The Promise Ep 49 Part 1

Sebelumnya...


Uyeye,, uyeye... semakin seru gaes.... buat yg penasaran kapan Na Yeon dan Yoo Kyung bertemu lagi, jawabannya di epi 50 gaes.... entar Tae Joon nya setelah ketemu Na Yeon mulai goyah... Awkokkokokok....

Oke, sy lanjut... happy reading.....

Na Yeon mengajak Hwi Kyung bekerja sama. Hwi Kyung tanya, apa maksud Na Yeon dan bagaimana mereka bisa bekerja sama.

Na Yeon : Kau tahu maksudku dengan baik. Jika menolak, kau tidak akan punya kesempatan.

Hwi Kyung terdiam.

Na Yeon pun mengulurkan tangannya lagi. Ia menyuruh Hwi Kyung memutuskannya segera. Hwi Kyung berpikir sejenak, sebelum akhirnya menerima tawaran Na Yeon.


Yoo Kyung mulai memindahkan barang2nya ke rumah Young Sook.


Young Sook yang sedang baringan di kamar, disuruh pembantunya keluar.


Young Sook keluar dan terkejut melihat apa yang tengah dilakukan Yoo Kyung.

Yoo Kyung mengatakan pada orang sewaannya kalau kamar yang paling besar di lantai atas adalah kamarnya Se Jin dan Tae Joon. Ia menyuruh orang2 itu menaruh barang2 Se Jin dan Tae Joon disana, serta menyuruh mereka memindahkan barang2nya ke kamar Young Sook.

Young Sook marah, apa yang kau lakukan! Tapi Yoo Kyung dengan entengnya menyuruh ia pindah.

Young Sook tidak mau. Ia mengatakan, itu rumahnya.


Yoo Kyung kesal dan menunjukkan surat kalau rumah itu sudah jadi miliknya.

Young Sook langsung merebut surat itu dan meremuknya. Ia berkata, kertas itu tidak berarti apa2 dan rumah itu adalah rumahnya sejak ia menikah dengan Pimpinan Park.

Young Sook juga bilang, di rumah itu, ia memiliki Hwi Kyung dan membesarkan Hwi Kyung.

Yoo Kyung pun berkata, ibunya tinggal lebih dulu disana. Sebelum Young Sook datang, ia, ibunya dan ayahnya tinggal di rumah itu.

Yoo Kyung lalu menyuruh orang2nya membereskan kamar di atas.

Young Sook menghalanginya dan mengancam akan menghubungi polisi.


Yoo Kyung : Lakukan saja agar masalah ini bisa lebih cepat selesai.

Young Sook : Park Yoo Kyung, ada apa denganmu! Aku sudah hampir gila karena Hwi Kyung gagal mengambil alih perusahaan, lalu haruskah kau ambil rumah ini juga?

Tapi Yoo Kyung tetap berkeras itu rumahnya dan Young Sook harus pergi. Young Sook tidak mau pergi. Yoo Kyung : Baiklah, kita hidup bersama saja kalau begitu. Kita lihat siapa yang nantinya akan pindah.

*Yoo Kyung ini gk ngaca... Dia juga ngerebut Kyung Wan dari Yoon Ae padahal dan mendorong Yoon Ae dalam jurang kematian...


Di kantor, Hwi Kyung stress karena tak satu pun bank yang bersedia memberinya pinjaman. Semua bank memasukkan AP Foods ke daam daftar hitam.


Young Sook menghubungi Hwi Kyung.

Hwi Kyung pun langsung menormalkan suaranya, ia tak mau sang ibu tahu kesusahannya.

Young Sook tanya, apa Hwi Kyung sudah makan. Hwi Kyung berkata, ia selalu makan. Lalu, Hwi Kyung menyuruh ibunya makan meski sedang tidak berselera.

Setelah itu, Hwi Kyung menanyakan keadaan di rumah. Young Sook pun mengaku sedang makan. Ia juga mengatakan, keadaan di rumah baik2 saja.


Yoo Kyung muncul setelah Young Sook selesai bicara dengan Hwi Kyung.

Yoo Kyung : Yoon Young Sook, kau luar biasa. Pantas saja ayahku tidak bisa melepaskanmu.


Hwi Kyung sendiri masih berusaha mendapatkan pinjaman namun lagi2 ditolak.

Ternyata semua itu ulah Se Jin. Se Jin lah yang menyebarkan isu kalau AP Foods sudah bangkrut.

Ya, Se Jin sedang bicara dengan seseorang di telepon sekarang. Ia berkata, pinjaman yang tidak masuk akal adalah bom waktu yang bisa membunuh orang tua dan anak perusahaan.


Usai bicara di telepon, Se Jin kaget dengan kemunculan Tae Joon. Tae Joon tanya, apa Se Jin yang menyebarkan isu kebangkrutan AP Foods.

Se Jin tidak mengaku.

Tae Joon : Bukankah kau orang yang membuat semua pinjaman itu ditolak.

Se Jin : Aku tidak bisa berdebat denganmu. Bagaimana kau tahu?

Tae Joon mulai marah.

"Apa ini ulah ibumu?"

"Ibuku akan mengikuti kehendakku."

"Aku adalah orang yang sangat ingin menjual AP Foods lebih dari siapapun, tapi cara yang kau pakai, itu curang. Tuan Park melakukan semua yang dia bisa untuk menyelamatkan keinginan Pimpinan. Bukankah terlalu rendah menusuknya dari belakang?"


"Haruskah kau mengatakan itu? Berapa banyak orang yang menjalankan bisnis sambil bermain sesuai aturan? Kau juga tahu, paman tidak akan bisa menyelamatkan AP Foods. Lebih baik baginya untuk dihancurkan sesegera mungkin."

"Aku tahu tapi ini tidak benar."


Se Jin kemudian berdiri dan merangkul Tae Joon.

Se Jin : Tae Joon-ssi, kau setelah ayah. Pimpinan selanjutnya bukan paman tapi kau. Itulah kenapa kau butuh bantuanku.

Tae Joon : Itu bukan masa depan yang diinginkan ibumu.

Se Jin : Aku akan membuat itu terjadi.


Rekan2 Tae Joon lagi membahas Tae Joon dan Se Jin. Tuan Bae merasa bahwa mereka harusnya ada di sisi Se Jin. Tuan Bae bahkan menyebut Tae Joon direktur pendamping.

Staff yg cewek berkata, ia tidak masalah atasan mereka seorang wanita tapi ia merasa kasihan pada Tae Joon.

Tae Joon tiba2 muncul dan mereka langsung pura2 sibuk.

Tae Joon : Direktur pendamping ini akan mentraktir kalian makan siang. Tuan Bae, pilih restorannya.

Tae Joon lalu beranjak pergi.


Hwi Kyung meminta bantuan Kyung Wan. Ia juga penasaran sekaligus marah pada orang yang menyebarkan isu kebangkrutan AP Foods. Tapi Kyung Wan menolak membantu Hwi Kyung. Kyung Wan beralasan, AP Foods masih punya 1 % kegagalan.

Kesal, Hwi Kyung pun pamit. Kyung Wan lantas memberitahu Hwi Kyung tentang Yoo Kyung yang pindah ke rumahnya.

Hwi Kyung kaget. Ia marah.

Kyung Wan : Kau tahu bagaimana kakakmu, kan?

Hwi Kyung pun berkata, ia sekarang sadar kekhawatiran sang ayah menjadi kenyataan. Dulu, Pimpinan Park selalu berkata, siapa yang melindungi Young Sook setelah ia pergi.

Kyung Wan : Jangan terlalu sinis.

Hwi Kyung : Tidak ada racun yang paling mematikan selain belati yang ditusukkan oleh orang terdekat anda. Terima kasih sudah membuka pikiranku.


Sung Joo masuk ke kamar Do Hee, ia bermaksud meletakkan pakaian2 Do Hee.

Saat melihat meja Do Hee berantakan, ia pun berusaha merapikannya. Tapi kemudian ia teringat Do Hee yang selalu protes jika mejanya disentuh.


Sung Joo tersenyum dan membereskan meja Do Hee. Lalu, ia membuka laci dan mengecek obat Do Hee yang hampir habis.

Setelah itu, ia meletakkan pakaian Do Hee di lemari.


Saat meletakkan pakaian Do Hee, ia menemukan sebuah kotak disana. Dan saat ia membuka kotak itu, ia terkejut melihat obat2 putrinya ada disana.

Sung Joo pun heran, kenapa Do Hee membuang obat2 itu.


Hwi Kyung kembali ke ruangannya dan menemukan Na Yeon duduk di atas mejanya sambil membaca sesuatu.

Hwi Kyung berkata, kalau Do Hee yang sekarang tampak asing baginya.

Hwi Kyung : Ekspresimu adalah yang paling jujur. Tidak ada di hatimu, hanya di kepalamu. Apa aku salah?

Na Yeon : Aku mencoba yang terbaik untuk menjadi Do Hee yang dulu.

Hwi Kyung : Aku sibuk. Apa kau berencana untuk berlama-lama disini?

Hwi Kyung lalu duduk di kursinya. Na Yeon menatap Hwi Kyung. Ia berkata, sudah tahu kalau Hwi Kyung gagal mendapatkan pinjaman karena isu AP Foods bangkrut. Hwi Kyung pun berkata, itu hanya rumor.

Na Yeon mengatakan, informasi AP Foods bangkrut terlalu detail jadi tidak bisa disebut rumor palsu. Na Yeon lalu berkata, informasi itu sepertinya disebarkan orang dalam karena terlalu detail. Na Yeon tanya, siapa yang tidak suka jika Hwi Kyung berhasil menyelamatkan AP Foods.

Hwi Kyung : Insting reportermu kembali. Kau harus kembali.

Na Yeon : Masih belum. Aku datang untuk ini.


Na Yeon lalu meletakkan bola salju kacanya di atas meja.

Na Yeon : Kudengar aku memberimu ini. Jadi kau harus menjaganya. Aku pergi.

Tapi sebelum pergi, Na Yeon sempat mengatakan kalau bola salju itu menyelamatkannya dan ia suka berada di kantor Hwi Kyung.

Na Yeon : Kantor di gedung yang sama dengan Baekdo Konstruksi. Aku bisa lebih sering melihat karyawan Baekdo. Itu menyenangkan. Aku pergi sekarang.


Beralih ke Se Jin yang lagi bicara dengan Yoo Kyung. Yoo Kyung tanya, apa Se Jin yang membuat Hwi Kyung gagal mendapat pinjaman. Se Jin balik tanya, haruskah mereka bertindak sejauh itu. Yoo Kyung berkata, itu karena Hwi Kyung tidak mau mendengarkan mereka untuk menjual AP Foods. Yoo Kyung lalu menyuruh Se Jin pulang ke rumah Pimpinan Park selesai bekerja.


Pintu lift kemudian terbuka. Tepat saat itu, Na Yeon melintas di depannya. Se Jin terkejut melihat sosok mirip Na Yeon melintas di depannya.


Se Jin langsung mengejar Na Yeon. Na Yeon yang tahu dikejar Se Jin, mempercepat langkahnya menuju mobil.

Mobil Na Yeon melaju. Se Jin berusaha mengejarnya namun gagal.

Se Jin : Apa aku sudah gila? Bagaimana mungkin Na Yeon.... tidak mungkin. Orang itu pasti hanya mirip dengan Na Yeon.


Di mobil, Se Gwang tanya kenapa Na Yeon tidak berhenti saat Se Jin mengejar mereka.

Na Yeon : Mungkin dia ingin mengatakan sesuatu padaku.

Se Gwang : Lalu kenapa kau malah masuk ke mobil?

Na Yeon : Tidak ada yang mau kukatakan padanya.

Se Gwang : Kau hampir kembali normal. Sejujurnya, kau terasa seperti orang asing kadang2.

Na Yeon tersenyum.

"Apa itu caramu mengatakan kau rindu padaku?"

"Aku senang kau kembali. Apa kau ingin pulang sekarang?"

"Aku mau mampir ke kantor ayah."


Ayah Se Gwang lagi bersantai di kasur pijat Man Jung. Man Jung lalu berkata, kalau ayah Se Gwang hanya membuang2 waktu.


Ayah Se Gwang kemudian bangun dan mendekati Man Jung. Ia menyentuh wajah Man Jung.

"Setelah bertahun2, kecantikanmu tidak memudar sama sekali."

"Berhentilah bicara omong kosong dan pergi. Aku rasa kau mendengar aku menggulung adonan berkat besanmu yang kaya, tapi aku tidak punya uang. Pergilah ke istrimu dan perlakukan dia dengan baik."

"Aku putus dengan ibunya Se Gwang."

"Aku ibunya Se Gwang, aku!"

"Dia membesarkannya selama 20 tahun. Dia hampir seperti ibunya. Dia sangat baik padanya."

"Kau lagi membual tentangnya? Kalau begitu kembalilah padanya! Kenapa malah menempel padaku? Kita sudah pisah 20 tahun lalu!"

"Bagaimana bisa kau mengatakan hal macam itu pada suamimu? Dan aku sadar tidak ada yang semenarik dirimu."


Ayah Se Gwang lalu merangkul ibu Se Gwang. Ia mencoba mencium Man Jung tapi Man Jung menggigit tangannya. Tangan digigit dia malah tertawa senang.

Ayah Se Gwang kemudian menanyakan Mal Sook. Ia masih ingat saat mereka bertiga masih bekerja di pabrik kaus kaki, mereka dipanggil 3 penembak. Ia juga menyebut Mal Sook sebagai gadis impiannya dan mengatakan Mal Sook wanita yang cantik.

Man Jung sewot, ia bilang ia lah yang paling cantik di pabrik kaus kaki.


Bersambung ke part 2..........

0 Comments:

Post a Comment