• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Happiness Ep 12 Part 2

 All content milik TVING dan tvN
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness
Sebelumnya : Happiness Ep 12 Part 1
Selanjutnya : Happiness Ep 12 Part 3

-- HAPPINESS EPISODE 12 PART 2 --

Tae Seok dengan komandannya di ruangannya.

Tae Seok duduk dengan tangan diborgol.

Komandannya masih kesal, Yoon Sae Bom menyelinap keluar. Kau sadar mengundurkan diri saja tidak akan cukup, bukan?

Tae Seok : Lalu kenapa? Apa kau akan memberiku hukuman mati?

Komandannya berkata, dia pikir Tae Seok pria cerdas.

Lalu dia tanya kenapa Tae Seok melakukan itu.

"Jika kau mencuri satu obat untuk istrimu, aku bisa saja mengabaikannya."

"Kami sudah berusaha semampu kami mengurangi jumlah orang yang terinfeksi. Penguncian, karantina, dan pemusnahan. Tanganku sudah cukup ternoda dengan darah."

"Namun kau berhasil. Dan menyelamatkan banyak orang."

"Aku melihat orang hanya dalam hal efisiensi dan jumlah. Namun setelah melihat Yoon Sae Bom,  aku sadar ada cara lain."


Sae Bom akhirnya tiba di apartemen Seyang. Dia menunjukkan kartu identitas yang disiapkan Tae Seok. Berkat itu, petugas yang berjaga mengizinkannya masuk.

Lalu Sae Bom mencoba menghubungi Yi Hyun pakai protofon.

Sae Bom : Hyun-ah.

Yi Hyun tak menjawab.

Sae Bom : Saat kau ada di sisiku, aku tidak sadar betapa berharganya kau bagiku. Aku akan menjemputmu di mana pun kau berada.


Ji Soo menemui Tae Seok dan komandan. Komandan marah dan berniat memukul Ji Soo tapi gak jadi.

Mata Ji Soo tampak lebam.

"Katanya Yoon Sae Bom kabur dengan seragammu."

"Ya, benar. Dia memaksa..."

"Cukup! Menurutmu dia pergi ke mana?"

Ji Soo nya bohong, kurasa dia berusaha untuk kabur ke luar negeri dengan obatnya. Akan lebih baik membuat DPO terutama ke bandara dan pelabuhan.


Tapi Tae Seok nya berkata jujur.

Tae Seok : Dia akan pergi ke apartemen. Di sanalah suaminya berada. Seseorang di apartemen punya antibodi. Tolong beri aku wewenang penuh. Lalu aku akan membawakanmu obatnya.


Soo Min dan Hyun Kyung menuju pintu keluar. Soo Min memakai catcher mask dan sarung tangan.

Soo Min : Apa tidak apa-apa keluar?

Hyun Kyung : Benar. Bahkan berita melaporkan di luar baik-baik saja.

Soo Min : Semua orang di unit 501 pergi kecuali detektif itu. Namun jika kita keluar juga...

Hyun Kyung : Lebih baik kita pergi. Itu lebih membantu.


Tiba-tiba, terdengar ketukan di pintu keluar.

Hyun Kyung dan Soo Min berusaha melihat itu siapa.

Sae Bom melepas topinya.

Hyun Kyung : Dia istri dari unit 501!

Soo Min pun bergegas membukakan pintu.

Sae Bom masuk.


Hyun Kyung : Kau terluka? Mereka menyuruhmu kembali ke dalam?

Sae Bom : Tunggu, kalian berdua. Bagaimana Yi Hyun? Dia baik-baik saja?

Hyun Kyung : Soal itu...

Hyun Kyung terdiam.

Sae Bom mulai takut, apa dia masih hidup?


Kita lalu diperlihatkan flashback, satu hari sebelumnya, setelah Yi Hyun menggigit Andrew.

Ternyata Yeon Ok melihatnya.

Yeon Ok yang tadinya berniat membalas Yi Hyun, jadi diam ketakutan saat Yi Hyun berjalan ke arahnya.


Perlahan, Yi Hyun kembali menjadi normal. Dengan langkah gontai dan wajah syok, Yi Hyun turun ke bawah dan melewati Yeon Ok begitu saja.

Karena melihat Yi Hyun udah normal kembali, Yeon Ok bersiap memukul Yi Hyun dengan tongkat bisbol yang dibawanya. Tapi kemudian dia berubah pikiran dan lari mendekati Andrew yang terkapar.

Rupanya Yeon Ok berusaha mengambil pistol di tangan Andrew. Dia berniat menembak Yi Hyun.

Tapi saat tengah berusaha mengambil pistol, Andrew bangun dan memegang tangan Yeon Ok. Sontak Yeon Ok kaget.


Hyun Kyung di lift, ketakutan melihat darah di lantai lift.

Begitu pintu lift terbuka, dia bergegas keluar.

Bersamaan dengan itu, Yi Hyun keluar dari pintu darurat dan melangkah gontai menuju apartemennya.

Di belakang, Hyun Kyung yang baru keluar dari lift melihat Yi Hyun.


Setibanya di rumahnya, Yi Hyun langsung rebahan.

Lalu dia melihat foto dirinya bersama Sae Bom.

Yi Hyun tersenyum pahit, lalu memutuskan untuk tidur sebentar karena dia kelelahan.

Saat tidur, Yi Hyun merasa seperti mendengar suara Sae Bom.

Sae Bom : Hyun-ah, bangun. Kita harus bertemu lagi.


Yi Hyun pun terbangun. Dia fikir Sae Bom datang, tapi ternyata itu Hyun Kyung.

Hyun Kyung cemas, kau baik-baik saja? Darahmu banyak sekali.

Yi Hyun : Aku tidak apa-apa. Biarkan aku tidur sebentar.

Hyun Kyung pun meninggalkan Yi Hyun.


Sang Hee dan Hae Sung masih mencoba membuka akun Ju Hyung.

Tanpa mereka sadari, Ju Hyung sadar dan diam-diam meminum pil Next yang berserakan di lantai.


Bel berbunyi. Sang Hee yang kesal, langsung membuka pintu.

Hae Sung menyusul Sang Hee.

Ternyata Moon Hee.

Moon Hee : Bisakah kau membantu kami? Kami butuh dokter. Suamiku ditikam. Dia sadar, tapi kehilangan banyak darah. Tolong kami.

Sang Hee : Oh Ju Hyung tidak ada di sini sekarang.

Moon Hee : Kumohon.


Hae Sung melihat Se Kyu yang berlumur darah.

Se Kyu yang ditikam, masih kuat untuk berjalan walau tertatih.

Moon Hee : Kami minta maaf atas segalanya. Tolong bantu kami.

Sang Hee : Sudah kubilang. Dokter tidak ada di sini sekarang.

Sang Hee menyuruh Hae Sung mengatakan sesuatu.

Hae Sung : Dia benar. Hanya ada kami di sini.


Sang Hee dan Hae Sung menutup pintu.

Sang Hee masuk duluan, disusul kemudian dengan Hae Sung.

Tapi tiba-tiba, Hae Sung diserang oleh Ju Hyung. Dia digigit.

Setelah menyerang Hae Sung, Ju Hyung juga mau menyerang Sang Hee.


Sang Hee pun bergegas kabur ke apartemen Hae Sung. Hae Sung juga.

Ju Hyung mengejar mereka. Moon Hee terkejut melihat Ju Hyung berlumur darah.

Ju Hyung gagal mengejar Sang Hee dan Hae Sung.

Moon Hee takut-takut meminta bantuan Ju Hyung.

Moon Hee : Kau baik-baik saja?


Yi Hyun akhirnya bangun. Begitu bangun, yang pertama dilihatnya adalah foto Sae Bom.

Yi Hyun : Halo.

Yi Hyun mengatakan 'halo' sambil menatap foto Sae Bom. *Nahan nangis nulis bagian ini*


Sementara Hyun Kyung dan Soo Min berdebat.

Mereka masih di apartemen Yi Hyun, menjaga Yi Hyun.

Soo Min : Hei, kau juga melihatnya, bukan? Dia tertembak di lengan dan kaki, tapi pendarahannya sudah berhenti.

Hyun Kyung : Itu bagus. Apa masalahnya?

Soo Min : Bau darahnya. Itu membuatku jijik. Aku bahkan tidak menginginkannya. Dia terinfeksi.

Mendengar itu, Hyun Kyung emosi.

Hyun Kyung : Bagaimana dengan darahku? Kau mau darahku?

Soo Min : Bisa kau mendengarkan saat aku bicara? Jangan mengganti topik. Dia terinfeksi. Kau bahkan tidak bisa menyangkalnya.

Hyun Kyung : Kau ingin darah adikmu? Kakak macam apa kau?


Mereka lalu menatap ke arah Yi Hyun.

Hyun Kyung : Kau baik-baik saja?

Hyun Kyung lalu menyuruh Soo Min mengambil air.

Yi Hyun duduk, sedang apa kalian di sini?

Hyun Kyung : Kau berdarah sangat parah, jadi, aku tidak bisa mengurusmu sendiri.


Soo Min memberikan Yi Hyun air.

Yi Hyun menatap Soo Min. Hyun Kyung bilang, dia sengaja memberikan Soo Min catcher Mask untuk berjaga-jaga kalau Soo Min mengamuk.

Yi Hyun tanya, apa Soo Min tidak haus?

Soo Min : Belakangan ini agak lebih baik. Aku haus, tapi diabetes menurun di keluargaku.

Yi Hyun berdiri dan menanyakan Sae Bom.

Hyun Kyung : Dia tidak ada di gedung ini. Detektif lainnya dan anak itu juga menghilang.

Soo Min : Mereka pergi, bukan? Kulihat di berita, di luar baik-baik saja. Darurat militer dicabut kecuali area yang diisolasi. Mungkin pintunya terbuka sekarang. Kau tahu sesuatu tentang itu?

Yi Hyun : Aku tidak tahu apa yang terjadi di luar.


Yi Hyun beranjak ke pintu.

Hyun Kyung : Jangan bergerak.  Kau punya dua luka tembak.

Yi Hyun : Aku menggigit Andrew.

Sontak Hyun Kyung dan Soo Min kaget.

Yi Hyun : Pembunuh yang terinfeksi lebih berbahaya. Jika dia masih hidup, kita harus menangkapnya.


Yi Hyun, Hyun Kyung dan Soo Min ke atap.

Yi Hyun sudah mengganti bajunya.

Tapi Andrew sudah tak ada di sana. Mereka hanya melihat tongkat bisbol.


Yi Hyun mengambil tongkat bisbol.

Yi Hyun : Ayo cari dia sambil turun. Sebelum lebih banyak korban.

Soo Min dan Hyun Kyung nurut dan mengikuti Yi Hyun turun ke bawah.

Bersambung ke part 3.....

Happiness Ep 12 Part 1

 All content milik TVING dan tvN
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness
Sebelumnya : Happiness Episode 11 Part 3
Selanjutnya : Happiness Episode 12 Part 2

-- HAPPINESS EPISODE 12 PART 1 --

Sae Bom sedang diambil darah dan plasma nya.

Sambil menunggu, Sae Bom menonton video Yi Hyun di ponselnya.

Yi Hyun : Kuharap kita selamat keluar dan menonton ini bersama. Saat itu terjadi, akan kusampaikan dengan benar. Bahwa aku menyukaimu.


Sae Bom lantas menghubungi Yi Hyun, tapi ponsel Yi Hyun tak aktif.

Wajah Sae Bom tampak sedih.


Sae Bom melepas selang donornya. Lalu dia berdiri dan mengintip keluar jendela. Dia melihat Seo Yoon bersama dua orang petugas.

Sae Bom pun keluar dan memanggil Seo Yoon.

Seo Yoon langsung lari memeluk Sae Bom.

Lalu Seo Yoon celingukan, mencari Yi Hyun. Sae Bom bilang, Yi Hyun masih di apartemen dan dia akan pergi menjemputnya.

Sae Bom : Bagaimana denganmu? Kau baik-baik saja?

Seo Yoon : Aku datang untuk menemui ibuku. Mereka bilang dia di sini.


Seo Yoon mengajak Sae Bom menemui ibunya.

Setibanya di depan kamar ibunya Seo Yoon, Sae Bom menyuruh Seo Yoon menunggu sebentar.


Sae Bom membuka pintu. Ibu Seo Yoon sudah kembali normal.

Seo Yoon masuk. Dia mau lari menghampiri ibunya tapi langsung ditarik Sae Bom.

Won Jung : Ya. Tetaplah di situ. Ibu terkena flu. Kau datang bersama polisi wanita itu, ya?

Seo Yoon : Apa ibu sakit parah?

Won Jung : Tidak, hanya sedikit. Namun, ibu tidak mau kau tertular. Ibu dengar kau akan dioperasi. Kau tidak boleh sakit sebelum operasi. Bersikap baiklah dan dengarkan dia, ya? Mengerti? Dengan begitu, kau, ibu, dan ayah bisa sehat dan bertemu lagi.

Seo Yoon mau meluk ibunya tapi dicegah Sae Bom.

Sae Bom : Park Seo Yoon, dengarkan ibumu.

Won Jung : Sampai jumpa setelah operasimu.

Seo Yoon keluar dengan wajah sedih.


Won Jung : Kudengar, kau membantunya mendapatkan operasi. Kau juga mengirimiku suratnya, bukan? Aku bisa bertahan berkat itu. Jika tidak, aku akan berakhir seperti suamiku. Aku tahu tidak pantas meminta ini, tapi tolong jaga dia sedikit lebih lama. Entah apa yang akan terjadi kepadaku.

Nafas Won Jung tiba-tiba memburu.

Won Jung pun menyuruh Sae Bom pergi.


Tak lama kemudian, Won Jung berubah menjadi zombie.

Sae Bom yang hendak menutup pintu, melihat itu. Kedua tangan Won Jung dirantai, jadi Won Jung tak bisa kemana-mana.

Sae Bom akhirnya menutup pintu dan pergi bersama Seo Yoon.


So Yoon sedang bersama Tae Seok. So Yoon terlihat gugup. Tae Seok memberi So Yoon segelas air. Dia bilang, So Yoon tak perlu gugup karena ini hanyalah formalitas.

Tae Seok : Berapa banyak orang di gedung yang terinfeksi?

So Yoon : Jika Detektif Jung terinfeksi, ada dua. Ada seorang pria di lantai 4 bernama Na Soo Min.

Tae Seok : Lalu dua lagi tewas setelah terinfeksi. Katakan semua yang kau tahu tentang mereka yang terinfeksi. Mungkin penting dalam mengembangkan obatnya.


Sae Bom mengantarkan Seo Yoon ke ambulance.

Sae Bom : Operasinya pasti berjalan lancar. Aku berjanji akan mengunjungimu bersama Jung Yi Hyun.

Seo Yoon : Ibuku terinfeksi, ya?

Sae Bom : Dia hanya sakit seperti aku. Jadi dia akan membaik dan kau juga.


Seo Yoon mengerti. Setelah mengantar Seo Yoon, Sae Bom langsung pergi menemui Tae Seok.

Tae Seok sendiri tengah menemani Young In. Sae Bom bilang, ini tentang ibunya Seo Yoon.

Tae Seok memberitahu Seo Yoon, bahwa selama ini Won Jung berjuang agar bisa bertemu Seo Yoon tapi Won Jung pada akhirnya tidak bisa bertahan.

Tae Seok : Kami akan memindahkannya ke lemari pembeku dalam 1-2 hari.


Tae Seok mengambil suntikan dan memperlihatkannya ke Sae Bom.

Tae Seok : Kami membuat ini dari darahmu. Antibodimu menurun.

Sae Bom : Lalu?

Tae Seok : Ini suntikan efektif terakhir. Kita harus menguatkan ini dan menggunakannya untuk penelitian untuk mengembangkan obat. Kau bisa berkorban untuk dunia pada saat itu.

Tae Seok lalu memberitahu Sae Bom, bahwa komandan komando medis akan datang menjemput Sae Bom.

Tae Seok : Mereka ingin membawamu dan sampel obatnya ke laboratorium.

Sae Bom : Lalu? Kau melanggar janjimu?

Tae Seok memberikan suntikan itu ke Sae Bom.


Komandan komando medis sudah datang. Ji Soo yang sudah menunggu di teras, bergegas mengantarkannya ke Tae Seok.

Di koridor, mereka berpapasan dengan seorang tentara. Hanya Ji Soo yang curiga siapa tentara itu.


Komandan komando medis masuk ke ruangan Young In. Dia melihat Tae Seok lagi menyuntikkan obat ke Young In.

Dia marah dan menyuruh anak buahnya menghentikan Tae Seok.

Tae Seok langsung menodongkan pistolnya dengan tangannya satu lagi.

Tae Seok : Tidak akan lama.

Komandan komando medis marah, kau tahu apa yang kau lakukan?

Tae Seok : Tentu saja.

Tae Seok selesai menyuntikkan obat ke istrinya. Begitu selesai, dia langsung berdiri dan meletakkan pistolnya lalu menyerahkan dirinya.

Komandan komando medis menanyakan Sae Bom.

Tae Seok : Dia baru saja pergi. Kau tidak melihatnya?


Tae Seok mengingat saat tadi dia memberikan seragam tentara ke Sae Bom.

Tae Seok : Jika keluar dari pintu belakang di lantai 1, kau akan melihat mobilmu. Ada hadiah di dalamnya, jadi, jangan lupa membawanya.

Sae Bom : Kau bisa melakukan ini? Aku pikir kau sangat serakah.

Tae Seok : Aku punya rencana, jadi, jangan khawatir. Penuhi tanggung jawabmu. Aku tidak bertanggung jawab jika kau tertangkap.


Sae Bom tiba di pintu belakang di lantai 1. Tapi bukannya langsung pergi, dia malah naik lagi dan pergi ke kamar Won Jung.

Won Jung masih menjadi zombie. Sae Bom memakai suntikan terakhir ke Won Jung.

Sae Bom : Jangan khawatir. Kau akan membaik.


Lalu Ji Soo datang.

Ji Soo : Apa yang baru kau lakukan? Itu pengobatannya, bukan?

Sae Bom : Ya. Aku hendak pergi, tapi aku tidak bisa. Apa kau akan menembakku?

Ji Soo menurunkan pistolnya.

Ji Soo : Kini apa yang akan kau lakukan? Bahkan jika keluar dari sini, kau menggunakan pengobatan itu.

Sae Bom : Aku tidak seistimewa itu. Akan ada orang lain dengan antibodi. Jung Yi Hyun punya aku, namun, Park Seo Yoon tidak punya siapa pun. Aku akan tinggal bersama Jung Yi Hyun sampai saat itu.


Ji Soo membantu Sae Bom meninggalkan pusat karantina.

Mereka perlahan-perlahan keluar dari kamar Won Jung. Ji Soo mengenakan seragam pasien.

Ji Soo mengantarkan Sae Bom ke pintu belakang.

Ji Soo : Cepat pergi. Orang dengan hazmat biasanya diperiksa. Jadi, mereka tidak akan terlalu memperhatikanmu.

Sae Bom : Aku selalu merasa kita punya koneksi.

Sae Bom memeluk Ji Soo.

Ji Soo nya kagak nyaman dipeluk.


Sae Bom mau pergi. Ji Soo menahan Sae Bom. Dia bilang, Sae Bom gak bisa pergi gitu aja. Sae Bom pikir Ji Soo masih mau dipeluk. Ji Soo bilang bukan itu, tapi pistolnya.

Ji Soo : Orang akan curiga jika aku tidak terluka.

Sae Bom : Benarkah? Itu akan sangat menyakitkan. Cepatlah sebelum aku berubah pikiran.

Ji Soo : Tutup matamu. Tarik napas dalam.

Sae Bom bersiap memukul wajah Ji Soo dengan gagang pistol.

Belum dipukul, Ji Soo udah ketakutan.

Ji Soo : Namun, jangan wajahku! Di bagian yang tidak menyakitkan.

Sae Bom : Orang-orang akan mencurigaimu. Dan wajahmu akan membengkak jauh lebih cepat.

Ji Soo : Lakukan.

Sae Bom memukul Ji Soo dengan cepat.


Setelah memukul Ji Soo, Sae Bom bergegas ke mobilnya yang sudah disiapkan oleh Tae Seok.

Begitu masuk mobil, dia mencari-cari hadiah dari Tae Seok.

Sae Bom menemukannya di dalam laci dashboard. Hadiahnya adalah, akses keluar-masuk dan protofon.

Sae Bom : Terima kasih atas hadiahnya.

Sae Bom bergegas pergi.

Bersambung ke part 2...