• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 29 Part 2

Sebelumnya...


Dong Jin dan Se Gwang masuk ke rumah. Sepertinya mereka baru menempuh perjalanan jauh. Se Gwang membawa sebuah jerigen kecil. Sung Joo menyuruh mereka makan. Se Gwang awalnya menolak, ia berkata, akan makan nanti tapi Dong Jin memaksanya makan sekarang.

Dong Jin : Jangan buat dia menatap meja makan dua kali.

Setelah Dong Jin dan Se Gwang ke ruang makan, Sung Joo memanggil Do Hee.


Se Gwang menuangkan air di jerigen ke dalam gelas. Setelah itu, ia membagikannya satu per satu pada Dong Jin, Sung Joo dan Do Hee.

Se Gwang : Air segar dari pegunungan. Ada legenda di dalamnya, jika kau meminumnya secangkir, kau bisa memperpanjang hidupmu satu tahun.

Do Hee : Aku harus meminumnya. Aku harus memperpanjang hidupku agar bisa menjadi putri yang baik. Jika aku pergi, siapa yang akan bermain dengan orang tuaku?

Sung Joo : Kenapa kau harus pergi? Kenapa kau bicara begitu saat akan makan?

Do Hee : Aku hanya mencoba melucu. Bahkan, meski aku pergi hanya sehari, jaring laba-laba akan terbentuk di mulutnya. Benarkan ayah?


Dong Jin lalu menanyakan Hwi Kyung. Do Hee berkata, bahwa ia akan memikirkan hubungannya dengan Hwi Kyung.

Dong jin : Berarti kau menerimanya?

Do Hee : Dia membuatku lebih dan lebih penasaran lagi tentangnya.

Dong Jin : Undang dia makan malam.

Song Joo tidak setuju, menurutnya itu terlalu cepat. Dong Jin berkata, ini hanya makan malam biasa.

Do Hee langsung semangat. Ia ingin mengundang Hwi Kyung hari itu juga.

Sung Joo tak setuju dengan alasan harus bersiap-siap. Do Hee : Bagaimana kalau besok?

Sung Joo tetap tak setuju.

Do Hee lalu menyarankan, untuk memakai jasa Na Yeon saja agar sang ibu tidak perlu repot-repot memasak menyambut kedatangan Hwi Kyung.

Sung Joo yang tak setuju pun menghela nafas kesal.


Na Yeon sedang mendandani Saebyeol dan menyuruh Saebyeol pulang dengan Mal Sook hari itu karena ia ada pekerjaan.

Saebyeol berkata, akan meminta neneknya membelikannya es krim nanti.

"Eomma, jamkkanman." ucap Saebyeol begitu sang ibu selesai mendandaninya.

"Aku hampir lupa lagi." ucap Saebyeol lagi, lalu mengambil bando di atas meja.

"Saebyeol-ah, kau sangat menyukai bando ini?"

"Ini satu-satunya hadiah dari ayah."

Na Yeon hanya bisa tersenyum pahit mendengarnya. Setelah itu, ia memasangkan bando Tae Joon ke kepala Saebyeol dan memuji Saebyol cantik mengenakan bando itu.


Ponsel Na Yeon kemudian berdering. Telepon dari Sung Joo yang memesan jasanya. Sung Joo menjelaskan, bahwa mereka akan kedatangan tamu besok dan meminta Na Yeon datang ke rumahnya besok untuk memasak. Sung Joo meminta maaf karena merubah jadwalnya, dari minggu depan menjadi besok. Na Yeon berkata, tidak masalah karena ia senggang besok. Sung Joo pun meminta dibuatkan makanan Korea.


Hwi Kyung terkejut disuruh Kyung Wan mempertahankan AP Food. Kyung Wan berkata, Hwi Kyung benar bahwa cabang perusahaan ibarat seorang anak. Hwi Kyung pesimis, ia tak yakin bisa membuat AP Food bangkit dari keterpurukan. Kyung Wan berkata, jika Hwi Kyung tak bisa mempertahankan AP Food, maka AP Food akan dijual.

Hwi Kyung menghela nafas. Ia lalu mengatakan, akan berusaha.


Balik ke ruangannya, Hwi Kyung menghela nafas melihat Do Hee sudah duduk manis di ruangannya. Hwi Kyung pun meminta Do Hee memberitahunya dulu jika ingin bertemu.

Do Hee : Itu tidak menyenangkan. Bukankah ini kejutan yang menyenangkan melihatku ada disini tiba-tiba?

Hwi Kyung : Itu menurutmu. Ini adalah tempat aku bekerja. Orang-orang disini cemas kalau mereka mendapatkan direktur utama yang tidak kompeten. Aku setidaknya harus berpura- pura untuk menekan penolakan.

Do Hee : Kau benar, aku pergi.


Do Hee lalu bangkit dari duduknya dan menunjuk dua paper bag yang ia taruh di atas meja.

Do Hee : Ini ada hadiah, anggap saja seperti hadiah pindah rumah.

Hwi Kyung merogohkan tangannya dalam.

"Komik?" tanya Hwi Kyung.

"Jelas-jelas kau tidak bekerja keras. Jadi baca itu untuk mengisi waktumu." jawab Do Hee.

"Kau pandai memilih hadiah." puji Hwi Kyung.

"Baca itu dan ceritakan padaku apa isinya." jawab Do Hee.


Do Hee lantas pamit dan beranjak ke pintu tapi Hwi Kyung memanggilnya lagi.

Hwi Kyung : Apakah hari ini termasuk dalam kesepakatan kita untuk bertemu tiga kali seminggu?

Do Hee : Ini sangat singkat tapi aku akan membiarkannya masuk dalam hitungan.

Do Hee pergi, tapi Hwi Kyung lagi-lagi memanggilnya. Hwi Kyung meminta Do Hee tidak mengganggu mantan istrinya. Sebagai gantinya, ia berjanji akan menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya secara perlahan.


Mal Sook dan Saebyeol berjalan menuju rumah. Sepanjang perjalanan, Saebyeol tak berhenti bernyanyi.

Di depan rumah, Mal Sook melihat Yoo Kyung.

Saebyeol ingat, Yoo Kyung adalah ajumma yang menemui ibunya tempo hari.

Yoo Kyung sedikit tersenyum.

"Kau ingat aku?"

Saebyeol mengangguk.


Mal Sook mengajak Yoo Kyung masuk. Yoo Kyung terkejut melihat keadaan rumah Na Yeon. Mal Sook minta maaf karena rumahnya sedikit berantakan.

Yoo Kyung lalu memberikan oleh2 yang dibawanya. Mal Sook menyuruh Yoo Kyung memberikannya langsung pada Na Yeon karena Na Yeon melarangnya menerima hadiah dari siapa pun.

Mal Sook : Tadi kau bilang, kau teman ibunya Na Yeon?

Yoo Kyung : Terima kasih sudah membesarkan Na Yeon dengan baik. Dia dan putriku cukup dekat. Kami kehilangan kontak setelah dia dibawa ke panti asuhan. Aku penasaran, bagaimana hidup Na Yeon. Aku cukup marah mengetahui dia seorang ibu tunggal. Bagaimana dengan ayahnya? Kudengar ayah anaknya sudah meninggal.

Mal Sook terkejut, Na Yeon bilang begitu?

Yoo Kyung : Itu tidak benar?

Mal Sook : Jika Na Yeon bilang begitu, berarti benar.

Mal Sook lalu sadar kalau ia belum menawari Yoo Kyung minuman. Yoo Kyung pun meminta izin menemui Saebyeol. Mal Sook memanggil Saebyeol, tapi Yoo Kyung berkata, akan menemui Saebyeol di kamar jika Mal Sook tidak keberatan.


Na Yeon sedang dalam perjalanan pulang.


Yoo Kyung menemui Saebyeol dan melihat Saebyeol sedang membaca buku dongeng.

Yoo Kyung : Bolehkah aku menunggu disini sampai ibumu pulang?

Saebyeol : Ibu akan segera pulang jadi tunggu lah sebentar lagi.

Yoo Kyung : Kau terlihat pintar. Kau bisa membaca sendiri. Buku apa yang kau baca?

Saebyeol : Cinderella.


Yoo Kyung lalu mengelus kepala Saebyeol. Setelah itu, ia memegang rambut Saebyeol dan berpikir melakukan tes DNA pada Saebyeol dan Tae Joon.

Tapi tak lama, ponselnya berbunyi. Pesan dari Se Jin. Se Jin mengiriminya foto prewed.

"Itu ayah." ucap Saebyeol yang melihat foto ayahnya di ponsel Yoo Kyung.

Sontak Yoo Kyung kaget dan menanyakannya sekali lagi pada Saebyeol.


Saebyeol kemudian bangkit dan mencari foto ayahnya di meja.

Saebyeol : Kupikir ibu menaruh foto ayah disini? Apa ibu mengambilnya untuk dilihat setiap hari?

Yoo Kyung mendekati Saebyeol. Ia menunjukkan foto Tae Joon dan bertanya sekali lagi apa Tae Joon benar-benar ayah Saebyeol.

Saebyeol : Dia datang dari Amerika dan pergi lagi kesana. Tapi kenapa ayahku pergi?

Yoo Kyung langsung lemas.


Na Yeon pulang. Mal Sook langsung menemui Na Yeon dan memberitahu Na Yeon bahwa tamu Na Yeon menunggu di kamar Na Yeon bersama Saebyeol.

Na Yeon : Nugu?

Mal Sook : Dia bilang teman ibumu.

Na Yeon : Chingu eomma?

Tak lama kemudian, Na Yeon menyadari siapa yang datang dan bergegas lari ke kamarnya.


Na Yeon kaget melihat Yoo Kyung. Saking kagetnya, ia bahkan sampai menjatuhkan jeruk yang dibawanya.

Na Yeon langsung menjauhkan Saebyeol dari Yoo Kyung.

Yoo Kyung : Kau takut aku menyakitinya.

Na Yeon menyuruh Saebyeol ke kamar Mal Sook. Tak lama, Mal Sook datang membawakan teh. Na Yeon menyuruh mereka keluar.


Setelah itu, Na Yeon menemui Yoo Kyung.

"Aku datang untuk mencari tahu sesuatu tapi sepertinya aku sudah tidak membutuhkannya."

"Apa maksudmu?"

"Kau ingat yang kukatakan sebelumnya? Aku menawarimu bantuan untuk mencari ayah anakmu. Sekarang, aku akan menghidupkan kembali ayah anakmu yang kau bunuh. Kang Tae Joon." jawab Yoo Kyung.

Tak hanya itu, Yoo Kyung juga menyebut Tae Joon sampah.


Bersambung............

The Promise Ep 29 Part 1

Sebelumnya....


Man Jung terus berbicara dengan Mal Sook. Ia tak sadar, ada Yoo Kyung yang mendengarnya diluar.

Man Jung : Sepanjang Na Yeon tidak muncul di pernikahannya Tae Joon, semua akan baik-baik saja. Aku akan membayarnya tapi pastikan kau mengawasi Na Yeon agar tidak merusak semuanya!

Man Jung memutuskan panggilannya. Ia sebal lantaran Mal Sook berani minta uang padanya.

Diluar, Yoo Kyung benar-benar marah.


Tak lama, Se Jin datang dan Man Jung keluar dari toilet. Melihat Se Jin, Man Jung terkejut. Ia fikir, Se Jin menunggunya sejak tadi.

Man Jung lalu melirik Yoo Kyung dan bertanya pada Se Jin siapa Yoo Kyung. Se Jin pun memperkenalkan Yoo Kyung sebagai ibunya.

Mendengar itu, Man Jung langsung membungkukkan badannya, memberi hormat dan mengatakan Yoo Kyung tampak seperti seorang aktris.

Yoo Kyung yang kesal diam saja. Se Jin yang merasa tidak enak, meminta Yoo Kyung menyapa Man Jung.

Yoo Kyung menarik Se Jin keluar.


Man Jung pun heran dan bertanya-tanya kenapa Yoo Kyung kesal. Tak lama, ia curiga Yoo Kyung mendengar kata-katanya pada Mal Sook tadi.

Man Jung memukul mulutnya dan mengutuk dirinya yang tidak bisa menjaga sikap. Tapi hanya sebentar karena sesudah itu, ia yakin bukan itu masalahnya karena tidak tahu kalau Yoo Kyung juga mengenal Na Yeon.


Kyung Wan dan Tae Joon heran karena Yoo Kyung dan Se Jin sama2 tidak bisa dihubungi.

Tae Joon ingin mengecek ada apa. Tapi saat ia berdiri dan mau beranjak keluar, ibunya tiba-tiba datang.


Yoo Kyung membawa Se Jin keluar. Diluar, ia minta penjelasan Se Jin soal hubungan Tae Joon dan Na Yeon. Se Jin sontak kaget ibunya menanyakan soal Na Yeon.

Yoo Kyung berkata, kalau tadi ia mendengar ibu Tae Joon membicarakan soal Na Yeon. Ia minta Se Jin jujur, ada hubungan apa antara Na Yeon dan Tae Joon.

Se Jin pun tak bisa berbohong. Ia mengaku, bahwa Tae Joon dan Na Yeon saling mengenal.

Yoo Kyung : Apa hubungan mereka?

Se Jin : Ibu mereka saling mengenal, itu saja. Ini tidak seperti yang ibu pikirkan.

Yoo Kyung : Kau yakin hanya itu? Tatap mata ibu dan katakan hanya itu!

Se Jin : Benar, hanya itu!

Yoo Kyung : Kenapa kau tidak bilang pada ibu sebelumnya!


Se Jin : Karena aku tahu reaksi ibu akan seperti ini. Kecurigaan akan terbentuk seperti bola salju. Jangan berpikir yang aneh-aneh. Ayo kita masuk. Mereka akan berpikir terjadi sesuatu jika kita tidak masuk.

Yoo Kyung : Aku tidak mau bertemu ibu Tae Joon sekarang!


Se Jin dan Yoo Kyung masuk. Se Jin minta maaf karena mereka terlambat. Se Jin menjelaskan, jika ibunya sakit kepala dan mereka harus mampir ke apotik membeli obat.

Yoo Kyung diam saja dan menatap ibunya Tae Joon dengan tatapan kesal.

Se Jin menyikut ibunya, meminta sang ibu minta maaf pada Man Jung. Melihat itu, Tae Joon pun yakin ada yang tidak beres.

Yoo Kyung minta maaf dan membenarkan pernyataan Se Jin.


Man Jung mencoba bersikap ramah. Ia berkata, sakit kepala dalam masa menopause itu wajar.

Mendengar itu, Tae Joon sontak menghentikan ibunya bicara.

Tae Joon lalu menatap Yoo Kyung dan melihat bagaimana tatapan sadis Yoo Kyung ke ibunya.


Na Yeon yang baru pulang belanja, melihat Sae Byeol bermain rumah-rumahan dengan boneka Se Jin.

Na Yeon lantas mendekati Sae Byeol. Sae Byeol bertanya, apa ada yang ulang tahun.

Na Yeon : Wae? Karena ibu belanja banyak.

Saebyeol mengangguk dan berkata ingin membeli kue ulang tahun juga.


Na Yeon : Ini bukan hari ulang tahun seseorang. Ibu hanya ingin memasakkan sesuatu yang lezat untukmu, nenek dan bibimu.

Saebyeol : Apakah kita akan memiliki layanan catering di rumah?

Na Yeon : Kau suka?

Saebyeol : Ibu selalu memasak untuk orang lain, tapi tidak pernah untuk orang di rumah.

Na Yeon : Kalau begitu, apa ibu orang yang buruk?

Saebyeol : Aniyo, ibu tidak buruk. Ibu adalah ibuku.

Na Yeon : Gomawo Saebyeol-ah. Ibu akan memasak yang lezat hari ini.


Saebyeol : Tapi aku merasa bersalah. Kita selalu makan bersama tanpa ayah. Eomma, kita harus makan bersama setelah ayah pulang dari Amerika.

Na Yeon hanya tersenyum mendengarnya tapi dengan sorot mata sedih.

Saebyeol lalu memberitahu Na Yeon kalau Bibi Eun Bong nya datang.


Na Yeon masuk ke kamar Geum Bong dan melihat Eun Bong tidur dengan suara dengkuran yang cukup keras.

Na Yeon lalu melihat koper besar Eun Bong dan heran sendiri.


Tak lama kemudian, Eun Bong bangun karena mendengar suara Na Yeon.

Na Yeon : Apa yang kau lakukan sepanjang malam? Kau tidur seperti bayi.

Eun Bong : Aku dikejar deadline. Jadi aku terjaga sepanjang malam. Aku tidur sauna tapi aku masih merasa lelah.

Na Yeon : Sauna? Kau pindah dari rumah Joong Dae Oppa? Eonni, sesuatu terjadi pada kalian? Kalian bertengkar?

Eun Bong : Kami bukan anak kecil. Untuk sekarang, jangan menyebut namanya dulu. Aku akan segera mencari tempat yang baru. Tapi Na Yeon-ah, aku lapar. Ada sesuatu yang bisa dimakan?

Na Yeon : Eonni aku baru mau menelponmu.

Eun Bong : Wae? Sesuatu terjadi?

Na Yeon : Aku hanya ingin merayakan bersatunya keluarga kita.

Eun Bong : Na Yeon-ah, terima kasih sudah kembali riang seperti dulu.

Na Yeon tersenyum dan menyuruh Eun Bong tidur selagi ia memasak.


Eun Bong mengecek ponselnya dan sedikit kesal lantaran Joong Dae tidak menghubunginya padahal sudah dua hari ia minggat.

Ia pun memutuskan menunggu telpon Joong Dae 5 menit lagi. Ia bilang, jika Joong Dae menghubunginya dalam 5 menit, ia akan bermurah hati memaafkan Joong Dae.


Sementara itu, Joong Dae lagi melipat baju sambil menonton drama. Tiba-tiba, ponselnya berbunyi. Ia buru-buru menjawabnya karena mengira itu dari Eun Bong tapi ternyata yang bunyi bukan ponselnya, melainkan ponsel yang ada di dalam drama.

"Kau menginjak seluruh harga diriku dan kau tidak mau minta maaf? Baiklah, kita lihat siapa yang akan menyerah."


Joong Dae kemudian bangkit, hendak memindahkan bajunya tapi ia langsung berteriak dan manjat ke atas sofa saat melihat seekor kecoa merayap di atas meja.

Joong Dae menjerit ketakutan. Tepat saat itu, Eun Bong datang dan menangkap kecoa itu. Eun Bong menakut-nakuti Joong Dae dengan kecoa itu.

Lalu ia pura-pura memakan kecoa itu, membuat Joong Dae tambah histeris.

Eun Bong tertawa melihat kehisterisan Joong Dae dan kembali menakuti Joong Dae.


Tapi ternyata, itu semua hanyalah mimpi. Kenyataannya Joong Dae tertidur dengan keadaan TV mati dan beberapa kaleng bir di atas meja.

Tak lama kemudian, ia kecoa itu benar-benar datang. Ia melihat kecoa di atas meja dan langsung meloncat ke sofa sambil teriak-teriak mengusir kecoa.


Man Jung tak berhenti minum wine sepanjang makan siang dengan keluarga Se Jin.

Melihat orang tua Se Jin tidak minum wine, Man Jung pun heran dan bertanya kenapa mereka tidak minum.

Man Jung berkata, minum wine adalah yang terbaik setelah menerima hal buruk.

Yoo Kyung diam saja dan menatap kesal ke arah Man Jung.

Kyung Wan yang tahu istrinya kesal mencoba mencairkan suasana dengan berkata, mereka akan minum pelan-pelan.

Kyung Wan lalu membahas pernikahan Tae Joon dan Se Jin.


Man Jung berkata, tidak ada gunanya menunda-nunda pernikahan apalagi Se Jin sudah hamil. Saat inilah ia hampir keceplosan soal Na Yeon.

Man Jung : Tae Joon anakku, dia benar-benar seorang pria. Aku tidak menyangka dia akan membuat bayi lain secepat ini.

Yoo Kyung kaget, bayi lain?

Man Jung yang sadar keceplosan, buru-buru meralat ucapannya kalau ia bahagia untuk Se Jin dan Tae Joon.

Yoo Kyung : Apa kau tahu, Se Jin pernah menikah. Tapi dia bercerai setelah 6 bulan pernikahannya. Dia sangat terhina.

Se Jin marah, eomma!

Yoo Kyung : Kau bisa menerima putriku dalam kondisinya yang seperti itu?


Man Jung : Tentu saja, itu bukan hal yang aneh belakangan ini.

Yoo Kyung : Sekarang giliranmu untuk bicara.

Kyung Wan yang takut Man Jung keceplosan lagi soal Na Yeon pun berusaha menghentikan Yoo Kyung dengan alasan mereka baru saja bertemu. Tapi Man Jung ingin menjawab pertanyaan Yoo Kyung. Ia berkata, Yoo Kyung bisa menanyakan apapun padanya dan dia akan menjawab sejujur-jujurnya.

Tae Joon yang takut ibunya mengatakan tentang Na Yeon pun berusaha menghentikan ibunya.

Tae Joon : Kau mabuk.

Tae Joon mengambil gelas ibunya tapi malah tak sengaja menjatuhkannya ke atas meja.

Yoo Kyung marah, apa yang kau lakukan! Orang tua sedang bicara!


Na Yeon dan keluarganya sedang berpesta.


Yoo Kyung yang baru tiba di rumah, langsung masuk ke kamarnya tanpa mengatakan apapun pada Se Jin dan Kyung Wan.

Kyung Wan menyusul istrinya ke kamar dan berusaha merayu istrinya dengan memijit bahunya. Ia juga menyuruh Yoo Kyung mandi duluan. Tapi Yoo Kyung yang masih kesal, berkata agak ketus ke Kyung Wan, dengan menyuruh Kyung Wan mandi duluan.


Tae Joon sendiri marah pada ibunya. Ia berkata, hal terbaik yang bisa dilakukan ibunya untuknya adalah dengan keluar dari hidupnya. Setelah mengatakan itu, ia beranjak pergi dari rumah atap.


Tae Joon yang baru tiba di apartemennya, menerima sms dari Se Jin. Se Jin mengatakan, bahwa ia dan ibunya datang terlambat bukan karena sang ibu sakit kepala.

Se Jin : Sebenarnya ibuku mendengar pembicaraan ibumu dengan ibunya Na Yeon di telepon. Jadi dia menanyakan padaku apa hubunganmu dengan Na Yeon. Aku katakan, bahwa ibumu dan ibunya Na Yeon hanya saling mengenal. Jangan lupa, besok kita harus berbelanja untuk keperluan resepsi pernikahan.

Tae Joon makin kesal. Ia mencopot dasinya dan mencampakkannya ke lantai.


Yoo Kyung duduk di dapur, memikirkan kata-kata Man Jung yang didengarnya saat di kamar mandi. Setelah itu, ia mengingat kata Man Jung soal Tae Joon yang membuat bayi lain.

Terakhir, ia teringat tentang Saebyeol dan pernyataan Na Yeon bahwa ayah kandung Sae Byeol sudah meninggal.

Tak butuh waktu lama untuk membuatnya sadar bahwa Tae Joon lah ayah kandung Sae Byeol.

Bersambung ke part 2..........