• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Unknown Woman Ep 15 Part 2

Sebelumnya...

Lanjut ya gaes... Yg nungguin sinopsis Babel, sabar yaa.. subtitle nya belum nongol... Bisa aja besok udah nongol, bisa aja seminggu lagi... Pokoknya begitu udah keluar, sy langsung tulis sinopnya...


Yeo Ri menghubungi Moo Yeol. Tadinya Moo Yeol bersikap arogan, tapi saat Yeo Ri memberitahu kedatangan Ji Won dan Hae Joo, ia kaget dan panic. Yeo Ri pun berkata, mereka datang saat ia sedang diluar.

Moo Yeol minta maaf dan berjanji hal seperti itu tidak akan terulang lagi.

Yeo Ri menjelaskan, kalau ia hanya tidak suka seseorang lancang menemuinya tanpa membuat janji.

Yeo Ri lantas memberitahu Moo Yeol kalau ia akan ke sekolah menemui Ga Ya dan Ma Ya.

Yeo Ri : Aku bisa saja datang tanpa pemberitahuan, tapi karena kau wali mereka yang sah, aku memberitahumu serta itu prosedur yang benar.


Do Chi menemui Moo Yeol. Ia protes karena syuting dilakukan di dalam lift dan elevator. Moo Yeol  yang kembali bersikap arogan. Ia meminta Do Chi bersikap profesional.

Do Chi : Kau masih marah padaku soal insiden pelecahan seksual?

Moo Yeol : Kudengar ada pengacara yang membantumu waktu itu. Siapa nama pengacara itu.

Do Chi : Apa pedulimu? Namanya Yoon Seol.

Moo Yeol pun kaget.

Do Chi : Bagaimana kalau kita menuntaskan pembahasa ini, Kim Moo Yeol Sajang?


Hae Joo masuk ke rumah sambil marah-marah karena disiram Mal Nyeon tadi dengan air bekas pel.

Hae Joo : Pengacara dan wanita tua aneh itu, aku membencinya! Kenapa juga dia memakai penutup mata!

Ji Won : Ganti bajumu. Dia pasti pergi karena tahu kita akan datang.

Hae Joo : Kita harus lebih agresif lain kali!


Kekesalan Hae Joo bertambah ketika Ae Nok dan Yeol Mae datang. Melihatnya basah kuyub, Ae Nok menudingnya habis berkelahi dan menertawakannya.

Hae Joo : Bagaimana kalian bisa masuk?

Ae Nok : Kau tidak dengar ibu memanggilmu jadi kami mengejarmu dan ibu menahan pintu dengan kaki seperti ini.

Ji Won : Kali ini ada apa kemari?

Ae Nok : Apa maksudmu? Hae Joo mengatur kencan buta Yeol Mae. Kami mau berterima kasih karena sudah mengaturnya dan...

Hae Joo : Kalian mau apa lagi dari kami?

Ae Nok : Kami tidak datang hanya karena menginginkan sesuatu. Ini semua demi keluarga...

Hae Joo : Langsung saja ke intinya.


Ae Nok : Biarkan kami meminjam mobilmu. Kencan buta nya dengan pengacara. Kami tidak boleh tampak miskin dengan naik kereta atau bus.

Ji Won pun marah, apa kalian tidak tahu apa yang sedang terjadi! Putramu tidak bilang apa-apa!

Hae Joo : Si kembar berkelahi di sekolah. Uri Ga Ya mungkin akan masuk rumah sakit karena itu.

Mendengar itu, Ae Nok kaget dan langsung mengomel.

Ae Nok : Bedebah mana yang berani menyentuh cucu kita yang berharga! Dimana Ga Ya!

Hae Joo yang merasa kepalanya sudah mau meledak pun memberikan kunci mobilnya dan menyuruh mereka pergi.


Ae Nok dan Yeol Mae di perjalanan memakai mobil Hae Joo. Yeol Mae membetulkan riasannya dan mengaku senang bisa naik mobil Hae Joo.

Ae Nok pun marah karena Yeol Mae tidak mencemaskan si kembar sedikit pun.

Yeol Mae : Apa yang harus kucemaskan soal ahli waris? Ibu tahu apa kata orang-orang di internet? Mereka bilang hal terbodoh adalah mencemaskan selebritas dan konglomerat. Keluarga Goo akan mengatasinya.

Ae Nok : Ga Ya dan Ma Ya dari keluarga Kim, bukan Goo! Ibu harus turun tangan. Naik lah taksi dan pergilah temui pria kencan butamu.

Yeol Mae marah, Eomma!


Yeo Ri keluar dari sebuah ruangan. Orang tua anak yang giginya patah karena dipukul Ga Ya dan Ma Ya tidak mau berdamai sampai Ga Ya dan Ma Ya meminta maaf.


Ae Nok berniat menemui orang tua korban. Tapi dia malah dikejutkan dengan Yeo Ri yang tiba-tiba melintas di depannya. Ae Nok mengira Yeo Ri hantu dan menggosok-gosokkan tangannya, berdoa agar hantu Yeo Ri cepat hilang dari pandangannya.

Tapi saat membuka mata, dia melihat Yeo Ri mengendarai mobil.

Ae Nok pun memutuskan mengikuti Yeo Ri untuk mencari tahu Yeo Ri hantu apa bukan.


Tapi di tengah jalan, ia menabrak sebuah mobil yang tiba-tiba berhenti di depannya.

Ae Nok pun marah, apalagi saat menyadari hidungnya berdarah.

Ae Nok pun keluar. Ia mau marah tapi saat melihat sosok pemilik mobil yang ditabraknya, ia tak jadi marah.

Si pemilik mobil yang ditabraknya adalah Oliver. Ae Nok terpesona pada ketampanan Oliver.

*Ntar Oliver dipairing sama Ae Nok gaes.. Sy penasaran sih, Yoon Seol ini kayak apa... bayangan sy, Yoon Seol itu seumuran Yeo Ri atau, gk jauh beda lah umurnya sama Yeo Ri. Dari Yoon Seol, ke Ae Nok. Masa Oliver jadi bapak tirinya Moo Yeol sih.


Yeo Ri menunggu Ma Ya di depan sekolah. Tak lama kemudian, Ma Ya keluar. Yeo Ri langsung mengajak Ma Ya makan es krim stroberi yang sudah dibelikannya.


Mereka makan es krim di taman.

Yeo Ri : Bibi membeli es krim ini khusus untukmu.

Ma Ya : Gamsahamnida.

Yeo Ri : Kau sangat sopan dan berperilaku baik. Kau tidak tampak seperti orang yang suka berkelahi. Kenapa kau berkelahi?

Tapi Ma Ya tetap tidak mau bicara.

Yeo Ri : Hal ini tidak boleh didengar siapa pun?

Ma Ya mengangguk.


Yeo Ri : Bibi juga punya sesuatu yang tidak boleh didengar orang lain. Bagaimana jika begini? Mari berbagi rahasia yang tidak boleh diketahui.

Ma Ya : Rahasia kita?

Yeo Ri : Bibi akan mulai duluan. Bibi punya putri seusia Ma Ya meski kini dia telah tiada.

Ma Ya : Dimana putri bibi sekarang?

Yeo Ri menjawabnya dengan tegar, di surga.

"Saat dia masih amat muda, malaikat membawanya. Karena dia mirip malaikat, jadi malaikat mau berteman dengannya." lanjut Yeo Ri.


"Siapa namanya?"

"Bom." bisik Yeo Ri.

"Nama yang indah."

"Itu nama yang amat indah yang bibi simpan dalam hati."


Moo Yeol keliaran di taman, mencari Yeo Ri dan Ma Ya.


Ma Ya memberitahu Yeo Ri alasannya berkelahi. Dengan wajah sedih, Ma Ya bilang itu karena temannya mengejek ayahnya.

"Pemuda miskin dan sang pangeran. Katanya ayah kami berubah dari pengemis menjadi pangeran. Anak lain-lain setuju."

Ma Ya mulai menangis.

"Ajumma, uri appa sungguh berubah dari pengemis menjadi pangeran?"


Moo Yeol syok mendengarnya.


Yeo Ri memeluk Ma Ya.

Yeo Ri : Bukan begitu. Temanmu hanya iri karena ayahmu mencintaimu. Ayahmu bekerja amat keras untukmu dan Ga Ya.

Ma Ya : Itulah alasanku tidak memberitahu ayah. Aku tidak mau melukai perasaan ayah. Anak itu! Harus minta maaf pada kami.


Yeo Ri lantas menatap Ma Ya.

Yeo Ri : Ma Ya pasti sangat menyayangi ayah, kan?

Ma Ya : Aku sangat menyayangi ayahku melebihi apapun di dunia ini.

Yeo Ri : Minta maaf lah pada anak itu demi kebaikan ayahmu. Ayahmu akan senang jika kau meminta maaf.

Ma Ya : Demi kebaikan ayah?


Moo Yeol yang sudah tidak tahan lagi, akhirnya melangkah pergi dengan wajah terpukul.

Yeo Ri melihat kepergian Moo Yeol.


Moo Yeol menyendiri. Ia mengingat saat dua karyawannya menggosipkan dirinya dan memanggilnya dengan sebutan namja cinderella.

Lalu ia ingat kata-kata Ma Ya tadi.

Moo Yeol terluka.


Ponsel Moo Yeol berdering. Telepon dari Hae Joo. Ia tidak sanggup menjawabnya.

Sementara tangan Moo Yeol nampak terluka karena tadi ia sempat memukul sebuah papan.


Moo Yeol minum-minum di bar Oliver. Tak lama kemudian, Yeo Ri datang dan Oliver langsung menghampiri Yeo Ri.

Sepertinya Oliver lah yang memberitahu Yeo Ri tentang keadaan Moo Yeol. Oliver memberikan Yeo Ri sebuah perban.


Yeo Ri pun mendekati Moo Yeol dan mengobati tangan Moo Yeol.


Saat Yeo Ri tengah mengobati lukanya, Moo Yeol mencengkram tangan Yeo Ri dan menatap tajam Yeo Ri.

Oliver langsung datang. Yeo Ri menenangkan Oliver dan berkata dia baik-baik saja.


Ponsel Moo Yeol terus berdering. Telepon dari Hae Joo.

Moo Yeol pun melepaskan cengkramannya dan menyuruh Yeo Ri pergi.

Moo Yeol : Kau ingat perkataanku tentang bagaimana aku mengkhianati wanita yang kucintai. Aku sungguh mencintainya. Aku berjanji melindungi cinta itu, tapi aku mengkhianati wanita yang mirip denganmu itu. Hari ini aku dihukum karena meninggalkannya.

Yeo Ri pun menatap iba Moo Yeol.


Sekarang, Yeo Ri sudah berada di atas panggung. Ia berkata pada seluruh pengunjung, kalau hari itu adalah hari terakhirnya menyanyi jadi ia ingin menyanyikan sebuah lagu sebagai hadiah perpisahan, ditambah lagi ada orang yang perlu dihibur di sana.

Yeo Ri mulai bernyanyi. Moo Yeol menatap Yeo Ri dengan tatapan penuh cinta.


Moo Yeol teringat pertemuannya dengan Yeo Ri.


Lalu Moo Yeol ingat saat ia merobek baju Yeo Ri dan terkejut tidak mendapati luka bakar Yeo Ri di bahu Yeo Ri.


Ia juga ingat pertemuannya dengan Yeo Ri di sekolah Ma Ya.


Yeo Ri terus bernyanyi dan menatap Moo Yeol dengan tatapan penuh cinta pula.


Hae Joo turun ke bawah sambil terus berusaha menghubungi Moo Yeol. Ia heran Moo Yeol tidak bisa dihubungi.

Tiba-tiba terdengar bunyi bel.

Ponsel Moo Yeol terus berdering.

Diluar, Moo Yeol yang sudah tidak sadarkan diri, dipapah oleh Yeo Ri.

Yeo Ri pun menjawabnya sambil menatap ke arah layar intercom.

"Ini ponsel Kim Moo Yeol." jawab Yeo Ri.

Sontak, Hae Joo terkejut melihat sosok Yeo Ri.


Bersambung..........

Unknown Woman Ep 15 Part 1

Sebelumnya...


Yeo Ri menemui Moo Yeol dan Ma Ya. Yeo Ri mengatakan, orang tua murid yang giginya patah menginginkan permintaan maaf Ma Ya.

Moo Yeol pun menyuruh Ma Ya minta maaf, tapi Ma Ya menolak. Ma Ya bilang, anak itu lah yang harus minta maaf padanya dan Ga Ya.

"Kenapa? Untuk apa dia meminta maaf? Guru juga tidak mau memberi tahu. Apa yang anak itu katakan padamu dan Ga Ya?" tanya Moo Yeol.

Ma Ya menggeleng, tidak mau bicara.


Melihat itu, Yeo Ri pun mengajak Moo Yeol bicara berdua. Moo Yeol memberikan kunci mobil pada Ma Ya dan menyuruh Ma Ya menunggu di mobil.

"Jika anakmu tidak meminta maaf secara tulus, orang tua murid itu berencana melaporkan ini ke Komite Kekerasan Sekolah. Kau harus meyakinkan anak-anakmu untuk meminta maaf." ucap Yeo Ri.

"Aku tidak mau berbicara denganmu lebih lanjut. Aku akan menemui orang tua murid itu sendiri." jawab Moo Yeol arogan.

"Mereka tidak mau menemuimu. Kau harus berkomunikasi melalui aku. Kau harus meyakinkan Ga Ya dan Ma Ya dan mengakhiri ini. Aku merasa tidak enak berada di tengah." ucap Yeo Ri.

"Apa artinya bagimu? Mereka bukan anak-anakmu." jawab Moo Yeol.

"Karena aku mau membantumu." ucap Yeo Ri.


"Kenapa kau mau membantuku?" tanya Moo Yeol kaget.

"Kau salah mengira aku orang lain dan bersikap lancang, tapi melihatmu tidak bisa melupakan mantan pacarmu, aku yakin kau bukan orang jahat." jawab Yeo Ri.

Yeo Ri lantas memberikan kartu namanya tapi Moo Yeol diam saja. Melihat itu, Yeo Ri pun meletakkan kartu namanya di tangan Moo Yeol dan meminta Moo Yeol menghubunginya jika Ma Ya berubah pikiran.

Yeo Ri juga meyakinkan Moo Yeol, bahwa dirinya akan membantu Moo Yeol meskipun dirinya pengacara pihak korban dan meminta Moo Yeol menunjuk seseorang yang bisa berbicara dengannya.


Di mobilnya, Moo Yeol tak bisa berhenti menatap kartu nama Yeo Ri.

Ia lantas teringat pertemuan pertama mereka di bar Oliver.

Moo Yeol juga mengingat kata-kata Yeo Ri tadi.

"Melihatmu tidak bisa melupakan mantan pacarmu, aku yakin kau bukan orang jahat."


Ma Ya memanggil Moo Yeol. Moo Yeol pun tersadar dari lamunannya dan menoleh ke Ma Ya. Ma Ya mengajak Moo Yeol pulang.


Hae Joo heran melihat Moo Yeol pulang dengan Ma Ya. Moo Yeol pun menyuruh Ma Ya ke kamar. Setelah Ma Ya pergi, Moo Yeol memarahi Hae Joo yang hanya menjemput Ga Ya. Hae Joo membela diri. Ia berkata, itu karena Ga Ya pingsan dan baru siuman, jadi ia dan sang ibu panik dan melupakan Ma Ya. Hae Joo juga bilang, bahwa dirinya baru saja mau pergi menjemput Ma Ya.

Mendengar itu, Moo Yeol tambah marah dan menuding Hae Joo mulai pilih kasih antara Ma Ya dan Ga Ya.


Ji Won yang baru turun, mendengarnya dan balik memarahi Moo Yeol.

"Ga Ya tidak boleh sakit, jadi, saat mendengar dia pingsan, yang ibu pikirkan hanya memeriksakannya. Jangan berlebihan. Dan, putra semata wayangmu pingsan.Kau bahkan tidak khawatir?"


Mendengar Ga Ya pingsan, Moo Yeol pun langsung lari ke kamar Ga Ya. Tapi Ga Ya tidak ada di kamarnya.

Ga Ya sendiri ada di kamar Ma Ya. Ma Ya membisikkan sesuatu pada Ga Ya. Tak lama, Moo Yeol datang dan mengecek kondisi Ga Ya.

Moo Yeol lantas menanyakan alasan mereka berkelahi. Ma Ya pun langsung membawa Ga Ya keluar dengan alasan mereka harus mengerjakan PR.


Moo Yeol kembali ke kamarnya. Di kamar, ia memberitahu Hae Joo tentang dirinya yang sudah bertemu dengan pengacara dari anak yang giginya patah dibuat Ga Ya dan Ma Ya. Moo Yeol bilang, mereka menunggu permintaan maaf Ga Ya dan Ma Ya. Hae Joo langsung sewot. Ia tak terima Ga Ya harus minta maaf karena Ga Ya juga terluka. Moo Yeol berkata, apapun alasannya, Ga Ya dan Ma Ya salah karena menggunakan kekerasan.

Hae Joo : Kau ini memihak siapa! Apapun alasannya, kau seharusnya membela keluargamu! Kau orang tua bukan!"

"Aku tidak memikah! Anak-anak berkelahi dan ada yang terluka. Kita harus rasional. Haruskah aku melindungi anakku hanya karena mereka anakku?" jawab Moo Yeol.

"Tentu saja!" jawab Hae Joo, lalu pergi dengan wajah sebal.


Yeo Ri ada di restoran bersama kedua orang tua angkatnya. Tuan Yoon menuangkan bir ke gelas Yeo Ri. Setelah menenggak bir nya, Yeo Ri memberitahu mereka apa yang dilaluinya hari itu. Ternyata Yeo Ri sudah menjadi kuasa hukum sekolah Ga Ya dan Ma Ya sejak tahun lalu.

Yeo Ri lantas menangis. Ia mengaku, iri pada Moo Yeol.

"Putriku dikubur di tanah yang dingin tapi putrinya amat sehat dan hidup dengan baik."

"Tunggu lah sampai hari pembalasan dendammu tiba." jawab Mal Nyeon, berusaha menenangkan Yeo Ri.

Mal Nyeon lantas menanyakan Do Chi. Yeo Ri pun kaget dan baru ingat ia meninggalkan Do Chi di restoran karena masalah Ga Ya dan Ma Ya. Yeo Ri buru-buru pergi.


Dalam perjalanan, Yeo Ri melihat jam nya dan bertanya-tanya apa Do Chi masih menunggunya.

Yeo Ri tak yakin Do Chi masih di sana karena sudah lebih dari 3 jam.


Sampai di sana, Yeo Ri tidak menemukan Do Chi. Ia pun berniat pergi, tapi Do Chi tiba-tiba muncul dari balik meja dapur. Yeo Ri terkejut melihat Do Chi menggunakan kostum Chaplin.

Do Chi lantas mendekati Yeo Ri dan memberikan setangkai mawar pada Yeo Ri.


Oliver dihubungi Mal Nyeon. Oliver memberitahu, Yeo Ri ada di kafenya dan sedang makan dengan Do Chi.

Oliver : Dia tertawa. Aku tidak pernah melihatnya tertawa selepas itu. Dia sebenarnya sangat ceria.


Moo Yeol tak bisa tidur karena terus memikirkan Yoon Seol. Moo Yeol yang penasaran itu, akhirnya turun dari tempat tidur, mengambil jaketnya lalu pergi.


Tepat saat itu, Hae Joo terbangun. Hae Joo menyusul Moo Yeol ke bawah dan melihat Moo Yeol pergi.


Hae Joo pun kembali ke kamar dan menghubungi Moo Yeol tapi Moo Yeol tidak membawa ponselnya.


Do Chi mengantarkan Yeo Ri pulang. Yeo Ri turun dari mobil dan meninggalkan dompet merahnya. Entah dia sengaja meninggalkannya atau dia tidak sadar dompetnya tertinggal. Yeo Ri meminta maaf karena sudah membuat Do Chi menunggu lama dan berterima kasih karena Do Chi sudah mengantarnya. Do Chi pun meminta Yeo Ri mentraktirnya makan malam lagi jika Yeo Ri bersungguh-sungguh minta maaf.

Yeo Ri : Tidak baik terlalu sering meminta orang yang punya pacar makan malam. Bagaimana jika pacarmu menjambak rambutku?

Do Chi langsung diam.

Yeo Ri : Berhati-hati lah saat mengemudi.

Do Chi tersenyum, lalu masuk ke mobilnya dan pergi.


Yeo Ri lantas menuju ke rumahnya tapi Moo Yeol tiba-tiba muncul dan mencegatnya. Moo Yeol menatap curiga Yeo Ri.

"Siapa kau sebenarnya?"

"Apa maksudmu? Aku sudah bilang tadi, aku pengacara korban, Yoon Seol."

"Pengacara? Geojitmal."

"Kalau begitu, jangan mempercayaiku."

"Lalu kenapa kau bersama Do Chi?"

"Haruskah aku meminta izinmu untuk menemui seseorang?"


Yeo Ri ingin masuk, tapi Moo Yeol yang cemburu menahannya.

"Apa hubunganmu dengan Goo Do Chi!"

"Dia klienku baru-baru ini. Puas!"

Tapi Moo Yeol tetap saja menahan Yeo Ri. Yeo Ri tambah kesal.

"Kau salah mengiraku dan melecehkanku, dan kini kau mempertanyakan apa aku sungguh pengacara?"

Moo Yeol pun akhirnya melepaskan cengkramannya.

Yeo Ri : Kita tidak ada alasan untuk bertemu selain sebagai pengacara korban dan orang tua.

Yeo Ri pun masuk ke rumahnya.


Moo Yeol kembali ke rumahnya. Ia masuk ke kamarnya, menyalakan lampu dan terkejut melihat Hae Joo sudah bangun. Hae Joo menatap tajam Moo Yeol dan menanyakan Moo Yeol darimana. Moo Yeol mengatakan, ia habis mencari angin karena stress memikirkan masalah anak-anak.

Moo Yeol : Aku menemui teman dan minum teh.

Hae Joo : Bagaimana kau menemui temanmu?

Moo Yeol : Kenapa kau menginterogasiku? Aku menghubunginya.


Tak mau ditanya-tanya lagi, Moo Yeol pun berkata dirinya mau mandi dan menyuruh Hae Joo tidur lagi.

Setelah Moo Yeol pergi, Hae Joo menatap kesal ponsel Moo Yeol.


Paginya, Do Young marah karena tidak diberitahu masalah anak-anak. Do Young cemas kalau orang lain memanfaatkan masalah pertengkaran kedua cucunya untuk menyerang perusahaan. Hae Joo kesal, ia tak mau Ga Ya minta maaf dan ingin menuntut keluarga korban. Moo Yeol meminta Hae Joo menahan diri. Ia berkata, jika mereka terlalu bersemangat seperti itu, orang tua korban akan semakin kesal. Moo Yeol lantas memberitahu Do Young kalau yang diinginkan keluarga korban saat ini hanyalah permintaan maaf Ga Ya dan Ma Ya.

"Bukankah lebih baik ibunya yang terlibat daripada kau?" tanya Ji Won.

"Aku sudah menemui pengacara mereka." jawab Moo Yeol membuat Ji Won kaget.


Hae Joo masuk ke kamarnya dengan muka kesal. Ia berkata, dirinya lah yang akan menemui pengacara keluarga korban.

Hae Joo lantas memeriksa jas Moo Yeol. Ia yakin, Moo Yeol memiliki kartu nama pengacara itu karena sudah bertemu dengannya.


Tak lama kemudian, Hae Joo pun menemukan kartu nama Yoon Seol dan langsung memotretnya.

*Ckckckck... si Hae Joo ini... bukannya nyari tahu kenapa anaknya ampe berantem gitu di sekolah, malah mencak-mencak gk jelas.


So Ra masuk ke apartemen Do Chi saat Do Chi lagi mandi.

So Ra lantas melihat dompet Yeo Ri di atas meja. Tak lama kemudian, ponsel Do Chi berdering. So Ra membaca nama Yoon Seol di layar ponsel dan bergegas menjawabnya.

So Ra : Siapa kau menelpon sepagi ini?

Yeo Ri : Aku pengacara, biarkan aku berbicara dengannya.

So Ra : Untuk apa pengacara bicara dengannya? Bicara saja denganku. Aku dan Do Chi akan segera menikah.


Do Chi keluar dari kamar mandi dan langsung merebut ponselnya.

Di seberang sana, Yeo Ri mendengar Do Chi memarahi So Ra.

Do Chi menjawab telepon Yeo Ri. Ia meminta maaf dan berkata, akan menghubungi Yeo Ri lagi nanti.


So Ra marah, ia menuding Do Chi selingkuh. Do Chi balik memarahi So Ra yang sudah bersikap tidak sopan. So Ra beralasan, itu karena ia mencintai Do Chi. So Ra kemudian bertanya, apa Do Chi menunda pernikahan mereka karena Yoon Seol.

Jang Goo datang dan melerai mereka. So Ra kesal bukan main. Jang Goo lalu menyerahkan konsep iklan Do Chi.

Do Chi sewot karena syuting harus dilakukan di pesawat. Do Chi yang trauma, tidak mau melakukannya.


Hae Joo dan Ji Won tiba di area gedung kantor Yeo Ri.

Ji Won : Kau yakin ini tempatnya? Sudah menghubunginya.

Hae Joo : Sudah, asistennya bilang dia ada di kantor.


Bersamaan dengan itu, Do Chi sedang dalam perjalanan dan menelpon Yeo Ri. Do Chi menjelaskan tentang So Ra.

Yeo Ri : Han So Ra-ssi pasti sangat mencintaimu. Pihak yang lebih mencintai cenderung lebih khawatir biasanya.

Do Chi : Dia masih belum dewasa. Aku tidak tinggal bersama So Ra jadi jangan berpikir aneh-aneh.

Yeo Ri : Tentu tidak. Bagaimana pun pendapatku tidak akan penting, kan?

Do Chi : Kapan aku harus mengembalikan dompetmu?

Yeo Ri : Aku sekarang amat sibuk. Akan kuhubungi lagi nanti.

Do Chi tampak kecewa.


Usai bicara dengan Do Chi, Yeo Ri pamit pada Mal Nyeon karena harus menemui klien. Tapi baru keluar, ia masuk lagi dengan wajah panik.

Yeo Ri : Goo Hae Joo dan Hong Ji Won menuju kemari.

Mal Nyeon : Mwo? Apa mereka yang menelpon kesini tadi?

Mal Nyeon lantas menyuruh Yeo Ri sembunyi.


Ji Won dan Hae Joo menuju ruangan Yeo Ri.

Bersamaan dengan itu, Mal Nyeon menuju ke arah mereka membawa seember air bekas pel.

Mal Nyeon lantas pura-pura terpeleset dan menyiramkan air bekas pel itu ke arah Hae Joo.

Hae Joo sontak berteriak kesal.

Ji Won menanyakan Yoon Seol. Mal Nyeon pun berkata, Yoon Seol sedang tidak ada di kantor.

Mal Nyoen lalu menyuruh Hae Joo menegganti baju agar tidak sakit.

Hae Joo : Ini semua salahmu! Aaaarghhh!

Ji Won meminta Hae Joo tenang dan mengajak Hae Joo pergi.

Bersambung ke part 2................