• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Graceful Family Ep 15 Part 4

Sebelumnya...


Besoknya,, Yoon Do dan Seok Hee ketemuan di taman. Seok Hee masih murung.

Yoon Do pun mencoba menghiburnya.

Yoon Do : Waktu yang kau habiskan bersama ibumu, perasaan dan cinta  yang kalian bagi, itu semua milikmu, Seok Hee. Sejarahmu tidak akan berubah hanya karena ayah kandungmu berbeda.

Seok Hee : Ya. Karena itulah aku lebih bersyukur kepada ibuku. Hanya aneh saja, usiaku sudah 30 tahun, tapi aku bersedih karena menemukan rahasia kelahiranku. Benar, bukan?


Seok Hee : Pengacara Heo, jika aku adalah putri kakekku, bagaimana dengan sahamku?

Yoon Do : Karena kau anak kandungnya, maka kau dijamin secara hukum  untuk menerima jumlah warisan yang sama seperti Pimpinan Mo.

Seok Hee : Sungguh? Maka, aku harus mendapatkan sahamku kembali.

Yoon Do : Kau ingin mendapatkan sahammu kembali?

Seok Hee : Ya. Aku harus mendapatkannya.


Sekarang,, Seok Hee dan Yoon Do bicara di restoran Pak Heo.

Yoon Do : Pertama, klaim bagian legalmu sebagai putri Pimpinan Senior. Lalu kau bisa mengklaim 25 persen dari 50 persen aset Pimpinan Mo. Kau juga bisa meminta pengembalian 25 persen dari 50 persen saham yang Pimpinan Mo berikan kepada keluarganya.

Seok Hee : Jika aku melakukannya, apa sahamku lebih banyak dari milik Mo Wan Joon?

Yoon Do : Kau akan tahu saat memeriksa struktur kepemilikan saham. Jika kau menjadi pemegang saham terbesar, kau bisa mengambil alih TOP dan menyingkirkan Direktur Han.

Seok Hee : Itulah rencana awalku. Pokoknya, itu layak dicoba lagi.


Bu Jung tiba2 datang.

Bu Jung : Nona Seok Hee, maafkan aku. Kurasa Direktur Han sudah mengambil hasil tes DNA-nya. Aku mengetahuinya saat sedang berkemas. Kukira aku menyembunyikannya dengan baik.

Seok Hee : Itu bukan salahmu. Itu sebabnya Direktur Han melepas Bu Jung dengan mudah. Dia tidak peduli bahwa aku putri Pimpinan Senior. Itu dia.


Seok Hee berdiri.

Yoon Do : Apa yang akan kau lakukan?

Seok Hee : Bahkan jika aku tidak memiliki saham, aku masih putri Kakekku. Maka, aku harus membangun kembali hubunganku dengan keluargaku. Demi kakekku... bukan. ni salah satu cara untuk menghormati ayahku.


Seok Hee lantas ke TOP, menemui Je Kook.

Je Kook :  sudah tahu siapa dirimu sebenarnya?

Seok Hee : Kau pikir aku akan menangis dan menjadi putus asa  hanya karena ayah kandungku telah berubah?

Je Kook terlihat santai. Ia menyeruput kopinya.

Seok Hee : Tapi, Direktur Han... kurasa ayahku tidak tahu bahwa aku putri Pimpinan Senior. Kurasa kau memberitahunya karena kau sangat baik.

Je Kook : Itu fakta yang perlu diketahuinya.

Seok Hee : Itu benar. Kau menghormati fakta. Tentu, ada pengecualian jika uang terlibat.

Je Kook : Bagus jika kau cepat menangkap keadaan.

Seok Hee : Kau sama sekali tidak menduga bahwa ayahku akan terkejut saat dia tahu soal itu?

Je Kook : Pimpinan Mo orang yang kuat.


Seok Hee : Oh... Itu sebabnya dia pingsan. Itu karena dia terkejut dan karena dia orang yang kuat. Bagaimanapun, aku terkejut. Setiap kali kau memenangkan sesuatu, seseorang meninggal dan seseorang yang lain pingsan.

Je Kook : Bukan aku yang memenangkannya, tapi MC Grup.

Seok Hee : Bagaimanapun, kau orang yang cakap. Kita akan melihat berapa lama kemampuanmu akan bekerja.

Je Kook : Karena kau punya harga diri yang tinggi, kau bisa hidup seperti sekarang. Demi kedamaian di keluargamu.

Seok Hee : Tidak! Itu hanya berlaku bagi mereka yang layak menikmati perdamaian. Apa keluarga MC layak mendapat itu?

Je Kook : Lantas?

Seok Hee : Aku juga menghormati fakta. Tapi, keluargaku juga harus menghargai kenyataan bahwa aku adalah putri kakekku. Benar, bukan?

Seok Hee beranjak pergi.


Di rumah, tepatnya di ruang makan, Wan Soo, Wan Joon dan Young Seo sudah berkumpul. Tak lama, Seok Hee datang dan langsung duduk kursi ayahnya. Seok Hee datang bersama Bu Jung.

Sontak, Young Seo sewot melihatnya.

Young Seo : Apa yang kau lakukan sekarang?

Seok Hee : Kurasa Direktur Han belum memberitahumu. Aku putri kakekku.

Young Seo tidak percaya.


Young Seo : Kau pasti sudah gila. Kau benar-benar berusaha mengacaukan keluarga ini.

Young Seo lalu minta penjelasan Bu Jung. Bu Jung pun mengatakan, bahwa Seok Hee benar-benar putri kandung Wang Pyo.

Young Seo, Wan Soo dan Wan Joon kaget.


Seok Hee lantas menatap Bu Jung.

Seok Hee : Bu Jung, silakan bongkar barangmu di kamar sebelah kamarku.

Bu Jung : Baik.

Bu Jung pergi.


Seok Hee : Baiklah, kurasa kita harus mengatur ulang panggilan masing-masing sekarang. Bagaimanapun juga, kita adalah keluarga terhormat.

Young Seo : Jadi, apa kau ingin aku memanggilmu Nona Seok Hee?

Seok Hee : Nona Seok Hee?  Kedengarannya bagus, Kakak Ipar.

Young Seo : Kakak Ipar?

Young Seo kesal.


Wan Soo : Tunggu sebentar, Seok Hee. Lalu bagaimana seharusnya aku memanggilmu?

Seok Hee : Bibi.

Wan Soo : Bibi Seok Hee? Astaga, keluarga MC memang luar biasa. Kau tahu apa kutukan terburuk yang Tuhan berikan kepada manusia? Manusia akhirnya beradaptasi dengan lingkungan baru. Mungkin ini aneh dan canggung untuk sementara, tapi, kita akhirnya akan terbiasa secara alami.

Seok Hee : Kakak Ipar, tidakkah menurutmu rumah ini terasa kosong? Aku ingin mengundang Seo Jin dan ibunya, lalu mengubah tempat ini menjadi rumah yang nyaman? Jika kau tidak suka rumah yang nyaman, bagaimana jika kau pindah?


Young Seok berteriak.

Wan Joon yang juga kesal, menyuruh Seok Hee diam.


Seok Hee : Keponakan, beraninya kau berbicara seperti itu kepada bibimu! Kau pintar, bukan? Biasakan itu.

Wan Soo : Kurasa Bibi Seok Hee tidak salah. Bibi, aku berpikir untuk membuat film tentang kisah keluargaku. Bukankah ini menarik? Aku bahkan tidak tahu dia adik laki-lakiku atau adik perempuanku. Kemarin kau adikku, tapi hari ini, kau bibiku. Astaga. Apa yang akan berubah besok?

Seok Hee : Aku tidak tahu. Bukankah akhir dari cerita ini adalah kita berdiri di hadapan pengadilan sebagai penggugat dan terdakwa? Terserah. Jika kau tidak suka rumah yang nyaman, kau bisa pergi ke penjara. Kurasa kau tidak perlu khawatir tentang pindah.


Setelah itu, Young Seo, Wan Soo, Wan Joon dan Je Kook berkumpul di ruangan Cheol Hee.

Wan Soo tanya, apa benar Seok Hee adalah putrinya WangPyo.

Je Kook : Ya.

Semua kaget.

Wan Soo : Kalau begitu, apa posisi Wan Joon sebagai penerus menjadi lemah?

Young Seo sewot mendengarnya, tutup mulutmu! Apa kau menikmatinya?

Wan Soo : Seok Hee pasti akan berusaha mendapatkan kembali sahamnya, bukan? Sepertinya Wan Joon bertemu lawan tangguh yang tidak terduga sebelum pelantikannya.


Young Seo : Apa solusinya?

Je Kook : Tidak akan ada yang berubah.

Young Seo : Apa?

Je Kook : Karena tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dia putri Pimpinan Senior.

Wan Soo : Bagaimana dengan kesaksian Bu Jung?

Je Kook : Tuan Muda Wan Soo adalah putraku.

Wan Soo sontak kaget dan bingung saat Je Kook bilang, ia adalah anaknya.

Je Kook : Bagaimana aku bisa membuktikannya? Itu hanya klaim kosong jika tidak ada bukti.


Young Seo : Apa itu berarti kau sudah menyingkirkan...

Je Kook : Aku sudah menyingkirkan hasil tes DNA-nya. Pelantikan akan diadakan sesuai rencana.

Young Seo dan Wan Joon senang mendengarnya.

Young Seo : Direktur Han, terima kasih atas kerja kerasmu.

Je Kook : Kalau begitu, aku permisi.


Saat hendak bangkit dari duduknya, Je Kook menatap tajam Wan Soo. Wan Soo pun juga menatap tajam Je Kook.

Je Kook kemudian pergi.


Wan Soo : Sepertinya impian ibu akhirnya menjadi kenyataan. Selamat.

Young Seo : MC Grup adalah milik putraku sejak awal.

Wan Soo : Putraku? Lalu apa aku bukan putra ibu?

Young Seo : Kalian tidak bisa disamakan.

Wan Soo : Jadi, Era MC Grup Mo Wan Joon akan dimulai?

Young Seo pergi.


Wan Joon berdiri. Ia menatap remeh Wan Soo, lalu pergi.

Wan Soo menatap kecewa pada sang ibu.

Wan Soo yang kecewa, kemudian menghubungi Yoon Do.


Wan Soo dan Yoon Do bertemu di kafe. Wan Soo yang melihat Yoon Do sudah datang duluan, diam2 masuk dan mengejutkan Yoon Do.

Wan Soo : Kenapa kau begitu terkejut? Teman favoritku, Pengacara Heo, bagaimana jika kita berbicara tentang hukum secara profesional?

Yoon Do : Apa maksudmu?

Wan Soo : Seok Hee dan aku... Maksudku, Bibi Seok Hee dan aku sepihak dalam revolusi ini. Kau tahu, bukan? Aku berpikir untuk bersamanya memimpin perusahaan. Apa ada cara untuk membantu Bibi Seok Hee mendapatkan kembali sahamnya?

Yoon Do : Dia bisa mengajukan gugatan pembatalan. Tapi, dia setuju dan menandatangani berkasnya, jadi itu akan sulit.

Wan Soo : Sungguh? Tapi, dia masih bisa mengklaim bagian hukumnya dari warisan kakekku.

Yoon Do : Tapi, tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa dia adalah putri Pimpinan Senior.


Wan Soo : Astaga, Pengacara Heo. Kau kurang kreativitas. Apa itu karena kau terlalu jujur? Kau ingat Direktur Han pernah didakwa atas pemerasan? Pertimbangkanlah itu. Bibi Seok Hee terpaksa mentransfer sahamnya ke ayahku karena dia dipaksa dan diancam. Bagaimana jika aku membuktikannya? Bukankah itu bisa?

Yoon Do : Maksudmu, kau akan bersaksi bahwa dia dipaksa untuk menandatangani surat itu?

Wan Soo : Tepat sekali. Bukankah itu bagus untuk kita semua?

Yoon Do : Lalu?


Besoknya, Wan Soo pergi menemui Je Kook.

Wan Soo : Jika Bibi Seok Hee menuntut untuk mendapatkan kembali saham yang diambil darinya. Kurasa keadaannya akan menjadi sedikit rumit. Seperti yang kau tahu, Bibi Seok Hee dan aku sangat dekat. Kami bisa menjalankan perusahaan bersama, itu salah satu caranya.


Wan Soo lantas duduk, menghadap Je Kook.

Wan Soo : Direktur Han. Kita mungkin bisa menghasilkan hasil yang lebih baik daripada dugaanmu. Mungkin sulit untuk segera mengubah penerusnya, tapi, ada alternatif lain, yaitu jika aku memiliki 30% saham perusahaan.

Je Kook : Kau menyuruhku menunggu kesempatan.

Wan Soo : Aku siap untuk melakukan itu. Aku sangat sabar. Kalau begitu, bagaimana jika kau menyetujui 30% sahamku? Sudah kubilang, aku sangat menyukai angka tiga.


Je Kook : Tuan Muda Wan Soo, demi kebaikan MC Grup, aku tidak bisa menjadikanmu pemimpin. Meskipun aku bisa menutupi pembunuhan yang kau lakukan.

Wan Soo kaget mendengarnya, apa?

Je Kook : Ibu Nona Seok Hee... Tidak, maksudku, Nyonya Ahn Jae Rim. Kau yang membunuhnya.


Wan Soo terdiam mendengarnya.

Bersambung.....

Graceful Family Ep 15 Part 3

Sebelumnya....


Yoon Do datang menemui Je Kook.

Je Kook tersenyum puas menatapnya.

Je Kook : Sepertinya kau berharap.  Apa kau begitu naif? Bersikap naif bukan hal baik.

Yoon Do : Apa kau memanggilku kemari untuk melihat betapa naifnya aku?

Je Kook : Kau tahu Usain Bolt, bukan? Pelari peraih medali emas di Olimpiade. Jika kau berlari dan kalah, cobalah melakukan yang terbaik. Jika kau berusaha yang terbaik, tapi masih kalah, maka menyerah saja. Itulah yang dikatakan ayahnya kepadanya. Kurasa ayahnya orang bijak.

Yoon Do : Tapi, dia akhirnya memenangkan medali emas.

Je Kook : Sayangnya, kau bahkan tidak dapat kesempatan untuk bersaing.

Yoon Do : Aku tidak akan menyerah.

Je Kook : Ini bukan sesuatu yang bisa kau menangkan dengan pantang menyerah.

Yoon Do : Ini adalah masalah prinsip.

Je Kook : Pengacara Heo, dunia bergerak sesuai dengan aturan dan tatanan yang ketat.

Yoon Do : Aturan apa yang menurutmu membuat dunia berputar?


Je Kook berdiri dan beranjak ke jendelanya.

Je Kook : Beberapa orang sangat istimewa mengubah sejarah dan beberapa kapitalis hebat memberi makan orang sedunia.

Yoon Do : Kau hanya mendukung kaum elit dan mereka yang berpangkat tinggi.


Je Kook menatap Yoon Do.

Je Kook : Kita hidup di dunia kapitalis. Inti dari dunia ini adalah ketidaksetaraan. Pemilik dan pekerja harus tetap di tempat mereka dan melakukan pekerjaan mereka.

Yoon Do pun berdiri dan beranjak ke depan Je Kook.

Yoon Do : Jadi, maksudmu  orang biasa seperti kami harus hidup dari apa pun yang dilemparkan kapitalis kepada kami? Dan berterima kasih pada mereka terlepas dari apa yang mereka lakukan?

Je Kook : MC Grup harus kuat agar karyawan dan keluarga mereka  yang tak terhitung jumlahnya mendapat manfaat. Tugasku adalah mempertahankan sistem itu.

Yoon Do : Ya, aku tahu kau bertindak sesuai dengan keyakinanmu. Tapi apakah prinsip itu membenarkan segala macam kejahatan dan korupsi?


Je Kook : Tentu saja. Kehidupan banyak orang dipertaruhkan. Tidak ada yang lebih penting daripada untuk bertahan. Kau tahu alasan kenapa aku tidak bisa menjadikan Nona Seok Hee pemimpin? Seorang pemilik harus memiliki martabat dan kekuatan yang sesuai untuk mereka. Tapi, Nona Seok Hee selalu berusaha turun ke dasar. Mereka yang lupa posisinya dan tugas mereka tidak memenuhi syarat sebagai pemimpin.

Yoon Do : Kau menentangnya karena kau tidak bisa memanipulasi atau mengendalikannya.

Je Kook : Semua orang jatuh bangun setelah tatanan rusak. Bukan hanya bagi MC Grup, tapi seluruh dunia.

Yoon Do : Lalu bagaimana kau bisa menjelaskan revolusi yang terjadi di masa lalu?


Je Kook mendekati Yoon Do.

Je Kook : Apa yang terjadi kepada Perancis usai memenggal kepala ratunya sendiri? Apa masyarakat yang setara seperti yang kau bayangkan?

Yoon Do : Itu tidak sempurna, tapi hidup kami lebih baik daripada sebelumnya. Dan akan membaik di masa yang akan datang. Bahkan jika kami hancur, remuk, atau jatuh, kami akan bangkit lagi. Itu tatanan dalam sejarah.


Je Kook tertawa mendengarnya.

Je Kook :  Inilah sebabnya kubilang kau naif. Kita akan terus hidup di dunia kapitalis. Kapitalisme dimulai sebagai sistem yang bagus yang memungkinkan orang punya properti pribadi, tapi, apa yang terjadi sekarang? Ini semua tentang ketidaksetaraan!

Yoon Do : Orang tidak akan berhenti berusaha menciptakan masyarakat yang setara selama manusia itu ada. Aku tidak akan menyerah untuk persidangan ulangnya. Jika aku tidak bisa menyingkirkanmu nda secara sekaligus, aku akan menyingkirkanmu perlahan-lahan. Aku tidak punya tinju yang kuat. Selama aku masih hidup, pertarungan ini tidak akan berakhir.

Yoon Do beranjak pergi.


Di lobby, Yoon Di berteriak marah. Lalu, ia membuang bed namanya ke lantai dan beranjak pergi.


Boo Ki, Gwang Mi dan Detektif Oh sedang makan, sambil minum soju. Mereka lemas.

Gwang Mi : Astaga, aku berharap itu tidak akan terjadi tapi, itu terjadi. Apakah masyarakat kita kini sungguh tidak punya harapan?

Detektif Oh : Kenapa orang lemah tanpa pengaruh selalu kalah? Astaga. Aku baru ditugaskan kembali. Bagaimana jika aku dipindah ke divisi lalu lintas lagi?

Gwang Mi : Tidak mungkin. Mereka pasti berpikir ini sudah berakhir. Aku yakin mereka tidak akan sekejam itu.

Boo Ki : Rekan-rekanku, biarkan aku kabur dari kenyataan sehari saja.


Boo Ki lalu berdiri dan meminta pemilik kedai tidak menerima tamu lagi.

Boo Ki : Pak, tolong jangan menerima tamu lagi dan berikan semua minuman yang kamu miliki. Dan buatlah semua kudapan yang bisa kau buat. Aku akan membayarmu.


Gwang Mi mendudukkan Boo Ki.

Gwang Mi : Cukup. Bagaimana kau akan mengurus konsekuensinya?

Boo Ki : Untuk apa aku hidup?

Detektif Oh : Kau membayar sewa bulanan atau mengontrak?

Boo Ki : Kau bisa membayar sewa bulanan tanpa deposit. Dan juga ada gunung sebagai pilihan terakhirku. Aku akan tampil di acara itu untuk orang yang hidup di alam bebas.


Yoon Do datang. Gwang Mi melambaikan tangannya ke Yoon Do.

Yoon Do : Apa kalian tidak menduga hal ini? Tapi, kita masih memiliki hak untuk minum-minum. Biarkan aku bergabung.


Ponsel Yoon Do berdering. Yoon Do menjawabnya dan kaget.

Yoon Do langsung lari keluar dan menghubungi Seok Hee.


Yoon Do dan Seok Hee kemudian berlari.

Mereka bertemu di persimpangan dekat restoran Pak Heo.

Mereka bergegas ke restoran Yoon Do.

Di depan restoran, sudah menunggu Bu Jung.


Seok Hee kaget melihat Bu Jung, Bu Jung...

Bu Jung : Nona...


Di depan jendelanya, Je Kook berkata, kalau Seok Hee akan mengetahui semuanya sekarang.


Seok Hee dan Yoon Do kaget saat Bu Jung cerita kalau Seok Hee adalah putri kandung Wang Pyo.

Bu Jung : Nona Seok-hee, maafkan aku karena tidak memberitahumu sebelumnya.

Seok Hee : Apa itu benar?

Bu Jung : Ayahku mengatakan Pimpinan Senior mempunyai hubungan yang buruk dengan istrinya untuk waktu yang lama. Lalu beliau bertemu ibu kandungmu. Pimpinan Senior ingin mengungkapkan siapa dirimu. Tapi, saat itu istrinya bunuh diri. Lalu Direktur Han mengkhianatinya dan beliau mengalami kecelakaan mobil. Jadi, beliau kehilangan kesempatan. Beliau berencana memberitahu semua orang siapa dirimu dengan bangga saat kau menjadi pimpinan, tapi, beliau mendadak wafat. Aku sungguh minta maaf. Aku tahu ini pasti mengejutkan bagimu, tapi, kau harus tahu hal ini.

Seok Hee syok.

Yoon Do menatap cemas Seok Hee.


Seok Hee kemudian berdiri tapi nyaris saja dia jatuh.

Yoon Do dan Bu Jung langsung berdiri.

Seok Hee : Lalu bagaimana dengan ibuku?

Bu Jung pun mengatakan semuanya.

Flashback....


Nyonya Ahn sedang menimang Seok Hee bayi, ditemani Bu Jung.

Nyonya Ahn : Aku ketakutan pada awalnya, tapi, aku sudah menyayanginya.

Bu Jung : Tapi, apa suamimu akan memercayainya?

Nyonya Ahn : Untungnya, sudah berbulan-bulan dia tidak pernah menemuiku karena perjalanan bisnis dan sibuk. Aku sudah menghitung jumlah bulannya, kurasa aku bisa mengatakan aku melahirkannya bulan depan. Bu Jung, kembalilah ke rumah dan beritahu semua orang bahwa aku tidak di rumah. Katakan saja aku akan melahirkan di rumah sakit dan kembali bulan depan.

Bu Jung : Baik. Pimpinan menyayanginya, bukan?

Nyonya Ahn : Tentu. Tapi, karena ibu anak ini meninggal, hatinya sedih dan terluka.

Bu Jung : Dia sangat cantik.

Nyonya Ahn : Aku akan membesarkannya menjadi orang terbaik. Dia adalah hadiah dari Tuhan.


Tangis Seok Hee pecah.

Bu Jung : Pimpinan Senior hanya khawatir kau akan terkejut oleh ini karena kau sangat menyayangi Nyonya Ahn seperti ibu kandungmu sendiri.


Seok Hee yang syok, tidak tahu harus mengatakan apa dan pergi begitu saja.

Yoon Do menatap cemas Seok Hee.


Seok Hee berjalan gontai di taman.

Di belakang, Yoon Do mengikutinya dan menjaganya.

Seok Hee teringat kenangannya bersama sang ibu, saat ia sedih dikatai teman2nya tidak punya ayah.

Flashback....


Nyonya Ahn : Kau akan melalui banyak masa sulit mulai sekarang. Saat kau mengalami kesulitan, berlarilah. Jika kau berlari, kau akan melupakan masa sulit dan merasa lebih baik.

Seok Hee : Apa ibu juga melakukan itu?

Nyonya Ahn : Tentu. Karena kau putri ibu, jadi, semangati dirimu dengan berlari seperti ibu.


Seok Hee lalu ingat kata2 ibunya saat ia tanya, kenapa mereka tidak tinggal dengan ayah.

Nyonya Ahn : Karena ayahmu sangat sibuk. Seok Hee-ya, apa kau sedih karena tidak tinggal bersama ayah?


Lalu Seok Hee ingat kenangannya bersama Wang Pyo.


Tangis Seok Hee pecah lagi.

Seok Hee lalu kembali berjalan,, tapi ia akhirnya jatuh dan menangis kencang.

Yoon Do menatap lirih Seok Hee.


Sekarang, Seok Hee duduk di taman. Ia ingat kata2 Cheol Hee padanya, bahwa harusnya ia tidak dilahirkan.


Lalu ia ingat saat dikirim ke Amerika.

Cheol Hee : Aku tidak punya putri sepertimu!

Seok Hee :  Itu benar. Hubungan kita berakhir saat ayah mengirimku pergi ke Amerika 15 tahun yang lalu!


Seok Hee : Dari yang aku ingat, ibu akan pindah ke rumah ini bersamaku sebelum dia meninggal. Apa ayah tidak punya niat untuk menerima kami? Apa ayah sangat membenci ibu hingga ingin membunuhnya? Atau pernahkah ayah mencintai Ibu?

Cheol Hee : Ada teka-teki dengan banyak jawaban.


Seok Hee lalu mengunjungi Cheol Hee di RS.

Seok Hee : Apa ayah tahu kalau aku bukan putri ayah? Karena ibu telah membohongi ayah...  Apa ayah sangat membenciku karena aku bukan putri ayah? Itukah sebabnya ayah menutupi kematian Ibu dan mengirimku ke Amerika saat aku masih kecil dan tidak tahu apa pun?


Seok Hee menangis lagi.

Seok Hee : Aku akan mengungkapkan kebenaran yang orang tidak katakan kepadaku.

Bersambung ke part 4....