Seung Yoo syok melihat apa yang terjadi pada keluarganya. Lady Ryu dan Ah Kang menangisi Kim Jong Seo dan Seung Kyu. Tiba2, tangan Kim Jong Seo bergerak. Lady Ryu yang melihat itu, langsung memberitahukannya pada Seung Yoo. Seung Yoo pun mendekati ayahnya.
“Ayah, ini anakmu Seung
Yoo. Apa kau bisa mendengarku?” tanya Seung Yoo.
“Kakek.” Panggil Ah Kang.
“Ayah, kau harus dibawa ke
tempat yang aman.” Ucap Seung Yoo.
“Sebaiknya kita bawa ayah
ke rumah keluargaku.” Jawab Lady Ryu.
Seung Yoo setuju dan teriak
minta disiapkan tandu. Anak buah Myung Hoe masuk. Mereka kaget karena Kim Jong
Seo masih hidup. Mereka pun kembali melakukan penyerangan. Seung Yoo maju. Ia
mengambil pedangnya di tanah, lalu menjatuhkan anak buah pembunuh itu.
Seung Yoo lalu menghadapi
anak buah Myung Hoe. Seung Yoo berhasil menjatuhkan anak buah Myung Hoe. Anak
buah Myung Hoe tidak menyerah. Ia mengambil pasir kemudian melemparkanya ke
mata Seung Yoo dan lari. Seung Yoo tidak mengejar si pembunuh itu. Ia mau
membawa keluarganya ke tempat yang aman.
“Ada apa dengan kakakmu?”
tanya Kim Jong Seo.
“Mereka akan segera
kembali. Ayah harus pergi dari sini. Aku akan mengawal ayah.” jawab Seung Yoo.
“Jangan. Pergi lah ke
Kediaman Putri Kyung Hee. Katakan pada mereka bahwa aku masih hidup. Kim Jong
Seo belum mati. Katakan pada mereka jangan menyerah pada Sooyang. Yang Mulia
harus kuat. Kau harus mengatakan ini pada Yang Mulia. Kau mengerti.” Ucap Kim
Jong Seo.
“Aku tidak bisa
meninggalkan ayah, kakak ipar dan Ah Kang di sini.” Jawab Seung Yoo.
“Adik Ipar, aku akan
menjaga ayahmu. Aku tidak mau kakakmu mati sia2. Pergilah cepat.” Ucap Lady
Ryu.
“Kau harus menjalankan
tugas ini dengan mempertaruhkan hidupmu.” Jawab Kim Jong Seo, kemudian memegang
wajah Seung Yoo, “… hidup… kita harus tetap hidup.”
Ah Kang menangis. Seung Yoo
memegang wajah Ah Kang, lalu meminta Lady Ryu menjaga ayahnya baik2. Lady Ryu
mengangguk. Seung Yoo pun pergi.
Jae Beon memberikan laporan
pada Myun kalau harimau besar (julukan untuk Kim Jong Seo) sudah jatuh. Myun
mengerti, lalu memberi perintah untuk menyerang pasukan pengawal Raja. Pasukan
Pengawal Raja heran melihat Pasukan Myun ada di dalam kediaman Putri. Pasukan
Myun tidak menjawab dan langsung menyerang Pasukan Pengawal Raja.
Putri Kyung Hee terbangun
karena mendengar suara ribut diluar. Ia lalu segera pergi ke kamar adiknya
tanpa berganti baju.
“Aku mendengar suara yang
menakutkan.” Ucap Raja.
“Pasukan Pengawal Kerajaan
dan Pasukan Hanseong menjaga tempat ini. Tidak akan terjadi apa2. Jangan
khawatir Yang Mulia.” Jawab Putri.
Mereka lalu dikejutkan
dengan kedatangan Jong. Jong lega karena Raja dan Putri baik2 saja. Jong lalu
berkata cemas karena Putri tidak ada di kamarnya. Ia lalu meminta Raja tidak
pergi kemana pun dan berkata akan melihat keluar. Raja pun meminta Jong hati2.
Jong mengerti dan pergi keluar.
Kepala Pengawal Istana
heran kenapa Myun menyerang anak buahnya. Dengan sorot mata yang tajam, Myun
menyuruh pasukannya membunuh Pasukan Pengawal Kerajaan. Dalam sekejap, Myun dan
anak buahnya berhasil menjatuhkan Pasukan Pengawal Kerajaan.
Jong tiba diluar dan kaget
melihat Myun. “Myun-ah. Bagaimana bisa… kau….”
Myun pun memerintah anak
buahnya membawa Jong ke dalam. Berikutnya, rombongan Pangeran Sooyang datang.
Pangeran Sooyang tanya apa Myun bersahabat dengan Pangeran Pendamping. Myun
diam saja. Myung Hoe memuji kerja keras Myun, kemudian menyuruh Pangeran
Sooyang menemui Raja. Pangeran Sooyang pun pergi menemui Raja.
Jong diantar kembali ke
kamar Raja. Raja dan Putri sudah berganti baju. Jong yg masih syok berdiri
mematung. Raja dan Putri tanya apa yang terjadi. Jong diam saja. Putri lalu memanggil
Kepala Pengawal Istana. Dengan keadaan yg masih syok, Jong memberitahu Kepala
Pengawal Istana sudah meninggal.
Raja dan Putri kaget. Putri tanya, siapa yang
membunuh?
Lalu, terdengar suara
Kasim, memberitahukan kedatangan Pangeran Sooyang. Raja, Putri Kyung Hee dan
Jong ketakutan. Putri Kyung Hee lalu melarang Pangeran Sooyang masuk karena ini
sudah tengah malam dan menyuruh Pangeran Sooyang kembali esok hari. Kasim
menyuruh Pangeran Sooyang kembali esok hari. Pangeran Sooyang lalu memberikan kode pada
Myun. Myun mencabut pedangnya dan membunuh Kasim. Darah Kasim membasahi pintu.
Raja, Putri Kyung Hee dan Jong kaget. Jong langsung melindungi Raja dan Putri.
Pangeran Sooyang masuk.
Jong tertegun melihat darah di ujung pedang Myun. Myun memandang Jong dingin.
Putri Kyung Hee marah
karena Pangeran Sooyang membawa pria bersenjata ke hadapan Raja.
“Pamanmu ini baru saja
menghukum Pengkhianat Kim Jong Seo.” Jawab Pangeran Sooyang.
“Pengkhianat…. Kim Jong Seo?
Hukuman apa yang kau maksud? Apa kau membunuh Perdana Menteri Kim?” tanya
Putri.
“Menghukum pengkhianat itu
bisa dibenarkan secara hukum.” Jawab Pangeran Sooyang.
“Kau ingin aku
mempercayainya?” tanya Putri.
Pangeran Sooyang lalu
memberikan daftar nama2 yang menjadi bagian dalam rencana pengkhianatan. Putri
kaget membacanya. Putri tanya apa Pangeran Sooyang akan membunuh semua org yg
menentang Pangeran Sooyang. Pangeran Sooyang berkata jika Putri memihak pada
pengkhianat, ia akan membunuh Putri. Putri tanya apa Pangeran Sooyang akan
memenggal kepalanya. Pangeran Sooyang lalu berkata akan membunuh siapa saja
yang menentangnya.
Jong marah, “Pangeran
Sooyang!”
Pangeran Sooyang lalu
menyuruh anak buahnya membawa Putri dan Pangeran Pendamping kembali ke kamar.
Raja ketakutan. Putri marah. Jong meyakinkan Raja kalau mereka tidak akan
melakukan apapun pada Raja. Jong dan Putri dibawa pergi. Saat melewati Myun,
Jong menanyakan apa Myun juga membunuh Seung Yoo. Myun diam saja. Jong syok.
Jong dan Putri dibawa
kembali ke kamar. Putri terduduk lemas. Jong berdiri mematung. Ia tak menyangka
dengan perubahan sikap Myun.
Yeo Ri mendekat ke gudang.
Lalu tiba2, Lee Soong menahannya.
“Dimana kakakku?” tanya Lee
Soong.
Di dalam gudang, Se Ryung
gelisah. Wajahnya pucat sekali. Yeo Ri datang. Se Ryung langsung memegang
tangan Yeo Ri dan menanyakan Seung Yoo. Yeo Ri bilang sudah menyampaikan pesan
Se Ryung tapi ia tak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Se Ryung bilang ia
harus pergi. Ia mau memastikan bahwa Seung Yoo baik2 saja. Berikutnya Se Ryung
pingsan. Yeo Ri panic. Lee Soong kasihan melihat kondisi kakaknya.
Soong membawa kakaknya
kembali ke kamar.
Yeo Ri takut, “Tuan Muda,
bagaimana jika Nyonya tahu….”
Dan Lady Yoon pun datang.
Ia marah, “Siapa yang berani membebaskan Se Ryung….”
Dan ia terdiam melihat
Soong di depan kamar Se Ryung. Soong memberi salam pada ibunya. Lady Yoon
memerintahkan Yeo Ri mengurung Se Ryung lagi di gudang. Soong membela kakaknya.
Lady Yoon takut Se Ryung akan kembali berusaha menyelamatkan Seung Yoo. Soong
berkata tidak ada yg bisa dilakukan Se Ryung dengan kondisi seperti itu.
Seung Yoo akhirnya tiba2 di
kediaman Putri. Ia mengendap2 dan melihat Myun di depan gerbang. Lalu Menteri
Jo Geuk Gwan datang. Ia heran kenapa Baginda Raja memanggilnya malam2 begini.
Myun mengaku tidak tahu. Geuk Gwan lalu tanya apa Perdana Menteri ada di dalam.
Myun mengiyakan. Geuk Gwan pun masuk ke dalam.
Seung Yoo awalnya mau
pergi, tapi ia kaget saat melihat Myun menghabisi tukang tandu dan pengawal
Geuk Gwan. Kini Seung Yoo sadar, Myun sudah berpihak pada Pangeran Sooyang.
Di dalam Geuk Gwan dibunuh
anak buah Myung Hoe.
Pangeran Sooyang, Onyeong,
Shin Suk Joo dan Kwon Ram dapat laporan ttg kematian Geuk Gwan. Onyeong berkata
misi mereka sukses. Shin Shuk Joo menjawab kalau semua belum selesai dan mereka
harus membunuh org2 Kim Jong Seo. Pangeran Sooyang tanya apa mereka sudah
berhasil membunuh Seung Yoo. Myung Hoe jawab seharusnya seharusnya itu sudah
selesai dilakukan.
Seung Yoo mengendap2 pergi.
Ia berhasil mengecoh penjaga, lalu melompati tembok dan mendarat diatas
tumpukan mayat. Betapa kagetnya Seung Yoo melihat itu mayat2 siapa.
Berikutnya giliran Min
Shin. Seung Yoo mendengar Myung Hoe memberi perintah untuk membunuh. Ia kaget
melihat Min Shin dihabisi anak buah Myung Hoe.
Mayat Min Shin pun dilempar
ke atas tumpukan mayat2 lainnya. Seung Yoo berada diantara tumpukan mayat itu.
Ia menyamar menjadi mayat untuk mengelabui anak buah Myung Hoe. Seung Yoo
melihat mayat Min Shin. Mata Min Shin terbuka. Seung Yoo pun menutup mata Min
Shin, kemudian bergegas pergi.
Anak Buah Myung Hoe tiba di
kediaman Putri. Ia ingin bertemu Pangeran Sooyang.
“Kenapa kau di sini? Apa kau terlibat
dalam urusan ayahku? Sebagai temannya, kau benar2…”
“Bagaimana dengannya? Apa dia masih
hidup?” tanya Se Ryung dengan berkaca2.
“Aku mendengar percakapan ibu dan Im
Woon. Kudengar dia di sini. Dimana dia?” tanya Se Ryung.
Jong dan Putri Kyung Hee
tampak resah di kamar. Putri Kyung Hee mondar mandir memikirkan adiknya. Dan
Jong teringat saat Myun membunuh Kasim. Jong tidak menyangka Myun mampu berbuat
hal itu. Putri lalu bilang kalau ia harus ada di sisi Raja. Jong menghalangi
jalan Putri. Kata Jong terlalu berbahaya bagi Putri. Jong pun bilang dia yang
akan pergi.
Jong membuka pintu. Pengawal menghalanginya. Putri tertegun
melihatnya.
“Beraninya kalian
menghalangi jalan Pangeran Pendamping! Minggir!” ucap Jong, kemudian
menyingkirkan pedang pengawal dan beranjak pergi.
Jong dikawal oleh dua
pengawal. Lalu tiba2, ada sosok yang menyerang dua pengawal itu. Sosok itu
dengan mudah melumpuhkan dua pengawal itu. Jong ketakutan. Sosok itu lalu
mendekat. Ternyata itu Seung Yoo! Jong lega melihat sahabatnya itu masih hidup.
Jong lalu menceritakan soal pemberontakan yang dilakukan Kim Jong Seo pada
Seung Yoo. Seung Yoo menjelaskan kalau itu adalah siasat Pangeran Sooyang. Tak
hanya itu, Seung Yoo juga memberitahu ttg ayahnya yg masih hidup. Jong lega.
Sementara itu, Pangeran
Sooyang dan antek2nya juga mendengar kabar dari anak buah Myung Hoe ttg Kim
Jong Seo yg masih hidup. Tak hanya itu, ia juga berkata kalau Seung Yoo
berusaha menyembunyikan Kim Jong Seo. Pangeran Sooyang marah. Ia menyuruh anak
buah Myung Hoe memenggal kepala Kim Jong Seo dan Seung Yoo.
Jong mengantarkan Seung Yoo
ke kamar Raja. Jong bilang Seung Yoo harus memberitahukan kabar itu pada Raja
dan Putri. Namun tiba2, Myun datang dan menghadang langkah mereka. Jong melihat
pedang Myun, berusaha melindungi Seung Yoo. Seung Yoo mencabut pedangnya dan
menyuruh Jong minggir.
“Temanku sudah menjadi
anjing Sooyang.” Ucap Seung Yoo.
“Aku tidak akan pernah
menyesali jalan yang kupilih.” Jawab Myun.
Myun mencabut pedangnya.
Keduanya mulai berkelahi. Lalu, Jae Beon datang dan membuat Seung Yoo jatuh.
Dua pengawal memegangi Jong. Seung Yoo dan Myun saling bertatapan tajam. Seung
Yoo lalu berkata tidak akan pernah memaafkan Myun. Jae Beon memukul tengkuk
Seung Yoo. Seung Yoo pingsan. Jong benar2 tidak percaya Myun bisa melakukan hal
itu. Pengawal lalu membawa Jong pergi.
Pangeran Sooyang, Shin Suk
Joo, Kwon Ram, Myung Hoe dan Onyeong berkumpul di satu kamar. Kwon Ram
mengeluh, karena Kim Jong Seo yg masih hidup setelah dipukul pakai rantai. Shin
Suk Joo bilang kalau Kim Jong Seo mengerahkan pasukan dari Provinsi Hamkyung, rencana
mereka akan hancur.
Myun lalu datang
memberitahu mereka kalau ia berhasil menangkap Seung Yoo.
Putri senang saat Jong
mengatakan ttg Kim Jong Seo dan Seung Yoo yg masih hidup. Putri lantas tanya
dimana mereka. Jong berkata tidak tahu. Putri bilang mereka harus menyelamatkan
Seung Yoo terlebih dulu. Jika Seung Yoo tidak tahan pemeriksaan, maka mereka
tidak akan pernah tahu dimana Kim Jong Seo berada.
Seung Yoo diikat. Myun,
Pangeran Sooyang dan Im Woon menemuinya.
“Jika kita tidak bisa
menemukan lokasi Kim Jong Seo mala mini, pemberontakan kita gagal. Kau, kembali
lah ke rumah dan bersiap lah untuk yang terburuk.” Ucap Pangeran Sooyang pada
Im Woon.
Im Woon mengiyakan dan
beranjak pergi.
“Ini adalah akhir dari dua
orang yang bersahabat. Apa kau sedih melihat kondisi temanmu?” tanya Pangeran
Sooyang pada Myun.
“Tidak.” Jawab Myun mantap.
Lady Yoon mondar mandir di
kamarnya. Soong menyuruh ibunya tenang. Sang ibu berkata ia tak mungkin bisa
tenang karena hidup dan mati keluarga mereka tergantung pada malam itu. Lalu
terdengar suara Im Woon diluar. Lady Yoon lega dan segera keluar.
Se Ryung sadar. Ia duduk
dan memanggil gurunya. Ia lantas melihat Yeo Ri yang tertidur sambil duduk.
Kesempatan itu tak disia2kan Se Ryung. Ia langsung beranjak pergi.
Se Ryung mendengar laporan
Im Woon pada ibunya. Im Woon mengatakan ttg Kim Jong Seo yg masih hidup. Lady
Yoon cemas, karena pemberontakan akan gagal. Ia lantas menanyakan Seung Yoo. Im
Woon bilang Seung Yoo tertangkap saat akan mencoba masuk ke kediaman Putri. Dan
Seung Yoo akan segera dieksekusi. Se Ryung kaget. Lady Yoon menyuruh Im Woon melindungi
Pangeran Sooyang. Im Woon pun segera pergi.
Setelah sang ibu masuk, Se
Ryung pergi ke kandang kuda. Namun Soong memergokinya.
“Kakak, kau mau kemana?”
tanya Soong.
“Aku mau ke Kediaman Tuan
Putri. Aku mencemaskan keadaan ayah.” jawab Se Ryung.
“Tempat itu berbahaya…
banyak tentara dimana2.” Ucap Soong.
“Aku tidak takut. Aku harus
pergi.” Jawab Se Ryung.
“Kau ingin menemui Kim
Seung Yoo kan?” tanya Soong.
“Harus ada seseorang yang
menghentikan ayah.” jawab Se Ryung.
Soong lalu pergi keluar dan
membawa semua penjaga pergi, membuat Se Ryung bisa keluar tanpa hambatan. Se
Ryung naik ke kudanya, lalu mulai memacu kudanya.
Myun merenungkan pertanyaan
Pangeran Sooyang. Lalu Jong datang.
“Apa yang akan kau lakukan
pada Seung Yoo?”
“Aku tidak bisa kembali.”
“Apa kau sudah gila? Apa kau
bisa hidup normal setelah membunuh semua temanmu? Myun-ah, jika kau masih
menganggapku temanmu, bebaskan Seung Yoo.”
Jong dan Jae Beon menemui
Seung Yoo. Jae Beon mengajak para pengawalnya pergi. Setelah mereka pergi, Jong
melepaskan ikatan Seung Yoo. Seung Yoo tanya apa rencana Jong. Jong bilang Myun
membebaskan Seung Yoo karena tak ingin melihat Seung Yoo mati. Jong lalu
menyuruh Seung Yoo pergi. Seung Yoo mencemaskan Jong. Jong bilang mereka tidak
akan melakukan apa2 pada Pangeran Pendamping. Jong juga bilang Kim Jong Seo
adalah harapan terakhir mereka. Jong lalu membantu Seung Yoo berdiri.
Im Woon menghadap Sooyang.
Sooyang tanya kenapa Im Woon kembali. Im Woon bilang Lady Yoon memerintahnya
untuk tinggal di sisi Sooyang. Sooyang mengerti. Im Woon lantas tanya apa benar
Seung Yoo melarikan diri. Sooyang tersenyum. Lalu, Myun datang.
Shin
Myun menghadap Pangeran Sooyang. Pangeran Sooyang bertanya apakah Seung Yoo
sudah dibebaskan. Shin Myun membenarkan. Pangeran Sooyang bertanya lagi apa
Seung Yoo mencurigai Shin Myun. Shin Myun berkata yakin Seung Yoo tidak curiga.
Pangeran Sooyang berkata Seung Yoo yang begitu mempercayai Shin Myun, akan
membawa mereka ke hadapan Kim Jong Seo. Shin Myun tampak resah.
Seung Yoo memacu kudanya. Para pembunuh
mengejarnya di belakang.
Se Ryung juga memacu kudanya. Ia akhirnya tiba di kediaman
Putri. Penjaga melarang dirinya masuk. Lalu, Myun dan Jae Beon keluar. Se Ryung
kaget melihat Myun. Begitu pula Myun.
“Tempat ini berbahaya, jadi pergilah.” Ucap
Myun.
“Pergilah.” Jawab Myun.
Myun diam saja. Ia tampak cemburu. Se
Ryung beranjak masuk ke dalam. Jae Beon datang dan menyuruh Myun pergi.
Jong kembali ke kamarnya. Ia
memberitahu istrinya ttg Seung Yoo yg berhasil melarikan diri. Putri terkejut,
sekaligus senang. Jong bilang Kim Jong Seo akan mengerahkan pasukan untuk
melindungi mereka. Putri lega. Jong lalu memegang tangan Putri untuk
menenangkannya. Putri kaget.
Eun Geum datang, memberitahu kondisi
Raja. Seluruh tubuh Raja terasa dingin. Putri dan Jong panik, lalu berlari ke
kamar Raja.
Anak buah Sooyang melarang Putri
menemui Raja. Jong kesal. Ia bilang bagaimana kalau sesuatu terjadi pada Raja.
Anak buah Sooyang tetap melarang. Jong lalu tanya kondisi Raja pada Kasim.
Kasim bilang tubuh Raja mendingin. Putri kesal dan lari mencari Sooyang.
Se Ryung menemui ayahnya. Sang ayah
terkejut melihat Se Ryung.
“Pulanglah. Ini bukan tempat untukmu.” Jawab
Sooyang.
“Bukanlah kau bilang akan mengajukan
lamaran pada Keluarga Kim? Apa kau menggunakan alasan lamaran untuk menghabisi
seluruh Keluarga Kim?” tanya Se Ryung.
“Yang terjadi biarlah terjadi.” Jawab Sooyang.
“Saya mohon selamatkan dia.” ucap Se
Ryung.
“Apa kau baru akan menyerah setelah
melihat kepala Kim Seung Yoo terpisah dari badannya?” tanya Sooyang marah.
“Apa kau memang sekejam ini?” tanya Se
Ryung sambil menangis.
Putri menemui Sooyang. Ia menyuruh
Sooyang menarik semua pengawal karena Yang Mulia sakit. Namun Sooyang menyuruh
Putri kembali ke kamar. Putri berkata Yang Mulia membutuhkan dirinya. Ia juga
bilang apa Sooyang ingin melihat sesuatu yang buruk terjadi pada Raja.
Sooyang marah, “Jaga bicaramu Putri!”
Sooyang lalu menyuruh Im Woon mengawal
Putri kembali ke kamar. Namun Se Ryung berkata akan membawa Putri menemui Raja.
Sooyang marah. Se Ryung tanya apa alasan ayahnya memisahkan Putri dari Raja? Se
Ryung juga berkata jika tidak mau sesuatu yang buruk terjadi pada Raja, izinkan
Tuan Putri masuk.
Se Ryung mengajak
Putri menemui Raja. Im Woon menghalangi jalan Putri. Pangeran Sooyang terlihat
kesal, namun ia tak bisa melarang Se Ryung. Im Woon pun membuka jalan untuk
Putri dan Se Ryung atas perintah Pangeran Sooyang. Setelah cuma berdua, Putri berbalik
dan menatap tajam Se Ryung.
“Benarkan kataku?
Saat aku bilang ayahmu mengincar takhta kerajaan, saat aku bilang ayahmu
mencoba mencelakaiku dan Paduka Raja, kau tidak percaya dan merasa sakit hati
saat itu. Sekarang, setelah melihatnya langsung, apa kau percaya? Menggunakan
pernikahanmu sbg alasan untuk membunuh seluruh keluarga Perdana Menteri.”
“Bagaimana orang
itu?” tanya Se Ryung.
“Kau menanyakan Kim
Seung Yoo sekarang? Menyebut namanya, bahkan setelah apa yang dilakukan oleh
ayahmu, kau benar2 tidak punya malu. Itu benar. Kim Seung Yoo sudah mati. Orang
yang membunuh Perdana Menteri dan Kim Seung Yoo…. adalah kau!” jawab Putri
Kyung Hee berapi2.
Se Ryung syok.
Seung Yoo terus
memacu kudanya, tanpa sadar para pembunuh itu mengikutinya.
Kim Jong Seo, Lady
Ryu dan Ah Kang sedang bersembunyi. Lady Ryu membersihkan luka2 Kim Jong Seo.
Sedangkan Ah Kang tidur. Kim Jong Seo menyuruh Lady Ryu membawa Ah Kang pergi
ke tempat yg lebih aman. Lady Ryu bilang tidak bisa meninggalkan Kim Jong Seo
sendiri. Kim Jong Seo berkata ttg kemungkinan pasukan pemberontak yg akan
mendatangi tempat persembunyian mereka. Kim Jong Seo menyuruh Lady Ryu dan Ah
Kang pergi, karena tak mau kehilangan mereka. Lady Ryu menangis.
Se Ryung berjalan
gontai. Ia teringat kata2 Putri Kyung Hee tadi. Im Woon melihat Se Ryung. Ia
dekati Se Ryung dan memberitahu tandu sudah siap. Sudah waktunya Se Ryung
pulang. Dengan wajah terluka, ia tanya apa sesuatu yang buruk sudah terjadi
pada Seung Yoo. Im Woon diam saja. Se Ryung berbalik dan menatap Im Woon
berkaca2. Ia tanya apa Seung Yoo sudah mati. Im Woon diam saja dan menundukkan
wajahnya. Se Ryung menangis. Hatinya benar2 luka.
Seung Yoo tiba di
rumahnya. Sang ayah langsung minta dianterin ke Kementerian Militer. Namun
tiba2, pasukan pembunuh itu merangsek masuk dan menghabisi semua pelayan dan
pengawal. Seung Yoo mengambil pedangnya dan maju melawan para pembunuh itu.
Tapi karena jumlah para pembunuh itu terlalu banyak, Seung Yoo kalah.
Kim Jong Seo
mendekati Seung Yoo yg jatuh tersungkur ke tanah. Salah satu dari pembunuh itu
mengarahkan pedangnya pada Kim Jong Seo. Kim Jong Seo teriak, tidak akan pernah
memaafkan Sooyang, sampai mati. Pembunuh itu lalu menebas tubuh Kim Jong Seo.
Kim Jong Seo jatuh ke tanah.
Seung Yoo berusaha meraih
tangan sang ayah. Sang ayah pun begitu. Tapi belum sempat mereka berpegangan
tangan, Kim Jong Seo menghembuskan napas terakhirnya. Seung Yoo teriak, AYAH!!
Pembunuh itu kembali melukai Seung Yoo. Seung Yoo pun menutup matanya.
Para pembunuh itu
ingin memenggal kepala Kim Jong Seo dan Seung Yoo. Myun datang dan membuat
mereka berhenti. Myun menyuruh mereka kembali ke Kediaman Putri dan berkata
akan mengurus mayat Keluarga Kim. Para pembunuh itu tak mau. Mereka tetap ingin
memenggal kepala Kim Jong Seo dan Seung Yoo, lalu mempersembahkannya pada
Sooyang. Anak buah Myun datang dan langsung mengacungkan senjata pada pembunuh.
Pembunuh mengalah. Mereka memberikan Seung Yoo pada Myun dengan syarat mereka
yg akan memenggal kepala Kim Jong Seo. Myun setuju.
Myun duduk di
tengah2 mayat yg bergelimpangan. Pandangannya kosong. Jae Beon datang dan
berkata sudah waktunya mereka pergi. Myun berkata ingin memindahkan Seung Yoo
ke tempat yang sepi dan menguburkannya.
Myun menggotong
tubuh Seung Yoo masuk ke hutan. Sambil jalan, Myun teringat persahabatannya
dengan Seung Yoo. Ia ingat saat Seung Yoo bilang tidak usah mencampuri dunia
ayah mereka yg rumit. Ia juga ingat nasihat Profesor Kepala yg meminta mereka
menjaga persahabatan.
Myun membaringkan
tubuh Seung Yoo di tengah hutan. Saat sedang menggali tanah untuk kuburan Seung
Yoo, Seung Yoo bergerak. Myun kaget Seung Yoo belum mati. Myun lalu mencabut
pedangnya dan bersiap menikam Seung Yoo. Tapi tiba2, ia berhenti. Entah apa
yang membuatnya tidak jadi membunuh Seung Yoo. Myun lalu beranjak pergi.
Para pembunuh
mempersembahkan kepala Kim Jong Seo pada Sooyang, Onyeong, Kwon Ram, Shin Suk
Joo. Mereka tertawa puas.
Napas Seung Yoo
tersengal2. Lalu terdengar suara Kim Jong Seo yg menyuruh Seung Yoo bangun.
Seung Yoo berusaha bangun. Ia lalu teringat saat dirinya dituding memiliki
affair dengan Putri. Ia ditangkap dan disaksikan ayahnya. Ia ingat saat sang
ayah memintanya untuk melawan Sooyang. Dan ia ingat saat dirinya melawan anak
buah Sooyang dan menyaksikan sang ayah mati di depannya.
Seung Yoo berdiri
dan teriak. Ia lalu berjalan pergi.
Sooyang, Kwon Ram,
Shin Suk Joo dan Onyeong menghadap Raja, Putri dan Jong.
“Kami memiliki
kepala Kim Jong Seo. Semua pengkhianat sudah dibunuh.” Ucap Sooyang.
“Apa kau benar2
membunuh Perdana Menteri?” tanya Jong.
“Bukan itu saja.
Perdana Menteri Kim Jong Seo, Menteri Pertahanan Jo Geuk Gwan, Menteri Personel
Min Shin dan semua pengkhianat sudah dipenggal.” Jawab Kwon Ram.
Keluarga Raja kaget.
Paginya, Seung Yoo
berjalan dengan terseok2 di pasar. Orang2 yg melihat penampilannya ketakutan.
Yeo Ri melihat Se
Ryung di kamar. Se Ryung berbaring dan tak bergerak sedikit pun. Se Ryung
menangis. Ia teringat kata2 Putri kalau Kim Jong Seo dan Seung Yoo sudah mati.
Seung Yoo mendengar
pembicaraan org2 di pasar.
“Apa benar kepala
Kim Jong Seo dipajang? Bagaimana ini bisa terjadi. Perdana Menteri Kim yang
setiap pada Raja….”
“Ssssh.. jaga
bicaramu. Sekarang eranya Pangeran Sooyang.”
Seung Yoo jalan ke
tengah2 pasar, tempat dimana org berkumpul menyaksikan kepala2 digantung di
beberapa tiang. Seung Yoo memberanikan diri melihatnya. Ia pun jatuh terduduk
melihat kepala ayahnya digantung.
“Ayah…” ucap Seung
Yoo pedih.
Seung Yoo lalu
mendengar omongan org2 kalau Sooyang akan lewat jalan itu. Ia pun bergegas
pergi dari sana.
Lady Yoon dan Yeo Ri
di kamar Se Ryung. Lady Yoon menyuruh Se Ryung keluar untuk menyambut ayahnya
yg akan tiba. Se Ryung diam saja. Lady Yoon lalu menyuruh Yeo Ri membawa Se
Ryung keluar.
Yeo Ri membangunkan
Se Ryung dan memapah Se Ryung keluar.
Orang2 berkumpul
untuk melihat Pangeran Sooyang. Seung Yoo berusaha mendekati Kediaman Pangeran
Sooyang. Seorang pengawal menyuruh Seung Yoo pergi. Tapi Seung Yoo tidak mau.
Pangeran Sooyang pun datang. Terlihat iring2an Pangeran Sooyang. Seung Yoo
melihatnya, lalu membekap pengawal tadi.
Bersamaan dengan
itu, Yeo Ri membawa Se Ryung keluar.
Seung Yoo berhasil
melumpuhkan pengawal itu dan merebut pedangnya.
Sooyang turun dari
tandu disambut dengan senyum lebar keluarganya. Seung Yoo mau mencabut
pedangnya. Namun tidak jadi karena ia seperti mengenali seseorang yg ada di
kerumunan keluarga Sooyang. Saat anak2 Pangeran Sooyang memberi hormat, saat
itulah Seung Yoo melihat Se Ryung. Wajah Se Ryung pucat. Seung Yoo kaget.
BERSAMBUNG……………
0 Comments:
Post a Comment