• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Happiness Ep 8 Part 1

All content milik TVING dan tvN
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness bisa klik disini
Sebelumnya : Happiness Episode 7 Part 3
Selanjutnya : Happiness Episode 8 Part 2

Happiness bercerita tentang teror wabah penyakit dan orang-orang yang berusaha bertahan menghadapi wabah tersebut.

- EPISODE 8 PART 1-


Sae Bom dan Yi Hyun pergi ke atap. Mereka membawa ember dan jerigen. Sae Bom tanya, apa Yi Hyun yakin bakalan hujan.

Yi Hyun bilang, ya, tentu saja.  Percayalah padaku tentang cuaca. Ada temanku yang bekerja di Layanan Cuaca Nasional. Bahkan dia bertanya padaku tentang cuaca. Aku lebih akurat daripada mereka.

Sae Bom dan Yi Hyun mulai mempersiapkan ember-embernya. Sepertinya, mereka mau menampung air hujan.


Sae Bom dan Yi Hyun turun ke bawah. Sae Bom bilang, dia berharap hujannya deras. Yi Hyun juga mengharapkan hal yang sama, tapi dia tidak tahu akan sederas apa.

Sampai di pintu darurat lantai 11, mereka mendengar seseorang lagi bicara.

Mereka melihat, ternyata Se Kyu dan Moon Hee sedang bicara dengan Yeon Ok.

Se Kyu bilang, jika yang terinfeksi menyerang lagi, maka dia dan Moon Hee lah yang akan diserang duluan.

Yeon Ok : Meski begitu, masuk ke rumah orang lain tidaklah benar.


Moon Hee melihat Sae Bom dan Yi Hyun. Dia pun langsung meminta bantuan mereka.

Moon Hee : Bisa dengarkan kami?

Sae Bom dan Yi Hyun masuk.

Moon Hee : Lantai 2 berbahaya. Kami tepat di atas lobi. Jadi, kami ingin pindah di sana saja.

Se Kyu : Bisa katakan kepadanya bahwa itu tidak masalah? Ada orang bodoh meninggalkan sisa makanan di lantai satu, dan menjadi bau sekali.

Mendengar itu, Yeon Ok sewot.

Yeon Ok : Kalian hanya perlu bicara denganku, perwakilan penghuni.

Sae Bom : Kalian bilang ingin pindah ke lantai 11. Bukankah pintunya terkunci?

Moon Hee : Kami membersihkan Unit 1102 belum lama ini. Kode sandinya masih 8888. Kami akan bersihkan lagi saat pergi tiga hari kemudian.

Hyun Kyung datang dan melihat mereka.

Yi Hyun tanya, apa Yeon Ok menentangnya.

Yeon Ok : Mungkin akan ada konsekuensi hukum, dan lantai 11 adalah Lantai Mewah. Rasanya tidak benar membiarkan petugas kebersihan tinggal di sana.

Sae Bom : Apa para penghuni tidak keberatan? Bagaimana jika kita tanya penghuni lainnya? Di antara mereka juga ada pengacara.


Mereka langsung rapat. Hae Sung bilang, masuk ke rumah orang tanpa izin adalah tindak kriminal. Lebih dari dua orang bisa dianggap pembobolan. Itu tidak berkaitan dengan kehendak pemilik rumah, jadi, siapa pun bisa melaporkannya meski pemilik rumahnya baik.

Hak Je : Omong-omong, aku merasa bersalah harus mengatakan ini, tapi kalian berdua. Jika kalian pindah ke atas, keluargaku akan berada di lantai paling bawah.

Ju Hyung ketawa mendengarnya.

Se Kyu emosi, kenapa kami harus berjaga untuk kalian?

Hak Je : Kau memberiku tatapan aneh itu lagi. Aku tinggal dengan istriku yang sudah tua. Jika kalian anak muda berada di bawah kami, apa buruknya?


Se Kyu dan Hak Je nyaris berkelahi, kalau tidak dipisahkan Moon Hee dan Hyun Kyung.

Sae Bom : Pak Oh, kau bergabung dengan enggan. Kenapa kau tidak bicara?

Ju Hyung : Kurasa kau bisa tetap di sini, Pak. Jika kau berjaga di sini seperti anjing penjaga, para penghuni bisa bersantai dan semua orang akan bahagia.

Andrew yang mendengar itu, ketawa.

Se Kyu marah, apa maksudmu? Apa katamu tadi?

Dia mau menghajar Ju Hyung tapi ditahan Yi Hyun.

Yeon Ok : Paling lama 3 hari lagi. Mari bertahan sedikit lebih lama. Semua orang kesulitan. Aku tidak bisa memberi kalian perlakuan khusus.


Hae Sung : Di mana kami harus meletakkan sampah? Meski ditaruh di tangga, akan tetap bau.

Yeon Ok : Kau tidak membuangnya ke luar jendela, bukan?

Hae Sung : Ada yang melakukan itu?

Yeon Ok : Kuharap tidak.


Semua mulai bubar. Sae Bom memberitahu, jika ada yang butuh air lagi, letakkan beberapa wadah di atap.

Sae Bom : Aku memberi tahu penghuni Unit 401 malam ini akan hujan.

Tapi gak ada yang peduli.

Hae Sung tanya, Sae Bom tahu darimana?

Hae Sung : Kau bisa mengakses Internet?

Sae Bom : Soal itu... dia layanan cuaca manusia. Dia bisa saja menjadi pemain liga utama, tapi lututnya cedera dan...

Yi Hyun : Mungkin bukan pemain liga utama.

Hae Sung melengos pergi.


Hak Je : Kau masih muda. Aku kasihan padamu. Kau harus melatih kakimu sesekali.

Setelah semua pergi, Hyun Kyung mengajak Sae Bom dan Yi Hyun bicara.

Dia bilang itu tentang kakaknya.


Hyun Kyung membawa Sae Bom dan Yi Hyun ke unitnya.

Lah Sae Bom dan Yi Hyun langsung memeriksa unit Hyun Kyung, mencari Soo Min.

Hyun Kyung bilang Soo Min tak ada disana.

Sae Bom : Benar, bukan? Dia tidak mungkin di sini. Aku hanya menjadi khawatir.

Yi Hyun memeriksa kamar mandi.


Melihat itu, Sae Bom pun menarik Yi Hyun.

Hyun Kyung : Kakakku sempat menghubungiku. Kemarin, dengan itu, sebelum listrik padam. Dia terlihat baik-baik saja. Dia selalu punya sistem kekebalan tubuh yang kuat. Dia jarang terserang flu. Apa menurut kalian ada kemungkinan dia tidak terinfeksi?

Sae Bom terdiam dan menatap luka bekas cakarnya.

Sae Bom : Kuharap begitu.


Sae Bom sudah mau tidur, tapi dia bangun lagi karena mendengar suara hujan.

Sae Bom keluar.

Sae Bom : Layanan cuaca manusia.

Yi Hyun : Benar, bukan? Sudah kubilang akan turun hujan. Kembalilah tidur. Aku akan bergegas naik dan kembali.

Sae Bom : Tidak apa-apa. Aku juga sudah bangun. Ayo ambil air dan siram toiletnya. Aku tidak suka nuansanya. Kita juga bisa mengembalikan lagi wadahnya. Siapa yang tahu kapan akan hujan lagi? Kapan akan hujan?

Yi Hyun : Sekarang hujan.

Tiba-tiba, terdengar suara Jung Kook, dasar iblis! Menjauhlah dariku.

Sae Bom dan Yi Hyun kaget. Ternyata Jung Kook nya mimpi.

Yi Hyun : Dia bisa membuatku gila.

Sae Bom melihat Jung Kook menggenggam kalung salib.

Sae Bom : Ada apa ini?

Yi Hyun : Dia punya agama sekarang. Dia bahkan berdoa sebelum tidur.

Sae Bom : Apa dia berdoa dengan benar? Ayo.


Mereka beranjak ke pintu.

Sae Bom nyalain senter dan ngarahin cahayanya ke mukanya sendiri.

Sontak Yi Hyun kaget dan menyingkir.

Sae Bom : Menjauh dariku, Iblis.


Hae Sung lagi menonton sesuatu dari laptop.

So Yoon ke jendela dan melihat hari hujan.

So Yoon : Hujan turun. Haruskah kita menampung air?

Hae Sung : Logam berat, debu halus, polutan. Aku tidak mau minum air hujan. Atau air di bak mandi. Kita akan keluar dalam 3 hari. Apa masalahmu?

So Yoon : Kita tidak pernah tahu.


Hyun Kyung terdiam di unitnya, sambil menggenggam obat tidur yang diberikan Tae Seok tempo hari.

Tak lama kemudian,, dia pergi ke basement. Dia mencari kakaknya dari balik pintu kaca yang terkunci.

Dan dia melihat Soo Min lagi duduk diluar, minum air hujan.

Hyun Kyung memanggil Soo Min, oppa!

Soo Min mendekati pintu, hei, apa yang kau lakukan disini? Kau harus naik.

Soo Min mau pergi tapi dicegah Hyun Kyung.

Hyun Kyung : Tunggu. Jangan pergi. Mari bicara. Apakah lukanya serius? Kakak yakin terinfeksi?

Soo Min memegangi lehernya. Dia bersimbah darah.

Soo Min : Entahlah. Aku hanya merasa agak aneh.


Hyun Kyung : Kakak sudah makan? Ada yang bisa kakak makan?

Tanpa Hyun Kyung sadari, seseorang membuka pintu di belakangnya dan mengawasinya.


Hari sudah pagi. Andrew di atap, lagi minum air di termosnya.

Tak lama, Yi Hyun dan Sae Bom datang bawa ember lagi.

Mereka melihat Andrew lagi minum.

Yi Hyun : Itu milik kami. Tidak ada air di unitmu? Kau bahkan tidak meminta izin kami.

Yi Hyun merebut botol minum Andrew dan membuang isinya.

Sae Bom : Tidak apa-apa. Tidak ada pemilik air hujan. Jika kau mau air lagi, silakan.

Sae Bom mengambil botol minumnya dan mau minun air hujannya.

Yi Hyun melarang, hei, kau tidak boleh langsung meminum itu.

Sae Bom : Astaga. Tidak apa-apa. Aku bahkan menampung air lumpur selama pelatihan taktisku.


Se Hun datang bawa dua jerigen yang sudah dia tulisi nama dan nomor unitnya.

Sae Bom : Tidak akan ada yang mencuri punyamu. Tunggu. Apa kau bahkan meminum air hujan?

Se Hun : Setelah aku memurnikannya. Aku punya tablet pemurni air. Mampirlah jika kau butuh. Pastikan untuk memberi tahu suamimu sebelumnya.

Se Hun pun pergi.


Yi Hyun kesal, aku akan pergi ke unitnya. Kau tidak boleh ke sana sendirian.

Sae Bom : Jangan khawatir. Dia bahkan memurnikan air hujan sebelum meminumnya. Tidak mungkin dia meminum pil dari pusat kebugaran.

Andrew mendengar itu dan langsung menatap ke arah mereka.


Sae Bom dan Yi Hyun menuruni tangga.

Yi Hyun : Kita makan malam apa? Kita baru saja makan.

Sae Bom : Saat makan siang, aku memikirkan mau makan apa keesokan harinya. Menantikan makananku berikutnya akan membuat makanan lebih lezat.


Mereka masuk ke pintu darurat dan melihat ajumma cleaning sevice lagi bekerja mengelap kaca.

Sae Bom : Kau masih bekerja?

Ajumma cleaning service : Diam di rumah terasa pengap. Serta perwakilan penghuni memberitahuku bahwa aku harus terus bekerja jika ingin dibayar.

Yi Hyun : Wanita itu sangat jahat.

Ajumma cleaning service : Omong-omong, aku menemukan hal aneh.

Yi Hyun : Apa itu?

Ajumma cleaning service mengambil kaus berdarah dari tempat alat-alat kebersihannya.

Sontak lah keduanya kaget melihat itu. Yi Hyun mencium darahnya.

Yi Hyun : Di mana kau menemukan ini?

Ajumma cleaning service : Di kantong sampah. Kantong sampah itu hanya terisi setengahnya. Kurasa mereka pasti punya banyak kantong sampah di rumah.

Yi Hyun : Di mana kau menemukan kantong sampah itu?

Ajumma cleaning service : Di tangga antara lantai 3 dan 4.


Sae Bom dan Yi Hyun langsung ke unit Hyun Kyung.

Sae Bom : Dia baik-baik saja sampai kemarin. Jangan terlalu jelas.

Yi Hyun : Aku akan menginterogasinya karena aku detektif di sini. Akan kupakai metode investigasi lanjutanku. Jaga sikapmu.

Sae Bom : Dia pasti masih terguncang.

Yi Hyun : Jangan khawatir.


Hyun Kyung membuka pintu. Mereka masuk.

Sae Bom : Kau butuh sesuatu?

Hyun Kyung : Aku baik-baik saja sekarang. Kenapa kalian kemari?

Sae Bom : Kami datang ke sini karena sampah.

Yi Hyun nunjukin kaus berdarah.

Yi Hyun : Kau membuang ini, bukan?

Hyun Kyung panic, tidak! Aku tidak terluka! Aku berkata jujur! Lihat. Aku baik-baik saja. Lihat. Aku tidak digigit. Aku sungguh tidak terinfeksi.


Sae Bom dan Yi Hyun keluar.

Sae Bom : Metode investigasi lanjutan? Astaga. Sulit dipercaya.

Yi Hyun : Lebih baik berterus terang soal itu.

Sae Bom : Kurasa Nona Na tidak membuangnya.

Yi Hyun : Kakaknya. Di mana dia sekarang?


Hari sudah malam. Yi Hyun bersama Jung Kook mulai mencari Soo Min. Jung Kook protes, dia bilang harusnya Yi Hyun mengajak Sae Bom, bukan dia.

Yi Hyun : Kau bilang tidak bisa meminjamkan pistolmu.

Jung Kook : Maafkan aku. Aku merasa cemas tanpa pistolku.

Yi Hyun : Benar. Jadi, kita harus melakukannya.

Yi Hyun membuka pintu basement. Tapi tak menemukan Soo Min di sana.


Saat hendak menutup pintu lagi, mereka melihat sisa makanan yang mereka bagikan.

Jung Kook : Kita membagikan itu.

Yi Hyun : Kenapa ada di sini?

Jung Kook : Kita dalam situasi darurat militer. Ada banyak orang terinfeksi di tempat ini.

Yi Hyun : Apa maksudmu?

Jung Kook : Apa perlu mencari tahu semua yang terjadi di gedung ini? Mungkin ada lebih banyak orang terinfeksi di dalam. Bagaimana jika kita menemukannya? Bagaimana jika ada lebih banyak orang terinfeksi? Di mana kita akan mengurung mereka? Kita juga dikarantina. Yi Hyun-ah,  kita bisa keluar setelah 2 hari. Jangan menimbulkan masalah atas nama penyelidikan. Mengerti? Aku hanya ingin kita aman. Bagaimana jika orang digigit dan makin banyak yang terinfeksi? Istriku sakit parah sekarang. Dia menjalani pemeriksaan kanker payudara. Kami curiga kankernya kambuh. Ada telepon dari rumah sakit. Kami pikir dia sudah bebas kanker. Jadi, kami membuka toko tteok. Aku harus kembali ke istriku. Kau juga tahu sesulit apa yang dia lalui. Benar, bukan?

Yi Hyun hanya diam dan menghela nafas menatap Jung Kook.

Bersambung ke part 2...

Happiness Ep 6 Part 4

 All content milik tvN dan TVING
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness bisa klik disini
Sebelumnya : Happiness Episode 6 Part 3
Selanjutnya : Happiness Episode 7 Part 1

Happiness bercerita tentang orang-orang yang berjuang melawan teror wabah penyakit.

-- EPISODE 6 PART 4 --


Paginya, Hak Je memanggil istri dan anaknya untuk pergi.

Sung Sil dan Dong Hyun datang. Dong Hyun dengan kasarnya mengambil ponsel milik ibunya dari tangan sang ibu.

Dong Hyun : Ibu, aku pinjam ponsel sebentar.

Sung Sil : Kenapa?

Dong Hyun : Akan kukembalikan setelah merekam video. Ponselku hilang.

Hak Je : Di mana kau kehilangan ponselmu? Ayah pikir kau punya ponsel baru.

Dong Hyun : Ibu tidak menggunakannya kecuali untuk menelepon, bukan? Apa kode sandinya? ini tidak terkunci. Terima kasih.

Dong Hyun pergi duluan, ninggalin orang tuanya.

Sung Sil : Kembalikan begitu kau selesai mengambil foto.

Dong Hyun : Baiklah. Astaga.


Mereka berkumpul di pusat kebugaran bersama penghuni lain.

Hae Sung berterima kasih mereka sudah datang meskipun sibuk.

Hae Sung lantas membacakan pasal 22 dari Hukum Pidana mereka yang menyatakan tentang regulasi evakuasi darurat. Biar kubacakan untuk kalian. "Sebuah tindakan dilakukan untuk menghindari bahaya mendatang untuk kepentingan hukum seseorang atau orang lain tidak akan dihukum jika ada alasan yang masuk akal. Peraturan paragraf sebelumnya tidak berlaku bagi orang yang tidak bisa menghindari bahaya.

Hae Sung : Biar kujelaskan secara sederhana. Hukum mengizinkan kita untuk mengusirnya demi keselamatan kelompok. Aku ragu kalian ingin terinfeksi seperti gedung lainnya. Benar?

Hae Sung lalu memutar video saat penyakit Seung Bom kumat.

Hae Sung : Ini sangat menakutkan. Lihatlah.


Sae Bom angkat bicara.

Sae Bom : Siapa di sini yang pernah terinfeksi COVID-19?

Hae Sung : Kenapa kau membahas COVID-19 sekarang?

Sae Bom : Tidak ada?

Hak Je mengangkat tangannya. Meskipun sempat dicegah oleh Sung Sil.

Hak Je : Aku pernah terinfeksi COVID-19. Kenapa?

Sae Bom : Aku ingin bertanya. Pak, apa kau terinfeksi COVID-19 karena melakukan kesalahan?

Hak Je : Itu konyol! Aku tidak melakukan kesalahan. Aku tidak akan terinfeksi jika teman-temanku tidak mengundangku untuk makan.

Sae Bom : Benar. Penyakit tidak memilih akan menjangkiti siapa.

Hak Je : Benar.


Sae Bom : Ingat keadaan selama wabah COVID-19? Beberapa orang menggali informasi pribadi orang yang terinfeksi dan mengkritik mereka. Tapi orang lain mengkhawatirkan yang terinfeksi dan berharap mereka pulih. Orang yang terinfeksi tidak boleh diusir tanpa kesempatan untuk diobati.

Hae Sung : Ini bukan COVID-19. Ini berbeda. Mereka yang terinfeksi kasar dan mencoba menggigit orang lain.

Sae Bom : Aku paham kalian takut dan gelisah. Aku merasakan hal yang sama. Tapi bagaimana jika ini terjadi kepada kalian atau keluarga kalian? Siapa yang akan kita usir berikutnya setelah Pelatih Kim Seung Bom? Pak Oh Ju Hyung dari lantai enam? Atau kau karena berhubungan dengan Pak Oh? Haruskah kita mengusir satu sama lain sampai hanya satu orang tersisa?


Hae Sung : Sudahlah. Mari kita ambil suara. Angkat tangan bagi mereka yang memilih membebaskannya.

Tak ada yang mengangkat tangan.

Hae Sung : Lihat. Kita tidak perlu membebaskannya. Aku hanya ingin memisahkan dia dari orang sehat lainnya. Kita bisa bawa dia ke atap agar dia terpisah dari kita. Dengan begitu, kita semua akan aman. Kalian setuju, bukan?

Dong Hyun yang pertama mengangkat tangan.

Diikuti Hak Je, Soo Min, Se Kyu dan istrinya, Yeon Ok, Woo Chang, Ju Hyung, Andrew.

Seung Bom pun protes, Bu Oh! Teganya kau melakukan ini padaku!  Kenapa? Kau membuatku datang ke sini!

Yeon Ok : Aku baik kepadanya. Jadi, kurasa dia merasa dikhianati.

Hae Sung : Jadi, delapan orang memberikan suara.




Hae Sung terkejut So Yoon tak angkat tangan.

Hae Sung : So Yoon, apa yang kau lakukan? Angkat tanganmu. So Yoon gak mau.

Sang Hee mengangkat tangannya.


Hae Sung : Sembilan. Lalu siapa yang tidak setuju?

Sae Bom, Yi Hyun, Jung Kook, Seo Yoon, So Yoon, Sung Sil, ahjumma cleaning service, Bo Ram, Hyun Kyung.

Yi Hyun : Kita seri. Kita harus bagaimana sekarang? Haruskah kita mengambil suara lagi?


Tak lama kemudian, Se Hun datang.

Se Hun mengangat tangannya dan berkata, dia memilih tidak mengusir Seung Bom.

Setelah memberikan suara, Se Hun yang datang pakai APD langsung pergi.


Yi Hyun : Sepuluh suara. Selesai.

Yeon Ok langsung berdiri, itu bagus. Aku tidak setuju mengusir seseorang di apartemen kita.

Yeon Ok lalu menatap Seung Bom.

Yeon Ok : Kau tahu aku tidak punya masalah pribadi terhadapmu, bukan?

Yeon Ok kembali duduk.



Sae Bom : Bagaimana kita akan mengawasi Pak Kim mulai sekarang? Terlalu sulit bagiku, suamiku, dan Detektif Kim Jung Kook. Kita bagi dua kelompok dan bergantian memeriksa keadaannya. Siapa yang mau memulai? Haruskah kita berdemokrasi dan mengambil suara?

Hyun Kyung mengangkat tangan. Awalnya dicegah Soo Min tapi Hyun Kyung tak peduli.

Hyun Kyung : Kami lebih dulu.


Tae Seok menemui Seok Ju saat Seok Ju tengah menonton video orang-orang berunjuk rasa di depan apartemen Seyang.

Seok Ju duduk di sofa. Dia sudah tidak dirantai seperti terakhir Tae Seok bertemu dengannya.

Seok Ju : Kudengar kau memberi tahu kantor Perdana Menteri bahwa area yang banyak terinfeksi harus dikendalikan dahulu.

Tae Seok : Aku memberi tahu mereka bahwa begitu jumlah yang terinfeksi naik, tidak ada yang bisa kita lakukan.

Seok Ju : Masuk akal. Kau tidak punya obatnya. Yang terbaik adalah menjaga mereka tetap tenang, ulur waktu dengan obat penenang dan obat tidur.

Tae Seok : Waktumu tidak banyak, bukan? Waktumu sekitar sebulan.

Seok Ju : Begitu pula dengan istrimu. Bukankah dia terinfeksi di sekitar waktu yang sama? Kupikir itu sebabnya kau bilang akan menemukan obatnya dalam sebulan.

Tae Seok : Aku mengerti kau terburu-buru.



Seok Ju lantas beranjak menuju kasurnya.

Seok Ju : Aku ingin lepas tangan dari semua area terlarang saat ini.

Tae Seok mengikuti Seok Ju.

Tae Seok : Kau tidak membantu kami sampai sekarang.

Seok Ju : Seperti katamu, tidak boleh ada yang terinfeksi lagi. Matikan listriknya dan jangan beri mereka makanan. Seluruh negeri menyalakan penyejuk ruangan, jadi, kita tidak perlu menyia-nyiakan energi lagi.

Tae Seok : Jadi, kau ingin memadamkan listrik dan menunggu yang terinfeksi mati dengan sendirinya?

Seok Ju duduk di ranjangnya. Dia bilang akan tetap ada masalah meski ada obatnya. Siapa pun yang pernah mencicipi darah tidak bisa dimaafkan hanya karena itu terjadi saat mereka sakit.

Tae Seok : Kau sendiri yang kecanduan akan darah.

Seok Ju : Aku tidak keberatan. Aku memberitahumu agar kau tahu lebih dahulu. Karena sepertinya kau punya rencana.


Tae Seok dan Ji Soo beranjak pergi.

Ji Soo : Bukankah kita harus menghentikannya? Jika mereka memadamkan listrik, selanjutnya air. Maka bahkan mereka yang tidak terinfeksi akan mati.

Tae Seok : Cari tahu kapan mereka berencana memadamkan listrik.



Sampai di rumahnya, Hae Sung memarahi So Yoon karena tadi So Yoon tak mengangkat tangannya.

Hae Sung : Menurutmu kenapa aku menikahimu? Jika kau sekretarisku, bersikaplah profesional dan ikuti arahanku tanpa perlu kujelaskan.

So Yoon : Kita sudah menikah. Kita bisa berbeda pendapat. Aku masih tidak merasa bahwa aku salah.

So Yoon : Jadi, kau akan bertanggung jawab jika kita terinfeksi? Ini sebabnya aku seharusnya tidak menikahi orang tidak berpendidikan. Kurasa aku membuat kesalahan.

Hae Sung masuk ke kamarnya.


So Yoon pun kesal karena kata-kata Hae Sung itu.

Sung Sil minta Dong Hyun mengembalikan ponselnya.

Lah Dong Hyun nya malah marah-marah.

Dong Hyun : Astaga, ibu. Aku harus selesai merekam untuk mengembalikannya. Kenapa ibu terus mengomeliku hari ini? Ada sesuatu di ponsel ini?

Sung Sil : Apa yang ada di ponselku?

Dong Hyun : Tunggulah sebentar. Mengerti? Aku akan keluar, melihat apa ada lagi yang bisa direkam, ya?

Dong Hyun pun pergi.

Diluar, Dong Hyun bilang dia butuh sesuatu yang bisa berdampak pada kenaikan jumlah views nya.

Lalu Dong Hyun tak sengaja menemukan video Sung Sil. Di video itu, Sung Sil membuka sedikit bajunya dan coba melihat bekas luka cakarnya.

Dong Hyun : Apa yang dilakukan wanita tua ini?


Bo Ram keluar dari salah satu unit apartemen dan memanggil Dong Hyun.

Bo Ram : Ponselmu hilang?

Dong Hyun : Bagaimana kau bisa tahu?

Bo Ram : Kau menjatuhkannya saat kita masuk. Di depan sana.

Dong Hyun : Jadi... bagaimana kau tahu aku mencarinya?

Bo Ram : Kau merekam sesuatu dengan itu dalam perjalanan kembali kemarin. Kau juga sedang merekam sekarang. Kupikir kau mungkin mencarinya.

Bo Ram mau pergi tapi Dong Hyun memanggilnya lagi.

Dong Hyun : Lee Bo Ram-ssi, bisakah kau membantuku?

Bo Ram : Aku tidak akan keluar.

Dong Hyun : Aku akan memberimu uang.

Dan Bo Ram langsung tertarik.


Sae Bom jalan bersama Se Hun. Sae Bom bilang Se Hun bisa kasih tahu dia jika butuh sesuatu. Se Hun minta pistol.

Sae Bom : Kau pikir akan kuberikan? Kenapa kau sangat tertarik dengan barang-barang militer?

Se Hun : Aku sangat tertarik dengan kiamat. Bumi dalam bahaya sekarang. Bahkan tanpa penyakit menular, fenomena cuaca, pemanasan global, perang nuklir, kecerdasan buatan... akhir dunia sudah dekat.

Sae Bom : Begitu rupanya.


Mereka tiba di depan unitnya Se Hun.

Se Hun : Itu sebabnya aku sedang mengumpulkan peralatan untuk bertahan hidup. Aku juga punya ransum.

Sae Bom : Kau punya banyak? Ransum tempur.

Se Hun : Kau mau melihat koleksiku?


Sae Bom tertarik dan masuk ke unitnya Se Hun.

Se Hun sebelum menutup pintunya, celingukan memastikan tidak ada orang lain disana.


Yeon Ok datang menemui Seung Bom. Seung Bom nya sudah diborgol lagi sekarang.

Yeon Ok datang membawa segelas besar air minum.

Yeon Ok : Tidak bisakah dirusak dengan sedikit tenaga?

Seung Bom tampak marah, entahlah.

Yeon Ok : Jika kau merusaknya, hidupmu juga akan hancur. Jika tidak mau diusir, kau harus berhati-hati.

Seung Bom : Kau datang untuk mengusikku?

Yeon Ok : Aku di sini untuk meluruskan kesalahpahaman kita. Aku juga ingin membantumu. Tapi kau yang meminum obat itu.

Seung Bom : Kapan kau membantuku?

Yeon Ok : Minumlah saat kau haus. Hanya saat kau tidak tahan lagi. Aku datang karena khawatir.

Yeon Ok lalu mendengar suara-suara diluar.

Dia pun bergegas keluar.


Diluar, dia ketemu Yi Hyun, Hyun Kyung dan Soo Mon.

Yeon Ok pun berkata pada mereka kalau dia sedang berusaha menenangkan Seung Bom sebagai perwakilan penghuni.

Yeon Ok : Kupikir pemuda itu akan kesulitan. Permisi.

Soo Min yang cemas tanya ke Yi Hyun apa Seung Bom ingat kalau tadi memilih untuk mengusir Seung Bom.

Yi Hyun : Ada orang lain yang lebih dia benci, kau akan baik-baik saja.


Mereka masuk ke dalam. Yi Hyun memberitahu bahwa virusnya tak menyebar lewat udara jadi mereka tak perlu khawatir.

Yi Hyun : Awasi dia. Jika dia menunjukkan tanda-tanda kehausan ekstrem, jangan beri dia air dan datanglah ke lantai lima. Mengerti?

Hyun Kyung dan Soo Min paham. Yi Hyun juga memberikan Hyun Kyung kunci borgol untuk berjaga-jaga.


Setelah itu, Yi Hyun masuk ke dalam, menemui Seung Bom.

Yi Hyun : Apa yang kau katakan kepada Bu Oh?

Seung Bom : Lupakan itu. Aku tahu sesuatu yang ingin kau ketahui.

Yi Hyun : Ada banyak hal yang ingin kuketahui sekarang. Pembelinya.

Seung Bom : Pria yang memakai APD itu. Pemilih terakhir.

Seung Bom pun ingat saat melihat Se Hun membeli pil Next dari pelatih lain.


Dong Hyun menyuruh Bo Ram keluar untuk mengambil ponselnya.

Demi uang yang dijanjikan Dong Hyun, Bo Ram pun memberanikan diri keluar.

Tak lama, dia menemukan ponsel Dong Hyun di tanah. Dia senang lalu mengambil ponsel Dong Hyun.

Tapi tiba-tiba, pria dari gedung sebelah datang. Pria yang terinfeksi, yang menghubungi Hae Sung terakhir kali.

Bo Ram melangkah mundur. Pria itu menatap Bo Ram dengan ganas.


Yi Hyun kembali ke unitnya. Dia mencari Sae Bom, tapi Sae Bom nya tak ada.

Yi Hyun pun menanyakan keberadaan Sae Bom pada Seo Yoon.

Seo Yoon bilang, Sae Bom bersama pria dari lantai 15.

Mendengar itu, Yi Hyun mengambil tongkat bisbol nya dan langsung pergi.



ambil menjaga Seung Bom, Soo Min nunjukin foto anak-anaknya ke Hyun Kyung.

Soo Min : Hyun Kyung. Ini Jae Yeol. Dia pianis yang hebat. Jika kau menulis novel tentang musik, dia bisa membantumu.

Hyun Kyung menatap kesal Soo Min.

Soo Min : Kalau begitu, pinjami aku uang.

Hyun Kyung : Kau tidak mengkhawatirkan istri dan anak-anakmu? Bicarakan soal itu saat karantina selesai.

Soo Min : Mereka pasti baik-baik saja. Kenapa tidak?

Hyun Kyung : Aku sedang bekerja.

Soo Min : Jujur saja. Jika kau mati di sini, maka apartemenmu menjadi milikku. Aku mengikutimu kemari untuk membantumu.

Hyun Kyung : Sepertinya kau akan membunuhku. Kau pernah mencobanya. Kau mendorongku dari ayunan dan aku berakhir dengan bekas luka ini! Ini sebabnya aku selalu berponi!

Hyun Kyung nunjukin bekas luka di keningnya.

Soo Min : Apa kau adik yang baik bagiku? Aku harus mengulang ujian SAT karena kau menulariku hepatitis!

Hyun Kyung : Salahkan sistem imunmu yang lemah!

Soo Min : Kau tahu bagaimana rasanya membungkuk kepada orang seusiamu?

Seung Bom melihat mereka bertengkar. Hyun Kyung yang melihat Seung Bom tengah menatap mereka, langsung mengajak Soo Min bicara diluar.


Soo Min : Aku membuat rencana bukan untuk melakukan sesuatu kepadamu. Kurasa itu tidak adil, itu saja.

Hyun Kyung : Apa menurutmu yang tidak adil? Kau kuliah, dan saat menikah, kau mendapat warisan. Aku hanya mendapat uang kuliah untuk satu semester. Aku bekerja dan membayar sisanya. Tapi aku tidak mengeluh. Kini kau mendatangiku, seolah-olah kau memberiku uang?

Soo Min : Maaf soal semua itu, tapi jangan terlalu kejam. Kita masih keluarga.

Hyun Kyung : Keluarga?

Tiba-tiba, mereka mendengar suara berisik dari lantai atas.

Mereka berdua memeriksa ke atas.


Dong Hyun dan Bo Ram menutup darurat.

Dong Hyun mau pergi duluan, sementara Bo Ram sekuat tenaga menahan pintu.

Bersamaan dengan itu, Woo Chang dan Jung Kook lewat. Dong Hyun dan Bo Ram langsung menyuruh mereka lari.

Bo Ram yang tak kuat lagi menahan pintu, akhirnya lagi.

Dan, satpam gedung masuk.

Sontak lah Woo Chang dan Jung Kook langsung lari.


Sementara itu, Soo Min mendengar suara keributan dari balik pintu darurat.

Dia mau membuka pintu tapi dilarang oleh Hyun Kyung.

Soo Min nya ngeyel, jangan bicara seperti itu kepadaku. Aku kakakmu.

Soo Min pun membuka pintu tapi tidak menemukan siapapun.

Dia pun berbalik menatap Soo Min.

Soo Min : Kau takut? Jangan takut. Ada kakak disini.

Tiba-tiba saja, pasien penyakit gila yang tadi ditemui Bo Ram, menarik dan menggigit leher Soo Min.


Hyun Kyung yang ketakutan langsung lari menyelamatkan diri ke pusat kebugaran.

Di pusat kebugaran, ada Seung Bom yang masih diborgol.

Seung Bom melihat Hyun Kyung mengunci pintu darurat.

Seung Bom : Ada sesuatu diluar?


Yi Hyun mendatangi unitnya Se Hun.

Dia menggedor-gedor pintu. Tak lama, Se Hun membuka sedikit pintunya.

Yi Hyun : Dia ada di sini, bukan?

Se Hun : Dia sedang sibuk. Dia akan segera keluar. Tunggu di sini.

Se Hun mau menutup pintu tapi ditahan Yi Hyun dengan tongkat bisbolnya.

Yi Hyun : Apa kau meminum pil yang kau beli di pusat kebugaran?

Se Hun terdiam mendengarnya.

Yi Hyun marah : Jika kau menyakiti Sae Bom, aku akan menghabisimu.

Bersambung....