• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Sinopsis Lengkap

I Have a Lover (1-50) klik disini

Temptation of an Angel (1-21) klik disini

The Princess Man (1-24) klik disini

Fantastic (1-16) klik disini

The Legend of The Blue Sea (1-20) klik disini

Defendant (1-18) klik disini

Ruler : Master of The Mask (1-24) klik disini

My Golden Life (1-52) klik disini

Ruby Ring (1-93) klik disini

Live Up To Your Name (1-16) klik disini

Still 17 (1-16) klik disini

Ice Adonis (1-108) klik disini

Hide and Seek (1-24) klik disini

The Promise (1-102) klik disini

Love Rain (1-20) klik disini

Unknown Woman (1-102) klik disini

Blessing of The Sea (1-100) klik disini

Babel (1-16) klik disini

Haechi (1-24) klik disini

Different Dreams (1-40) klik disini

Watcher (1-16) klik disini

Graceful Family (1-16) klik disini

The Great Show (1-16) klik disini

Selection :The War Between Woman (1-16) klik disini

The Game : Towards Zero (1-32) klik disini

The King Maker : Change of Destiny (1-21) klik disini

The World of The Married (1-16) klik disini

Flower of Evil (1-16) klik disini

 Lies of Lies (1-16) klik disini

 Happiness (1-12) klik disini

Show Window : The Queen's House (1-16) klik disini 

Undercover (1-16) klik disini

The Road : The Tragedy of One (1-12) klik disini

 

Happiness Ep 8 Part 4

 All content milik TVING dan tvN
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness klik disini
Sebelumnya : Happiness Episode 8 Part 3
Selanjutnya : Happiness Episode 9 Part 1

- HAPPINESS EPISODE 8 PART 4-

 


Ju Hyung ke unitnya Se Kyu.

Ju Hyung : Kau punya minuman botol, bukan? Aku tidak mau minuman berkalori tinggi. Ini. Beri aku minuman senilai 50 dolar.

Ju Hyung memberikan uang 50 dolar.

Se Kyu kesal, kau masih belum sadar? Aku bisa memukulimu. Pergilah.

Ju Hyung : 100 dolar. Kau masih tidak mau menjualnya?

Se Kyu : Harganya 200 dolar untuk sebotol minuman 500 ml.

Ju Hyung : Kau mencoba menghasilkan uang dengan menjual barang ini di apartemen yang bahkan tidak kau tinggali?

Se Kyu : Apa aku tidak boleh menghasilkan uang? Aku akan kaya dan tinggal di sini juga. Kau menyebutku anjing penjaga. Bawakan aku uang. Kau tidak mau?

Ju Hyung : Baiklah. Aku akan mengambil uang lagi. Sial.


Se Kyu pun kembali masuk.

Se Kyu :  Si brengsek itu. Kau lihat dia ketakutan dan melarikan diri?

Moon Hee menatap Se Kyu dengan tatapan sengit.

Se Kyu : Apa? Apa aku melakukan kesalahan? Si brengsek itu meremehkanku lebih dahulu.

Moon Hee : Tidak. Karena orang-orang tidak membawa banyak uang tunai sekarang, kita juga menerima barang berharga.

Se Kyu : Astaga. Ya. Perwakilan penghuni mungkin punya banyak perhiasan, bukan? Aku akan mengambil perhiasannya.

Moon Hee : Mengingat apa yang terjadi, kita harus menghasilkan uang sebanyak mungkin. Kita juga harus membayar biaya kuliah Seung Hoon.


Se Kyu lalu menatap ahjumma cleaning service yang lagi makan.

Se Kyu : Berhentilah mendengarkan Bu Oh dan bersihkan apartemen. Bersihkan rumah ini. Mengerti? Kami membiarkanmu makan roti dan air mahal itu. Jadi, bersyukurlah.

Moon Hee menghitung berapa lagi air minum yang tersisa untuk mereka jual.


Jung Kook lagi didoakan Woo Chang.

Yeon Ok memikirkan bekas luka di tangan Sae Bom.

Yeon Ok lalu mendekati Jung Kook. Dia bilang punya pertanyaan tentang Sae Bom.

Yeon Ok : Dia baik-baik saja? Aku melihat luka di tangannya. Aku khawatir dia terinfeksi. Sepertinya ada sesuatu antara dia dengan anggota militer yang datang sebelumnya. Aku benar, bukan?

Jung Kook terdiam, bingung harus jawab apa.

Yeon Ok lantas melihat pistol Jung Kook.


Yi Hyun dan Sae Bom tengah memeriksa isi tas mereka.

Yi Hyun : Kita punya granat setrum.

Ada juga camilan, banyak sekali.

Yi Hyun : Kita juga punya borgol. Lalu...

Yi Hyun mengambil protofon.

Sae Bom : Apa itu? Protofon?

Yi Hyun : Dia bilang tidak bisa memberiku pistol, jadi, dia memberiku itu.

Sae Bom : Bagaimana cara menggunakannya? Hei, nyalakan ini. Mari kita cari tahu apa yang terjadi di luar.

Seo Yoon keluar dari kamar.

Sae Bom membagi camilannya.


Tak lama, Jung Kook pulang. Yi Hyun bilang nanti saja mereka menyalakan protofon nya karena dia tak mau Jung Kook cemas lagi.

Sae Bom tanya gimana berdoanya.

Yang ditanya diam saja sambil menatap Sae Bom dengan tatapan waspada.


Jung Kook lantas ke balkon. Sae Bom mendekati Jung Kook, bermaksud membagi camilannya tapi Jung Kook menolak.

Sae Bom : Kau khawatir tidak bisa keluar?

Jung Kook : Tidak. Bukan begitu. Kau keluar dengan Han Tae Seok tempo hari. Ada darah di sekujur tubuhmu. Kau baik-baik saja? Kau terluka?

Sae Bom : Aku baik-baik saja.

Lalu Jung Kook melihat luka cakar di tangan Sae Bom.

Jung Kook : Kapan kau mendapatkannya?

Sae Bom : Ini? Sudah lama sekali, temanku mencakarku.

Jung Kook : Begitu rupanya. Saat kau di asrama? Kalau begitu, itu sudah cukup lama.

Sae Bom : Ini tidak cepat sembuh. Ahjussi, jangan khawatir.  Jika ada yang salah denganku, akan kuberi tahu. Kau pikir aku akan menggigitmu atau Jung Yi Hyun?


Malamnya, Dong Hyun kembali ke rumahnya dan mendapati ayahnya tidur di kursi di depan kamar.

Dong Hyun lalu ke dapur dan mengambil semua makanan.


Setelah itu dia pergi ke rumahnya Se Kyu.

Se Kyu : Kenapa kau bangun selarut ini?

Dong Hyun : Bisakah kau mengizinkanku tinggal di sini? Ibuku terinfeksi.

Se Kyu : Bagaimana aku bisa memercayaimu? Pergilah ke tempat lain.

Dong Hyun : Aku sungguh tidak terinfeksi. Kumohon? Aku di luar seharian. Aku baik-baik saja. Aku tetap di sini, bersih-bersih, melakukan semua tugas rumah. Lalu aku membawa semua makanan dari rumahku.

Moon Hee keluar dan melihat makanan yang dibawa Dong Hyun.


Moon Hee pun mengajak suaminya masuk.

Moon Hee : Makin banyak makanan yang kita punya, makin baik. Kita tidak tahu sampai kapan harus tinggal di sini.

Se Kyu : Di mana dia akan tidur? Kita tidak punya kamar kosong. Bagaimana jika dia menggigit kita di tengah malam?

Ajumma Cleaning Service bilang dia akan pergi.

Se Kyu : Ke mana?

Ajumma Cleaning Service : Aku akan ke lantai 4 untuk sementara. Jika tidak, aku akan ke unit lain. Tapi beri aku makanan.


Besoknya, Ajumma Cleaning Service mulai keluar dari rumah Se Kyu membawa makanan.

Andrew mengejarnya.

Andrew : Ajumma, kau mau kemana? Tempat lain mungkin tidak akan membiarkanmu tinggal.

Ajumma Cleaning Service : Jika tidak bisa, aku akan ke ruang santai basemen. Kurasa aku akan merasa lebih baik jika sendirian di sana.

Andrew : Hati-hati. Orang-orang makin kejam.

Lalu Andrew meletakkan sesuatu ke dalam tumpukan makanan Ajumma Cleaning Service.

Ajumma Cleaning Service : Terima kasih.


Ju Hyung pergi menemui Yeon Ok.

Yeon Ok : Apa maumu sekarang?

Ju Hyun : Aku menemukan sesuatu. Sesuatu yang pasti ingin kau ketahui.


Ju Hyung membawa Yeon Ok ke unit 1102.

Yeon Ok : Apa yang kau temukan di sini?

Ju Hyung : Sesuatu yang kau butuhkan sekarang. Apa kode sandinya?

Yeon Ok : Kode sandinya 8888.

Ju Hyung : Semuanya berjalan lancar karena kau bekerja sama.

Yeon Ok : Apa isinya? Kau bahkan tidak tahu kode sandinya, tapi kau tahu itu?

Ju Hyung : Aku melihat seseorang diam-diam membawa sesuatu ke sini.

Yeon Ok : Orang-orang di lantai dua? Apa mereka menyembunyikan makanan di sini?

Ju Hyung : Kau akan terkejut saat melihatnya.


Yeon Ok masuk tapi tidak ada siapa-siapa. Ju Hyung menyuruh Yeon Ok memeriksa kamar.

Yeon Ok : Siapa di dalam! Sudah kubilang tidak ada yang bisa tinggal di sini! Siapa kau!

Yeon Ok membuka pintu dan begitu dia membuka pintu, dia terkejut dan menjerit.


Yi Hyun dan Sae Bom di atap. Sae Bom tengah mencoba protofon Yi Hyun.

Sae Bom : Ada yang bisa mendengarku? Letnan Satu Lee.

Sae Bom lalu kesal karena tak ada yang menyahut, hei! Han Tae Seok!

Yi Hyun : Aku yakin mereka belum menyerah pada kita. Mereka pasti butuh waktu untuk menata segalanya.

Sae Bom : Benar. Baterainya mungkin habis. Mari kita coba lagi nanti.

Yi Hyun mau pergi, tapi Sae Bom bilang karena mereka sudah disana, dia mau Yi Hyun cerita saat bermain bisbol.

Yi Hyun : Saat aku menang? Aku keluar sebagai pemain cadangan di babak ketiga...

Sae Bom : Bukan itu. Tentangmu. Jika tidak mengandalkan agama, apa yang kau andalkan? Kau berkata bahwa semua membutuhkan sesuatu untuk bersandar.

Yi Hyun pun bilang, itu Sae Bom.

Sae Bom terkejut, apa?

Yi Hyun :  Sejujurnya, aku sangat menderita saat itu. Aku bersikap baik-baik saja di depanmu, tapi siapa aku tanpa bisbol? Aku bukan apa-apa. Tapi setelah mendengar perkataanmu dan terjatuh, aku berpikir, "Beginikah aku akan mati?" Lalu aku mendapat momen kejelasan. Kupikir, "Semuanya sia-sia." Berkat kau,  aku merasa lebih baik.

Sae Bom : Astaga, kau membuatku malu. Kenapa mengatakan itu di depanku? Seharusnya kau berterima kasih diam-diam.

Yi Hyun : Aku selalu bersyukur.


Yi Hyun mendekati Sae Bom. Dia mau mencium Sae Bom, tapi gagal gegara Ju Hyung dan Yeon Ok mendadak muncul.

Ju Hyung : Kenapa kalian bersama? Ada apa?

Yi Hyun : Bukan urusanmu.

Yeon Ok : Na Soo Min-ssi terinfeksi dan bersembunyi di apartemen ini. Kalian sungguh menyembunyikannya di sana?


Hyun Kyung mengetuk pintu unit 1102. Dia mau masuk, tapi kakaknya tak menjawab.

Lalu Yi Hyun dan Sae Bom datang.

Yi Hyun : Na Soo Min-ssi, apa kau mendengar kami?

Soo Min memohon, minta diselamatkan.

Soo Min : Aku bersumpah. Sungguh, aku tidak menggigit siapa pun. Aku hanya menatap perwakilan penghuni itu. Aku bersumpah. Aku harus menemui anak-anakku.

Ju Hyung pun muncul, kita harus mengarantina yang terinfeksi bukan?


Sae Bom dan Yi Hyun pun memindahkan Soo Min ke tempat lain.

Sae Bom : Tahanlah sebentar lagi. Kami akan mencari tahu situasinya dan kembali.

Soo Min meminta mereka untuk melindungi adiknya.

Dia lalu bersumpah bukan dia yang membuat kegaduhan.


Yi Hyun dan Sae Bom keluar. Yeon Ok yang udah menunggu diluar, langsung menghampiri mereka.

Yeon Ok : Ini belum terlambat. Kalian bisa disudutkan karena terinfeksi setelah berkontak dengan mereka. Kudengar kau melakukan kontak dengan orang terinfeksi pertama. Kita harus mulai saling percaya...

Sae Bom : Dan mendukungmu agar kau bisa menjadi perwakilan penghuni? Apa ini waktu dan tempat untuk itu?

Yeon Ok : Kapan lagi aku bisa membahasnya? Tidak ada waktu yang tepat untuk menghasilkan uang. Kalian tahu Oh Ju Hyung gila, bukan? Kalian sangat lembut. Bagaimana kalian akan melawan Oh Ju Hyung?


Sae Bom dan Yi Hyun yang kesal, langsung melabrak Ju Hyung.

Yi Hyun : Kudengar kau yang menemukan Na Soo Min.

Ju Hyung : Ya. Aku berusaha keras demi keamanan apartemen. Kalian masing-masing harus minum. Kudengar orang yang terinfeksi makin haus saat minum air. Kalian terus bersama Na Soo Min tadi. Aku hanya mencemaskan kalian.

Ju Hyung meletakkan dua botol air ke depan Yi Hyun dan Sae Bom.

Yi Hyun : Kau akan mencari orang yang terinfeksi di antara kami?

Sae Bom : Kalau begitu, kau juga harus minum.

Sae Bom meletakkan satu botol lagi ke depan Ju Hyung.

Ju Hyung : Baiklah.

Tapi Yi Hyun menukar botol minumnya dengan botol minum yang akan diminum Ju Hyung.

Ju Hyung tak gentar, mereka mulai minum.

Dan tak terjadi apa-apa.

Ju Hyung : Bagus. Kita bertiga sehat.


Yeon Ok dan Woo Chang menghasut Jung Kook.

Woo Chang : Kau harus bertindak. Itu satu-satunya cara untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Kau ingin melihat keluargamu lagi dalam kondisi sehat. Untuk melakukan itu, kau harus melakukan hal yang tidak kau inginkan. Kenapa menghindari situasi, jika ada yang bisa kau lakukan? Kurung orang terinfeksi yang berpura-pura menjadi manusia. Dan kembalikan ketertiban.


Sae Bom dan Yi Hyun mendengar Ju Hyung muntah.

Ya, Ju Hyung memuntahkan airnya di kamar mandi.

Setelah itu dia keluar dan duduk di sofa.

Ju Hyung : Istriku sakit karena semacam pil, bukan? Ini pil yang dijual pelatihnya kepadanya.

Ju Hyung menaruh pil itu ke atas meja.

Yi Hyun : Kau memasukkan ini ke minuman itu? Kau letakkan minuman itu di pusat kebugaran? Agar semua orang di sini sakit. Jika semua orang mati atau terinfeksi, kau tidak akan dituntut atas pembunuhan. Bagaimana kau bisa mendapatkan ide gila seperti itu?

Ju Hyung : Tidak. Aku hanya butuh kalian berdua mati. Sisanya hanya bonus. Makin banyak yang terinfeksi, makin cepat kita temukan obatnya. Ini sulit dipercaya.

Sae Bom : Kau mengaku, bukan?

Ju Hyung : Pada dasarnya, kalian harus pulang dan tidak keluar lagi. Jika mati karena penyakit orang gila, kalian yang rugi. Sampai obatnya ditemukan, tenang, dan bersembunyilah di apartemen kalian.

Yi Hyun : Kau membunuh istrimu, bukan?

Ju Hyung : Aku tidak membunuh siapa pun. Jika tidak ingin membunuh seseorang, pulanglah, tetap di sana, dan tutup mulut kalian. Jika tidak mau melakukan itu, keluarlah dan minta bantuan Letnan Kolonel itu.

Yi Hyun : Maafkan aku. Ini.


Dan Yi Hyun menelan pil itu. *Omo.

Sae Bom dan Ju Hyung sama-sama kaget. Sae Bom bahkan marah.

Yi Hyun pun bilang, itu obat pencernaan yang dia minum saat bermain bisbol.


Kita lalu ditunjukkan flashback, saat Yi Hyun menukar pil Next di mobil Seung Bom dengan obat pencernaannya.

Dia melakukannya jauh2 hari, setelah Seung Bom ngasih tahu kalau Ju Hyung nanya-nanya soal pil Next.


Mendengar itu, Sae Bom tertawa.

Ju Hyung marah dan berniat menyerang Yi Hyun, tapi Sae Bom langsung meringkusnya.

Yi Hyun : Kamera dasbor itu merekammu mengambil pilnya. Pak Oh. Kali ini, tidak ada jalan keluar.


Pasangan itu lalu membawa Ju Hyung keluar tapi begitu keluar, mereka dikagetkan dengan Jung Kook yang menodongkan pistol pada mereka.

Jung Kook tak sendiri, tapi bersama Woo Chang, Yeon Ok dan Sang Hee.

Jung Kook : Yoon Sae Bom, aku sungguh minta maaf. Aku tidak boleh sakit.

Sae Bom ngasih tahu mereka kalau Ju Hyung membunuh seseorang.

Yeon Ok : Itu bukan urusan kami. Saat ini, kalian terinfeksi atau tidak, itu lebih penting. Kalian berdua terpapar orang terinfeksi. Yoon Sae Bom, kau dicakar oleh orang yang terinfeksi. Kurasa kau harus diisolasi.

Mendengar itu, Sae Bom marah dan mau menghajar Yeon Ok tapi dihentikan Yi Hyun.


Sementara itu, Tae Seok menghampiri Seok Ju yang lagi disuntik vaksin penyakit gila.

Di sekeliling Seok Ju, juga ada para pejabat yang juga terinfeksi penyakit itu.

Tae Seok : Ada lebih banyak orang terinfeksi dari dugaanku. Apa kalian semua menerima Next?

Seok Ju : Suntikan itu jelas membuatku merasa lebih baik. Bagus. Istrimu juga harus disuntik.

Tae Seok : Sudah seharusnya.

Seok Ju : Kudengar Komponen 13 sulit diproduksi.

Tae Seok : Benar. Kami tidak bisa menghasilkan banyak.

Seok Ju : Kurasa lebih baik darurat militer tetap diberlakukan saat ini. Karantina semua orang untuk mengurangi jumlah yang terinfeksi sebelum merilis obatnya. Orang terinfeksi bahkan tidak tahu apakah mereka membunuh orang. Jika dibiarkan hidup, mereka akan menjadi masalah.

Tae Seok : Kau benar sekali. Entah situasinya sudah beres atau belum, orang yang bermasalah sebaiknya segera ditangani. Orang-orang seperti kalian.

Seok Ju : Apa maksudmu?

Tae Seok : Kami baru memulai uji klinis obatnya, tapi kalian menggunakan uang dan kekuasaan untuk mengambilnya. Kalian harus membayar untuk itu.

Seok Ju : Menurutmu apa yang bisa kau lakukan?


Orangnya Seok Ju mendekati Tae Seok tapi Tae Seok langsung menghajarnya sampai terluka parah.

Tae Seok : Berkat kalian, kami akan punya lebih banyak data untuk dikerjakan.

Tentu saja, para pejabat di sekeliling Seok Ju mulai berubah menjadi zombie saat melihat darah.

Mereka pun akhirnya mulai menjilati darah itu.


Tae Seok beranjak pergi.

Tae Seok : Selamat bersenang-senang.

Seok Ju yang sedari tadi menahan diri agar tak tergoda oleh darah yang tergenang, akhirnya ikut berubah jadi zombie.


Tae Seok lalu pergi melihat keadaan Young In.

Ji Soo menghadap Tae Seok.

Ji Soo : Pak, ada insiden di ruang pimpinan. Para politikus tingkat tinggi semuanya terinfeksi.

Tae Seok : Komponen 13. Mereka mencurinya dan disuntik dengan itu.

Ji Soo : Itu gagal di uji klinis tahap kedua. Kami membuang semua sampelnya.

Tae Seok : Kurasa mereka tidak tahu. Mereka orang penting. Tangkap mereka hidup-hidup. Kita butuh mereka sebagai subjek uji.

Ji Soo mengerti dan langsung pergi.


Tae Seok mendekati istrinya. Dia menggenggam tangan istrinya.

Young In pun bangun, yeobo, aku haus.

Tae Seok : Young In-ah, kami hampir selesai.

Bersambung....

Sampai jumpa di episode 10 ya guys.. Episode 9, ditulis oleh Anysti dari ddrama-queen.

Happiness Ep 8 Part 3

 All content milik TVING dan tvN
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness bisa klik disini
Sebelumnya : Happiness Episode 8 Part 2
Selanjutnya : Happiness Episode 8 Part 4

Happiness bercerita tentang teror wabah penyakit dan orang-orang yang berusaha bertahan menghadapi teror wabah penyakit itu.

- EPISODE 8 PART 3-




Pasangan uwu kita lagi di balkon. Sae Bom bilang, saat karantina besok berakhir dan situasi tenang, dia mau mengunjungi ibunya terlebih dulu.

Sae Bom : Menurut Lettu Lee, mereka merawatnya dengan baik.

Yi Hyun : Aku yakin dia baik-baik saja.

Sae Bom : Aku tidak tahu akan bertemu ibuku seperti ini. Benar juga. Menurutmu keadaan di Amerika baik-baik saja? Syukurlah kita tidak mengadakan pernikahan.

Yi Hyun : Aku tahu. Bayangkan jika ini terjadi dalam perjalanan ibuku kemari. Aku hampir menjadi putra yang buruk.

Sae Bom : Apa kita melakukannya dengan baik?

Yi Hyun : Tentang menikah? Tentu saja.

Sae Bom : Tidak, maksudku soal lantai 4.

Yi Hyun : Pak Na?

Sae Bom : Dia tampak baik-baik saja. Apa karena masih terlalu dini? Letnan Kolonel Han bilang kau bisa mengendalikan dahagamu. Selama kau bertekad.

Yi Hyun : Maka aku tidak akan pernah terinfeksi. Kau tahu betapa tangguhnya aku.

Sae Bom : Aku tidak sabar melihatnya.

Sae Bom lalu mengambil botol obat di atas meja dan tanya apa itu. Apa bisa dimakan.

Yi Hyun bilang itu obat untuk gangguan pencernaan.

Yi Hyun : Saat bermain bisbol, aku sakit perut saat gugup. Karena itu kubeli saat bermain di Kejuaraan Italia, tapi rasanya menjijikkan, jadi, jangan dimakan.

Sae Bom : Begitu rupanya. Aku belum pernah minum obat pencernaan selama hidupku.

Yi Hyun : Aku iri.


Sae Bom dan Yi Hyun masuk dan melihat persediaan makanan mereka.

Sae Bom : Kau tahu, aku bisa makan semuanya di sini.

Yi Hyun : Itu banyak sekali, bukan?

Sae Bom : Benar. Itu karena kita juga punya makanan dari rumah Park Seo Yoon.

Yi Hyun : Tetap saja, kita membaginya dengan orang lain.

Sae Bom : Saat karantina berakhir besok, mari kita kembalikan semuanya.

Yi Hyun : Bagaimana jika karantina tidak berakhir besok?

Sae Bom : Kita bisa menunggu sambil makan itu. Kau bilang kau pria tangguh.


Paginya, Seo Yoon yang baru bangun, langsung meraih ponselnya. Dia mau menghubungi ibunya.

Tapi.... tak ada sinyal.


Jung Kook baru bangun, nyalain TV. Tapi listrik masih belum menyala.

Sae Bom pun datang membawa sapu.

Sae Bom : Ahjussi, kau mau keluar atau tetap di sini bersama Park Seo Yoon?

Jung Kook nyari alasan biar gak keluar. Dia bilang, bukannya harus ada yang tinggal di rumah untuk menjaga Seo Yoon.

Sae Bom : Benar. Kalau begitu, berikan pistolnya.

Jung Kook : Hei, Yoon Sae Bom. Aku kesulitan belakangan ini.

Sae Bom : Baiklah. Pegang saja.



Sae Bom mau pergi, tapi Seo Yoon keluar dari kamar dan memanggil Sae Bom.

Seo Yoon bilang ponselnya belum berfungsi.

Seo Yoon : Menurutmu apa semuanya akan baik-baik saja?

Sae Bom : Tentu saja. Tetaplah disini bersama Pak Kim. Aku akan keluar dan memeriksa situasinya.

Seo Yoon : Jika kau merasa akan terluka, larilah.

Sae Bom : Jangan khawatir. Aku sangat pandai merasakan hal itu.


Ada darah di lantai pusat kebugaran.

Hak Je dan Bo Ram sudah berada di sana.

Tak lama, Se Kyu, Moon Hee, ahjumma cleaning service dan Andrew masuk. Mereka kaget melihat cooler box di lantai.

Se Kyu : Apa ini?

Bo Ram : Sudah di sini saat aku masuk.

Se Kyu membaca tulisan yang tertempel di tutup cooler box. Tulisannya, "kalian sudah melalui banyak hal"

Se Kyu membukanya, isinya minuman.

Se Kyu : Aku tidak tahu ada orang sebaik ini di Hutan Seyang. Kurasa mereka punya banyak air di rumah.

Ahjumma cleaning service : Kurasa itu gadis dari lantai empat. Dia sangat murah hati.

Bo Ram mau ngambil air.

Moon Hee sewot, kau senang tinggal di lantai 3? Bahkan setelah hampir membunuh kami semua?

Bo Ram pun meletakkan lagi air nya.


Lalu Sae Bom, Yi Hyun, Yeon Ok, Ju Hyun, Andrew dan So Yoon datang.

Ju Hyun : Astaga. Apa ini? Ini seperti oasis di gurun. Tidak mungkin. Kau menyiapkan ini, Bu Oh?

Yeon Ok pun mengakuinya, kalian sudah melalui banyak hal.

Se Kyu : Bisakah kami minum lebih dari satu?

Yeon Ok : Apa? Ya, tentu saja. Silakan.



Ju Hyung ngambilin minum buat Yi Hyun.

Ju Hyung : Kita tetangga. Ambillah.

Yi Hyun menatap curiga Ju Hyung.


So Yoon tanya, kapan pintunya akan terbuka.

Sae Bom tanya, mau keluar dan memeriksanya? Siapa yang mau keluar denganku?

Lah semua pada diam. Alhasil hanya Sae Bom dan Yi Hyun lah yang pergi.


Diluar, Sae Bom bilang mereka harus keluar buat memeriksa.

Sae Bom mau minum air yang mereka dapat dari Yeon Ok. Tapi Yi Hyun yang curiga itu air dari Ju Hyung, melarang. Yi Hyun bilang siapa tahu ada yang menaruh racun.

Sae Bom : Tidak mungkin.

Yi Hyun : Hei!

Sae Bom pun nurut.




Sae Bom dan Yi Hyun keluar. Pintunya masih belum terbuka.

Sae Bom : Apa kita datang terlalu cepat?


Dong Hyun mencoba mengecek ibunya. Dia pergi ke depan pintu kamar orang tuanya.

Dong Hyun sontak kaget mendengar suara berisik dari dalam.



Suara sirine tiba-tiba terdengar.

Tak lama, ada pengumuman bahwa status darurat militer yang tadinya akan dicabut hari itu, akan diperpanjang.

Sontak semua penghuni yang mendengar frustasi dan terus minum air untuk mendinginkan kepala mereka.

Lah si Ju Hyung diam-diam kabur.



Sae Bom dan Yi Hyun saling berpandangan.

Sae Bom memegang tongkat bisbol dan Yi Hyun memegang tangkai pel.


Ju Hyung kembali apartemennya, membawa air minum yang tadi diambilnya di pusat kebugaran.

Dia tak meminum air itu sama sekali. Sampai di apartemennya, dia terkejut melihat ada Hae Sung disana.

Hae Sung beralasan, dia datang karena Sang Hee membutuhkan nasihat hukum.

Ju Hyung langsung menatap sengit Hae Sung. Dia tanya dimana Sang Hee.

Hae Sung : Dia tadi di sini. Ke mana dia pergi? Itu dia.

Sang Hee keluar dari kamar dengan pakaiannya sedikit terbuka.

Sang Hee : Kau sudah pulang. Aku kehilangan banyak uang karena dikurung di sini. Aku ingin menghitung berapa banyak jumlahnya.

Ju Hyung menaruh airnya di atas meja dan duduk ke sofanya.

Ju Hyung : Kau mendengar pengumumannya?

Sang Hee : Ya. Kami berdua sangat terkejut. Benar, bukan?

Ju Hyung lalu menyuruh Hae Sung pergi.

Hae Sung pun pergi.


Sang Hee mau minum air yang dibawa Ju Hyung. Melihat itu, Ju Hyung langsung melarang.

Sang Hee : Kau letakkan ini di pusat kebugaran untuk menenangkan semua orang.

Ju Hyung : Kita tidak bisa pergi lagi.

Sang Hee nurut. Dia gak jadi minum dan mau balik lagi ke kamar.

Ju Hyung tanya lagi, apa Sang Hee bersenang-senang dengan Hae Sung.

Ju Hyung : Persoalan hukum.

Sang Hee : Biasa saja.


Hae Sung berjalan menuju apartemennya. Dia girang bukan kepalang. Tapi dia ketemu So Yoon. So Yoon heran melihat Hae Sung keliaran.

So Yoon : Dari mana saja kau? Kau bilang akan tetap di rumah.

Hae Sung : Aku bersama tetangga kita. Aku memberi Woo Sang Hee nasihat hukum karena kami pikir kita bisa keluar. Tapi darurat militer diperpanjang. Aku membuang waktuku tanpa bayaran.

Hae Sung pergi duluan. So Yoon aneh sendiri.


Se Kyu minum air yang ternyata dari Ju Hyung sampai habis.

Mereka masih kumpul di pusat kebugaran. Moon Hee tanya mereka harus bagaimana.

Se Kyu pun mengajak semuanya untuk kabur.

Yeon Ok : Darurat militer diperpanjang. Jika kau pergi, kau bisa ditembak di tempat.

Andrew : Suara dentumannya berasal dari dalam gedung.

Yeon Ok : Itu bisa berasal dari luar atau basemen.




Dong Hyun tiba-tiba datang.

Dong Hyun : Ibuku. Kurasa dia sakit. Ada luka di punggungnya. Aku melihat foto yang dia ambil dengan ponselnya.

Yeon Ok kaget, apa kau berkata jujur?

Dong Hyun : Ayah. Ayah tahu ibu bersikap aneh, bukan?

Hak Je panic, itu karena psoriasis! Kulitmu mengering saat menua, dan terkadang kau menggaruk sampai berdarah. Kuoleskan di punggungnya... Apa namanya? Kau tahu, benda yang kau pakai seperti ini.



Yi Hyun dan Sae Bom datang.

Sae Bom : Pelembap?

Yi Hyun : Ya, itu. Pelembap. Aku membantunya memakai pelembap.

Bo Ram : Aku juga melihatnya. Itu hanya kulit kering yang retak.

Yeon Ok : Kami akan memeriksanya.

Yi Hyun : Mari dengarkan mereka dahulu.

Hak Je : Siapa bilang kau boleh masuk ke rumahku? Lakukan sesukamu di luar. Istriku dan aku tidak akan meninggalkan rumah kami lagi.

Hak Je pun pergi. Bo Ram juga pergi mengikuti Hak Je.


Yeon Ok bicara pada Se Kyu.

Yeon Ok : Kita harus membahas jatah. Makanan dan kebutuhan lainnya ada di lantai dua. Kita harus membagikan itu.

Se Kyu : Apa maksudmu? Lalu kami makan apa? Haruskah kami kelaparan?

Yeon Ok : Jujur saja. Itu juga bukan milik kalian. Kalian hanya membawanya.

Moon Hee : Bu! Bagaimana kau bisa bilang begitu?

Se Kyu : Kami mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan semua itu. Siapa bilang kita harus berbagi?

Yeon Ok : Kalian tinggal gratis di sini. Apa yang membuatmu kesal?

Se Kyu : Kau bicara omong kosong soal lantai 11 adalah Lantai Mewah. Kenapa kau tidak menagih kami untuk bernapas juga? Haruskah kami membayar oksigenmu?

Yeon Ok : Beginilah aku dikhianati karena pengertian.

Se Kyu tambah emosi,  "Pengertian"?


Woo Chang mencoba menenangkan Se Kyu.

Sae Bom dan Yi Hyun saling berpandangan.

Sae Bom : Tidak bisa seperti ini.

Yi Hyun : Dia hanya akan memulai pertengkaran.


Hak Je bilang pada Bo Ram kalau Bo Ram gak bisa lagi tinggal sama mereka. Bo Ram bilang dia tak punya tempat tujuan. Hak Je menyuruh Bo Ram pergi ke apartemen Sae Bom dan Yi Hyun. Dia bilang Sae Bom dan Yi Hyun akan mencarikan Bo Ram tempat tinggal. Hak Je pun masuk. Bo Ram sedih.


Sung Sil menunggu Hak Je di sofa. Hak Je datang. Sung Sil tanya kenapa mereka mengumpulkan orang di pusat kebugaran.

Hak Je : Untuk omong kosong seperti biasa. Kau... siapkan mejanya. Aku lapar.

Sung Sil : Di mana Kim Dong Hyun?

Hak Je : Dia pasti di suatu tempat di gedung ini. Omong-omong, pegawai toserba paruh waktu itu. Dia menemukan apartemen kosong untuk ditinggali.

Sung Sil : Baguslah.

Sung Sil pergi ke dapur. Hak Je terlihat sedih.


Woo Chang dan Yeon Ok tampak kelelahan sehabis menggunakan tangga darurat.

Woo Chang : Kupikir kita akan bisa memakai lift mulai hari ini.

Yeon Ok : Aku tidak tahan dengan kru pembersih itu. Mereka juga sangat kasar. Tapi kita tidak bisa mengusir mereka.



Mereka masuk ke apartemen mereka. Yeon Ok mau menutup pintu, tapi tiba-tiba tangan Sae Bom muncul di sela pintu.

Tangan Sae Bom kejepit. Saat itulah, Yeon Ok melihat bekas luka cakar Sae Bom.

Sae Bom : Kita harus bicara.




Yeon Ok ngajak bicara diluar, tapi Sae Bom dan Yi Hyun langsung masuk.

Yeon Ok marah, hei!

Yi Hyun : Astaga. Kita sudah di dalam. Mari bicara dengan nyaman di dalam.

Yi Hyun dan Sae Bom melihat apartemen mereka yang berantakan.

Sae Bom : Kalian sungguh di sini untuk tinggal?

Yeon Ok : Kami memesan perabot dan peralatan rumah dalam set. Tapi semuanya belum datang.

Sae Bom : Kulkas dan microwave itu tampak sangat sederhana.

Yeon Ok : Kami harus tinggal di sini untuk saat ini.

Sae Bom : Atau mungkin, kalian tidak pernah berniat untuk tinggal di sini.

Yeon Ok terdiam.




Yi Hyun menunjukkan tempat minum yang tempo hari diberikan Yeon Ok ke Seung Bom.

Yi Hyun : Bukankah ini milikmu?

Yeon Ok : Bukan.

Woo Chang : Di sini. Tertulis, "Merayakan Konstruksi Grup Muil" sebagai Pembangun Terpilih." Ini diberikan saat mereka mengumumkan pemilihan pembangunnya. Semua penghuni yang dapat unit di apartemen ini menerima satu.

Yeon Ok : Penghuni dari penjualan umum. Bukan penghuni dari unit sewaan.

Yi Hyun : Aku tahu kau memberi air kepada Kim Seung Bom.

Yeon Ok : Siapa yang memberitahumu hal itu?

Yi Hyun : Pekerjaanmu adalah menjadi perwakilan penghuni dan menggelapkan dana publik, bukan? Kim Seung Bom bekerja disini untuk membantumu, bukan?

Yeon Ok : Kau punya bukti?

Yi Hyun mengajak Sae Bom pergi tapi sebelum pergi Sae Bom menjanjikan satu hal pada Yeon Ok kalau Yeon Ok gak bakal bisa jadi perwakilan penghuni.




Diluar, Sae Bom memuji Yi Hyun.

Sae Bom : Itu metode interogasi lanjutan yang bagus. Hari ini cukup bagus.

Yi Hyun : Kau lihat itu? Kau harus bertanya langsung kepada mereka. Jika tidak, mereka akan terus berpura-pura tidak bersalah.




Tapi tiba-tiba, Jung Kook datang.

Jung Kook : Kalian kemari untuk berdoa juga?

Sae Bom : Aku ateis.

Jung Kook : Begitu rupanya.

Yi Hyun : Bagaimana dengan Park Seo Yoon?

Jung Kook : Aku meminta Lee Bo Ram naik dan menemaninya sebentar. Katanya dia meninggalkan Unit 302, jadi, dia tidak punya tempat untuk tidur.




Sae Bom mau ngomel tapi Yi Hyun ngajak dia pergi.

Yi Hyun : Bagaimana dengan Lee Bo Ram? Haruskah kita minta dia tinggal di Unit 502 untuk sementara?

Sae Bom : Mari kita tanya Park Seo Yoon dahulu. Sudah jelas mereka penipu. Aku mencemaskannya.

Yi Hyun : Dia juga butuh seseorang untuk diandalkan. Saat tidak bisa main bisbol lagi, aku juga seperti itu.

Bersambung ke part 4....