• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Watcher Ep 3 Part 4

Sebelumnya...


Chi Gwang sedang di perjalanan bersama Soo Yeon dan Young Koon.

Di belakang, Young Koon duduk bersama Soo Yeon. Young Koon terus memegangi lukanya.

Soo Yeon tanya, rasanya sakit?

Young Koon : Memang harusnya gatal?

Soo Yeon : Pengacara Han sangat dingin, ya? Bagaimana bisa dia tetap tenang setelah mengalami itu?

Young Koon : Ayolah, yang ditusuk itu aku.

Young Koon lalu memberitahu Chi Gwang ke arah mana mereka harus pergi.

Soo Yeon : Itu hanya luka luar, bukan? Seharusnya bawa pistol jika mau melindungi Bu Han.

Young Koon : Karena insiden tempo hari, aku dilarang membawa pistol.

Soo Yeon : Begitu? Ini.


Soo Yeon mengeluarkan pistol kejutnya.

Young Koon : Apa itu?

Soo Yeon : Ini pistol kejut listrik. Lihat. Jika kutarik pelatuknya, jarum listrik akan keluar. Setelah jarumnya menancap di tubuh, kutarik pelatuknya lagi.

Korbannya akan tersengat listrik 30.000 Volt. Keren, bukan?

Young Koon : Cuma bisa dipakai sekali.

Soo Yeon : Setidaknya kita menangkap satu pelaku.

Chi Gwang yang menyetir hanya bisa menghela nafas melihat dua orang di belakangnya adu bacot.

*Ngakak bambwang... kasihannya Chi Gwang jd obat nyamuk...


Chi Gwang ternyata mengantarkan Young Koon pulang.

Begitu sampai, Soo Yeon menyuruh Young Koon istirahat dan mengabarinya jika tidak bisa masuk kerja besok.


Young Koon mengangguk, kemudian turun.

Tapi Chi Gwang memanggilnya dan meminta minum.

Young Koon mengajak mereka mampir.


Saat menyusuri balkon apartemen Young Koon, Chi Gwang teringat malam itu, saat ia membawa pistol, menyusuri apartemen Young Koon.


Sementara Tae Joo dan Jaksa Lee ketemudian di kafe.

Tae Joo : Lain kali jangan kirim kaki tanganmu dan datanglah sendiri.

Jaksa Lee : Berapa maumu?

Tae Joo : Pak Kim tidak bilang? Ini bukan soal uang. Siapa yang melakukan itu kepadaku dan suamiku?

Jaksa Lee : Dia sudah mati.

Tae Joo : Siapa yang ingin tahu dia mati atau tidak? Aku ingin nama.

Jaksa Lee diam.

Tae Joo : Lihat akibat loyalitasmu. Kau tidak dipromosikan, keluargamu tercerai-berai, dan kau hampir bangkrut. Tidak diberi tahu juga tidak masalah. Aku bisa menanyai Shin Oh Sung.

Tae Joo berdiri dan hendak pergi.


Jaksa Lee : Kau pikir aku melakukan ini demi uang receh? Aku sedang melakukan investigasi penting, dan kau mengganggunya.

Tae Joo : Sejak dahulu, kau tidak pandai bohong. Baik. Aku paham. Beri tahu namanya. Kau juga harus membayarku. Aku harus berterima kasih kepada yang membantuku.


Tae Joo mencelupkan jarinya ke minuman es Jaksa Lee dan menuliskan angka 5 di meja dengan jarinya yang basah.

Jaksa Lee : Kukira ini bukan soal uang.

Tae Joo : Kau juga bilang begitu.

Tae Joo pun beranjak pergi.


Young Koon mempersilahkan Chi Gwang dan Soo Yeon masuk ke rumah.

Young Koon :  Anggap saja rumah sendiri. Ada bir dan air putih. Kau mau yang mana? Pak Do harus minum air putih.

Soo Yeon : Aku mau bir. Rumahmu bagus. Rumah ini milikmu? Atau kontrakan? Katanya setelah pengembangan ulang, daerah ini akan tampak indah.

Young Koon : Rumah ini warisan mendiang ibuku.

Soo Yeon :  Maaf, aku tulus menganggap rumahmu bagus.

Chi Gwang terkejut dan langsung menatap Young Koon saat Young Koon bilang itu rumah warisan mendiang ibunya.

Young Koon memberikan minumnya ke Chi Gwang dan menyuruh mereka duduk.

Chi Gwang : Kenapa kau tidak pindah? Kau tidak ingat aku?

Young Koon : Aku ingat. Aku pernah pindah, tapi itu percuma. Aku terbiasa di rumah ini, jadi, aku kembali kemari.

Young Koon lalu memberikan bir nya ke Soo Yeon dan duduk di sofanya.


Soo Yeon baru minum seteguk, tapi Chi Gwang sudah mengajaknya pulang dengan alasan agar Young Koon bisa istirahat.

Setelah mereka pergi, Young Koon menoleh ke lantai tempat ibunya bersimbah darah.


Hujan turun sangat deras.

Chi Gwang masih berada di parkiran apartemen Young Koon. Ia di mobilnya, memikirkan malam itu, saat ia menemukan Young Koon kecil bersembunyi dibalik tirai bathup.


Seseorang mengetuk kaca mobilnya, membuatnya tersadar. Ia lantas menoleh ke kaca. Ternyata Tae Joo. Chi Gwang pun menurunkan kacanya.

Tae Joo : Young Koon baik-baik saja?

Chi Gwang : Sebaiknya kau cek langsung.

Tae Joo : Lupakan jika dia baik-baik saja. Kita harus membahas soal kerja sama kita.

Chi Gwang membukakan pintu. Tae Joo menguncupkan payungnya dan masuk ke mobil.


Young Koon melihat mereka dari atas.


Paginya, Chi Gwang menemui Jin Woo dan menyerahkan berkas kasus perdagangan organ yang sudah disusunnya.

Chi Gwang : Itu Kim. Kemarin dia menemui Pengacara Han. Kami melacak nomor pelat mobilnya dan menemukan lokasinya. Akan kuperiksa hubungannya dengan Jaksa Lee dan menangkap mereka semua. Aku ingin menginvestigasi bersama Jang Hae Ryong.

Jin Woo : Kenapa?

Chi Gwang : Aku ingin menunjukkan seakan Reserse Kriminal Khusus bekerja sama dengan Tim Investigasi Korupsi setelah menyadari ada yang aneh, sambil menginvestigasi Jaksa Lee.

Jin Woo : Begitukah cara kita menghindari perlawanan dari jaksa?

Chi Gwang : Jang Hae Ryong akan sangat membantu sebagai ujung tombak.

Jin Woo : Tidak ada niat lain?

Chi Gwang : Tidak.


Jin Woo pun langsung meraih gagang teleponnya, memanggil Hae Ryong.


Setelah Hae Ryong datang, Jin Woo menyuruh mereka berjabat tangan dan mengambil foto mereka.

Jin Woo : Kalian terlihat cocok saat akrab. Saat kasus ini selesai, mari gunakan foto ini sebagai sampul Majalah Riset Investigasi Bulanan.

Chi Gwang langsung pergi setelah urusannya beres. Ia malas berlama2 dengan Hae Ryong.


Hae Ryong menyusulnya.

Hae Ryong : Apa rencanamu?

Chi Gwang : Jika aku menangkap Jaksa Lee, kau juga akan dicurigai karena bergabung di investigasinya. Kita harus bersiap untuk itu.

Hae Ryong : Kau yakin akan menangkapnya?


Chi Gwang menatap Hae Ryong dan teringat rencananya dengan Tae Joo semalam.

Tae Joo : Kau ingin menangkap Jang Hae Ryong? Ini kesempatan mencapai tujuan kita.

Chi Gwang lantas berdalih, bahwa Hae Ryong akhli dalam menangkap kriminal.

Chi Gwang : Tapi kau kadang menangkap yang bukan kriminal.


Hae Ryong : Bersiap-siaplah. Kujamin kriminal itu tertangkap.

Hae Ryong pun pergi.


Young Koon menyiapkan pistolnya. Chi Gwang memberikannya sebuah jam tangan.

Chi Gwang : Ini akan bergetar jika ada masalah. Segera beraksi jika ini bergetar. Jika ada yang terasa aneh, kau bisa hentikan operasi berdasarkan pertimbanganmu. Menangkap jaksa dan polisi korup bukan prioritas.

Young Koon : Bukankah itu yang utama? Bukankah aku umpannya?

Chi Gwang : Selain aku, tidak ada yang boleh berpikir begitu. Pikirkan keselamatan pribadimu.


Jaksa Lee menghadap atasannya, seorang pria bernama Young Ki.

Young Ki : Jangan sampai heboh. Segera akhiri jika tidak berjalan lancar. Jangan sampai rugi total karena memikirkan yang telah kau curahkan.

Jaksa Lee : Akan segera kuakhiri hari ini.


Young Koon dan Chi Gwang langsung bergerak. Young Koon pergi sendirian dengan mobil dinasnya.

Sementara Chi Gwang pergi dengan Hae Ryong dan polisi yang lain.

Chi Gwang : Hei, ayo berangkat.

Hae Ryong : Jangan terburu-buru. Kita harus jaga jarak agar tidak ketahuan. Jangan membuat kesal yang lain. Semua membencimu. Kim Kang Wook tewas gara-gara kau.

Hae Ryong menyuruh rekannya menjalankan mobil.


Sementara itu, Soo Yeon dan Jae Sik menunggu di depan ruangan Tae Joo.

Soo Yeon mengambil pistol kejutnya dan menyembunyikannya di balik tasnya.

Soo Yeon lalu menatap Jae Sik yang asyik memainkan borgol.

Soo Yeon : Kau mantan polisi?

Jae Sik : Aku bukan mantan polisi. Aku pernah diburu polisi. Tapi aku sudah menjalani hukumanku.


Di dalam, Tae Joo mencoba membujuk Hyo Jung sekali lagi.

Tae Joo : Saat Lee Dong Yoon tertangkap hari ini, kita bisa langsung tawar-menawar dengan Shin Oh Sung. Tidak ada yang akan menghalangi kita, kita bisa menaikkan harga.


Young Koon mampir ke pencucian mobil.

Begitu sampai, ia langsung turun dari mobilnya dan masuk ke dalam kantor pencucian mobil.

Dari kejauhan, Chi Gwang mengawasinya.

"Kata mereka Lee Dong Yoon sudah datang." ucap Chi Gwang pada Young Koon.

Young Koon mengerti.

Hae Ryong mengaku, ia teringat masa lalu mereka saat mengintai ayah Young Koon. Tapi Chi Gwang tidak mempedulikan kata2 Hae Ryong.


Ruangan yang dimasuki Chi Gwang ternyata kantor Pak Kim. Chi Gwang mengaku, sudah menunggu telepon mereka.

Pak Kim : Bagaimana kau tahu tempat ini?

Young Koon : Pengacara kami punya banyak koneksi. Dia kenal banyak orang.

Pak Kim : Tidak. Apa alasanmu kemari?

Young Koon : Katamu usus menimbulkan suara saat terburai. Kau tidak bilang suaranya seperti apa. Hubungi Pengacara Han. Dia menantikan teleponmu.

Pak Kim : Kau berani juga.


Soo Yeon memberitahu Tae Joo kalau mereka kedatangan tamu.


Tae Joo menyuruh tamunya masuk. Tamunya Jaksa Lee.

Jaksa Lee duduk dan memberikan koper yang ia klaim isinya uang.

Tae Joo : Siapa nama orang itu?

Jaksa Lee : Akan kuberi tahu setelah ini selesai.


Pak Kim menghubungi ponsel yang ia tinggalkan di ruangan Tae Joo malam itu.

Tae Joo pun menyuruh Jaksa Lee menjawabnya.

Tae Joo : Itu telepon dari Kim. Suruh dia agar tidak lagi datang ke kantorku.


Tae Joo teringat idenya semalam, yang ia beritahukan ada Chi Gwang, Soo Yeon dan Young Koon.

Tae Joo : Lee Dong Yoon dan Kim. Akan berhasil jika kita buat mereka bicara lewat ponsel mereka. Jika kita rekam Lee Dong Yoon memerintah Kim, itu akan menjadi bukti kuat bahwa jaksa saat ini mendorong penjualan organ. Pengadilan akan sulit menolak permintaan surat penangkapan.

Akan tetapi Jaksa Lee tidak mau menjawabnya.


Sementara diluar, Soo Yeon menyuruh Jae Sik memborgol Jaksa Lee sementara ia akan menodongkan pistol kejutnya ke Jaksa Lee.

Jae Sik : Ini pertama kalinya aku memborgol orang.


Jaksa Lee mulai mengambil ponselnya.

Tapi sebelum menjawab, ia memperingatkan Hyo Jung.

Jaksa Lee : Ingatlah keinginanmu, Hyo Jung. Ingatlah tujuanmu datang dan siapa yang bisa memberikannya.

Hyo Jung pun akhirnya memilih berpihak pada Jaksa Lee. Ia memberitahu Jaksa Lee bahwa Tae Joo dan pihak kepolisian sedang menyiapkan jebakan untuk Jaksa Lee.


Sontak, Tae Joo langsung menatapnya dengan kesal.

Bersambung ke part 4...

Kok ada manis2nya gitu ya scene Seo Kang Joon-Park Joo Hee...  Ngakak parah sy pas si Soo Yeon nanya, rasanya sakit ya.. Pertanyaan ter-ogeb yg pernah sy denger.. Ya iyalah sakit,  ditusuk pisau gitu... kalo ditusuk cinta, baru tuh rasanya enak... Bener2 suka perannya Park Joo Hee disini... Tapi sayang, dia gk nongol di posternya.. di poster cuma Kim Hyun Joo-Han Suk Kyu-Seo Kang Joon aja....

Btw, sy gk ngerti maunya si Hyo Jung ini apaan... dia yg minta bantuan Tae Joo, eeh tapi dia juga yang berkhianat...

Watcher Ep 3 Part 3

Sebelumnya...


Tae Joo memasukkan Hyo Jung ke mobilnya.

Tae Joo : Nanti kuhubungi setelah situasi tenang. Percayalah dan tunggu aku.

Setelah menutup pintu mobilnya, Hyo Jung berbisik pada Jae Sik, minta Jae Sik mengawasi Hyo Jung dengan ketat supaya tidak bisa menggunakan telepon.

Jae Sik : Itu keahlianku.


Setelah Jae Sik pergi, Young Koon keluar dan mendekati Tae Joo.

Tae Joo pun berkata, bahwa ia memindahkan Hyo Jung ke sanatorium yang ia tahu.

Tae Joo : Mereka menangani pecandu. Mustahil dia bisa kabur. Jadi jangan cemas.

Tapi yang dicemaskan Young Koon rupanya bukanlah Hyo Jung tapi Tae Joo.

Young Koon : Jika mereka gagal menemukan Hyo Jung, siapa yang akan mereka datangi?


Young Koon mengantarkan Tae Joo. Hari sudah mulai malam.

Young Koon berkata, mobil yang ia bawa sekarang untuk mengantar Tae Joo adalah mobil dinas.

Young Koon : Katanya mobilku tidak bisa diremburs. Aku dipinjami ini untuk sementara.

Tae Joo : Kau tidak perlu mengantarku. Aku terbiasa dengan situasi semacam ini. Aku juga bersenjata.

Young Koon lantas mengaku dengan hati2 kalau ia sudah tahu apa yang terjadi dengan Tae Joo. Ia bilang, ia membaca kasus Tae Joo dan ingin membantu Tae Joo.

Tae Joo : Gomawoyo.


Young Koon : Tanpamu, dulu aku tidak akan bisa membantu diam-diam. Jika dia mati, aku akan sebatang kara. Aku pasti akan menyesal. Dan pada akhirnya, mungkin aku tidak bisa mengatakan apa pun.

Tae Joo : Kau ingat semuanya?

Young Koon : Sedikit. Aku bertengkar dengan ibuku, tapi tidak ingat penyebabnya. Padahal bukan hal besar. Seharusnya aku meminta maaf.

Tae Joo : Hari itu masih terngiang-ngiang. Kukira jika berhenti menjadi jaksa, aku bisa melupakannya. Ternyata aku salah.


Young Koon mengantar Tae Joo ke kantor Tae Joo.

Tae Joo minta Young Koon menunggunya sebentar. Young Koon mengerti.

Tae Joo lalu masuk ke ruangannya.


Young Koon melihat2 piagam penghargaan Tae Joo sebagai pengacara terbaik yang dipajang di dinding.

Tak lama kemudian, Young Koon mendengar suara berisik.


Young Koon kaget dan langsung melihat sekelilingnya.

Ponselnya kemudian berdering, telepon dari Chi Gwang.

Chi Gwang : Aku memeriksa riwayat panggilan Lee Hyo Jung. Dia sering bertelepon dengan nomor di ponsel sekali pakai. Dan ponsel itu sering berada di sekitar kantor Pengacara Han. Semua aman?


Mendengar itu, Young Koon langsung menatap ke ruangan Tae Joo yang pintunya sedikit terbuka.

Curiga terjadi sesuatu, Young Koon pun melepas jaketnya dan menyembunyikan gelas yang ada di meja dibalik jaketnya.

Young Koon lalu menyuruh Chi Gwang menyusulnya ke kantor Tae Joo. Setelah itu, Young Koon memutus panggilannya dan masuk ke ruangan Tae Joo.


Sampai disana, Young Koon melihat dua orang pria. Satu orang pria sedang menyandera Tae Joo dengan pisau. Dan satunya lagi berdiri di pojokan.

Young Koon : Siapa kau?

"Aku Kim." ucap pria yang menyandera Tae Joo.

Pria bernama Kim itu lantas menanyakan Hyo Jung.


Young Koon melihat Tae Joo ketakutan.

Pak Kim lalu mengarahkan pisaunya ke Tae Joo.


Tae Joo yang ketakutan, tak menjawab. Ia menggenggam jari2nya sekuat tenaga.

Kim : Bu Han? Bu Han?

Tae Joo berusaha sekuat mungkin meredam traumanya.

Lantas setelah itu, ia menatap Pak Kim dengan tatapan nanar dan berkata, Pak Kim harus membayar mahal jika mau mendapatkan Hyo Jung.


Young Koon : Kau mendengarnya bukan? Bawa uangnya kemari.

Pak Kim : Jika perutmu ditusuk, ususmu akan terburai dari lubangnya perlahan. Dan kau bisa mendengar suaranya.

Young Koon : Aku tidak peduli. Sebaiknya kalian pergi saja.


Pak Kim ngasih kode ke anak buahnya yang berdiri di pojokan. Seketika, anak buah Pak Kim menyerang Young Koon tapi Young Koon berhasil melemparnya.

Young Koon kemudian bertarung dengan Pak Kim, tapi Pak Kim berhasil menusuk perut Young Koon dengan pisaunya.

Tae Joo yang melihat itu, berusaha melawan. Ia mengambil senjata kejut dari tasnya dan menyuruh kedua pria itu pergi.

Tae Joo : Biar kuulangi. Jika menginginkannya, bawa uangnya kemari.

Pak Kim : Ayolah, tujuanmu bukan uang, bukan?


Pak Kim lalu meletakkan ponselnya di sofa dan menyuruh Tae Joo menjawab teleponnya nanti.


Setelah Pak Kim pergi, Tae Joo langsung menekan luka Young Koon dengan saputangannya.

Syukurnya, luka Young Koon tidak terlalu dalam lantaran gelas yang disembunyikannya dibalik jaketnya tadi. Ia menggunakan gelas itu untuk melindungi perutnya. Gelas itu bahkan sampai pecah yang artinya, jika bukan karena gelas itu, Young Koon akan menderita luka tusukan yang sangat dalam.

Young Koon menyuruh Tae Joo menghubungi Chi Gwang. Young Koon bilang, Chi Gwang sedang di jalan menuju kesana sekarang.


Chi Gwang dan Seo Yoon tiba di lobby gedung kantor Tae Joo.

Ponsel Chi Gwang berdering, telepon dari Tae Joo.

Tae Joo : Kami aman. Jangan tangkap orang yang sedang keluar. Jika mereka ditangkap, Lee Dong Yoon tidak akan bisa ditangkap.

Terpaksalah Chi Gwang membiarkan dua pria yang dilihatnya itu pergi.


Setelah itu, ia dan Soo Yeon bergegas ke atas.

Tae Joo menyuruh Chi Gwang dan Soo Yeon membawa Young Koon ke RS. Setelah itu, Tae Joo bergegas pergi.

Soo Yeon : Mau kemana?

Young Koon : Mencari dalangnya.

Bersambung ke part 4..