeran Sooyang dan Im Woon menemuinya.
“Jika kita tidak bisa menemukan lokasi Kim Jong Seo mala mini, pemberontakan kita gagal. Kau, kembali lah ke rumah dan bersiap lah untuk yang terburuk.” Ucap Pangeran Sooyang pada Im Woon.
Im Woon mengiyakan dan beranjak pergi.
“Ini adalah akhir dari dua orang yang bersahabat. Apa kau sedih melihat kondisi temanmu?” tanya Pangeran Sooyang pada Myun.
“Tidak.” Jawab Myun mantap.

Lady Yoon mondar mandir di kamarnya. Soong menyuruh ibunya tenang. Sang ibu berkata ia tak mungkin bisa tenang karena hidup dan mati keluarga mereka tergantung pada malam itu. Lalu terdengar suara Im Woon diluar. Lady Yoon lega dan segera keluar.

Se Ryung sadar. Ia duduk dan memanggil gurunya. Ia lantas melihat Yeo Ri yang tertidur sambil duduk. Kesempatan itu tak disia2kan Se Ryung. Ia langsung beranjak pergi.

Se Ryung mendengar laporan Im Woon pada ibunya. Im Woon mengatakan ttg Kim Jong Seo yg masih hidup. Lady Yoon cemas, karena pemberontakan akan gagal. Ia lantas menanyakan Seung Yoo. Im Woon bilang Seung Yoo tertangkap saat akan mencoba masuk ke kediaman Putri. Dan Seung Yoo akan segera dieksekusi. Se Ryung kaget. Lady Yoon menyuruh Im Woon melindungi Pangeran Sooyang. Im Woon pun segera pergi.
Setelah sang ibu masuk, Se Ryung pergi ke kandang kuda. Namun Soong memergokinya.

“Kakak, kau mau kemana?” tanya Soong.
“Aku mau ke Kediaman Tuan Putri. Aku mencemaskan keadaan ayah.” jawab Se Ryung.
“Tempat itu berbahaya… banyak tentara dimana2.” Ucap Soong.
“Aku tidak takut. Aku harus pergi.” Jawab Se Ryung.
“Kau ingin menemui Kim Seung Yoo kan?” tanya Soong.
“Harus ada seseorang yang menghentikan ayah.” jawab Se Ryung.

Soong lalu pergi keluar dan membawa semua penjaga pergi, membuat Se Ryung bisa keluar tanpa hambatan. Se Ryung naik ke kudanya, lalu mulai memacu kudanya.

Myun merenungkan pertanyaan Pangeran Sooyang. Lalu Jong datang.
“Apa yang akan kau lakukan pada Seung Yoo?”
“Aku tidak bisa kembali.”
“Apa kau sudah gila? Apa kau bisa hidup normal setelah membunuh semua temanmu? Myun-ah, jika kau masih menganggapku temanmu, bebaskan Seung Yoo.”

Jong dan Jae Beon menemui Seung Yoo. Jae Beon mengajak para pengawalnya pergi. Setelah mereka pergi, Jong melepaskan ikatan Seung Yoo. Seung Yoo tanya apa rencana Jong. Jong bilang Myun membebaskan Seung Yoo karena tak ingin melihat Seung Yoo mati. Jong lalu menyuruh Seung Yoo pergi. Seung Yoo mencemaskan Jong. Jong bilang mereka tidak akan melakukan apa2 pada Pangeran Pendamping. Jong juga bilang Kim Jong Seo adalah harapan terakhir mereka. Jong lalu membantu Seung Yoo berdiri.

Im Woon menghadap Sooyang. Sooyang tanya kenapa Im Woon kembali. Im Woon bilang Lady Yoon memerintahnya untuk tinggal di sisi Sooyang. Sooyang mengerti. Im Woon lantas tanya apa benar Seung Yoo melarikan diri. Sooyang tersenyum. Lalu, Myun datang.
Shin Myun menghadap Pangeran Sooyang. Pangeran Sooyang bertanya apakah Seung Yoo sudah dibebaskan. Shin Myun membenarkan. Pangeran Sooyang bertanya lagi apa Seung Yoo mencurigai Shin Myun. Shin Myun berkata yakin Seung Yoo tidak curiga. Pangeran Sooyang berkata Seung Yoo yang begitu mempercayai Shin Myun, akan membawa mereka ke hadapan Kim Jong Seo. Shin Myun tampak resah.
Seung Yoo memacu kudanya. Para pembunuh mengejarnya di belakang.
Se Ryung juga memacu kudanya. Ia akhirnya tiba di kediaman Putri. Penjaga melarang dirinya masuk. Lalu, Myun dan Jae Beon keluar. Se Ryung kaget melihat Myun. Begitu pula Myun.
“Tempat ini berbahaya, jadi pergilah.” Ucap Myun.
“Kenapa kau di sini? Apa kau terlibat dalam urusan ayahku? Sebagai temannya, kau benar2…”


“Pergilah.” Jawab Myun.
“Bagaimana dengannya? Apa dia masih hidup?” tanya Se Ryung dengan berkaca2.


Myun diam saja. Ia tampak cemburu. Se Ryung beranjak masuk ke dalam. Jae Beon datang dan menyuruh Myun pergi.
Jong kembali ke kamarnya. Ia memberitahu istrinya ttg Seung Yoo yg berhasil melarikan diri. Putri terkejut, sekaligus senang. Jong bilang Kim Jong Seo akan mengerahkan pasukan untuk melindungi mereka. Putri lega. Jong lalu memegang tangan Putri untuk menenangkannya. Putri kaget.
Eun Geum datang, memberitahu kondisi Raja. Seluruh tubuh Raja terasa dingin. Putri dan Jong panik, lalu berlari ke kamar Raja.
Anak buah Sooyang melarang Putri menemui Raja. Jong kesal. Ia bilang bagaimana kalau sesuatu terjadi pada Raja. Anak buah Sooyang tetap melarang. Jong lalu tanya kondisi Raja pada Kasim. Kasim bilang tubuh Raja mendingin. Putri kesal dan lari mencari Sooyang.
Se Ryung menemui ayahnya. Sang ayah terkejut melihat Se Ryung.
“Aku mendengar percakapan ibu dan Im Woon. Kudengar dia di sini. Dimana dia?” tanya Se Ryung.

“Pulanglah. Ini bukan tempat untukmu.” Jawab Sooyang.
“Bukanlah kau bilang akan mengajukan lamaran pada Keluarga Kim? Apa kau menggunakan alasan lamaran untuk menghabisi seluruh Keluarga Kim?” tanya Se Ryung.
“Yang terjadi biarlah terjadi.” Jawab Sooyang.
“Saya mohon selamatkan dia.” ucap Se Ryung.
“Apa kau baru akan menyerah setelah melihat kepala Kim Seung Yoo terpisah dari badannya?” tanya Sooyang marah.
“Apa kau memang sekejam ini?” tanya Se Ryung sambil menangis.
Putri menemui Sooyang. Ia menyuruh Sooyang menarik semua pengawal karena Yang Mulia sakit. Namun Sooyang menyuruh Putri kembali ke kamar. Putri berkata Yang Mulia membutuhkan dirinya. Ia juga bilang apa Sooyang ingin melihat sesuatu yang buruk terjadi pada Raja.
Sooyang marah, “Jaga bicaramu Putri!”
Sooyang lalu menyuruh Im Woon mengawal Putri kembali ke kamar. Namun Se Ryung berkata akan membawa Putri menemui Raja. Sooyang marah. Se Ryung tanya apa alasan ayahnya memisahkan Putri dari Raja? Se Ryung juga berkata jika tidak mau sesuatu yang buruk terjadi pada Raja, izinkan Tuan Putri masuk.




Se Ryung mengajak Putri menemui Raja. Im Woon menghalangi jalan Putri. Pangeran Sooyang terlihat kesal, namun ia tak bisa melarang Se Ryung. Im Woon pun membuka jalan untuk Putri dan Se Ryung atas perintah Pangeran Sooyang. Setelah cuma berdua, Putri berbalik dan menatap tajam Se Ryung.
“Benarkan kataku? Saat aku bilang ayahmu mengincar takhta kerajaan, saat aku bilang ayahmu mencoba mencelakaiku dan Paduka Raja, kau tidak percaya dan merasa sakit hati saat itu. Sekarang, setelah melihatnya langsung, apa kau percaya? Menggunakan pernikahanmu sbg alasan untuk membunuh seluruh keluarga Perdana Menteri.”
“Bagaimana orang itu?” tanya Se Ryung.

“Kau menanyakan Kim Seung Yoo sekarang? Menyebut namanya, bahkan setelah apa yang dilakukan oleh ayahmu, kau benar2 tidak punya malu. Itu benar. Kim Seung Yoo sudah mati. Orang yang membunuh Perdana Menteri dan Kim Seung Yoo…. adalah kau!” jawab Putri Kyung Hee berapi2.
Se Ryung syok.
Seung Yoo terus memacu kudanya, tanpa sadar para pembunuh itu mengikutinya.
Kim Jong Seo, Lady Ryu dan Ah Kang sedang bersembunyi. Lady Ryu membersihkan luka2 Kim Jong Seo. Sedangkan Ah Kang tidur. Kim Jong Seo menyuruh Lady Ryu membawa Ah Kang pergi ke tempat yg lebih aman. Lady Ryu bilang tidak bisa meninggalkan Kim Jong Seo sendiri. Kim Jong Seo berkata ttg kemungkinan pasukan pemberontak yg akan mendatangi tempat persembunyian mereka. Kim Jong Seo menyuruh Lady Ryu dan Ah Kang pergi, karena tak mau kehilangan mereka. Lady Ryu menangis.
Se Ryung berjalan gontai. Ia teringat kata2 Putri Kyung Hee tadi. Im Woon melihat Se Ryung. Ia dekati Se Ryung dan memberitahu tandu sudah siap. Sudah waktunya Se Ryung pulang. Dengan wajah terluka, ia tanya apa sesuatu yang buruk sudah terjadi pada Seung Yoo. Im Woon diam saja. Se Ryung berbalik dan menatap Im Woon berkaca2. Ia tanya apa Seung Yoo sudah mati. Im Woon diam saja dan menundukkan wajahnya. Se Ryung menangis. Hatinya benar2 luka.
Seung Yoo tiba di rumahnya. Sang ayah langsung minta dianterin ke Kementerian Militer. Namun tiba2, pasukan pembunuh itu merangsek masuk dan menghabisi semua pelayan dan pengawal. Seung Yoo mengambil pedangnya dan maju melawan para pembunuh itu. Tapi karena jumlah para pembunuh itu terlalu banyak, Seung Yoo kalah.
Kim Jong Seo mendekati Seung Yoo yg jatuh tersungkur ke tanah. Salah satu dari pembunuh itu mengarahkan pedangnya pada Kim Jong Seo. Kim Jong Seo teriak, tidak akan pernah memaafkan Sooyang, sampai mati. Pembunuh itu lalu menebas tubuh Kim Jong Seo. Kim Jong Seo jatuh ke tanah.

Seung Yoo berusaha meraih tangan sang ayah. Sang ayah pun begitu. Tapi belum sempat mereka berpegangan tangan, Kim Jong Seo menghembuskan napas terakhirnya. Seung Yoo teriak, AYAH!! Pembunuh itu kembali melukai Seung Yoo. Seung Yoo pun menutup matanya.
Para pembunuh itu ingin memenggal kepala Kim Jong Seo dan Seung Yoo. Myun datang dan membuat mereka berhenti. Myun menyuruh mereka kembali ke Kediaman Putri dan berkata akan mengurus mayat Keluarga Kim. Para pembunuh itu tak mau. Mereka tetap ingin memenggal kepala Kim Jong Seo dan Seung Yoo, lalu mempersembahkannya pada Sooyang. Anak buah Myun datang dan langsung mengacungkan senjata pada pembunuh. Pembunuh mengalah. Mereka memberikan Seung Yoo pada Myun dengan syarat mereka yg akan memenggal kepala Kim Jong Seo. Myun setuju.
Myun duduk di tengah2 mayat yg bergelimpangan. Pandangannya kosong. Jae Beon datang dan berkata sudah waktunya mereka pergi. Myun berkata ingin memindahkan Seung Yoo ke tempat yang sepi dan menguburkannya.

Myun menggotong tubuh Seung Yoo masuk ke hutan. Sambil jalan, Myun teringat persahabatannya dengan Seung Yoo. Ia ingat saat Seung Yoo bilang tidak usah mencampuri dunia ayah mereka yg rumit. Ia juga ingat nasihat Profesor Kepala yg meminta mereka menjaga persahabatan.

Myun membaringkan tubuh Seung Yoo di tengah hutan. Saat sedang menggali tanah untuk kuburan Seung Yoo, Seung Yoo bergerak. Myun kaget Seung Yoo belum mati. Myun lalu mencabut pedangnya dan bersiap menikam Seung Yoo. Tapi tiba2, ia berhenti. Entah apa yang membuatnya tidak jadi membunuh Seung Yoo. Myun lalu beranjak pergi.
Para pembunuh mempersembahkan kepala Kim Jong Seo pada Sooyang, Onyeong, Kwon Ram, Shin Suk Joo. Mereka tertawa puas.
Napas Seung Yoo tersengal2. Lalu terdengar suara Kim Jong Seo yg menyuruh Seung Yoo bangun. Seung Yoo berusaha bangun. Ia lalu teringat saat dirinya dituding memiliki affair dengan Putri. Ia ditangkap dan disaksikan ayahnya. Ia ingat saat sang ayah memintanya untuk melawan Sooyang. Dan ia ingat saat dirinya melawan anak buah Sooyang dan menyaksikan sang ayah mati di depannya.
Seung Yoo berdiri dan teriak. Ia lalu berjalan pergi.
Sooyang, Kwon Ram, Shin Suk Joo dan Onyeong menghadap Raja, Putri dan Jong.
“Kami memiliki kepala Kim Jong Seo. Semua pengkhianat sudah dibunuh.” Ucap Sooyang.
“Apa kau benar2 membunuh Perdana Menteri?” tanya Jong.
“Bukan itu saja. Perdana Menteri Kim Jong Seo, Menteri Pertahanan Jo Geuk Gwan, Menteri Personel Min Shin dan semua pengkhianat sudah dipenggal.” Jawab Kwon Ram.
Keluarga Raja kaget.
Paginya, Seung Yoo berjalan dengan terseok2 di pasar. Orang2 yg melihat penampilannya ketakutan.
Yeo Ri melihat Se Ryung di kamar. Se Ryung berbaring dan tak bergerak sedikit pun. Se Ryung menangis. Ia teringat kata2 Putri kalau Kim Jong Seo dan Seung Yoo sudah mati.
Seung Yoo mendengar pembicaraan org2 di pasar.
“Apa benar kepala Kim Jong Seo dipajang? Bagaimana ini bisa terjadi. Perdana Menteri Kim yang setiap pada Raja….”
“Ssssh.. jaga bicaramu. Sekarang eranya Pangeran Sooyang.”

Seung Yoo jalan ke tengah2 pasar, tempat dimana org berkumpul menyaksikan kepala2 digantung di beberapa tiang. Seung Yoo memberanikan diri melihatnya. Ia pun jatuh terduduk melihat kepala ayahnya digantung.
“Ayah…” ucap Seung Yoo pedih.
Seung Yoo lalu mendengar omongan org2 kalau Sooyang akan lewat jalan itu. Ia pun bergegas pergi dari sana.

Lady Yoon dan Yeo Ri di kamar Se Ryung. Lady Yoon menyuruh Se Ryung keluar untuk menyambut ayahnya yg akan tiba. Se Ryung diam saja. Lady Yoon lalu menyuruh Yeo Ri membawa Se Ryung keluar.
Yeo Ri membangunkan Se Ryung dan memapah Se Ryung keluar.

Orang2 berkumpul untuk melihat Pangeran Sooyang. Seung Yoo berusaha mendekati Kediaman Pangeran Sooyang. Seorang pengawal menyuruh Seung Yoo pergi. Tapi Seung Yoo tidak mau. Pangeran Sooyang pun datang. Terlihat iring2an Pangeran Sooyang. Seung Yoo melihatnya, lalu membekap pengawal tadi.
Bersamaan dengan itu, Yeo Ri membawa Se Ryung keluar.
Seung Yoo berhasil melumpuhkan pengawal itu dan merebut pedangnya.
Sooyang turun dari tandu disambut dengan senyum lebar keluarganya. Seung Yoo mau mencabut pedangnya. Namun tidak jadi karena ia seperti mengenali seseorang yg ada di kerumunan keluarga Sooyang. Saat anak2 Pangeran Sooyang memberi hormat, saat itulah Seung Yoo melihat Se Ryung. Wajah Se Ryung pucat. Seung Yoo kaget.
BERSAMBUNG……………