• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Hide and Seek Ep 16 Part 2

Sebelumnya...


Pimpinan Moon menghampiri Jae Sang yang sedang minum sendirian.

Jae Sang pun mengaku, bahwa ia sudah bertemu dengan pewaris Makepacific yang asli.

"Bagaimana menurutmu? Jika dia seperti neneknya, dia juga akan tidak mudah." ucap Pimpinan Moon.

"Bertemu dengannya sekali tidak akan cukup. Tapi akan kucari tahu. Kurasa mulai kini aku akan sering bertemu dengannya." jawab Jae Sang.

"Apa maksudmu? Maksudnya kalian sudah berkencan?" tanya Pimpinan Moon.

"Berkencan?" tanya Jae Sang, lalu tertawa sedikit.

"Aku tahu apa yang ayah pikirkan, tapi hentikanlah. Aku tidak akan pernah menikah lagi." ucap Jae Sang.

"Lalu apa yang akan kau lakukan dengan perusahaan?" tanya Pimpinan Moon.

"Aku akan mencari cara lain. Cara yang sepenuhnya berbeda dari ayah." jawab Jae Sang, lalu beranjak pergi.

Pimpinan Moon pun penasaran dengan rencana Jae Sang.

*Sy juga penasaran bagaimana si Jae Sang ini nantinya. Akankah dia benar-benar berubah dan menemukan wanita yang benar-benar mencintai dan dicintainya?


Nyonya Na menertawakan Yeon Joo yang membeli jam tangan seharga lebih dari 100 ribu dollar.

Bu Kim lantas menanyakan pendapat Nyonya Na soal Yeon Joo.

"Dia tidak sepenuhnya bodoh." jawab Nyonya Na.

Nyonya Na berencana memecat Chae Rin agar bisa memberikan posisi CFO pada Yeon Joo.

Bu Kim berkata, itu tidak mungkin karena Chae Rin memiliki banyak saham ditambah, Chae Rin dipercaya oleh seluruh dewan direksi sekarang.

"Maka aku akan melakukannya. Cucuku ingin posisi itu. Aku akan melakukan apapun untuk cucuku. Aku juga akan melakukan ini saat kubatalkan adopsinya."

"Pembatalan adopsi?" tanya Bu Kim kaget.

"Kau berharap aku mempertahankannya setelah cucu kandungku kembali? Aku butuh alasan kuat untuk memecatnya." jawab Nyonya Na.


Nyonya Na lalu menelpon seseorang di perusahaan.

"Mulai sekarang, ikuti perintahku." ucap Nyonya Na.

"Anda menbicarakan rapat informal direksi? Boleh kutahu untuk apa? Apa? Pemecatan Bu Min Chae Rin?" pria itu kaget.

Ia pun tidak bisa membantah dan menuruti perinta Nyonya Na.


Chae Rin memberikan laporan tentang penetapan tanggal pembangunan pabrik pada ayahnya.

Presdir Min pun meminta Chae Rin melakukannya sesuai jadwal.

Chae Rin lalu memberikan daftar produk mereka yang akan mereka kenalkan ke pasar Jepang.

"Ayah khawatir meninggalkan kantor karena banyak yang harus kita urus saat ini." ucap Presdir Min.

"Ini hanya satu hari. Tidak mungkin kacau." jawab Chae Rin.


Di rumah, Nyonya Na memberitahu Yeon Joo, bahwa ia akan memperkenalkan Yeon Joo sebagai cucu kandungnya pada rapat direksi besok saat Presdir Min melakukan perjalanan bisnis.

"Nenek sudah meminta bantuan mereka untuk memilihmu demi nenek. Tidak ada alasan kuat untuk memecat Chae Rin jadi nenek tidak begitu yakin. Kuminta mereka mencari apapun yang tampak meyakinkan tapi Chae Rin sangat dipercayai para direksi. Akan sangat membantu jika ada alasan yang meyakinkan." ucap Nyonya Na.

"Alasan meyakinkan?" tanya Yeon Joo.


Jae Sang menanyakan alasan Eun Hyuk membatalkan pernikahan, tapi Eun Hyuk diam saja.

Melihat Eun Hyuk diam saja, Jae Sang pun bertanya lagi besok hari apa.

"Aku sudah membatalkan semua jadwal. Aku juga sudah membeli bunga." jawab Eun Hyuk.

Ponsel Jae Sang lalu berdering. Telepon dari Yeon Joo yang sepertinya mengajaknya bertemu.

Usai bicara dengan Yeon Joo, Jae Sang pun membicarakan soal CFO Jo dari Universitas Myongji.

"Ada sesuatu yang kuminta darinya. Jadi ambil lah. Ini mungkin membutuhkan waktu dua jam."

Eun Hyuk langsung pergi.


Di pintu keluar, ia sempat berpapasan dengan Yeon Joo. Tapi mereka tidak menyadari keberadaan satu sama lain.


Yeon Joo berterima kasih karena sudah membantunya menyelesaikan pekerjaan rumah dari neneknya.

"Jam itu terlihat cocok denganmu." jawab Jae Sang.

Jae Sang lalu bertanya apa yang diinginkan Yeon Joo. Ia yakin, Yeon Joo datang bukan hanya untuk berterima kasih.

"Ada sesuatu yang sangat kuinginkan." jawab Yeon Joo.

"Kurasa aku tahu apa maksudmu." jawab Jae Sang.


Chae Rin makan siang dengan Eun Hyuk.

Chae Rin memuji kemahiran Eun Hyuk dalam memanggang daging.

Eun Hyuk tersenyum.

Chae Rin lalu berkata, bahwa ia berharap kontrak mereka dengan Bailing Kosmetik berjalan dengan lancar agar Makepacific tidak perlu bersaing dengan Kosmetik Nari lagi.

Eun Hyuk pun terdiam memandangi Chae Rin.

"Ada apa? Ada sesuatu di wajahku?" tanya Chae Rin yang langsung memeriksa ada apa di wajahnya dengan cermin.

"Setiap kali membicarakan perusahaan, kau seperti anak-anak yang menggenggam permen."


Saat Eun Hyuk membicarakan Soo A, Chae Rin langsung terdiam.

Saat Chae Rin hendak menjawab, Jae Sang menelponnya.

Chae Rin pun memberitahu Eun Hyuk kalau Jae Sang mengajaknya mengunjungi lokasi pabrik besok.

"Ini tidak masuk akal. Besok hari peringatan kematian ibunya jadi dia membatalkan semua jadwal lainnya. Dia biasanya menghabiskan sepanjang hari di tempat abu ibunya disebarkan." ucap Eun Hyuk.

"Lalu kenapa dia mengajakku ke sana?" tanya Chae Rin.

"Kau terpikirkan satu alasan?" tanya Eun Hyuk.

Chae Rin menggeleng.


Besoknya, Nyonya Na mengajak Yeon Joo ke perusahaan.

Yeon Joo memberitahu neneknya, bahwa Chae Rin sudah pergi jauh dan tidak akan sempat datang ke perusahaan selama rapat berlangsung.


Yeon Joo lalu memberikan sebuah amlop yang diklaimnya sebagai bukti kuat untuk menjatuhkan Chae Rin.

Nyonya Na lantas membuka amplop itu dan terkejut melihat isinya.

Isinya adalah berita dengan tulisan 'Skandal Perselingkuhan Nyonya Taesan'.

Ada foto Eun Hyuk dan Chae Rin juga di sana.


Sementara itu, Jae Sang menyuruh Eun Hyuk berjaga di kantor.

"Kupikir anda akan mengunjungi makam ibu anda."

"Ada sesuatu mendesak. Aku harus mengunjungi lokasi pabrik di Yangpyeong."

"Tidak ada jadwal semacam itu."

Jae Sang pun sewot.

"Kalau begitu anda tidah butuh ini lagi." ucap Eun Hyuk sambil menunjukkan sebuket bunga.

Jae Sang pun mengambil buket itu, lalu masuk ke mobilnya dan pergi.


Jae Sang ternyata mengajak Chae Rin ke tempat dimana abu ibunya disebarkan.

Jae Sang cerita, bahwa ibunya sangat menderita karena perselingkuhan ayahnya.

"Dia memintaku jangan menyimpan abunya di dekat Pimpinan. Dia berulang kali memintaku menyebarkan abunya disini."

"Bagaimana kau bisa menyebarkan abunya di sini?" tanya Chae Rin.

"Aku membuat kesepakatan dengan ayah dan berkata akan menikahi wanita pilihannya." jawab Jae Sang.

"Kau membayar dengan mahal." ucap Chae Rin.


Chae Rin lalu mengajak Jae Sang pergi.

Ia mau menghubungi seseorang tapi Jae Sang malah merebut ponselnya.

"Akan kutahan ponselmu selama dua jam. Lokasi pabrik pasti penting untukmu. Tempat ini juga begitu bagiku. Mari bicara dengan tenang sampai dua jam ini berlalu." ucap Jae Sang.


Nyonya Na dan Yeon Joo sudah berada di kantor.

Nyonya Na berkata, bukti yang dibawa Yeon Joo sudah cukup untuk menjatuhkan Chae Rin.

Nyonya Na lantas bertanya darimana Yeon Joo mendapatkan bukti itu.

Yeon Joo tersenyum.

Ia lalu mengingat darimana ia mendapatkan bukti itu.

Flashback...


Yeon Joo mendapatkan bukti itu dari Jae Sang.

"Rapat direksi informal akan diadakan besok untuk pemberhentikan CFO Min Chae Rin. Nenekku akan memberikan posisi itu padaku."

"Tidak akan mudah kecuali kau punya alasan meyakinkan." jawab Jae Sang.

"Aku tahu. Menurutmu untuk apa aku datang kesini menemuimu? Bantu aku. Kau pasti tahu sesuatu karena pernah tinggal bersamanya. Beritahu aku apapun itu. Jika kau memberiku informasi, akan kuperbesar itu dan menjadikannya cukup serius." ucap Yeon Joo.

"Kau benar-benar cucu nenekmu." jawab Jae Sang.

"Aku berjanji. Jika kau membantuku, aku akan membantumu mendapatkan keinginanmu." ucap Yeon Joo.


"Memang apa yang kuinginkan?" tanya Jae Sang.

"Min Chae Rin." jawab Yeon Joo.

Jae Sang pun langsung memberikan bukti itu dan meminta Yeon Joo menepati janjinya.

Flashback end...


Do Hoon kemudian datang. Nyonya Na lantas menanyakan soal hukuman Nyonya Do. Ia mau memenjarakan Nyonya Do.

Do Hoon pun melirik Yeon Joo. Ia mengaku, tidak bisa melakukan itu karena Yeon Joo dan Nyonya Do sudah hidup bersama selama 20 tahun.

Tapi Yeon Joo malah bilang kalau ia akan mengikuti apapun keinginan neneknya.

Dengan kata lain, Yeon Joo setuju jika neneknya menjebloskan Nyonya Do ke dalam penjara.


Di parkiran, seorang pengendara motor nyaris menabrak Eun Hyuk.

Pengendara motor itu kemudian berhenti di depan sebuah mobil. Ia menatap Eun Hyuk dan melemparkan sebuah amplop ke atas kap mobil.


Setelah itu, pengendara motor pun pergi. Eun Hyuk langsung membuka amplop itu yang isinya sebuah artikel tentang perusahaan yang merilis produk anti penuaan dini.

Tak hanya itu, Eun Hyuk juga menemukan foto Nyonya Na menemui seorang pria di taman.

Nyonya Na terlihat menerima sesuatu dari pria itu.


Di sana, juga ada pesan yang menyatakan bahwa rapat internal Makepacific diadakan hari itu dengan agenda pemecatan Chae Rin karena berselingkuh dengan Eun Hyuk.


Eun Hyuk pun langsung menghubungi Chae Rin tapi tidak dijawab.


Eun Hyuk bergegas pergi menyusul Chae Rin.

"Dia bilang itu di dekat Yangpyeong." ucapnya.

Tapi kemudian, ia ingat saat Jae Sang membawa buket bunga itu.

Eun Hyuk pun sadar, Jae Sang dan Chae Rin ada dimana.

Ia bergegas memutar mobilnya.

Bersambung ke part 3.......

Berhasilkah Eun Hyuk menyelamatkan Chae Rin?

Feeling sy, si pengendara motor itu suruhan Bu Kim.

Lee Yoo Ri Dalam Pertimbangan Bintangi Drama 'Spring Must Be Coming'


Aktris Lee Yoo Ri sedang dalam tahap pembicaraan untuk bergabung dalam drama terbaru MBC berjudul Spring Must Be Coming.

Jika diterima, ini akan menjadi drama fantasi pertama Lee Yoo Ri.

Spring Must Be Coming bercerita tentang arwah pria dan wanita yang salah masuk tubuh seseorang. Singkatnya, kedua arwah ini berganti tubuh.

Lee Yoo Ri akan berperan sebagai Shin Sun Ah, wanita cantik dan cerdas yang berkarir sebagai pembaca berita. Ia seseorang yang kaya tapi berjuang keras melalui banyak kesulitan di masa lalunya.

Jika setuju, Lee Yoo Ri kemungkinan besar akan mulai syuting setelah 'Hide and Seek' selesai.

Seperti yang diketahui, Lee Yoo Ri saat ini masih membintangi 'Hide and Seek' yang juga garapan MBC.

Siap dengan kemunculan Lee Yoo Ri??

Source : Soompi

Hide and Seek Ep 16 Part 1

Sebelumnya...


Eun Hyuk melepaskan pelukannya.

Chae Rin menatap Eun Hyuk dan berkata, kalau Eun Hyuk tidak perlu mencemaskannya.

Eun Hyuk mengerti. Mereka lalu berpisah. Eun Hyuk berjalan ke arah lain. Begitu pun Chae Rin.


Sementara Yeon Joo, dia masih menatap Chae Rin dengan tatapan tajam.

Tak lama kemudian, Do Hoon datang menyusulnya.

"Kenapa lama sekali? Apa nenekmu mengatakan sesuatu?" tanya Do Hoon cemas.

"Jangan khawatirkan aku." jawab Yeon Joo sembari tersenyum menatap Do Hoon.


Di ruangannya, Jae Sang sedang membaca data pribadi Eun Hyuk.

Lalu, ia teringat saat Eun Hyuk membawa pergi Chae Rin.

Jae Sang yang kesal pun berniat mencari tahu apa rencana Eun Hyuk sekarang.


Nyonya Na terkejut mengetahui Grup Taesan terlibat dalam kontrak mereka dengan Bailing Kosmetik.

Presdir Min menjelaskan, bahwa Kosmetik Bailing memberikan kuasa penuh pada Grup Taesan.

"Tidak ada jalan lain. Mereka mengancam akan meneken kontrak dengan Kosmetik Nari."

"Kosmetik Nari? Itu konyol! Astaga!" sewot Nyonya Na.

"Chae Rin juga berusaha meski harus bekerja sama dengan Presdir Moon karena dia tidak mau pesaing mendapatkan kontrak itu. Chae Rin akan mengurus semuanya." jawab Presdir Min.

Mendengar soal Chae Rin, Nyonya Na pun tidak senang.

*Gk seneng tapi butuh. Malu-maluin gk sih ini? Kalian terpaksa minta bantuan sama orang yang kalian benci karena kalian tahu cuma orang itu yang bisa bantuin kalian. Inilah Nyonya Na. Dia membenci Chae Rin tapi dia juga sadar cuma Chae Rin yang bisa membantu dia.


Sekarang kita ke Eun Hyuk yang sudah berada di ruangan Jae Sang.

Jae Sang memuji keberanian Eun Hyuk yang membawa Chae Rin pergi dari hadapannya.

"Kurasa dia sudah bukan istriku lagi. Memang separuhnya kesalahanku juga. Aku membuatnya menunggu begitu lama. Kau menggantikan bos yang tidak kompeten." ucap Jae Sang.

"Jika tidak ada lagi yang ingin anda katakan, aku akan pergi." jawab Eun Hyuk.

"Kau mirip siapa? Biasanya seorang putra cenderung mirip dengan ayah mereka. Itu akan menjadikanmu identik dengan ayahmu." ucap Jae Sang.

Jae Sang lalu kembali melihat data pribadi Eun Hyuk.

"Tapi kenapa status pernikahanmu masih lajang? Apa istrimu tahu apa yang kau lakukan diluar?" tanya Jae Sang.

"Aku tidak bisa menikah." jawab Eun Hyuk.

"Tidak bisa? Benar, semua orang punya masa lalu. Kau boleh pergi sekarang." ucap Jae Sang.


Bu Kim masuk ke ruang makan dan memberitahu anggota keluarga kalau Nyonya Na akan makan sendirian nanti.

Presdir Min senang karena akhirnya mereka bisa berkumpul seperti itu di meja makan.

"Appa, cobalah ini. Ini makan kesukaan appa." jawab Chae Rin, lalu menyodorkan piring yang berisi makanan kesukaan Presdir Min.

"Eomma, apa kegiatanmu hari ini? Aku lupa menelpon karena sibuk. Apa ibu mengikuti instruksi Dokter Jung? Mendapatkan sinar matahari sekali dan memakan vitamin." tanya Chae Rin.

"Aku lupa. " jawab Nyonya Park.

"Ibu berjanji kepadaku akan mengikuti perintah Dokter Jung. Ibu harus makan itu setidaknya sekarang. Akan kuambilkan." ucap Chae Rin, lalu beranjak pergi dari ruang makan.


"Ayah harap kau akan terbiasa dengan suasana baru." ucap Presdir Min.

"Aku masih marah kapan pun memikirkan wanita itu! Teganya dia melakukan itu. Jika bukan karena dia, keluarga kita akan seperti ini sejak lama." jawab Nyonya Park.

"Ayah berpikir seperti ini. Jika kau melakukan kejahatan, kau harus dihukum. Tidak ada pengecualian. Tapi akan konyol jika menghabiskan seluruh hidupmu membenci orang lain. Serahkan saja proses hukumnya pada Do Hoon dan fokuslah menghabiskan waktu kita yang hilang." ucap Presdir Min.

Sontak Yeon Joo kaget mendengarnya.


Presdir Min lantas memegang tangan Yeon Joo. Ia meminta pendapat Yeon Joo.

"Aku setuju dengan ayah." jawab Yeon Joo.

Nyonya Park pun ikut memegang tangan putrinya.

Tepat saat itu, Chae Rin datang.

Nyonya Park berkata, bahwa ia dan Yeon Joo sama-sama punya tahi lalat di dekat ibu jari.

Mereka kemudian tertawa. Chae Rin luka melihatnya.

*Omo, si Yeon Joo setuju Nyonya Do dihukum. Oke, Nyonya Do memang salah karena sudah menculik Yeon Joo tapi masa sih rasa sayang Yeon Joo ke Nyonya Do hilang gitu aja? 20 tahun lebih mereka hidup bersama.


Nyonya Na sedang membaca data pribadi Yeon Joo.

"Kurasa setidaknya dia punya gelar pendidikan. Kenapa keluarga Na Hae Geum berakhir seperti ini?" sesalnya.

Tak lama kemudian, Bu Kim datang. Nyonya Na berkata, bahwa Yeon Joo tidak bisa mengelola perusahaan kalau begitu.

Kemudian, terdengar suara tawa Presdir Min dan Nyonya Park.

Nyonya Na pun kesal mendengarnya. Menurutnya, mereka harusnya memikirkan bagaimana agar Yeon Joo bisa mengelola perusahaan bukannya tertawa-tawa seperti itu.


Selesai makan, Presdir Min dan Nyonya Park minum teh bersama kedua putri mereka.

"Kuharap mulai kini kalian bisa akrab dan saling mengandalkan. Biar kulihat, siapa yang paling tua diantara kalian." ucap Presdir Min.

Yeon Joo tersenyum.

"Bu Min bisa menjadi kakakku. Setidaknya, itulah yang diketahui orang-orang saat ini."

"Jangan panggil dia begitu. Apa kalian masih bersikap seperti orang asing?" ucap Presdir Min.

"Bagaimana dengan panggilan nama depan? Itu akan membuat kita lebih akrab." ucap Yeon Joo pada Chae Rin.

"Itu bagus." jawab Chae Rin.


"Ngomong-ngomong, Chae Rin-ah, undang temanmu kemari. Siapa namanya, Cha Eun Hyuk? Dia bisa kapan saja datang ke rumah kita. Itu satu-satunya cara agar ayah bisa melihat orang seperti apa yang dipacari putri ayah." ucap Presdir Min.

"Mungkin nanti ayah." jawab Chae Rin.

"Kau bisa mengundangnya. Perkenalkan aku padanya. Aku juga penasaran, seperti apa dia." ucap Yeon Joo sambil menatap tajam Chae Rin.

Nyonya Park juga setuju.


Sekembalinya ke kamar, Chae Rin menghubungi Eun Hyuk. Ia mengaku, ingin memberitahukan sesuatu pada Eun Hyuk yang selama ini tidak bisa ia katakan.


Tak lama kemudian, Chae Rin keluar dari rumah.

Di halaman, ia bertemu Yeon Joo.

"Jadi kau memperkenalkannya pada ayah sebagai pacarmu? Apa kau juga memberitahunya bahwa aku Min Soo A?"

Melihat Chae Rin yang diam saja, Yeon Joo pun sadar bahwa Eun Hyuk belum tahu.

"Tadi kau tampak gelisah di depan ayah. Begitulah hubungan kalian. Hubungan yang malu kalian bicarakan dengan orang lain." ucap Yeon Joo.

"Jaga ucapanmu. Kau tidak tahu apa yang kami lalui bersama." jawab Chae Rin.

"Jika tidak ada yang kau sembunyikan, kenapa tidak memberitahunya bahwa aku putri asli di rumah ini? Kau khawatir diabaikan? Dia pasti percaya kau pewaris aslinya." ucap Yeon Joo.


"Kau benar-benar tidak tahu apapun tentang Cha Eun Hyuk. Sejak awal dia sudah tahu aku diadopsi." jawab Chae Rin.

"Bohong!" ucap Yeon Joo.

"Tanyakan saja padanya. Aku berniat memberitahunya semuanya, tapi kubiarkan kau yang melakukannya. Kau harus melakukannya." jawab Chae Rin, lalu beranjak pergi.


Dari kejauhan, Bu Kim menatap mereka dengan tatapan heran.

*Jd si Yeon Joo ini mikir Eun Hyuk milih Chae Rin karena Chae Rin kaya.


Chae Rin keluar dan langsung mencari Eun Hyuk.

Begitu menemukan Eun Hyuk, dia langsung berlari ke arah Eun Hyuk.

"Kau benar-benar datang?" tanya Chae Rin.

"Kau pikir aku tidak akan datang? Apa yang mau kau bilang? Selama itu bukan, 'Aku tidak mau bertemu denganmu lagi' atau 'pergilah' itu tidak masalah." jawab Eun Hyuk sembari tersenyum.

"Bukan itu, tapi sebaliknya." ucap Chae Rin yang juga tersenyum.

"Baguslah. Datang selarut ini tidak sia-sia. Tapi tidak terjadi sesuatu kan? Kenapa kau menelponku malam-malam begini?" tanya Eun Hyuk.


Chae Rin pun langsung memeluk Eun Hyuk.

"Aku kesepian. Aku kebingungan sendirian. Tapi sekarang baik-baik saja." jawab Chae Rin.

Eun Hyuk pun balas memeluk Chae Rin.


Paginya, Nyonya Na bertanya apa yang sangat diinginkan Yeon Joo.

Yeon Joo pun tidak tahu bagaimana harus mengatakannya.

"Apa itu sangat mahal sehingga kau tidak bisa bilang pada nenek?" tanya Nyonya Na.

Nyonya Na pun langsung memberikan cek senilai 100 ribu dollar pada Yeon Joo.

"Belilah itu dengan ini. Akan nenek periksa nanti."

Sontak, Yeon Joo terkejut.

"Kenapa terkejut? Kau akan menjadi pemilik perusahaan. Kau harus tahu cara menghabiskan uang sebanyak itu."


Sekarang, Yeon Joo sudah duduk di kafe. Ia menatap cek nya dan memikirkan harus melakukan apa dengan cek itu.

Tiba-tiba, ponselnya berdering. Telepon dari Dong Joo dan Yeon Joo memilih tidak menjawabnya.

Dong Joo dan Geum Joo pun syok dengan penolakan Yeon Joo itu.


Di kamar, Nyonya Do sedang menatap fotonya bersama dengan ketiga putrinya.

Tak lama kemudian, Geum Joo masuk dan marah padanya.

"Kenapa ibu tidak membiarkanku mati saja? Kenapa ibu melakukan itu! Kalau aku jadi Kak Yeon Joo, aku juga tidak akan memaafkan ibu karena aku jijik!" ucap Geum Joo.

Dong Joo masuk dan meminta kakaknya tidak memarahi ibu mereka.


Nyonya Do menangis.

"Kenapa ibu menangis? Kak Yeon Joo lah yang harusnya menangis!" ucap Geum Joo.


Geum Joo lantas mengambil foto keluarga mereka dari tangan sang ibu.

Ia lalu menatap tajam Dong Joo.

"Ha Dong Joo, jangan pernah berani menelpon Kak Yeon Joo lagi atau aku akan membuatmu menyesal!"

Setelah mengatakan itu, Geum Joo pun pergi.


Dong Joo memeluk sang ibu.

"Ibu, jangan menangis. Ini semua karena Kak Yeon Joo. Kenapa dia sangat kejam."


Paginya, Chae Rin dan Jae Sang kembali bertemu, membahas rincian pemasaran kosmetik Makepacific.

Chae Rin lalu minta maaf karena ia pergi begitu saja tempo hari.

"Akulah yang harusnya minta maaf karena membuatmu menunggu berjam-jam."

Jae Sang lalu mengubah topic pembicaraan. Ia menanyakan lokasi pabrik Chae Rin.

"Aku datang kesini karena hal itu." jawab Chae Rin.

"Jika kita memilih lokasi, pembangunan akan segera dimulai." ucap Jae Sang.


"Meski kita menikah untuk waktu yang singkat, aku memahamimu. Semua orang iri dengan hidupmu sebagai putra Grup Taesan, tapi jujur aku memahami soal apa yang terjadi kepada mantan2 istrimu itu bukan kehendakmu. Kau mengadakan upacara pemakaman untuk mereka untuk menghapus rasa bersalahmu. Aku mau kau menemui wanita yang kau cintai dan berbahagia sekarang." jawab Chae Rin.

Jae Sang nampak tersentuh dengan perkataan Chae Rin.

Chae Rin lantas meminta Jae Sang melepaskan Eun Hyuk.

Sontak Jae Sang kesal.

Chae Rin menangis. Ia memohon Jae Sang agar tidak lagi menyiksa Eun Hyuk.

"Jika kau meminta bantuanku minta lah dengan benar." jawab Jae Sang.


Chae Rin pun seketika berlutut.

Jae Sang kaget.

"Min Chae Rin, kau benar-benar serius?" tanyanya marah.


Jae Sang lalu berteriak memanggil Eun Hyuk. Tak lama kemudian, Eun Hyuk datang.

"Lihatlah wanita ini. Dia bilang, ini karenamu."

Eun Hyuk marah dan menyuruh Chae Rin berdiri. Tapi Chae Rin tidak mau berdiri.

Hingga akhirnya, Eun Hyuk membantu Chae Rin berdiri. Mereka pun keluar dari ruangan Jae Sang.

Jae Sang menangis.

*Omo, Jae Sang nangis? Berarti dia memang beneran tulus mencintai Chae Rin?


Diluar, Eun Hyuk memarahi Chae Rin karena berlutut seperti itu pada Jae Sang.

Chae Rin beralasan, ia tidak bisa melihat Jae Sang menghancurkan Eun Hyuk.

"Kau pikir masalah ini akan selesai dengan cara seperti itu?" tanya Eun Hyuk.

"Setidaknya kita harus mencoba." jawab Chae Rin.

"Yang perlu kau lakukan hanyalah bekerja dengan baik dan aku akan mengawasimu sebisaku." ucap Eun Hyuk.

"Dengan berada di sisi Moon Jae Sang?" tanya Chae Rin.

"Kita tidak punya pilihan." jawab Eun Hyuk.


Jae Sang yang melihat mereka dari kejauhan pun kesal.


Jae Sang langsung masuk ke mobilnya dengan wajah kesal.

Di mobilnya ia menghubungi Yeon Joo.


Tak lama kemudian, Jae Sang menyusul Yeon Joo ke kafe.

Yeon Joo penasaran, bagaimana Jae Sang bisa tahu ia adalah Min Soo A.

"Selalu ada cara untuk mencari tahu jika aku ingin mengetahui sesuatu." jawab Jae Sang.

Jae Sang lalu melirik cek Yeon Joo yang ada di atas meja.

"Apa itu?" tanya Jae Sang.

"Ini tugas yang diberikan nenekku." jawab Yeon Joo.

"Bertemu seperti ini adalah takdir. Ayo berhubungan baik mulai sekarang." ucap Jae Sang.


"Bagaimana kita bisa berhubungan baik? Jangan bilang kau mau berkencan denganku." jawab Yeon Joo.

"Itu juga tidak buruk. Tapi aku ingin bersama orang lain. Aku Presdir Moon Jae Sang dari Grup Taesan. Dan mantan istriku adalah Min Chae Rin." ucap Jae Sang.

Jae Sang lalu bertanya, kenapa Yeon Joo kabur dan menangis di hari pernikahan waktu itu.

"Biasanya itu terjadi karena mempelai laki-lakinya mencium wanita lain."

"Itu benar. Itulah yang dilakukan si pengantin pria nya. Kau sudah mengenal pria itu. Dia Cha Eun Hyuk."

Sontak Jae Sang kaget.


"Berarti wanita yang diciumnya...?"

"Benar, dia Min Chae Rin. Dialah yang pertama mencium Cha Eun Hyuk."

Jae Sang syok. Yeon Joo lantas menyodorkan gelas minumnya pada Jae Sang.

"Aku hanya mau memberitahumu betapa palsunya berpura-pura menjadi asli tapi aku mendengar berita yang mengejutkan." jawab Jae Sang.

*Omo, mutarbalikkan fakta si Yeon Joo. Jelas2 dia tahu Eun Hyuk lah yang mencium Chae Rin duluan. Si Yeon Joo ini kayak menolak fakta kalau Eun Hyuk lah yang jatuh cinta pada Chae Rin. Sama kayak dia gak ngakuin kalau Eun Hyuk gak pernah mencintai dia sejak dulu.


Malam harinya, Geum Joo dan Dong Joo ke rumah keluarga Min.

Bersamaan dengan itu, Chae Rin pulang dan melihat mereka.

"Kakak kami ada di dalam, kan? Kudengar namanya sekarang adalah Min Soo A." ucap Dong Joo kesal.

"Kurasa kalian mencari Ha Yeon Joo, tapi dia tidak ada di rumah." jawab Chae Rin.


Tak lama kemudian, Yeon Joo pulang. Yeon Joo yang melihat kedua adiknya pun langsung bersembunyi.

"Dia berusaha menghindari kami, kan?" tanya Dong Joo.

Dong Joo lalu teriak-teriak memanggil Yeon Joo dan meminta Yeon Joo menemui ibu mereka.

Geum Joo pun langsung menarik Yeon Joo dan memintanya berhenti.


Geum Joo lalu menitipkan Yeon Joo pada Chae Rin. Ia minta Chae Rin menjaga Yeon Joo.

"Katakan kepadanya kami minta maaf. Kak Yeon Joo takut hujan. Terutama saat ada badai. Jadi tolong jaga dia di hari-hari semacam itu. " ucap Geum Joo, lalu pergi.


Setelah kedua kakak beradik itu pergi, Chae Rin yang tahu Yeon Joo bersembunyi pun menyuruh Yeon Joo keluar.

Yeon Joo pun keluar dan menghampiri Chae Rin.

"Apa kau tahu, kau sangat menyedihkan. Bagaimana bisa kau bersembunyi seperti itu? Adik-adikmu datang mencarimu." ucap Chae Rin.


"Aku tidak punya adik." jawab Yeon Joo.

"Kau mendengar mereka, kan? Ibumu sangat merindukanmu." ucap Chae Rin.

"Dia bukan ibuku, tapi penculik. Aku diculik. Dia menculik seorang anak yang tidak tahu apapun demi uang dan berpura-pura menjadi ibunya. Fakta bahwa dia membesarkanku sebagai putrinya, tidak akan perbedaan apapun. Kau tidak akan paham hal semacam ini." jawab Yeon Joo dengan sorot mata tajam.

"Pikirmu aku hanya melalui masa bahagia sebelum kau datang? Kau mau kuberitahu betapa putus asanya aku hidup? Aku bisa memulai dari kenapa aku datang ke rumah ini? Itu sudah cukup bagiku untuk mengabaikan ibu dan ayah. Tapi seharusnya keluarga tidak seperti itu. Berpegang pada kenangan bagus untuk melalui kesulitan. Seperti itulah seharusnya keluarga." ucap Chae Rin.

"Berhentilah berlagak simpati. Aku disandara penculik seumur hidup." jawab Yeon Joo, lalu masuk ke dalam.


Sampai di dalam, Yeon Joo menunjukkan jam tangan yang dibelinya.

Lalu setelah itu, ia mengaku ingin bekerja di perusahaan.

"Nenek juga mau nya begitu. Katakan posisi apa yang kau mau." tanya nenek.

"Aku hanya ingin menjadi CFO. Aku tidak mau yang lain. Dan aku mau menggunakan ruangan Chae Rin." jawab Yeon Joo.


Sementara itu, di rumahnya, Jae Sang kesal memikirkan kata-kata Yeon Joo tentang Eun Hyuk yang mencium Chae Rin di hari pernikahan.

Bersambung ke part 2.......