• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Graceful Family Ep 1 Part 3

Sebelumnya...


Sampai di rumah sakit, Seok Hee langsung turun begitu saja tanpa mengucapkan terima kasih pada Yoon Do.

Yoon Do : Hya! Sopan santun macam apa itu? Dia bahkan tidak berterima kasih kepadaku.


Tak lama kemudian,, Yoon Do melihat anak buah Je Kook masuk ke RS.


Bu Jung yang sedang mengurus Wang Pyo, terkejut ketika Seok Hee masuk.

Bu Jung : Nona, bagaimana bisa....

Seok Hee : Apa aku tidak diterima?

Bu Jung : Mungkinkah begitu?

Seok Hee : Bisakah kau meninggalkan kami?

Bu Jung : Tentu.


Bu Jung bergegas keluar. Begitu Bu Jung keluar, Seok Hee langsung duduk disamping kakeknya.

Seok Hee memegang tangan kakeknya. Sorot matanya seketika berubah pilu.

Seok Hee : Kakek, ini Seok Hee. kembali setelah 15 tahun.


Diluar, Bu Jung menghubungi Young Seo

Bu Jung : Samonim, Seok Hee Agashi kembali ke Korea.


Wan Joon memukul bolanya. Ia sedang bermain golf. Setelah itu, ia menatap Young Seo yang duduk dan bicara dengan Bu Jung.

Young Seo minta Bu Jung mengawasi Seok Hee. Bu Jung mengerti dan menyudahi pembicaraannya.

Wan Joon : Seok Hee kembali? Bagaimana dia melewati TOP?

Young Seo berdiri dan berjalan ke arah Wan Joon.

Young Seo : Entahlah. Semua ini sangat aneh. Dia tidak mungkin berada di sini untuk berpiknik setelah 15 tahun.

Wan Joon : Dia di sini untuk warisannya.

Young Seo : Warisan siapa? Kau sendiri harus sadar.


Wan Joon tidak bicara lagi dan kembali memukul bolanya.

Young Seo : Good shot!

Semua pelayan mereka pun bertepuk tangan atas pukulan Wan Joon.


Yoon Do yang cemas Seok Hee disakiti orang2 itu, menyusul Seok Hee ke dalam. Ia berniat masuk ke kamar VIP tempat Wang Pyo dirawat, tapi dua penjaga langsung menghentikannya. Tak lama, Seok Hee keluar dan Yoon Do langsung menunjuk Seok Hee. Dua penjaga pun akhirnya mengizinkan Yoon Do masuk. Seok Hee sendiri terkejut melihat Yoon Do belum pergi. Yoon Do berdalih, kalau ia menginginkan ucapan terima kasih Seok Hee.

Seok Hee sedikit tersenyum.

"Jika kau mau, terima kasih." ucap Seok Hee.

Yoon Do kemudian celingukan, memeriksa sekeliling. Seok Hee yang mengerti Yoon Do mengkhawatirkannya pun berkata, bahwa ia sudah tidak membutuhkan bantuan lagi dan ia baik2 saja. Yoon Do mengerti dan pergi.


Seok Hee kemudian pulang. Mobil yang membawanya melaju kencang di jalan.

Seok Hee duduk dengan sorot mata penuh luka.


Beralih ke kediaman keluarga Mo. Young Seo duduk di meja makan, bersama Wan Joon dan Baek Soo Jin, istri Wan Joon. Mereka membicarakann Seok Hee yang akan segera datang. Young Seo menatap Soo Jin dan berkata, ini kali pertama Soo Jin bertemu dengan Seok Hee. Young Seo minta Soo Jin memaafkan Seok Hee jika Seok Hee nanti agak kasar.

Soo Jin bingung, apa? Soo Jin lalu menatap Wan Joon yang diam saja sedari tadi.


Tak lama, Wan Soo datang dan memberikan wine yang dibawanya ke pelayan. Wan Soo menyuruh pelayan membuka wine nya, lalu bergegas ke kursinya. Sebelum duduk, ia minta maaf ke Young Seo karena datang terlambat.

Young Seo : Kancing ketigamu terbuka.

Wan Soo : Apa?

Wan Soo melirik kancing bajunya yang memang terbuka. Ia pun mengerti dan tersenyum, lalu segera mengancingkan kemejanya.


Wan Soo : Bintang utamanya datang terlambat. Aktor belakangan ini punya sikap paling buruk. Kita harus mengikuti yang dilakukan Hollywood dan menambahkan klausul penalti dalam kontrak mereka tentang keterlambatan.

Wan Joon yang malas mendengarnya, menatap tabletnya.


Seo Jin kemudian datang. Ia datang dengan wajah 'cool' nya dan tangan dimasukkan ke dalam saku celana serta earphone yang terpasang di telinga.


Setelah itu, giliran Seok Hee yang datang. Semua langsung berdiri, menyambut kedatangan Seok Hee dengan wajah terpaksa. Tapi tidak dengan Wan Soo yang tercengang melihat Seok Hee datang.

Seok Hee menatap mereka semua dingin.

Seok Hee : Kenapa kau begitu sopan kepada tamu yang tidak diundang? Mari duduk.


Seok Hee langsung duduk di kursinya.

Wan Soo masih tidak percaya Seok Hee pulang. Ia berjalan ke sisi Seok Hee sambil tanya apakah Seok Hee tamu spesial mereka hari ini. Wan Soo lantas berniat memeluk Seok Hee tapi Seok Hee langsung menghentikannya. Wan Soo mengerti, lalu ia tanya, bagaimana rasanya pulang ke rumah setelah 15 tahun. Ia juga memuji Seok Hee yang semakin cantik.


Young Seo mengucapkan selamat datang pada Seok Hee. Ia lalu mengenalkan Soo Jin ke Seok Hee dan berkata, bahwa mereka sedih karena Seok Hee tak datang ke pernikahan mereka.

Seok Hee tidak percaya.

Soo Jin tersenyum dan mengenalkan dirinya ke Seok Hee. Tapi Seok Hee menatapnya sinis.

Seok Hee : Putri mantan menteri lulusan jurusan selo. Tidakkah menyesakkan berada di rumah?

Wan Joon : Kalian baru bertemu. Jaga sikapmu.

Seok Hee : Kau tidak tahu? Bersikap tidak sopan adalah keahlianku. Apa kau juru bicaranya? Kau tidak terdengar seperti seorang suami.


Seok Hee lalu menatap Seo Jin yang masih asyik mendengar sesuatu lewat earphone nya.

Seok Hee menegur Seo Jin, tapi Seo Jin tak mendengar.

Seok Hee lantas menjentikkan jarinya di depan wajah Seo Jin, barulah Seo Jin menoleh dan melepas earphonenya.

Seok Hee : Siapa kau?

Seo Jin : Mo Seo Jin. Who are you?

Seok Hee : Kenapa kau berbicara Bahasa Inggris?


Seok Hee kemudian menatap Wan Soo.

Seok Hee : Oppa, dia anak diluar nikahmu?

Wan Soo : Dia bukan anakku.

Seok Hee : Bukan?


Seok Hee lalu menatap Soo Jin.

Seok Hee : Kau hamil lebih dulu?


Seok Hee pun kembali menatap Seo Jin.

Seok Hee : Who is your dad?

Seo Jin : Mo Cheol Hee.

Seok Hee terkejut dan langsung mengarahkan pandangannya ke Young Seo.

Seok Hee : How impressive! Daebak!

Seok Hee tertawa.

Seo Jin : Dia bukan ibuku!


Seok Hee mengangguk-ngangguk, lalu menyapa Seo Jin dengan ramah.

Seok Hee : Aku Mo Seok Hee, kakak tirimu.

Seo Jin : Aku Mo Seo Jin.


Wan Joon tampak penasaran menatap keduanya.


Semua langsung berdiri, kecuali Seok Hee, saat Kepala Pelayan mengumumkan kedatangan Cheol Hee.

Setibanya di ruang makan, Cheol Hee menatap tajam Seok Hee.

Suasana kian tegang!

"Kejutan besar. Adik kecil yang tampan. Apa ada lagi?" ucap Seok Hee.


Bahkan saat makan, suasana tegang itu masih belum mencair. Wan Soo berniat mengubah suasana. Ia berbisik, menyuruh pelayan mengambil wine nya. Pelayan mengerti dan langsung mengambilkan botol wine nya, lalu memberikan padanya.

Wan Soo : Aktris utamaku ke Canne baru-baru ini. Dia memohon kepadaku untuk memberikan anggur ini kepadamu, jadi, ini dia. Ini kesukaanmu, De Chateau 99. Maukah kau mencicipinya?

Wan Soo berdiri, dia mau menuangkan wine itu ke gelas Young Seo tapi melihat tatapan tajam Cheol Hee, Wan Soo ngeri dan kembali duduk.

Young Seo berbisik, menyuruh Wan Soo menyingkirkan wine itu.


"Aku suka itu.  Kita harus bersulang. Sajikan." sahut Seok Hee.

Pelayan pun menuangkan wine ke gelas Seok Hee.

Seok Hee : Apa yang harus kita rayakan? Adik baru setelah 15 tahun? Tunggu. Berapa ibu yang kupunya? Apa ibunya adalah ibuku juga?


Seok Hee kemudian menatap Seo Jin dan tanya siapa ibu Seo Jin. Tapi Seo Jin yang telinganya tertutup earphone, diam saja.

Melihat itu, Cheol Hee kesal. Ia langsung beranjak mendekati Seo Jin dan memasukkan ponsel Seo Jin ke dalam gelas berisi air mineral.

Seo Jin kaget dan langsung melepas earphone nya.


Tingkah Seok Hee semakin menjadi. Dia menyenggol gelas Seo Jin, hingga jatuh di meja.

Seok Hee : Oops, sorry. Home sweety home!  Aku suka  karena kalian semua sama saja.

Pelayan datang membawa lap, tapi Cheol Hee menyuruhnya pergi.


Cheol Hee menatap tajam Seok Hee.

Cheol Hee : Kenapa kau kembali  tanpa izinku?

Seok Hee : Apa aku membutuhkan izinmu? Aku tidak tahu. Aku melewatkan wafatnya ibuku. Aku tidak mau melewatkan wafatnya Kakek.

Cheol Hee : Dia akan pulih.

Seok Hee : Aku senang bahwa kita sepakat soal itu.

Cheol Hee : Pergilah setelah fajar.

Seok Hee : Baiklah.


Cheol Hee menuju kursinya. Seok Hee memotong dagingnya dan berkata, kalau ia tidak mau pergi.

Seok Hee : Aku mungkin akan tinggal...

Cheol Hee : Tidak!

Seok Hee marah. Ia membanting sendoknya dan berdiri.

Seok Hee : Aku bukan anak kecil lagi. Dari semua orang di sini, bukankah aku yang paling berhak untuk tinggal di sini?


Seok Hee pun menatap Young Seo dengan tatapan benci.

Seok Hee : Benar, kan? Sae eomma?

Young Seo kesal. Seok Hee mengambil tasnya yang ia tarok di atas meja, lalu beranjak pergi.


Seok Hee pergi ke kamarnya. Begitu masuk kamarnya, hal yang pertama kali ia lakukan adalah memeriksa kamarnya.

"Tidak ada kamera tersembunyi." ucapnya.


Seok Hee kemudian duduk di kasurnya. Ia terdiam sejenak, sebelum akhirnya membuka tasnya dan mengambil foto dirinya bersama sang ibu disana.

Seok Hee pun ingat masa2 itu, masa ketika foto itu diambil.

Flashback...


Seok Hee tengah bermain ayunan ditemani ibunya. Lalu sang ibu memotret mereka.

"Itu bagus. Kau terlihat sangat cantik." puji sang ibu.

Sang ibu lalu menatap langit dan berkata cuacanya bagus.

Seok Hee : Tapi ibu, kenapa kita tidak tinggal bersama Ayah?

"Ayah sangat sibuk. Apa kau kecewa karena ayahmu tidak ada?"

"Tidak.  Tidak apa-apa. Aku berharap Ayah tidak terlalu sibuk."

Sang ibu lantas memeluk Seok Hee. Wajahnya berubah sedih.

Flashback end....


Kyung A kemudian masuk, menemui Seok Hee. Ia memberikan ponsel pada Seok Hee.

Kyung A : Gunakan telepon ini.  Aku akan menugaskan sekretaris untukmu  dalam waktu dekat untuk membantumu.

Seok Hee : Kau akan mulai memata-mataiku. Beri tahu Kepala Han. Aku akan menemukan sekretaris yang aku suka.

Kyung A : Baik.

Seok Hee : Kau Ketua Tim Lee Kyung A, benar?

Kyung A : Ya.

Seok Hee : Kau punya selera yang mahal. Apa upahmu cukup untuk itu? Atau  kau punya dua pekerjaan? Apa ada hal lainnya?

Kyung A : Ada peringatan 30 tahun kematian nenekmu. Tradisi keluarga menyatakan para wanita harus memakai hanbok.  Aku akan mengatur janji agar  perancang mengunjungi...

Seok Hee : Aku akan pergi sendiri sekalian mencari udara segar. Korea banyak berubah dalam 15 tahun, bukan? Akan menyenangkan untuk melihatnya sendiri.

Kyung A : Kau tahu kau harus bergerak diam-diam, bukan?

Seok Hee : Hanya itu keahlianku.


Di restoran, Pak Heo lagi menonton dramanya Na Ri.

Yoon Do tiba2 keluar. Sambil merapikan dasinya, ia pamit pada ayahnya tapi melihat ayahnya lagi menonton drama, ia menghela nafas.

Yoon Do : Sampai nanti.

Pak Heo langsung tersadar dan mendekati putranya.

Pak Heo : Hei. Apa kau akan melamar ke firma hukum terkenal atau perusahaan besar?

Yoon Do : Apa yang Ayah katakan? Hari ini, aku ada rapat dengan klien.

Pak Heo : Apa Pengacara Heo kita akhirnya menerima kasus?

Yoon Do : Jika aku melanjutkannya, aku akan bisa segera menyewa kantor.


Pak Heo : Ya, harus. Kau melalui banyak hal untuk menjadi pengacara. Aku akan memasak daging sapi untukmu malam ini. Pergi dan bekerjalah.

Yoon Do pun pergi. Setelah Yoon Do pergi, Pak Heo kembali menonton drama Na Ri.

Bersambung ke part 4....