• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Again My Life Eps 1 Part 1

All Content From SBS, Viu, nodrakor
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Again My Life
Selanjutnya : Again My Life Eps 1 Part 2


Foto SBS

Ada sebuah kutipan. Dari Pablo Victoria. Bahwa  negara bisa bertahan dari perang, penyakit, dan kemiskinan.  Namun, seseorang tidak bisa bertahan di sebuah negara.

Kim Hee Woo tengah diambil sumpahnya sebagai seorang jaksa.

Hee Woo : Saya merasa terhormat untuk dipanggil melayani negara dan rakyat sebagai jaksa. Saya paham betapa pentingnya tugas saya untuk membela keadilan dan hak asasi manusia serta melindungi warga dan masyarakat dari kejahatan.

Foto SBS

Adegan berpindah pada sebuah mobil hitam yang baru tiba di dermaga.

Si pengendara turun. Ternyata Hee Woo.

Hee Woo berjalan menuju rekan-rekan dari kepolisian yang sudah menunggu di sana.

Hee Woo : Apa yang kau lakukan? Astaga!

Kepala Tim terkejut melihat Hee Woo datang, halo jaksa.

Hee Woo : Kau di sini untuk menegakkan hukum. Kenapa kau hanya melihat mereka? Apa kita di Area Keamanan Gabungan? Apa ini Garis Demarkasi Militer di DMZ? Kulihat kau datang membawa senjata. Tunggu apa lagi, Kapten?

Kepala Tim bilang mereka lagi menunggu surat perintah penangkapan.

Hee Woo : Sudah kubilang bos mereka akan menyelundup dan ini mendesak. Aku bilang tangkap saja mereka, bukan?

Kepala Tim : Ini abad ke-21. Ayolah. Kau tahu bagaimana keadaannya.

Foto SBS
Foto SBS

Hee Woo pun merangsek maju. Dia gemes sendiri.

Hee Woo : Jika dua pria atau lebih menghadapi pegawai negeri sipil dengan alat yang bisa digunakan sebagai senjata selama lebih dari tiga menit, itu harus dianggap pembentukan dan partisipasi dalam grup kriminal. Partisipasi saja bisa menyebabkan penjara selama dua tahun atau lebih atau denda setidaknya 50.000 dolar.

Si boss gangster bingung dengan perkataan Hee Woo.

Hee Woo meminta kayu yang dipegang salah satu anak buah si gangster.

Hee Woo : Kubilang, denda setidaknya 50.000 dolar.

Anak buah si gangster menyerahkan kayunya.

Hee Woo : Hei. Saat membicarakan denda, mereka biasanya bilang "sampai". Jarang bilang "setidaknya". Aku mengarangnya.

Hee Woo menggertak, mau memukul mereka. Sontak mereka kaget.

Tapi endingnya, Hee Woo memukul kepalanya sendiri sampai berdarah.

Hee Woo lalu memanggil si Kepala Tim.

Hee Woo : Tunggu apa lagi? Kepala seorang jaksa pecah!

Foto SBS

Hee Woo lalu menyuruh mereka semua menjatuhkan senjata mereka. Dia bilang dia akan menghitung sampai 3. Tapi di hitungan kedua, para gangster tak menjatuhkan kayu mereka. Hee Woo paham dan mengeluarkan tongkatnya. Perkelahian tak terelak. Hee Woo dan rekan-rekan dari kepolisan bertarung melawan mereka.

Hee Woo pun berhasil menjatuhkan mereka.

Terdengar narasi Hee Woo.

Hee Woo : Aku jaksa pemberani yang berjuang untuk menghapus ketidakadilan.

Foto SBS
Foto SBS

Hee Woo baru saja turun dari kereta. Dia bertemu seorang wanita tua yang menjajakan gimbap di depan stasiun.

Hee Woo : Bu, stasiun ini tepat di depan Kantor Kejaksaan. Polisi akan datang dan meminta anda pergi.

Wanita itu memohon karena gimbapnya belum laku terjual satu pun.

Hee Woo menghubungi rekannya.

Hee Woo : Halo, ini aku. Kita makan gimbap untuk makan siang hari ini.

Setelah itu, Hee Woo memborong semua gimbap milik wanita itu.

Wanita itu kaget, semua?

Hee Woo : Jadi, kau bisa pulang.

Foto SBS

Hee Woo tersenyum.

Narasi Hee Woo terdengar lagi.

Hee Woo : Jaksa baik hati yang peduli ke orang lemah dan terpinggirkan.


Hee Woo yang baru tiba di kantornya, langsung dikerubungi para wartawan.

Hee Woo berjalan masuk ke gedung kejaksaan, diikuti wartawan.

"Jaksa Kim, penyelidikan sebesar itu menargetkan perusahaan besar di tengah resesi bisa menyebabkan efek buruk. Apa pendapat anda?"

"Pertumbuhan ekonomi bisa menyatukan negara, tapi hanya ada satu hal yang bisa menyebabkan kehancurannya. Korupsi. Layanan Kejaksaan bertugas memberantas korupsi. Sebagai jaksa, aku bertindak atas keyakinanku hukum harus ditaati, tidak ada yang lain." jawab Hee Woo.

Narasi Hee Woo terdengar lagi.

"Jaksa adil yang hanya mengikuti kebenaran."

Foto SBS
Foto SBS

Hee Woo tengah menginterogasi seorang pria terduga saksi dari tindak pidana korup.

"Kami punya alasan untuk percaya dana taktis itu di tangan politikus. Jika aku memintamu menyebutkan nama mereka, kau akan bilang tidak tahu. Cho Tae Sub, bukan?" ucap Hee Woo.

Pria itu memelototi Hee Woo.

Hee Woo : Sudah kuduga. Sudah kuduga ekspresimu akan seperti itu. Lihat dirimu. Kau takut?

Pria itu tanya, apa Hee Woo gak takut sama apapun. Hee Woo bilang dia cuma takut bekerja di Hari Senin. Itu saja.

Hee Woo : Dengar, Cho Tae Sub itu kriminal. Kau tidak perlu takut kepadanya. Kau hanya perlu melaporkannya. Agar aku bisa menangkapnya. Kau mengerti? Bicara! Kau akan terus menolak menjawab!

Foto SBS
Foto SBS

Sekarang Hee Woo menginterogasi saksi lainnya.

Hee Woo : Jika tuduhan itu ternyata salah, kau akan dihukum menurut Pasal 156 KUHP. Apa kau akan mengakuinya?

Wanita muda itu terdiam.

Foto SBS
Foto SBS

Rekan Hee Woo masuk.

"Jaksa Kim, kami baru dengar dari Direktur Strategi Bisnis."

Hee Woo terkejut.

Narasi Hee Woo terdengar lagi.

"Jaksa jujur yang lebih keras kepada dirinya sendiri."

Foto SBS

Hee Woo mendatangi kamar 1102 sebuah hotel.

Seorang pria yang menginap di kamar itu, memberinya bukti dan berjanji dia akan bersaksi.

Foto SBS

Hee Woo pun mencetak surat perintah penangkapan Tae Sub.

Hee Woo lalu teringat sumpahnya.

Hee Woo : Saya bersumpah atas kehormatan saya bahwa saya akan melayani rakyat dan negara saya dengan segenap kemampuan saya.

Foto SBS
Foto SBS

Tapi atasan Hee Woo melarang. Hee Woo tanya alasannya.

Seok Hoon : Tidak seorang pun di negara ini berpikir bahwa Cho Tae Sub adalah penjahat.

Hee Woo : Semua orang tertipu. Aku akan membuatnya membayar perbuatannya karena menipu rakyat dengan bersikap seperti malaikat.

Seok Hoon : Seorang jaksa mengincar orang berkuasa. Menurutmu ini pertarungan yang bisa dimenangi?

Hee Woo : Itu tidak mustahil.

Seok Hoon menunjukkan catatan teleponnya.

Seok Hoon : Karena kau,  aku dihujani telepon.

Hee Woo : Bagus. Beri daftar orang yang menelepon. Aku akan menangkap mereka semua.

Seok Hoon : Kini aku mengerti alasan semua orang menyebutmu gila.

Hee Woo : Siapa yang peduli jika aku gila selama aku menangkap semua penjahat? Aku seorang jaksa dan pekerjaanku adalah menangkap penjahat.

Seok Hoon : Kau pikir hanya kau jaksa penuntut dengan keyakinan dan kepercayaan diri seperti itu? Menurutmu mereka akan membiarkannya tetap terkubur karena mereka tidak bernyali dan tidak bisa berpikir? Begini, keyakinan tidak berguna kecuali seseorang yakin bisa menang. Persiapkan dengan baik sebelum kamu menyerang agar kau bisa menang.

Hee Woo : Anda pikir aku tidak siap?

Seok Hoon : Jika kau pikir sudah siap, kau salah. Desa yang akan kau serbu memiliki aturannya sendiri. Apa yang harus kau lakukan untuk mendapatkan sesuatu di pusat desa? Biasanya, kau harus menginjak tanah mereka. Itu akan mengacaukan keteraturan di desa. Lalu warga desa akan bersatu saat merasakan bahaya dan mengembangkan kekuatan mereka. Artinya, itu bukan lagi pertarungan satu lawan satu.

Hee Woo : Siapa bilang penduduk desa bisa hidup tanpa hukum? Omong-omong, apa anda juga tinggal di desa itu, Pak? Kenapa anda menemui Cho kemarin?

Seok Hoon : Kau membuntutiku?

Hee Woo : Aku membuntuti penjahat, tapi rute kami kebetulan sama.

Seok Hoon : Berkat bawahanku yang keras kepala dan butuh disadarkan, aku terpaksa makan malam dengannya. Sudah jelas?

Hee Woo : Aku ingin memercayai anda, Pak.

Seok Hoon : Kau tidak mau mendengarkan, apa pun yang kukatakan.

Hee Woo : Seseorang harus selalu menyaring nasihat buruk.

Seok Hoon menyuruh Hee Woo keluar.

Foto SBS

Begitu Hee Woo keluar, Seok Hoon menghubungi Tae Sub.

Seok Hoon : Anda harus menyiapkan diri untuk apa yang akan terjadi.

Foto SBS
Foto SBS

Seok Hoon lalu membaca artikel Tae Sub di Harian Daesin.

"Tidak ada yang menghentikan melonjaknya peringkat Cho Tae Sub?"
"Diperkirakan Mendapat Lebih dari 68 Persen Suara"

Seok Hoon lalu berkata, bahwa Hee Woo tak tahu kemampuan Tae Sub.

Foto SBS

Tae Sub sedang rapat dengan partainya, Partai Minguk.

Tae Sub : Ini sangat menyebalkan. Apa kita perlu rapat untuk membahas ini?

Rekannya bilang, mereka menghadapi perlawanan dari Anggota Dewan Yoon dan yang lainnya.

"Dia anggota dewan tujuh periode dan ayah mertua Presiden. Kita tidak bisa menyingkirkan..."

Tae Sub marah dan membacakan artikel di koran tentang Anggota Dewan Yoon.

Tae Sub : Dengar, "Ayah mertua Presiden, Anggota Dewan Yoon Young Hoon, Menghadapi Kritik Anggota Partai Petahana." Dia mengkritik korban di kasus pelecehan seksual Anggota Dewan Gu Wook Chung. Wanita makin pintar dari hari ke hari. Siapa yang peduli jika dia menjabat tujuh periode berturut-turut? Apa dia pikir kita masih hidup di era Joseon? Kurasa kau santai usai kita menang pemilu legislatif. Politikus yang tidak sensitif tentang masalah gender tidak akan bertahan! Cobalah membaca pikiran para pemilih muda! Singkirkan dia sekarang juga. Aku akan bertanggung jawab.

Foto SBS

Tae Sub pergi menemui Presiden Heo Jang Geun.

Presiden Heo marah, Anggota Dewan Cho!

Tae Sub lebih marah, "Anggota Dewan Cho"? Karena duduk di kantor ini, kau pikir bisa meremehkan semua orang?

Tae Sub lalu menunjukkan pesan teks yang dikirimkan Presiden Heo kepadanya.

Presdien Heo : "Menyingkirkan Anggota Dewan Yoon terlalu berlebihan." "Datanglah untuk rapat singkat"?

Tae Sub : Aku membuatmu menjadi presiden agar kau bisa melayani negara, tapi kau sibuk mengurus ayah mertuamu. Haruskah kau mengurus mertuamu yang duduk di Kantor Presiden!

Tae Sub menunjukkan video saat dia memberikan uang pada Presiden Heo, agar Presiden Heo bisa memenangi pemilu.

Foto SBS

Tae Sub : Apa 300 juta dolar cukup? Kau tidak bisa memenangi pemilihan dengan 56 juta dolar. Aku akan mengirim 100 juta dolar hari ini dan 200 juta dolar dalam sepekan.

Presiden Heo : Mereka bilang kau bisa melupakan musuhmu, tapi tidak dengan orang yang membantumu. Apa yang bisa kuberikan untuk membalasmu?

Tae Sub : Begini, aku bukan orang yang serakah. Menangi saja pemilunya dan jadilah Presiden Republik Korea. Aku hanya ingin salah satu orangku masuk ke Kantor Kepresidenan.

Tae Sub lalu memberikan amplop kecil ke Presiden Heo.

Tae Sub : Begini, ini tidak cocok dengan citramu. Aku mengirimnya ke Amerika. Dia tidak akan kembali lima tahun lagi.

Presiden Heo membukanya. Isinya foto-foto dirinya bersama selingkuhannya.

Flashback end...

Foto SBS
Foto SBS

Tae Sub : Kau tahu kenapa orang menyebutku pencipta raja dan kenapa calon presiden yang kupilih selalu menang? Itu karena proses pemeriksaanku setidaknya sepuluh kali lebih ketat daripada pemeriksaan suatu partai. Selingkuhanmu di Los Angeles masih marah. Haruskah aku pergi ke Los Angeles dan membuatnya bicara?

Presiden terdiam.

Tae Sub : Baiklah. Habiskan sisa masa jabatanmu dengan berpikir kita menerapkan sistem semipresidensial. Pergilah ke luar negeri dan kunjungi pangkalan militer kita untuk pemotretan. Aku akan mengurus sisanya. Mulai sekarang, kau akan melakukan banyak hal dengan mengingat ini. Di negara ini, Cho Tae Sub berada di atas Presiden. Kau mengerti?

Bersambung ke part 2....

Business Proposal Epi 1 Part 4

 All Content From SBS, Netflix.
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap Business Proposal
Sebelumnya : Business Proposal Epi 1 Part 3
Selanjutnya : Business Proposal Epi 2 Part 1

Foto SBS
Foto SBS

Young Seo dan Ha Ri ketemuan di kafe. Young Seo tanya, gimana ceritanya presdir perusahaan Ha Ri bisa muncul di kencan buta. Ha Ri juga pengen tahu gimana sama kencan buta mereka.

Ha Ri : Menurutmu bagaimana?

Young Seo langsung lemas mendengar jawaban Ha Ri. Tapi kemudian Ha Ri berpose jari dan tersenyum pada Young Seo.

Ha Ri : Aku hanya melakukan tugasku!

Young Seo : Apa itu?

Ha Ri : Aku sudah menggunakan semua karakter yang dibenci pria, jadi, aku yakin dia tak akan menghubungimu lagi.

Young Seo senang mendengarnya, terima kasih sudah menyelesaikan misi bahkan dalam situasi itu. Kau teman sejati.

Ha Ri : Untuk mitra dalam kejahatan?

Young Seo : Ya, tentu saja. Aku bangga sekali padamu. Kau sudah bekerja keras, jadi, aku yang traktir ronde selanjutnya.

Foto SBS
Foto SBS

Selanjutnya, mereka pergi karaoke-an.

Young Seo mulai menyanyi, tapi nyanyi lagu sendu. Sontak lah Ha Ri yang cuma duduk aja, langsung mematikan lagunya.

Young Seo kesal, hei! Kenapa kau terus mengakhiri lagu pilihanku?

Ha Ri : Suasananya menjadi muram! Kau malah menambah stres, bukan meredakannya.

Young Seo : Lagu sendu bisa meredakan stres dengan lebih baik. Dengan mengekspresikan rasanya mencintai …

Foto SBS

Ha Ri memutar lagu 'ITNW' nya SNSD.

Ha Ri menatap Young Seo, ngajak Young Seo joget. Tapi Young Seo menolak.

Ha Ri bergerak duluan dan mengambil aba2 untuk menari.

Barulah Young Seo mengikuti Ha Ri.

Keduanya pun bernyanyi, sambil menari layaknya idol.

Foto SBS

Lagi asyik2 karaoke-an, ponsel Young Seo bunyi. Young Seo langsung keluar. Sementara Ha Ri lanjut nyanyi.

Young Seo heran ayahnya tiba-tiba menelponnya.

Foto SBS
Foto SBS

Ha Ri selesai bernyanyi. Dia girang mendapat nilai 100 dan langsung menghambur-hamburkan tisu.

Tapi tak lama, Young Seo masuk dengan muka lemas.

Ha Ri : Young Seo-ya, aku dapat nilai 100!

Ha Ri masih mainin tisu.

Young Seo : Ha Ri-ya, perbuatan macam apa yang kau lakukan?

Ha Ri : Apa maksudmu? Aku bernyanyi sepenuh hati!

Young Seo : Bukan itu! Apa yang kau lakukan di kencan buta sehingga Presdir Kang mau menikahiku?

Ha Ri kaget, apa? Dia mau menikahimu?

Foto SBS
Foto SBS

Tisu yang dibuang2 Ha Ri, jatuh ke kepalanya sendiri. Tisu itu mendadak berubah jadi tudung pernikahan.

Young Seo terduduk lemas.

Young Seo : Bukan aku, tapi kau yang pergi ke kencan buta. Beri tahu aku apa yang terjadi!

Foto SBS
Foto SBS

Tae Mu di ruangannya bersama Sung Hun.

Sung Hun nanya, apa Tae Mu serius mau menikahi Young Seo.

Tae Mu : Ya, kau sudah bertanya berapa kali?

Sung Hun : Aku hanya sulit memercayainya. Dia berselingkuh… Menikah dengan wanita yang mengencani banyak pria?

Tae Mu : Apa masa lalunya akan menjadi masalah?

Sung Hun : Aku hanya merasa akan terjadi masalah setelah menikah. Dia seperti wanita yang tidak biasa.

Tae Mu : Memang tak biasa. Dia dari Grup Marine. Seperti kata kakek, dia akan menjadi aset bagus untukku. Haruskah kulepaskan?

Sung Hun : Tetap saja, kau harus menikahi orang yang kau cintai…

Tae Mu : Cinta? Apa itu cinta?

Sung Hun :  Kau akan merindukannya bahkan saat dia ada bersamamu, dan jantungmu berdebar saat kau memikirkannya.

Tae Mu : Aku tak ingin bergantung pada perasaan tak nyata. Aku juga tak suka membuang waktu untuk kencan buta. Lagi pula, aku suka Nona Jin. Dia sangat terbuka dan jujur.

Foto SBS

Di rumah, Pak Shin, Bu Han dan Ha Min lagi melipat kotak makanan. Bu Han menyuruh Pak Shin melipat dengan benar.

Pak Shin : Bukan aku. Itu buatan Ha Min.

Ha Min : Kenapa ayah bilang begitu? Aku mahir melipat. Aku keluar sepak bola saat kecil, menyerah menjadi selebritas saat SMP, dan menyerah belajar di SMA untuk melipat ini.

Bu Han langsung memukul kepala Ha Min dengan kotak.

Bu Han : Bagus untukmu!

Foto SBS
Foto SBS

Ha Ri datang dan ikut membantu.

Pak Shin : Katanya kau membayari papan toko dan biaya rumah sakit orang itu. Dari mana kau dapat uang?

Ha Ri : Aku dapat bonus dari kantor.

Foto SBS
Foto SBS


Bu Han : Bukankah katamu suasana kantormu menjadi aneh karena presdir baru? Namun, dia langsung memberikan bonus? Sepertinya dia keren. Katamu dia cucu presdir. Apa kau sudah melihat wajahnya? Seperti apa? Apa dia tampan?

Ha Ri : Aku tidak tahu! Kenapa ibu menanyaiku? Jangan bertanya!

Foto SBS

Ha Ri beranjak ke kamarnya.

Bu Han heran dengan sikap Ha Ri. Sementara Ha Min menatap sengit Ha Ri.

Bu Han : Dia berulah agar bisa berhenti melipat kotak.

Ha Min : Hei, eonnii, cepat kemari!

Pak Shin memukul Ha Min.

Pak Shin : Dia pasti lelah. Biarkan dia istirahat. Ayah akan melipat kotak dua kali lebih cepat.

Bu Han : Lipat tiga kali lebih cepat.

Pak Shin mulai melakukannya dengan cepat.

Foto SBS

Ha Ri rebahan, tapi ponselnya mendadak bunyi. Telepon dari Young Seo.

Young Seo : Aku bersembunyi di hotel sekarang karena kau, temanku.

Ha Ri : Kenapa di hotel?

Young Seo : Sejak Presdir Kang bilang ingin menikahiku, ayahku mencoba untuk mengumpulkan keluargaku! Jadi, aku kabur! Apa rencanamu? Bereskan kekacauan yang kau sebabkan.

Ha Ri : Kenapa aku yang tanggung jawab? Jika dia ingin menikahimu bahkan setelah kelakuan gila yang aku tunjukkan, dia pasti mengincar keluargamu.

Young Seo : Begitukah? Orang-orang kaya selalu menginginkan lebih. Keluarganya lebih kaya daripada aku. Kita seharusnya melakukan pengusiran setan.

Ha Ri : Aku mempertaruhkan tangan kanan dan dompet kosongku bahwa dia pasti tetap ingin menikahimu bahkan dengan pengusiran setan.

Young Seo : Jadi, apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku harus kabur dari rumah, atau mencukur rambut dan menjadi biksu?

Ha Ri : Temui saja Presdir Kang dan ceritakan dengan jujur. Beri tahu dia bahwa wanita yang ingin dia nikahi bukan Jin Young Seo. dan kau mengirimkan orang lain untuk mengacaukan kencan buta.

Young Seo : Sial, ayahku akan marah besar.

Ha Ri : Namun, pembicaraan pernikahan ini akan selesai. Lihatlah sisi terangnya. Ini seperti berkah terselubung.

Ha Ri lantas khawatir, tunggu, bagaimana jika aku berpapasan dengan Presdir Kang di kantor? Astaga. Aku merinding memikirkannya.

Young Seo : Kurasa pegawai biasa tak akan berpapasan dengan presdir di kantor. Jangan khawatir.

Foto SBS

Besoknya, Ha Ri beranjak ke kantornya sambil tertawa menatap ponselnya.

Lalu dia melihat Kevin yang buru-buru ke lift.

Ha Ri langsung mengejar Kevin, tapi Kevin udah keburu masuk lift.

Ha Ri : Sial! Pak Gye selalu menyulitkanku jika aku lebih terlambat daripadanya.

Foto SBS

Ha Ri lalu melihat lift disampingnya. Dia memutuskan menaiki lift itu. Tapi pas pintu lift terbuka, dia sontak kaget dan langsung membalikkan badannya.

Ternyata ada Sung Hun, Ketua Kang dan Tae Mu di lift.

Ketua Kang menyuruh Ha Ri masuk. Dia bilang lift nya masih muat. Ha Ri panic dong.

Tae Mu mulai kesal, kau mau masuk atau tidak?

Foto SBS

Ha Ri tak punya pilihan lain. Dia masuk ke lift sambil menutupi wajahnya dengan rambutnya.

Ha Ri teringat kata-kata Young Seo semalam.

Young Seo : "Kurasa pegawai biasa tak akan berpapasan dengan presdir di kantor".

Ha Ri memaki Young Seo dalam hatinya, sialan!

Sung Hun tanya ada urusan apa Ketua Kang datang ke kantor pagi2.

Ketua Kang : Ini perusahaanku. Aku tak boleh datang? Bocah ini membuat pernyataan mengejutkan kemarin, tetapi tak menjelaskannya, jadi, aku mengikutinya kemari.

Tae Mu : Penjelasan apa lagi? Sudah kukatakan semuanya kemarin.

Ketua Kang : Jadi, kau sungguh akan menikah dengannya?

Sung Hun : Pak, mari kita diskusikan di atas.

Foto SBS
Foto SBS

Pintu lift terbuka. Ha Ri langsung keluar.

Tae Mu memanggil Ha Ri. Sontak Ha Ri berhenti melangkah. Dia tegang.

Tae Mu memanggil nama Ha Ri.

Ha Ri kaget Tae Mu tahu namanya. Rupanya kartu pegawai Ha Ri jatuh di lift dan Tae Mu bermaksud mengembalikannya.

Tae Mu bilang Ha Ri menjatuhkan kartu pegawai.

Ha Ri berjalan mundur, mengambil kartu pegawainya dari tangan Tae Mu tanpa melihat Tae Mu. Setelah mengambil kartu pegawainya, dia bergegas kabur.

Tae Mu menatap Ha Ri, Shin Ha Ri?

Foto SBS

Tae Mu masuk ke ruangannya sama kakek dan seketarisnya.

Kakek tanya, apa Tae Mu serius mau nikah ama Young Seo.

Lah Tae Mu malah sibuk mikirin Ha Ri.

Foto SBS

Tae Mu lalu melihat resume pegawainya di smart board nya.

Tae Mu : Ternyata benar.

Ketua Kang : Apa maksudmu?

Tae Mu : Pegawai yang tadi. Dia membuat proposal Daftar Keinginan Ikan.

Sung Hun : Benarkah? Dia pegawai yang kau puji idenya, 'kan?

Tae Mu : Aku ingat namanya yang unik. Kupikir dia cukup kompeten. Selain proposal itu…

Kakek marah, berhenti membicarakan pekerjaan! Apa yang kau rencanakan?

Tae Mu : Apa maksud kakek?

Kakek : Kau selalu bilang kencan buta itu buang-buang waktu. Namun, sekarang kau ingin menikah setelah satu kali kencan buta?

Tae Mu : Aku akan memberikan istri dari cucu yang sangat kakek inginkan.

Kakek : Benarkah? Apa Young Seo juga ingin menikahimu?

Foto SBS
Foto SBS

Tae Mu memperlihatkan wajahnya pada kakek.

Tae Mu : Bagaimana menurut kakek?

Kakek : Tentang apa?

Tae Mu : Dengan wajah dan tubuh ini, tata krama sempurna, dan kepribadian tanpa cacat, mungkinkah dia menolak?

Kakek : Kau benar! Tak akan ada yang menolak cucuku yang tampan! Lihat dirimu. Siapa yang akan menolakmu? Astaga, lihat dirimu.

Foto SBS
Foto SBS

Kakek dan Sung Hun berjalan di koridor. Kakek tanya, apa Young Seo sebaik itu menurut Sung Hun.

Sung Hun : Aku tak yakin, Pak. Aku tak melihatnya dengan jelas.

Kakek lantas bercerita bahwa Tae Mu kehilangan orang tuanya saat masih kecil, sementara dia selalu terlalu sibuk untuknya sebagai seorang kakek.

Kakek : Bukankah bagus sekali jika dia segera membuat keluarganya sendiri, serta mencintai dan memperhatikan mereka?

Kakek lalu bilang itu juga berlaku untuk Sung Hun.

Kakek : Apa kau tak akan mencari pacar? Jangan bekerja terus seperti cucuku. Carilah wanita yang baik untukmu dan perkenalkan dia padaku.

Sung Hun : Ya.

Foto SBS

Young Seo lagi di minimarket pas Ha Ri nelpon dia.

Young Seo : Kau berpapasan dengan Presdir? Di lift, dari semua tempat?

Ha Ri : Ya! Apa kau tahu betapa takutnya aku? Karena itu, temui Pak Kang secepat mungkin dan bereskan situasi ini!

Young Seo : Baiklah. Jangan khawatir.

Foto SBS

Young Seo menyudahi pembicaraan mereka.

Dia beranjak ke kasir. Tapi tiba-tiba, bocah perempuan menabraknya sambil memegang spidol.

Baju Young Seo tercoret.

Bocah itu langsung dimarahi ibunya. Bocah itu nangis.

Bersamaan dengan itu, Sung Hun masuk ke minimarket.

Foto SBS
Foto SBS

Young Seo berjongkok dan mengambil spidol itu dari tangan si bocah.

Young Seo : Apa boleh berlari dengan membawa benda ini? Tidak boleh, 'kan? Jika kau berjanji tak akan mengulanginya, aku akan menunjukkan sulap.

Young Seo lalu mencoret roknya. Dia menggambar bunga.

Young Seo : Tebak. Apa ini?

Lah si bocah malah bilang itu kotoran. Sung Hun ketawa dengernya.

Young Seo : Kotoran? Bagaimana bisa ini terlihat seperti kotoran? Ini bunga. Ini kuncupnya, dan ini daunnya. Pokoknya, yang ingin aku katakan adalah kau tak boleh berlarian dengan benda seperti ini. Seseorang bisa terluka, atau kau mungkin akan merusak pakaian mahal seseorang, ya?

Bocah itu mengerti. Ibu si bocah ingin membayar biaya penatu baju Young Seo.

Young Seo : Tidak perlu. Aku mencoret lebih banyak daripadanya. Ini.

Foto SBS

Young Seo beranjak ke kasir. Dia mengambil minuman kalengnya yang tadi dia tarok di meja kasir setelah membayar, lalu pergi gitu aja dan melupakan dompet serta kunci mobilnya.

Foto SBS
Foto SBS

Nah diluar, Young Seo baru sadar kunci mobil dan dompetnya tertinggal.

Young Seo mau balik dong ke minimarket, tapi gak sengaja nabrak Sung Hun. Minuman kaleng yang Young Seo pegang pun jatuh.

Young Seo terpana melihat paras Sung Hun. Dalam hati dia bilang, Sung Hun ganteng banget.

Sung Hun mengambilkan minuman Young Seo yang jatuh.

Sung Hun : Kau baik-baik saja?

Young Seo sadar dari lamunannya, ya. Maafkan aku.

Sung Hun pergi.

Young Seo teriak, kalau dia pengen banget meminta nomor ponsel Sung Hun. Dia bilang dia sudah menemukan cintanya.

Ponsel Young Seo berbunyi. Dan Young Seo bergegas pergi, gak inget sama dompet dan kuncinya yang tinggal di minimarket.

Foto SBS
Foto SBS

Young Seo pergi menemui Ha Ri.

Ha Ri kaget, apa? Presdir Kang ingin menemuimu?

Young Seo : Ya, dia baru saja meneleponku.

Ha Ri : Bagus! Kau bisa menemuinya dan menjelaskan faktanya!

Young Seo : Temanku tersayang, bisakah kau pergi menggantikanku?

Ha Ri  Kau pasti sudah gila.

Young Seo : Aku ada rapat penting.

Ha Ri : Tetap saja. Bagaimana bisa aku menggantikanmu? Tidak mau. Kalau ketahuan?

Young Seo : Mana mungkin ketahuan? Bilang saja kau tak suka dan tak mau menikahinya. Tolak dia dengan jelas. Ya?

Ha Ri : Lupakan saja. Ubah jadwal rapatmu atau janjimu dengan Presdir Kang. Uruslah sendiri.

Young Seo : Apa kau ingat luka di sini?

Young Seo nunjuk kepalanya.

Young Seo : Saat hendak memberi pelajaran ke gadis penggoda yang mengikuti Min Woo,  aku terpeleset dan terantuk batu.

Ha Ri : Tentu saja aku ingat. Kau berdarah banyak sekali dari kepalamu sehingga kau dipanggil Kepala Berdarah Hannam-dong untuk sementara.

Young Seo terus merengek. Ha Ri sebal.

Foto SBS
Foto SBS

Ha Ri gelisah karena Tae Mu ngajak ketemuan di restoran yang deket sama restoran Min Woo.

Ha Ri : Di mana pria ini?

Ha Ri sibuk dengan ponselnya.

Tak lama, Tae Mu datang. Dia melihat Ha Ri dan menghubungi Young Seo. Tapi ponsel Ha Ri tak berdering.

Tae Mu mendekati Ha Ri.

Tae Mu : Apa kau punya dua ponsel?

Ha Ri : Itu....

Tae Mu merebut ponsel Ha Ri dan memasukkan nomornya ke ponsel Ha Ri.

Ha Ri sewot, kenapa kau seenaknya mencari tahu nomorku?

Tae Mu : Kita akan menikah, jadi, aku harus tahu semua nomormu.

Ha Ri : Aku tak berniat menikahimu. Aku tak bisa menikahi orang yang baru kutemui.

Tae Mu : Lalu, kenapa kau memintaku memesan kamar denganmu? Bukankah itu karena kau menyukaiku?

Ha Ri : Itu…

Tae Mu : Kau juga ikut kencan buta denganku. Artinya kau ingin menikah, bukan?

Ha Ri : Aku dipaksa. Aku benci pernikahan dari perjodohan, khususnya pernikahan politik. Pokoknya, tolong lupakan saja percakapan pernikahan ini.

Ha Ri beranjak pergi. Tae Mu mengejar Ha Ri.

Foto SBS

Mereka bicara di dekat tangga.

Tae Mu : Jangan begitu. Mari menikah denganku.

Ha Ri : Hei, kau pikir pernikahan itu semacam lelucon? Bagaimana bisa kau meminta siapa saja untuk menikahimu?

Tae Mu : Siapa bilang aku mau menikahi siapa saja? Orang yang ingin kunikahi adalah kau.

Sontak Ha Ri kaget.

Ha Ri menolak, tidak. Aku tak mau menikahi orang yang kurang aku kenal.

Tae Mu : Kalau begitu, ayo kencan sepuluh kali. Aku beri kau kesempatan untuk mengenaliku. Kau akan tahu aku punya banyak kelebihan. Aku juga cukup mahir dalam banyak hal.

Ha Ri kaget, saking kagetnya dia hampir jatuh dari tangga. Tae Mu langsung menariknya.

Ha Ri : Apa maksudmu, kau mahir…

Tae Mu : Apa yang kau pikirkan? Aku memperlakukan wanita dengan baik. Aku yakin kau tak akan ingin mengencani pria lain saat mengencaniku.

Ha Ri : Lupakan saja. Aku tak ingin menikahi atau mengencanimu, jadi, kuharap tak akan pernah bertemu denganmu lagi.

Foto SBS

Diluar, Ha Ri mengomel.

Ha Ri : Apa dia gila, atau hanya sangat ingin menikah? Penolakanku sudah jelas, jadi, dia pasti tak akan menghubungiku.

Foto SBS
Foto SBS



Sung Hun menunggu Tae Mu diluar. Tak lama, Tae Mu keluar.

Tae Mu ngajak Sung Hun pergi.

Foto SBS
Foto SBS

Ha Ri menyebrangi jalan. Lah di jalan, dia melihat Min Woo.

Ha Ri langsung balik arah sambil nutupi mukanya.

Ha Ri : Sialan, ini dia yang aku khawatirkan! Aku tak bisa berpapasan dengannya seperti ini!

Foto SBS

Tanpa Ha Ri sadari, dia main masuk ke mobil orang.

Ha Ri kaget pas tahu itu mobil Tae Mu.

Bersambung..