Happiness Ep 8 Part 4

 All content milik TVING dan tvN
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness klik disini
Sebelumnya : Happiness Episode 8 Part 3
Selanjutnya : Happiness Episode 9 Part 1

- HAPPINESS EPISODE 8 PART 4-

 


Ju Hyung ke unitnya Se Kyu.

Ju Hyung : Kau punya minuman botol, bukan? Aku tidak mau minuman berkalori tinggi. Ini. Beri aku minuman senilai 50 dolar.

Ju Hyung memberikan uang 50 dolar.

Se Kyu kesal, kau masih belum sadar? Aku bisa memukulimu. Pergilah.

Ju Hyung : 100 dolar. Kau masih tidak mau menjualnya?

Se Kyu : Harganya 200 dolar untuk sebotol minuman 500 ml.

Ju Hyung : Kau mencoba menghasilkan uang dengan menjual barang ini di apartemen yang bahkan tidak kau tinggali?

Se Kyu : Apa aku tidak boleh menghasilkan uang? Aku akan kaya dan tinggal di sini juga. Kau menyebutku anjing penjaga. Bawakan aku uang. Kau tidak mau?

Ju Hyung : Baiklah. Aku akan mengambil uang lagi. Sial.


Se Kyu pun kembali masuk.

Se Kyu :  Si brengsek itu. Kau lihat dia ketakutan dan melarikan diri?

Moon Hee menatap Se Kyu dengan tatapan sengit.

Se Kyu : Apa? Apa aku melakukan kesalahan? Si brengsek itu meremehkanku lebih dahulu.

Moon Hee : Tidak. Karena orang-orang tidak membawa banyak uang tunai sekarang, kita juga menerima barang berharga.

Se Kyu : Astaga. Ya. Perwakilan penghuni mungkin punya banyak perhiasan, bukan? Aku akan mengambil perhiasannya.

Moon Hee : Mengingat apa yang terjadi, kita harus menghasilkan uang sebanyak mungkin. Kita juga harus membayar biaya kuliah Seung Hoon.


Se Kyu lalu menatap ahjumma cleaning service yang lagi makan.

Se Kyu : Berhentilah mendengarkan Bu Oh dan bersihkan apartemen. Bersihkan rumah ini. Mengerti? Kami membiarkanmu makan roti dan air mahal itu. Jadi, bersyukurlah.

Moon Hee menghitung berapa lagi air minum yang tersisa untuk mereka jual.


Jung Kook lagi didoakan Woo Chang.

Yeon Ok memikirkan bekas luka di tangan Sae Bom.

Yeon Ok lalu mendekati Jung Kook. Dia bilang punya pertanyaan tentang Sae Bom.

Yeon Ok : Dia baik-baik saja? Aku melihat luka di tangannya. Aku khawatir dia terinfeksi. Sepertinya ada sesuatu antara dia dengan anggota militer yang datang sebelumnya. Aku benar, bukan?

Jung Kook terdiam, bingung harus jawab apa.

Yeon Ok lantas melihat pistol Jung Kook.


Yi Hyun dan Sae Bom tengah memeriksa isi tas mereka.

Yi Hyun : Kita punya granat setrum.

Ada juga camilan, banyak sekali.

Yi Hyun : Kita juga punya borgol. Lalu...

Yi Hyun mengambil protofon.

Sae Bom : Apa itu? Protofon?

Yi Hyun : Dia bilang tidak bisa memberiku pistol, jadi, dia memberiku itu.

Sae Bom : Bagaimana cara menggunakannya? Hei, nyalakan ini. Mari kita cari tahu apa yang terjadi di luar.

Seo Yoon keluar dari kamar.

Sae Bom membagi camilannya.


Tak lama, Jung Kook pulang. Yi Hyun bilang nanti saja mereka menyalakan protofon nya karena dia tak mau Jung Kook cemas lagi.

Sae Bom tanya gimana berdoanya.

Yang ditanya diam saja sambil menatap Sae Bom dengan tatapan waspada.


Jung Kook lantas ke balkon. Sae Bom mendekati Jung Kook, bermaksud membagi camilannya tapi Jung Kook menolak.

Sae Bom : Kau khawatir tidak bisa keluar?

Jung Kook : Tidak. Bukan begitu. Kau keluar dengan Han Tae Seok tempo hari. Ada darah di sekujur tubuhmu. Kau baik-baik saja? Kau terluka?

Sae Bom : Aku baik-baik saja.

Lalu Jung Kook melihat luka cakar di tangan Sae Bom.

Jung Kook : Kapan kau mendapatkannya?

Sae Bom : Ini? Sudah lama sekali, temanku mencakarku.

Jung Kook : Begitu rupanya. Saat kau di asrama? Kalau begitu, itu sudah cukup lama.

Sae Bom : Ini tidak cepat sembuh. Ahjussi, jangan khawatir.  Jika ada yang salah denganku, akan kuberi tahu. Kau pikir aku akan menggigitmu atau Jung Yi Hyun?


Malamnya, Dong Hyun kembali ke rumahnya dan mendapati ayahnya tidur di kursi di depan kamar.

Dong Hyun lalu ke dapur dan mengambil semua makanan.


Setelah itu dia pergi ke rumahnya Se Kyu.

Se Kyu : Kenapa kau bangun selarut ini?

Dong Hyun : Bisakah kau mengizinkanku tinggal di sini? Ibuku terinfeksi.

Se Kyu : Bagaimana aku bisa memercayaimu? Pergilah ke tempat lain.

Dong Hyun : Aku sungguh tidak terinfeksi. Kumohon? Aku di luar seharian. Aku baik-baik saja. Aku tetap di sini, bersih-bersih, melakukan semua tugas rumah. Lalu aku membawa semua makanan dari rumahku.

Moon Hee keluar dan melihat makanan yang dibawa Dong Hyun.


Moon Hee pun mengajak suaminya masuk.

Moon Hee : Makin banyak makanan yang kita punya, makin baik. Kita tidak tahu sampai kapan harus tinggal di sini.

Se Kyu : Di mana dia akan tidur? Kita tidak punya kamar kosong. Bagaimana jika dia menggigit kita di tengah malam?

Ajumma Cleaning Service bilang dia akan pergi.

Se Kyu : Ke mana?

Ajumma Cleaning Service : Aku akan ke lantai 4 untuk sementara. Jika tidak, aku akan ke unit lain. Tapi beri aku makanan.


Besoknya, Ajumma Cleaning Service mulai keluar dari rumah Se Kyu membawa makanan.

Andrew mengejarnya.

Andrew : Ajumma, kau mau kemana? Tempat lain mungkin tidak akan membiarkanmu tinggal.

Ajumma Cleaning Service : Jika tidak bisa, aku akan ke ruang santai basemen. Kurasa aku akan merasa lebih baik jika sendirian di sana.

Andrew : Hati-hati. Orang-orang makin kejam.

Lalu Andrew meletakkan sesuatu ke dalam tumpukan makanan Ajumma Cleaning Service.

Ajumma Cleaning Service : Terima kasih.


Ju Hyung pergi menemui Yeon Ok.

Yeon Ok : Apa maumu sekarang?

Ju Hyun : Aku menemukan sesuatu. Sesuatu yang pasti ingin kau ketahui.


Ju Hyung membawa Yeon Ok ke unit 1102.

Yeon Ok : Apa yang kau temukan di sini?

Ju Hyung : Sesuatu yang kau butuhkan sekarang. Apa kode sandinya?

Yeon Ok : Kode sandinya 8888.

Ju Hyung : Semuanya berjalan lancar karena kau bekerja sama.

Yeon Ok : Apa isinya? Kau bahkan tidak tahu kode sandinya, tapi kau tahu itu?

Ju Hyung : Aku melihat seseorang diam-diam membawa sesuatu ke sini.

Yeon Ok : Orang-orang di lantai dua? Apa mereka menyembunyikan makanan di sini?

Ju Hyung : Kau akan terkejut saat melihatnya.


Yeon Ok masuk tapi tidak ada siapa-siapa. Ju Hyung menyuruh Yeon Ok memeriksa kamar.

Yeon Ok : Siapa di dalam! Sudah kubilang tidak ada yang bisa tinggal di sini! Siapa kau!

Yeon Ok membuka pintu dan begitu dia membuka pintu, dia terkejut dan menjerit.


Yi Hyun dan Sae Bom di atap. Sae Bom tengah mencoba protofon Yi Hyun.

Sae Bom : Ada yang bisa mendengarku? Letnan Satu Lee.

Sae Bom lalu kesal karena tak ada yang menyahut, hei! Han Tae Seok!

Yi Hyun : Aku yakin mereka belum menyerah pada kita. Mereka pasti butuh waktu untuk menata segalanya.

Sae Bom : Benar. Baterainya mungkin habis. Mari kita coba lagi nanti.

Yi Hyun mau pergi, tapi Sae Bom bilang karena mereka sudah disana, dia mau Yi Hyun cerita saat bermain bisbol.

Yi Hyun : Saat aku menang? Aku keluar sebagai pemain cadangan di babak ketiga...

Sae Bom : Bukan itu. Tentangmu. Jika tidak mengandalkan agama, apa yang kau andalkan? Kau berkata bahwa semua membutuhkan sesuatu untuk bersandar.

Yi Hyun pun bilang, itu Sae Bom.

Sae Bom terkejut, apa?

Yi Hyun :  Sejujurnya, aku sangat menderita saat itu. Aku bersikap baik-baik saja di depanmu, tapi siapa aku tanpa bisbol? Aku bukan apa-apa. Tapi setelah mendengar perkataanmu dan terjatuh, aku berpikir, "Beginikah aku akan mati?" Lalu aku mendapat momen kejelasan. Kupikir, "Semuanya sia-sia." Berkat kau,  aku merasa lebih baik.

Sae Bom : Astaga, kau membuatku malu. Kenapa mengatakan itu di depanku? Seharusnya kau berterima kasih diam-diam.

Yi Hyun : Aku selalu bersyukur.


Yi Hyun mendekati Sae Bom. Dia mau mencium Sae Bom, tapi gagal gegara Ju Hyung dan Yeon Ok mendadak muncul.

Ju Hyung : Kenapa kalian bersama? Ada apa?

Yi Hyun : Bukan urusanmu.

Yeon Ok : Na Soo Min-ssi terinfeksi dan bersembunyi di apartemen ini. Kalian sungguh menyembunyikannya di sana?


Hyun Kyung mengetuk pintu unit 1102. Dia mau masuk, tapi kakaknya tak menjawab.

Lalu Yi Hyun dan Sae Bom datang.

Yi Hyun : Na Soo Min-ssi, apa kau mendengar kami?

Soo Min memohon, minta diselamatkan.

Soo Min : Aku bersumpah. Sungguh, aku tidak menggigit siapa pun. Aku hanya menatap perwakilan penghuni itu. Aku bersumpah. Aku harus menemui anak-anakku.

Ju Hyung pun muncul, kita harus mengarantina yang terinfeksi bukan?


Sae Bom dan Yi Hyun pun memindahkan Soo Min ke tempat lain.

Sae Bom : Tahanlah sebentar lagi. Kami akan mencari tahu situasinya dan kembali.

Soo Min meminta mereka untuk melindungi adiknya.

Dia lalu bersumpah bukan dia yang membuat kegaduhan.


Yi Hyun dan Sae Bom keluar. Yeon Ok yang udah menunggu diluar, langsung menghampiri mereka.

Yeon Ok : Ini belum terlambat. Kalian bisa disudutkan karena terinfeksi setelah berkontak dengan mereka. Kudengar kau melakukan kontak dengan orang terinfeksi pertama. Kita harus mulai saling percaya...

Sae Bom : Dan mendukungmu agar kau bisa menjadi perwakilan penghuni? Apa ini waktu dan tempat untuk itu?

Yeon Ok : Kapan lagi aku bisa membahasnya? Tidak ada waktu yang tepat untuk menghasilkan uang. Kalian tahu Oh Ju Hyung gila, bukan? Kalian sangat lembut. Bagaimana kalian akan melawan Oh Ju Hyung?


Sae Bom dan Yi Hyun yang kesal, langsung melabrak Ju Hyung.

Yi Hyun : Kudengar kau yang menemukan Na Soo Min.

Ju Hyung : Ya. Aku berusaha keras demi keamanan apartemen. Kalian masing-masing harus minum. Kudengar orang yang terinfeksi makin haus saat minum air. Kalian terus bersama Na Soo Min tadi. Aku hanya mencemaskan kalian.

Ju Hyung meletakkan dua botol air ke depan Yi Hyun dan Sae Bom.

Yi Hyun : Kau akan mencari orang yang terinfeksi di antara kami?

Sae Bom : Kalau begitu, kau juga harus minum.

Sae Bom meletakkan satu botol lagi ke depan Ju Hyung.

Ju Hyung : Baiklah.

Tapi Yi Hyun menukar botol minumnya dengan botol minum yang akan diminum Ju Hyung.

Ju Hyung tak gentar, mereka mulai minum.

Dan tak terjadi apa-apa.

Ju Hyung : Bagus. Kita bertiga sehat.


Yeon Ok dan Woo Chang menghasut Jung Kook.

Woo Chang : Kau harus bertindak. Itu satu-satunya cara untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Kau ingin melihat keluargamu lagi dalam kondisi sehat. Untuk melakukan itu, kau harus melakukan hal yang tidak kau inginkan. Kenapa menghindari situasi, jika ada yang bisa kau lakukan? Kurung orang terinfeksi yang berpura-pura menjadi manusia. Dan kembalikan ketertiban.


Sae Bom dan Yi Hyun mendengar Ju Hyung muntah.

Ya, Ju Hyung memuntahkan airnya di kamar mandi.

Setelah itu dia keluar dan duduk di sofa.

Ju Hyung : Istriku sakit karena semacam pil, bukan? Ini pil yang dijual pelatihnya kepadanya.

Ju Hyung menaruh pil itu ke atas meja.

Yi Hyun : Kau memasukkan ini ke minuman itu? Kau letakkan minuman itu di pusat kebugaran? Agar semua orang di sini sakit. Jika semua orang mati atau terinfeksi, kau tidak akan dituntut atas pembunuhan. Bagaimana kau bisa mendapatkan ide gila seperti itu?

Ju Hyung : Tidak. Aku hanya butuh kalian berdua mati. Sisanya hanya bonus. Makin banyak yang terinfeksi, makin cepat kita temukan obatnya. Ini sulit dipercaya.

Sae Bom : Kau mengaku, bukan?

Ju Hyung : Pada dasarnya, kalian harus pulang dan tidak keluar lagi. Jika mati karena penyakit orang gila, kalian yang rugi. Sampai obatnya ditemukan, tenang, dan bersembunyilah di apartemen kalian.

Yi Hyun : Kau membunuh istrimu, bukan?

Ju Hyung : Aku tidak membunuh siapa pun. Jika tidak ingin membunuh seseorang, pulanglah, tetap di sana, dan tutup mulut kalian. Jika tidak mau melakukan itu, keluarlah dan minta bantuan Letnan Kolonel itu.

Yi Hyun : Maafkan aku. Ini.


Dan Yi Hyun menelan pil itu. *Omo.

Sae Bom dan Ju Hyung sama-sama kaget. Sae Bom bahkan marah.

Yi Hyun pun bilang, itu obat pencernaan yang dia minum saat bermain bisbol.


Kita lalu ditunjukkan flashback, saat Yi Hyun menukar pil Next di mobil Seung Bom dengan obat pencernaannya.

Dia melakukannya jauh2 hari, setelah Seung Bom ngasih tahu kalau Ju Hyung nanya-nanya soal pil Next.


Mendengar itu, Sae Bom tertawa.

Ju Hyung marah dan berniat menyerang Yi Hyun, tapi Sae Bom langsung meringkusnya.

Yi Hyun : Kamera dasbor itu merekammu mengambil pilnya. Pak Oh. Kali ini, tidak ada jalan keluar.


Pasangan itu lalu membawa Ju Hyung keluar tapi begitu keluar, mereka dikagetkan dengan Jung Kook yang menodongkan pistol pada mereka.

Jung Kook tak sendiri, tapi bersama Woo Chang, Yeon Ok dan Sang Hee.

Jung Kook : Yoon Sae Bom, aku sungguh minta maaf. Aku tidak boleh sakit.

Sae Bom ngasih tahu mereka kalau Ju Hyung membunuh seseorang.

Yeon Ok : Itu bukan urusan kami. Saat ini, kalian terinfeksi atau tidak, itu lebih penting. Kalian berdua terpapar orang terinfeksi. Yoon Sae Bom, kau dicakar oleh orang yang terinfeksi. Kurasa kau harus diisolasi.

Mendengar itu, Sae Bom marah dan mau menghajar Yeon Ok tapi dihentikan Yi Hyun.


Sementara itu, Tae Seok menghampiri Seok Ju yang lagi disuntik vaksin penyakit gila.

Di sekeliling Seok Ju, juga ada para pejabat yang juga terinfeksi penyakit itu.

Tae Seok : Ada lebih banyak orang terinfeksi dari dugaanku. Apa kalian semua menerima Next?

Seok Ju : Suntikan itu jelas membuatku merasa lebih baik. Bagus. Istrimu juga harus disuntik.

Tae Seok : Sudah seharusnya.

Seok Ju : Kudengar Komponen 13 sulit diproduksi.

Tae Seok : Benar. Kami tidak bisa menghasilkan banyak.

Seok Ju : Kurasa lebih baik darurat militer tetap diberlakukan saat ini. Karantina semua orang untuk mengurangi jumlah yang terinfeksi sebelum merilis obatnya. Orang terinfeksi bahkan tidak tahu apakah mereka membunuh orang. Jika dibiarkan hidup, mereka akan menjadi masalah.

Tae Seok : Kau benar sekali. Entah situasinya sudah beres atau belum, orang yang bermasalah sebaiknya segera ditangani. Orang-orang seperti kalian.

Seok Ju : Apa maksudmu?

Tae Seok : Kami baru memulai uji klinis obatnya, tapi kalian menggunakan uang dan kekuasaan untuk mengambilnya. Kalian harus membayar untuk itu.

Seok Ju : Menurutmu apa yang bisa kau lakukan?


Orangnya Seok Ju mendekati Tae Seok tapi Tae Seok langsung menghajarnya sampai terluka parah.

Tae Seok : Berkat kalian, kami akan punya lebih banyak data untuk dikerjakan.

Tentu saja, para pejabat di sekeliling Seok Ju mulai berubah menjadi zombie saat melihat darah.

Mereka pun akhirnya mulai menjilati darah itu.


Tae Seok beranjak pergi.

Tae Seok : Selamat bersenang-senang.

Seok Ju yang sedari tadi menahan diri agar tak tergoda oleh darah yang tergenang, akhirnya ikut berubah jadi zombie.


Tae Seok lalu pergi melihat keadaan Young In.

Ji Soo menghadap Tae Seok.

Ji Soo : Pak, ada insiden di ruang pimpinan. Para politikus tingkat tinggi semuanya terinfeksi.

Tae Seok : Komponen 13. Mereka mencurinya dan disuntik dengan itu.

Ji Soo : Itu gagal di uji klinis tahap kedua. Kami membuang semua sampelnya.

Tae Seok : Kurasa mereka tidak tahu. Mereka orang penting. Tangkap mereka hidup-hidup. Kita butuh mereka sebagai subjek uji.

Ji Soo mengerti dan langsung pergi.


Tae Seok mendekati istrinya. Dia menggenggam tangan istrinya.

Young In pun bangun, yeobo, aku haus.

Tae Seok : Young In-ah, kami hampir selesai.

Bersambung....

Sampai jumpa di episode 10 ya guys.. Episode 9, ditulis oleh Anysti dari ddrama-queen.

0 Comments:

Post a Comment