Graceful Family Ep 15 Part 3

Sebelumnya....


Yoon Do datang menemui Je Kook.

Je Kook tersenyum puas menatapnya.

Je Kook : Sepertinya kau berharap.  Apa kau begitu naif? Bersikap naif bukan hal baik.

Yoon Do : Apa kau memanggilku kemari untuk melihat betapa naifnya aku?

Je Kook : Kau tahu Usain Bolt, bukan? Pelari peraih medali emas di Olimpiade. Jika kau berlari dan kalah, cobalah melakukan yang terbaik. Jika kau berusaha yang terbaik, tapi masih kalah, maka menyerah saja. Itulah yang dikatakan ayahnya kepadanya. Kurasa ayahnya orang bijak.

Yoon Do : Tapi, dia akhirnya memenangkan medali emas.

Je Kook : Sayangnya, kau bahkan tidak dapat kesempatan untuk bersaing.

Yoon Do : Aku tidak akan menyerah.

Je Kook : Ini bukan sesuatu yang bisa kau menangkan dengan pantang menyerah.

Yoon Do : Ini adalah masalah prinsip.

Je Kook : Pengacara Heo, dunia bergerak sesuai dengan aturan dan tatanan yang ketat.

Yoon Do : Aturan apa yang menurutmu membuat dunia berputar?


Je Kook berdiri dan beranjak ke jendelanya.

Je Kook : Beberapa orang sangat istimewa mengubah sejarah dan beberapa kapitalis hebat memberi makan orang sedunia.

Yoon Do : Kau hanya mendukung kaum elit dan mereka yang berpangkat tinggi.


Je Kook menatap Yoon Do.

Je Kook : Kita hidup di dunia kapitalis. Inti dari dunia ini adalah ketidaksetaraan. Pemilik dan pekerja harus tetap di tempat mereka dan melakukan pekerjaan mereka.

Yoon Do pun berdiri dan beranjak ke depan Je Kook.

Yoon Do : Jadi, maksudmu  orang biasa seperti kami harus hidup dari apa pun yang dilemparkan kapitalis kepada kami? Dan berterima kasih pada mereka terlepas dari apa yang mereka lakukan?

Je Kook : MC Grup harus kuat agar karyawan dan keluarga mereka  yang tak terhitung jumlahnya mendapat manfaat. Tugasku adalah mempertahankan sistem itu.

Yoon Do : Ya, aku tahu kau bertindak sesuai dengan keyakinanmu. Tapi apakah prinsip itu membenarkan segala macam kejahatan dan korupsi?


Je Kook : Tentu saja. Kehidupan banyak orang dipertaruhkan. Tidak ada yang lebih penting daripada untuk bertahan. Kau tahu alasan kenapa aku tidak bisa menjadikan Nona Seok Hee pemimpin? Seorang pemilik harus memiliki martabat dan kekuatan yang sesuai untuk mereka. Tapi, Nona Seok Hee selalu berusaha turun ke dasar. Mereka yang lupa posisinya dan tugas mereka tidak memenuhi syarat sebagai pemimpin.

Yoon Do : Kau menentangnya karena kau tidak bisa memanipulasi atau mengendalikannya.

Je Kook : Semua orang jatuh bangun setelah tatanan rusak. Bukan hanya bagi MC Grup, tapi seluruh dunia.

Yoon Do : Lalu bagaimana kau bisa menjelaskan revolusi yang terjadi di masa lalu?


Je Kook mendekati Yoon Do.

Je Kook : Apa yang terjadi kepada Perancis usai memenggal kepala ratunya sendiri? Apa masyarakat yang setara seperti yang kau bayangkan?

Yoon Do : Itu tidak sempurna, tapi hidup kami lebih baik daripada sebelumnya. Dan akan membaik di masa yang akan datang. Bahkan jika kami hancur, remuk, atau jatuh, kami akan bangkit lagi. Itu tatanan dalam sejarah.


Je Kook tertawa mendengarnya.

Je Kook :  Inilah sebabnya kubilang kau naif. Kita akan terus hidup di dunia kapitalis. Kapitalisme dimulai sebagai sistem yang bagus yang memungkinkan orang punya properti pribadi, tapi, apa yang terjadi sekarang? Ini semua tentang ketidaksetaraan!

Yoon Do : Orang tidak akan berhenti berusaha menciptakan masyarakat yang setara selama manusia itu ada. Aku tidak akan menyerah untuk persidangan ulangnya. Jika aku tidak bisa menyingkirkanmu nda secara sekaligus, aku akan menyingkirkanmu perlahan-lahan. Aku tidak punya tinju yang kuat. Selama aku masih hidup, pertarungan ini tidak akan berakhir.

Yoon Do beranjak pergi.


Di lobby, Yoon Di berteriak marah. Lalu, ia membuang bed namanya ke lantai dan beranjak pergi.


Boo Ki, Gwang Mi dan Detektif Oh sedang makan, sambil minum soju. Mereka lemas.

Gwang Mi : Astaga, aku berharap itu tidak akan terjadi tapi, itu terjadi. Apakah masyarakat kita kini sungguh tidak punya harapan?

Detektif Oh : Kenapa orang lemah tanpa pengaruh selalu kalah? Astaga. Aku baru ditugaskan kembali. Bagaimana jika aku dipindah ke divisi lalu lintas lagi?

Gwang Mi : Tidak mungkin. Mereka pasti berpikir ini sudah berakhir. Aku yakin mereka tidak akan sekejam itu.

Boo Ki : Rekan-rekanku, biarkan aku kabur dari kenyataan sehari saja.


Boo Ki lalu berdiri dan meminta pemilik kedai tidak menerima tamu lagi.

Boo Ki : Pak, tolong jangan menerima tamu lagi dan berikan semua minuman yang kamu miliki. Dan buatlah semua kudapan yang bisa kau buat. Aku akan membayarmu.


Gwang Mi mendudukkan Boo Ki.

Gwang Mi : Cukup. Bagaimana kau akan mengurus konsekuensinya?

Boo Ki : Untuk apa aku hidup?

Detektif Oh : Kau membayar sewa bulanan atau mengontrak?

Boo Ki : Kau bisa membayar sewa bulanan tanpa deposit. Dan juga ada gunung sebagai pilihan terakhirku. Aku akan tampil di acara itu untuk orang yang hidup di alam bebas.


Yoon Do datang. Gwang Mi melambaikan tangannya ke Yoon Do.

Yoon Do : Apa kalian tidak menduga hal ini? Tapi, kita masih memiliki hak untuk minum-minum. Biarkan aku bergabung.


Ponsel Yoon Do berdering. Yoon Do menjawabnya dan kaget.

Yoon Do langsung lari keluar dan menghubungi Seok Hee.


Yoon Do dan Seok Hee kemudian berlari.

Mereka bertemu di persimpangan dekat restoran Pak Heo.

Mereka bergegas ke restoran Yoon Do.

Di depan restoran, sudah menunggu Bu Jung.


Seok Hee kaget melihat Bu Jung, Bu Jung...

Bu Jung : Nona...


Di depan jendelanya, Je Kook berkata, kalau Seok Hee akan mengetahui semuanya sekarang.


Seok Hee dan Yoon Do kaget saat Bu Jung cerita kalau Seok Hee adalah putri kandung Wang Pyo.

Bu Jung : Nona Seok-hee, maafkan aku karena tidak memberitahumu sebelumnya.

Seok Hee : Apa itu benar?

Bu Jung : Ayahku mengatakan Pimpinan Senior mempunyai hubungan yang buruk dengan istrinya untuk waktu yang lama. Lalu beliau bertemu ibu kandungmu. Pimpinan Senior ingin mengungkapkan siapa dirimu. Tapi, saat itu istrinya bunuh diri. Lalu Direktur Han mengkhianatinya dan beliau mengalami kecelakaan mobil. Jadi, beliau kehilangan kesempatan. Beliau berencana memberitahu semua orang siapa dirimu dengan bangga saat kau menjadi pimpinan, tapi, beliau mendadak wafat. Aku sungguh minta maaf. Aku tahu ini pasti mengejutkan bagimu, tapi, kau harus tahu hal ini.

Seok Hee syok.

Yoon Do menatap cemas Seok Hee.


Seok Hee kemudian berdiri tapi nyaris saja dia jatuh.

Yoon Do dan Bu Jung langsung berdiri.

Seok Hee : Lalu bagaimana dengan ibuku?

Bu Jung pun mengatakan semuanya.

Flashback....


Nyonya Ahn sedang menimang Seok Hee bayi, ditemani Bu Jung.

Nyonya Ahn : Aku ketakutan pada awalnya, tapi, aku sudah menyayanginya.

Bu Jung : Tapi, apa suamimu akan memercayainya?

Nyonya Ahn : Untungnya, sudah berbulan-bulan dia tidak pernah menemuiku karena perjalanan bisnis dan sibuk. Aku sudah menghitung jumlah bulannya, kurasa aku bisa mengatakan aku melahirkannya bulan depan. Bu Jung, kembalilah ke rumah dan beritahu semua orang bahwa aku tidak di rumah. Katakan saja aku akan melahirkan di rumah sakit dan kembali bulan depan.

Bu Jung : Baik. Pimpinan menyayanginya, bukan?

Nyonya Ahn : Tentu. Tapi, karena ibu anak ini meninggal, hatinya sedih dan terluka.

Bu Jung : Dia sangat cantik.

Nyonya Ahn : Aku akan membesarkannya menjadi orang terbaik. Dia adalah hadiah dari Tuhan.


Tangis Seok Hee pecah.

Bu Jung : Pimpinan Senior hanya khawatir kau akan terkejut oleh ini karena kau sangat menyayangi Nyonya Ahn seperti ibu kandungmu sendiri.


Seok Hee yang syok, tidak tahu harus mengatakan apa dan pergi begitu saja.

Yoon Do menatap cemas Seok Hee.


Seok Hee berjalan gontai di taman.

Di belakang, Yoon Do mengikutinya dan menjaganya.

Seok Hee teringat kenangannya bersama sang ibu, saat ia sedih dikatai teman2nya tidak punya ayah.

Flashback....


Nyonya Ahn : Kau akan melalui banyak masa sulit mulai sekarang. Saat kau mengalami kesulitan, berlarilah. Jika kau berlari, kau akan melupakan masa sulit dan merasa lebih baik.

Seok Hee : Apa ibu juga melakukan itu?

Nyonya Ahn : Tentu. Karena kau putri ibu, jadi, semangati dirimu dengan berlari seperti ibu.


Seok Hee lalu ingat kata2 ibunya saat ia tanya, kenapa mereka tidak tinggal dengan ayah.

Nyonya Ahn : Karena ayahmu sangat sibuk. Seok Hee-ya, apa kau sedih karena tidak tinggal bersama ayah?


Lalu Seok Hee ingat kenangannya bersama Wang Pyo.


Tangis Seok Hee pecah lagi.

Seok Hee lalu kembali berjalan,, tapi ia akhirnya jatuh dan menangis kencang.

Yoon Do menatap lirih Seok Hee.


Sekarang, Seok Hee duduk di taman. Ia ingat kata2 Cheol Hee padanya, bahwa harusnya ia tidak dilahirkan.


Lalu ia ingat saat dikirim ke Amerika.

Cheol Hee : Aku tidak punya putri sepertimu!

Seok Hee :  Itu benar. Hubungan kita berakhir saat ayah mengirimku pergi ke Amerika 15 tahun yang lalu!


Seok Hee : Dari yang aku ingat, ibu akan pindah ke rumah ini bersamaku sebelum dia meninggal. Apa ayah tidak punya niat untuk menerima kami? Apa ayah sangat membenci ibu hingga ingin membunuhnya? Atau pernahkah ayah mencintai Ibu?

Cheol Hee : Ada teka-teki dengan banyak jawaban.


Seok Hee lalu mengunjungi Cheol Hee di RS.

Seok Hee : Apa ayah tahu kalau aku bukan putri ayah? Karena ibu telah membohongi ayah...  Apa ayah sangat membenciku karena aku bukan putri ayah? Itukah sebabnya ayah menutupi kematian Ibu dan mengirimku ke Amerika saat aku masih kecil dan tidak tahu apa pun?


Seok Hee menangis lagi.

Seok Hee : Aku akan mengungkapkan kebenaran yang orang tidak katakan kepadaku.

Bersambung ke part 4....

2 Comments:

  1. K said...:

    Berarti ibu yg selama ini dipikir ibu kandung nya seok hee bkn ibu kandungnya yg seok hee nyari kebeneran kematian ibunya?

  1. aguswidoretno said...:

    Bukan. Melainkan kakak ipar soek hee. Ibu kandung soek hee selingkuhan pak Mo senior.

Post a Comment