• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Happiness Ep 10 Part 1

 All content milik TVING dan tvN
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness klik disini
Sebelumnya : Happiness Episode 9 Part 3
Selanjutnya : Happiness Episode 10 Part 2

Happiness bercerita tentang teror wabah penyakit dan orang-orang yang berusaha bertahan menghadapi teror wabah tersebut.

-- HAPPINESS EPISODE 10 PART 1 --

Sae Bom ke apartemennya Se Hun. Dia mau mengetuk pintunya, tapi malah mendapati pintu sudah dalam keadaan terbuka.

Sae Bom terkejut. Dia lalu membuka pintu.

Sae Bom : Kim Se Hun-ssi?

Tapi Se Hun tak menjawab. Sae Bom akhirnya masuk.


Yi Hyun di kamar mandi. Dia berdiri di depan cermin dan melihat bekas luka cakar di dadanya yang sudah mulai membiru. Yi Hyun tercakar saat berusaha menolong Sae Bom yang diserang Woo Chang.

Tak lama kemudian, terdengar panggilan Tae Seok di protofon. Yi Hyun langsung menjawab.

Yi Hyun : Apa Sae Bom punya antibodinya?

Tae Seok berbohong, sayangnya, tidak.

Yi Hyun : Lalu kenapa kau tiba-tiba menghubungi kami?

Tae Seok : Kirim Seo Yoon kepada kami. Sebagai tindakan kemanusiaan, kami memutuskan membebaskan semua anak di bawah umur dari karantina.

Yi Hyun : Pasti di luar juga berbahaya.

Tae Seok : Bawa mereka ke tempat dengan risiko minimum. Tapi masalahnya adalah membantunya meninggalkan apartemen dengan aman.

Yi Hyun : Bolehkah aku mengirim Sae Bom keluar bersamanya?

Tae Seok : Jika mereka berdua bersedia, aku akan menerima mereka. Tapi dia harus menuruti permintaanku.

Yi Hyun : Aku akan bicara dengan Sae Bom dan mengabarimu.


Pembicaraan selesai. Tae Seok merasa aneh. Ji Soo tanya, haruskah Tae Seok merahasiakan hal itu dari Yi Hyun. Tae Seok pun tanya, apa Ji Soo tidak merasa aneh.

Tae Seok : Dia bilang, "Pasti berbahaya di luar," lalu bertanya apa dia bisa mengirim Yoon Sae Bom juga. Jika berbahaya, dia seharusnya akan menawarkan diri.


Jung Kook main jenga sama Seo Yoon. Lalu Yi Hyun keluar dari kamar mandi dan menghampiri mereka.

Yi Hyun : Apa itu?

Jung Kook : Kami menemukan ini di apartemen Seo Yoon. Aku ahli Jenga di sekolah. Aku Level Sembilan.

Seo Yoon mengajak Yi Hyun main. Yi Hyun bilang, dia harus ke lantai 15.

Jung Kook : Sae Bom? Kau baru saja melihatnya.

Yi Hyun : Makin sering melihatnya, aku makin ingin melihatnya.


Yi Hyun beranjak pergi.

Tiba-tiba, Sae Bom datang. Sae Bom bilang ada yang salah. Yi Hyun yang sudah terinfeksi, sontak melangkah mundur. Dia mulai menjaga jarak dari Sae Bom.

Yi Hyun : Ada apa?


Sae Bom membawa Yi Hyun ke apartemen Se Hun. Dia nunjukin surat yang ada di meja.

Yi Hyun membacanya.

Di surat itu, Se Hun mengaku dia membuat kesalahan yang tidak bisa dia perbaiki. Dia berusaha tetap di rumah dan bertahan selama mungkin, tapi dia tak sanggup melakukannya lagi. Dia akan keluar rumah dan mencari bantuan. Untuk sisa makanan dan airnya, Sae Bom dan Yi Hyun bisa berbagi dengan penghuni lain.


Sae Bom lalu mengambil jerigen air yang sudah ditulisi Se Hun. Mereka membandingkan tulisan Se Hun di surat dan di jerigen.

Sae Bom : Berbeda, bukan?

Yi Hyun : Begini, saat merasa cemas, tulisan tanganmu berubah.

Sae Bom : Kita butuh detektif.


Yi Hyun mengedarkan pandangannya. Dia melihat ada dompet dan ponsel di atas meja.

Yi Hyun memeriksa dompet Se Hun. Setelah itu, dia memeriksa ponsel Se Hun.

Sae Bom : Tapi apa kau memercayainya? "Aku akan keluar dari apartemen dan mencari bantuan." "Bagikan makanannya." Aneh sekali.  Kesalahan apa yang tidak bisa kau perbaiki? Jika tidak meninggalkan rumahmu, bisakah kau melakukan kesalahan?

Yi Hyun : Bisa. Pusat kebugaran.

Sae Bom : Kau masih membahas itu? Sepertinya tidak mungkin dia minum pil itu.

Yi Hyun lalu menemukan tanaman jeruk nipis putih.

Yi Hyun : Dia menanam sesuatu?

Sae Bom : Bau akan hilang jika kau menaruhnya di kloset. Aku dari SOU. Kami melakukan itu untuk latihan lapangan.


Yi Hyun kemudian memeriksa laci meja. Isinya ada banyak sekali obat-obatan.

Sae Bom : Semua ini aman untuk digunakan di rumah.

Yi Hyun yang curiga Se Hun memiliki pil Next, terus mencari. Dan tak lama, dia menemukannya.

Yi Hyun : Next.


Sae Bom dan Yi Hyun keluar dari apartemen Se Hun. Bersamaan dengan itu, Se Kyu dan Moon Hee datang.

Se Kyu dan Moon Hee kaget melihat mereka.

Se Kyu : Apa yang terjadi? Kalian berdua dari dalam. Di mana pria itu?

Yi Hyun : Kenapa kalian di sini?

Se Kyu : Kami di sini untuk melanjutkan persoalan kemarin. Kita semua menderita.

Se Kyu dan Moon Hee lalu melihat tas yang dijinjing Sae Bom.

Moon Hee : Mereka memberi kalian sesuatu?

Se Kyu dan Moon Hee mau masuk. Mereka juga mau minta sesuatu tapi Sae Bom dan Yi Hyun kompak menghalangi mereka masuk.

Yi Hyun : Aku masih bernegosiasi dengannya. Beri dia waktu.


Sae Bom dan Yi Hyun ke pintu keluar.

Mereka melihat tak ada tanda-tanda kerusakan di pintu.

Yi Hyun bingung, tidak ada tanda-tanda kerusakan dan kita menemukan Next. Kesalahan yang tidak bisa diperbaiki mungkin berarti dia terinfeksi.

Sae Bom : Aku tidak yakin. Dia berswafoto dan tampak sangat senang. Sekalipun terinfeksi, dia akan tetap di dalam ruangan. Tidak mungkin anak rumahan akan keluar.


Sae Bom mengeluarkan kaus FBI dari tas yang dibawanya.

Yi Hyun : Lalu di mana dia?

Sae Bom : Seseorang mengurungnya.

Yi Hyun : Lalu pesan kita harus berbagi itu?

Sae Bom : Dia dipaksa menulis pesan itu. Bukan begitu?


Sae Bom membuka pintu.

Yi Hyun melongok keluar, tapi tak ada yang mencurigakan.


Sae Bom dan Yi Hyun menaiki tangga sambil membahas perginya Se Hun. Yi Hyun bilang bisa saja Se Hun keluar. Se Hun tak ada dimana pun di dalam gedung dan pintu gedung terbuka. Tapi Sae Bom tak yakin. Dia bilang ada banyak tentara yang berjaga diluar.

Yi Hyun bilang Se Hun kaya, seseorang bisa saja mengizinkannya pergi dari apartemen.


Sementara itu, para penghuni apartemen berkumpul di depan apartemennya Se Hun. Se Kyu menggedor pintu, meminta Se Hun membuka pintu.

Sae Bom dan Yi Hyun yang mendengar keributan, bergegas lari ke sana.

Yi Hyun : Apa yang kalian lakukan?

Yeon Ok mendekati Sae Bom dan Yi Hyun dengan wajah arogannya.

Sae Bom : Kau juga disini, Bu Oh?

Yeon Ok : Semua orang mendatangiku untuk meminta bantuan. Kudengar ada banyak air di sini. Bukankah menyenangkan jika kita bisa berbagi?

Lalu Yeon Ok bilang, seseorang melihatnya meninggalkan gedung.

Yeon Ok : Kita juga harus memeriksa apakah dia terinfeksi.

Sae Bom pun tanya siapa yang melihat Se Hun pergi.

Andrew mengangkat tangan, aku.

Andrew : Aku melihatnya pergi dari lantai satu tadi pagi.

Sae Bom : Kau yakin itu Kim Se Hun?

Andrew : Aku tidak melihat wajahnya. Tapi hanya dia yang mengenakan APD.


Hae Sung mendorong So Yoon ke depan.

So Yoon : Maaf mengatakan ini, tapi kita butuh rencana karena airnya tidak cukup. Pasangan di lantai dua terus menawarkan harga tidak masuk akal.

Yi Hyun pun tak punya pilihan lain selain membukakan pintunya.

Yeon Ok kesal melihat Yi Hyun punya kunci apartemen Se Hun.

Se Kyu ngadu, kalau tadi dia melihat Sae Bom membawa tas belanja.

Sae Bom bilang itu miliknya.


Mereka semua masuk dan memeriksa apartemen Se Hun.

Yi Hyun dan Sae Bom memberikan surat yang dituliskan Se Hun.

Yeon Ok : Tertulis dia ingin kita membagi barang-barangnya di rumah ini. Artinya, pemilik rumahnya memberikan izin.

Moon Hee : Kenapa kalian tidak mengatakan apa pun tadi?

Hyun Kyung : Tapi yang lebih penting... kesalahan apa yang tidak bisa dia perbaiki sekarang?

Hae Sung membaca surat itu.

Hae Sung : Dia punya masalah hukum?


Se Kyu langsung bergerak. Dia mau mengambil semua makanan dan minuman milik Se Hun.

Melihat itu, Sae Bom tak tinggal diam. Dia memelintir tangan Se Kyu.

Sae Bom : Kita hanya perlu mengambil sebagian makanan untuk saat ini. Kita ambil sebagian saja, tidak semuanya. Pak Kim mungkin akan kembali. Kita juga akan membaginya dengan orang-orang yang tidak ada di sini.

Lah Se Kyu marah, siapa yang mengizinkanmu? Kau pikir kau siapa?

Sae Bom makin memelintir tangan Se Kyu.

Se Kyu minta bantuan Yi Hyun.


Ju Hyung membawa beberapa botol air ke apartemennya.

Dia mengeluh, berat sekali.

Dan Sang Hee membawa beberapa lilin.

Sang Hee : Senang bisa minum air sekarang. Mari pasang lilin di kamar mandi juga.

Ju Hyung kesal, hei, hanya ini yang kita dapat. Aku melihat banyak peralatan bertahan hidup di rumahnya.

Sang Hee : Tapi tetap saja. Detektif lantai lima adil dalam membagikan air.

Ju Hyung : Adil? Hei, agar sepenuhnya adil, beberapa dari kami harus dapat lebih banyak air. Kami membayar ratusan ribu dolar lebih untuk membeli unit. Jadi, kami pantas dapat lebih banyak air! Bukankah sudah sewajarnya begitu? Berpikirlah sebelum bicara.

Sang Hee kesal, benar. Benar.

Ju Hyung : Omong-omong, pria dari lantai lima itu tampak agak aneh hari ini, bukan? Dia selalu bersama istrinya.

Sang Hee : Kurasa dia sangat mencintainya.


Sang Hee lalu mendekati Ju Hyung.

Sang Hee : Kau juga. Kau juga mencintaiku, kan?

Sang Hee mau memeluk Ju Hyung tapi Ju Hyung nya gak mau dipeluk.

Ju Hyung : Hei, panas. Jangan mendekat.

Ju Hyung lalu berkata, ada banyak makanan di lantai 15.

Sang Hee : Unitnya luas. Ada banyak barang aneh juga.



Tiba-tiba, terdengar gedoran di pintunya. Ju Hyung membuka pintu. Ternyata yang datang Se Kyu dan Yeon Ok.

Ju Hyung tanya, mereka ngapain datang.

Yeon Ok : Ini tentang Unit 1501. Pemilik rumahnya pergi. Hanya ada barangnya di unitnya. Kita tidak bisa membiarkannya saja. Penghuni di apartemen kita menderita karena kekurangan kebutuhan sehari-hari.


 Ju Hyung lalu menyuruh Sang Hee pergi.

Sang Hee : Kau ingin aku pergi?

Ju Hyung : Kalau begitu, haruskah aku pergi?

Terpaksalah Sang Hee keluar. Setelah Sang Hee keluar, Yeon Ok dan Se Kyu masuk.

Ju Hyung pun menutup pintu dan meninggalkan Sang Hee seorang diri di luar.


Sekarang, Sae Bom udah di apartemennya sama Seo Yoon dan Jung Kook.

Sae Bom nuangin air buat mereka.

Jung Kook : Jadi, Pak Kim meninggalkan apartemen ini, bukan?

Sae Bom : Mungkin. Dia tidak ada di dalam apartemen. Dia pasti kesepian.

Seo Yoon : Aku lihat di TV bahwa beberapa orang meninggal sendirian di rumah karena mereka tidak punya teman atau keluarga. Pasti karena itu dia pergi. Orang tuaku akan baik-baik saja karena mereka bersama, bukan?

Sae Bom : Tentu saja. Kami akan sangat kesepian tanpamu. Lihat lesung pipimu yang manis itu.


Yi Hyun datang. Sae Bom kasih Yi Hyun air.

Tapi Yi Hyun yang terinfeksi, ragu buat minum.


Malamnya, Yi Hyun duduk sendirian menatap air minumnya tadi.

Dia mulai berusaha menahan dahaganya.

Yi Hyun lalu beranjak pergi.


Sae Bom terbangun. Dia keluar dan tidak melihat Yi Hyun.

Sae Bom membangunkan Jung Kook.

Jung Kook bangun, ada apa?

Sae Bom : Aku tidak melihat Yi Hyun di sini. Kapan dia pergi?

Jung Kook : Entahlah. Hei, kau juga? Kau rindu dia, walau sering bertemu dengannya?

Bantal Jung Kook jatuh ke lantai.

Sae Bom mengambilkan bantal Jung Kook dan menyuruh Jung Kook tidur lagi.


Sae Bom melihat cangkir Yi Hyun yang masih terisi penuh.

Dia minum sedikit, dan mulai heran.


Yi Hyun menyendiri di lorong, tak jauh dari apartemennya.

Dia teringat saat dia dan Sae Bom pertama kali pindah ke apartemen itu.

Sae Bom : Haruskah kita menikah? Aku ingin mengubah lantainya dengan pola herringbone, tapi rasanya tidak tepat membongkar lantai baru. Tapi ini bagus dan rapi juga. Sulit kupercaya. Rumah kita sendiri.

Lalu Yi Hyun ingat saat Sae Bom memeluknya.

Sae Bom : Kupikir aku sendirian.

Yi Hyun lantas melihat bekas luka cakar di dadanya.


Tak lama kemudian, dia mendengar suara pintu dibuka.

Sontak lah Yi Hyun langsung menutupi bekas lukanya dan berdiri.

Ternyata Sae Bom.

Sae Bom : Dari mana saja kau? Kau seharusnya tidur.

Yi Hyun : Begini, soal itu...


Sae Bom melirik protofon yang dipegang Yi Hyun.

Sae Bom : Apa protofonnya berfungsi? Coba kulihat.

Sae Bom mencoba memanggil Tae Seok. Awalnya dia memanggil dengan sopan tapi karena Tae Seok tak menjawab, dia ngegas.

Sae Bom : Hei, Han Tae Seok!

Yi Hyun : Dia mungkin sudah tidur.

Sae Bom : Apa yang kalian bicarakan? Apa aku memiliki antibodi itu?

Yi Hyun : Tidak.

Sae Bom : Sudah kuduga. Aku bahkan tidak pernah menang juara lima untuk tiket lotre. Tapi aku beruntung tidak terinfeksi.


Sae Bom lalu melihat luka di tangan Yi Hyun berdarah lagi.

Sae Bom : Apa lukanya terbuka?

Yi Hyun : Tidak. Sudah jauh lebih baik.

Sae Bom : Aku ragu. Jika terinfeksi, luka ini akan makin parah.

Sae Bom membawa Yi Hyun pulang.

Bersambung ke part 2...

Sinopsis Lengkap

I Have a Lover (1-50) klik disini

Temptation of an Angel (1-21) klik disini

The Princess Man (1-24) klik disini

Fantastic (1-16) klik disini

The Legend of The Blue Sea (1-20) klik disini

Defendant (1-18) klik disini

Ruler : Master of The Mask (1-24) klik disini

My Golden Life (1-52) klik disini

Ruby Ring (1-93) klik disini

Live Up To Your Name (1-16) klik disini

Still 17 (1-16) klik disini

Ice Adonis (1-108) klik disini

Hide and Seek (1-24) klik disini

The Promise (1-102) klik disini

Love Rain (1-20) klik disini

Unknown Woman (1-102) klik disini

Blessing of The Sea (1-100) klik disini

Babel (1-16) klik disini

Haechi (1-24) klik disini

Different Dreams (1-40) klik disini

Watcher (1-16) klik disini

Graceful Family (1-16) klik disini

The Great Show (1-16) klik disini

Selection :The War Between Woman (1-16) klik disini

The Game : Towards Zero (1-32) klik disini

The King Maker : Change of Destiny (1-21) klik disini

The World of The Married (1-16) klik disini

Flower of Evil (1-16) klik disini

 Lies of Lies (1-16) klik disini

 Happiness (1-12) klik disini

Show Window : The Queen's House (1-16) klik disini 

Undercover (1-16) klik disini

The Road : The Tragedy of One (1-12) klik disini

 

Happiness Ep 8 Part 4

 All content milik TVING dan tvN
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness klik disini
Sebelumnya : Happiness Episode 8 Part 3
Selanjutnya : Happiness Episode 9 Part 1

- HAPPINESS EPISODE 8 PART 4-

 


Ju Hyung ke unitnya Se Kyu.

Ju Hyung : Kau punya minuman botol, bukan? Aku tidak mau minuman berkalori tinggi. Ini. Beri aku minuman senilai 50 dolar.

Ju Hyung memberikan uang 50 dolar.

Se Kyu kesal, kau masih belum sadar? Aku bisa memukulimu. Pergilah.

Ju Hyung : 100 dolar. Kau masih tidak mau menjualnya?

Se Kyu : Harganya 200 dolar untuk sebotol minuman 500 ml.

Ju Hyung : Kau mencoba menghasilkan uang dengan menjual barang ini di apartemen yang bahkan tidak kau tinggali?

Se Kyu : Apa aku tidak boleh menghasilkan uang? Aku akan kaya dan tinggal di sini juga. Kau menyebutku anjing penjaga. Bawakan aku uang. Kau tidak mau?

Ju Hyung : Baiklah. Aku akan mengambil uang lagi. Sial.


Se Kyu pun kembali masuk.

Se Kyu :  Si brengsek itu. Kau lihat dia ketakutan dan melarikan diri?

Moon Hee menatap Se Kyu dengan tatapan sengit.

Se Kyu : Apa? Apa aku melakukan kesalahan? Si brengsek itu meremehkanku lebih dahulu.

Moon Hee : Tidak. Karena orang-orang tidak membawa banyak uang tunai sekarang, kita juga menerima barang berharga.

Se Kyu : Astaga. Ya. Perwakilan penghuni mungkin punya banyak perhiasan, bukan? Aku akan mengambil perhiasannya.

Moon Hee : Mengingat apa yang terjadi, kita harus menghasilkan uang sebanyak mungkin. Kita juga harus membayar biaya kuliah Seung Hoon.


Se Kyu lalu menatap ahjumma cleaning service yang lagi makan.

Se Kyu : Berhentilah mendengarkan Bu Oh dan bersihkan apartemen. Bersihkan rumah ini. Mengerti? Kami membiarkanmu makan roti dan air mahal itu. Jadi, bersyukurlah.

Moon Hee menghitung berapa lagi air minum yang tersisa untuk mereka jual.


Jung Kook lagi didoakan Woo Chang.

Yeon Ok memikirkan bekas luka di tangan Sae Bom.

Yeon Ok lalu mendekati Jung Kook. Dia bilang punya pertanyaan tentang Sae Bom.

Yeon Ok : Dia baik-baik saja? Aku melihat luka di tangannya. Aku khawatir dia terinfeksi. Sepertinya ada sesuatu antara dia dengan anggota militer yang datang sebelumnya. Aku benar, bukan?

Jung Kook terdiam, bingung harus jawab apa.

Yeon Ok lantas melihat pistol Jung Kook.


Yi Hyun dan Sae Bom tengah memeriksa isi tas mereka.

Yi Hyun : Kita punya granat setrum.

Ada juga camilan, banyak sekali.

Yi Hyun : Kita juga punya borgol. Lalu...

Yi Hyun mengambil protofon.

Sae Bom : Apa itu? Protofon?

Yi Hyun : Dia bilang tidak bisa memberiku pistol, jadi, dia memberiku itu.

Sae Bom : Bagaimana cara menggunakannya? Hei, nyalakan ini. Mari kita cari tahu apa yang terjadi di luar.

Seo Yoon keluar dari kamar.

Sae Bom membagi camilannya.


Tak lama, Jung Kook pulang. Yi Hyun bilang nanti saja mereka menyalakan protofon nya karena dia tak mau Jung Kook cemas lagi.

Sae Bom tanya gimana berdoanya.

Yang ditanya diam saja sambil menatap Sae Bom dengan tatapan waspada.


Jung Kook lantas ke balkon. Sae Bom mendekati Jung Kook, bermaksud membagi camilannya tapi Jung Kook menolak.

Sae Bom : Kau khawatir tidak bisa keluar?

Jung Kook : Tidak. Bukan begitu. Kau keluar dengan Han Tae Seok tempo hari. Ada darah di sekujur tubuhmu. Kau baik-baik saja? Kau terluka?

Sae Bom : Aku baik-baik saja.

Lalu Jung Kook melihat luka cakar di tangan Sae Bom.

Jung Kook : Kapan kau mendapatkannya?

Sae Bom : Ini? Sudah lama sekali, temanku mencakarku.

Jung Kook : Begitu rupanya. Saat kau di asrama? Kalau begitu, itu sudah cukup lama.

Sae Bom : Ini tidak cepat sembuh. Ahjussi, jangan khawatir.  Jika ada yang salah denganku, akan kuberi tahu. Kau pikir aku akan menggigitmu atau Jung Yi Hyun?


Malamnya, Dong Hyun kembali ke rumahnya dan mendapati ayahnya tidur di kursi di depan kamar.

Dong Hyun lalu ke dapur dan mengambil semua makanan.


Setelah itu dia pergi ke rumahnya Se Kyu.

Se Kyu : Kenapa kau bangun selarut ini?

Dong Hyun : Bisakah kau mengizinkanku tinggal di sini? Ibuku terinfeksi.

Se Kyu : Bagaimana aku bisa memercayaimu? Pergilah ke tempat lain.

Dong Hyun : Aku sungguh tidak terinfeksi. Kumohon? Aku di luar seharian. Aku baik-baik saja. Aku tetap di sini, bersih-bersih, melakukan semua tugas rumah. Lalu aku membawa semua makanan dari rumahku.

Moon Hee keluar dan melihat makanan yang dibawa Dong Hyun.


Moon Hee pun mengajak suaminya masuk.

Moon Hee : Makin banyak makanan yang kita punya, makin baik. Kita tidak tahu sampai kapan harus tinggal di sini.

Se Kyu : Di mana dia akan tidur? Kita tidak punya kamar kosong. Bagaimana jika dia menggigit kita di tengah malam?

Ajumma Cleaning Service bilang dia akan pergi.

Se Kyu : Ke mana?

Ajumma Cleaning Service : Aku akan ke lantai 4 untuk sementara. Jika tidak, aku akan ke unit lain. Tapi beri aku makanan.


Besoknya, Ajumma Cleaning Service mulai keluar dari rumah Se Kyu membawa makanan.

Andrew mengejarnya.

Andrew : Ajumma, kau mau kemana? Tempat lain mungkin tidak akan membiarkanmu tinggal.

Ajumma Cleaning Service : Jika tidak bisa, aku akan ke ruang santai basemen. Kurasa aku akan merasa lebih baik jika sendirian di sana.

Andrew : Hati-hati. Orang-orang makin kejam.

Lalu Andrew meletakkan sesuatu ke dalam tumpukan makanan Ajumma Cleaning Service.

Ajumma Cleaning Service : Terima kasih.


Ju Hyung pergi menemui Yeon Ok.

Yeon Ok : Apa maumu sekarang?

Ju Hyun : Aku menemukan sesuatu. Sesuatu yang pasti ingin kau ketahui.


Ju Hyung membawa Yeon Ok ke unit 1102.

Yeon Ok : Apa yang kau temukan di sini?

Ju Hyung : Sesuatu yang kau butuhkan sekarang. Apa kode sandinya?

Yeon Ok : Kode sandinya 8888.

Ju Hyung : Semuanya berjalan lancar karena kau bekerja sama.

Yeon Ok : Apa isinya? Kau bahkan tidak tahu kode sandinya, tapi kau tahu itu?

Ju Hyung : Aku melihat seseorang diam-diam membawa sesuatu ke sini.

Yeon Ok : Orang-orang di lantai dua? Apa mereka menyembunyikan makanan di sini?

Ju Hyung : Kau akan terkejut saat melihatnya.


Yeon Ok masuk tapi tidak ada siapa-siapa. Ju Hyung menyuruh Yeon Ok memeriksa kamar.

Yeon Ok : Siapa di dalam! Sudah kubilang tidak ada yang bisa tinggal di sini! Siapa kau!

Yeon Ok membuka pintu dan begitu dia membuka pintu, dia terkejut dan menjerit.


Yi Hyun dan Sae Bom di atap. Sae Bom tengah mencoba protofon Yi Hyun.

Sae Bom : Ada yang bisa mendengarku? Letnan Satu Lee.

Sae Bom lalu kesal karena tak ada yang menyahut, hei! Han Tae Seok!

Yi Hyun : Aku yakin mereka belum menyerah pada kita. Mereka pasti butuh waktu untuk menata segalanya.

Sae Bom : Benar. Baterainya mungkin habis. Mari kita coba lagi nanti.

Yi Hyun mau pergi, tapi Sae Bom bilang karena mereka sudah disana, dia mau Yi Hyun cerita saat bermain bisbol.

Yi Hyun : Saat aku menang? Aku keluar sebagai pemain cadangan di babak ketiga...

Sae Bom : Bukan itu. Tentangmu. Jika tidak mengandalkan agama, apa yang kau andalkan? Kau berkata bahwa semua membutuhkan sesuatu untuk bersandar.

Yi Hyun pun bilang, itu Sae Bom.

Sae Bom terkejut, apa?

Yi Hyun :  Sejujurnya, aku sangat menderita saat itu. Aku bersikap baik-baik saja di depanmu, tapi siapa aku tanpa bisbol? Aku bukan apa-apa. Tapi setelah mendengar perkataanmu dan terjatuh, aku berpikir, "Beginikah aku akan mati?" Lalu aku mendapat momen kejelasan. Kupikir, "Semuanya sia-sia." Berkat kau,  aku merasa lebih baik.

Sae Bom : Astaga, kau membuatku malu. Kenapa mengatakan itu di depanku? Seharusnya kau berterima kasih diam-diam.

Yi Hyun : Aku selalu bersyukur.


Yi Hyun mendekati Sae Bom. Dia mau mencium Sae Bom, tapi gagal gegara Ju Hyung dan Yeon Ok mendadak muncul.

Ju Hyung : Kenapa kalian bersama? Ada apa?

Yi Hyun : Bukan urusanmu.

Yeon Ok : Na Soo Min-ssi terinfeksi dan bersembunyi di apartemen ini. Kalian sungguh menyembunyikannya di sana?


Hyun Kyung mengetuk pintu unit 1102. Dia mau masuk, tapi kakaknya tak menjawab.

Lalu Yi Hyun dan Sae Bom datang.

Yi Hyun : Na Soo Min-ssi, apa kau mendengar kami?

Soo Min memohon, minta diselamatkan.

Soo Min : Aku bersumpah. Sungguh, aku tidak menggigit siapa pun. Aku hanya menatap perwakilan penghuni itu. Aku bersumpah. Aku harus menemui anak-anakku.

Ju Hyung pun muncul, kita harus mengarantina yang terinfeksi bukan?


Sae Bom dan Yi Hyun pun memindahkan Soo Min ke tempat lain.

Sae Bom : Tahanlah sebentar lagi. Kami akan mencari tahu situasinya dan kembali.

Soo Min meminta mereka untuk melindungi adiknya.

Dia lalu bersumpah bukan dia yang membuat kegaduhan.


Yi Hyun dan Sae Bom keluar. Yeon Ok yang udah menunggu diluar, langsung menghampiri mereka.

Yeon Ok : Ini belum terlambat. Kalian bisa disudutkan karena terinfeksi setelah berkontak dengan mereka. Kudengar kau melakukan kontak dengan orang terinfeksi pertama. Kita harus mulai saling percaya...

Sae Bom : Dan mendukungmu agar kau bisa menjadi perwakilan penghuni? Apa ini waktu dan tempat untuk itu?

Yeon Ok : Kapan lagi aku bisa membahasnya? Tidak ada waktu yang tepat untuk menghasilkan uang. Kalian tahu Oh Ju Hyung gila, bukan? Kalian sangat lembut. Bagaimana kalian akan melawan Oh Ju Hyung?


Sae Bom dan Yi Hyun yang kesal, langsung melabrak Ju Hyung.

Yi Hyun : Kudengar kau yang menemukan Na Soo Min.

Ju Hyung : Ya. Aku berusaha keras demi keamanan apartemen. Kalian masing-masing harus minum. Kudengar orang yang terinfeksi makin haus saat minum air. Kalian terus bersama Na Soo Min tadi. Aku hanya mencemaskan kalian.

Ju Hyung meletakkan dua botol air ke depan Yi Hyun dan Sae Bom.

Yi Hyun : Kau akan mencari orang yang terinfeksi di antara kami?

Sae Bom : Kalau begitu, kau juga harus minum.

Sae Bom meletakkan satu botol lagi ke depan Ju Hyung.

Ju Hyung : Baiklah.

Tapi Yi Hyun menukar botol minumnya dengan botol minum yang akan diminum Ju Hyung.

Ju Hyung tak gentar, mereka mulai minum.

Dan tak terjadi apa-apa.

Ju Hyung : Bagus. Kita bertiga sehat.


Yeon Ok dan Woo Chang menghasut Jung Kook.

Woo Chang : Kau harus bertindak. Itu satu-satunya cara untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Kau ingin melihat keluargamu lagi dalam kondisi sehat. Untuk melakukan itu, kau harus melakukan hal yang tidak kau inginkan. Kenapa menghindari situasi, jika ada yang bisa kau lakukan? Kurung orang terinfeksi yang berpura-pura menjadi manusia. Dan kembalikan ketertiban.


Sae Bom dan Yi Hyun mendengar Ju Hyung muntah.

Ya, Ju Hyung memuntahkan airnya di kamar mandi.

Setelah itu dia keluar dan duduk di sofa.

Ju Hyung : Istriku sakit karena semacam pil, bukan? Ini pil yang dijual pelatihnya kepadanya.

Ju Hyung menaruh pil itu ke atas meja.

Yi Hyun : Kau memasukkan ini ke minuman itu? Kau letakkan minuman itu di pusat kebugaran? Agar semua orang di sini sakit. Jika semua orang mati atau terinfeksi, kau tidak akan dituntut atas pembunuhan. Bagaimana kau bisa mendapatkan ide gila seperti itu?

Ju Hyung : Tidak. Aku hanya butuh kalian berdua mati. Sisanya hanya bonus. Makin banyak yang terinfeksi, makin cepat kita temukan obatnya. Ini sulit dipercaya.

Sae Bom : Kau mengaku, bukan?

Ju Hyung : Pada dasarnya, kalian harus pulang dan tidak keluar lagi. Jika mati karena penyakit orang gila, kalian yang rugi. Sampai obatnya ditemukan, tenang, dan bersembunyilah di apartemen kalian.

Yi Hyun : Kau membunuh istrimu, bukan?

Ju Hyung : Aku tidak membunuh siapa pun. Jika tidak ingin membunuh seseorang, pulanglah, tetap di sana, dan tutup mulut kalian. Jika tidak mau melakukan itu, keluarlah dan minta bantuan Letnan Kolonel itu.

Yi Hyun : Maafkan aku. Ini.


Dan Yi Hyun menelan pil itu. *Omo.

Sae Bom dan Ju Hyung sama-sama kaget. Sae Bom bahkan marah.

Yi Hyun pun bilang, itu obat pencernaan yang dia minum saat bermain bisbol.


Kita lalu ditunjukkan flashback, saat Yi Hyun menukar pil Next di mobil Seung Bom dengan obat pencernaannya.

Dia melakukannya jauh2 hari, setelah Seung Bom ngasih tahu kalau Ju Hyung nanya-nanya soal pil Next.


Mendengar itu, Sae Bom tertawa.

Ju Hyung marah dan berniat menyerang Yi Hyun, tapi Sae Bom langsung meringkusnya.

Yi Hyun : Kamera dasbor itu merekammu mengambil pilnya. Pak Oh. Kali ini, tidak ada jalan keluar.


Pasangan itu lalu membawa Ju Hyung keluar tapi begitu keluar, mereka dikagetkan dengan Jung Kook yang menodongkan pistol pada mereka.

Jung Kook tak sendiri, tapi bersama Woo Chang, Yeon Ok dan Sang Hee.

Jung Kook : Yoon Sae Bom, aku sungguh minta maaf. Aku tidak boleh sakit.

Sae Bom ngasih tahu mereka kalau Ju Hyung membunuh seseorang.

Yeon Ok : Itu bukan urusan kami. Saat ini, kalian terinfeksi atau tidak, itu lebih penting. Kalian berdua terpapar orang terinfeksi. Yoon Sae Bom, kau dicakar oleh orang yang terinfeksi. Kurasa kau harus diisolasi.

Mendengar itu, Sae Bom marah dan mau menghajar Yeon Ok tapi dihentikan Yi Hyun.


Sementara itu, Tae Seok menghampiri Seok Ju yang lagi disuntik vaksin penyakit gila.

Di sekeliling Seok Ju, juga ada para pejabat yang juga terinfeksi penyakit itu.

Tae Seok : Ada lebih banyak orang terinfeksi dari dugaanku. Apa kalian semua menerima Next?

Seok Ju : Suntikan itu jelas membuatku merasa lebih baik. Bagus. Istrimu juga harus disuntik.

Tae Seok : Sudah seharusnya.

Seok Ju : Kudengar Komponen 13 sulit diproduksi.

Tae Seok : Benar. Kami tidak bisa menghasilkan banyak.

Seok Ju : Kurasa lebih baik darurat militer tetap diberlakukan saat ini. Karantina semua orang untuk mengurangi jumlah yang terinfeksi sebelum merilis obatnya. Orang terinfeksi bahkan tidak tahu apakah mereka membunuh orang. Jika dibiarkan hidup, mereka akan menjadi masalah.

Tae Seok : Kau benar sekali. Entah situasinya sudah beres atau belum, orang yang bermasalah sebaiknya segera ditangani. Orang-orang seperti kalian.

Seok Ju : Apa maksudmu?

Tae Seok : Kami baru memulai uji klinis obatnya, tapi kalian menggunakan uang dan kekuasaan untuk mengambilnya. Kalian harus membayar untuk itu.

Seok Ju : Menurutmu apa yang bisa kau lakukan?


Orangnya Seok Ju mendekati Tae Seok tapi Tae Seok langsung menghajarnya sampai terluka parah.

Tae Seok : Berkat kalian, kami akan punya lebih banyak data untuk dikerjakan.

Tentu saja, para pejabat di sekeliling Seok Ju mulai berubah menjadi zombie saat melihat darah.

Mereka pun akhirnya mulai menjilati darah itu.


Tae Seok beranjak pergi.

Tae Seok : Selamat bersenang-senang.

Seok Ju yang sedari tadi menahan diri agar tak tergoda oleh darah yang tergenang, akhirnya ikut berubah jadi zombie.


Tae Seok lalu pergi melihat keadaan Young In.

Ji Soo menghadap Tae Seok.

Ji Soo : Pak, ada insiden di ruang pimpinan. Para politikus tingkat tinggi semuanya terinfeksi.

Tae Seok : Komponen 13. Mereka mencurinya dan disuntik dengan itu.

Ji Soo : Itu gagal di uji klinis tahap kedua. Kami membuang semua sampelnya.

Tae Seok : Kurasa mereka tidak tahu. Mereka orang penting. Tangkap mereka hidup-hidup. Kita butuh mereka sebagai subjek uji.

Ji Soo mengerti dan langsung pergi.


Tae Seok mendekati istrinya. Dia menggenggam tangan istrinya.

Young In pun bangun, yeobo, aku haus.

Tae Seok : Young In-ah, kami hampir selesai.

Bersambung....

Sampai jumpa di episode 10 ya guys.. Episode 9, ditulis oleh Anysti dari ddrama-queen.