Di ruangannya, Jae Sang kesal karena selingkuhannya tidak bisa dihubungi.
"Selingkuhan yang tidak takut apapun, Wang So Ra! Hubungi aku sekarang juga! Jika tidak, aku akan membunuhmu." ucapnya meninggalkan pesan.
Tak lama berselang, Jae Sang pun pergi ke apartemen So Ra. Tapi ia tak menemukan So Ra di sana.
Ia pun curiga kalau So Ra kabur membawa dana gelap ayahnya.
Chae Rin merawat Eun Hyuk.
Beberapa detik setelah mengompres Eun Hyuk, Chae Rin pun pergi meninggalkan Eun Hyuk.
Tak lama setelah Chae Rin pergi, Eun Hyuk terbangun.
Ia melihat semangkuk bubur, serta pesan yang ditinggalkan Chae Rin.
Dalam pesannya, Chae Rin mengaku sakit jika melihat Eun Hyuk sakit.
Yeon Joo yang sedang di jalan, berbicara di telepon dengan Nyonya Park.
Sementara, Nyonya Park yang duduk di kamarnya ditemani Bu Kim, mengaku menelpon Yeon Joo karena ingin berterima kasih.
"Entah apa jadinya jika aku tidak bertemu denganmu hari itu. Aku bahkan tidak bisa pulang ke rumahku sendiri. Terima kasih sudah mengantarku pulang." ucap Nyonya Park.
Nyonya Park kemudian terkejut karena Yeon Joo mengaku tidak ingin bertemu dengannya lagi.
Yeon Joo juga bilang, ingin menjadi teman Nyonya Park dan menjadi pengganti putri Nyonya Park yang hilang.
"Lalu apa masalahnya?" tanya Nyonya Park.
"Jika anda ingin tahu masalahnya, tanyakan pada ibu anda. Aku harus menutup teleponnya sekarang karena harus menghadiri rapat." jawab Yeon Joo.
Nyonya Park pun langsung marah pada ibunya.
"Memangnya ibu siapa bisa melakukan itu pada putri berharga dari keluarga lain? Apa yang sudah ibu katakan pada Ha Yeon Joo sampai dia tidak mau menemuiku lagi!"
"Kau benar. Dia putri dari keluarga lain. Dia bukan Soo A. Ibu harus memperjelas ini. Ibu tidak salah!"
"Eomma!"
"Kau tahu dia bilang apa pada ibu? Dia meminta perhitungan akurat untuk upahnya. Dia mengatakan, itu satu-satunya cara agar dia mau menemanimu."
"Apa ibu memberikannya uang? Ada apa denganmu? Seberapa parah aku harus hancur agar ibu puas!"
Sambil marah-marah, Jae Sang beranjak pergi meninggalkan gedung apartemen So Ra.
Tapi di lobby, dia berpapasan dengan Yeon Joo yang lagi bicara dengan So Ra.
Di telepon, Yeon Joo mengaku sudah tiba di apartemen So Ra dan membawakan semua kosmetik yang So Ra pesan.
Mendengar nama So Ra disebut2, Jae Sang pun langsung menghampiri Yeon Joo.
Ia berusaha merebut ponsel Yeon Joo. Yeon Joo mempertahankan ponselnya.
Terjadilah tarik-menarik, hingga akhirnya keduanya jatuh dengan posisi Jae Sang menindih tubuh Yeon Joo.
Sontak, Yeon Joo kaget dan menjerit melihat Jae Sang menindih tubuhnya.
Orang-orang langsung berkumpul.
Jae Sang yang ngeri, langsung kabur sambil teriak-teriak menjelaskan kalau dia bukan pria mesum.
Yeon Joo beranjak pergi sambil mendengus kesal.
Tak lama berselang, ponselnya berbunyi tapi Yeon Joo memilih tidak menjawabnya.
Sebuah pesan kemudian diterimanya. Pesan dari Jae Sang yang mengajaknya bertemu.
Mereka pun bertemu di lobby Hotel Taesan. Begitu Yeon Joo datang, Jae Sang langsung menjelaskan bahwa dirinya adalah pria yang lembut.
"Aku tadi meninggalkan kelembutanku untuk suatu alasan. Aku hanya ingin kau mengetahui itu." ucap Jae Sang.
"Jadi kau menyuruhku datang hanya untuk ini?" protes Yeon Joo.
Yeon Joo yang kesal, mau pergi, tapi Jae Sang malah menyuruhnya duduk.
Jae Sang pun menjelaskan semuanya pada Yeon Joo.
Pada awalnya, ia menyebut So Ra sebagai selingkuhannya tapi kemudian ia buru-buru meralatnya dengan mengatakan bahwa ia dan So Ra hanya saling mengenal tapi tidak berhubungan.
Jae Sang mengatakan, bahwa So Ra tiba-tiba saja menghilang. Ia menyuruh Yeon Joo menghubungi So Ra.
Tapi Yeon Joo menolak. Ia tak mau ikut campur masalah Jae Sang dan So Ra.
"Bagaimana bisa ini bukan urusanmu? Kita terhubung dalam beragam cara. Selain itu, aku tidak mau mengejutkanmu, tapi aku lebih terkenal dari dugaanmu." ucap Jae Sang.
Yeon Joo yang makin kesal pun berniat pergi, tapi Jae Sang lagi-lagi menahannya dan memintanya menghubungi So Ra.
Jae Sang juga berkata, akan memberikan Yeon Joo uang sebagai ganti sudah menghubungi So Ra.
"Berapa banyak yang kau mau!" Jae Sang teriak-teriak.
Dan Pak Hwang yang melintas bersama rekan2nya pun lagi-lagi melihat Jae Sang. LOL LOL...
Pak Hwang pun langsung mengadukan hal itu pada Pimpinan Moon. Ia juga berkata, kalau Jae Sang tidak cocok menjadi penerus Pimpinan Moon.
"Pak Hwang, menurutmu kenapa Jae Sang tidak cocok?" tanya Pimpinan Moon.
"Anda benar-benar ingin mendengar penjelasan ku?" tanya Pak Hwang.
"Tolong jelaskan." pinta Pimpinan Moon.
"Orang-orang bilang, akan lebih membutuhkan banyak waktu bagi Pak Moon untuk menjadi manusia dibandingkan menjadi seekor kera. Itu menjelaskan semuanya. Karena itulah, orang juga bilang pimpinan selanjutnya harus dipilih dari Dewan Direktur Taesan." jawab Pak Hwang.
Kesal, Pimpinan Moon menyuruh Pak Hwang pergi.
Tepat saat itu, Jae Sang masuk dan sempat melihat Pak Hwang.
Setelah Pak Hwang pergi, Jae Sang dengan santainya duduk di depan ayahnya dan bertanya alasan sang ayah memanggilnya.
Pimpinan Moon diam saja dan menatap Jae Sang sengit.
Ditatap seperti itu, membuat nyali Jae Sang ciut.
"Kenapa ayah menatapku begitu?" tanya Jae Sang.
Pimpinan Moon yang kesal, langsung menggertak Jae Sang dengan mengambil sebuah gelas.
Takut dilempar, Jae Sang pun langsung naik ke sofa dan menutup setengah wajahnya dengan bantal. LOL LOL
"Jadi kau tahu, kau pantas mendapatkan ini! Suruh Pak Cha menemuiku di rumah nanti!" jawab Pimpinan Moon.
Jae Sang keluar dari ruangan sang ayah sambil ngomel2 karena ayahnya mencari Eun Hyuk lagi.
Di ruangan kecilnya, Eun Hyuk sedang menatap sampel rambut Yeon Joo.
Ia pun memikirkan sesuatu.
Ponselnya tiba-tiba berdering. Telepon dari Jae Sang.
Chae Rin menyajikan bubur untuk Pimpinan Moon dan Eun Hyuk.
Eun Hyuk minta maaf karena tidak masuk beberapa hari.
Pimpinan Moon lalu bicara soal Pak Hwang yang menjelek-jelekkan Jae Sang.
Pimpinan Moon mengaku, jika ia bisa, ia ingin menyemen mulut Pak Hwang.
"Begitukah? Kalau begitu, anda menghubungiku pasti untuk mengatakan sesuatu." jawab Eun Hyuk.
"Kau lebih bijak dari dugaanku." ucap Pimpinan Moon.
Pimpinan Moon lalu menyuruh Chae Rin keluar.
Setelah Chae Rin keluar, Pimpinan Moon memberitahu Eun Hyuk bahwa Tae Sang akan mengambik alih sebuah perusahaan tidak lama lagi. Ia meminta Eun Hyuk mengontrol kelakuan Jae Sang sampai Tae San berhasil mengambil perusahaan itu.
"Boleh kutanya perusahaan apa itu?" tanya Eun Hyuk.
Pimpinan Moon tidak menjawab dan menyuruhnya makan.
Begitu keluar dari kamar Pimpinan Moon, Eun Hyuk langsung memberitahu Chae Rin bahwa hal serius akan terjadi sebentar lagi.
"Dia tidak memberitahuku detailnya tapi ini mungkin akan memberi dampak bagi promosi Pak Moon sebagai pimpinan baru."
"Apa rencana dia sekarang? Dia tidak berencana mengambil perusahaan kami kan?" tanya Chae Rin.
Tak lama kemudian, Jae Sang pulang dalam kondisi mabuk.
"Kau pasti senang kan karena ayahku sangat menyukaimu sekarang." ucapnya pada Eun Hyuk.
Jae Sang lalu mencoba berdiri normal tapi ujung-ujungnya malah jatuh.
Chae Rin dan Jae Sang lalu membawa Jae Sang ke kamar.
Setelah meletakkan Jae Sang di tempat tidur, Eun Hyuk mengajak Chae Rin bicara.
"Siapa orang itu yang ingin kau periksa dia asli atau palsu?" tanya Eun Hyuk.
"Apa maksudmu?" tanya Chae Rin.
"Biasanya hal-hal semacam itu dipakai untuk tes DNA. Tes rambutnya." jawab Eun Hyuk.
"Bagaimana kau tahu?" tanya Chae Rin.
"Jawab aku dulu. Siapa orang itu?" pinta Eun Hyuk.
Jae Sang mendadak bangun dan berusaha memukul Eun Hyuk.
"Siapa kau berani mendambakan istri boss mu!" ucapnya.
Tapi dia malah jatuh ke kasur saat berusaha memukul Eun Hyuk.
Jae Sang lantas mengaku, bahwa ia hanya pura-pura mabuk.
Chae Rin pun mengajak Eun Hyuk bicara diluar.
Setelah mereka pergi, Jae Sang pun bangun! Memang benar, Jae Sang tidak mabuk.
Diluar, Chae Rin memberitahu Eun Hyuk bahwa orang yang dia cari adalah Min Soo A, ahli waris Makepacific yang asli yang hilang 20 tahun lalu.
"Apa yang akan terjadi kepadamu jika ahli waris yang asli kembali? Kau akan diabaikan?" tanya Eun Hyuk cemas.
"Kurasa tidak. Orang tua ku mungkin tidak akan mengabaikanku." jawab Chae Rin.
"Kau yakin mau mencarinya?" tanya Eun Hyuk.
"Ibuku ingin menginginkan itu." jawab Chae Rin.
"Aku tidak membicarakan ibumu. Aku ingin tahu apakah kau benar-benar ingin menemukannya? Pemilik perusahaan mungkin akan berubah." ucap Eun Hyuk.
"Pemilik perusahaan harus dipilih berdasarkan kemampuan. Itu yang kuyakini. Aku akan melindungi perusahaan dengan melindungi posisiku dengan keahlianku." jawab Chae Rin.
Eun Hyuk pun memberikan sampel rambut Yeon Joo.
"Kau bilang kau tidak bisa menangkapnya. Apa kau tahu soal Jo Pil Doo?" tanya Chae Rin.
"Aku tidak kenal siapapun dengan nama itu." jawab Eun Hyuk.
Eun Hyuk lalu beranjak pergi.
Di kamarnya, Chae Rin terus memperhatikan sampel rambut Yeon Joo.
Dia lalu teringat Pil Doo yang mengaku, bahwa rambut itu didapatkannya sendiri.
Chae Rin tertawa sinis. Ia lantas berkata, tidak bisa mempercayai orang seperti Pil Doo.
Tapi kemudian ia bertanya-tanya, apa jadinya kalau itu memang rambut milik Soo A.
Takut menghadapi kenyataan itu, Chae Rin pun membuang rambut itu ke tempat sampah.
Di restoran, Nyonya Do menyuruh Geum Joo menghubungi Eun Hyuk.
Pil Doo sedang menuju restoran Nyonya Do sambil menyebut-nyebut nama Yeon Joo.
Tiba-tiba, Nyonya Do keluar dan berjalan melewati Pil Doo begitu saja.
Nyonya Do tidak menyadari kehadiran Pil Doo karena terlalu buru-buru.
Pil Doo langsung mengikuti Yeon Joo.
Pil Doo melihat Nyonya Do masuk ke sebuah restoran.
Tak lama ia melihat seorang pria menghampiri Nyonya Do.
"Apa rencananya? Apa dia berselingkuh dengan pria muda?" tanya Pil Doo.
Pil Doo lalu beranjak pergi.
Bersambung ke part 3............
Part ini dibuat ngakak sama kelakuan Jae Sang...
Jae Sang ini emang sengklek... dia manggil Yeon Joo cuma buat ngejelasin kalau dia pria lembut. LOL LOL
Makin suka sama couple ini... Semoga penulisnya bikin karakter Jae Sang berubah ya... Gk playboy lagi, gk jahatin orang lain lagi...
Untuk Chae Rin dan Eun Hyuk, sy pingin dua orang ini nantinya menjadi pemilik Makepacific dan Taesan.
0 Comments:
Post a Comment