Episode ini dibuka dengan pertemuan pertama Yoon Ki, Joon Young dan Pimpinan Yeo.
Seperti yang dibilang Yoon Ki pada Sun Woo bahwa dia tak sengaja bertemu Joon Young di jalanan.
Joon Young menggores sebuah mobil. *Duh naaak. Gk kasihan apa sama mama kamu.
Usai melakukan itu, Joon Young mau pergi tapi seorang pria memergokinya. Pria itu Yoon Ki. Yoon Ki yang baru selesai berolahraga itu, langsung mendekati Joon Young. Joon Young sontak mundur dan menggenggam erat benda yang dipergunakannya menggores mobil orang.
Yoon Ki memegang kuat tangan Joon Young dan berusaha mengambil benda yang digenggam Joon Young. Ternyata paku sekrup.
Yoon Ki tanya alasan Joon Young melakukan itu.
Joon Young sewot, siapa kau!
Lalu Pimpinan Yeo datang.
Yoon Ki : Apa ini mobilmu, Pak?
Pimpinan Yeo : Iya.
Joon Young langsung takut.
Pimpinan Yeo menatap Joon Young.
Pimpinan Yeo : Bukankah kau putra Dokter Ji?
Sontak Yoon Ki kaget dan langsung menatap Joon Young. Dia langsung tahu kenapa Joon Young seperti itu.
Joon Young menghempaskan tangan Yoon Ki dan kabur.
Yoon Ki mau mengejar Joon Young tapi Pimpinan Yeo bilang tidak apa-apa.
Pimpinan Yeo mau masuk mobilnya, tapi Yoon Ki memanggilnya.
Yoon Ki : Tapi bolehkah aku tahu anda siapa?
Begitulah pertemuan pertama mereka. Yoon Ki yang seorang psikiater, merasa Joon Young anak bermasalah. Dan ia pun langsung tahu masalah Joon Young saat Pimpinan Yeo mengatakan Joon Young anaknya Sun Woo.
Sekarang, Pimpinan Yeo tanya pendapat Yoon Ki soal Sun Woo dan Tae O.
Pimpinan Yeo : Menurutmu, emosi apa yang tersisa di antara keduanya? Kebencian? Dendam? Apa ada sesuatu yang seperti itu?
Yoon Ki : Sayang sekali itu bukan cinta atau kasih sayang. Tapi masih belum diketahui. Satu orang harus hancur untuk mengetahui kebenarannya.
Pimpinan Yeo : Jika masih ada nyala api, kita harus menuangkan bensin untuk memastikannya. Aku hanya ingin putriku bahagia.
Yoon Ki : Apa kau benar-benar harus seperti ini? Meskipun kau tidak tahu apa yang mungkin terjadi?
Pimpinan Yeo : Bukankah kau juga ingin memastikannya? Dari yang aku tahu, kau sangat menyukai Dokter Ji Sun Woo.
Yoon Ki : Kau salah. Aku tidak punya perasaan terhadap Dokter Ji. Yang aku lakukan hanya membuatnya merasa nyaman... untuk konseling yang lebih efektif.
Pimpinan Yeo : Itu tidak terduga.
Yoon Ki : Hanya dengan begitu dia dapat benar-benar memahami hatinya.
*Mata Yoon Ki mengisyaratkan sesuatu. Semoga bener.
Tae O yang sedang dalam perjalanan, memikirkan kata-kata In Kyu tadi.
Flashback...
Tae O mencengkram kerah In Kyu.
Tae O : Apa kau tahu bagaimana rasanya membenci seseorang! Kau tidak tahan melihat orang itu di sekitarmu. Bunuh dia atau aku mati. Satu orang harus menghilang agar kebencian berakhir.
In Kyu : Aku tidak tahu orang lain, tapi aku tahu maksudmu. Perasaanmu saat ini... itu cinta.
Tae O : Omong kosong! Apa kau pikir aku sama sepertimu?
Flashback end...
Tae O lalu ingat saat melihat Yoon Ki memegang tangan Sun Woo di restoran.
Dia juga ingat saat melihat Yoon Ki bersama Sun Woo dan Joon Young ketika Joon Young yang hilang ditemukan.
Dia juga ingat saat melakukan pemotretan keluarga bersama Sun Woo dan Joon Young.
Flashback...
Joon Young : Ayah, bagaimana penampilanku?
Tae O : Nak, kau sangat tampan. Astaga, tampan dari siapa ini?
Joon Young : Dari Ibu.
Lalu Sun Woo datang.
Mereka memuji kecantikan Sun Woo yang mengenakan gaun pengantin.
Tae O : Aku pria yang beruntung.
Mereka tertawa bahagia.
Flashback end...
Sun Woo lagi menonton rekaman video pemotretan keluarganya sambil minum wine.
Sun Woo terlihat sedih.
Lalu tiba2, ia dikagetkan dengan gedoran keras di pintu.
Sun Woo membuka pintu dan kaget melihat Tae O.
Sun Woo : Beraninya kau masuk ke sini? Jangan masuk, ngomong diluar.
Tae O malah nerobos masuk.
Sun Woo tambah sewot.
Sun Woo : Apa kau tidak peduli... jika istrimu tahu kau terus datang menemuiku?
Tae O langsung ke meja dapur dan meminum wine yang tadi diminum Sun Woo sambil natap tajam Sun Woo.
Tae O : Berapa lama kau akan menyiksaku! Yang aku inginkan hanya hidup dengan nyaman di kota asalku! Apa itu pertanyaan sulit!
Sun Woo : Itu yang ingin aku tanyakan! Kaulah yang menyiksaku!
Tae O lalu melihat apa yang ditonton Sun Woo.
Tae O : Kau belum membuangnya? Apa kau menontonnya saat kau mau? Mungkinkah... kau berharap aku kembali padamu.
Tae O lalu menatap tubuh Sun Woo.
Sun Woo yang tahu itu langsung menutupi tubuhnya.
Tae O tertawa sinis.
Tae O lantas mendekati Sun Woo.
Tae O : Aku sangat marah setiap kali melihatmu. Aku punya riwayat penyerangan... dan dilarang mendekati anakku satu-satunya! Aku membencimu setengah mati.
Sun Woo : Apa yang kau bayangkan tentangku? Dan apa yang kau harapkan dengan datang ke sini sekarang?
Tae O membuka mantel tidur Sun Woo dan meminta Sun Woo berkata jujur.
Tae O : Meminta. Mengemis. Katakan apapun yang kau inginkan dariku.
Sun Woo diam saja dan hanya menatap Tae O dengan tatapan terluka.
Tae O akhirnya melepas Sun Woo.
Tae O : Meskipun itu tidak akan mengubah apa pun. Jika kau begitu gigih, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Jadi, kumohon, menghilanglah dari pandanganku. Aku bisa hidup tanpamu. Selama kau tidak ada, hidupku sempurna.
Sun Woo luka mendengarnya. Tae O kemudian pergi.*Mau kau apa sih Tae O?
Sun Woo lalu ingat masa lalu mereka, saat melakukan pemotretan keluarga.
Flashback...
Sun Woo berdiri di depan pintu. Tae O yang sedang melihat hasil foto pemotretan mereka dengan Joon Young, memanggil Sun Woo.
Tae O : Sun Woo-ya, lihatlah foto ini. Bukankah menurutmu, kita sempurna?
Flashback end...
Sekarang, Tae O mengatakan, hidupnya akan sempurna kalau Sun Woo tidak ada.
Sun Woo menangis.
Besok paginya, Ye Rim dan Je Hyuk sudah berada di ruangan Myung Sook. Myung Sook senang mereka datang ke rumah sakitnya. Myung Sook mengatakan, tingkat keberhasilan rumah sakitnya sama seperti rumah sakit di Seoul.
Ye Rim : Belum terlambat, kan?
Myung Sook : Tentu, belum terlambat. Kita akan tahu detailnya setelah menjalankan beberapa tes, bahkan dalam kasus terburuk, tingkat keberhasilannya sangat tinggi Kau tahu stres mengurangi peluangmu, bukan?
Ye Rim menatap Je Hyuk. Je Hyuk menggenggam tangan Ye Rim.
Myung Sook : Pertama, kita mulai dengan tes dasar.
Diluar, para pasien kesal karena disuruh menunggu lagi.
Dokter Kong yang melihat itu, menghubungi meja resepsionis.
Dokter Kong tanya apa yang terjadi. Perawat bilang, Sun Woo belum datang. Dokter Kong sewot dan menyuruh perawat menghubungi Sun Woo.
Tiba-tiba, Sun Woo datang dan minta maaf pada semua pasien.
Sun Woo lalu minta perawat memberinya data pasien.
Bersamaan dengan itu, Je Hyuk, Ye Rim dan Myung Sook keluar.
Myung Sook menebak Sun Woo habis minum-minum tadi malam.
Sun Woo mengambil data pasiennya dan melihat mereka.
Sun Woo menyapa mereka hanya dengan menganggukan kepalanya, lalu beranjak ke ruangannya.
Sun Woo langsung memakai jas dokternya. Pasien masuk.
Sekarang, Sun Woo di ruangan Dokter Kong.
Sun Woo menjelaskan alasan keterlambatannya.
Sun Woo : Aku terlambat karena tidak enak badan pagi ini.
Dokter Kong : Aku mengerti. Karena kau punya banyak pikiran.
Sun Woo : Aku akan lebih berhati-hati.
Sun Woo beranjak pergi, tapi balik lagi karena kata-kata Dokter Kong.
Dokter Kong : Katakan padaku jika kau mengalami kesulitan, aku akan mengurangi bebanmu.
Sun Woo : Tidak perlu. Aku melakukan pekerjaan tanpa hambatan dan aku akan terus melakukannya.
Dokter Kong : Dokter Kim Yoon Ki, apa dia ada hubungan pribadi dengan Pimpinan Yeo Byung Kyu?
Sun Woo terkejut dengan pertanyaan Dokter Kong.
Sekarang, Sun Woo di ruangan Yoon Ki. Ia memegang cangkir tehnya sambil terus menatap Yoon Ki.
Yoon Ki : Kenapa terus menatapku? Apa ada yang ingin kau katakan?
Sun Woo : Aku memikirkannya dan kau benar. Yang paling penting untukku sekarang adalah Joon Young. Jadi apa pendapatmu tentang posisi Direktur Asosiasi? Jika kau menjadi Direktur Asosiasi, aku bisa mundur tanpa khawatir.
Yoon Ki : Aku suka posisiku sekarang.
Sun Woo : Itu tidak banyak membantu rumah sakit.
Yoon Ki : Kau harus merekrut seseorang yang lebih bersemangat.
Sun Woo : Apa kau benar-benar tidak tertarik?
Yoon Ki : Ya, aku tidak tertarik.
Ye Rim keluar dari ruangan dokter dan menghampiri Je Hyuk yang menunggunya di depan ruangan.
Je Hyuk tanya hasilnya. Ye Rim bilang masih ada beberapa tes lagi.
Je Hyuk berkata, harusnya mereka datang lebih cepat.
Ye Rim : Tidak apa-apa. Aku tidak khawatir. Bahkan jika tidak bisa hamil aku akan berterima kasih padamu.
Dokter keluar memanggil Je Hyuk.
Je Hyuk masuk.
Setelah Je Hyuk pergi, Ye Rim menerima kiriman foto2 Je Hyuk yang tidur dengan Zoe.
Sontak lah Ye Rim syok.
Usai memeriksa pasien, Sun Woo mencoba menghubungi Hyun Seo, tapi tak dijawab. Hyun Seo cemas.
Sun Woo lalu mengirimi Hyun Seo pesan teks.
Sun Woo : Hyun Seo-ya, aku cemas. Setidaknya kirimkan aku pesan.
Sun Woo lalu melepas jas dokternya dan beranjak pergi.
"Aku keluar selama 1 jam. Bantu aku menyesuaikan janji." ucap Sun Woo pada petugas di meja resepsionis.
Dokter Kong melihat Sun Woo pergi.
Dokter Kong : Kenapa dia punya banyak masalah? Bagaimanapun, wanita tidak bisa membedakan antara kehidupan pribadi dan kerjaan.
Dokter Kong berbalik dan terkejut melihat Myung Sook yang tahu2 nongol di depannya.
Myung Sook : Itu bukan wanita. Itu Ji Sun Woo, Pak. Itu salah jika kau menyebut wanita.
Dokter Kong pergi.
Je Hyuk keluar dari ruangan dokter dan heran karena tidak menemukan Ye Rim.
Perawat memanggil Ye Rim. Je Hyuk pun bergegas mencari Ye Rim.
Da Kyung di spa, terkejut melihat Hyun Seo melintas dengan terburu-buru..
Da Kyung mengikuti Hyun Seo dan melihat Hyun Seo bertemu Sun Woo.
Hyun Seo : Aku bilang jangan datang padaku.
Sun Woo : Kau bertemu dengan Park In Kyu bukan? Jangan mencoba berbohong padaku.
Hyun Seo : Aku ganti nomor ponsel dan berusaha bersembunyi. Entah bagaimana dia menemukanku lagi.
Sun Woo : Apa kau membutuhkan bantuanku?
Hyun Seo : Dia tidak tahu aku menemuimu. Cepat pergi. Juga, jangan datang menemuiku lagi.
Hyun Seo pergi.
Da Kyung salah paham melihat mereka.
Hyo Jung datang.
Hyo Jung : Kau bilang ingin ke WC. Apa yang kau lakukan?
Sun Woo lalu melihat Da Kyung dan Hyo Jung. Dia kaget, lalu memutuskan pergi tanpa menyapa mereka.
Hyo Jung sewot.
Hyo Jung : Apa dia mengabaikan kita!
Sambil menunggu, Hyo Jung bicara di telepon dengan Pimpinan Yeo.
Sementara Da Kyung memikirkan Hyun Seo yang tadi ketemuan sama Sun Woo.
Hyo Jung memutus panggilannya dan memberitahu Da Kyung bahwa Pimpinan Yeo tak bisa pergi sebelum bertemu Jenny.
Da Kyung hanya tersenyum mendengarnya.
Da Kyung berkata, akan menyuruh Tae O pulang lebih awal.
Terapis datang menemui mereka. Terapis itu kemudian mengenalkan Hyun Seo kepada Da Kyung.
Ya, Da Kyung sengaja memilih Hyun Seo sebagai terapisnya.
Hyun Seo kaget melihat Da Kyung.
Da Kyung beranjak mendekati Hyun Seo.
Da Kyung : Apa kau tidak akan membawaku?
Hyun Seo : Silakan ikuti aku.
Hyun Seo mulai memijat Da Kyung. Da Kyung sedari tadi memejamkan matanya, membuka matanya.
Sementara Sun Woo tiba di rumah sakit dan melihat Ye Rim berjalan meninggalkan rumah sakit.
Ye Rim berjalan dengan pandangan kosong.
Para perawat kebingungan mencari seseorang. Myung Sook tanya, sudah coba menelpon?
Sun Woo datang dan tanya ada apa.
Myung Sook : Je Hyuk dan Ye Rim. Mereka datang untuk berkonsultasi dan tes kesuburan. Lalu Ye Rim tiba-tiba menghilang.
Sun Woo kaget.
Sun Woo : Tiba-tiba menghilang?
Je Hyuk beranjak keluar dan terus berusaha menghubungi Ye Rim tapi tidak dijawab.
Lalu kemudian, Je Hyuk dihubungi Tae O.
Tae O : Kalau bebas, apa kau ingin minum?
Je Hyuk : Tidak, tidak hari ini.
Tae O : Kenapa tidak? Sibuk?
Je Hyuk : Aku agak sibuk sekarang. Mari kita bicara nanti.
Je Hyuk kembali mencari Ye Rim.
Sementara Tae O malah tersenyum habis teleponan dengan Je Hyuk.
*Mencurigakan banget si Tae O ini.
Da Kyung selesai dipijat.
Hyun Seo membereskan selimut bekas Da Kyung dan hendak pergi.
Tapi Da Kyung tanya, sejak kapan Hyun Seo bekerja disana.
Da Kyung : Masih berhubungan dengan Ji Sun Woo? Apa dia memberitahumu aku anggota di sini?
Hyun Seo : Aku sudah bekerja disini lebih dari setahun. Butuh beberapa saat untuk mendapatkan lisensi. Aku baru saja mendengar kau kembali ke Gosan. Aku tidak berharap bertemu di sini.
Da Kyung : Apa kau masih melapor padanya tentang apa yang aku lakukan?
Hyun Seo : Kau gelisah?
Da Kyung : Tidak. Kenapa?
Hyun Seo : Aku dengar kau menikah, tapi sepertinya kau tidak bahagia. Aku bisa mengerti. Seorang pria yang pernah selingkuh kemungkinan besar akan selingkuh lagi.
Hyun Seo pergi. Da Kyung terdiam.
Setelah kelas selesai, No Eul mengajak Joon Young bicara diluar.
Sontak lah seisi kelas heboh mengira mereka pacaran.
No Eul keluar duluan, disusul kemudian oleh Joon Young.
Hae Kang menatap mereka dengan wajah sedikit kesal.
Joon Young sewot ke No Eul.
Joon Young : Kenapa kau peduli jika aku mencuri dan melakukan hal-hal bodoh?
No Eul : Apa yang kau lakukan berhubungan denganku. Aku tidak peduli dengan orang lain, tapi kau tidak boleh. Jadi kau harus mengaku pada Hae Kang dan berjanji tidak akan melakukannya lagi.
Joon Young : Maka kau bisa katakan padanya kalau aku mencurinya. Aku tidak peduli, jadi lakukan apa yang kau inginkan.
Joon Young pergi. No Eul meneriakinya, hya!
Joon Young mengumpat, lalu berbalik menatap No Eul.
No Eul : Karena orang-orang sepertimu aku disalahkan juga. Karena pembuat onar sepertimu, anak-anak dari orang tua yang bercerai dikritik.
Jam sekolah selesai. Seperti biasa, Joon Young pulang sendiri. Hae Kang mengejar Joon Young.
Hae Kang : Apa kau...
Joon Young gugup, mengira Hae Kang udah tahu dia pencurinya.
Hae Kang : Sesuatu terjadi antara kau dan Yoon No Eul? Apa kalian benar-benar berkencan?
Joon Young : Kau gila?
Hae Kang : Lalu tolong bantu aku? Aku suka Yoon No Eul. Bisakah kau membantuku? Kau lebih dekat dengannya daripada aku.
Joon Young terdiam.
Tae O lagi menemani Jenny bermain sambil bicara di telepon dengan Da Kyung.
Tae O : Jenny bilang ingin membuat kari. Tentu saja, aku pulang lebih awal karena orang tuamu datang. Dimana?
Da Kyung : Aku hampir sampai, dan orang tuaku akan segera tiba.
Tae O lalu memberitahu Jenny bahwa Da Kyung hampir tiba.
Tae O lalu bermain dengan Jenny.
Bel berbunyi.
Tae O : Apa? Ibumu tidak mungkin sampai begitu cepat. Mari kita lihat siapa yang datang.
Tae O menggendong Jenny dan beranjak ke pintu.
Tae O terkejut melihat In Kyu di layar intercom.
Tae O : Beraninya kau datang ke sini?
In Kyu : Aku juga muak dan lelah melakukan ini. Jadi cepat kita selesaikan.
Tae O : Aku akan meneleponmu besok, jadi pergilah. Pergi sekarang juga.
Da Kyung tiba di rumah. Da Kyung melihat In Kyu pergi meninggalkan rumahnya.
Da Kyung lalu turun dan beranjak ke rumahnya.
Da Kyung tanya ke Tae O apa ada yang datang?
Tae O berbohong : Ya, dia ingin aku berlangganan koran, dan aku bilang tidak. Siapa yang membaca koran? Dia membuang-buang waktu.
Da Kyung lalu berkata dia mau ganti baju.
Hyo Jung dan Pimpinan Yeo senang melihat Jenny makan dengan lahap.
Hyo Jung lalu menyuruh Da Kyung makan.
Tae O berdiri.
Da Kyung : Kau butuh sesuatu?
Tae O : Aku akan mengurus Jenny. Kau harus makan dengan nyaman.
Tae O menggendong Jenny.
Tae O : Jenny, mari kita makan di luar agar ibumu bisa makan.
Hyo Jung langsung memuji Tae O.
Hyo Jung : Ayahmu tidak pernah melakukan itu dalam hidupnya. Menantu kita sangat perhatian seperti ini.
Da Kyung tersenyum melihat Tae O dan Jenny.
Pimpinan Yeo terus memperhatikan Da Kyung.
Sekarang, Da Kyung minum teh dengan ayahnya.
Pimpinan Yeo : Ayah Jenny sepertinya dia masih berhubungan dengan Dokter Ji.
Da Kyung : Tentu saja aku tahu. Tae O menceritakan semuanya padaku. Dia selalu memberitahuku tentang apa terjadi.
Pimpinan Yeo : Dan kau tidak keberatan?
Da Kyung : Anaknya tinggal disana jadi aku harus mengerti. Aku mengharapkannya saat kami pindah ke sini. Kenapa? Apa wanita itu membuat ayah khawatir? Aku tidak peduli padanya. Jadi ayah juga tidak perlu peduli. Aku percaya Tae O, dan kami tidak punya masalah.
Pimpinan Yeo : Apa kau ingat apa yang ayah katakan saat mengizinkanmu menikah dengannya? Jika kau tidak bahagia, kembalilah ke ayah.
Da Kyung : Tentu saja. Aku ingat. Ayah, kau tahu aku mencintaimu, kan?
Mereka lalu tertawa.
Sekarang Pimpinan Yeo dan Hyo Jung sudah pulang.
Tae O melihat dari jendela kamar mereka pulang.
Tae O lantas menghubungi seseorang.
Tae O : Maaf meneleponmu selarut ini. Bisakah kau menyiapkan 10.000 dolar tunai dari dana darurat besok? Siapkan sebelum pulang kerja.
Di dapur, Da Kyung menikmati wine sendirian. Tae O datang. Da Kyung mengajaknya minum.
Da Kyung : Seseorang bilang orang yang berselingkuh akan berselingkuh lagi. Aku yakin kau juga pernah mendengarnya.
Wajah Tae O langsung berubah mendengarnya.
Tae O : Apa kau khawatir?
Da Kyung : Bagaimana denganmu?
Tae O memeluk Da Kyung.
Tae O : Kau dan aku tidak berselingkuh. Tidak peduli apa kata orang. Kita tahu ini bukan masalah. Jangan sampai terluka oleh kata-kata seperti itu. Aku merasa sedih saat kau seperti ini.
Da Kyung lantas menatap Tae O.
Da Kyung : Aku selalu bangga pada cinta kita. Tapi kenapa? Kita sudah menikah sekarang. Tapi perkataan ini menyiksaku sekarang. Aku tidak peduli apa kata orang. Hanya saja aku tidak bisa berhenti memikirkannya.
Ye Rim ternyata ada di hotel. Ia berdiri di depan jendela, memandang keluar.
Ponselnya yang ia tarok di atas kasur berbunyi. Telepon dari Je Hyuk tapi ia tak menjawab.
Kamera lalu menyorot wajah Ye Rim. Ye Rim tampak menangis. Beberapa kali ia menarik napasnya yang terasa sesak.
Sun Woo yang lagi minum wine di dapur sambil membaca buku, mendengar suara mobil.
Sun Woo berdiri dan melihat keluar jendela. Ia melihat Je Hyuk turun dari mobil dan terburu-buru masuk ke rumah.
Sun Woo meraih ponselnya, mau menghubungi Ye Rim tapi urung melakukannya.
Je Hyuk mencari Ye Rim di seluruh rumah. Ia pun pusing Ye Rim belum pulang.
Tak lama kemudian, ponselnya berbunyi. Telepon dari Ye Rim. Je Hyuk langsung menjawabnya.
Je Hyuk : Oh, yeobo, apa yang terjadi?
Ye Rim berbohong, mengaku ada di rumah orang tuanya.
Je Hyuk : Kau seharusnya menelepon dan bilang akan pergi. Aku mencarimu kemana-mana. Apa yang terjadi? Ada masalah?
Ye Rim memutuskan panggilannya.
Je Hyuk heran sendiri.
Ye Rim di kamar hotel, menatap sekeliling kamar.
Myung Sook sedang bersama temannya, seorang pria, di ruangannya.
"Aku mendengar kabar baik. Kau akan dipromosikan menjadi Direktur Asosiasi?"
Myung Sook yang lagi memeriksa dokumennya tertawa dan tanya darimana pria itu mendengarnya.
"Tugas kami mengunjungi rumah sakit. Untuk informasi lengkap."
"Tunggu saja. Kau akan sering datang ke rumah sakit kami." jawab Myung Sook.
"Benar saja. Kau yang terbaik." puji temannya.
Sun Woo membuka pintu ruangan Myung Sook, berniat mengajak Myung Sook minum kopi tapi terkejut melihat Myung Sook sedang ada tamu.
Myung Sook mengenalkan pria itu sebagai juniornya di SMA.
Pria itu langsung mengenalkan diri.
"Aku Won Ho Sang. Kau Direktur Asosiasi, Dokter Ji Sun Woo, benar? Aku dengar banyak tentangmu."
Sun Woo mengangguk dan mau pergi tapi Myung Sook bilang kalau Ho Sang juga akrab dengan Tae O.
Sun Woo sedikit tak nyaman, lalu pergi.
Ho Sang : Kenapa kau mengatakan itu? Kau membuatnya tidak nyaman.
Myung Sook : Apa yang membuat tidak nyaman?
Sun Woo ke meja resepsionis.
Sun Woo : Siapa itu di kantor Dokter Sul? Dia terlihat akrab.
"Dia dari Jaeho Medicine. Sales penjualan peralatan medis. Baru-baru ini dia sering datang." jawab perawat.
Sun Woo mengangguk-angguk.
Sun Woo lalu beranjak ke ruangannya tapi Dokter Kong memanggilnya, mengajaknya bicara.
Dokter Kong memberitahu Sun Woo bahwa ia berencana menjadikan Yoon Ki Direktur Asosiasi.
Dokter Kong : Pimpinan dan aku berdiskusi dan memutuskan berdasarkan keadaan. Harap ikuti keputusan rumah sakit.
Sun Woo marah, apa ini perbuatan Pimpinan Yeo?
Dokter Kong : Dokter Ji.
Sun Woo : Apa Pimpinan Yeo?
Dokter Kong : Kami memutuskan menerima donasi atas nama TO Pictures. 100.000 dolar pertahun selama 10 tahun. Meskipun membutuhkan persetujuan dewan, tapi itu hanya formalitas. Latih Dokter Kim dan berikan semuanya sedikit demi sedikit sebelum pengumuman resmi.
Sun Woo keluar dari ruangan Dokter Kong dengan wajah kesal.
Di koridor, Sun Woo papasan dengan Yoon Ki. Yoon Ki memberitahu kalau Dokter Kong memanggilny dan tanya apa yang terjadi. Sun Woo yang kesal, berjalan begitu saja melewati Yoon Ki. Yoon Ki memegang lengan Sun Woo.
Tepat saat itu, Myung Sook lewat dan melihat mereka.
Yoon Ki : Ada apa?
Sun Woo memberikan ucapan selamat pada Yoon Ki karena terpilih menjadi Direktur Asosiasi dan minta Yoon Ki melakukan yang terbaik.
Yoon Ki kaget, aku?
Sun Woo pergi.
Myung Sook menyusul Sun Woo. Myung Sook juga kesal.
Myung Sook : Aku mencurigainya sejak dia mendekatimu tersenyum dan bertingkah perhatian. Konseling Joon Young bagian dari rencananya. Aku merasa ditusuk dari belakang. Kau pasti merasa lebih buruk.
Sun Woo pergi menemui Pimpinan Yeo yang sedang main golf.
Pimpinan Yeo kaget Sun Woo mendatanginya.
Sun Woo : Tidak peduli berapa banyak donasimu, tapi diluar wewenangmu untuk ikut campur dalam urusan SDM rumah sakit.
Pimpinan Yeo : Aku ingin kau meninggalkan Gosan. Aku akan memberi biaya yang kau butuhkan untuk memulai dari awal.
Sun Woo : Kau telah melewati garis batas.
Pimpinan Yeo : Tidak ada garis yang tidak bisa aku lewati. Aku bisa melakukan apa saja untuk kebahagiaan putriku.
Sun Woo : Jika itu untuk kebahagiaan putrimu, kau seharusnya menjauhkan Tae O.
Pimpinan Yeo : Dia gadis muda dan pintar. Apa kau tidak merasa kasihan? Sayang sekali. Dia menjadi seorang ibu di usia yang sangat muda, dan memiliki suami yang bermasalah. Itu sebabnya aku membersihkan semua hambatan di depannya.
Sun Woo : Dan itu aku.
Pimpinan Yeo : Seseorang masih naksir pada mantan suaminya tentu saja tidak bisa tinggal dekat putriku.
Sun Woo : Dengan ini, aku tidak punya garis yang tidak bisa aku lewati juga. Karena aku harus melindungi diri sendiri dan anakku.
Sun Woo pergi. Pimpinan Yeo mengancam Sun Woo.
Pimpinan Yeo : Kau tahu Gosan berada di bawah kendaliku. Lebih baik menuruti perkataanku.
Sun Woo berlalu tapi malah ketemu istri Dokter Kong.
Istri Dokter Kong : Apa yang membawamu kemari? Tidak terlihat kau mau bermain golf.
Sun Woo : Aku datang untuk menemui seseorang.
Istri Dokter Kong : Aku mendengar berita dari Dokter Kong. Aku dengar kau mengundurkan diri dari posisi Direktur Asosiasi.
Sun Woo : Iya. Aku akan pergi.
Istri Dokter Kong : Aku merasa kasihan karena kau harus pergi setelah bekerja keras tapi kau harus menjaga batasan pekerjaan. Itu tidak baik untuknya... terlihat bersama wanita bercerai di bar saat larut malam. Itu bisa merusak martabatnya. Itu juga aneh di mata orang lain, dan aku juga merasa sedikit malu.
Sun Woo kaget.
Istri Dokter Kong pergi. Istri Pak Cha yang bersama Istri Dokter Kong, menatap Sun Woo sambil tertawa.
Pria suruhan Da Kyung melapor ke Pimpinan Yeo bahwa Tae O menarik 10000 dolar dari dana darurat.
Pimpinan Yeo : Berapa totalnya?
"Hingga kini, totalnya 40.000 dolar."
Je Hyuk di kantornya, menghubungi Ye Rim tapi tak dijawab.
Je Hyuk lalu mengirimi Ye Rim pesan teks, minta penjelasan soal sikap Ye Rim.
Belum sempat pesannya terkirim, dia menerima kiriman fotonya yang tidur dengan Zoe dari Ye Rim.
Je Hyuk kaget.
Je Hyuk bergegas ke bar, mencari Zoe tapi Zoe sudah resign.
Je Hyuk keluar dari bar dengan wajah lemas.
Dari seberang jalan, Tae O di mobilnya menatap Je Hyuk.
Je Hyuk kemudian melihat Tae O.
Tae O lantas menghubungi Je Hyuk.
Tae O : Sudah kubilang untuk bersikap baik pada istrimu, kan?
Je Hyuk : Apa maksudmu?
Tae O : Zoe marah, kan?
Je Hyuk : Apa kau yang melakukan ini?
Tae O : Aku tidak memaksamu untuk melakukan apa pun. Dia ingin berkencan, jadi, aku teringat kepadamu dan memberinya petunjuk. Aku tidak berpikir kau akan ketagihan. Jangan salahkan aku karena menjadi bodoh. Ini terjadi karena kau bajingan.
Tae O kemudian pergi.
Je Hyuk syok.
Sun Woo ke rumah Yoon Ki. Ia minta penjelasan bagaimana Yoon Ki bisa kenal Pimpinan Yeo.
Yoon Ki menyuruh Sun Woo masuk.
Yoon Ki menawari Sun Woo teh.
Sun Woo tanya sekali lagi bagaimana Yoon Ki bisa kenal Pimpinan Yeo.
Sun Woo : Sudah makan malam? Apa kau bersekongkol dengannya?
Yoon Ki : Dia meminta bantuanku jadi dia berkonsultasi denganku.
Sun Woo : Apa yang dia minta darimu? Dia memintamu melakukan evaluasi mental padaku? Apa kau dijanjikan posisi Direktur
Asosiasi? Apa kau layak menjadi seorang dokter?
Yoon Ki : Ini mungkin terdengar aneh, tapi aku melakukannya untukmu. Aku harus tahu apa yang dipikirkan Pimpinan Yeo Byung Kyu. Karena dia bisa mengancammu kapan saja.
Sun Woo tidak percaya.
Yoon Ki : Jangan berurusan dengan mereka lagi.
Sun Woo : Bagaimana kau bisa bilang itu setelah menusukku dari belakang?
Yoon Ki : Aku tidak tertarik dengan posisi itu. Aku akan mundur nanti. Tidak ada jalan lain sekarang karena aku harus meyakinkan Pimpinan Yeo. Aku harus melindungimu.
Sun Woo : Aku mempercayaimu. Karena aku percaya, aku menunjukkan ketulusan hatiku. Tapi bagaimana kau bisa mengkhianatiku? Kau bukan dokter! Jangan pernah mendekati anakku lagi.
Sun Woo pergi.
Yoon Ki pun menghela nafasnya, gagal meyakinkan Sun Woo.
Sun Woo melajukan mobilnya dengan kencang. Ponselnya kemudian berbunyi. Telepon dari Joon Young.
Sun Woo : Ya, Joon Young-ah?
Joon Young : Kapan ibu pulang?
Sun Woo : Ibu lagi dijalan. Kau baik-baik saja?
Joon Young : Tampaknya sesuatu terjadi di rumah bibi Ye Rim.
Joon Young sendiri berdiri di depan jendela.
Sun Woo baru pulang dan melihat Ye Rim mengusir Je Hyuk.
Sun Woo juga melihat beberapa tetangga mereka berkumpul menonton Ye Rim dan Je Hyuk.
Je Hyuk mengajak Ye Rim bicara tapi Ye Rim tak mau mendengar Je Hyuk lagi dan melepaskan cincin pernikahannya.
Ye Rim juga bilang, akan mengurus surat perceraian mereka dan masuk ke rumah.
Je Hyuk nangis dan berusaha membujuk Ye Rim untuk keluar. Tapi Ye Rim tak kunjung keluar.
Sun Woo lantas mendekati Je Hyuk. Sun Woo tanya apa yang sudah Je Hyuk lakukan sampai Ye Rim semarah itu.
Je Hyuk : Lee Tae O yang melakuannya.
Sun Woo kaget.
Je Hyuk : Aku tahu aku salah. Tapi itu jebakan. Aku jatuh pada perangkap bajingan itu. Dia membuat... wanita itu merayuku... dan memberinya nomor Ye Rim agar dia bisa mengirim foto saat kami sedang di tempat tidur. Ini semua sesuai rencana bajingan itu.
Je Hyuk lalu meminta Sun Woo berhati-hati.
Je Hyuk : Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padamu. Jadi sebaiknya kau bersiap. Jika kau tidak ingin tertipu seperti aku, waspadalah. Bajingan itu sudah gila.
Je Hyuk pergi.
Sun Woo teringat kata2 Tae O sebelumnya.
Tae O : Jika kau begitu gigih, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Jadi, kumohon, menghilanglah dari pandanganku.
Sun Woo kaget dan menatap Ye Rim yang berdiri di jendela.
Hyun Seo pergi dengan In Kyu. In Kyu mengajaknya ke suatu tempat.
In Kyu ternyata membawa Hyun Seo ke toko perhiasan. Dia menyuruh Hyun Seo memilih tapi Hyun Seo kebingungan. In Kyu pun memilihkan cincinnya. Dia juga menyematkannya ke jari Hyun Seo. Hyun Seo tersenyum, tapi merasa tidak enak akhirnya karena harga cincin itu. Tapi In Kyu tetap membelinya.
Pegawai toko menyuruh mereka kembali lagi seminggu lagi untuk mengambil cincinnya. In Kyu minta si pegawai hati2 dengan cincin itu dan menyebut cincin itu adalah cincin pernikahan mereka. Hyun Seo terkejut.
Istri Pak Choi memeriksakan dirinya ke Sun Woo.
Perawat memberikan hasil tes istri Pak Choi ke Sun Woo.
Sun Woo : Aigoo. Sudah kuduga. Ini flu. Aku akan memberimu resep obat. Kau harus beristirahat, Bu.
Istri Pak Choi : Tidak heran aku merasa sangat lelah dan lesu.
Sun Woo : Jika sulit, apa kau ingin infus?
Istri Pak Choi : Tidak, itu tidak perlu. Ngomong-ngomong, apa kau tahu tentang Ye Rim dan suaminya? Semua orang membicarakannya. Dia bahkan menjual rumahnya. Seperti dia akan bercerai dan meninggalkan Gosan.
Sun Woo : Aku tidak tahu.
Istri Pak Choi : Bercerai tidak selalu benar. Anak zaman sekarang berpikir perceraian itu mudah.
Sun Woo : Mungkin dia merasa percuma mempertahankan pernikahan yang hancur.
Istri Pak Choi : Tidak mudah untuk hidup sebagai janda. Orang akan curiga saat kau minum dengan bos-mu di luar pekerjaan. Pandangan orang masih sama. Aku yakin kau tahu itu lebih baik daripada siapa pun.
Sepulang kerja,, Sun Woo mampir ke rumah Ye Rim.
Ye Rim : 2 tahun yang lalu, aku seharusnya menerima bahwa pernikahan kami sudah berakhir. Aku sudah berusaha keras, tapi semua itu percuma. Aku bilang padamu bahwa aku bilang akan melindungi keluarga. Ternyata begini.
Sun Woo : Aku seharusnya tidak membuat kalian terlibat antara aku dan Lee Tae O. Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak tahu harus berkata apa.
Ye Rim : Sekarang sudah berakhir, Aku akhirnya menyadari aku tidak menikah karena cinta tapi kesombongan. Aku belajar bahwa tidak ada gunanya terobsesi dan itu hanya membuat luka lebih besar.
Ye Rim lalu menatap Sun Woo.
Ye Rim : Eonni, kau juga harus berhenti memikirkan Tae O. Singkirkan Lee Tae O dari pikiranmu. Lupakan semuanya dan tinggalkan tempat ini. Dia mau membalas dendam atau tidak? Abaikan saja dia. Kau terlihat sangat kuat. Tapi menurutku, kau hanya keras kepala.
Sun Woo : Apa itu pernikahan? Dan apa itu perceraian? Beberapa orang tetap menikah meskipun mereka tahu itu percuma. Di sisi lain, aku melepaskannya. Kami sudah berpisah. Jadi aku tidak mengerti kenapa ini belum berakhir.
Ye Rim : Tidak semua orang seperti itu. Itu hanya kau. Jika kau terus berkelahi, ini tidak akan pernah berakhir. Menurutku... Lee Tae O dan kau sama saja.
Di mobil, In Kyu memberi Hyun Seo uang.
In Kyu : Apa itu cukup untuk biaya hidup sebulan? Jika kau merasa lelah, kau bisa berhenti bekerja kapan saja. Aku bisa mencari nafkah untukmu. Bagaimana? Masa depan kita? Bukankah ini membuatmu terpesona?
Hyun Seo : Bolehkah aku bertanya, apa pekerjaanmu?
In Kyu : Kenapa kau menanyakan itu? Apa kau tidak mempercayaiku?
Hyun Seo : Di mana kau tinggal sekarang?
Setelah tahu dimana In Kyu tinggal, Hyun Seo langsung menghubungi Sun Woo.
Hyun Seo : In Kyu datang menemuiku.
Sun Woo : Kau baik-baik saja?
Hyun Seo : Dia punya banyak uang. Sepertinya tebakanmu benar.
Sun Woo : Apa kau tahu di mana dia sekarang?
Sun Woo pun langsung menemui In Kyu. Ternyata In Kyu masih tinggal di apartemen Hyun Seo yang dulu, apartemen disebelah apartemen yang disewa Da Kyung.
Sun Woo mengajak In Kyu bicara.
In Kyu membawa Sun Woo ke apartemennya.
Sun Woo : Itu luka berbekas. Jika kau mengobatinya dengan benar seharusnya tidak meninggalkan bekas. Sudah ke rumah sakit?
In Kyu : Katakan yang ingin kau katakan. Aku tidak ingin berbicara denganmu.
Sun Woo : Aku tahu Lee Tae O menyewamu untuk menyiksaku. Masuk ke rumahku, Mengancam aku dan Joon Young sebagai sandera. Semua itu.
In Kyu : Apa kau punya bukti?
Sun Woo : Bekas luka di wajahmu. Sejauh mana Lee Tae O menyuruhmu? Apa dia menyuruhmu mengancamku sampai aku meninggalkan kota ini? Atau membunuhku?
In Kyu : Apa bibi tidak takut? Haruskah aku menyelesaikan semuanya?
Sun Woo : Dia bayar kau berapa? Apa ini layak untuk masa depanmu?
In Kyu : Omong kosong.
Sun Woo : Aku bertanya apa itu layak untuk masa depanmu.
In Kyu mencengkram Sun Woo.
In Kyu : Siapa kau berani membicarakan masa depanku? Kaulah alasan aku masuk penjara!
In Kyu mendorong Sun Woo.
In Kyu : Kau harus membayar semua perbuatanmu.
Sun Woo mencengkram In Kyu.
Sun Woo : Apa kau tidak belajar dari pengalaman? Apa kau pikir Lee Tae O akan mengurus hidupmu? Lee Tae O menyuruhmu, kan? Apa kau mengikuti perintah bajingan itu? Katakan sejujurnya. Maka aku akan meminta polisi untuk memperlakukanmu dengan santai.
In Kyu : Keluar dari rumahku.
Sun Woo : Katakan sejujurnya, Lee Tae O menyewamu untuk melakukannya.
In Kyu mendorong Sun Woo hingga Sun Woo jatuh dan ponselnya terlempar keluar.
In Kyu melihat ponsel Sun Woo. Tahulah In Kyu Sun Woo merekam pembicaraan mereka.
In Kyu lalu mengambil ponsel Sun Woo dan menghapus rekamannya. Sun Woo berusaha merebut ponselnya tapi terlambat rekamannya udah dihapus dan In Kyu mendorong Sun Woo ke pintu kaca.
Sun Woo tak bergerak.
Melihat Sun Woo tak bergerak, In Kyu takut dan mencoba mengecek Sun Woo masih hidup atau tidak.
In Kyu lega Sun Woo berbicara.
Sun Woo : Tolong hentikan, Park In Kyu. Kau masih terlalu muda untuk menghancurkan hidupmu.
In Kyu berdiri membelakangi Sun Woo.
In Kyu : Keluar sebelum aku membunuhmu.
Sun Woo masuk ke mobilnya dan mencari sesuatu di tasnya. Ia mengeluarkan alat perekam dan memutarnya. Terdengarlah pembicaraan mereka tadi.
Hyun Seo datang.
Sun Woo : Aku merekamnya tapi aku tidak bisa membuatnya mengaku.
Sun Woo menyuruh Hyun Seo masuk mobilnya.
Sun Woo membuka bagasi. Hyun Seo langsung memasukkan kopernya ke bagasi Sun Woo.
Setelah itu, ia masuk ke mobil Sun Woo dan mereka pergi.
In Kyu ke tempat kerja Hyun Seo. Ia kaget saat teman Hyun Seo bilang bahwa Hyun Seo sudah resign.
"Kapan?" tanya In Kyu.
"Saat aku kembali dia tiba-tiba mengundurkan diri dan berkemas dan pergi. Kami juga terkejut."
"Apa dia mengatakan ke mana dia pergi?"
"Aku tidak tahu. Sepertinya dia pergi ke luar kota. Seperti Ulsan atau Busan."
In Kyu pun menyadari sesuatu dan bergegas stasiun.
Sampai di stasiun, ia melihat sosok mirip Hyun Seo. Ia mengejarnya, sampai ke dalam bis tapi itu bukan Hyun Seo.
In Kyu menghubungi Tae O.
Bersamaan dengan itu, Yoon Ki tiba di depan kantor Tae O dan melihat Tae O keluar dari kantor sambil marah2 di telepon.
Tae O : Kenapa tiba-tiba meminta lebih banyak uang? Aku memberi semua yang kau minta! Kesepakatan kita sudah selesai.
In Kyu : Ji Sun Woo membawa Hyun Seo! Bawakan aku 30.000 dolar sebelum aku menceritakan semuanya ke Stasiun Gosan. Sekarang juga.
Tae O : Aku akan pergi sekarang. Jika kau menginginkan uang, tunggu disana.
Tae O memutus panggilannya.
Tae O : Aku akan membunuh bajingan ini.
Yoon Ki pun menatap heran Tae O yang pergi dengan tergesa-gesa.
Sun Woo dan Hyun Seo duduk di salah satu kafe di stasiun.
Sun Woo : Kau punya tempat tinggal?
Hyun Seo : Aku punya teman di Ulsan. Dia bilang ada lowongan di pabrik tempat dia bekerja. Aku akan pergi ke sana.
Sun Woo : Lupakan semua yang terjadi di sini, dan hiduplah dengan nyaman disana. Aku tidak akan meneleponmu lagi.
Hyun Seo : Aku juga tidak akan. Jangan berpikir untuk kembali kesini.
In Kyu tiba di stasiun dan berlari melewati kafe yang tadi diduduki Sun Woo dan Hyun Seo.
Sun Woo membelikan Hyun Seo banyak makanan.
Hyun Seo pun pergi, tapi Sun Woo kemudian memanggilnya.
Sun Woo melepas syalnya dan memakaikannya ke Hyun Seo.
Hyun Seo terharu.
Hyun Seo lalu pergi.
Setelah Hyun Seo pergi, Sun Woo juga pergi.
Hyun Seo duduk, menunggu kereta.
In Kyu juga ada di sana, mencari Hyun Seo di setiap kereta, sampai akhirnya ia melihat koper Hyun Seo.
Hyun Seo berusaha kabur. Ia panic karena pintu lift tak kunjung terbuka. Akhirnya pintu lift terbuka, Hyun Seo masuk dan mencoba menyembunyikan dirinya agar tak dilihat In Kyu tapi terlambat.... In Kyu berhasil menyusulnya ke lift. Hyun Seo ketakutan.
Sun Woo kembali ke mobil dan melihat uang Hyun Seo ketinggalan di mobilnya. Terpaksalah Sun Woo kembali ke dalam.
Bersamaan dengan itu, kereta berlalu. Sun Woo pikir Hyun Seo sudah pergi namun betapa terkejutnya ia melihat koper Hyun Soo.
Sun Woo mendekati koper Hyun Seo. Itu memang koper Hyun Seo.
Cemas, Sun Woo menghubungi Hyun Seo tapi tak tersambung.
Sun Woo balik lagi ke stasiun dan mengedarkan pandangan mencari Sun Woo.
Tiba2, dia melihat beberapa polisi berlarian menuju stasiun di depannya.
Sun Woo pun kesana dan melihat kerumunan. Penasaran, Sun Woo mencoba mencari tahu apa yang terjadi.
Sun Woo melihat petugas mengevakuasi sebuah jasad.
Sun Woo kemudian melihat syal yang ia berikan ke Hyun Seo tadi tergelak di lantai berlumur darah.
Sontak lah, Sun Woo kaget dan berusaha melihat lebih dekat. Sun Woo maju ke depan dan kaget mengenali itu syalnya yang tadi.
Bersambung.....
Berarti Yoon Ki gak bohong ke Sun Woo soal Joon Young. Di episode sebelumnya kan si Yoon Ki bilang dia ngasih terapi ke Joon Young bukan karena Joon Young anaknya Sun Woo... Pas si Joon Young ngerusak itu mobil, Yoon Ki udah ngerasa ni anak kagak beres karena dia psikiater dan pas denger itu putranya Sun Woo, tahulah dia kenapa Joon Young kayak gitu.
Lantas, apa alasan Yoon Ki menjadi 'mata-mata' Pimpinan Yeo? Untuk melindungi Sun Woo? Semoga iya ya... Gk rela sy kalau
Sun Woo harus kecewa lagi..
Soal Hyun Seo, semoga bukan dia yang meninggal.... Eh tapi Sun Woo bilang bakal ada kejadian penting yang merubah karakternya di epi 12... Jangan sampai Sun Woo yang dituduh membunuh orang...