• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 71 Part 1

Sebelumnya...


Yoo Kyung menenangkan dirinya di kamar mandi setelah melihat anting yang dipakai Na Yeon. Wajah Yoo Kyung pucat pasi.

Yoo Kyung bertanya-tanya, bagaimana bisa Na Yeon mengenakan anting itu. Yoo Kyung yang tak sadar bahwa itu memang antingnya pun meyakinkan dirinya kalau anting yang dipakai Na Yeon itu hanya mirip dengan antingnya.


Na Yeon menyusul Yoo Kyung ke kamar mandi. Yoo Kyung mengatakan, bahwa anting Na Yeon sangat cantik dan desainnya unik.

Na Yeon membenarkan dan berkata, bahwa Yoo Kyung tidak akan pernah bisa menemukan anting yang sama di dunia ini. Na Yeon lantas menyibak rambutnya, menunjukkan telinganya yang satu lagi.

Yoo Kyung makin terkejut melihat Na Yeon hanya memakai satu anting. Yoo Kyung lantas bertanya, apa memakai satu anting itu adalah tren masa kini. Na Yeon pun berkata, bahwa ia hanya memiliki satu anting. Yoo Kyung makin pucat dan kembali bertanya, apa Na Yeon kehilangan antingnya yang satu lagi.

Na Yeon : Anting ini dulu punya ibuku, tapi dia kehilangan yang satunya. Dia tidak bisa membuangnya begitu saja jadi aku memintanya memberikan anting ini padaku.

Yoo Kyung : Aku ikut sedih mendengarnya. Pasti sangat menyenangkan jika kau memiliki yang satunya juga.


Na Yeon menatap tajam Yoo Kyung.

Na Yeon : Siapa yang tahu? Seseorang mungkin memilikinya.

Yoo Kyung yang sudah pucat pasi itu, akhirnya beranjak pergi tanpa bertanya lagi.


Tak lama setelah Yoo Kyung keluar, Na Yeon keluar. Di depan kamar mandi, dia bertemu Tae Joon yang memang sengaja menunggunya. Na Yeon pun mengucapkan selamat atas promosi Tae Joon. Ia bilang, seharusnya ia mengucapkannya lebih awal. Na Yeon beranjak pergi tapi Tae Joon memujinya cantik, membuat ia menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Tae Joon.

Na Yeon : Kau belum siap mencampakkan Jang Se Jin, kan? Kau tidak punya banyak waktu.

Tae Joon : Aku membutuhkan lebih banyak waktu.

Na Yeon : Kau tidak akan mencampakkan Jang Se Jin. Jika kau melakukannya, kau akan menjadi sampah. Tetaplah nikmati kemewahanmu, menjadi parasit Jang Se Jin dan memakan buah hasilmu menjadi buka. Kita akan bertemu lagi sebagai bibi dan keponakan.

Na Yeon beranjak pergi. Tae Joon tak tahu harus bicara apa.


Kyung Wan dan Yoo Kyung masuk ke kamar mereka. Melihat Yoo Kyung yang lelah, Kyung Wan tanya apa Yoo Kyung mau ia mengisikan bak mandinya. Yoo Kyung mengaku tidak enak badan dan menyuruh Kyung Wan mandi duluan. Kyung Wan mengerti dan langsung menuju kamar mandi.


Setelah Kyung Wan ke kamar mandi, Yoo Kyung membuka lacinya dan melihat antingnya. Tak lama kemudian, Yoo Kyung curiga bahwa 'Do Hee' adalah Na Yeon.


Na Yeon sendiri tengah menatap anting Yoo Kyung yang masih di telinganya di cermin. Ia lalu mencopot antingnya dan menatap antingnya.


Tae Joon minum sendirian di lantai atas. Tak lama, Hwi Kyung datang dan tidak sengaja melihat Tae Joon. Hwi Kyung pun mendekati Tae Joon dan tanya apa Tae Joon tidak mau memberi ucapan selamat padanya.

Tae Joon balik tanya, apa Hwi Kyung mau minum untuk merayakannya.. Hwi Kyung mengangguk. Tae Joon pun menuangkan minum untuk Hwi Kyung.

Hwi Kyung berkata, bahwa Na Yeon akan segera menjadi bibi Tae Joon dan melarang Tae Joon bersikap yang membuat Na Yeon tidak nyaman.

Tae Joon tanya, apa Hwi Kyung mencintai Na Yeon. Hwi Kyung balik tanya, apa tidak kelihatan bahwa ia sangat mencintai Na Yeon.

Tae Joon berkata, ia bisa melihat banyak cinta dalam diri Hwi Kyung. Lalu Tae Joon tanya, apa Na Yeon juga mencintai Hwi Kyung.


Hwi Kyung : Kenapa kau menanyakan itu?

Tae Joon pun mengaku, bahwa ia merasa Na Yeon hanya memanfaatkan Hwi Kyung. Hwi Kyung tanya, untuk apa Na Yeon memanfaatkannya.

Tae Joon : Mungkin kau benar bahwa aku lancang tapi bisakah aku mengatakan sesuatu? Orang yang kau percaya dan kau paling kau pedulikan, bisa jadi orang yang akan menusukmu dari belakang. Aku belajar itu dari pengalamanku. Aku harap kau berhati-hati.

Tae Joon beranjak pergi. Hwi Kyung terdiam.


Besoknya, Yoo Kyung bertamu ke rumah Do Hee. Ia menemui Sung Joo dan menanyakan anting yang dipakai Na Yeon. Yoo Kyung beralasan, antingnya bagus dan memuji selera Na Yeon.

Sung Joo pun mengaku, seleranya yang bagus.

Yoo Kyung : Apa?

Sung Joo : Aku yang memberi anting itu padanya.

Yoo Kyung : Kau memberinya sendiri?

Sung Joo : Ya, aku pikir Do Hee benar-benar menyukai anting itu. Hanya ada satu tapi dia menyukainya dan dia bilang dia akan menghargai anting itu selamanya.

Yoo Kyung pun bingung.


Ponsel Sung Joo berbunyi. Sung Joo bilang ke Yoo Kyung kalau itu telepon dari panti asuhan tempat ia menjadi relawan. Sung Joo pun bangkit untuk menjawab teleponnya. Sebelum Sung Joo pergi,

Yoo Kyung tanya apa kamar di belakangnya adalah kamar mandi. Sung Joo bilang itu kamar Do Hee dan menunjukkan letak kamar mandi. Sung Joo pergi.


Setelah Sung Joo pergi, Yoo Kyung masuk ke kamar Do Hee. Ia memeriksa laci Do Hee dan menemukan dua foto disana. Tepat saat itu, Na Yeon datang. Na Yeon kemudian mendekati Yoo Kyung dan tanya apa yang sedang dilakukan Yoo Kyung di kamarnya. Na Yeon lalu tanya, apa Yoo Kyung salah kamar. Yoo Kyung minta maaf. Na Yeon berkata tidak ada yang perlu dimaafkan dan menyuruh


Yoo Kyung keluar dengan alasan Sung Joo menunggunya. Yoo Kyung langsung keluar. Setelah Yoo Kyung keluar, Na Yeon melihat foto yang hampir dilihat Yoo Kyung. Itu foto Sae Byeol.


Se Jin kembali berkonsultasi dengan dokternya.

Dokter menjelaskan, menurut hasil ultrasonografi terlihat ada tanda-tanda obstruksi tuba fallopi.

"Ada kemungkinan besar infertilitas. Kami akan melakukan suntikan induksi ovulasi, dan ambil dari sana."

Se Jin hampir menangis dan bertanya bagaimana itu bisa menimpanya.

Dokter : Apa kau pernah keguguran di masa lalu?

Se Jin terdiam.


Tae Joon sedang mempresentasikan proposalnya di hadapan dewan direksi dan Kyung Wan sebagai direktur untuk pertama kalinya.

Tae Joon : Seperti yang kau lihat disini, Pusat Drama Gelombang Korea Shanghai menciptakan keuntungan dan melokalisasi budaya kita, dan itulah yang membedakannya.

Dewan direksi memuji Tae Joon. Kyung Wan pun tersenyum bangga pada Tae Joon.


Pak Heo dan Man Jung mengunjungi Baekdo. Pak Heo heran kenapa banyak sekali staf keamanan Baekdo. Man Jung bilang, Baekdo bukan sembarang kantor. Itu kantor direktur, kata Man Jung.

Pak Heo : Aku tahu dan itula kenapa aku mengikutimu.

Tiba di lantas atas, Man Jung bilang Pak Heo hanya bisa ikut dengannya sampai situ. Pak Heo tanya apa maksud Man Jung. Man Jung pun menyuruh Pak Heo pulang dan berkata, Tae Joon benci keramaian.

Man Jung : Kau bilang hanya ingin melihat gedungnya, jadi kenapa kau mengikutiku ke dalam?

Pak Heo : Cutie, aku setidaknya harus berterima kasih padamu. Dia anak kita yang peduli dan membereskan kekacauan yang kita buat.

Man Jung : Beraninya kau panggil dia anak kita! Jika dia memiliki gen mu, dia tidak akan berada disini. Pergi, pulang ke rumah. Jika kau mengikutiku lebih jauh, akan kupotong dawai gitar itu.


Bersamaan dengan itu, Tae Joon keluar dengan Kyung Wan dan beberapa dewan direksi. Melihat Tae Joon, Man Jung langsung berteriak memanggil Tae Joon dan berlari dengan gaya yang super genit.

Melihat sang ibu, Tae Joon sontak kesal.

Man Jung : Direktur Kang Tae Joon. Kau terlihat sangat berbeda disini. Jalanmu terlihat sangat bermartabat seperti Laksamana Yi Sunsin.

Kyung Wan : Kau disini untuk melihat Tae Joon?

Kyung Wan lalu menyuruh Tae Joon pergi bersama Man Jung. Berbeda dengan Yoo Kyung, sikap Kyung Wan sangat ramah.


Tae Joon membawa Man Jung ke ruangannya. Tae Joon duduk di mejanya dengan wajah tertekan. Sementara Man Jung senang melihat papan nama Tae Joon.


Tae Joon lantas menutup laptopnya dengan sedikit kasar dan pindah ke sofa. Lalu ia menyuruh ibunya duduk dan tanya alasan ibunya datang. Man Jung tanya, kenapa para penagih hutang itu tidak mengganggunya lagi. Apa Tae Joon membayarkan utangnya.

Tae Joon hanya menghela nafas mendengarnya. Man Jung pun bilang, uang segitu bagaikan uang receh bagi keluarga Se Jin.

Tae Joon mengancam, tidak akan menganggap Man Jung sebagai ibunya lagi jika masih membuat masalah seperti itu. Man Jung berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Ia bilang, lebih baik ia mati daripada melakukannya lagi.

Tae Joon juga melarang keras sang ibu datang ke kantornya. Ia bilang, jika ibunya terus muncul seperti itu di kantornya, ia akan memutuskan hubungan mereka.

Man Jung mengerti dan bergegas pergi.


Habis mempermalukan Tae Joon, giliran Yoo Kyung dan Se Jin yang diganggunya.

Young Sook keluar dari kamar dan melihat Man Jung.

Young Sook : Kau datang untuk menemui Yoo Kyung?

Man Jung mengiyakan, lalu tanya Young Sook mau kemana.

Young Sook : Aku akan pergi ke taman untuk melihat bunga-bunga.

Man Jung : Tapi semua musim semi sudah selesai.

Young Sook : Tapi aku harus pergi. Uri oppa menungguku.

Young Sook beranjak pergi.

Man Jung heran melihat tingkah Young Sook.


Tak lama, Yoo Kyung keluar dan tanya apa keperluan Man Jung. Man Jung mengucapkan terima kasih untuk promosi Tae Joon.

Yoo Kyung : Kau datang hanya untuk itu?

Man Jung : Bukan itu saja. Kau melunasi hutangku. Jika Sejin dapat memiliki putra yang sehat, semuanya akan sempurna.

Yoo Kyung kaget, Tae Joon melunasi utangnya?

Man Jung : Kau tidak tahu?


Tak lama, Se Jin datang dan langsung ke atas setelah menyapa Man Jung.

Man Jung heran dengan sikap Se Jin yang lesu. Ia fikir, Se Jin sedang hamil dan langsung ke atas membawa obat yang dibawanya.


Se Jin sedih memikirkan vonis dokter kalau dia mandul.

Tak lama, Man Jung masuk dan tanya kenapa Se Jin terlihat lelah.

Man Jung : Mungkin kau sedang hamil.

Man Jung lalu menunjukka obatnya.

Man Jung : Ini sempurna untuk ibu hamil Rasanya benar-benar pahit karena itu sangat baik untukmu.

Se Jin : Singkirkan itu.

Man Jung kaget, apa?

Se Jin : Aku tidak akan meminumnya. Jika kau tetap meninggalkannya disini, aku akan membuangnya. Jadi lebih baik kau bawa lagi saja.

Man Jung : Se Jin-ah!

Se Jin : Aku muak dan lelah dengan hal-hal seperti itu. Jadi tolong berhenti. Aku mohon.

Man Jung : Apa? Kau sakit dan lelah? Bagaimana? Bagaimana kau bisa mengatakan hal seperti itu? Tidak peduli seberapa parahnya kau memikirkanku,  aku adalah ibu dari pria tersebut Kau tidur dengannya setiap malam. Jadi bagaimana kau bisa mengatakan itu kepadaku?


Mendengar ribut2, Yoo Kyung masuk.

Yoo Kyung : Apa yang kau lakukan dengan putriku!

Man Jung : Apa? Aku tidak bisa mengatakan itu kepada menantuku? Dia memperlakukanku seperti tanah, dan kau mengharapkan aku diam!

Yoo Kyung : Silakan pergi. Aku minta ibu mertua Sejin yang hebat, jadi pergilah.

Man Jung : Kalian sangat kejam!

Yoo Kyung : Silakan pergi. Pikirkan saja tentang promosi Tae Joon dan bawa sukacita itu bersamamu. Pengurus rumah tanggaku akan melihatmu keluar.

Man Jung : Baik. Aku akan melakukannya. Aku akan pergi sekarang!

Man Jung pun pergi.


Setelah Man Jung pergi, Se Jin juga menyuruh ibunya keluar. Yoo Kyung tak mau dan bertanya apa yang membuat Se Jin begitu kesal. Se Jin berteriak, menyuruh ibunya keluar. Yoo Kyung sontak kaget.


Young Sook tiba di taman. Ia berjalan dengan penuh senyuman sambil memikirkan kata2 Dong Jin yang mengaku akan memberikan sesuatu padanya di hari ulang tahunnya. Ya, Young Sook ulang tahun hari itu. Dong Jin juga bilang padanya, akan dengan senang hati menunggunya.


Tapi tiba2 saja, Young Sook menghentikan langkahnya. Lalu, ia menatap sekelilingnya dengan wajah bingung.

Penyakit Young Sook kambuh! Omo....


Sementara itu, Dong Jin duduk di taman, menunggu Young Sook dengan wajah gembira sambil memegang sebuah buku.


Young Sook bertanya-tanya, ia dimana.


Dong Jin melihat jamnya. Ia heran Young Sook belum datang. Tak lama, ponselnya berbunyi. Telepon dari Young Sook.

Dong Jin : Young Sook-ah, kau dimana? Aku baru saja akan menelponmu.

Tapi yang menjawab bukan Young Sook, melainkan seorang pria.

"Kau kenal pemilik ponsel ini? Aku pikir pemilik ponsel ponsel ini tersesat. Kurasa kau harus datang kesini."

Dong Jin terkejut, dimana?


Dong Jin langsung mencari Young Sook. Dan tak lama, ia mendapati Young Sook duduk sendirian di bangku taman.

Dong Jin kemudian mendekati Young Sook. Young Sook senang melihat Dong Jin dan tanya kenapa Dong Jin begitu lama.

Dong Jin lantas duduk disamping Young Sook. Young Sook tanya, apa Dong Jin belajar dengan keras.

Dong Jin : Aniyo, aku membelikan hadiah untuk ulang tahunmu. Aku ingin memberikanmu buku ini untukmu.

Tapi Young Sook menolaknya. Dong Jin tanya apa Young Sook tidak suka bukunya. Dong Jin bilang, Young Sook yang membelikan buku itu untuknya dulu jadi sekarang, ia membelikan Young Sook buku yang sama.

Young Sook : Aku lapar.


Dong Jin seketika berkaca-kaca dan tanya Young Sook mau makan apa.

Young Sook bilang dia mau jajangmyeon.

Young Sook : Harganya mungkin sudah naik 50 sen tapi kau harus membelikannya untukku.


Sung Joo kembali menunjukkan taringnya. Ia menyuruh seseorang menemukan apapun yang bisa dipakainya untuk melawan Baekdo.


Kyung Wan dapat laporan kalau saham perusahaannya dibeli seseorang dalam jumlah besar.

"Ini tidak terlihat seperti hal sementara tapi langkah yang sudah diperhitungkan."

Kyung Wan pun menyuruh orangnya mencari siapa yang membeli saham mereka.


Tim AP sedang rapat. Pak Bae menjelaskan laporannya, berdasarkan peta yang sudah ditandainya.

Pak Bae : Titik-titik di peta menunjukkan cabang-cabang yang telah direkrut. Segitiga menunjukkan kepada siapa kita berbicara, dan X menunjukkan hasil negatif. Tapi seperti yang kalian lihat dan mungkin kalian tahu, tanda X merah menurun.


Pak Bae lalu duduk.

Pak Ko : Aku pikir kita mendapat manfaat dari kampanye iklan Bu Yang.

Hwi Kyung : Baik. Mari kita coba sedikit lebih keras, jadi kita bisa menunjukkan titik-titik di seluruh Seoul.

Pak Ko : Hari ini adalah pembukaan cabang pertama.

Hwi Kyung : Tepat sekali. Bu Baek dan aku akan pergi pergi ke sana sekarang. Apakah tidak apa apa?

Na Yeon : Tentu saja. Kita harus membagikan kue beras.

Pak Ko : Aku menginginkan kue beras. Aku akan bergabung dengan kalian. Cabang pertama adalah yang simbolis, jadi kita harus segera pergi.

Soran : Berhenti. Aku akan membelikanmu kue beras, jadi tinggallah. Aku akan menahan dua orang padat ini di sini, jadi kalian berdua menikmati kunjungan.


Mal Sook, Eun Bong, Geum Bong dan Joong Dae sibuk melayani pengunjung yang silih berganti ke restoran mereka. Hwi Kyung dan Na Yeon juga ikut membantu. Melihat itu, Mal Sook minta mereka berdua duduk diam saja.

Hwi Kyung : Kau bekerja keras jadi bagaimana bisa kami diam saja?

Mal Sook : Kalian bisa memesan juga di hari pertama pembukaan kami. Dan Baek Samonim, jika kau bekerja terlalu keras, itu akan mematahkan hatiku. Jadi dengarkan aku dan bantu aku merayakan kesembuhanku.

Na Yeon : Baik, tapi kau tidak boleh sakit lagi dan membuat orang cemas.

Mal Sook : Baiklah.


Pak Heo datang membawa gitarnya. Mal Sook awalnya senang melihat Pak Heo tapi saat ingat siapa Pak Heo, Mal Sook jadi kesal dan berkata tidak mau berhubungan dengan orang-orangnya Man Jung.

Joong Dae menyuruh Pak Heo pergi tapi Pak Heo tidak mau dan malah menyanyi menghibur pengunjung.


Tapi tak lama, Man Jung datang dan mengomeli Pak Heo. Saat hendak membawa Pak Heo pergi, Man Jung melihat Na Yeon. Ia pun syok.

Man Jung : Kau sangat mirip dengannya.

Man Jung kemudian mendekati Na Yeon, membuat Na Yeon tidak nyaman.

Mal Sook yang tahu Na Yeon tidak nyaman pun berkata, bahwa Na Yeon adalah Do Hee, Managing Director, yang membuat kontrak kerja sama dengannya.

Na Yeon pun mengenalkan dirinya sebagai Do Hee.

Man Jung : Kau wanita yang kulihat di depan gerbang Mal Sook.

Na Yeon : Ya.

Man Jung : Tidak, kau Na Yeon. Kau pikir aku tidak bisa mengenalimu? Kau ibunya Sae Byeol.


Hwi Kyung langsung menatap Na Yeon.

Na Yeon : Hentikan. Kau membuatku tidak nyaman.


Eun Bong pun bergegas mengusir Man Jung. Man Jung terus teriak memanggil Na Yeon.

Hwi Kyung : Kau baik-baik saja?

Na Yeon : Tentu saja? Kenapa aku tidak baik-baik aja?


Man Jung dan Pak Heo kembali ke toko. Man Jung yakin 'Do Hee' adalah Na Yeon.

Pak Heo : Mantan kekasih Tae Joon yang sudah meninggal?

Man Jung : Aku hanya bilang dia mirip dengannya!

Pak Heo : Jadi wanita yang mirip dengannya, akan masuk keluarga itu lalu Tae Joon melihatnya setiap hari.

Man Jung : Tidak boleh! Ini akan mencekik Tae Joon. Tae Joon bisa kacau. Aku menentang pernikahan ini!

Pak Heo : Kalau kau menentang, aku juga. Tapi apa kita punya hak menentangnya?

Man Jung : Jika kita tidak punya hak, aku akan menghentikannya!

Man Jung lantas memikirkan sesuatu.

Bersambung ke part 2....

The Promise Ep 70 Part 2

Sebelumnya...



Se Jin masuk ke ruangannya dan terkejut melihat seketaris ayahnya membereskan barangnya.

Se Jin marah, apa yang kau lakukan tanpa permisi dariku!

Kyung Wan pun masuk dan berkata, itu perintahnya.

Se Jin : Appa!

Kyung Wan : Sudah kubilang kan, kau diskors. Direktur yang baru akan segera tiba.

Se Jin : Siapa dia.

Kyung Wan pun menyuruh seketarisnya memanggil direktur yang baru. Tak lama, Tae Joon masuk. Se Jin terkejut Tae Joon lah direktur yang baru.


Tae Joon dan Se Jin bicara. Tae Joon mengaku, bahwa ia tak punya pilihan. Se Jin mengaku lega Tae Joon yang menggantikannya. Ia lalu mengucapkan selamat pada Tae Joon.

Sementara Tae Joon teringat kata2 Na Yeon bahwa Se Jin akan berubah menjadi monster agar bisa memilikinya.


Se Jin kemudian pamit. Ia bilang Tae Joon pasti akan sibuk membereskan kekacauan yang ia buat.

Se Jin membawa barang2nya. Tae Joon ingin membantu membawakannya tapi Se Jin menolak. Tae Joon memaksa, ia mengambil barang Se Jin tapi Se Jin tidak mau memberikannya hingga akhirnya barang2 Se Jin berserakan di atas meja.

Se Jin : Sudah kubilang biar aku! Kenapa kau membuatku merasa semakin kacau? Aku tidak ingin seperti ini di depanmu. Rasanya mengerikan.


Pak Ko berlari ke ruangannya dan memberitahu rekan2nya bahwa Se Jin diskors dan Tae Joon kembali ke kantor pusat menggantikan Se Jin. Na Yeon pun kecewa mendengarnya.


Yoo Kyung membawakan bunga dan memberi ucapan selamat pada Tae Joon. Tae Joon bilang, itu hanya sementara.

Yoo Kyung : Jangan merendah. Dunia ini adalah dunia yang kompetitif dimana kemampuan dibutuhkan.

Tae Joon : Jika anda percaya itu, aku bersyukur.

Yoo Kyung tertawa sinis, bersyukur?

Yoo Kyung : Mungkin kau mencoba memenangkan hati suamiku agar bisa menjadi penerusnya. Lupakan. Kau pikir dunia ini milikmu? Ini hanya sementara.

Tae Joon : Tadinya aku akan tetap dengan posisi ini sampai Se Jin kembali tapi kau merubah posisiku.  Jika Pak Jang setuju, akan memanjat ke atas.

Yoo Kyung pun kesal dan beranjak pergi.


Sekarang, keluarga Hwi Kyung sedang menunggu keluarga Do Hee di sebuah restoran. Yoo Kyung kesal karena mereka dibuat menunggu lama. Tak lama, Dong Jin dan Sung Joo datang. Dong Jin minta maaf atas keterlambatan mereka. Ia beralasan, jalanan cukup macet. Kyung Wan juga minta maaf. Ia merasa bertanggung jawab karena sudah memilih tempat yang cukup jauh untuk pertemuan mereka.

Dong Jin menyapa Young Sook, membuat Sung Joo sedikit kesal tapi ia menahannya.

Hwi Kyung lantas menanyakan Na Yeon. Sung Joo berkata, Na Yeon akan segera tiba.


Tak lama, Na Yeon datang. Hwi Kyung tersenyum melihat Na Yeon. Na Yeon membalas senyuman itu.


Na Yeon kemudian duduk dan memamerkan antingnya pada Yoo Kyung. Na Yeon memakai antingnya Yoo Kyung.

Yoo Kyung sontak kaget.


Bersambung....