The World Of The Married Ep 9

Sebelumnya....


Episode ini diawali dengan Sun Woo yang menemui istri Pak Choi secara pribadi. Istri Pak Choi terkejut mengetahui Sun Woo ingin bergabung dengan Asosiasi Wanita Gosan. Tadinya ia fikir,

Sun Woo menemuinya untuk membicarakan pekerjaan.

"Dari yang kudengar, ada beberapa orang yang ingin menggantikanmu sebagai direktur muda." ucapnya.

"Tidak benar meminta bantuan anda terkait pekerjaan." jawab Sun Woo.

"Aku tahu itu. Jadi, kau tidak mau aku bertindak karena aku tidak terlibat langsung dengan rumah sakit?" tanya istri Pak Choi.

"Aku ingin berkontribusi untuk pembangunan komunitas kita." jawab Sun Woo.

"Kau mau masuk ke kandang macan? Itukah yang kau rencanakan sekarang?" tanya istri Pak Choi.

"Tidak, tidak seperti itu." jawab Sun Woo.


"Secara pribadi, menurutku bukan ide bagus untuk melibatkan orang lain dalam perseteruan keluarga." ucap istri Pak Choi.

"Tapi aku juga tidak bisa terus menghindarinya. Aku yakin anda mengerti bagaimana posisiku." jawab Sun Woo.

"Ya, aku mengerti. Namun, aku tidak berniat untuk memihak siapa pun. Menurutku itu tidak benar." ucap istri Pak Choi.

"Aku hanya meminta anda tidak menolak. Untuk hal itu saja, aku berterima kasih." jawab Sun Woo.

"Jadi, apa rencanamu setelah bergabung dengan Asosiasi Wanita?" tanya istri Pak Choi.

Sun Woo tak menjawab dan hanya menatap istri Pak Choi saja.


Besoknya, istri Pak Choi mengangkat tangannya sebagai tanda bahwa ia setuju Sun Woo bergabung dengan mereka.

Diikuti oleh istri Pak Cha dan Dokter Kong.

Dan yang mengejutkan, Da Kyung juga setuju Sun Woo bergabung.

Sun Woo mendekati Da Kyung dan mengucapkan terima kasih.


Istri Pak Choi : Selamat datang, Dokter Ji.

Sun Woo : Terima kasih, Bu.


Myung Sook : Selamat datang juga.

Da Kyung juga ikut mengucapkan selamat.

Sun Woo berterima kasih karena Da Kyung sudah menerimanya bergabung.

Da Kyung : Aku tidak punya alasan untuk menolak.

Da Kyung mengulurkan tangannya, mengajak Sun Woo jabat tangan. Sun Woo menjabat tangan Da Kyung.


Sun Woo sedang di toilet, mencuci tangannya. Kemudian Da Kyung datang. Da Kyung tanya tujuan Sun Woo gabung dengan geng nya.

Sun Woo : Kupikir kau ingin aku bergabung.

Da Kyung : Aku hanya perlu tahu alasanmu melakukan ini. Apa kau melakukan ini demi kedamaian? Atau kau mencoba melawanku?

Sun Woo : Anggap saja ini sebagai caraku untuk memperingatkan Tae O. Dia mungkin akan lebih berhati-hati jika tahu aku bergabung dengan asosiasi.


Da Kyung : Apa yang dilakukan suamiku hingga kamu ingin dia berhati-hati?

Sun Woo : Suamimu menguntitku.


Da Kyung tertawa. Ia tidak percaya kata-kata Sun Woo.

Sun Woo : Aku tahu ini sulit dipercaya, tapi itulah kenyataannya.

Da Kyung lalu mengaku mencemaskan Sun Woo dan minta Sun Woo untuk melakukan konseling.

Sun Woo : Kau lah yang membuatku khawatir. Sudah kubilang. Kau tidak mengenal Tae O.

Da Kyung : Kau pasti ingin membuatku goyah.

Sun Woo : Aku tidak mencoba memulai perkelahian. Aku hanya ingin mengatakan hal yang tidak kau ketahui. Pastikan suamimu tidak melewati batas. Kumohon. Kumohon kepadamu.


Da Kyung terdiam. Sun Woo pergi.


Di depan pintu keluar, Sun Woo ketemu Ye Rim. Sun Woo cuek dan melewati Ye Rim, tapi Ye Rim tanya, apa yang coba Sun Woo rencanakan.

Ye Rim : Tidak bisakah kau diam saja?

Sun Woo : Tidak.

Sun Woo lalu pergi.


Dalam perjalanan, Hyo Jung mengomeli Da Kyung yang membiarkan Sun Woo gabung dengan mereka.

Hyo Jung : Ibu kirim mereka hadiah setiap tahun dan undang mereka makan malam setiap pergantian musim. Ibu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk Asosiasi Wanita. Ibu ingin memastikan mereka tidak menghina pernikahanmu...

Da Kyung : Cukup! Ibu saja merasa itu memalukan, jadi, coba bayangkan pendapat orang lain.

Hyo Jung : Astaga.


Ponsel Da Kyung berdering.

Hyo Jung : Dia meneleponmu?

Da Kyung : Jangan ikut campur. Aku akan mengurusnya.


Da Kyung menjawab panggilan Tae O.

Tae O di ruangannya mengajak Da Kyung pacaran malam ini.

Tae O : Aku sudah memesan tempat di restoran bagus.

Tanpa Tae O sadari, pegawainya terus menatap ke arahnya sampai dia selesai teleponan dengan Da Kyung.


Selesai teleponan dengan Da Kyung, Tae O meletakkan ponselnya di atas meja, lalu mengeluarkan ponselnya yang satu lagi dari sakunya. Tae O melihat foto2 Sun Woo di ponsel itu.

Pria itu terus menatapnya. Lalu tak lama, ia pura2 sibuk.


Tae O kemudian menatap pria itu dan menyimpan ponselnya di laci.


Sun Woo lagi makan malam dengan Yoon Ki di restoran mewah.

Yoon Ki : Polisi ada benarnya. Kau tidak boleh mencurigai suamimu hanya karena dia pernah mampir saat kau tidak di rumah.

Sun Woo : Apa kau juga berpikir bahwa aku berlebihan?

Yoon Ki : Maksudku kita harus menunggu hasil investigasinya. Bagaimana jika aku tinggal di rumahmu untuk sementara? Mari kita lakukan itu. Aku sama sekali tidak keberatan.

Sun Woo tertawa mendengarnya.


Sun Woo mengambil gelasnya dan mengalihkan pandangannya dan ia kaget melihat Tae O dan Da Kyung datang.

Tae O juga kaget melihat Sun Woo dan Yoon Ki.


Tae O kemudian menatap Da Kyung.

Tae O : Mau duduk di tempat lain?

Da Kyung : Kau merasa tidak nyaman?

Tae O : Tidak, bukan berarti aku merasa seperti itu.


Da Kyung menatap Sun Woo.

Da Kyung : Kalian merasa tidak nyaman?

Sun Woo : Tidak, kurasa kami baik-baik saja.

Da Kyung dan Tae O duduk di meja sebelah meja Sun Woo dan Yoon Ki.


Yoon Ki bilang ke Sun Woo kalau ia suka pinot noir yang dijual restoran itu pekan lalu.

Yoon Ki : Kau mau mencobanya?

Sun Woo : Tidak, lain kali saja. Sebaiknya aku tidak minum-minum hari ini.

Sun Woo meletakkan gelasnya.


Dan, tiba2 saja Yoon Ki memegang tangan Sun Woo.

Yoon Ki : Baiklah.


Tae O cemburu melihat Yoon Ki megang tangan Sun Woo.

Da Kyung melihat Tae O yang terus memperhatikan Sun Woo.

Da Kyung : Haruskah kita bergabung saja dengan mereka?

Tae O tak menjawab dan tanya Da Kyung mau pesan apa.

*Si Kodir cembokur... LOL LOL


Tae O beranjak ke toilet. Bersamaan dengan itu, Yoon Ki keluar dari toilet.

Tae O : Kau pasti sering datang ke sini. Sun Woo biasanya tidak suka tempat seperti ini.

Yoon Ki : Tolong hentikan. Sun Woo bukan istrimu lagi.


Yoon Ki beranjak pergi, menghampiri Sun Woo yang menunggunya di depan lift.

Tae O tak jadi ke toilet dan malah ngeliatin Sun Woo dan Yoon Ki dengan tatapan cemburu.

Dari mejanya, Da Kyung menatap Tae O.


Sekarang, si Tae O ama Da Kyung lagi di perjalanan menuju rumah.

Tae O tampak kesal.

Da Kyung : Kau pasti terganggu karena mantan istrimu berkencan.

Tae O : Aku tidak peduli apa yang dia lakukan. Melihatnya saja membuatku tidak nyaman, itu saja.

Da Kyung : Mungkin karena mereka berdua dokter. Mereka tampaksaling memahami.


Sebuah mobil menyalip mereka dan nyaris membuat mereka tabrakan.

Tae O yang lagi kesal gara2 lihat Sun Woo sama Yoon Ki akhirnya meluapkan kekesalannya pada si pengemudi yang menyalip mereka.

Tae O : Dasar bedebah! Dia harus belajar mengemudi. Apa dia mau mati?

Da Kyung syok.

Da Kyung : Jujur saja. Katakan kau kesal karena mantan istrimu mengencani pria lain.

Tae O : Ada apa denganmu hari ini?

Da Kyung : Benar, bukan? Kau terus membuatku sensitif hari ini.


Sun Woo dan Yoon Ki sudah di depan rumah. Tapi Sun Woo tak langsung turun dan bicara dengan Yoon Ki.

Sun Woo : Kau bilang tidak apa-apa, tapi kau tidak nyaman, bukan?

Yoon Ki : Aku menyukainya. Aku suka ketegangannya. Saat mendaki, kita merencanakan jalurnya. Makin sulit pendakiannya, kita akan makin teliti. Apa kau pikir aku tidak menduga hal ini saat mulai menyukaimu?


Yoon Ki menggenggam tangan Sun Woo.

Yoon Ki : Berhentilah bersikap seolah kau baik-baik saja dan pegang tanganku. Kau lah yang merasa ini berat.


Dari dapur, Joon Young kesal melihat ibunya bersama Yoon Ki.


Sun Woo ke kamar Joon Young, bawain cemilan.

Sun Woo : Kau sedang mengerjakan PR?

Joon Young : Apa katanya?

Sun Woo : Kerahasiaan wajib dijaga dalam terapi. Dia tidak akan memberi tahu siapa pun, bahkan ibumu. Jangan khawatir.


Joon Young : Lalu kenapa ibu terus menghabiskan waktu dengannya?

Sun Woo : Dokter Kim dan ibu rekan kerja. Kami bekerja bersama. Tidak ada apa-apa di antara kami, jadi, jangan khawatir. Kau segalanya bagi ibu. Kau tahu itu, bukan?

Joon Young tak percaya dan kesal.


Ponsel Sun Woo berbunyi. Sun Woo keluar.

Setelah Sun Woo keluar, Joon Young membanting pensilnya.

*Ngelawan teroooos kau nak..


Sun Woo masuk kamarnya dan menjawab telepon dari Tae O.

Tae O marah karena Sun Woo ninggalin Joon Young sendirian di rumah.

Sun Woo : Aku akan mengurusnya. Jangan ikut campur.


Tae O : Apa kau dan bedebah itu serius?

Sun Woo : Apa urusannya denganmu?

Tae O : Ini penting. Jika kau menikah lagi, aku harus mengambil Joon Young.

Sun Woo : Langsung saja ke intinya. Kenapa kau menelepon?


Tae O : Menjauhlah dari Da Kyung.

Sun Woo : Kenapa? Apa kau takut akan kuberi tahu dia perbuatanmu?

Tae O : Jaga mulutmu. Berhentilah mengarang cerita.

Sun Woo : Kau pasti takut aku akan memberi tahu faktanya.

Tae O : Tetap saja. Jangan libatkan Da Kyung dalam masalah kita.

Sun Woo : Kau cukup tidak menggangguku saja!

Sun Woo memutuskan panggilan Tae O.


Tanpa Tae O sadari, Da Kyung menguping pembicaraannya!

Da Kyung kemudian beranjak pergi.


Sun Woo mikirin kata2 Yoon Ki tadi pas mereka di mobil.


Yoon Ki : Bersikap terus waspada mungkin berasal dari delusi. Membenci seseorang sedalam itu membutuhkan banyak tenaga.

Sun Woo : Apa kau masih berpikir aku belum melupakan mantan suamiku?

Yoon Ki : Bagaimanapun, bukankah kau ingin melupakannya dan mulai hidup baru?

Sun Woo : Joon Young kesulitan menerima perceraian dan pernikahan kedua ayahnya. Aku tidak boleh menambah bebannya.


Da Kyung lagi membereskan mainan Jenny saat melihat Tae O mau pergi.

Tae O bilang dia mau minum dengan temannya. Tae O pergi. Da Kyung kesal.


Di bar, Je Hyuk lagi senang-senang sama si gadis pelayan. Mereka saling bercanda dan tertawa.


Tae O kemudian datang dan senyum-senyum ngeliat Je Hyuk ngegodain cewek lain.

Je Hyuk kaget lihat si Tae O.

Je Hyuk : Sedang apa kau di sini?

Tae O : Apa lagi? Aku datang untuk minum-minum dan melihatmu.


Si gadis pelayan berkata, akan memberi mereka sedikit privasi dan pergi.

Sun Woo ke kamar Joon Young dan melihat putranya itu sudah tertidur pulas.


Sun Woo kemudian pergi, dengan taksi.

Saat mau naik ke taksi, dia menatap kamera CCTV rumahnya.


Si gadis pelayan memberikan camilan gratis pada Je Hyuk, karena Je Hyuk pelanggan tetap di barnya.

Setelah itu, si gadis pelayan meninggalkan mereka.


Tae O : Apa dia gadis barumu?

Je Hyuk : Dia bukan gadisku. Dia bersikap baik karena aku menghabiskan banyak uang di sini.

Tae O : Kau sudah tidur dengannya.

Je Hyuk : Tidak. Tidak perlu basa-basi. Ceritakan soal bisnismu. Apa pembangunan lokasi syuting berjalan lancar?

Tae O : Aku akan mengundangmu ke peletakan batu pertamanya.

Je Hyuk : Kau berhasil, Tae O.


Tae O : Kau masih tidak memercayaiku?

Je Hyuk : Tentu saja, aku iri padamu. Butuh keterampilan untuk bisa hidup dari seorang wanita.

Tae O kesal dengan kata-kata Je Hyuk.


Sun Woo ada di bar lain.

Istri Pak Cha juga disana, melihat Sun Woo. Tak lama, dia kaget melihat seorang pria menghampiri Sun Woo dan pria itu, Dokter Kong!


Tae O tanya ke Je Hyuk, apa menyenangkan tidur dengan istrinya?

Tae O : Bagaimana Ji Sun Woo? Dia cukup cantik, bukan?

Keduanya mulai mabuk.

Je Hyuk : Kenapa kau penasaran? Dia bukan istrimu lagi.

Tae O : Jujurlah padaku dan berhenti bertele-tele.


Je Hyuk : Ji Sun Woo sangat keren. Dia liar.

Tae O : Bedebah.

Je Hyuk : Dia suka memimpin. Kau juga tahu, bukan?

Tae O : Dasar bedebah.

Je Hyuk : Aku lebih baik daripada bedebah yang campakkan istri dan putranya!

Tae O meradang dengan kata-kata Je Hyuk.

Je Hyuk : Apa aku salah? Apa aku salah bicara?


Dan, BUG! Tae O memukul Je Hyuk sampai Je Hyuk jatuh ke lantai.

Je Hyuk tak terima dan membalas mendorong Tae O ke kursi pengunjung lain.

Tae O dan Je Hyuk saling memukul.

Lalu kemudian beberapa pelayan datang memisahkan mereka.

Tapi mereka malah mendorong pelayan yang coba memisahkan mereka.


Diluar, mata-mata Da Kyung melihat mereka yang sekarang lagi jambak-jambakan.


Ye Rim memapah Je Hyuk ke dalam.

Ye Rim heran Je Hyuk minum banyak.

Ye Rim lalu tanya apa Je Hyuk minum dengan stafnya?


Ye Rim lantas melepaskan jas Je Hyuk dan kaget melihat wajah Je Hyuk babak belur.

Je Hyuk : Aku bertemu dengan Tae O. Kami tidak sengaja bertemu.

Ye Rim : Tunggu sebentar.


Ye Rim beranjak pergi. Tak lama, ia datang membawakan segelas minum untuk Je Hyuk.

Ye Rim : Minumlah ini dahulu. Akan kuambilkan salep.

Ye Rim bergegas ke kamarnya.


Je Hyuk teringat kata-kata Tae O tadi.

Flashback...


Tae O dan Je Hyuk duduk di depan bar. Tae O tanya apa Je Hyuk bahagia dengan Ye Rim?

Tae O lalu minta Je Hyuk bersikap baik pada Ye Rim.

Tae O : Bercerai tidaklah sepadan.

Je Hyuk : Kau menjadi besar berkat perceraian.

Tae O : Itu berbeda. Istrimu cukup baik untuk bertahan denganmu. Kau sangat egois. Kau tidak akan muda selamanya. Kau harus berubah pikiran sebelum terlambat. Makin tua seseorang, hal yang tersisa hanyalah anak-anak.

Flashback end...


Sekarang, Je Hyuk dan Ye Rim sudah di tempat tidur. Je Hyuk tanya, haruskah mereka punya anak?

Ye Rim sontak kaget dan menatap Je Hyuk.

Je Hyuk : Namun, kau mungkin akan lebih kesulitan setelah kita punya bayi. Aku memang pria yang egois.


Ye Rim membelakangi Je Hyuk dan menangis.

Je Hyuk lantas memeluk erat Ye Rim. *Je Hyuk mulai sadar.


Paginya, Da Kyung membantu Jenny turun dari tangga.

Da Kyung lalu melihat Tae O tidur di sofa.


Di RS, Sun Woo dan para dokter sedang rapat.

Sun Woo memeriksa laporan dan tanya pada pria berjas hitam, apakah pria itu sudah mengecek keabsahan permintaan untuk pesanan peralatan di departemen.

Pria itu, baik Bu.

"Tolong urus penawaran publik dengan baik, terutama dalam menulis kontrak pribadi. Pastikan semua berjalan lancar tanpa ada masalah." ucap Sun Woo pada dokter lainnya.


Dokter Kong memperhatikan Sun Woo.


Giliran Myung Sook yang dikomentari Sun Woo.

Sun Woo : Tingkat kesuksesan OBGYN untuk mengobati kemandulan tinggi.

Myung Sook langsung membanggakan dirinya pada Dokter Kong agar bisa mendapat jabatan Sun Woo.

Tapi dia langsung kesal saat Sun Woo bilang bahwa dia juga dapat keluhan dari pasien karena terlalu banyak perawatan dan penggunakan mesin yang berhubungan dengan OBGYN.

Myung Sook : Aku tidak seperti itu.

Sun Woo : Mari berhati-hati agar orang tidak salah paham.


Sun Woo mengakhiri rapat.

Dokter Kong setuju dan berterima kasih atas kerja sama semua dokter.

Myung Sook kaget dan heran Dokter Kong belum mengumuman pemecatan Sun Woo.


Myung Sook lalu menyerang Sun Woo dengan mengajukan pertanyaan soal terapi Joon Young.

Sun Woo : Kurasa ini bukan tempat untuk membicarakan masalah keluarga.


Rapat selesai.

Myung Sook kesal.


Myung Sook masuk ruangannya dan menghubungi Tae O.

Myung Sook : Apa yang terjadi? Dokter Kong belum bertindak.

Tae O : Aku dalam perjalanan setelah mendapatkan konfirmasi.


Tae O sendiri sudah di RS Sun Woo.

Sun Woo yang lagi di meja resepsionis kaget mendengar suara Tae O. Sun Woo mendongak dan melihat Tae O jalan ke arahnya sambil bicara di telepon.

Tae O : Aku tahu. Masalah seperti ini harus diselesaikan tanpa menunda-nunda. Menyingkirkan satu orang akan menyelesaikan semuanya. Tidak perlu membuat sakit kepala. Yang harus diputus dan dituntaskan, harus dilakukan dengan cepat.

Tae O berjalan melewati Sun Woo.


Tae O menemui Dokter Kong. Tae O tanya keputusan Dokter Kong soal pemecatan Sun Woo.

Dokter Kong : Aku juga mau menghubungimu soal masalah itu. Sebenarnya, aku harus menemui Pimpinan Yeo terpisah malam ini.

Tae O : Apa maksudmu dengan "terpisah"?


Dokter Kong : Dokter Ji memintaku melakukan itu.

Tae O terdiam.

Flashback...


Ternyata Sun Woo dan Dokter Kong bertemu di bar untuk membahas itu.

Dokter Kong : Kau akan menemui Pimpinan Yeo?

Sun Woo : Ya. Aku akan menemuinya untuk menyelesaikan segalanya.

Dokter Kong : Biar kuberi tahu sekarang bahwa aku tidak berencana menyerahkan sumbangan itu. Paham?

Sun Woo : Aku tahu.

Dokter Kong : Apa kau bisa melakukannya?


Sun Woo : Selama kau tidak ingin menyingkirkanku dari posisi direktur muda.

Dokter Kong : Apa maksudmu? Tentu saja, aku lebih suka kau daripada Dokter Sul. Pasienmu yang paling banyak dan kau sangat rapi dengan pekerjaan administratif kita. Jika kau menerima sumbangan itu dan juga tidak diberhentikan, aku akan sangat puas.

Sun Woo : Aku akan berusaha keras untuk mewujudkannya.

Dokter Kong : Kau tidak pernah mengecewakanku. Aku sangat kesulitan dengan masalah itu. Aku akan membuat janji dengan Pimpinan Yeo.

Flashback end...


Sun Woo berdiri di depan jendela ketika Tae O menerobos masuk ruangannya.

Tae O marah, kau pikir kau bisa mengubah apapun?

Sun Woo : Aku menunggu pasien lima menit lagi.

Tae O : Kau pikir hanya aku yang ingin menyingkirkanmu? Pernahkah kau berpikir bahwa itu mungkin keinginan Pimpinan?


Sun Woo ke mejanya dan mengambil sesuatu dari lacinya.

Sun Woo : Siapa dia?

Sun Woo nunjukin foto In Kyu yang tertangkap kamera pengawasnya.

Tae O kaget.

Sun Woo : Kau mengirimnya ke rumahku, bukan?

Tae O makin panas.

Tae O : Tidak ada yang akan membelamu di Gosan. Pergilah sebelum akhirnya kau mempermalukan dirimu sendiri. Aku mengatakan ini demi kebaikanmu.

Sun Woo : Kau mengkhawatirkanku?



Tae O : Jika terus bertengkar, kau hanya akan terluka.


Sun Woo : Jika sudah selesai, bisakah kau pergi sekarang, Lee Tae O-ssi?


Tae O berjalan menuju mobilnya sambil menghubungi In Kyu.

Tae O : Sudah kubilang jangan membuat kesalahan.

In Kyu : Berikan dahulu uangku.


Tae O masuk mobilnya.

Tae O : Apa kau tahu bahwa kau tertangkap kamera pengawas?

In Kyu : Aku ingin uangku lebih dahulu.

Tae O : Jangan berharap kau akan dibayar setelah bekerja dengan buruk. Jangan menghubungiku untuk sementara. Jika kau melibatkanku dalam kejadian itu, aku bersumpah akan membunuhmu.

Tae O memutus panggilannya dan mulai melajukan mobilnya.


Yoon Ki dari jendela rumah sakit, melihat Tae O.


In Kyu sendiri ada di depan spa tempat Hyun Seo kerja.

In Kyu melihat Hyun Seo tengah bekerja.

Hyun Seo kemudian merasa ada yang mengawasinya dan menoleh.

Hyun Seo melihat seorang pria berpakaian hitam pergi. Ia yakin itu In Kyu.


Da Kyung bertamu ke rumah Ye Rim.

Ye Rim tanya, apa yang mau dikatakan Da Kyung.

Da Kyung : Sepertinya Tae O bertemu dengan Je Hyuk semalam.

Ye Rim : Lalu kenapa?

Da Kyung : Kita berdua anggota asosiasi wanita dan suami kita berteman. Jadi, kita akan terus bertemu, suka atau tidak.

Ye Rim : Lalu?

Da Kyung : Aku tahu kau tidak menyukaiku. Namun, aku ingin berteman denganmu.

Ye Rim : Kenapa kau ingin berteman denganku? Apa kau ingin kita bertemu agar bisa menjelek-jelekkan Sun Woo di belakangnya?


Da Kyung : Kenapa dia bergabung dengan Asosiasi Wanita? Kau menentangnya. Aku berharap kau tahu kenapa dia memutuskan untuk bergabung.

Ye Rim : Sebesar apa rasa percayamu terhadap suamimu?

Da Kyung terkejut dengan pertanyaan Ye Rim.


Ye Rim : Aku tahu datang kemari sudah sulit, jadi, aku akan jujur padamu. Aku lebih membenci Tae O daripada membencimu. Aku bahkan melarang suamiku berteman dengannya. Aku tidak ingin terlibat lagi dalam urusan keluargamu.

Da Kyung terhenyak.


Da Kyung lantas keluar dan menuju mobilnya.

Tapi saat mau masuk mobilnya, dia menatap kalut rumah Sun Woo.


Ye Rim di jendelanya melihat Da Kyung pergi.


Di sekolah, giliran Hae Kang kehilangan barangnya. Ia kehilangan pena mahalnya yang dibeli ayahnya di Jerman.

Seorang temannya heran karena barang2 terus menghilang dari kelas mereka.


Joon Young lewat.

"Lee Joon Young,  kau kehilangan sesuatu?"

"Tidak." jawab Joon Young lalu buru-buru pergi.


No Eul memperhatikan Joon Young dan memikirkan sesuatu.


Saat pelajaran melukis, Joon Young berulah. Dia dengan sengaja menumpahkan cat ke bajunya sendiri.

Joon Young lalu minta izin gurunya ke toilet.

No Eul tambah curiga dengan sikap aneh Joon Young.


Joon Young masuk ke kelasnya. Ia mengambil almamaternya lalu membuka lokernya.

Joon Young celingukan. Setelah itu, ia mengambil pena Hae Kang dari lokernya dan cepat2 pergi.


Tanpa ia sadari, No Eul memperhatikannya.


Joon Young duduk di lapangan sambil menatap pena Hae Kang.

Tak lama, ia berdiri dan melemparkan pena Hae Kang.


Setelah itu, ia beranjak pergi dan terkejut melihat No Eul memergokinya.

No Eul : Itu pena Hae Kang, bukan?

Joon Young : Bukan.


Joon Young mau pergi tapi ditahan No Eul.

No Eul : Ada apa denganmu? Kenapa kau melakukan ini?

Joon Young : Kau tahu apa? Kau punya bukti?


Je Hyuk lagi sibuk di kantornya. Ponselnya terus berbunyi. Je Hyuk tak menjawab dan terus bekerja.


Je Hyuk balik ke ruangannya. Ponselnya berbunyi lagi. Je Hyuk menatap ponselnya. Telepon dari Zoe dan Je Hyuk memblokir nomor Zoe.


Zoe adalah si gadis pelayan. Dia heran ponsel Je Hyuk tak bisa dia hubungi lagi. Lalu dia menerima pesan dari Je Hyuk yang memutuskannya. Ya, Je Hyuk sempat mengirimkan pesan itu ke Zoe sebelum memblokirnya.


No Eul mengirimkan SMS ke Joon Young saat pulang sekolah.

No Eul : Joon Young. Beri tahu Hae Kang yang sebenarnya. Jika tidak, aku yang akan memberitahunya.

Joon Young kaget dan menatap No Eul yang berdiri di depannya.


Joon Young cuek dan berjalan melewati No Eul.

Tiba2, seseorang memotret Joon Young. Si pemotret, In Kyu!


Tae O menyimpan ponselnya yang berisi foto2 Sun Woo di laci dan pergi.

Pria suruhan Da Kyung yang melihat Tae O mau pergi, langsung menatap ke arah ruangan Tae O.


Myung Sook ke ruangan Dokter Kong.

Myung Sook : Kurasa tadi aku melihat Lee Tae O datang. Bagaimana semuanya?

Dokter Kong : Itu... aku yakin itu akan segera diputuskan.

Myung Sook senang, benarkah?


Sun Woo melepas jas dokternya saat seseorang mengetuk pintu ruangannya.

Sun Woo : Masuk.

Dokter Kong membuka pintu dan mengajak Sun Woo pergi.

Sun Woo : Pergilah dahulu. Aku akan menyusul.


Saat mau keluar, tiba2 seorang kurir datang membawa paket.

"Ji Sun Woo Sonsaengnim?"

"Ya, itu aku."

"Ada kiriman. Tolong tanda tangan di sini."

"Dari siapa?"

"Entahlah. Seorang pria."


Sun Woo lalu meletakkan paketnya di meja dan berniat pergi tapi baru sampai di pintu, Sun Woo berhenti melangkah dan menatap paketnya.


Sun Woo lantas mendekat dan memeriksa paketnya.

Dan ia terkejut melihat sebuah bangkai yang masih berdarah2 di dalam sana.


Sun Woo lantas mengambil amplop yang ada di paket itu dan membukanya. Isi amplop itu, selembar foto Joon Young. Sun Woo kaget.


Sementara Tae O yang mau masuk mobilnya, juga mendapat kiriman foto2 Joon Young.


Tae O masuk mobilnya dan menghubungi si pengirim foto.

Tae O : Apa maksudnya ini? Kenapa kau punya foto putraku...

Dan panggilan Tae O diputuskan.


Sun Woo langsung lari ke mobil dan menghubungi Joon Young tapi ponsel Joon Young tidak aktif.

Sun Woo tambah cemas.

Tae O yang sudah di jalan, menghubungi si pengirim foto. Ia kesal, ponsel si pengirim foto tak bisa dihubungi.


Dokter Kong sudah tiba di restoran. Disana, Pimpinan Yeo sudah menunggu.

Pimpinan Yeo nanyain Sun Woo.

Dokter Kong : Dia bilang dia akan menyusul. Apa Pak Lee Tae O tidak datang?

Pimpinan Yeo : Aku yakin dia akan segera datang.


Sun Woo ke tempat kursus Joon Young dan melihat Hae Kang.

Sun Woo nanyain Joon Young ke Hae Kang. Hae Kang bilang dia tidak tahu Joon Young kemana. Sun Woo kaget.

Hae Kang pergi.


Ponsel Sun Woo berdering. Telepon dari Tae O.

Tae O : Di mana kau?

Sun Woo : Joon Young hilang. Dia tidak datang ke kursus.

Tae O : Kau sudah memeriksa dia mungkin pergi ke mana?

Sun Woo : Tutup teleponnya. Aku harus menelepon polisi.

Tae O : Ji Sun Woo!

Panggilan Tae O keburu diputus Sun Woo.


Dokter Kong dan Pimpinan Yeo heran karena Sun Woo dan Tae O belum datang.

Dokter Kong minta maaf atas keterlambatan Sun Woo.

Dokter Kong : Dokter Ji tidak mungkin melakukan ini.

Pimpinan Yeo : Pasti terjadi sesuatu.

Dokter Kong : Karena Pak Lee juga tidak ada di sini... Pasti ada kemacetan parah. Tidak mungkin sesuatu terjadi kepada mereka berdua, bukan?


Sun Woo keluar dari pos polisi bersama beberapa polisi. Sun Woo menunjukkan foto Joon Young.

Polisi langsung bergegas mencari Joon Young.

Tae O melihat Sun Woo pergi mencari Joon Young bersama polisi.


Tae O menghubungi In Kyu, tapi ponsel In Kyu masih tidak aktif. Tae O meninggalkan pesan.

Tae O : Apa kau menculik putraku?


Sun Woo masuk ke warnet mencari Joon Young tapi Joon Young tak ada di sana.

Ia juga mencari Joon Young di kedai makanan.

Tae O mencari Joon Young di toko video game.


Ponsel Sun Woo berdering. Telepon dari Yoon Ki.

Yoon Ki : Kau sudah menemukan Joon Young? Di mana kau sekarang?

Sun Woo menangis.


Sun Woo kemudian kembali mencari Joon Young. Ia panic karena tak bisa menemukan Joon Young.

Seseorang memegang tangan Sun Woo. Sun Woo menoleh, ternyata Tae O.

Tae O : Kau belum menemukannya?

Sun Woo marah, jika ada yang menyentuh rambut Joon Young saja, aku akan membunuhmu dengan tanganku!

Tae O : Apa maksudmu?


Sun Woo akhirnya menerima telepon dari polisi bahwa Joon Young sudah ditemukan.

Sun Woo bergegas pergi.

Tae O mau ikut tapi Pimpinan Yeo menelponnya. Tae O kebingungan harus pergi dengan Sun Woo atau menjawab panggilan Pimpinan Yeo. Pada akhirnya, dia menolak panggilan Pimpinan Yeo.


Pimpinan Yeo heran dan kesal panggilannya ditolak.


Sun Woo bergegas mendekati Joon Young yang sudah diamankan polisi.

Joon Young kesal melihat Sun Woo.

"Dia kemari karena tidak mau les." ujar polisi.

Sun Woo lantas berterima kasih pada polisi karena sudah membantunya mencari Joon Young. Polisi pergi.


Sun Woo : Apa yang terjadi? Apa benar kau bolos karena tidak mau pergi? Kenapa ponselmu mati?

Joon Young malah nyolot, aku melakukan ini karena keinginanku! Tidak bolehkah aku bolos sekali! Apa ini pantas diributkan? Ada apa dengan ibu?


In Kyu menabrak Sun Woo.

Sun Woo kaget melihat In Kyu.

In Kyu langsung pergi setelah menampakkan dirinya di depan Sun Woo.

Sun Woo yang masih kaget, membeku menatap In Kyu.


Yoon Ki datang.

Sun Woo masih membeku, mencari-cari In Kyu tapi In Kyu sudah pergi.


Yoon Ki tanya, apa Joon Young sudah makan?

Tae O muncul dan kesal melihat Sun Woo dan Joon Young bersama Yoon Ki.


Pimpinan Yeo kesal karena Sun Woo dan Tae O tidak datang.

Pimpinan Yeo : Sepertinya tidak bisa malam ini. Mari makan lain kali saja.

Dokter Kong : Karena aku sudah di sini, biarkan aku mengatakan sesuatu. Aku sangat berterima kasih atas sumbangannya, tapi ini merepotkan bagi kami.

Sejujurnya, dokter Sul tidak cakap menjadi direktur muda. Tolong pertimbangkan kembali...

Pimpinan Yeo : Kau punya banyak dokter hebat di rumah sakitmu.

Dokter Kong : Ya, itu benar. Tapi tidak semua orang bisa cakap menjadi direktur muda.

Pimpinan Yeo : Psikiater dari Seoul itu punya reputasi bagus, bukan?


Sementara Joon Young melawan lagi sama Sun Woo. Dia bilang, tidak mau bicara dengan Sun Woo dan masuk ke kamarnya.

Sun Woo menyuruh Joon Young keluar.

Joon Young : Tolong jangan ganggu aku!

Sun Woo : Kenapa kau bersikap seperti ini? Kau pikir kau benar?

Joon Young : Kubilang aku tidak mau bicara dengan Ibu. Ibu macam apa yang menelepon polisi karena anaknya bolos?

Sun Woo : Ibu tidak bisa menghubungimu dan tidak tahu kamu di mana. Tentu saja ibu khawatir. Buka pintunya sekarang!


Yoon Ki datang.

Yoon Ki : Aku akan bicara dengannya. Marah-marah seperti ini tidak ada gunanya. Serahkan kepadaku.

Yoon Ki lalu menyuruh Sun Woo turun. Sun Woo menurut dan menyerahkan Joon Young sama Yoon Ki.


Yoon Ki mengetuk pintu kamar Joon Young. Tapi Joon Young tetap keras kepala.

Yoon Ki akhirnya duduk di meja di depan pintu kamar Joon Young.

Yoon Ki : Kau tampak sangat kesal, jadi, kurasa kau merasa dijahati. Apa yang membuatmu kesal? Apa yang paling kau benci? Mari kita atur perasaan negatif yang kau miliki. Aku akan menunggu sampai kau merasa tenang. Kau bisa bicara denganku setelah itu. Sebagai sesama pria.


Joon Young akhirnya membuka pintu kamarnya. Dia menundukkan kepalanya dan menangis.

Yoon Ki masuk ke kamar Joon Young.


Sun Woo melihat Yoon Ki masuk kamar Joon Young.


Di bawah, Sun Woo memikirkan In Kyu yang tadi dilihatnya.


Tak lama, Yoon Ki datang, membuatnya terkejut.

Yoon Ki : Kurasa dia bertengkar dengan teman-temannya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, jadi, kaubisa tenang. Dia menyesal melampiaskannya padamu.

Yoon Ki lalu memberi saran Sun Woo untuk mengurangi jam kerja di rumah sakit.

Sun Woo : Bagaimana bisa direktur muda mengurangi jam kerjanya? Kau tidak tahu apa yang akan terjadi pada rumah sakit?

Yoon Ki : Ini waktu yang penting bagi Joon Young. Kurasa lebih baik menghabiskan lebih banyak waktu dengannya, meski hanya untuk sementara. Bukankah itu lebih penting daripada jabatanmu?


Sun Woo : Aku juga harus menggantikan ayahnya. Jika aku ingin memberikan yang terbaik untuknya, aku tidak bisa merelakan pekerjaanku.

Yoon Ki : Pada akhirnya, kau harus memilih antara memedulikan emosinya atau memberikan materi. Kau serakah jika ingin melakukan keduanya.

Sun Woo : Apa kau menyuruhku mengakui aku tidak cakap karena aku ibu yang sudah bercerai?

Yoon Ki : Bahkan ibu yang tidak bercerai pun tidak sempurna.

Sun Woo : Kau tidak akan tahu. Kau bukan orang tua.

Bel berbunyi, mengejutkan mereka.


Sun Woo melarang Tae O masuk.

Tae O : Aku hanya ingin menemui Joon Young. Ada apa denganmu?

Sun Woo : Kau tidak pantas menemuinya. Kenapa kau sangat tidak tahu malu?

Tae O : Kenapa kau terus menyalahkanku? Bukan salahku kau tidak bisa menghubunginya.

Sun Woo : Dia orangnya. Park In Kyu.

Tae O pura2 bego, apa maksudmu?


Sun Woo : Aku bersikap seperti ini bukan hanya karena tidak bisa menghubungi Joon Young. Seseorang mengirimiku burung mati dan foto Joon Young dengan noda darah di atasnya. Bedebah itu mengancamku, bahkan mengikuti Joon Young.

Tae O : Kau yakin?

Sun Woo : Aku melihatnya di tempat kita menemukan Joon Young. Aku melihat wajahnya. Aku mengingatnya dengan jelas. Kau orangnya, bukan? Kau melibatkan dia dalam hal ini, bukan? Kau menyuruhnya mengancamku, bahkan memintanya mengganggu putra kita?

Tae O : Hentikan omong kosong itu. Untuk apa aku melakukan hal seperti itu?

Sun Woo : Itu pertanyaan yang harus kau tanyakan sendiri. Kenapa kau melakukan ini? Kenapa? Apa yang kau dapatkan dengan membuatku menderita seperti ini?


Sun Woo memukul Tae O. Tae O pun menghentikan Sun Woo dengan memegang tangan Sun Woo.

Tae O : Bukan aku orangnya. Aku bersumpah.

Sun Woo : Jangan berani-berani bilang bahwa kau tidak tahu ini bisa membahayakan Joon Young. Jika bedebah itu mendekati kami sekali lagi, aku bersumpah tidak akan tinggal diam.


Dari dalam, Yoon Ki melihat mereka.


Da Kyung ke kantor Tae O. Begitu ia datang, pria suruhannya langsung menghampirinya dan memberikan kunci kantor Tae O.

Da Kyung : Aku akan pergi sendiri.

"Letaknya di laci kedua di bawah meja." ucap pria itu.

Da Kyung pun beranjak masuk ke kantor.


Da Kyung membuka laci yang dibilang pria suruhannya. Ia menemukan ponsel yang berisi foto Sun Woo.

Da Kyung menyalakan ponsel itu dan mulai cemas.

Begitu ponsel menyala, ia langsung memeriksa ponsel itu dan terkejut menemukan foto2 Sun Woo.

Da Kyung lalu ingat kata2 Sun Woo soal Tae O yang menguntit Sun Woo.

Da Kyung tidak menyangka Sun Woo mengatakan hal yang benar.


Hyun Seo yang berdiri di depan kosannya, melihat foto In Kyu yang menyerang rumah Sun Woo.

Hyun Seo tahu itu In Kyu.


Ponsel Hyun Seo berdering, telepon dari Sun Woo.

Sun Woo : Park In Kyu, dia orangnya, bukan?

Hyun Seo : Entahlah. Aku tidak bisa melihat wajahnya dengan benar.

Sun Woo : Kau tahu dia sudah keluar dari penjara, bukan? Apa dia belum pernah mengunjungimu?

Hyun Seo : Tidak, dia mungkin tidak tahu di mana tempat tinggalku.

Sun Woo : Dia datang menemuiku. Dia juga mengancamku. Dia mungkin akan mengunjungimu juga. Kenapa kau tidak pergi untuk sementara?

Hyun Seo : Sudah kubilang. Dia tidak akan bisa menemukanku. In Kyu dan aku sudah lama putus. Tolong jangan pernah menelepon lagi mengenai masalah ini.

Hyun Seo memutuskan panggilan Sun Woo.

Sun Woo heran sendiri.


In Kyu menghampiri Hyun Seo, membawa minuman.

In Kyu : Mesin penjual otomatis itu sangat jauh. Siapa yang menelepon?

Hyun Seo : Teman sekamarku. Dia bertanya kapan aku pulang.

In Kyu : Minumlah.

In Kyu lalu tanya pekerjaan Hyun Seo.

In Kyu : Bagaimana pekerjaanmu? Baik-baik saja?

Hyun Seo : Ya.

In Kyu : Aku senang melihatmu baik-baik saja. Hanya itu yang perlu kuketahui.

Hyun Seo diam saja.

In Kyu : Apa kau masih sangat membenciku? Aku tidak pernah membencimu. Aku hanya sangat merindukanmu. Hyun Seo-ya, apa kau tidak merindukanku? Aku mencemaskanmu. Aku juga merasa bersalah. Bisakah kita memulai lagi dari awal? Aku berjanji akan bersikap baik kali ini. Aku berbeda sekarang. Aku sudah banyak berubah. Aku tidak akan menyusahkanmu. Aku bersumpah.

Hyun Seo : Apa kau sungguh berpikir kita masih punya masa depan?


In Kyu jalan-jalan sambil tersenyum.

Lagi jalan-jalan, dia ketemu Tae O.


Tae O marah dan mencengramnya.

Tae O : Kau berani tersenyum? Siapa yang menyuruhmu mengganggu putraku? Apa kau gila?

In Kyu : Kau terlalu kejam. Aku tidak melakukan apa pun kepadanya. Belum.

In Kyu mendorong Tae O.

Tae O : Belum?

In Kyu : Polisi tahu wajahku. Kau tidak bisa mengabaikanku. Jadi, bayar utangmu kepadaku. Jangan membuatku marah.

Tae O : Dasar bodoh. Kau seharusnya tahu begitu kau menyentuh putraku, kesepakatannya batal. Jangan mendekatiku atau putraku lagi. Mengerti?

In Kyu : Kau mau mundur sekarang?

Tae O : Kau yang lebih dahulu melanggar janjimu. Beraninya kau mengancamku.

In Kyu : Aku pernah dipenjara. Aku tidak keberatan dipenjara lagi. Aku tidak akan rugi. Mungkin aku akan memberi tahu polisi semuanya. Itu pasti menyenangkan. Seorang produser film terkenal menyewa seseorang untuk menyerang mantan istrinya. Media akan suka.


Tae O yang tambah kesal, berniat mencengkram In Kyu lagi tapi In Kyu duluan mencengkramnya.

In Kyu : Dengar Lee Tae O. Aku bahkan belum benar-benar mengancammu. Aku ingin dua kali lipat dari yang kau janjikan. Hanya itu cara agar transaksi kita bisa selesai. Ingat. Dua kali lipat.


Tae O kembali ke rumahnya. Dia menggosok-gosok lehernya dengan wajah yang terlihat beringas.


Tae O masuk ke kamar dan terkejut melihat Da Kyung tidak ada. Tae O mencari Da Kyung ke kamar mandi tapi Da Kyung tidak ada.

Tae O masuk ke kamar Jenny, tapi kamar Jenny kosong.


Da Kyung kemudian datang sambil menggendong Jenny yang sudah tertidur.

Tae O tanya Da Kyung habis darimana.

Da Kyung tak menjawab dan membaringkan Jenny di tempat tidur.

Da Kyung : Keluarlah dengan tenang. Kau akan membangunkan Jenny.


Da Kyung dan Tae O kembali ke kamar mereka. Tae O bertanya, apa ada sesuatu.

Da Kyung : Aku bertemu dengan seorang teman.


Da Kyung menatap Tae O dan tanya Tae O habis darimana.

Tae O : Ada masalah dengan Joon Young.

Da Kyung kesal, Joon Young. Apa lagi kali ini?

Tae O : Itu bukan apa-apa.


Da Kyung : Apa ada masalah dengannya? Atau ibunya tidak bisa mengendalikannya sendiri?

Tae O : Dia tidak punya masalah. Jangan bilang begitu.

Da Kyung : Lalu kenapa kau bergegas pergi setiap terjadi sesuatu? Kenapa kau sangat peduli dengan keluarga itu? Apa kau sangat merindukan mantan istrimu?

Tae O : Aku berusaha menyingkirkannya dari kehidupan kita. Kau bisa tanya ayahmu jika tidak memercayaiku.


Da Kyung ingat pertanyaan Ye Rim.

Ye Rim : Sebesar apa kau mempercayai suamimu.


Da Kyung lalu menatap Tae O dan terus memikirkan kata-kata Ye Rim.

Da Kyung : Aku akan memercayaimu. Aku percaya padamu.

Tae O terdiam.


Besoknya, Tae O menjelaskan ke Pimpinan Yeo alasan dia tidak datang tadi malam.

Pimpinan Yeo : Yang penting semuanya baik-baik saja. Kau tidak perlu menjelaskannya kepada ayah.

Tae O : Apa yang harus kita lakukan soal masalah direktur muda?

Pimpinan Yeo : Ayah akan memikirkannya. Kau tidak bekerja? Ada masalah yang harus ayah tangani.


Sun Woo minum teh dengan Dokter Kong.

Dokter Kong : Kau pasti takut.  Semua anak melakukan itu setidaknya sekali. Anak-anak kita sangat merepotkan saat mereka melewati masa pubertas. Aku mengerti perasaanmu.

Sun Woo : Maafkan aku. Aku tidak akan merugikan rumah sakit karena masalah keluarga lagi.

Dokter Kong : Itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Kau tidak tahu dia menjalani terapi selama enam bulan. Ini sebabnya seorang putra membutuhkan ayahnya. Tapi kau tidak bisa mendapatkan bantuan dari Pak Lee. Aku terlalu fokus pada rumah sakit. Aku terlalu tidak acuh terhadap situasimu.

Sun Woo : Jangan berlebihan.

Dokter Kong : Jaga putramu dahulu. Anak-anak lebih penting. Aku yakin kau kesal dan banyak hal yang terjadi. Bahkan jika dokter Kim membantu pun, dia tidak bisa menggantikan ayahnya. Ini sebabnya seorang wanita tidak bisa mandiri.

Sun Woo kaget dengan kata2 Dokter Kong.


Sun Woo melabrak Myung Sook.

Sun Woo : Sudah kubilang jangan membicarakan keluargaku. Jika mau jabatanku, kau harus bermain adil dan pakai keahlianmu. Bukankah itu agak hina?

Myung Sook : Apa hanya aku yang tahu bahwa Joon Young menemui dokter Kim? Kenapa kau tidak pernah mencurigai Kim Yoon Ki? Kenapa dia merawat putramu tanpa memberitahumu? Bukankah itu aneh? Berhentilah menyakiti perasaanku, Sun Woo-ya. Aku mungkin satu-satunya sekutumu di Gosan ini.


Sun Woo terhenyak dan teringat kata2 Yoon Ki semalam.

Yoon Ki : Kurasa lebih baik menghabiskan lebih banyak waktu dengan putramu. Bukankah itu lebih penting daripada jabatanmu?


Diluar, Dokter Kong tanya ke Yoon Ki apa Yoon Ki kenal Pimpinan Yeo.

Yoon Ki : Siapa orang di Gosan yang tidak mengenal Pimpinan Yeo? Aku sudah dua tahun di sini. Tentu saja aku mengenalnya.

Dokter Kong : Bukan itu maksudku. Aku bertanya apa kau mengenalnya secara pribadi.

Yoon Ki : Tidak. Aku tidak pernah menemuinya di luar lingkungan kerja. Kenapa kau bertanya? Apa ada masalah?

Dokter Kong : Tidak. Bekerja keraslah.


Yoon Ki pergi. Dokter Kong menatap Yoon Ki dengan tatapan curiga.


Sun Woo terus menatap Yoon Ki yang sedang menyeduh teh.

Yoon Ki kemudian menatap Sun Woo.

Yoon Ki : Kau sudah bicara dengan Joon Young?

Sun Woo : Bagaimana kau bisa begitu baik padanya?

Yoon Ki : Itu keahlianku.

Sun Woo : Bagaimana kau bisa merawat putraku?


Yoon Ki berjalan mendekati Sun Woo.

Yoon Ki : Sebenarnya, ada rahasia yang belum kuberi tahu kepadamu. Saat seusia Joon Young, aku benar-benar pembuat onar. Dahulu aku mencuri dan kabur dari rumah. Meski aku melewatinya dan kuliah kedokteran setelahnya. Aku melihat Joon Young suatu hari di jalan dan langsung bisa melihatnya dalam sekilas. Dia sangat gelisah. Aku harus bicara dengannya. Itu sebabnya aku merangkulnya.

Sun Woo : Jadi, maksudmu kau merawatnya bukan karena dia putraku.

Yoon Ki : Sama sekali tidak.


Malamnya, Tae O dan In Kyu ketemuan. Tae O memberikan In Kyu kesal. In Kyu kesal karena uangnya kurang.

Tae O marah dan mencengkram In Kyu.

Tae O : Apa kau menganggapku lelucon karena masih berurusan denganmu? Berikan saja ponsel yang kau pakai untuk meneleponku. Hubungan kita berakhir mulai hari ini.

In Kyu : Kau akan membutuhkanku. Kau bahkan tidak bisa melakukan separuh keinginanmu.

Tae O :  Omong kosong apa itu?

In Kyu : Wanita itu. Aku tahu kau menginginkannya. Apa aku salah? Kau sangat membencinya hingga ingin membunuhnya tapi kau tidak mau orang lain memilikinya. Kau ingin menghancurkannya agar dia tidak bisa ke mana-mana. Kau ingin dia memohon kepadamu untuk menyelamatkannya. Itu yang ingin kau lihat. Kau ingin menghancurkannya agar bisa membuatnya memastikan bahwa satu-satunya pria dalam hidupnya adalah kau.


Tae O terhenyak mendengar kata2 In Kyu.


Sun Woo duduk di depan meja riasnya. Ia sudah memakai gaun tidurnya.

Sun Woo membuka lacinya dan mengambil obat. Lalu ia menatap cermin dan berpikir sejenak. Setelah itu, Sun Woo memasukkan kembali obatnya ke dalam laci.


Sun Woo lalu beranjak ke jendela dan meminum winenya.


Pimpinan Yeo bertemu dengan seseorang di sebuah restoran.

Pimpinan Yeo : Jadi, apa pendapatmu tentang mereka berdua?

Orang yang ditemui Pimpinan Yeo adalah Yoon Ki! *Omo.

Yoon Ki : Mereka masih saling menyukai.


Tae O melajukan mobilnya sambil memikirkan kata-kata In Kyu.


Yoon Ki : Maksudku, hubungan mereka belum berakhir.


Dan Sun Woo menatap sepasang cincin di atas meja disamping tempat tidurnya.


Bersambung....

Ngegas teroooos, ngelawan teroooos kau nak sama emakmu. Astaga... entah apa maunya dia. Paham sih perasaan dia, tapi apa mesti dia ngelawan terus-terusan sama ibunya...

OMG, plot twist macam apa ini? Masa Yoon Ki suruhan Pimpinan Yeo sih ah? Elaaah, kasihan Sun Woo...

Btw, Tante Kim Hee Ae, pemeran Sun Woo, bilang nih di konferensi pers The World Of The Married beberapa hari lalu. Dia bilang, bakal ada kejadian penting

di episode 12 nanti yang akan merubah karakter Sun Woo.

0 Comments:

Post a Comment