Happiness Ep 8 Part 1

All content milik TVING dan tvN
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness bisa klik disini
Sebelumnya : Happiness Episode 7 Part 3
Selanjutnya : Happiness Episode 8 Part 2

Happiness bercerita tentang teror wabah penyakit dan orang-orang yang berusaha bertahan menghadapi wabah tersebut.

- EPISODE 8 PART 1-


Sae Bom dan Yi Hyun pergi ke atap. Mereka membawa ember dan jerigen. Sae Bom tanya, apa Yi Hyun yakin bakalan hujan.

Yi Hyun bilang, ya, tentu saja.  Percayalah padaku tentang cuaca. Ada temanku yang bekerja di Layanan Cuaca Nasional. Bahkan dia bertanya padaku tentang cuaca. Aku lebih akurat daripada mereka.

Sae Bom dan Yi Hyun mulai mempersiapkan ember-embernya. Sepertinya, mereka mau menampung air hujan.


Sae Bom dan Yi Hyun turun ke bawah. Sae Bom bilang, dia berharap hujannya deras. Yi Hyun juga mengharapkan hal yang sama, tapi dia tidak tahu akan sederas apa.

Sampai di pintu darurat lantai 11, mereka mendengar seseorang lagi bicara.

Mereka melihat, ternyata Se Kyu dan Moon Hee sedang bicara dengan Yeon Ok.

Se Kyu bilang, jika yang terinfeksi menyerang lagi, maka dia dan Moon Hee lah yang akan diserang duluan.

Yeon Ok : Meski begitu, masuk ke rumah orang lain tidaklah benar.


Moon Hee melihat Sae Bom dan Yi Hyun. Dia pun langsung meminta bantuan mereka.

Moon Hee : Bisa dengarkan kami?

Sae Bom dan Yi Hyun masuk.

Moon Hee : Lantai 2 berbahaya. Kami tepat di atas lobi. Jadi, kami ingin pindah di sana saja.

Se Kyu : Bisa katakan kepadanya bahwa itu tidak masalah? Ada orang bodoh meninggalkan sisa makanan di lantai satu, dan menjadi bau sekali.

Mendengar itu, Yeon Ok sewot.

Yeon Ok : Kalian hanya perlu bicara denganku, perwakilan penghuni.

Sae Bom : Kalian bilang ingin pindah ke lantai 11. Bukankah pintunya terkunci?

Moon Hee : Kami membersihkan Unit 1102 belum lama ini. Kode sandinya masih 8888. Kami akan bersihkan lagi saat pergi tiga hari kemudian.

Hyun Kyung datang dan melihat mereka.

Yi Hyun tanya, apa Yeon Ok menentangnya.

Yeon Ok : Mungkin akan ada konsekuensi hukum, dan lantai 11 adalah Lantai Mewah. Rasanya tidak benar membiarkan petugas kebersihan tinggal di sana.

Sae Bom : Apa para penghuni tidak keberatan? Bagaimana jika kita tanya penghuni lainnya? Di antara mereka juga ada pengacara.


Mereka langsung rapat. Hae Sung bilang, masuk ke rumah orang tanpa izin adalah tindak kriminal. Lebih dari dua orang bisa dianggap pembobolan. Itu tidak berkaitan dengan kehendak pemilik rumah, jadi, siapa pun bisa melaporkannya meski pemilik rumahnya baik.

Hak Je : Omong-omong, aku merasa bersalah harus mengatakan ini, tapi kalian berdua. Jika kalian pindah ke atas, keluargaku akan berada di lantai paling bawah.

Ju Hyung ketawa mendengarnya.

Se Kyu emosi, kenapa kami harus berjaga untuk kalian?

Hak Je : Kau memberiku tatapan aneh itu lagi. Aku tinggal dengan istriku yang sudah tua. Jika kalian anak muda berada di bawah kami, apa buruknya?


Se Kyu dan Hak Je nyaris berkelahi, kalau tidak dipisahkan Moon Hee dan Hyun Kyung.

Sae Bom : Pak Oh, kau bergabung dengan enggan. Kenapa kau tidak bicara?

Ju Hyung : Kurasa kau bisa tetap di sini, Pak. Jika kau berjaga di sini seperti anjing penjaga, para penghuni bisa bersantai dan semua orang akan bahagia.

Andrew yang mendengar itu, ketawa.

Se Kyu marah, apa maksudmu? Apa katamu tadi?

Dia mau menghajar Ju Hyung tapi ditahan Yi Hyun.

Yeon Ok : Paling lama 3 hari lagi. Mari bertahan sedikit lebih lama. Semua orang kesulitan. Aku tidak bisa memberi kalian perlakuan khusus.


Hae Sung : Di mana kami harus meletakkan sampah? Meski ditaruh di tangga, akan tetap bau.

Yeon Ok : Kau tidak membuangnya ke luar jendela, bukan?

Hae Sung : Ada yang melakukan itu?

Yeon Ok : Kuharap tidak.


Semua mulai bubar. Sae Bom memberitahu, jika ada yang butuh air lagi, letakkan beberapa wadah di atap.

Sae Bom : Aku memberi tahu penghuni Unit 401 malam ini akan hujan.

Tapi gak ada yang peduli.

Hae Sung tanya, Sae Bom tahu darimana?

Hae Sung : Kau bisa mengakses Internet?

Sae Bom : Soal itu... dia layanan cuaca manusia. Dia bisa saja menjadi pemain liga utama, tapi lututnya cedera dan...

Yi Hyun : Mungkin bukan pemain liga utama.

Hae Sung melengos pergi.


Hak Je : Kau masih muda. Aku kasihan padamu. Kau harus melatih kakimu sesekali.

Setelah semua pergi, Hyun Kyung mengajak Sae Bom dan Yi Hyun bicara.

Dia bilang itu tentang kakaknya.


Hyun Kyung membawa Sae Bom dan Yi Hyun ke unitnya.

Lah Sae Bom dan Yi Hyun langsung memeriksa unit Hyun Kyung, mencari Soo Min.

Hyun Kyung bilang Soo Min tak ada disana.

Sae Bom : Benar, bukan? Dia tidak mungkin di sini. Aku hanya menjadi khawatir.

Yi Hyun memeriksa kamar mandi.


Melihat itu, Sae Bom pun menarik Yi Hyun.

Hyun Kyung : Kakakku sempat menghubungiku. Kemarin, dengan itu, sebelum listrik padam. Dia terlihat baik-baik saja. Dia selalu punya sistem kekebalan tubuh yang kuat. Dia jarang terserang flu. Apa menurut kalian ada kemungkinan dia tidak terinfeksi?

Sae Bom terdiam dan menatap luka bekas cakarnya.

Sae Bom : Kuharap begitu.


Sae Bom sudah mau tidur, tapi dia bangun lagi karena mendengar suara hujan.

Sae Bom keluar.

Sae Bom : Layanan cuaca manusia.

Yi Hyun : Benar, bukan? Sudah kubilang akan turun hujan. Kembalilah tidur. Aku akan bergegas naik dan kembali.

Sae Bom : Tidak apa-apa. Aku juga sudah bangun. Ayo ambil air dan siram toiletnya. Aku tidak suka nuansanya. Kita juga bisa mengembalikan lagi wadahnya. Siapa yang tahu kapan akan hujan lagi? Kapan akan hujan?

Yi Hyun : Sekarang hujan.

Tiba-tiba, terdengar suara Jung Kook, dasar iblis! Menjauhlah dariku.

Sae Bom dan Yi Hyun kaget. Ternyata Jung Kook nya mimpi.

Yi Hyun : Dia bisa membuatku gila.

Sae Bom melihat Jung Kook menggenggam kalung salib.

Sae Bom : Ada apa ini?

Yi Hyun : Dia punya agama sekarang. Dia bahkan berdoa sebelum tidur.

Sae Bom : Apa dia berdoa dengan benar? Ayo.


Mereka beranjak ke pintu.

Sae Bom nyalain senter dan ngarahin cahayanya ke mukanya sendiri.

Sontak Yi Hyun kaget dan menyingkir.

Sae Bom : Menjauh dariku, Iblis.


Hae Sung lagi menonton sesuatu dari laptop.

So Yoon ke jendela dan melihat hari hujan.

So Yoon : Hujan turun. Haruskah kita menampung air?

Hae Sung : Logam berat, debu halus, polutan. Aku tidak mau minum air hujan. Atau air di bak mandi. Kita akan keluar dalam 3 hari. Apa masalahmu?

So Yoon : Kita tidak pernah tahu.


Hyun Kyung terdiam di unitnya, sambil menggenggam obat tidur yang diberikan Tae Seok tempo hari.

Tak lama kemudian,, dia pergi ke basement. Dia mencari kakaknya dari balik pintu kaca yang terkunci.

Dan dia melihat Soo Min lagi duduk diluar, minum air hujan.

Hyun Kyung memanggil Soo Min, oppa!

Soo Min mendekati pintu, hei, apa yang kau lakukan disini? Kau harus naik.

Soo Min mau pergi tapi dicegah Hyun Kyung.

Hyun Kyung : Tunggu. Jangan pergi. Mari bicara. Apakah lukanya serius? Kakak yakin terinfeksi?

Soo Min memegangi lehernya. Dia bersimbah darah.

Soo Min : Entahlah. Aku hanya merasa agak aneh.


Hyun Kyung : Kakak sudah makan? Ada yang bisa kakak makan?

Tanpa Hyun Kyung sadari, seseorang membuka pintu di belakangnya dan mengawasinya.


Hari sudah pagi. Andrew di atap, lagi minum air di termosnya.

Tak lama, Yi Hyun dan Sae Bom datang bawa ember lagi.

Mereka melihat Andrew lagi minum.

Yi Hyun : Itu milik kami. Tidak ada air di unitmu? Kau bahkan tidak meminta izin kami.

Yi Hyun merebut botol minum Andrew dan membuang isinya.

Sae Bom : Tidak apa-apa. Tidak ada pemilik air hujan. Jika kau mau air lagi, silakan.

Sae Bom mengambil botol minumnya dan mau minun air hujannya.

Yi Hyun melarang, hei, kau tidak boleh langsung meminum itu.

Sae Bom : Astaga. Tidak apa-apa. Aku bahkan menampung air lumpur selama pelatihan taktisku.


Se Hun datang bawa dua jerigen yang sudah dia tulisi nama dan nomor unitnya.

Sae Bom : Tidak akan ada yang mencuri punyamu. Tunggu. Apa kau bahkan meminum air hujan?

Se Hun : Setelah aku memurnikannya. Aku punya tablet pemurni air. Mampirlah jika kau butuh. Pastikan untuk memberi tahu suamimu sebelumnya.

Se Hun pun pergi.


Yi Hyun kesal, aku akan pergi ke unitnya. Kau tidak boleh ke sana sendirian.

Sae Bom : Jangan khawatir. Dia bahkan memurnikan air hujan sebelum meminumnya. Tidak mungkin dia meminum pil dari pusat kebugaran.

Andrew mendengar itu dan langsung menatap ke arah mereka.


Sae Bom dan Yi Hyun menuruni tangga.

Yi Hyun : Kita makan malam apa? Kita baru saja makan.

Sae Bom : Saat makan siang, aku memikirkan mau makan apa keesokan harinya. Menantikan makananku berikutnya akan membuat makanan lebih lezat.


Mereka masuk ke pintu darurat dan melihat ajumma cleaning sevice lagi bekerja mengelap kaca.

Sae Bom : Kau masih bekerja?

Ajumma cleaning service : Diam di rumah terasa pengap. Serta perwakilan penghuni memberitahuku bahwa aku harus terus bekerja jika ingin dibayar.

Yi Hyun : Wanita itu sangat jahat.

Ajumma cleaning service : Omong-omong, aku menemukan hal aneh.

Yi Hyun : Apa itu?

Ajumma cleaning service mengambil kaus berdarah dari tempat alat-alat kebersihannya.

Sontak lah keduanya kaget melihat itu. Yi Hyun mencium darahnya.

Yi Hyun : Di mana kau menemukan ini?

Ajumma cleaning service : Di kantong sampah. Kantong sampah itu hanya terisi setengahnya. Kurasa mereka pasti punya banyak kantong sampah di rumah.

Yi Hyun : Di mana kau menemukan kantong sampah itu?

Ajumma cleaning service : Di tangga antara lantai 3 dan 4.


Sae Bom dan Yi Hyun langsung ke unit Hyun Kyung.

Sae Bom : Dia baik-baik saja sampai kemarin. Jangan terlalu jelas.

Yi Hyun : Aku akan menginterogasinya karena aku detektif di sini. Akan kupakai metode investigasi lanjutanku. Jaga sikapmu.

Sae Bom : Dia pasti masih terguncang.

Yi Hyun : Jangan khawatir.


Hyun Kyung membuka pintu. Mereka masuk.

Sae Bom : Kau butuh sesuatu?

Hyun Kyung : Aku baik-baik saja sekarang. Kenapa kalian kemari?

Sae Bom : Kami datang ke sini karena sampah.

Yi Hyun nunjukin kaus berdarah.

Yi Hyun : Kau membuang ini, bukan?

Hyun Kyung panic, tidak! Aku tidak terluka! Aku berkata jujur! Lihat. Aku baik-baik saja. Lihat. Aku tidak digigit. Aku sungguh tidak terinfeksi.


Sae Bom dan Yi Hyun keluar.

Sae Bom : Metode investigasi lanjutan? Astaga. Sulit dipercaya.

Yi Hyun : Lebih baik berterus terang soal itu.

Sae Bom : Kurasa Nona Na tidak membuangnya.

Yi Hyun : Kakaknya. Di mana dia sekarang?


Hari sudah malam. Yi Hyun bersama Jung Kook mulai mencari Soo Min. Jung Kook protes, dia bilang harusnya Yi Hyun mengajak Sae Bom, bukan dia.

Yi Hyun : Kau bilang tidak bisa meminjamkan pistolmu.

Jung Kook : Maafkan aku. Aku merasa cemas tanpa pistolku.

Yi Hyun : Benar. Jadi, kita harus melakukannya.

Yi Hyun membuka pintu basement. Tapi tak menemukan Soo Min di sana.


Saat hendak menutup pintu lagi, mereka melihat sisa makanan yang mereka bagikan.

Jung Kook : Kita membagikan itu.

Yi Hyun : Kenapa ada di sini?

Jung Kook : Kita dalam situasi darurat militer. Ada banyak orang terinfeksi di tempat ini.

Yi Hyun : Apa maksudmu?

Jung Kook : Apa perlu mencari tahu semua yang terjadi di gedung ini? Mungkin ada lebih banyak orang terinfeksi di dalam. Bagaimana jika kita menemukannya? Bagaimana jika ada lebih banyak orang terinfeksi? Di mana kita akan mengurung mereka? Kita juga dikarantina. Yi Hyun-ah,  kita bisa keluar setelah 2 hari. Jangan menimbulkan masalah atas nama penyelidikan. Mengerti? Aku hanya ingin kita aman. Bagaimana jika orang digigit dan makin banyak yang terinfeksi? Istriku sakit parah sekarang. Dia menjalani pemeriksaan kanker payudara. Kami curiga kankernya kambuh. Ada telepon dari rumah sakit. Kami pikir dia sudah bebas kanker. Jadi, kami membuka toko tteok. Aku harus kembali ke istriku. Kau juga tahu sesulit apa yang dia lalui. Benar, bukan?

Yi Hyun hanya diam dan menghela nafas menatap Jung Kook.

Bersambung ke part 2...

0 Comments:

Post a Comment