• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Hide and Seek Ep 15 Part 3

Sebelumnya...


"Apa ini yang kau sebut dengan hubungan naas? Siapa sangka, aku putri ibuku yang hilang?" tanya Yeon Joo dengan wajah penuh kemenangan.

"Ha Yeon Joo-ssi." jawab Chae Rin.

"Yang benar, Min Soo A." ucap Yeon Joo.

"Ha Yeon Joo-ssi." jawab Chae Rin.

"Min Soo A. Namaku Min Soo A, jadi panggil aku dengan nama itu. Namaku bukan Ha Yeon Joo." ucap Yeon Joo.

"Apa nama Ha Yeon Joo tidak ada artinya bagimu? Kau hidup 20 tahun sebagai Ha Yeon Joo, bukankah itu berarti lebih lama daripada kau hidup sebagai Min Soo A, yang hampir tidak kau ingat." jawab Chae Rin.

"Apa kau bilang?" tanya Yeon Joo kesal.


"Entah itu nama atau kenangan, perpisahan juga punya sususan dan prosedur. Bisakah kau mengabaikan waktu 20 tahun begitu cepat?"

"Aku tidak mengabaikannya. Aku mencarinya. Saat kau mengenakan pakaianku dan berpura-pura menjadi diriku, aku kalah. Ani, aku akan merebut kembali apa yang dirampas dariku."

Yeon Joo lalu tertawa kesal.

"Susunan perpisahan? Prosedur? Baiklah. Tapi aku kehilangan orang tercinta tanpa hal-hal semacam itu. Jika kau sangat ingin pamer, kembalikan kekasihku kepadaku terlebih dulu."

"Ha Yeon Joo-ssi."

"Kubilang namaku Min Soo A!"


Tak lama kemudian, Nyonya Park datang. Yeon Joo pun langsung menghampirinya. Ia merangkul Nyonya Park. Mereka lalu pergi.

Chae Rin menatapnya sedih.

Tapi Nyonya Park mengajak Chae Rin ikut dengan mereka.

"Soo A ingin kau ikut dengan kami. Dia pasti tidak enak jika pergi keluar tanpamu." ucap Nyonya Park.


Mereka pergi ke butik. Chae Rin hanya bisa terdiam pasrah melihat Nyonya Park membelikan baju untuk Yeon Joo.


Mereka juga mampir ke salon. Nyonya Park benar-benar ingin mengubah penampilan Yeon Joo.

Yeon Joo terlihat menikmati 'kehidupan' barunya.

Nyonya Park memuji Yeon Joo cantik setelah Yeon Joo selesai dirias.


Dari cermin, Yeon Joo menatap Chae Rin dengan senyum penuh kemenangan.


Ketika makan, Nyonya Park menyuapi Yeon Joo.

Tadinya Yeon Joo merasa malu dan ingin makan sendiri tapi Nyonya Park memaksa.

"Ini adalah hal yang ingin kulakukan sejak 20 tahun lalu. Mulai sekarang, kita harus mengganti 20 tahun yang hilang, dengan melakukan apapun setiap hari bersama-sama. Kau bisa melakukan apapun yang kau mau mulai sekarang. Ibu akan mendukungmu." ucap Nyonya Park.

Yeon Joo pun senang dan menerima suapan dari ibunya.

Chae Rin hanya bisa diam menahan perasaaannya.

Tak lama kemudian, ia mendapatkan panggilan dari seseorang yang membuat wajahnya sedikit cerah.


Chae Rin dan Eun Hyuk pun bertemu di tempat biasa.

Eun Hyuk menanyakan alasan Chae Rin tidak masuk kerja hari ini.

"Aku dan Moon Jae Sang datang ke kantormu hari ini. Perintah mitra hanyalah alasan. Kami akan lebih sering datang dengan berbagai alasan. Dia ingin mengawasi perusahaanmu. Dia ingin mengawasi dan mengendalikan semuanya. Kontrak itu baru permulaan." ucap Eun Hyuk.

"Kenapa kau memberitahuku soal ini? Kini tidak ada seorang pun memihakku, apa kau merasa kasihan padaku?" tanya Chae Rin.

"Apa maksudmu?"

"Apa waktu 20 tahun Min Chae Rin hidup sebagai Min Soo A begitu tidak berarti? Lalu apa yang kulakukan sampai sekarang? Aku mendedikasikan diriku untuk melindunginya. Aku bekerja keras karena tidak tahu cara lain. Aku tidak butuh belas kasihanmu. Jadi berhentilah menelponku hanya untuk memberitahu hal ini." pinta Chae Rin.

Tangisnya mulai berjatuhan.


Chae Rin lalu beranjak pergi. Eun Hyuk menatap kepergiannya dengan lirih.


Petugas keamanan Makepacific mengusir Pil Doo yang mencoba menerobos masuk ke Makepacific.

Tepat saat itu, Jae Sang lewat dan melihat Pil Doo. Ia ingat Pil Doo adalah orang yang menculik Soo A.

"Anakku bekerja disini! Di grup Taesan!" teriak Pil Doo.

Tak lama kemudian, Eun Hyuk kembali dan terkejut melihat ayahnya.

Jae Sang yang melihat dari kejauhan terkejut saat Pil Doo mengaku mengenal Eun Hyuk. Ia pun sadar, Eun Hyuk lah anak Pil Doo.


Eun Hyuk menyeret Pil Doo ke tempat lain.

"Beraninya kau datang ke sini." marah Eun Hyuk.

"Kenapa? Aku tidak boleh datang ke sini? Aku bisa pergi kemana pun aku mau." jawab Pil Doo.

"Jika menginginkan uang, tunggu lah dengan tenang di rumah. Aku akan mencarikanmu pekerjaan." ucap Eun Hyuk.

"Jangan ikut campur. Ini sebabnya aku merasa tidak dekat denganmu. Tidak peduli seberapa keras kau mencoba, kau tidak akan bisa menyangkal. Darah yang sama denganku, mengalir di pembuluh darahmu. Kau mungkin bersikeras bahwa kau Cha Eun Hyuk tapi kau tetaplah Jo Sung Min. Akui saja agar kau merasa nyaman." jawab Pil Doo.

"Pulanglah sekarang sebelum aku menyeretmu." ucap Eun Hyuk kesal, lalu beranjak pergi.


"Jo Sung Min!" panggil Pil Doo, tapi Eun Hyuk tidak peduli dan terus berjalan.


Tepat saat itu, Jae Sang muncul. Ia mengajak Pil Doo bicara.

"Kenapa kau ingin bicara denganku?" tanya Pil Doo.

"Aku punya dua pertanyaan untukmu. Jika kau memberiku jawaban yang tepat, kau akan mendapatkan kompensasi yang pantas." jawab Jae Sang.

Ia langsung meletakkan amplop berisi uang di atas meja.

"Apa yang ingin kau ketahui?" tanya Pil Doo.


Bu Kim memberikan hasil tes DNA Yeon Joo pada Nyonya Na.

Nyonya Na terkejut membaca hasilnya, kalau Yeon Joo benar-benar Soo A.

Ia langsung ingat perlakuan buruknya pada Yeon Joo belakangan ini.

Tak lama kemudian, ia menyuruh Bu Kim memanggil Yeon Joo.


Yeon Joo dan Nyonya Park baru turun ke bawah.

Bersamaan dengan itu, Bu Kim datang dan menghampiri mereka.

"Nyonya Na sudah menunggumu, Soo A Aghassi." ucap Bu Kim.

"Kau bilang apa barusan? Aghassi?" tanya Nyonya Park kaget.

"Dia memang benar-benar Soo A. Nyonya Park memintaku melakukan tes DNA. Kami sudah dapat hasilnya." jawab Bu Kim.

"Apa kubilang, dia putriku." ucap Nyonya Park, lalu menyuruh Soo A masuk ke kamar nenek.

Setelah Soo A masuk ke kamar Nyonya Na, Bu Kim memberikan ucapan selamat pada Nyonya Park.


Di dalam, Nyonya Na memeluk Yeon Joo. Ia menangis dan mengaku sudah lama menantikan kepulangan Soo A.

Tak lama Bu Kim masuk dan menatap Nyonya Na dengan sinis.

Nyonya Na lalu menatap wajah Soo A dan mengaku ia bisa tahu Soo A adalah cucunya hanya dengan melihat wajah Soo A.

*Sy mau muntah disini, saat Nyonya Na mengaku bisa tahu Yeon Joo cucunya hanya dengan melihat wajah Yeon Joo.


Di kantor, Presdir Min, Do Hoon dan Chae Rin sedang membahas kedatangan Jae Sang tadi.

Do Hoon mencemaskan Chae Rin, tapi Chae Rin mengaku bahwa ia tidak masalah dengan kehadiran Jae Sang.


Tak lama kemudian, Presdir Min dihubungi Nyonya Park yang memberitahu soal hasil tes DNA Yeon Joo.

Sontak, Presdir Min kaget.

Usai bicara dengan istrinya, Presdir Min langsung memberitahu Chae Rin bahwa Yeon Joo memang Soo A.

Do Hoon terkejut mendengar bahwa Yeon Joo adalah Soo A.

Presdir Min pun langsung pulang.


Presdir Min tiba di rumah bersama Chae Rin.

Presdir Min langsung memeluk Yeon Joo mengetahui Yeon Joo memang putrinya.

Chae Rin yang melihat reuni keluarga Min pun tidak bisa berbuat apa-apa.

Ia naik ke lantai atas dengan langkah gontai. Bu Kim lagi-lagi menatapnya dengan wajah kasihan.


Ternyata Pil Doo sudah mendapatkan uang dari Jae Sang.

Ia lalu teringat pembicaraannya dengan Jae Sang tadi.

Ternyata Jae Sang tadi menanyakan hubungan Pil Doo dengan Eun Hyuk. Jae Sang beralasan, ia harus mengetahui apapun soal pegawainya.

Disinilah Pil Doo menceritakan kejadian 20 tahun lalu.


Nyonya Park membawa Yeon Joo masuk ke kamar Yeon Joo 20 tahun lalu.

Ia mengaku, tidak merubah apapun di kamar itu sejak Soo A menghilang.

"Bagaimana kalau kita mendekor ulang kamar ini?" tanya Nyonya Park.

"Ibu boleh melakukan apapun." jawab Yeon Joo.

"Ibu senang. Tadinya ibu cemas kau tidak mau memanggilku ibu karena wanita itu." ucap Nyonya Park.

Barulah Yeon Joo teringat pada Nyonya Do. Nyonya Park lantas meyakinkan Yeon Joo, bahwa Nyonya Do adalah wanita yang menculik Yeon Joo jadi Yeon Joo tidak perlu kasihan padanya.

Nyonya Na ditemani Bu Kim dan dua orang pria yang berpenampilan preman mendatangi rumah Nyonya Do.

Mereka mencari Nyonya Do. Tak lama kemudian, mereka mendengar suara Geum Joo dan Dong Joo yang sedang membujuk Nyonya Do makan.


Mereka pun langsung menerobos masuk ke dalam kamar.

"Beraninya kau makan itu untuk bertahan hidup!" teriak Nyonya Na.

Nyonya Na lantas mengambil mangkuk bubur dari tangan Geum Joo dan membantingnya.

Geum Joo dan Dong Joo sontak kaget.

"Kau pikir kau pantas hidup setelah semua yang kau lakukan!" teriak Nyonya Na.

Nyonya Na lalu menyuruh kedua pria itu mengacak-ngacak rumah Nyonya Do.

Dong Joo marah dan langsung menghubungi polisi tapi Nyonya Do menghentikannya.


Setelah itu, Nyonya Do bersujud pada Nyonya Na.

"Nyonya, aku sangat berdosa. Tolong bunuh aku." pinta Nyonya Do.

"Kau tahu kau sangat berdosa, kalau begitu daripada memintaku membunuhmu, bunuh dirimu sendiri dengan mengigit lidahmu. Kau harus menebus dosamu dengan cara itu. Demi menyelamatkan hidup putrimu, teganya kau menculik putri orang lain yang sangat dicintai. Kau layak dikutuk!"

Tangis Nyonya Do pecah. Sementara Geum Joo dan Dong Joo kaget mendengarnya.


Chae Rin ke kantor Jae Sang atas perintah Jae Sang yang ingin membahas soal kontrak dengan Chae Rin.

Di depan ruangan Jae Sang, Chae Rin bertemu Eun Hyuk.

"Kau terlihat tampan hari ini. Kau cocok berada di sisi Moon Jae Sang. Anjing penjaga pintu. Sempurna." sindir Chae Rin.


Chae Rin lantas masuk ke dalam. Tapi Jae Sang tidak ada di ruangannya.

Chae Rin pun memutuskan menunggu.


Di rumah, Nyonya Na mengajak Yeon Joo mengunjungi beberapa tempat.


Nyonya Na mengajak Yeon Joo ke Makepacific.

Presdir Min mengaku senang melihat Yeon Joo ada di kantor.

Nyonya Na lalu menyuruh Yeon Joo melihat-lihat perusahaan.

"Aku sudah melihat-lihat saat masih menjadi penjual keliling."

"Berhenti mengatakan itu!" marah nenek.

"Kalau begitu, aku akan melihat-lihat." jawab Yeon Joo.


Nyonya Na menyuruh Presdir Min mempersiapkan jabatan untuk Yeon Joo. Ia tidak mau Yeon Joo memulai karir hanya sebagai manajer tim.

Tapi menurut Presdir Min, terlalu cepat untuk melakukan hal itu.

"Apa maksudmu? Dia harus melakukan itu mau tidak mau. Dia cucu Na Hae Geum, siapa lagi yang akan melakukannya kalau bukan dia! Dia akan menjadi pemilik perusahaan pada akhirnya."


Do Hoon langsung ke kantor begitu tahu ada Soo A di sana.


Yeon Joo masuk ke ruangan Chae Rin.

Ia duduk di meja Chae Rin.

Saat tengah duduk di meja Chae Rin, Do Hoon datang.

"Soo A-ya."

Yeon Joo tersenyum menatap Do Hoon.


Jae Sang ternyata ada di ruangannya. Ia memberitahu sang ayah bahwa dirinya sudah tahu dimana si pewaris yang asli.

"Aku memaanfaatkan Jo Pil Doo." ucap Jae Sang.

"Dimana kau bertemu si penculik?" tanya ayahnya.

"Dia datang ke kantor kita untuk mencari anaknya. Ternyata anaknya adalah salah satu pegawai kita." jawab Jae Sang.


Chae Rin yang lelah menunggu Jae Sang akhirnya memutuskan meninggalkan dokumen itu di meja Jae Sang.

Saat itulah ia menemukan koran itu yang berisi fotonya dengan Eun Hyuk.

Chae Rin pun sadar, apa yang membuat Eun Hyuk masih setia di sisi Jae Sang.


Tak lama kemudian, Eun Hyuk masuk dan langsung mengambil koran itu dari tangan Chae Rin.

Chae Rin meminta penjelasan Eun Hyuk soal koran itu.

"Dia mengancammu kan? Dia berusaha membongkarkan skandal untuk menghancurkanku dan kau berusaha menghentikannya dengan tetap setia disampingnya!"

"Bukan itu." jawab Eun Hyuk.

"Kenapa kau begitu bodoh. Masalah ini tidak akan selesai dengan cara ini." ucap Chae Rin.

Chae Rin lalu menanyakan dimana Jae Sang. Karena Eun Hyuk diam saja, Chae Rin pun memutuskan mencari Jae Sang sendiri.


Eun Hyuk menyusul Chae Rin keluar. Dia menarik Chae Rin dan membawanya menuju lift.

Tepat saat itu pintu lift terbuka, Jae Sang keluar dari dalam.

Jae Sang tentu saja kesal melihat Chae Rin bersama Eun Hyuk tapi ia berusaha menahan amarahnya dan mengajak Chae Rin ke ruangannya.

Tapi Chae Rin memutuskan pergi dengan Eun Hyuk. Jae Sang pun kesal menatap keduanya.


Do Hoon dan Yeon Joo keluar dari ruangan Chae Rin bersama-sama.

Yeon Joo mengembalikan jepit rambutnya pada Do Hoon.

"Aku mengambil jepit rambut ini di rumah sakit beberapa hari lalu."

"Kau ingat? Kau bermain petak umpet sambil menggunakan ini saat masih kecil."

"Petak umpet?" tanya Yeon Joo bingung.

"Sembunyikan dirimu dengan baik, aku mungkin menemukanmu. Senang bertemu denganmu Ha Yeon Joo-ssi. Jadi kau lah Min Soo A yang kami cari-cari. Itulah yang ingin kukatakan, tapi aku secara otomatis ingin memanggil nama aslimu." jawab Do Hoon.

 "Apa kau merindukanku?" tanya Yeon Joo.

"Setiap hari." jawab Do Hoon.


Ponsel Yeon Joo berdering. Telepon dari Nyonya Na.

"Aku sedang bersama Pengacara Baek, maksudku, Do Hoon Oppa..."

Yeon Joo pun beranjak pergi.


Sekarang, Eun Hyuk dan Chae Rin bicara di salah satu sudut gedung Makepacific.

"Kau harus melupakan semuanya sekarang. Kau akan bekerja di kantormu. Mengerti?" pinta Eun Hyuk.

"Akan lebih baik jika kau memberitahuku lebih awal. Jadi aku tidak akan salah paham. Skandal bukan masalah. Kenapa kau harus menjadi korban karena itu? Katakan pada mereka, terserah saja. Berita utama? Mereka bisa melaporkan apapun yang mereka mau. Aku tidak takut sama sekali." jawab Chae Rin.

"Aku takut. Bagaimana bisa aku menyaksikan hal itu terjadi? Sudah jelas bagaimana perlakuan nenekmu jika ini tersebar." ucap Eun Hyuk.

Chae Rin pun menangis.


Yeon Joo yang sedang menuju suatu tempat sambil berbicara dengan neneknya di telepon, langsung diam saat melihat Eun Hyuk dan Chae Rin.


"Min Chae Rin, selama 20 tahun kau hidup sebagai Min Soo A cukup berarti. Kau layak mendapatkan penghargaan. Kau bilang kau melindungi perusahaan dengan bekerja keras karena tidak tahu cara yang lain. Kau harus terus melakukan itu mulai sekarang. Apapun yang akan kau lakukan, aku akan selalu ada untukmu." ucap Eun Hyuk.


Eun Hyuk lalu memegang tangan Chae Rin.

"Baik itu Grup Tae San, Moon Jae Sang atau pimpinan, aku akan menghadapi mereka jika mereka menghalangimu. Dan tidak peduli jika kau mau perusahaan, keluarga, apapun. Aku akan mendukung keputusanmu. Ini penghargaanku untukmu." ucap Eun Hyuk.


Eun Hyuk lantas memeluk Chae Rin.

"Jangan cemaskan aku dan pergilah bekerja. Bekerja lah dengan berani seperti biasa." ucap Eun Hyuk.


Yeon Joo yang melihat itu langsung kesal.

"Soo A-ya, kau mendengar nenek?"

"Iya, nenek." jawab Yeon Joo sambil menatap tajam keduanya.

"Kau mau apa? Nenek akan membelikanmu segalanya untuk merayakan kepulanganmu. Katakan apa yang kau inginkan." ucap Nyonya Na.

"Aku menginginkannya, Nek. Sangat menginginkannya." jawabnya dengan sorot mata penuh emosi.


Bersambung.......

Apakah yang diinginkan Yeon Joo? Eun Hyuk? Posisi Chae Rin di kantor? Atau keduanya?

Hide and Seek Ep 15 Part 2

Sebelumnya...


Eun Hyuk yang baru masuk rumahnya, menemukan sang ayah sedang asyik makan dan minum2 soju.

Eun Hyuk menatap tajam sang ayah.

Sang ayah kesal dan menyuruh Eun Hyuk memberikan salam.

Sambil menahan amarahnya, ia memungut baju sang ayah dan bungkus makanan di lantai.

"Jika kau sial, hidungmu bahkan akan patah saat kau terjungkal. Aku kehilangan targetku padahal sudah mendapat kesempatan. Benar, putra sematang wayangku tidak menghormatiku sama sekali. Tidak akan ada yang berhasil."

"Kenapa kau tidak menata hidupmu dan mencari pekerjaan? Jika kau mau, aku bisa mencarikanmu pekerjaan. Lokasi konstruksi selalu membutuhkan pekerja." jawab Eun Hyuk.


Mendengar perkataan putranya, ia pun langsung berdiri.

"Apa katamu?" tanyanya kesal.

"Taesan Grup sering membangun, jika kau mau." jawab Eun Hyuk.

Kesal mendengar perkataan Eun Hyuk, ia pun mencengkram kerah Eun Hyuk.

"Kau mau ayahmu mati dengan menyekapnya seumur hidup?"


Eun Hyuk pun membalas, ia mencengkram kuat tangan ayahnya membuat sang ayah kaget dan menurunkannya perlahan.

"Aku memintamu mengubah hidupmu. Berapa lama lagi kau akan mengancam orang atas kejadian 20 tahun lalu?"

"Biar kutanyakan satu hal. Gadis itu, Min Soo A, kau selalu memikirkannya? Jika dia menjalani hidupnya tanpa insiden apapun, dia akan menjadi pemilik perusahaan kosmetik itu. Kasihan sekali. Hidupnya sangat menderita. Dia tidak tahu mereka bukan keluarga kandungnya. Dia mati-matian menafkahi ibu dan dua adiknya. Saat aku mengatakan, akan memberitahumu siapa dia, kau akan menutup telinga dan tidak mau mendengarnya. Beraninya kau menyuruhku mengubah hidupku setelah melakukan semua hal itu. Hei, Jo Sung Min, tidak peduli seberapa keras usahamu, dua hal tidak akan berubah. Pertama kau putraku. Satu lagi, kau menghancurkan kehidupan gadis kecil itu. Kau tidak menyadarinya?"

Syok, Eun Hyuk pun pergi lagi.


Eun Hyuk ingin menghubungi Chae Rin, tapi ia ragu.


Yeon Joo sudah tidur. Presdir Min masih tidak yakin kalau gadis yang tengah tidur itu adalah Soo A.

"Jika dia bukan Soo A, bagaimana dia bisa tahu lagu itu? Aku sendiri yang mengajarinya lagu itu. Dia bahkan terlihat sama persis saat tidur."

Presdir Min lalu menanyakan pendapat Chae Rin. Chae Rin pun mengatakan bahwa ia tidak tahu.

"Apa yang kau tahu? Kau tidak pernah menyukai Soo A. Pergilah." jawab Nyonya Park.


Chae Rin keluar dari kamar ibunya dengan langkah gontai. Setelah itu, ia meneruskan langkahnya ke atas.

Tanpa ia sadari, Bu Kim menatapnya dari belakang dengan wajah cemas.


Chae Rin sakit. Bu Kim datang membawakannya obat.

Setelah meletakkan obat untuk Chae Rin di kasur, Bu Kim memegang kening Chae Rin.

Chae Rin pun terbangun.

"Eomma." panggilnya.

Tapi begitu melihat sosok di hadapannya adalah Bu Kim, ia langsung diam dan kecewa.

"Aku ingat. Hal serupa terjadi 20 tahun lalu. Nona Soo A dan kau jatuh sakit di hari yang sama seolah-olah kalian memiliki takdir serupa."


"Apa yang ingin kau katakan? Kau juga beranggapan Ha Yeon Joo adalah Min Soo A?"

"Kita akan segera mengetahuinya. Nyonya Na meminta tes DNA."

Chae Rin kaget, apa?

"Kau pikir dia tidak akan melakukannya? Kita akan segera mendapatkan hasilnya. Daripada berbaring tidur seperti ini, menurutku kau lebih baik memikirkan rencana selanjutnya."

"Keluar, aku mau sendiri."

"Kau bukan lagi gadis dari panti asuhan 20 tahun lalu. Kau salah satu pemegang saham terbesar. Saham Grup Taesan. Apa kau lupa?"

"Kenapa kau membuatku bingung? Kau terdengar seperti memihakku."

"Jangan bingung. Aku akan menjadi tangan kanan Nyonya Na sampai mati. Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Meski Ha Yeon Joo memang Nona Soo A, tidak ada yang bisa menyingkirkanmu dengan mudah dari rumah ini atau perusahaan."

Bu Kim lalu memberikan obat pada Chae Rin dan meminta Chae Rin menjaga diri dengan baik sebelum situasi memburuk.

*Makin yakin sy, Bu Kim ini memihak Chae Rin.


Setelah Bu Kim pergi, Chae Rin pun meminum obatnya dengan wajah menahan tangis.

Bu Kim menatap ke arah kamar Chae Rin dengan tatapan penuh arti.


Geum Joo sedang membujuk ibunya makan. Tapi sang ibu menolak makan.

"Apa yang terjadi pada Kak Yeon Joo? Jika ibu tidak cerita, bagaimana aku bisa menolong ibu?" ucap Geum Joo.

"Menjengkelkan. Apa yang terjadi pada Kak Yeon Joo? Dia pergi ke Prancis atau tidak? Kenapa kita tidak bisa menghubunginya? Apa dia memutuskan mengabaikan kita? Aku harus menelpon perusahaannya." ucap Dong Joo.

Tapi Nyonya Do langsung merebut ponsel Dong Joo dan melarang mereka menghubungi Yeon Joo.

"Kita bisa mati kalau menghubungi dia. Mulai sekarang, lupakan dia. Dia lebih baik begitu. Kakak kalian akan melupakan kita dan diperlakukan dengan baik." ucap Nyonya Do dengan suara bergetar karena menahan tangis.


Demam Yeon Joo sudah turun. Nyonya Park pun senang.

Nyonya Park lalu mengajak Yeon Joo berbelanja setelah Yeon Joo pulih nanti. Ia juga ingin mengganti style Yeon Joo.

"Yeobo, kita juga harus mendekor ulang kamar Soo A."

"Kau tidak ingat aku?" tanya Presdir Min pada Yeon Joo.

"Siapa yang bicara begitu pada putri kandungnya. Ayahmu mungkin belum terbiasa." jawab Nyonya Park.

"Ibu ingin tahu apa makanan kesukaanmu. Ibu akan menyuruh asisten rumah tangga menyiapkan berbagai hidangan." ucap Nyonya Park lagi, lalu beranjak pergi.


Setelah Nyonya Park pergi, Presdir Min minta maaf pada Yeon Joo.

Ia mengaku, bahwa ia tak yakin kalau Yeon Joo adalah Soo A nya.


Tak lama kemudian, Bu Kim datang dan Presdir Min langsung menanyakan kondisi Chae Rin.

"Sepertinya dia tidak akan bisa masuk kantor hari ini." jawab Bu Kim.

"Sebegitu parah kah sakitnya?" tanya Presdir Min cemas, lalu beranjak pergi.


Presdir Min mengajak Chae Rin ke RS.

Ia mengira Chae Rin sakit karena terlalu memikirkan kontrak itu.

Tapi Chae Rin mengatakan, bahwa kondisinya sudah membaik setelah minum obat.

Presdir Min pun memeriksa kondisi Chae Rin. Ia meletakkan tangannya di dahi Chae Rin.

"Demammu sudah turun. Tapi tetap saja, kau harus di rumah hari ini. Kita sudah menandatangani kontraknya. Ambillah cuti untuk beberapa hari." pinta Presdir Min.

"Bagaimana perasaan ayah jika Ha Yeon Joo memang benar Soo A?" tanya Chae Rin.

"Entahlah. Ayah masih tidak yakin. Ayah tidak tahu harus mengatakan apa." jawab Presdir Min.

"Bagaimana kalau dia benar Soo A?" tanya Chae Rin.

"Jika benar, itu kabar bagus. Kita sudah menunggunya selama 20 tahun." jawab Presdir Min.


Presdir Min lalu menggenggam tangan Chae Rin.

"Tapi itu tidak mengubah fakta bahwa kau juga putriku. Kau tahu apa yang ingin ayah katakan, kan?"


Yeon Joo membuka pintu kamar Chae Rin dan melihat pemandangan itu.

"Appa..." ucap Chae Rin. Tangisnya sudah mau pecah.


Chae Rin lantas memeluk ayahnya.

Yeon Joo yang melihat itu pun sedih. Ia kembali menutup pintu kamar Chae Rin.


Namun saat berbalik, ia kaget melihat Bu Kim sudah berdiri di belakangnya.

"Aku tersesat saat mencari kamar mandi."

"Ini bukan kali pertamamu datang kesini."

"Jadi maksudmu aku berbohong?" sewot Yeon Joo. *Padahal emang iya.

"Aku tidak bilang kau bohong." jawab Bu Kim.

"Aku harus memanggilmu apa mulai sekarang?" tanya Yeon Joo dengan wajah... angkuh. *Eaaaa, Yeon Joo mulai angkuh.

"Mulai sekarang?" tanya Bu Kim santai.

"Benar. Mulai sekarang. Aku akan sering melihatmu, tidak, bahkan setiap hari, aku harus tahu nama panggilanmu. Sepertinya aku mendengar mereka memanggilmu Bu Kim. Kurasa aku juga akan memanggil Bu Kim." jawab Yeon Joo.

"Silahkan." ucap Bu Kim.

Yeon Joo pun beranjak pergi. Ia kembali ke kamar Nyonya Park.


Jae Sang menunggu Chae Rin, di ruangan Chae Rin tapi ia kesal karena Chae Rin tak kunjung datang.

Tak lama kemudian, Do Hoon datang dan Jae Sang langsung menanyakan alasan Chae Rin tidak datang.

"Setahuku kau tidak punya janji denganya." jawab Do Hoon.

"Apa kami harus membuat janji dengannya? Setahuku, Grup Taesan bisa datang kapan saja mengunjunginya. Kau pengacara, jadi seharusnya lebih paham tentang apa arti kontrak itu. Kau tahu keuntungkan yang kalian dapatkan berkat Grup Taesan." ucap Jae Sang.

"Menurutku tetap saja tidak sopan kau datang tanpa pemberitahuan." jawab Do Hoon.

"Kau mencoba mengguruiku?" tanya Jae Sang.

"Maaf jika kedengarannya seperti itu. Jika Bu Min tidak masuk kerja pasti ada alasannya." jawab Do Hoon.

"Itulah yang kumaksud! Pengacara, siapa yang lebih kenal dia? Kau atau aku? Dia mantan istriku, jadi kau tahu apa artinya itu? Artinya kami tahu satu sama lain." ucap Jae Sang.

Jae Sang lalu melirik Eun Hyuk dan menyindirnya.


Nyonya Park dan Yeon Joo keluar dari kamar.

Bersamaan dengan itu, Chae Rin berniat turun ke bawah tapi langsung menghentikan langkahnya saat melihat mereka.

Nyonya Park menyuruh Chae Rin menunggunya sebentar karena ia mau bersiap-siap.

Yeon Joo menunggu Nyonya Park di taman.

Chae Rin datang menghampiri Yeon Joo.

Yeon Joo pun menghampiri Chae Rin dan menatapnya dengan wajah penuh kemenangan.


Bersambung.............