• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Hide and Seek Ep 8 Part 3

Sebelumnya...


Eun Hyuk meminta maaf pada Nyonya Do.

Nyonya Do yang masih tidak percaya hubungan putrinya dan Eun Hyuk sudah berakhir pun bertanya, apa alasan Eun Hyuk minta maaf.

Eun Hyuk pun berkata, bahwa ia hanya akan membuat Yeon Joo menderita jika mereka tetap bersama.

Nyonya Do tertawa mendengarnya. Ia mengaku, bahwa yang dikatakan Eun Hyuk adalah omong kosong yang pernah didengarnya selama 50 tahun masa hidupnya.

Nyonya Do lantas menyuruh Eun Hyuk pulang. Ia berkata, sudah membuatkan kimchi favorit Eun Hyuk.

"Eomonni, biarkan aku pergi. Aku tidak akan berubah pikiran." jawab Eun Hyuk.


"Ibu tahu kau tidak menyukai Yeon Joo. Ibu tahu kau tidak pernah menyukainya tapi jangan lakukan ini padanya. Cinta? Itu bukan apa-apa seiring waktu berlalu. Seekor anjing pun tidak akan tertarik pada cinta." ucap Nyonya Do.

"Tapi ibu tetap hidup karena itu. Ibu tidak bisa hidup tanpa Yeon Joo karena ibu menyayanginya." jawab Eun Hyuk.

Eun Hyuk lantas mengaku bahwa dia mencintai wanita lain.

Nyonya Do tidak peduli. Ia meminta Eun Hyuk tetap berada di sisi Yeon Joo meski Eun Hyuk mencintai wanita lain.


Yeon Joo marah mengetahui sang ibu pergi menemui Eun Hyuk. Ia memaksa Geum Joo bicara dimana mereka bertemu.


Di kafe, Nyonya Do memaksa Eun Hyuk menemui Yeon Joo.

Tepat saat itu, Yeon Joo datang. Ia memeluk ibunya dan menyuruh Eun Hyuk pergi.

Ia juga menegaskan bahwa diantara dirinya dan Eun Hyuk sudah tidak ada hubungan lagi.

Eun Hyuk pun berterima kasih untuk semua yang sudah diberikan Nyonya Do padanya.

Nyonya Do marah. Ia melarang Eun Hyuk pergi.

"Eomma, jebal!" pinta Yeon Joo.

Dan Eun Hyuk pun pergi.


Nyonya Do sangat terpukul. Ia hanya bisa berbaring di kamarnya.

Agar sang ibu tenang, Yeon Joo pun berkata bahwa masih ada banyak pria di dunia. Ia juga mengaku, bahwa ia sudah muak dengan Eun Hyuk.

"Aku akan menemukan seseorang yang tergila-gila padaku dan mencintaiku sepenuh hati." ucap Yeon Joo.

"Siapa wanita jalang itu? Dia lebih berpendidikan darimu? Dia lulusan universitas? Apa dia tumbuh dengan orang tua terkenal yang diketahui semua orang? Apa dia luar biasa kaya?" tanya Nyonya Do.

Mendengar pertanyaan sang ibu, Yeon Joo terdiam dengan wajah pahit.

Melihat Yeon Joo yang diam saja, Nyonya Do pun merasa ucapannya benar.

Nyonya Do lalu berkata, akan bagus jika Yeon Joo dilahirkan di keluarga kaya.

"Ini semua karena ketidakmampuan ibu. Semuanya salahku. Itu kesalahanku." ucap Nyonya Do.


Dengan tatapan penuh emosi, Yeon Joo pun berujar dalam hatinya, kalau ia tidak akan pernah memaafkan Chae Rin. Ia juga bersumpah, akan membuat Nyonya Park mengeluarkan air mata darah sama seperti ibunya.

*Omo, Yeon Joo mau balas dendamnya ke Nyonya Park. Dia gak sadar, Nyonya Park ibu kandungnya sendiri. Dan Nyonya Na, membenci Yeon Joo yang tanpa ia sadari adalah cucunya sendiri. Makin pelik...  Sy ngarepnya, mereka tahu Yeon Joo tu Soo A setelah Makepacific hancur ditinggal Chae Rin.


Yeon Joo pun menghubungi Nyonya Park.

Mereka lalu bertemu di sebuah kafe teras.

Yeon Joo mengaku, bahwa ia sebenarnya ingin menghubungi Nyonya Park lebih awal, tapi tidak bisa karena terjadi sesuatu.

Yeon Joo pun bercerita, bahwa ia baru saja dicampakkan pacarnya karena pacarnya jatuh cinta pada wanita lain.

"Wanita licik itu pasti sengaja menggodanya." ucap Yeon Joo.

*Aigoo, berusaha nyuci otak Nyonya Park dia.

"Bagaimana cara orang tuanya mendidik dia sampai dia bisa menjadi wanita penggoda macam itu. Apa orang tuanya tahu? Katakan siapa dia? Akan kuhajar dia." jawab Nyonya Park.

"Kata-katamu sangat menghibur." ucap Yeon Joo.

"Aku tidak asal mengatakannya." jawab Nyonya Park.

Nyonya Park lalu meminta Yeon Joo menjadi seketarisnya.


"Itu gelarmu untuk sementara. Mari kita lihat pekerjaan apa yang akan cocok denganmu. Pekerjaanmu saat ini memang bagus, tapi tentu saja kau sebaiknya mendapatkan pekerjaan yang layak. Saat kau berjalan denganku tempo hari di jalanan, kau memelukku. Aku sangat berterima kasih karena pelukanmu hangat. Aku mau berterima kasih untuk itu." ucap Nyonya Park.

Nyonya Park lantas memegang tangan Yeon Joo. Yeon Joo pun tersenyum.


Nyonya Na curhat pada si cenayang soal kedekatan putrinya dan Yeon Joo. Ia meminta cenayang memberikannya jimat untuk menyingkirkan Yeon Joo dari sisi putrinya.

"Ngomong-ngomong, apa gadis bernama Chae Rin itu, belakangan ini bersikap baik?"

"Dia sudah menikah jadi sebaiknya begitu. Dia harus hidup seolah-olah tidak ada dalam keluarga itu. Dia tidak punya pilihan lain." jawab Nyonya Na.

Si cenayang lantas berkata, bahwa berdasarkan penerawangannya, Chae Rin akan segera keluar dari keluarga itu.

Nyonya Na tertawa. Ia mengatai ramalan si cenayang tidak akurat.

Ia lalu mengaku, ada perjanjian tertulis dalam kontrak pernikahan yang ia buat dengan Pimpinan Moon.

"Jika kau berkata begitu baiklah. Tapi menurut pembacaan ramalan, dia akan segera keluar dari rumah itu dan mengambil alih perusahaanmu."

Nyonya Na kembali tertawa. Ia meyakinkan si cenayang kalau hal itu tidak akan pernah terjadi.

Tapi kemudian ia terdiam.


Kita lalu melihat Chae Rin disambut ribuan karyawannya setelah menjadi CEO yang baru.


Lalu Nyonya Na menerobos masuk ke ruangan Chae Rin dan menyuruh Chae Rin keluar dari ruangan itu.

"Ini kursiku. Nenek tidak tahu?"

"Apa katamu?"

"Nenek tidak melihat apa yang dikatakan para karyawan tadi? Mereka bilang aku pemilik perusahaan ini."

"Perusahaan ini adalah milik Soo A! Soo A pemiliknya!" tegas nenek.


Chae Rin lantas menghubungi staff keamanan. Ia meminta mereka mengusir nenek.

Chae Rin juga meyakinkan bahwa Soo A tidak akan pernah kembali.


Tepat saat itu, Nyonya Na terbangun. Ya, itu semua hanya mimpi.

Bu Kim membangunkan Nyonya Na. Nyonya Na pun berkata, bahwa ia punya firasat buruk soal mimpinya dan teringat kata-kata si cenayang soal Chae Rin yang akan mengambil alih Makepacific.


Chae Rin yang berada di kantor, menghubungi ayahnya.

"Ayah dimana? Aku sudah berada di depan ruangan ayah. Ada yang ingin kubicarakan. Aku tidak bisa memberitahu detailnya." ucap Chae Rin.

"Aku sedang menemui para klien." jawab Presdir Min.

"Kalau begitu aku akan menunggu. Santai saja, tidak usah terburu-buru." ucap Chae Rin.

Setelah selesai bicara dengan ayahnya, ia melihat neneknya keluar dari lift.


Nyonya Na menemui Do Hoon.

Dengan ketusnya, ia berkata bahwa dirinya sebenarnya tidak ingin lagi melihat Do Hoon selama ia hidup. Ia juga mengaku tidak suka Do Hoon bekerja di perusahaannya.

Do Hoon pun meminta maaf.

"Jika merasa menyesal, maka bekerjalah dengan baik dan lakukan perintahku mulai sekarang. Itu satu-satunya yang bisa kau lakukan untuk Soo A." ucap nenek.

"Apa yang bisa kulakukan untuk Soo A?" tanya Do Hoon.

Nyonya Na lantas memberikan Do Hoon surat wasiat.


"Kenapa anda memberiku wasiat?" tanya Do Hoon.

"Setelah Soo A kembali, aku akan membuang Chae Rin. Aku juga akan menurunkan Presdir Min dari posisinya. Pemilik Makepacific harus punya hubungan darah denganku. Aku tidak bisa membiarkan Joon Sik atau Chae Rin yang bukan darah dagingku menjadi pemiliknya. Jika mereka menjadi terlalu serakah, akan kusingkirkan mereka dari hadapanku. Aku akan membuang Chae Rin terlebih dahulu dan menghapusnya dari dalam daftar keluarga." jawab Nyonya Na.

"Aku mengerti maksud anda tapi pembatalan adopsi tidaklah semudah itu. Mustahil membatalkan adopsi orang yang sudah dewasa." kata Do Hoon menjelaskan.

"Karena itu tidak mudah maka kau harus melakukannya. Kau harus mewujudkannya dengan cara apapun. Menurutmu kenapa aku menemuimu dan bukan pengacaraku? Karena itu adalah hal yang harusnya kau lakukan. Jika kau merasa bersalah pada Soo A, lakukan saja. Aku akan mengarang cerita, jadi urus saja masalah hukumnya. Berusahalah sebaik mungkin sebagai pengacara untuk memindahkan perusahaan dibawah nama Soo A agar para pemegang saham dan direktur tidak bisa mengeluh. Jika peduli pada Soo A, rahasiakan ini dari Presdir Min dan orang lain." ucap nenek.

Sontak Do Hoon kaget.


Chae Rin yang mendengarkan pembicaraan mereka terlihat marah.

*Kenapa gk diusir sekarang aja nek Chae Rin dan Presdir Min nya? Kok harus nunggu Soo A kembali? Ya iyalah, kalau dia ngusir sekarang, perusahaan bakal hancur.


Chae Rin yang sedang melajukan mobilnya, menepikan mobilnya. Ia terlihat marah.

"Mengesankan sekali, Bu Na Hae Geum. Teganya anda melakukan ini padaku. Menurutmu kenapa aku tetap bertahan di keluargamu? Menurutmu kenapa aku mau saja dijual ke Grup Taesan? Teganya anda melakukan ini sebagai manusia. Barang bekas pun tidak akan dibuang seenaknya seperti ini."

Chae Rin menangis.

Tak lama kemudian, ia ingat soal sampel rambut Yeon Joo.

"Anda selalu memulai masalah duluan." ucap Chae Rin.


Jae Sang masuk ke ruangannya sambil terus berusaha menghubungi So Ra.

Ia gondok setengah mati karena masih belum bisa menghubungi So Ra.

Tak lama kemudian, ia mendapatkan panggilan internasional. Ia pun menjawabnya dengan takut-takut.

"YAAA! WANG SO RA!" teriaknya menyadari itu panggilan dari So Ra.

"Kenapa kau meneriakiku tanpa alasan yang jelas? Kau tahu jantungku lemah? protes So Ra.

"Aku tahu jantungmu amat lemah untuk kabur membawa dana orang lain." jawab Jae Sang.

"Aku disuruh pergi oleh supirmu." ucap So Ra.

Mendengar itu, Jae Sang kaget.

"Apa! Cha Eun Hyuk?"


Kesal, Jae Sang pun langsung mencari Eun Hyuk. Ia menemukan Eun Hyuk sedang berjalan di koridor.

Jae Sang mencengkram kerah baju Eun Hyuk. Ia kesal Eun Hyuk menyembunyikan sesuatu darinya.

"Pak, semua orang memperhatikan." jawab Eun Hyuk.


Menyadari hal itu, Jae Sang pun menyuruh Eun Hyuk mengikutinya.

Mereka pun bicara di atap Taesan.

"Kau mengusir So Ra?" tanya Jae Sang.

Eun Hyuk mengiyakan.

"Apa kau sudah gila? Kau tidak takut apapun karena pimpinan menyukaimu?"

"Itu perintah pimpinan." jawab Eun Hyuk.

"Ayahku tahu?" tanya Jae Sang kaget.

"Bukankah lebih aneh kalau dia tidak tahu?" jawab Eun Hyuk.

Eun Hyuk lalu beranjak pergi. Jae Sang pun cemas, ia takut kalau ayahnya sudah tahu soal dana gelap itu.


Chae Rin masuk ke kamarnya dan terkejut melihat tong sampahnya sudah kosong.

Ia lalu berlari ke dapur, bertanya pada ahjumma soal tong sampahnya. Si ahjumma pun berkata, bahwa ia baru saja membuang sampah di kamar Chae Rin.


Jae Sang dan Eun Hyuk baru pulang.

Jae Sang meminta Eun Hyuk memberikannya waktu. Ia berjanji akan memutuskan So Ra.

"Aku tidak bisa memberimu banyak waktu." jawab Eun Hyuk.

"Baiklah berandal!" ucap Jae Sang gemes.


Saat hendak masuk ke rumah, Jae Sang melihat istrinya lagi mengaduk-ngaduk tong sampah.

Chae Rin akhirnya menemukan sampel rambut Yeon Joo.

Namun ia terkejut dan langsung menyembunyikan sampel itu di belakang roknya saat Jae Sang memanggil namanya.

Chae Rin pun menghampiri Jae Sang. Ia mengaku sedang mencari antingnya.

"Hebat sekali. Nyonya Taesan mengaduk-ngaduk sampah."


Keesokan harinya, Chae Rin yang sudah berdiri di depan rumahnya, menelpon Bu Kim. Ia menyuruh Bu Kim membukakannya pintu rumah.

Ia mengaku, ingin mengambil barangnya yang ketinggalan.

"Memangnya ada? Kupikir Nyonya Na sudah membakar semuanya."

"Aku mencari album di lantai dua. Kudengar semua orang hari ini pergi ke kuil." jawab Chae Rin.


Chae Rin pun masuk. Bu Kim menyuruh Chae Rin segera pergi setelah menemukan album itu.

Chae Rin mengerti dan pura-pura naik ke lantai dua. Tapi begitu Bu Kim pergi, ia langsung masuk ke kamar ayah dan ibunya.

Tanpa disadari Chae Rin, Bu Kim melihatnya.


Di kamar orang tuanya, Chae Rin memeriksa sisir di atas meja rias.

Lalu ia mencari helaian rambut di atas kasur orang tuanya.


Karena tidak menemukan sehelai rambut pun, ia akhirnya masuk ke kamar mandi dan mengambil sikat gigi orang tuanya.


Saat hendak keluar dari kamar orang tuanya, Chae Rin mendengar suara Nyonya Na yang marah-marah.


Diluar, Bu Kim kaget melihat Nyonya Na yang sudah pulang.

Nyonya Na mengaku, mereka terpaksa pulang karena Nyonya Park merasa tidak enak badan.

Bu Kim pun berusaha menghalangi Nyonya Park masuk ke kamar.

Pertama ia mengajak Nyonya Park minum teh. Karena tak berhasil, akhirnya ia dengan sengaja menjatuhkan vas dan melukai jarinya.

Bu Kim pun meminta Nyonya Park mengambilkannya obat di kamar Nyonya Na.


Sementara Nyonya Park masuk ke kamar Nyonya Na untuk mengambil obat, Chae Rin pun bergegas keluar dari kamar orang tuanya dan beranjak pergi.


Habis dari rumah orang tuanya, Chae Rin langsung ke RS untuk melakukan tes DNA.


Do Hoon tidak sengaja melihat Eun Hyuk di depan Makepacific.

"Boleh kutahu apa yang sedang kau lakukan disini?" tanya Do Hoon.

"Aku sedang mengantar Bu Min." jawab Eun Hyuk.

"Kau seketaris Chae Rin?" tanya Do Hoon.

"Sebenarnya aku seketaris Pak Moon Jae Sang." jawab Eun Hyuk.

"Pasti ini sebabnya kenapa orang bilang dunia itu sempit. Akankah kau mempercayainya jika aku bilang aku masih sakit saat kau memukulku terakhir kali?" ucap Do Hoon.

"Kau cengeng sekali atau kau pasti terlahir lemah." ejek Eun Hyuk.

"Kau masih sama bahkan setelah 20 tahun. Kau tidak pernah terintimidasi meski bekerja untuk balas dendam di rumah orang lain." sindir Do Hoon.

"Kurasa kita tidak cukup dekat untuk berbagi kenangan lama bersama." jawab Eun Hyuk.

Do Hoon pun mengajak Eun Hyuk bicara di tempat lain.


Tepat setelah mereka pergi, Pil Doo datang dan masuk ke Makepacific. Ia berencana mengancam Presdir Min.


Pil Doo masuk dan tidak sengaja melihat Do Hoon yang bicara dengan Eun Hyuk.

"Bantu aku mencari Jo Pil Doo." pinta Do Hoon.

Eun Hyuk menolak dan mengaku tidak memiliki hubungan lagi dengan Pil Doo.


Kesal, Do Hoon pun menyinggung soal penculikan Soo A.

"Apa kau tidak terlibat dalam penculikan Soo A? Kau diam saja dan tidak melakukan apapun meski tahu soal penculikan itu? Jawab aku!"

Tapi Eun Hyuk diam saja dan beranjak pergi.

"Jo Sung Min!" panggil Do Hoon.


Mendengar nama Sung Min, Pil Doo terkejut. Ia lalu tertawa mengetahui pria yang dibawa Chae Rin, yang hampir memukulnya adalah putranya sendiri.


Berita tentang zat berbahaya yang ditemukan dalam kosmetik Makepacific pun mulai tersebar.

Para netizen mulai membuang kosmetik Makepacific.


Akibatnya, Presdir Min menerima banyak telepon akibat rumor itu.


Presdir Moon dan Jae Sang sedang menertawakan kesulitan yang dihadapi Presdir Min akibat rumor yang mereka sebarkan.

"Apa istrimu sudah menyadari hal ini?"

"Kurasa belum. Dia tadi pergi keluar untuk berbelanja." jawab Jae Sang.


Hasil tes DNA akhirnya keluar. Chae Rin duduk di depan sebuah restoran. Ia berusaha menenangkan dirinya sebelum membaca hasilnya.


Nyonya Park mengajak Yeon Joo ke restoran favoritnya. Ia mengaku bahagia karena akhirnya punya teman yang bisa diajaknya ke sana.

Yeon Joo pun memegang tangan Nyonya Park dan berjanji akan menemani Nyonya Park mulai sekarang.


Chae Rin syok membaca hasil tes DNA yang membuktikan bahwa sampel rambut yang diperiksanya memang milik Soo A.


Tepat saat itu, Nyonya Park dan Yeon Joo lewat. Nyonya Park terkejut melihat Chae Rin.

Chae Rin sendiri masih syok dengan hasil tes DNA itu.

"Jadi dia adalah Min Soo A. Mungkin dia akan kembali sekarang. Aku harus bagaimana jika ibu tahu?" tanyanya dalam hati.


Tepat saat itu, Nyonya Park menghampirinya dan bertanya apa yang dilihat Chae Rin.

Kaget, Chae Rin pun menjatuhkan hasil tes DNA itu.

Nyonya Park ingin melihat dokumen yang dibaca Chae Rin.

Tapi Chae Rin langsung menutupi hasil tes DNA itu dengan tangannya.

Bersambung.....

Preview Ep 9


 Chae Rin : Apa yang kau lakukan di sini?
Yeon Joo : Ini sudah bukan ruanganmu lagi.

Hide and Seek Ep 8 Part 2

Sebelumnya...


Di ruangannya, Jae Sang kesal karena selingkuhannya tidak bisa dihubungi.

"Selingkuhan yang tidak takut apapun, Wang So Ra! Hubungi aku sekarang juga! Jika tidak, aku akan membunuhmu." ucapnya meninggalkan pesan.


Tak lama berselang, Jae Sang pun pergi ke apartemen So Ra. Tapi ia tak menemukan So Ra di sana.

Ia pun curiga kalau So Ra kabur membawa dana gelap ayahnya.


Chae Rin merawat Eun Hyuk.

Beberapa detik setelah mengompres Eun Hyuk, Chae Rin pun pergi meninggalkan Eun Hyuk.


Tak lama setelah Chae Rin pergi, Eun Hyuk terbangun.

Ia melihat semangkuk bubur, serta pesan yang ditinggalkan Chae Rin.

Dalam pesannya, Chae Rin mengaku sakit jika melihat Eun Hyuk sakit.


Yeon Joo yang sedang di jalan, berbicara di telepon dengan Nyonya Park.

Sementara, Nyonya Park yang duduk di kamarnya ditemani Bu Kim, mengaku menelpon Yeon Joo karena ingin berterima kasih.

"Entah apa jadinya jika aku tidak bertemu denganmu hari itu. Aku bahkan tidak bisa pulang ke rumahku sendiri. Terima kasih sudah mengantarku pulang." ucap Nyonya Park.

Nyonya Park kemudian terkejut karena Yeon Joo mengaku tidak ingin bertemu dengannya lagi.

Yeon Joo juga bilang, ingin menjadi teman Nyonya Park dan menjadi pengganti putri Nyonya Park yang hilang.

"Lalu apa masalahnya?" tanya Nyonya Park.

"Jika anda ingin tahu masalahnya, tanyakan pada ibu anda. Aku harus menutup teleponnya sekarang karena harus menghadiri rapat." jawab Yeon Joo.


Nyonya Park pun langsung marah pada ibunya.

"Memangnya ibu siapa bisa melakukan itu pada putri berharga dari keluarga lain? Apa yang sudah ibu katakan pada Ha Yeon Joo sampai dia tidak mau menemuiku lagi!"

"Kau benar. Dia putri dari keluarga lain. Dia bukan Soo A. Ibu harus memperjelas ini. Ibu tidak salah!"

"Eomma!"

"Kau tahu dia bilang apa pada ibu? Dia meminta perhitungan akurat untuk upahnya. Dia mengatakan, itu satu-satunya cara agar dia mau menemanimu."

"Apa ibu memberikannya uang? Ada apa denganmu? Seberapa parah aku harus hancur agar ibu puas!"

Sambil marah-marah, Jae Sang beranjak pergi meninggalkan gedung apartemen So Ra.


Tapi di lobby, dia berpapasan dengan Yeon Joo yang lagi bicara dengan So Ra.

Di telepon, Yeon Joo mengaku sudah tiba di apartemen So Ra dan membawakan semua kosmetik yang So Ra pesan.

Mendengar nama So Ra disebut2, Jae Sang pun langsung menghampiri Yeon Joo.

Ia berusaha merebut ponsel Yeon Joo. Yeon Joo mempertahankan ponselnya.

Terjadilah tarik-menarik, hingga akhirnya keduanya jatuh dengan posisi Jae Sang menindih tubuh Yeon Joo.

Sontak, Yeon Joo kaget dan menjerit melihat Jae Sang menindih tubuhnya.


Orang-orang langsung berkumpul.

Jae Sang yang ngeri, langsung kabur sambil teriak-teriak menjelaskan kalau dia bukan pria mesum.


Yeon Joo beranjak pergi sambil mendengus kesal.

Tak lama berselang, ponselnya berbunyi tapi Yeon Joo memilih tidak menjawabnya.

Sebuah pesan kemudian diterimanya. Pesan dari Jae Sang yang mengajaknya bertemu.


Mereka pun bertemu di lobby Hotel Taesan. Begitu Yeon Joo datang, Jae Sang langsung menjelaskan bahwa dirinya adalah pria yang lembut.

"Aku tadi meninggalkan kelembutanku untuk suatu alasan. Aku hanya ingin kau mengetahui itu." ucap Jae Sang.

"Jadi kau menyuruhku datang hanya untuk ini?" protes Yeon Joo.

Yeon Joo yang kesal, mau pergi, tapi Jae Sang malah menyuruhnya duduk.



Jae Sang pun menjelaskan semuanya pada Yeon Joo.

Pada awalnya, ia menyebut So Ra sebagai selingkuhannya tapi kemudian ia buru-buru meralatnya dengan mengatakan bahwa ia dan So Ra hanya saling mengenal tapi tidak berhubungan.

Jae Sang mengatakan, bahwa So Ra tiba-tiba saja menghilang. Ia menyuruh Yeon Joo menghubungi So Ra.

Tapi Yeon Joo menolak. Ia tak mau ikut campur masalah Jae Sang dan So Ra.

"Bagaimana bisa ini bukan urusanmu? Kita terhubung dalam beragam cara. Selain itu, aku tidak mau mengejutkanmu, tapi aku lebih terkenal dari dugaanmu." ucap Jae Sang.


Yeon Joo yang makin kesal pun berniat pergi, tapi Jae Sang lagi-lagi menahannya dan memintanya menghubungi So Ra.

Jae Sang juga berkata, akan memberikan Yeon Joo uang sebagai ganti sudah menghubungi So Ra.

"Berapa banyak yang kau mau!" Jae Sang teriak-teriak.

Dan Pak Hwang yang melintas bersama rekan2nya pun lagi-lagi melihat Jae Sang. LOL LOL...


Pak Hwang pun langsung mengadukan hal itu pada Pimpinan Moon. Ia juga berkata, kalau Jae Sang tidak cocok menjadi penerus Pimpinan Moon.

"Pak Hwang, menurutmu kenapa Jae Sang tidak cocok?" tanya Pimpinan Moon.

"Anda benar-benar ingin mendengar penjelasan ku?" tanya Pak Hwang.

"Tolong jelaskan." pinta Pimpinan Moon.

"Orang-orang bilang, akan lebih membutuhkan banyak waktu bagi Pak Moon untuk menjadi manusia dibandingkan menjadi seekor kera. Itu menjelaskan semuanya. Karena itulah, orang juga bilang pimpinan selanjutnya harus dipilih dari Dewan Direktur Taesan." jawab Pak Hwang.

Kesal, Pimpinan Moon menyuruh Pak Hwang pergi.


Tepat saat itu, Jae Sang masuk dan sempat melihat Pak Hwang.

Setelah Pak Hwang pergi, Jae Sang dengan santainya duduk di depan ayahnya dan bertanya alasan sang ayah memanggilnya.

Pimpinan Moon diam saja dan menatap Jae Sang sengit.

Ditatap seperti itu, membuat nyali Jae Sang ciut.

"Kenapa ayah menatapku begitu?" tanya Jae Sang.


Pimpinan Moon yang kesal, langsung menggertak Jae Sang dengan mengambil sebuah gelas.

Takut dilempar, Jae Sang pun langsung naik ke sofa dan menutup setengah wajahnya dengan bantal. LOL LOL

"Jadi kau tahu, kau pantas mendapatkan ini! Suruh Pak Cha menemuiku di rumah nanti!" jawab Pimpinan Moon.


Jae Sang keluar dari ruangan sang ayah sambil ngomel2 karena ayahnya mencari Eun Hyuk lagi.


Di ruangan kecilnya, Eun Hyuk sedang menatap sampel rambut Yeon Joo.

Ia pun memikirkan sesuatu.

Ponselnya tiba-tiba berdering. Telepon dari Jae Sang.


Chae Rin menyajikan bubur untuk Pimpinan Moon dan Eun Hyuk.

Eun Hyuk minta maaf karena tidak masuk beberapa hari.

Pimpinan Moon lalu bicara soal Pak Hwang yang menjelek-jelekkan Jae Sang.

Pimpinan Moon mengaku, jika ia bisa, ia ingin menyemen mulut Pak Hwang.

"Begitukah? Kalau begitu, anda menghubungiku pasti untuk mengatakan sesuatu." jawab Eun Hyuk.

"Kau lebih bijak dari dugaanku." ucap Pimpinan Moon.

Pimpinan Moon lalu menyuruh Chae Rin keluar.


Setelah Chae Rin keluar, Pimpinan Moon memberitahu Eun Hyuk bahwa Tae Sang akan mengambik alih sebuah perusahaan tidak lama lagi. Ia meminta Eun Hyuk mengontrol kelakuan Jae Sang sampai Tae San berhasil mengambil perusahaan itu.

"Boleh kutanya perusahaan apa itu?" tanya Eun Hyuk.

Pimpinan Moon tidak menjawab dan menyuruhnya makan.


Begitu keluar dari kamar Pimpinan Moon, Eun Hyuk langsung memberitahu Chae Rin bahwa hal serius akan terjadi sebentar lagi.

"Dia tidak memberitahuku detailnya tapi ini mungkin akan memberi dampak bagi promosi Pak Moon sebagai pimpinan baru."

"Apa rencana dia sekarang? Dia tidak berencana mengambil perusahaan kami kan?" tanya Chae Rin.


Tak lama kemudian, Jae Sang pulang dalam kondisi mabuk.

"Kau pasti senang kan karena ayahku sangat menyukaimu sekarang." ucapnya pada Eun Hyuk.

Jae Sang lalu mencoba berdiri normal tapi ujung-ujungnya malah jatuh.


Chae Rin dan Jae Sang lalu membawa Jae Sang ke kamar.

Setelah meletakkan Jae Sang di tempat tidur, Eun Hyuk mengajak Chae Rin bicara.

"Siapa orang itu yang ingin kau periksa dia asli atau palsu?" tanya Eun Hyuk.

"Apa maksudmu?" tanya Chae Rin.

"Biasanya hal-hal semacam itu dipakai untuk tes DNA. Tes rambutnya." jawab Eun Hyuk.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Chae Rin.

"Jawab aku dulu. Siapa orang itu?" pinta Eun Hyuk.


Jae Sang mendadak bangun dan berusaha memukul Eun Hyuk.

"Siapa kau berani mendambakan istri boss mu!" ucapnya.

Tapi dia malah jatuh ke kasur saat berusaha memukul Eun Hyuk.

Jae Sang lantas mengaku, bahwa ia hanya pura-pura mabuk.


Chae Rin pun mengajak Eun Hyuk bicara diluar.

Setelah mereka pergi, Jae Sang pun bangun! Memang benar, Jae Sang tidak mabuk.


Diluar, Chae Rin memberitahu Eun Hyuk bahwa orang yang dia cari adalah Min Soo A, ahli waris Makepacific yang asli yang hilang 20 tahun lalu.

"Apa yang akan terjadi kepadamu jika ahli waris yang asli kembali? Kau akan diabaikan?" tanya Eun Hyuk cemas.

"Kurasa tidak. Orang tua ku mungkin tidak akan mengabaikanku." jawab Chae Rin.

"Kau yakin mau mencarinya?" tanya Eun Hyuk.

"Ibuku ingin menginginkan itu." jawab Chae Rin.

"Aku tidak membicarakan ibumu. Aku ingin tahu apakah kau benar-benar ingin menemukannya? Pemilik perusahaan mungkin akan berubah." ucap Eun Hyuk.

"Pemilik perusahaan harus dipilih berdasarkan kemampuan. Itu yang kuyakini. Aku akan melindungi perusahaan dengan melindungi posisiku dengan keahlianku." jawab Chae Rin.


Eun Hyuk pun memberikan sampel rambut Yeon Joo.

"Kau bilang kau tidak bisa menangkapnya. Apa kau tahu soal Jo Pil Doo?" tanya Chae Rin.

"Aku tidak kenal siapapun dengan nama itu." jawab Eun Hyuk.

Eun Hyuk lalu beranjak pergi.


Di kamarnya, Chae Rin terus memperhatikan sampel rambut Yeon Joo.

Dia lalu teringat Pil Doo yang mengaku, bahwa rambut itu didapatkannya sendiri.

Chae Rin tertawa sinis. Ia lantas berkata, tidak bisa mempercayai orang seperti Pil Doo.

Tapi kemudian ia bertanya-tanya, apa jadinya kalau itu memang rambut milik Soo A.

Takut menghadapi kenyataan itu, Chae Rin pun membuang rambut itu ke tempat sampah.


Di restoran, Nyonya Do menyuruh Geum Joo menghubungi Eun Hyuk.


Pil Doo sedang menuju restoran Nyonya Do sambil menyebut-nyebut nama Yeon Joo.

Tiba-tiba, Nyonya Do keluar dan berjalan melewati Pil Doo begitu saja.

Nyonya Do tidak menyadari kehadiran Pil Doo karena terlalu buru-buru.

Pil Doo langsung mengikuti Yeon Joo.


Pil Doo melihat Nyonya Do masuk ke sebuah restoran.

Tak lama ia melihat seorang pria menghampiri Nyonya Do.

"Apa rencananya? Apa dia berselingkuh dengan pria muda?" tanya Pil Doo.

Pil Doo lalu beranjak pergi.

Bersambung ke part 3............

Part ini dibuat ngakak sama kelakuan Jae Sang...

Jae Sang ini emang sengklek... dia manggil Yeon Joo cuma buat ngejelasin kalau dia pria lembut. LOL LOL

Makin suka sama couple ini... Semoga penulisnya bikin karakter Jae Sang berubah ya... Gk playboy lagi, gk jahatin orang lain lagi...

Untuk Chae Rin dan Eun Hyuk, sy pingin dua orang ini nantinya menjadi pemilik Makepacific dan Taesan.